BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan yang terjadi sekarang ini perusahaan otomotif
dalam
melayani
telah mengubah sudut pandang
pasarnya.
Tuntutan
perubahan
merupakan keharusan, karena hanya mereka yang siap berubahlah yang dapat
terus bertahan. Perusahaan harus selalu mengantisipasi terjadinya suatu
perubahan, karena dengan perubahan akan tercipta suatu peluang baru dan yang lama menjadi
ketinggalan.
Perusahaan
harus
melakukan
perubahan
terhadap produknya, kemasannya, pendekatannya, cara menangani pasarnya, dan bahkan perubahan strategi pemasarannya secara berkala. Para pelaku bisnis dalam menghadapi pasar yang semakin kompetitif ini perlu mengkaji kembali setiap usaha yang dijalankannya, terutama usaha yang bisnisnya.
menjadi
inti
Juga apakah kita ingin produk kita dianggap high-priced dan
eksklusif, atau apakah target pasar kita peka terhadap harga sehingga menjadi
(core)
bahan
pertimbangan
utama
perusahaan
harga
dalam menyiasati
perubahan-perubahan yang terjadi saat ini dan di masa yang akan datang sebelum menentukan
suatu
strategi
yang
ideal
bagi
produk perusahaan agar
kepuasan konsumen tercapai. Paradigma baru ini menunjukkan kepada kita bahwa melakukan kompetisi di market yang penuh sesak di industri otomotif ini tidak cocok lagi untuk menjaga performa bisnis yang tinggi dalam jangka panjang. Terlalu lama bagi perusahaan untuk menjalankan usahanya bersaing dengan
1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
kompetitor di pasar yang sama, jika tidak melakukan usaha lain yang berbeda terutama yang berkenaan dengan produk. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan angka penjualan kendaraan bermotor roda 4 atau lebih setiap tahun mengalami peningkatan yang cukup tinggi setelah krisis ekonomi 1998. Tercatat lebih dari 1,2 juta unit terjual di tahun 2014 lalu. Dan tahun 2015 ini diproyeksikan akan mengalami sedikit penurunan akibat pengaruh ekonomi dunia, nilai tukar rupiah, dan beberapa factor lainnya dari dalam negeri.
Gambar 1.1 Data Penjualan Kendaraan Domestik dan Forecast 2015 Sumber : Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tahun 2015
Dari gambar diatas terlihat bahwa pasar otomotif tahun ini akan sama dengan tahun lalu yaitu sekitar 1,2 juta kendaraan. Asumsi ini didasarkan pada kondisi makro ekonomi Indonesia Indonesia yang cukup stabil di tengah krisis beberapa negara timur tengah, dampak perdagangan dunia, dan kondisi dalam negeri yang dalam beberapa sektor kurang lebih sama dengan tahun lalu. Beberapa proyek
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
pemerintah yang menjadi penggerak perekonomian sangat diharapkan untuk segera direalisasikan seiring dengan anggaran yang sudah ditetapkan. Indonesia merupakan pasar otomotif terbesar ke-4 di Asia setelah China, Jepang dan Korea Selatan untuk sektor penjualan kendaraan niaga (commercial
vehicle). Dari angka penjualan kendaraan bermotor yang sudah dicapai pada tahun lalu tercatat sebanyak 1.208.468 unit (Data Gaikindo, 2014), dengan komposisi 72,49% adalah kendaraan penumpang (passenger) dan 27,51% adalah kendaraan niaga (commercial vehicle). Adapun data penjualan kendaraan bermotor di Indonesia sepanjang 3 tahun terakhir menurut data Gaikindo (Gabungan Asosiasi Kendaraan Bermotor Indonesia) adalah sebagai berikut: Tabel 1.1 Data Penjualan Kendaraan Bermotor di Indonesia tahun 2012-2014 Usage
Class Sedan, Coupe, Wagon Small Hatchback City Car
Passenger
SUV 4x2 SUV 4x4 Minibus & MPV Total Passenger Pick-up Single Cab Pick-up Double Cab Commercial
