BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri manufaktur saat ini saling berkompetisi untuk menjadi industri yang terbaik dari segala segi. Baik kualitas maupun kuantitas dari produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk meningkatkan output hasil produksi agar dapat meningkatkan profit perusahaan. Akan tetapi di karenakan ada Surat Keputusan (SK) baru mengenai revisi nilai upah minimum buruh dengan nilai Rp. 1.750.000,- yang baru saja di keluarkan oleh Menteri Ketenagakerjaan pada awal tahun ini mengakibatkan perusahaan kesulitan untuk memenuhi upah buruh yang semakin meningkat setiap tahunnya. Begitu juga pada PT.Panata Jaya Mandiri yang menggunakan jasa buruh dalam jumlah yang besar, maka setiap bulannya juga akan mengalami pengeluaran yang juga sangat besar untuk membayar upah gaji setiap karyawannya. Hal ini disebabkan masih banyaknya mesin – mesin produksi yang manual dan membutuhkan operator untuk menjalankannya. Saat ini terdapat beberapa jenis mesin produksi yang prosesnya masih manual dan menggunakan jasa operator untuk menjalankannya, salah satunya adalah proses pemberian sealant pada body filter dan seat assy yang masih dilakukan secara manual oleh 1 sampai 2 orang operator, bisa dikatakan hal ini benar - benar tidak efektif, dikarenakan mesin yang digunakan masih manual dan membutuhkan operator untuk melaksanakan tugasnya, hal ini memicu kerugian yang sangat besar bagi perusahaan. Maka dari itu saya sebagai bagian dari pekerja didunia elektro, penulis ingin menerapkan suatu perancangan sistem kendali yaitu dengan merancang mesin yang auto serta menghilangkan proses yang masih manual dan dikembangkan secara optimal untuk merubah sistem kendali mesin dimana 1
2
kendali produksi akan dijalankan secara otomatis dan menghilangkan operator sehingga proses menjadi lebih efektif, effesien, mudah serta murah dikarenakan perusahaan tidak perlu membayar upah karyawan setiap bulannya. Mesin sealing compound ini akan di desain sedemikian mungkin agar selain prosesnya otomatisasi juga akan di perhitungkan output pcs per jam yang akan dihasilkan mesin sealing compound ini dan harus melebihi output yang dihasilkan ketika proses masih manual dan menggunakan jasa operator. Secara detail nya mesin sealing compound yang kami rancang ini akan memanfaatkan komponen – komponen electrical yang menunjang otomatisasi mesin sealing compound ini. Salah satunya adalah penggunaan proximity switch, solenoid valve, speed control, relay, flow control, pressure regulator dan liming motor serta kontrol menggunakan Programable Logic Control (PLC) berikut peralatan penunjang lainnya. 1.2. Perumusan Masalah Sebuah konsep atau sebuah metode yang diimplementasikan diperusahaan tentunya mempunyai tujuan agar sasaran yang diinginkan dapat tercapai, dalam hal ini implementasi dengan melakukan improvement modifikasi pembuatan mesin sealing compound automatic dengan melakukan perbaikan dari proses yang awalnya manual diimprovisasi sedemikian mungkin menjadi proses otomatis. Metode-metode lain yang diaplikasikan diperusahaan juga pasti mempunyai maksud dan tujuan tertentu, untuk itu permasalahan dari penelitian dirumuskan sebagai berikut : 1.
Bagaimana perusahaan dapat meningkatkan profit dan mengurangi bisaya cost untuk pembayaran upah karyawannya ?
2.
Apakah tujuan dari metode improvement perubahan proses dari manual menjadi automatic ?
3.
Apakah dampak yang akan perusahaan rasakan dari modifikasi pembuatan mesin sealing compound ini ?
3
1.3. Tujuan Perancangan Mesin Tujuan dari perancangan mesin sealing compound ini
adalah sebagai
berikut : 1.
Untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk yaitu dengan implementasi metode continues improvement dengan menghilangkan proses – proses yang masih manual dan mengurangi pemakaian jasa buruh operator diperusahaan dan tujuan perancangan ini untuk saving cost perusahaan.
