BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kualitas kegiatan ekstrakurikuler di suatu lembaga pendidikan menjadi salah satu indicator kualitas pendidikan di dalamnya secara menyeluruh. Ekstrakurikuler seakan menjadi brand image bagi sekolah/madrasah yang akan meningkatkan bargaining price kepada calon peminatnya. Bahkan dalam sekolah-sekolah unggulan ekstrakurikule rmendapatkan prioritas utama dalam rangka mengangkat prestige sekolah yang dikelolanya. Adanya persaingan yang ketat di bidang ekstrakurikuler yang terjadi di dunia pendidikan belakangan ini menjadi bukti bahwa sekolah harus berusaha sedemikian rupa agar sekolah mampu mengelola kegiatan pendidikan secara baik dan bermutu tinggi. Pengelola lembaga pendidikan mampu mengantarkan anak didiknya menjadi siswa berprestasi di banyak bidang dalam ajang lomba yang akademik. Sekolah yang mampu menjadi juara dialah yang akan mendapatkan kepercayaan lebih banyak dari masyarakatnya. Fungsi ekstrakurikuler tidak saja menaikkan derajat gengsi sekolah ditengah-tengah pesaingnya.
Keberadaan kegiatan ekstrakurikuler merupakan wadah
perkumpulan siswa berdasarkan minat, bakat, dan kecenderungannya untuk beraktifitas dan berkreativitas di luar program kurikuler. Kegiatan ekstra disini adalah kegiatan pendidikan yang dilaksanakan sekolah namun pelaksanaannya di luar jam pelajaran yang tercantum dalam jadwal pelajaran. Kegiatan ekstrakurikuler dimaksudkan untuk mengembangkan salah satu bidang pelajaran yang diminati oleh sekelompok siswa misalnya, olah raga, kesenian, berbagai macam, keterampilan, kepramukaan, dan sebagainya. Ekstrakurikuler merupakan bagian pekerjaan dari manajemen kesiswaan dibawah koordinasi wakil kepala sekolah bagian kesiswaan (wakasis). Manajemen kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal yang berkaitan dengan siswa di suatu sekolah mulai dari perencanaan penerimaan siswabaru, pembinaan siswa selama berada di sekolah, sampai dengan siswa menamatkan pendidikannya melalui suatu penciptaan suasana yang kondusif terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar yang efektif. Kegiatan–kegiatan kesiswaan dibedakan atas kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler. Kegiatan kurikuler adalah kegiatan yang dipandang sesuai dengan petunjuk kurikulum beserta penjabaran dan penafsirannya. Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler dipandang tidak sesuai dengan dan atau bertentangan dengan “kemauan” kurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler sangat bermanfaat bagi siswa khususnya untuk pembinaan kepemimpinan, keagamaan, kepekaan sosial, pendidikan belanegara, dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
sebagainya. Kedua jenis pembelajaran ini secara bersamaan ikut menentukan kualitas outcome lembaga pendidikan. Boleh dikatakan hampir semua kegiatan di sekolah pada akhirnya ditujukan untuk membantu siswa mengembangkan potensi dirinya. Oleh karena itu sangat penting untuk menciptakan kondisi agar siswa dapat mengembangkan diri secara optimal. Sebagai pemimpin pendidikan (kepala sekolah) memegang peranan penting dalam membangun kondisi yang demikian. Yaitu menyediakan fasilitas kegiatan pembelajaran kurikuler dan ekstrakurikuler dengan sebaik-baiknya demi terciptanya lulusan yang bermutu. Saat ini masih jarang sekolah yang menerapkan konsep manajemen mutu dalam kegiatan ekstrakurikuler. Biasanya sekolahhanya menyediakan layanan ekstrakurikuler akan tetapi tidak terurus dengan baik. Akibatnya program tersebut hanya menimbulkan permasalahan baru seperti besarnya anggaran yang harus dikeluarkan untuk membiayai kegiatan ekstrakurikuler siswa. Indikator baik tidaknya kegiatan ekstrakurikuler di sekolah salah satunya adanya prestasi lomba yang diraih dalam suatu kejuaraan. SD Notre Dame sudah seringkali menjadi pemenang dalam kejuaran di berbagai ajang lomba baik di tingkat Kota Jakarta maupun ditingkat Provinsi Jakarta. Kegiatan ekstra yang diselenggarakan ini antara lain, futsal, membatik, melukis, manari, theater, pramuka, tenis lapangan, drum band, kelas musik (seruling, gitar, drum, karawitan, rebana, paduan suara, angklung, pianika, dan keyboard). Penelitian ini akan dilakukan di SD Notre Dame tersebut yang membahas Penerapan sistem informasi pengolahan Pembayaran kegiatan ekstrakurikuler
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini: Berdasarkan latar belakang masalah yang peneliti paparkan di atas, maka Peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan pengolahan Pembayaran kegiatan Ekstrakurikuler di SD Notre Dame Jakarta? 2. Bagaimana sistem ini digunakan untuk melihat jadwal dan waktu kegiatan ekstrakurikuler? 3. Bagaiamana sistem ini digunakan untuk melihat biaya kegiatan ekstrakurikuler dan batasan jumlah siswa dalam kelas? 4. Bagaimana sistem ini menyampaikan informasi melalui web?