Light Truck & Light Bus Medium to Heavy Truck Bus
Total Commercial Grand Total
2012 34,985 83,412 41,605 122,210 6,597 492,318 781,127 174,705 12,671 111,520 33,926 2,281 335,103 1,116,230
2013 35,208 68,448 110,326 126,739 5,913 532,771 879,405 196,245 10,682 111,091 30,062 2,416 350,496 1,229,901
2014 22,302 58,797 222,239 102,632 5,366 466,687 878,023 203,293 7,221 96,247 22,116 1,568 330,445 1,208,468
(Sumber Data : Gaikindo 2012-2014)
Pertumbuhan truk seringkali dikaitkan dengan kondisi dan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Jika ekonomi di negara tersebut tumbuh, penjualan truk biasanya laris manis. Sebagaimana kita ketahui bahwa truk adalah salah satu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
kendaraan niaga yang menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi. Ekonomi Indonesia tengah digenjot pemerintah. Asumsi ini dapat dilihat dari anggaran infrastruktur 2015 yang ditingkatkan dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 150 triliun menjadi Rp 400 triliun. Proyek pembangunan infrastruktur dimulai Maret 2015. Untuk melaksanakan proyek tersebut, Presiden Joko Widodo sendiri yang akan mengumumkan Instruksi Presiden untuk mempercepat anggaran pemerintah oleh badan pemerintah terkait. Pasar truk tahun ini juga tetap optimis, kebutuhan itu akan banyak datang dari perusahaan logistic untuk mengangkut peralatan kerja dan membawa bahan baku material untuk pembangunan fisik. Lima sector potensial yang prospektif di Indonesia menurut Mario Singh pendiri dan Chief Executive Officer [CEO] FX1 Academy Singapura adalah keuangan atau investasi, perbankan, sector kelautan, sector pertambangan dan sector pertanian. Kesemuanya membawa dampak positif bagi perkembangan pasar truk di Indonesia. Keuangan atau investasi dapat mendorong tumbuhnya usaha sector riil, yang sangat membutuhkan peran logistic seperti truk untuk mengangkut barang. Untuk sector kelautan seperti kita ketahui Presiden Joko Widodo dan Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti tengah memacu pembangunan sector ini. Hal ini membuka peluang bagi pasar truk untuk mendukung logistic. Sektor pertambangan dan pertanian juga sedang dipacu pertumbuhannya. Salah satu hasil tambang yang sedang naik daun dan terus meningkat adalah batubara yang harga dan permintaannya mengalami kenaikan. Untuk kendaraan niaga truk category 3 (kelas 190PS-350PS) sampai akhir tahun 2014 lalu penjualan sebanyak 23.392 unit di supply oleh Hino, Mitsubishi,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
Isuzu, Mercedes Benz, Nissan UD Truck, Foton, MAN dan FAW. Artinya bahwa kebutuhan kendaraan niaga di Indonesia masih cukup besar sehingga memancing minat para pemegang merk untuk berkompetisi dalam segmen ini. Di segmen truk kendaraan niaga ini terbagi dalam beberapa kelas yaitu : 1) Heavy Duty Truck (kelas diatas 350PS), 2) Medium Duty Truck (190PS-350PS), 3) Light Duty Truck (dibawah 190PS). Adapun distribusi jumlah penjualannya sebagai berikut : Tabel 1.2 Data Penjualan Kendaraan Niaga (Commercial Vehicle) di kelas 190PS-350PS tahun 2012-2014
FAW
2012 20,066 7,938 3,213 897 2,925 151 232 0
2013 18,978 6,086 3,323 1,103 1,965 45 109 258
2014 14,189 4,269 3,439 512 854 0 63 66
Total
35,422
31,867
23,392
Class Hino Mitsubishi Isuzu Merk
Mercedes Benz Nissan UD Truck Foton MAN
Sumber Data Gaikindo, 2012-2014
