BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah Kabupaten Bekasi merupakan salah satu daerah yang berada di provinsi
Jawa Barat. Terkenal sebagai kawasan industri dengan berbagai pabrik besar dan kecil terdapat disana. Agus Suzana, dalam situs bekasikab.go.id menjelaskan bahwa Industri di Kabupaten Bekasi merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Oleh karena itu, Kabupaten Bekasi lebih dikenal dengan kawasan industri dibanding dengan budaya dan benda peninggalan bersejarahnya. Kebudayaan dan peninggalan bersejarah yang terdapat di Kabupaten Bekasi masih belum dikenal secara luas karena informasi terkait masih sedikit. Salah satu benda bersejarah yang ada di Kabupaten Bekasi yaitu Saung Ranggon. Dibangun sekitar abad ke 16 oleh Pangeran Rangga, anak dari Pangeran Jayakarta. Beliau merupakan salah satu tokoh Betawi, khususnya ketika masa penjajahan Belanda. Saung ini merupakan bagian dari perlawanan masyarakat Bekasi terhadap pemerintah kolonial
Hindia
Belanda.
Saung
Ranggon
digunakan
sebagai
tempat
persembunyian Wali dan Raja dari penjajah, dan juga digunakan sebagai tempat bermusyawarah dalam menyiapkan strategi merebut kembali batavia/jakarta. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan Bapak Asdi selaku penjaga, permasalahan pada Saung Ranggon saat ini adalah kurangnya informasi. Mulai dari sejarah, fungsi dan segala macam hal terkait dengan Saung Ranggon. Informasi yang ada tentang Saung Ranggon masih terbatas sepengetahuan penjaga. Media informasi sangat dibutuhkan untuk memberikan informasi kepada pengunjung tentang Saung Ranggon. Terutama kepada para pelajar yang ingin mencari tahu mengenai sejarah, fungsi, dan hal lainnya terkait Saung Ranggon. Informasi dalam bentuk fisik lebih memudahkan untuk pencarian dan validitas data.
1
Dari segi pemerintah, melalui wawancara dengan Bapak Wisnu dari Dinas Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bekasi, Media informasi terkait saung ranggon memang masih sangat sedikit. Data-data administrasi jumlah pengunjung harian juga belum ada. Buku merupakan salah satu media informasi yang dapat dijadikan referensi data yang valid dan dapat dipercaya. Tidak hanya berisi teks saja, buku juga ada yang menggunakan ilustrasi sebagai objek penyampai pesan. Dengan menggunakan ilustrasi, akan mempermudah pembaca memahami informasi yang terdapat dalam buku [Alwi, 2002:425]. Hal ini membuat buku ilustrasi menjadi salah satu cara menyampaikan informasi kepada masyarakat luas khususnya siswa Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Bekasi yang masih sedikit mengetahui tentang Saung Ranggon sebagai benda peninggalan bersejarah Kabupaten Bekasi. Berdasarkan latar belakang yang telah diperoleh dapat dikatakan bahwa media informasi terkait Saung Ranggon sangat dibutuhkan. Mulai dari sejarah dan hal yang terkait lainnya . Dengan adanya media informasi yang lengkap, dapat memudahkan para pengunjung mengenali Saung Ranggon. Atas dasar itulah, penulis ingin melakukan penelitian dan perancangan buku ilustrasi Saung Ranggon sebagai media informasi bangunan bersejarah Kabupaten Bekasi.
1.2.
Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan penulis dapat menuliskan
identifikasi masalah sebagai berikut: 1. Bekasi lebih terkenal sebagai kawasan industri dibandingkan dengan peninggalan sejarahnya. 2. Benda peninggalan sejarah di Kabupaten Bekasi masih belum diperhatikan. 3. Sejarah terkait Saung Ranggon sebagai salah satu basis perlawanan terhadap belanda belum banyak diketahui. 4. Belum ada media informasi terkait saung ranggon. Terutama dalam bentuk buku ilustrasi untuk memudahkan mengetahui sejarah Saung Ranggon.
2
1.3.
Rumusan Masalah Rumusan masalah tentang penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Bagaimana merancang buku ilustrasi yang dapat menginformasikan tentang Saung Ranggon?.
1.4.
Batasan Masalah Dari identifikasi masalah yang telah ada serta agar lebih terarah dalam
perancangan maka penulis membatasi masalah pada penelitian ini. Yaitu sebagai berikut : 1. Apa Media penyampai informasi terkait Saung Ranggon berupa buku ilustrasi 2. Bagaimana Perancangan berupa ilustrasi dan informasi tentang Saung Ranggon, kemudian dikemas kedalam sebuah buku. 3. Siapa Segmentasi dari perancangan buku ilustrasi ini yaitu siswa SMA. Kisaran usia 16-18 Tahun dengan demografis dan psikografis yang akan dijelaskan dalam bab 3. 4. Dimana Tempat penelitian akan dilakukan di Kabupaten Bekasi.
3
5. Kapan Proses pengumpulan data dan Analisis akan dilakukan mulai bulan Februari hingga Mei 2016. Sementara proses perancangan dan proses pelaksanaan buku ilustrasi dilakukan mulai bulan Juni 2016 dan diharapkan selesai pada bulan Juli 2016.
1.5.
Tujuan Perancangan Merancang buku ilustrasi yang menginformasikan tentang Saung Ranggon, sebagai salah satu benda bersejarah di Kabupaten Bekasi.
1.6.
Manfaat Perancangan
1.6.1. Bagi Instansi Terkait Buku ilustrasi terkait Saung Ranggon dapat menjadi sumber informasi bagi pengunjung yang ingin mengetahui mengenai Saung Ranggon.
