BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi sebagai suatu proses menuju ekonomi yang maju
dan sejahtera, dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan yang dilakukan secara terus menerus sampai mencapai harapan yang dirancang dengan jangka waktu yang panjang. Berkaitan dengan itu, khususnya perkembangan ekonomi, Negara memerlukan sebuah lembaga keuangan mikro yang mengatur kesejahteraan masyarakat agar masyarakat bisa menghadapi pasar internasional yang terus makin ketat dalam persaingan pasar internasional. Kesejahteraan penduduk Indonesia tergolong masih rendah, karena keadaan ekonomi Indonesia masih dalam tahap pertumbuhan sehingga kesejahteraan penduduk Indonesia sangat perlu untuk ditingkatkan. Perbangkan merupakan salah satu sektor yang sangat membantu dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia terutama dalam menghadapi era pasar bebas dan globalisasi, baik sebagai perantara antara sektor defisit dan sektor surplus maupun sebagai agent of development yang yang dalam hal ini masih dibebankan pada bank-bank pemerintah (Dedy, 2003:3). Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan dan menyalurkan kembali dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Undang-undang Repoblik Indonesia No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan). Dengan kata lain, bank mempunyai fungsi intermediasi. BPR adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk tabungan, deposito berjangka. Sementara jasa lain yang diberikan BPR berupa Kredit. Dalam melaksanakan usaha BPR berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian (prudential bankin). Demokrasi ekonomi adalah system ekonomi Indonesia yang di jalankan sesuai pasal 33 UUD 1945.
1
2
Berdasarkan pada PBI No.8/26/PBI/2006 tanggal 8 september 2006 adanya payung hukum akan menjadi keamanan dana nasabah dari risiko kegagalan dalam pengelolaan bank maupun tindakan penipuan. BPR sebagaimana dengan bank yang berposisi di Indonesia tidak lepas dari pengawasan dan pengarahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pengawasan bank pernah dilakukan karena BPR menyangkut dana masyarakat. Setelah itu pengelolahan BPR mengandung resiko kegagalan bank dari gagal pengelolahan likuiditas maupun kredit macet oleh karena itu OJK melakukan pengawasan untuk menindak bahwa dana yang beroprasi di Indonesia khususnya BPR sehat secara keuangan. Tabel 1.1 Kegiatan usaha BPR Konvensional di Propinsi Jawa Tmur Periode : 2011-2015 Jumlah
Jumlah
BPR
Tabungan
2011
332
1,161,004
43,769
629,675
1,834,448
2012
331
1,210,666
45,316
650,984
1,906,966
2013
325
1,289,034
46,773
675,859
2,011,666
2014
325
1,355,879
49,635
697,750
2,100,583
2015
325
1,282,516
50,721
723,822
2,158,059
Tahun
Jumlah Deposito
Jumlah Debitur
Total Orang
Sumber : Bank Indonesia Dalam pelaporan data dari Bank Indonesia (BI) menunjukan bahwa dari 2011-2015 jumlah nasabah mengalami peningkatan, begitu juga dengan jumlah tabungan, jumlah Deposito, jumlah Kredit, dan jumlah nasabah. Untuk melihat kesehatan Dari table diatas dapat diketahui bahwa dari tahun ke tahun terutama pada lima tahun terakhir jumlah nasabah BPR di provinsi Jawa Timur bertambah mulai dari tahun 2011 jumlah BPR 332, jumlah nasabah mencapai 1,834,448 nasabah yang terdiri dari 1,161,004 nasabah tabungan, 43,769 nasabah deposito, dan 629,675 debitur. Pada tahun 2015 jumlah BPR 325 jumlah nasabah mencapai 2,158,059 nasabah yang terdiri dari 1,282,516 nasabah tabungan, 50,721 nasabah
3
deposito, dan 723822 debitur. Dari jumlah BPR pada tahun 2011-2015 mengalami penurunan yaitu 7 namun dari jumlah nasabah mengalami peningkatan yaitu 323,611 dari jumlah tabungan 121,512 dari jumlah Deposito 6,952 dari jumblah debitur 94,147. Hal ini dapat mengambarkan bagai mana kinerja dan persaingan BPR yang ada di Jawa Timur, dan meningkatnya jumlah nasabah tabungan deposito dan kredit menandakan BPR di kota malang mengalami pertumbuhan disebabkab banyak penguna jasa kredit dibutuhkan untuk konsumsi, pertanian, usaha home industry, perdagangan, dilihat dari table 1 BPR menunjukan kemanfaatannya bagi perekonomian Indonesia dari peningkatan pendapatan tarap hidup masyarakat. Gambar 1.1 kontribusi BPR Kota Malang Terhadap BPR di Jawa Timur tahun 2013 Tabungan
Deposito
kredit
11%
53%
36%
Kontribusi yang diberikan oleh BPR di kota malang kepada jawa timur yang terdiri dari tabungan deposito dan kredit sangat besar, kontrubusi yang paling besar adalah kredit kedua deposito dan tabungan, dari diagram ditasa menunjukan bahwa :
Kredit 53 %
4
Deposito 36%
Tabungan 11%
Dari kontribusi BPR kota Malang menunjukan bahwa pemasukan BPR yang paling besar yaitu Kredit (53%), kedua deposito (36%), ketiga Tabungan (11%) Analisis penilaian kinerja keuangan bank memberi informasi tentang penggunaan aktiva dalam operasi perusahaan.Hasil penilaian diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang hasil yang telah dicapai perusahaan
dalam
melaksanakan
kegiatan
sesuai
dengan
perencanaan.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut penulis tertarik untuk membahas masalah tersebut dan menyusunnya dalam bentuk skripsi yang berjudul “ANALISIS KINERJA KUANGAN BPR DI KOTA MALANG” B.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang akan dikaji dan diuji dalam penelitian ini adalah Bagaimana kondisi BPR di kota Malang dievaluasi berdasarkan kecukupan modal, kualitas aset, profitabilitas, likuiditas?
C.
Pembatasan Masalah Untuk mempermudah didalam memahami skripsi ini, penulis membatasi bagaimana analisis kinerja keuangan BPR di kota Malang periode 2012-2015. Agar penelitian lebih fokus dan tidak meluas dari pembahasan yang dimaksud, dalam skripsi ini penulis membatasinya pada ruang lingkup penelitian sebagai berikut: 1.
Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan yaitu hanya modal, kualitas aset,, earning, dan likuiditas.
2.
Laporan keuangan yang akan dianalisis hanya pada laporan keuangan periode tahun 2012-2015.
5
D.
Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi BPR kota Malang yang dievaluasi berdasarkan aspek kecukupan modal, kualitas aset, profitabilitas, likuiditas.
E.
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak, diantaranya : 1.
Bagi perusahaan : Sebagai informasi dan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk melakukan perbaikan didalam peningkatan kualitas pelayanan pada nasabah.
2.
Bagi calon nasabah : Sebagai suatu informasi tentang kinerja perusahaan perbankan yang nantinya dapat digunakan sebagi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk berinventasi.
3.
Bagi peneliti yang akan datang : Diharapkan sebagai acuan dan referensi penelitian selanjutnya.