1
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Masalah
Komunikasi merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itulah, ilmu komunikasi saat ini telah berkembang pesat. Salah satu dari ilmu komunikasi yang sedang berkembang pesat adalah komunikasi massa. Media yang digunakan dalam menyebarkan informasi melalui komunikasi massa yaitu media cetak dan media elektronik. Adanya perkembangan yang pesat di bidang teknologi komunikasi seperti internet, televisi, dan perbincangan di radio juga merupakan saluran komunikasi massa saat ini. Media membantu membentuk dan memelihara peraturan dan ideologi yang mendasarinya karena kemampuan teknisnya yang unik dan kuat, serta isinya yang memikat merupakan sarana untuk difusi informasi yang paling efektif yang pernah diciptakan manusia. Manusia dimotivasikan oleh minat yang mana sebelum terlibat di dalam suatu aktivitas, manusia terlebih dahulu memiliki keinginan untuk ikut didalam aktivitas tersebut. Minat kemudian mulai memberikan daya tarik yang ada atau ada pengalaman yang menyenangkan dengan hal-hal tersebut. Minat adalah perhatian yang merupakan titik tolak timbulnya hasrat untuk melakukan kegiatan yang diharapkan. Sedangkan pengertian minat menurut (Tidjan 1976) adalah gejala psikologis yang menunjukan pemusatan perhatian terhadap suatu objek sebab ada perasaan senang. Berdasarkan pengertian tersebut jelaslah bahwa minat itu sebagai pemusatan perhatian atau reaksi terhadap suatu objek seperti benda tertentu atau situasi tertentu yang didahului oleh perasaan senang terhadap objek tersebut. Pada saat ini cara mengakses internet yang mudah membuat masyarakat dalam hal ini disebut konsumen, lebih memilih internet sebagai alat untuk memperoleh informasi, hanya dengan menggunakan handphone ataupun laptop/komputer yang terhubung dengan jaringan internet maka informasi sudah dapat diperoleh. Selain internet terdapat berbagai cara masyarakat untuk 1 Universitas Sumatera Utara
2
mengkonsumsi media, salah satunya dengan menonton televisi. Kebutuhan masyarakat yang beragam terhadap informasi yang didapatnya memicu setiap stasiun televisi berusaha untuk bisa memberikan tayangan terbaik yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan keterbatasan setiap stasiun televisi untuk mencakup seluruh kebutuhan dari setiap lapisan masyarakat, maka MetroTV sebagai salah stasiun televisi di Indonesia mengkhususkan sasaran khalayaknya pada golongan menengah keatas, kaum akademisi, dan kalangan elit politik. Sejak tahun 2000 mengudara di Indonesia, MetroTV lebih memfokuskan pada berita perkembangan politik dan ekonomi. MetroTV lebih mengutamakan tayangan yang mendidik dibandingkan hiburan. Hampir seluruh tayangan yang mereka sajikan, merupakan koreksi terhadap lembaga pemerintahan. MetroTV menjadi adalah media massa yang mengawasi pelaksanaan program pemerintah dan kinerjanya. Melalui media massa ini masyarakat juga bisa turut serta untuk mengoreksi setiap program yang dijalankan pemerintah. MetroTV merupakan salah satu dari dua stasiun televisi swasta di Indonesia seperti TVOne yang juga menyajikan tayangan dan programprogramnya berfokus yang pada informasi dan edukasi. Salah satu program unggulan MetroTV yang menyajikan edukasi adalah Talkshow Mata Najwa yang dipandu oleh jurnalis senior, Najwa Shihab. Talkshow ini ditayangkan setiap hari Rabu pukul 20.05 hingga 21.30. WIB. Yang membuat Mata Najwa begitu fenomenal tentulah tidak lepas dari Najwa Shihab sebagai pusat perhatian pemirsa. Najwa sebagai alumni fakultas Hukum Universitas Indonesia dan Universitas Melbourne, terlihat memahami konteks pembicaraan dan piawai mengorek informasi dari narasumber. Topik yang disajikan dalam Talkshow “Mata Najwa” pun merupakan permasalahan yang sedang hangat-hangatnya di sekitar masyarakat, baik itu mengenai ekonomi, politik, sosial, budaya dan isu internasional. Format Talkshow ini menghadirkan langsung narasumber terkait dengan isu atau topik yang dibahas dan tentu saja narasumber yang diundang adalah narasumber yang kompeten maka pertanyaan seputar permasalahan yang terjadi di masyarakat atau sedang diperbincangkan dapat menjadi lebih jelas dan terbuka. Tidak jarang yang hadir
Universitas Sumatera Utara
3
dalam acara tersebut setingkat pejabat tinggi lembaga pemerintahan, politikus, ekonomi, tokoh masyarakat dan sebagainya, dimana para narasumber yang hadir memang harus menjelaskan bagaimana permasalahan itu terjadi dan bagaimana bisa di atasi. Disiarkan perdana sejak 25 November 2009, Mata Najwa konsisten menghadirkan topik-topik menarik dengan narasumber kelas satu. Sejumlah tamu istimewa telah hadir dan berbicara di Mata Najwa, diantaranya mantan Presiden RI, BJ Habibi (episode: Separuh Jiwaku Pergi), mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (episode: Pemimpin bernyali), Menteri BUMN Dahlan Iskan (episode: Komandan Koboi), dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (episode: Laga Ibukota). Mata Najwa juga pernah menghadirkan gambar eksklusif di dalam sel tahanan Lapas Sukamiskin dan Rutan Cipinang dalam episode "Penjara Istimewa". Di tayangan tersebut, Najwa ikut melakukan inspeksi mendadak dan berbincang langsung dengan terpidana kasus korupsi, Gayus Halomoan Tambunan, Adrian Waworuntu, Agusrin Najamuddin dan Anggodo Widjojo. Mata Najwa telah berhasil meraih sejumlah penghargaan di dalam