Dari data diatas Hino menjadi kontributor terbesar di segmen kendaraan niaga Category 3 ini dengan angka penjualan 14.189 unit selama tahun 2014 atau turun 4.789 unit dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar 18.978 unit (Data Gaikindo, 2013). Penulis melihat walaupun secara penjualan menurun sebagai akibat kondisi tambang yang sedang menurun, namun secara market share mengalami peningkatan. Secara specifik di segmen ini diisi oleh 4 pabrikan asal Jepang yaitu Hino, Mitsubishi, Isuzu dan Nissan. Kemudian 3 pabrikan truk asal China yaitu Foton,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
FAW. Diikuti oleh 2 pabrikan asal Eropa juga bermain dalam segmen ini yaitu Mercedes Benz dan MAN. 70.00% 60.00%
Percentage
50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00% Mitsubi shi
Isuzu
Merced ez Benz
Nissan UD Truck
2012 56.65% 22.41%
Hino
Foton
MAN
FAW
9.07%
2.53%
8.26%
0.43%
0.65%
0.00%
2013 59.55% 19.10% 10.43%
3.46%
6.17%
0.14%
0.34%
0.81%
2014 60.66% 18.25% 14.70%
2.19%
3.65%
0.00%
0.27%
0.28%
Gambar 1.2. Market share Hino dan Kompetitornya sepanjang Tahun 2012-2014 Sumber : Data Gaikindo, 2012-2014
Dari gambar 1.2 tampak bahwa market share Hino sepanjang 3 tahun naik secara terus menerus, diikuti juga oleh Isuzu yang naik secara signifikan. Mitsubishi dan Nissan justru mengalami penurunan selama 3 tahun terakhir. Terlihat ketatnya persaingan di sektor ini membawa dampak bagi truk China yang kalah bersaing dengan truk asal Jepang. PT. Hino Motors Sales Indonesia selaku Agen Tunggal Pemegang Merk Hino di Indonesia yang berdiri sejak 1982 dimana bertindak selaku produsen kendaraan Hino, tahu dan sadar betul bahwa kompetisi sudah dimulai dan telah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
melakukan usaha-usaha yang salah satunya adalah menciptakan produk yang sesuai dengan permintaan pasar. Selama 15 tahun berturut-turut Hino menjadi market leader di segmen truk menengah (medium duty truck). Sedangkan di segmen truk ringan (light truck) Hino berada dibawah Mitsubishi dengan pangsa pasar (market share) sekitar 17%. Dari data 15 tahun terakhir untuk penjualan kendaraan truck dan bus merk Hino di Indonesia adalah sebagai berikut :
Gambar 1.3 Diagram Penjualan Kendaraan Merk Hino dari tahun 2000-2014 Sumber : Data Gaikindo, 2000-2014
Semakin lama brand Hino semakin dikenal oleh para pengguna truck dan bus baik oleh pemerintah maupun swasta. Disinilah branding Hino mulai tumbuh di hati konsumennya yang semula memakai produk non-Hino beralih menjadi pemakai Hino. Customer loyalty menjadi terbentuk seiring dengan semakin banyaknya angka penjualan. Loyalitas pelanggan merupakan salah satu tujuan inti yang diupayakan dalam pemasaran modern. Hal ini dikarenakan dengan loyalitas diharapkan perusahaan akan mendapatkan keuntungan jangka panjang atas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
hubungan mutualisme yang terjalin dalam kurun waktu tertentu. Secara harfiah loyal berarti setia, atau loyalitas dapat diartikan sebagai suatu kesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri pada masa lalu. Usaha yang dilakukan untuk menciptakan kepuasaan konsumen lebih cenderung mempengaruhi sikap konsumen. Sedangkan konsep loyalitas konsumen lebih menekankan kepada perilaku pembeliannya. Fenomena yang terjadi adalah tingginya angka penjualan terutama market share ini disertai dengan naiknya harga unit setiap tahun. Bahkan dalam 1 tahun kenaikan harga terjadi sampai 3-4 kali, namun hal ini tidak mempengaruhi pelanggan Hino untuk membeli kendaraan Truk Hino, dan tetap stabil sebagai market leader di segmen medium truk.
