BAB I PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang Masalah SMP Negeri 2 Susukan di Koripan Kecamatan Susukan
Kabupaten
Semarang merupakan Sekolah Negeri yang menjalankan kurikulum KTSP yang mulai diberlakukan sejak 2006 yang saat ini diperuntukkan kelas VIII dan IX , dan juga kurikulum 2013 untuk kelas VII . Kurikulum 2013 ini dilaksanakan untuk semua mata pelajaran, yaitu mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti , Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan , Bahasa Indonesia , Matematika , Ilmu Pengetahuan Alam , Ilmu Pengetahuan Sosial
, Bahasa Inggris , Seni Budaya , Pendidikan
Jasmani,Olah Raga dan Kesehatan , Prakarya , dan Bahasa jawa . Kurikulum adalah “ seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan belajar mengajar “ 1). Mapel Ilmu Pengetahuan Sosial di SMP , bertujuan untuk : membina anak didik menjadi warga negara yang baik ,yang memiliki pengetahuan,ketrampilan dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan negara,menurut Sumaatmadja(2007:1,10) Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai mata pelajaran diajarkan dengan menggunakan berbagai metode dan pendekatan untuk mencapai kompetensi yang telah ditentukan . Kurikulum 2013 tidak mengharuskan guru untuk membuat silabus dalam mengoperasikan pembelajaran di kelas . Silabus telah dibuat oleh pemerintah . Tugas guru adalah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang operasional . Buku ajarpun telah dibuat oleh pemerintah .Hal ini membuat guru lebih berfokus pada proses belajar mengajar . 1)
Oemar Hamalik, 2005, Proses Belajar Mengajar, Jakarta, Bumi Aksara, hal. 66
Kurikulum ini memberi kebebasan pada guru untuk menentukan berbagai metode pembelajaran, contoh : Jigsaw Proscedure , Team Accelerated Instruction , Learning Together , Student Team Achievement Divisions , dan lain-lainnya. Upaya perbaikan proses belajar mengajar melalui penggunaan
metode yang
sesuai perlu ditentukan oleh guru . Salah satu upaya perbaikan demi peningkatan aktifitas dan hasil belajar peserta didik untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas VII F adalah menerapkan mode pembelajaran kooperatif seperti yang dituntut oleh kurikulum 2013 . Tipe pembelajaran kooperatif yang dipergunakan adalah tipe Student Teams Achievement Divisions ( STAD ) .“Gagasan utama dari Student Teams Achievement Division ( STAD ) adalah untuk memotivasi peserta didik supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam mengusai kemampuan yang diajarkan oleh guru”
2)
Dengan begitu dapat dikatakan bahwa
STAD dapat membuat peserta didik untuk lebih aktif dalam berfikir dan mengkomunikasikan gagasan selama proses
pembelajaran berlangsung.
Pembelajaran kooperatif model STAD adalah metode pembelajaran yang mengelompokkan siswa dengan tingkat kemampuan berbeda-beda untuk mendorong siswa secara aktif bekerja bersama-sama dalam mempelajari dan memahami konsep yang diajarkan serta mempunyai tanggung jawab individu dan kelompok terhadap kualitas tugas-tugas .
1.2 . Rumusan Masalah
Sebelum
menggunakan
Kurikulum
2013
,
atau
selama
masih
menggunakan KTSP , Ilmu Pengetahuan Sosial diajarkan di kelas VII dengan metode konvensional , yang lebih menekankan pada metode ceramah . Akibat dari hal ini sebagian besar siswa tidak terlibat secara intens dalam Proses Belajar Mengajar dan juga prestasi mereka relatif rendah . 2)
Robert E. Slavin, 2011, Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik, Terjemahan Narulita
Yusron,Bandung, Nusa Media, hal. 12.