2.
Untuk mulai membangun perbaikan diarea kerja yaitu dengan menghilangkan dan memodifikasi mesin – mesin yang masih manual contohnya mesin sealing compound dan di improvisasi dengan menggunakan system otomatisasi memanfaatkan kerja sistem kontrol salah satunya menggunakan PLC dan Sensor. Dimana perbaikan yang kecil ini nantinya akan dapat berdampak besar terhadap kualitas produk,
reduce 7 pemborosan, dan
peningkatan produktivitas sesuai target. 1.4. Pembatasan Masalah Dalam suatu perancangan alat ataupun mesin, tentunya diperlukan pembatasan dan asumsi-asumsi agar perancangan yang dilakukan tidak melenceng dari fokus pembahasan. Pembatasan-pembatasan dan asumsi yang diberikan dalam perancangan mesin sealing compound ini adalah sebagai berikut : 1.
Perancangan mesin dilakukan di PT. Panata Jaya Mandiri.
2.
Obyek perancangan adalah mesin sealing compound diLine Toyota PT. Panata Jaya Mandiri.
3.
Perancangan dilakukan dengan merubah sistem kerja mesin yang lama yaitu manual diganti dengan merancang mesin baru dengan system otomatisasi memanfaatkan kontrol Programable Light Control (PLC) dan Sensor Proximity.
4
4.
Penentuan proses yang akan dibahas adalah perancangan mesin sealing compound yaitu memodifikasi dari proses yang manual menjadi otomatis.
5.
Penggunaan deteksi sensor proximity yang berfungsi sebagai kontrol kendali untuk mengeluarkan sealant dari nozzle pada mesin sealing compound.
1.5. Sistem Kerja Mesin Secara garis besar mesin yang dibuat ini terdiri dari dua bagian utama yaitu : 1. Kontrol penggerak nozzle sealant yaitu sensor proximity, fungsi utama dari sensor ini adalah sebagai penggerak keluarnya sealant dari nozzle yang akan di apply pada seat assy. 2. Liming motor yang digunakan untuk menggerakkan rotary table dengan kecepatan yang sudah disetting dan waktu yang telah diatur oleh timer. 3. Programable Logic Control yang berfungsi sebagai kontrol kendali sistem penggerak mesin sealing compound yang menjalankan proses kerja secara keseluruhan sehingga tidak lagi membutuhkan operator untuk menjalankan mesin sealing compound ini. 1.6. Metode Penyelesaian Masalah Metode yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini adalah: 1. Metode Kajian Pustaka Penulis menggunakan buku-buku literatur, diktat kuliah, manual book operation serta sumber pendukung lain untuk dijadikan landasan yang berhubungan dengan pokok pembahasan. 2. Metode Eksperimen Penulis melakukan desain perancangan mesin, pemasangan serta kontol circuit kendali dan menerapkan langsung dilapangan sehingga dapat diketahui apakah hasil rancangan ini sesuai dengan fungsinya dan dapat diterapkan.
5
1.7. Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran secara umum tentang pokok pembahasan Tugas Akhir ini, penulis membaginya dalam beberapa bab yang secara garis besar adalah sebagai berikut: BAB I. PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, tujuan, batasan masalah, metode penyelesaian masalah serta sistematika penulisan yang melatar-belakangi Tugas Akhir ini disusun. BAB II. LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan tentang landasan teori dasar serta pendukung yang membantu penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini. Di antaranya teori tentang sensor, rangkaian listrik dan lain sebagainya. BAB III. PERANCANGAN Pada bab ini, penulis akan menguraikan tentang fungsi-fungsi kerja dari masing masing blok rancangan. BAB IV. ANALISA MASALAH Bab ini berisikan hasil perancangan alat dan hasil analisa kinerja alat secara keseluruhan. BAB V. PENUTUP Penulis akan menguraikan kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisa serta saran-saran agar diperoleh suatu system yang lebih baik.