780.000 770.000 760.000 750.000 740.000 730.000 720.000 710.000 700.000 690.000 680.000 670.000 X Rp 1.000
770 767 757
757.
757.
742.
734
735
735
732. 716.4
708
2012 HINO
2013
MITSUBISHI
ISUZU
2014
NISSAN
Gambar 1.4. Harga kendaraan Hino Ranger FM260JD dan Kompetitornya sepanjang Tahun 2012-2014 Sumber : Data Gaikindo tahun 2012-2014
Sebagai contoh adalah salah satu produk andalannya Hino Ranger FM260JD yang merajai segmen category 3 (medium duty truck) sejak diluncurkan tahun 2003. Secara line up model truck Hino ada beberapa varian/model yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
seluruhnya dibuat sesuai dengan bisnis/usaha customernya. Namun yang paling popular diantara produk yang ada, model FM260JD adalah yang terlaris dan menjadi andalan Hino. Sepanjang tahun 2012 hingga 2014 Hino Ranger FM260JD mengalami perubahan harga sebanyak 5 kali. Di akhir tahun 2012 harga unit Rp 734 juta naik menjadi Rp 742 juta di bulan Januari 2013. Kemudian naik lagi menjadi Rp 753 juta pada bulan Januari 2014. Belum genap 4 bulan harga kembali naik menjadi Rp 767 juta pada bulan April 2014 hingga akhir Desember 2014. Kenaikan dipicu oleh beberapa factor seperti biaya produksi, kenaikan BBM, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Walaupun harga naik namun tidak
RUPIAH (x 1000)
mempengaruhi penjualan unit tersebut.
780.000 770.000 760.000 750.000 740.000 730.000 720.000 710.000 700.000 690.000 680.000 670.000
767.0
734.000
742.000
753.0
730.000 715.000
1 HINO
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
715715715730730730734734734734734734742742742742742742742742742742742742753753753767767767767767767767767767
MITSUBISHI
735735735735735735735735735735735735735735735735735735735735735770770770770770770770770770770770770
ISUZU
708708708708708708708708708708708708708716716716716716716716716716716716716732732732732732732732732732732732
NISSAN
750750750750750750757757757757757757757757757757757757757757757757757757757757757757757757757757757757757757
Gambar 1.5. Kenaikan harga Hino Ranger FM260JD selama 3 Tahun terakhir (2012-2014) dan Perbandingannya dengan Kompetitor Sumber : Hino Monthly Report, 2012-2014
Gambaran diatas menunjukkan sebuah fenomena bahwa harga produk naik penjualan tetap naik. Dalam dunia marketing lazimnya adalah jika harga sebuah produk dinaikkan maka demand nya akan turun, begitu pula sebaliknya. Hal inilah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
yang menarik untuk diteliti mengapa customer masih memilih produk yang sama walaupun harganya dinaikkan, sedangkan disisi lain kompetitornya gencar melakukan berbagai strategi penjualan untuk menarik minat konsumen sebanyakbanyaknya guna memenangkan persaingan di sector kendaraan niaga.
