BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemiskinan adalah masalah kompleks yang melanda negeri ini. Persoalan kemiskninan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, antara lain: tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, kondisi geografis, gender, dan kondisi lingkungan.1 Mengacu pada strategi nasional penanggulangan kemiskinan definisi kemiskinan adalah kondisi di mana seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan perempuan, tidak terpenuhi hakhak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Definisi ini beranjak dari pendekatan berbasis hak yang mengakui bahwa masyarakat miskin mempunyai hak-hak dasar yang sama dengan anggota masyarakat lainnya. Kemiskinan tidak lagi dipahami hanya sebatas ketidakmampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan memenuhi hak-hak dasar dan perbedaan perlakuan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam menjalani kehidupan secara bermartabat. Hak-hak dasar yang diakui secara umum meliputi terpenuhinya kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan, sumberdaya alam, dan lingkungan hidup, rasa aman dari perlakukan atau ancaman tindak kekerasan dan hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial-politik, baik bagi perempuan maupun laki-laki. Secara nasional tingkat kemiskinan mencapai 28.553.930 atau sekitar 11,47% (Badan Pusat Statistik, 2014). Berdasarkan data tersebut di atas dapat diasumsikan bahwa tingkat kemiskinan di Indonesia masih cukup tinggi. Oleh karena itu dalam berbagai program nasional percepatan penanggulanga kemiskinan seperti Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-PeDesaan (PNPM-Pd) dirancang untuk memberantas kemiskinan.
“Makroekonomi”, Sadono Sukirno. http://www.tnp2k.go.id. Contoh Program Penanggulangan Kemiskinan Di Indonesia Pada Tingkat Nasional diunduh tanggal 24 Maret 2015 1
1
Penanggulangan kemiskinan merupakan salah satu prioritas dalam program pemerintah, baik di tingkat nasional maupun daerah. Keseriusan pemerintah dalam
penanggulangan
kemiskinan
dapat
dilihat
dari
beragamnya
program penanggulangan kemiskinan yang diinisiasi selama satu dekade terakhir. Selain itu, pemerintah juga meningkatkan alokasi anggaran penanggulangan kemiskinan yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Walaupun demikian, harapan bahwa terjadinya penurunan pada laju penduduk miskin, pada kenyataannya masih jauh dari harapan. Kondisi ini tentu saja menimbulkan banyak pertanyaan mengenai efektivitas program-program penanggulangan kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah dan pemerintah daerah. Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu provinsi yang tingkat kemiskinan masih sangat tinggi. Berdasarkan data BPS tahun 2013 menunjukkan bahwa 1.009.150 atau sekitar 20,24 %. Oleh karenanya, jumlah penduduk miskin di NTT masih tinggi2. Berdasarkan data di atas bahwa tingkat kemiskinan di Provinsi Nusa Tenggara timur masih tinggi. Oleh karena itu, dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan, pengembangan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat, Provinsi Nusa Tenggara Timur menetapkan kebijakan pembangunan berbasis Desa/kelurahan melalui pola pengembangan Desa/kelurahan Mandiri Anggur Merah Tahun 2011-20133. Provinsi Nusa Tenggara Timur secara administratif terdiri dari 20 Kabupaten dan 1 Kota yang terbagi dalam 287 Kecamatan, 2.533 Desa dan 303 Kelurahan. Data terakhir bahwa Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur pada tahun 2014 menetapkan sebanyak 589 Desa yang tersebar di 21 kabupaten/kota di provinsi kepulauan itu untuk menjadi sasaran pelaksanaan Program Desa Mandiri “Anggur Merah” pada Tahun 2014. Program Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah diberlakukan sejak tahun 2011, atau sampai saat ini sudah berlangsung ± 4 tahun. Program ini memiliki 3 2
Profil Kemiskinan di Nusa Tenggara Timur September 2013. Lebih jelasnya sudah termaktub dalam diktum menimbang poin a dalam Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 33 Tahun 2010 tentang Pedoman Pembangunan Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2011-2013. 3
2
sasaran utama dalam pelaksanaannya, Pertama, meningkatnya kemampuan ekonomi dan daya saing Desa/kelurahan sesuai dengan basis unggulan. Kedua, meningkatnya pemerataan dan keadilan pembangunan di Desa/Kelurahan yang memiliki presentase rumah tangga miskin tinggi. Ketiga, terwujudnya Desa/Kelurahan yang mandiri secara ekonomi dan bebas dari kemiskinan. Anggur Merah adalah akronim dari “Anggaran Untuk Rakyat Menuju Sejahtera”, merupakan jargon yang mempunyai makna luar biasa pentingnya. Di sini dapat dipahami bahwa atau dengan kata lain semua pembiayaan yang ada dan seharusnya semua untuk kesejahteraan rakyat. Model pembangunan yang diterapkan oleh pemerintah daerah sifatnya pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian pendanaan
yang dialokasikan oleh pemerintah
adalah
untuk
pembangunan rakyat yang sangat membutuhkan partisipasi masyarakat dalam mendukung kemajuan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah yaitu untuk rakyat dan oleh rakyat. (Suwondo, 2005: 6) Program Pembangunan Terpadu Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah tahun
2014-2018
merupakan
keberlanjutan
dari
pelaksanaan
Program
Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah Tahun 2011-2013 yang dijabarkan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Nusa Tenggara
Timur
Tahun
2013-2018.