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1.3 Batasan Masalah Dalam memusatkan masalah yang ada dan agar tidak menyimpang dari pokok pembahasan maka pada penulisan pembuatan aplikasi ini penulis membatasi masalah sekaligus mempertajam dalam melakukan pembahasan. Sesuai dengan judul ini, maka ruang lingkup akan dibatasi pada pengolahan data yang hanya mencakup sebagai berikut : 1. Melihat jadwal kegiatan ekstrakurikuler dan waktu yang telah ditentukan. 2. Untuk mengetahui batasan jumlah siswa dalam kelas 3. Mempermuda siswa dalam memilih kelas 4. Untuk mengetahui biaya kegiatan ekstrakurikuler 5. Mempermudah pihak sekolah untuk mengetahui keterlamabatan siswa dalam pembayaran kegiatan ekstrakurikuler. Dalam perancangan web ini penulis menggunakan 4 diagram yaitu: use case diagram, Activity diagram, sequence diagram, dan class diagram semua diagram dibuat sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Untuk bahasa pemrograman menggunakan php yang berdatabase mysql.
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah antara lain: 1. Untuk
mengetahui
sistem
informasi
pengolahan
pembayaran
kegiatan
ekstrakurikuler di SD Notre Dame Jakarta. 2. Mempermudah siswa dalam melihat jadwal kegiatan ekstrakurikuler dan waktu yang telah ditentukan. 3. Untuk mengetahui batasan jumlah siswa dalam kelas. 4. Lebih mudah dalam mengkonfirmasi pembayaran kegiatan ekstrakurikuler karena TU dapat dengan mudah mengetahui keterlamabatan siswa dalam pembayaran ekstrakurikuler.
1.5 Manfaat Penelitian Dari hasil yang dilakukan, diharapkan mampu memberikan manfaat diantaranya: 1. Mempercepat proses pencatatan pembayaran kegiatan ekstrakurikuler.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Untuk memudahkan dan membantu para pelaku kegiatan dalam menjalankan fungsi tugasnya dalam pembuatan laporan dan data yang disimpan aman serta dapat menghemat waktu dan kertas. 3. Mempermudah siswa dalam mengetahui jadwal kegiatan ekstrakurikuler. 4. Mempermuda siswa dalam memilih kelas
1.6 Metode Penelitian Metode penulisan dapat diartikan sebagai cara mencapai suatu tujuan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian merupakan usaha untuk menemukan dan mengembangkan terhadap kebenaran suatu peristiwa atau suatu pengetahuan dengan menggun akan metode ilmiah. Cara kerja tersebut dalam penelitian disebut metodologi penelitian. Adapun metode penelitian yang Penulis gunakan dalam rangka pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1.6.1 Metode Pengumpulan Data a. Metode Observasi Penulis mengumpulkan data melalui peninjauan langsung dengan melihat cara kerja yang sekarang pada SD Notre Dame khususnya pada system pengolahan Pembayaran kegiatan Ekstrakurikuler, sehingga dapat diketahui hambatanhambatan serta kekurangan-kekurangan yang terjadi dalam melaksanakan Pengolahan pembayaran kegiatan ekstrakurikuler. b. Metode Wawancara Penulis melakukan metode wawancara dalam mengumpulkan data yang diperlukan. Dalam metode ini penulis mewawancarai Kepala Sekolah, Guru-guru maupun para Staff Karyawan yang bertanggungjawab atas proses pengolahan pembayaran kegiatan ekstrakurikuler pada SD Notre Dame selaku orang yang mengetahui permasalahan yang terjadi. c. Metode Studi Pustaka Penulis mencari dan mempelajari buku – buku yang ada kaitannya dan mencakup perancangan sistem ini, buku – buku yang ada diperpustakaan kampus, catatan kuliah serta dokumen – dokumen yang didapatkan di Sekolah SD Notre Dame Jakarta yang mempunyai hubungan dengan perancangan system ini. 1.6.1 Metode Perancangan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dalam skripsi ini metode yang digunakan metode perancangan berbasis object oriented melalui tahapan: a. Pembuatan Unified Modelling Language ( UML ) b. Pembuatan rancangan basis data c. Pembuatan rancangan layar
1.7 Sistematika Penulisan Dalam skripsi ini penulis menjabarkan penelitian dalam perancangan pengembangan system informasi berbasis web pada sekolah SD Notre Dame Jakarta ini dalam5 ( lima ) Bab, yaitu :
BAB I
PENDAHULUAN Bab ini berisi pengantar berupa latar belakang dilakukannya penelitian, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, serta manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini.
BAB II
LANDASAN TEORI Bab ini berisi pembahasan teori – teori yang digunakan sebagai panduan dasar dalam pengembangan system ini.
BAB II I
METODOLOGI PENELITIAN Babini berisi metodologi penelitian yang digunakan serta langkah – langkah yang digunakan terkait dengan penelitian yang dilakukan.
BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab ini berisi analisis terhadap kebutuhan sistem, serta implemntasi pengembangan secara konkrit.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan serta saran yang dapat membantu pengembangan system informasi ini di masa mendatang untuk menghasilkan system yang optimal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/