HINO FM 285 JD
6X4 (DUMP)
Price (IDR) GVMR/GCMR (ton) Overall Length (mm) Engine Type Engine Displacement (cc) Horse Power (PS/rpm) Torque (Nm/rpm) Fuel Tank (L)
849,000,000 26.0 8,645 J08E-WK 7,684 285/2500 91/1500 200
MITSUBISHI FN 527 ML
695,000,000 24.8 8,515 6D16-3AT2 7,545 220/2800 65/1400 200
ISUZU FVZ 34 P
820,000,000 26.0 8,365 6HK1-TCS 7,790 285/2400 90/1450 200
UD CWA 260 MX
757,000,000 26.0 8,350 FE6TA 6,925 260/2800 72.4/1800 200
Gambar 1.6 Perbandingan Hino, Mitsubishi, Isuzu dan Nissan UD Sumber : Data diolah, 2015
Dalam gambar 1.6 menunjukkan perbandingan spesifikasi dan harga antara Hino, Mitsubishi, Isuzu dan Nissan UD. Harga Hino adalah yang tertinggi diantara ketiga merk lain walaupun secara spesifikasi hampir sama. Di kelas ini Hino menjadi market leader dengan menguasai market share sebesar 62% dan cukup populer di kalangan pengusaha tambang (mining), karoseri, perusahaan konstruksi dan developer. Diikuti di belakangnya adalah merk Isuzu yang cukup agresif dalam menggarap segmen ini dengan market share sekitar 11%. Ada selisih harga Rp 29 juta antara Hino dan Isuzu di segmen truk 6x4 (berdasarkan price list) yang merupakan sebuah fenomena mengapa customer memilih Hino sebagai kendaraan niaga mereka padahal dari segi spesifikasi hampir sama, local partnya juga sama,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
sesama produk Jepang yang senantiasa memperhatikan kualitas produk, merk yang sama-sama dikenal, dan layanan purna jualnya juga hampir sama. Hal inilah yang menjadi dasar dalam studi pendahuluan ini yang menjadi latar belakang dalam penelitian ini. Harga diatas belum termasuk discount, yang jika dikalkulasi akan lebih tinggi selisihnya hingga Rp 40 juta – Rp 60 juta.
Gambar 1.7 Produk line up Truk Hino dan Bus Hino Sumber : Website Hino tahun 2015
Dalam perkembangannya PT. HMSI sudah membuat berbagai variasi produk di segmen truck & bus ini dan secara perlahan sudah diminati oleh customernya sehingga secara signifikan dapat meningkatkan angka penjualannya dan menambah pasar baru (new market). Pasar baru yang sudah tumbuh dan dirintis oleh Hino ini kemudian diikuti oleh kompetitornya yaitu Mitsubishi, Toyota dan Isuzu. Segmen yang tadinya hanya diisi oleh Hino dan populasinya kecil berangsur-angsur tumbuh besar dan variant yang dihasilkan semakin banyak yang ujungnya berdampak pada penjualan unit truck & bus ini secara nasional. Demikian halnya dengan PT. HMSI sebagai ATPM kendaraan bermotor
di
Indonesia yang berkedudukan di Wisma Indomobil 2 Jalan MT Haryono-
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
Jakarta, tentu sangat memperhatikan sistem pemasaran dan promosi penjualan secara
efektif kendaraan
merek
Hino
sudah
pasti
akan
intens
dalam
melakukan kegiatan promosi dengan berbagai media, dengan tujuan merebut pangsa pasar dari berbagai jenis kendaraan telah diluncurkan kepasaran. Maraknya jenis dan kendaraan niaga yang ada di pasaran tentu akan menimbulkan masalah bagi produsen itu sendiri, dimana terjadi kompetisi didalam menarik konsumen sebanyak mungkin. Untuk menarik minat para pembeli, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan perbaikan sistem pemasaran yang lebih efektif. Pemasaran efektif dalam penerapannya bukan hanya bagaimana meningkatkan volume penjualan tetapi juga mengamati tingkah laku konsumen serta memenuhi keinginan konsumen melalui usaha perbaikan kualitas produk yang sesuai dengan harapan konsumen. Dalam upaya mempertahankan
kelangsungan
hidup
perusahaan,
seringkali
perusahaan