Program
Pembangunan
Terpadu
Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah sebagai program pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan kewilayahan terpadu dan menyeluruh memiliki posisi sangat strategis karena perannya sebagai berikut; (1) Mendukung pelaksanaan enam tekad pembangunan yang ditetapkan sebagai salah satu solusi dalam meningkatkan pendapatan per kapita, menurunkan penduduk kemiskinan yang mencapai 20,24% keadaan Maret 2013, (2) Meningkatkan produktivitas tenaga kerja sektor pertanian; (3) Mendukun pelaksanaan 8 agenda pembangunan; dan (4) Mendukung penyiapan lapangan kerja di peDesaan terutama tenaga kerja yang bekerja pada sektor pertanian. Pembangunan Terpadu Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah didukung alokasi dana APBD yaitu dana segar (fresh money) sebesar Rp. 250.000.000 untuk pengembangan ekonomi
produktif, sehingga akan dapat menciptakan
3
masyarakat Desa yang maju dan produktif. Program Terpadu Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah juga disinergikan dengan program SKPD lain, APBD Kabupaten/Kota, hibah
kerjasama bilateral dan multilateral, Corporate Sosial
Responsibility (CSR) BUMN, dan sinergi program kementerian/Lembaga. Pembangunan
Terpadu
Desa/Kelurahan
Mandiri
Anggur
Merah
akan
dilaksanakan secara partisipatif, transparan dan terpadu dengan melibatkan semua stakeholder. Kabupaten Sumba Timur yang juga merupakan bagian dari wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan juga merupakan salah satu Kabupaten pelaksana Program Mandiri Anggur Merah. Dengan keseriusan yang ditunjukkan pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam memberantas kemiskinan, maka, pertanyaan adalah sejauh manakah efektivitas pelaksanaan program Mandiri Anggur Merah selama ini? Oleh karenanya dengan pertanyaan ini sangat menarik untuk dilakukan penelitian.
1.2.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah di jelaskan di atas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah, bagaimanakah efektivitas pelaksanaan Program Mandiri Anggur Merah di Desa Kiritana dan Kelurahan Kambaniru, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur?
1.3.
Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah, menggambarkan
efektivitas pelaksanaan Program Mandiri Anggur Merah Di Desa Kiritana dan Kelurahan Kambaniru,Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur-NTT.
1.4.
Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Teoritis Secara teoritis diharapkan penelitian ini dapat memperkaya kasanah pengetahuan sosiologi yang berkaitan dengan pelayanan publik
4
tentang efektivitas pelaksanaan program pemerintah khususnya Program Mandiri Anggur Merah di Kabupaten Sumba Timur.
1.4.2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi, bagi pelaksana Program Mandiri Anggur Merah di Kabupaten Sumba Timur, khususnya masyarakat Desa Kiritana dan Kelurahan Kambaniru dalam memahami sejauh mana pelaksanaan program Mandiri Anggur Merah yang telah dilaksanakan.
5