Hal ini dinampakkan dengan sebagian besar siswa tidak mencapai KKM yaitu 71 .Dari siswa kelas VII F yang berjumlah 28 siswa , ternyata yang mendapat nilai < 71 ada 16 anak , sedang yang mencapai nilai > 71 hanya 12 anak saja. Tabel 1.1 Kondisi awal nilai klas 7F SMPN 2 Susukan No
NAMA
1 2
Abdi Setiawan Abidin Cahyono
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Agung Irfiantoro Agung Sutrisno Agung Wibowo Agus Tri Mulyono Bagas Agus Kurniawan Dayu Septiarini Dian Arwanti Dimas Anugrah Alam Dyah Ayu Istiqomah Eka Yulia Refiani Indah Susanti Ira Rahmawati Luluk Viwibowo Maulana Robiyatul Melinda Agustin M Fajar Khoirul Muhammad Pamuji Novita Eka Indrawati Rhissa Putri Cahya A Riski Nur Fauzan Rudi Prasetyo Rudi Raharjo Siti Kusumani T Viky Sabila Wahyu Indriana Wahyu Winarsi
NILAI PRA SIKLUS
TT / T
55
TT T
81
83 T 68 TT 70 TT 73 T 83 T 78 T 75 T 68 TT 65 TT 38 TT 41 TT 75 T 88 T 68 TT 85 T 36 TT 53 TT 83 T 39 TT 35 TT TT 43 68 TT 85 T 36 TT 53 TT 83 T 64,57% 42,86% Sumber Data : Kondisi awal nilai klas 7F SMPN 2 Susukan
Keterangan : TT = Tidak Tuntas
, T = Tuntas
Berdasarkan gejala tersebut rumusan masalahnya adalah : 1. Apakah dengan penerapan pembelajaran kooperatif (pembelajaran kelompok) model STAD dapat meningkatkan aktifitas belajar khususnya kompetensi dasar sub tema Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia , untuk siswa kelas VII F SMPN 2 Susukan semester 2 Tahun pelajaran 2013/2014 ? 2. Apakah dengan penerapan pembelajaran kooperatif (pembelajaran kelompok) model STAD
dapat meningkatkan hasil belajar siswa
khususnya kompetensi dasar sub tema Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia untuk siswa kelas VII F SMPN 2 Susukan semester 2 Tahun pelajaran 2013/2014? 1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah 1. Meningkatkan aktifitas belajar khususnya pada kompetensi dasar sub tema Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia untuk siswa kelas VII F SMPN 2 Susukan semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014 melalui metode STAD . 2. Meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada kompetensi dasar sub tema Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia untuk siswa kelas VII F SMPN 2 Susukan semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014 melalui metode STAD . 1.4. Manfaat Penelitian Berdasarkan penelitian ini manfaat yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Manfaat praktis : a. Adanya peningkatan aktifitas dan hasil belajar pada kompetensi dasar sub tema Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia untuk siswa kelas VII F SMPN 2 Susukan semester 2 Tahun pelajaran 2013/2014 b. Meningkatkan derajad Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). c. Meningkatkan motivasi siswa.
2. Manfaat teoritis : a. Memberi alternatif metode pembelajaran yang lebih komunikatif. b. Membantu guru untuk mengatasi masalah yang dihadapi siswa. c. Bagi guru hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu metode dalam pembelajaran. 3. Signifikansi a. Guru diharapkan bisa menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar sehingga dapat mengantarkan pada kualitas pembelajaran yang sesuai dengan yang diharapkan, karena STAD terbukti dapat meningkatkan aktivitas siswa, ketrampilan sosial, pengakuan adanya keragaman, dan meningkatkan hasil belajar siswa. b. Siswa
diharapkan
untuk
tidak
merasa
terhambat
dengan
kekurangan yang dimiliki siswa lain dalam hal pemahaman materi, dan bersedia membantu temannya yang mengalami kesulitan dalam hal pelajaran. c. Pihak sekolah diharapkan dapat memberikan dukungan kepada guru
dalam
menerapkan
penelitian
tindakan
kelas
untuk
meningkatkan mutu pendidikan, sehingga dapat mecetak lulusan lulusan yang berkualitas. d. Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian yang serupa atau bahan pertimbangan dengan metode lain untuk diketahui hasil yang efektif dalam suatu metode pembelajaran dan meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. e. Bagi peneliti selanjutnya terutama bagi peneliti yang baru dan baru menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD ini, untuk diketahui bahwa metode ini adalah metode yang paling sederhana dan paling mudah untuk dilaksanakan bagi peneliti.
1.5. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dalam penelitian ini adalah pengguna metode kooperatif model Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam mata pelajaran IPS kelas VII F pada semester 2 tahun pelajaran 2013/2014 SMP 2 Susukan dapat meningkatkan aktifitas bertanya,menjawab dan hasil belajar kompetensi dasar Sub tema Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia. 1.
Penerapan pembelajaran kooperatif (pembelajaran kelompok) model STAD dapat meningkatkan aktifitas belajar khususnya kompetensi dasar sub tema Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia , untuk siswa kelas VII F SMPN 2 Susukan semester 2 Tahun pelajaran 2013/2014 ?
2. Penerapan pembelajaran kooperatif (pembelajaran kelompok) model STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya kompetensi dasar sub tema Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia untuk siswa kelas VII F SMPN 2 Susukan semester 2 Tahun pelajaran 2013/2014?
Skema 1.1 Kerangka Pikir Kondisi Awal
Pelaksanaan
Guru belum menerapkan metode kooperatif model STAD
Guru menerapkan metode kooperatif model STAD
Siklus 1
Siklus 2
Hasil Akhir
Diduga melalui metode kooperatif melalui model STAD dapat meningkatkan hasil belajar tema Potensi dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia