BAB I PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang Masalah Media massa menjadi salah satu kebutuhan bagi masyarakat di era modern. Media massa memerankan beberapa fungsi, yakni fungsi penyalur informasi, fungsi mendidik, fungsi menghibur, dan fungsi mempengaruhi (Pareno, 2005:7). Dari keempat fungsi tersebut, harus dilaksanakan secara bersama- sama,tanpa membandingkan atau hanya mengedepankan salah satu dari fungsi-fungsi tersebut. Untuk itu keempat fungsi media massa tersebut harus selalu berjalan bersamaan, dengan kata lain fungsi media massa adalah four in action (Pareno, 2005:8). Contohnya, media massa memberikan berita kepada masyarakat salah satunya adalah melalui media cetak berupa koran. Media cetak tersebut memberikan informasi melalui fakta-fakta yang disajikan. Tak ketinggalan mereka juga mempengaruhi pembaca dengan berita yang mereka tulis. Serta menghadirkan pendidikan dan hiburan melalui rubrik-rubrik yang mereka miliki. Selain itu, media massa dalam arti ini mempunyai fungsi sebagai kontrol sosial. Pers mempunyai peran untuk menyuarakan keadilan dan harus mengutamakan kepentingan bersama. Salah satu yang menjadi perhatian media massa untuk menyuarakan keadilan di Indonesia adalah kasus pembunuhan aktifis. Pembunuhan aktifis menjadi peristiwa pelanggaran HAM yang beberapa kali berhempas di masyarakat Indonesia. Sebut saja pembunuhan Udin, wartawan Habernas yang meninggal akibat dianiaya orang yang tidak ia kenal 20 tahun yang lalu.1
“Udin dianiaya orang tak dikenal di rumahnya di Bantul pada 13 Agustus 1996. Ia mengembuskan napas terakhir pada 16 Agustus. 1
http://nasional.tempo.co/read/news/2014/08/15/063599774/kasus-pembunuhanwartawan-udin-tidak-kadaluwarsa (diakses pada 02/12/2015) 1
Sejumlah pihak menduga kuat bahwa kematian Udin ada kaitannya dengan berita yang dia tulis, yaitu berkaitan dengan Bupati Bantul Sri Roso Sudarmo. Namun, sang bupati langsung membantah dengan menyatakan dia tidak terlibat.” Sumber : tempo.co.id
Selanjutnya ada Marsinah, perempuan yang memperjuangakan kaum buruh di Nganjuk Jawa Timur 22 tahun yang lalu. Ia dituduh melakukan rapat gelap bersama buruh lain di PT Catur Putra Surya. Padahal, ia sedang membahas surat edaran Gubernur Jawa Timur yang menghimbau pengusaha agar menaikkan kesejahteraan karyawannya dengan melakukan unjuk rasa.2
“Raib selama 3 hari, Marsinah ditemukan tak bernyawa pada 8 Mei 1993. Jenazahnya teronggok di hutan Dusun Jegong, Nganjuk, Jawa Timur. Tanda-tanda penyiksaan, termasuk di bagian kelamin, terlihat di tubuh buruh PT Catur Putra Surya (CPS), Sidoarjo, tersebut.” Sumber : news.liputan6.com
Salim Kancil menjadi contoh lain kekejaman yang dilakukan oleh sesama manusia. Pembunuhan dipicu oleh penolakan warga terhadap penambangan pasir besi. Dikutip dari majalah Tempo edisi 5-11 Oktober 2015, Salim alias Kancil adalah penggawang penolakan terhadap penambangan tersebut. Karena Salim merupakan salah satu korban dari dampak penambangan pasir di Desa Selok Awar-Awar, Pasirian Kabupaten Lumajang ini. Sawah yang dimilikinya tidak bisa ditanami gara-gara sebagian sawahnya dijadikan jalan akses ke pertambangan. Melihat kawankawannya sesama petani juga mengalami hal yang sama, Salim mengajak warga Desa Selok Awar-Awar untuk menentang keberadaan penambangan pasir. “Pada 26 September 2015, sekelompok orang menjemput Salim Kancil dan Tosan. Diduga, penjemputan keduanya karena 2
news.liputan6.com/news/read/2047044/marsinah-21-tahun-berlalu-dan-pembunuhnyabelum-dihukum (diakses pada 02/12/2015) 2
Salim dan Tosan lantang menolak penambangan pasir di Desa Selok Awar-awar, Lumajang. Para pelaku membawa keduanya ke Balai Desa. Mereka memukuli, menendang, hingga menyetrum kedua korban. Mereka menggergaji Salim hingga tewas. Sementara itu, sebagian lain melindas Tosan berulang kali dengan sepeda motor.” Sumber : tempo.co.id
Kabar kematian Salim Kancil berhasil menghebohkan warga desa Selok Awar-Awar. Hingga berita kematiannya pun dimuat di berbagai media massa di Indonesia. Baik media cetak seperti koran, media elektronik seperti televisi dan media online. Salah satu media yang gencar memberitakan kejadian ini adalah Jawa Pos. Jawa Pos sendiri merupakan media yang berpusat di Surabaya dan masih satu provinsi dengan tempat kejadian perkara
yaitu
di
Lumajang.