1.6.2. Bagi Keilmuan Bagi bidang keilmuan dapat digunakan sebagai sumber literatur terkait salah satu peninggalan sejarah yang ada di Kabupaten Bekasi 1.6.3. Bagi Penulis Manfaat yang didapatkan penulis dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang Saung Ranggon sebagai salah satu peninggalan sejarah di.Kabupaten Bekasi. Juga mengasah kemampuan dalam pembuatan buku ilustrasi.
4
1.7.
Metodologi Perancangan 1.7.1. Metode pengumpulan data Metode yang digunakan dalam perancangan Tugas Akhir ini adalah metode penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono [2014:9], penelitian kualitatif merupakan metode-metode meneliti kondisi objek secara alamiah dan menekankan pada makna dari pada generalisasi. Lebih jauh lagi penulis akan menggunakan purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan peneliti tersebut tahu apa yang diharapkan. [sugiyono, 2014:218] Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kali ini yaitu observasi, wawancara, dan kuesioner.
a. Observasi Observasi akan dilakukan di Kabupaten Bekasi. Selama observasi, penulis melakukan langsung penelitian dengan objek yaitu Saung Ranggon. Mulai bulan Februari sampai April 2016. b. Wawancara Untuk mendapatkan informasi yang objektif, dilakukan wawancara terhadap narasumber terkait Saung Ranggon seperti Dinas Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bekasi dan Juru Kunci Saung Ranggon. c. Studi literatur Penulis melakukan studi pustaka atau literatur yang berisi teoriteori yang relefan sebagai landasan dalam perancangan. Seperti teori perancangan buku, layout atau tata letak, tipografi, warna, ilustrasi, dan lain-lain d. Kuesioner Kuesioner digunakan untuk mendapatkan data secara umum terkait Saung Ranggon. Ditujukan kepada siswa SMA sederajat. Untuk mengetahui pengetahuan mereka tentang Saung Ranggon.
5
1.7.2. Metode Analisis Penulis melakukan analisis visual terhadap sejarah, bentuk, fungsi, dan makna dari Saung Ranggon untuk kemudian diaplikasikan kedalam hasil karya visual. Dalam mengAnalisis menggunakan metode SWOT. Menurut Suwardikun [2013:52] Analisis SWOT memperhitungkan faktor internal yang terdiri dari Strengh dan Weakness serta faktor luar yang terdiri dari Opportunity dan Threat.
1. Strength atau kekuatan merupakan faktor internal yang digunakan untuk mendukung dalam pencapaian tujuan. 2. Weakness atau kelemahan. Faktor internal yang menghambat tercapainya tujuan. 3. Opportunity atau peluang. Faktor eksternal yang digunakan untuk mendukung dalam pencapaian tujuan. 4. Threat atau ancaman. Faktor eksternal yang menghambat tercapainya tujuan. [Suwardikun, 2013:52]
6
1.8.
Kerangka Perancangan Identifikasi Masalah -
Saung Ranggon masih belum banyak diketahui oleh masyarakat bekasi khususnya pelajar SMA
-
Belum ada media informasi terkait saung ranggon. Masih mengandalkan penuturan penjaga saung ranggon.
Rumusan Masalah -
Bagaimana merancang buku ilustrasi menginformasikan tentang saung ranggon?
yang
dapat
-
Bagaimana menerapkan buku ilustrasi sebagai penyampai pesan kepada siswa SMA tentang saung ranggon?
Tujuan Perancangan
-
Merancang buku ilustrasi
yang
menginformasikan
tentang Saung Ranggon.
-
Menerapkan buku ilustrasi sebagai media penyampai pesan kepada siswa SMA Kabupaten Bekasi
tentang
Saung Ranggon. Studi Kepustakaan
Studi Lapangan - Observasi.
- Buku
- Wawancara
- Jurnal
- Kuesioner
- Literatur lainnya
ANALISIS DATA Konsep Perancangan Merancang buku ilustrasi yang menginformasikan tentang Saung Ranggon, serta menerapkannya sebagai media penyampai pesan kepada siswa SMA Kabupaten Bekasi tentang Saung Ranggon. Referensi
Konsep Pesan
Strategi Kreatif
Strategi Komunikasi
Hasil Perancangan Bagan 1.1. Skema perancangan media informasi saung ranggon
7
1.9.
Pembabakan Dalam menyusun laporan penelitian, penulisan dibagi kedalam 5 bagian,
yaitu : BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang masalah, masalah perancangan berupa identifikasi masalah dan rumusan masalah, tujuan perancangan, manfaat perancangan, batasan masalah, metodologi perancangan berupa metode pengumpulan data dan metode analisis, kerangka perancangan dan pembabakan. BAB II LANDASAN TEORI Berisi teori-teori dan konsep yang relevan sebagai landasan bagi penulis dalam proses perancangan buku ilustrasi saung ranggon BAB III DATA DAN ANALISIS Berisi hasil dari pengumpulan data yang didapat dari Instansi yang terlibat dalam penelitian, data dari khalayak sasaran, data hasil observasi, data dari wawancara dengan bidang ahli, pengumpulan data publik seperti internet, surat kabar, artikel dan studi literature dari buku-buku lalu dianalisis menjadi sebuah konsep perancangan. BAB IV KONSEP DAN HASIL PERANCANGAN Berisikan konsep buku ilustrasi saung ranggon, konsep yang menarik target audience, konsep cover buku, font, layout, dan sketsa perancangan hingga penerapan dalam buku. BAB V KESIMPULAN Berisi kesimpulan dan saran dari hasil perancangan buku yang menjadi media informasi bagi masyarakat Kabupaten Bekasi khususnya siswa SMA di Kabupaten Bekasi.
8