dan luar negeri. Di tahun 2010, episode "Separuh Jiwaku Pergi" terpilih menjadi salah satu nominasi The 15th Asian Television Awards untuk kategori "Best Current Affair Program". Di tahun 2011 Mata Najwa mendapat anugerah Dompet Dhuafa Award sebagai talkshow terinspiratif. Di tahun yang sama, Mata Najwa masuk menjadi salah satu nominasi KPI Award kategori "Talkshow Terbaik". Selama tiga tahun berturut-turut sejak 2010 hingga 2012, Mata Najwa berhasil terpilih sebagai Brand yang paling direkomendasikan oleh Majalah SWA. Talkshow Mata Najwa juga mendapat penghargaan The Word of Mouth Marketing Award di tahun 2011. Pada tahun 2014, memasuki usia tahun ke 4, Mata Najwa berhasil mendapat KPI Award sebagai "Program Talkhow Terbaik" (http://matanajwa.metrotvnews.com/about). Program tersebut lebih mengedepankan karakter sebagai anchor. Kharakter khusus dalam memberikan pertanyaan kepada narasumber yaitu sangat kritis, dengan cara bicara cepat, mengulik, dan selalu menggali lebih tajam. Gaya seperti itu yang ditampilkan di Talkshow Mata Najwa yang sekaligus menjadi keseluruhan karakter program ini. Kesuksesan acara ini tidak terlepas dari
Universitas Sumatera Utara
4
pembawa acara tetapi dalam pengemasan acara yang dinamis dan bisa diubah sesuai dengan situasi dan kebutuhan yang terjadi di masyarakat. Karakteristik penonton suatu acara dapat diklasifikasikan berdasarkan faktor anteceden yang mereka miliki, misalnya usia, jenis kelamin, dan latar belakang pendidikan. Apabila penonton memiliki faktor anteceden yang berbeda, maka akan memiliki pandangan yang berbeda pula, baik dalam hal pemilihan acara maupun dalam hal mengelola pesan yang diperolehnya dari suatu program stasiun televisi. Mahasiswa, merupakan salah satu penonton yang biasanya memiliki pandangan yang kritis mengenai suatu program acara televisi. Seorang mahasiswa biasanya cukup selektif dalam memilih acara yang ditontonnya. Sebagaimana sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh (Susantoro 2003) bahwa mahasiswa adalah kalangan muda yang berusia antara 19 hingga 28 tahun, yang memang dalam usia tersebut merupakan usia peralihan dari remaja ke fase dewasa. Mahasiswa juga merupakan sosok yang kental dengan kedinamisan dan sikap keilmuan dalam melihat sesuatu dan bersikap berdasarkan kenyataan objektif, sistematis dan rasional. Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara, dipilih sebagai responden penelitian ini, karena menurut peneliti mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik merupakan khalayak yang membutuhkan informasi dan memiliki daya analisis yang lebih responsif dalam menentukan sikapnya dengan apa yang ada di sekitarnya. Hal ini tidak terlepas dari konsentrasi studi mahasiswa yang terdiri dari berbagai departemen yang erat dengan permasalahan sosial budaya, ekonomi dan politik. Maka dari itu peneliti memilih mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sebagai responden dari penelitian ini. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti strategi komunikasi presenter talkshow “ Mata Najwa” di Metro TV terhadap minat menonton di kalangan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
5
1.2.
Pembatasan Masalah Untuk menghindari ruang lingkup peneitian yang terlalu luas dan
mengambang maka peneliti merasa perlu untuk membuat pembatasan masalah yang lebih spesifik dan jelas. Adapun yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1.
Masalah yang diteliti adalah pengaruh presenter talkshow “Mata Najwa” di Metro TV terhadap minat menonton di kalangan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
2.
Fokus penelitian yaitu karakteristik presenteryang dibatasi pada penampilan, wawasan, keramahan, gaya bicara yang khas, isi pesan, dan ketepatan media.
3.
Yang dimaksud dengan minat yaitu yang dibatasi pada unsur kognitif, afektif, dan konatif.
4.
Subjek yang diteliti adalah mahasiswa S1 reguler Universitas Sumatera Utara stambuk 2013 yang masih aktif kuliah.
1.3.
Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan. Maka
permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: “Sejauhmanakah pengaruh presenter tayangan talkshow “Mata Najwa” di Metro TV terhadap minat menonton di kalangan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara”? 1.4.
Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1.
Untuk mengetahui intensitas menonton mahasiswa Fakultas Ilmu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
2.
Untuk mengetahui jenis-jenis talkshow dan Mata Najwa masuk ke dalam jenis talkshow yang seperti apa.
3.
Untuk mengetahui ketertarikan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik terhadap acara talkshow Mata Najwa.
4.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh presenter dalam acara talkshow Mata Najwa terhadap minat menonton mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara
6
1.5. 1.
Manfaat Penelitian Secara akademis penelitian ini diharapkan dapat memperluas
dan
memperkaya bahan referensi, sumber bacaan bidang penelitian di lingkungan Ilmu Komunikasi FISIP USU. 2.
Secara teoritis, penelitian ini ditujukan sebagai usaha untuk membuktikan kembali teori yang digunakan dalam penelitian terutama tentang komunikasi massa.
3.
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan agar dapat memberi pemahaman baru tentang pengaruh presenter kepada pembaca.
Universitas Sumatera Utara