Media
ini
mengikuti
perkembangan
penangkapan tersangka pembunuh Salim. Selama empat hari berturut-turut Jawa Pos menempatkan berita mengenai Salim Kancil sebagai headline yaitu pada tanggal 29 September hingga 2 Oktober 2015. Rupanya pemberitaan mengenai Salim Kancil tersebut mendapat respons dari masyarakat Indonesia. Masyarakat yang bergabung di berbagai kelompok atau forum, melakukan aksi solidaritas untuk Salim. Seperti yang dilakukan oleh Tunggal Roso melakukan aksi solidaritas terhadap Salim Kancil di depan Balaikota Malang, Jawa Timur pada 28 September 2015.3 Aksi berikutnya diadakan di Surabaya pada 1 Oktober 2015. Aksi ini diikuti oleh WALHI Jatim, LBH Surabaya, Ecoton dan sejumlah kelompok mahasiswa yang menuntut pemerintah dan kepolisian untuk mengusut tuntas terbunuhnya Salim Kancil 4 . Di Pekalongan, puluhan warga dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pekalongan Menggungat melakukan aksi solidaritas 30 September 2015. 5 Salah satu petisi online 3
http://nasional.tempo.co/read/news/2015/10/02/063705913/tragedi-salim-kancil-rumahmewah-lurah-hingga-pajero-sport (diakses pada 02/12/2015) 4 http://nasional.tempo.co/read/news/2015/10/02/078705854/polisi-buru-juraganpembunuh-salim-kancil (diakses pada 02/12/2015) 5 http://nasional.tempo.co/read/news/2015/10/02/063705979/komisi-hukum-dpr-negaratak-lindungi-salim-kancil-dan-tosan (diakses pada 02/12/2015) 3
Indonesia, Change.org pun turut ambil bagian dalam peristiwa yang menimpa aktivis anti tambang ini. Dengan menyebarkan pesan siaran melalui surat elektronik, petisi online ini mengajak pengikutnya untuk menandatangani petisi menuntut keadilan untuk Salim Kancil. Dilihat dari reaksi masyarakat yang melakukan aksi hingga petisi, bisa diartikan pemberitaan media yang mengangkat kasus ini menarik perhatian masyarakat.
Gambar 1. Surat elektronik dari change.org terkait petisi untuk mengusut pembunuhan Salim Kancil Melihat hal ini, penulis ingin mengetahui harian Jawa Pos dalam membingkai berita mengenai kematian Salim Kancil edisi 27 September – 10 Oktober 2015. Alasan lain memilih Jawa Pos karena letak kantor Jawa Pos yang berada di Surabaya serta tempat kejadian perkara di Lumajang yang masih merupakan satu provinsi. Berita yang dipilih dari 27 September 2015 karena kematian Salim Kancil terjadi pada tanggal 26 September 2015 dan hingga 10 Oktober 2015 karena selama dua minggu itu pemberitaan mengenai Salim Kancil sedang hangat diperbincangkan. Selain itu diperkuat dari hasil survei yang dilakukan oleh Roy Morgan, lembaga statistik Australia mengenai Indonesian Costumer Satisfaction Awards tahun 2015 bahwa Koran Jawa Pos merupakan koran yang popular, dan berada di deretan Koran terbaik di Indonesia 4
Gambar 2. Hasil survey Roy Morgan tahun 2015
Isu kematian Salim Kancil menarik untuk diteliti dikarenakan Salim Kancil mendapat perhatian dan simpati dari masyarakat dengan gelarnya sebagai aktifis anti tambang. Dilihat dari aksi sosial yang dilakukan oleh beberapa kalangan yang sudah disampaikan sebelumnya.
1. 2 Rumusan Masalah Bagaimana koran Jawa Pos membingkai pemberitaan mengenai kematian aktivis Salim Kancil?
1. 3 Tujuan Masalah Untuk
mengetahui
bagaimana
koran
Jawa
Pos
membingkai
pemberitaan mengenai kematian aktivis Salim Kancil.
1. 4 Manfaat Penelitian Manfaat secara praktis Diharapkan penelitian tentang pemberitaan kematian aktivis Salim Kancil memberikan manfaat bagi banyak orang dalam menganalisis setiap 5
pesan dari media massa terutama dari media cetak seperti koran. Sehingga khalayak bisa menangkap dan menganalisis mengenai suatu pemberitaan. Seperti pemberitaan pembunuhan Salim Kancil ini. Agar khalayak bisa lebih bijak dan menyaring pemberitaan atau tidak langsung menerima berita mentah-mentah karena kepentingan media masuk di dalamnya, Manfaat secara teoritis Penelitian ini untuk menerapkan ilmu yang sudah didapat selama di bangku perkuliahan ke fenomena nyata, terutama dalam mengetahui cara sebuah media dalam membingkai suatu peristiwa yang terjadi di masyarakat.
1.5. Batasan Penelitian
Objek penelitian adalah Jawa Pos edisi Nasional karena Jawa Pos merupakan Koran nasional yang berpusat di Jawa Timur yang merupakan satu provinsi dengan lokasi kejadian kasus Salim Kancil yaitu di Lumajang.
Koran Jawa Pos yang memuat berita mengenai Salim Kancil edisi 27 September – 10 Oktober 2015. Dikarenakan kasus Salim Kancil gencar dibicarakan selama dua minggu paska kejadian.
6