dihadapkan pada berbagai masalah, seperti kesulitan di dalam meningkatkan volume penjualan, adanya persaingan yang ketat dari perusahaan sejenis, semakin kompleksnya perilaku konsumen terhadap suatu produk, selera konsumen yang selalu berubah-ubah, serta kondisi ekonomi yang kurang menentu. Dari hasil survey yang dilakukan oleh Hino Motors Ltd Japan dan PT. Hino Motors Sales Indonesia pada bulan Juni 2014, terdapat lebih dari 60% customer Hino melakukan pembelian kembali (repurchasing) terhadap produk kendaraan Hino. Data selengkapnya seperti terlampir dibawah ini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
0%
20%
HDT
13
MDT
13
LDT
40%
6
60%
80%
100%
82
9
30
78
10
First (Purchased as new)
60
Replaced
Additional
Gambar 1.8 Hasil survey Hino tahun 2014 tentang Pembeli Truk Sumber : Survey Customer tahun 2014
Data diatas memperlihatkan bahwa sebagian besar customer Hino yang disurvey (HDT = Heavy Duty Truck, MDT = Medium Duty Truck, LDT = Light Duty Truck) melakukan pembelian unit kembali setelah memakai produk Hino, sedangkan sisanya adalah pembelian pertama kali (first purchase) dan penggantian unit baru (replaced). Salah satu ciri dari customer loyalty adalah melakukan pembelian kembali (repurchase) produk yang sama, merk yang sama di waktu yang berbeda. Artinya mereka puas terhadap produk tersebut dan akan selalu menggunakan produk tersebut. Dari fenomena ini penulis melihat bahwa sudah terbentuk customer loyalty Hino yang jumlahnya cukup besar namun belum terlihat faktor-faktor apa yang menentukannya. Dari hasil survey tersebut terdapat pula alasan (reason) terhadap pembelian unit kendaraan truck. Karakteristik customer truck di Indonesia berdasarkan survey yang dilakukan tahun lalu menunjukkan bahwa mayoritas mereka mengharapkan truck yang dapat membawa beban lebih (overloading), mempunyai nilai jual yang masih tinggi (resale value), mudah dalam perawatan (easy maintenance), mudah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
dalam pembelian (easy purchase) dan lain-lain. Hasil selengkapnya seperti terlampir dibawah ini. 80
% 70 63 63
HDT
MDT
LDT
60
40 22 17 17 14 1211 13 11 11 1013 7
20
979
796
678
686
877 332
4 1 2 2 22
Other
Excessive oil expense
Deterioration of interior decor
Deterioration in exterior style
Problems with chassis/suspension
Problems with body (cargo space)
Excessive fuel expenses
Decrease in driving performance
To use a more eco-friendly vehicle
Good purchase conditions
Excessive maintenance/repair costs
Good trade-in value in the future
Amount of load had increased
0
Gambar 1.9 Hasil survey Hino tahun 2014 tentang Alasan Membeli Truk Sumber : Survey Customer tahun 2014
Menurut konsep pemasaran berhasilnya suatu perusahaan apabila perusahaan tersebut dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan lebih baik, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah memasuki era kompetisi. Sejalan dengan hal tersebut, upaya yang dapat dilakukan dalam memasarkan suatu produk yakni dengan melakukan kegiatan promosi yang meliputi, advertising, sales promotion, personal selling, public relation, direct marketing agar calon konsumen lebih mengenal, memahami, serta simpati terhadap produk yang ditawarkan. . Hasil survey yang dilakukan Hino juga menemukan informasi bahwa customer truck di Indonesia dalam menentukan pilihan kendaraan truck factor
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
yang dipilih adalah 1) ketangguhan (durability), 2) harga kendaraan itu sendiri (price), 3) biaya operasional rendah (running cost), 4) kemampuan kendaraan (basic performance), 5) mudah dalam perawatan (easy maintenance), 6) baik dalam unsur keamanan (good safety), 7) merk yang sudah ternama (brand image), 8) harga jual kembali tinggi (high resale value), 9) merk yang sudah berpengalaman (good experience), 10) pelayanan yang baik (good servicing), 11) waktu pembayaran cicilan mudah (term of payment), 12) pengiriman unit tepat waktu (quick delivery time), 13) reputasi dan hubungan baik dengan dealer (reputation and dealer relationship). 100% 858585
80 64 62 58
HDT
63 55 55
60
57 54 50
MDT
LDT
5251 44 41 37
40
41 38 39
40
43 35 29
262824
28 2425
232423 2021 17
201818
181919
20 20 20
8 8 6
20
Relationship to sales person/store
Reputation among people
Driver feedback/request
Quick delivery time
Terms of payment
Exterior style/appearance
Good servicing
Good experience with brand/model
Good future trade-in price
Brand image
Good safety performance/features
Ease of inspection and maintenance
Basic performance of the vehicle
Running cost
Price of the vehicle
Durability and reliability
0
Gambar 1.10 Hasil survey Hino tahun 2014 tentang Faktor-faktor yang Dipilih oleh Konsumen dalam Membeli Truk Sumber : Survey Customer tahun 2014
Dari paparan diatas ada 16 indikator yang dijadikan alat ukur
untuk
penentuan pengambilan keputusan pembelian truk oleh konsumen. Dari beberapa hal tersebut yang akan diangkat dalam penelitian ini yaitu dari sisi 1) kualitas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
produk, 2) persepsi harga, 3) kualitas layanan purna jual, dan 4) citra merk yang diduga mempengaruhi keputusan pembelian kendaraan niaga.
Medium Duty Truck 85
100 80
64
60
41 25
40 20 0
Kualitas Produk
Persepsi Harga
Kualitas Layanan Purna Jual
Citra Merk
Gambar 1.11 Hasil survey Hino tahun 2014 tentang 4 Faktor Prioritas yang Dipilih oleh Konsumen dalam Membeli Truk Sumber : Survey Customer tahun 2014
1.2. Identifikasi Masalah, Perumusan Masalah dan Batasan masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah Berdasarkan pada latar belakang diatas perlu kiranya mengidentifikasi berbagai masalah ataupun fenomena yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini. Adapun identifikasi masalah/ fenomenanya adalah : 1. Penjualan yang stabil setiap tahunnya adalah merupakan sebuah indikasi bahwa telah terbentuk sebuah keputusan pembelian dari customer Hino sehingga mereka dalam menentukan pilihan kendaraan niaga tertuju kepada truk Hino. 2. Data penjualan kendaraan Hino Ranger dari tahun 2012-2014 menunjukkan peningkatan market share yang cukup berarti. Dari 56,65% di tahun 2012
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
naik menjadi 59,55% di tahun 2013. Kemudian di tahun 2014 lalu market share naik lagi menjadi 60,66%. 3. Disisi lain Perusahaan juga menaikkan harga unit selama periode tahun 2012-2014. Sebagai contoh untuk harga unit FM260JD saja telah terjadi kenaikan harga sebanyak 5 kali sepanjang tahun 2012-2014. Pada Januari 2012 harga Hino Ranger model FM260JD adalah Rp 715 juta, naik menjadi Rp 730 juta pada bulan April 2012. Pada bulan Juli harganya naik lagi menjadi Rp 734 juta hingga periode awal tahun 2013. Awal tahun, tepatnya Januari 2013 harganya naik lagi menjadi Rp 742 juta. Harga ini bertahan selama setahun karena di awal 2014 harga kembali naik menjadi Rp 753 juta. Dan pada bulan April 2014 harga dinaikkan menjadi Rp 767 juta. 4. Menariknya adalah langkah ini tidak diikuti oleh kompetitornya. Disini ada sebuah fenomena mengapa customer memilih Hino sebagai kendaraan niaga mereka padahal dari segi spesifikasi hampir sama, local partnya juga sama, sesama produk Jepang yang senantiasa memperhatikan kualitas produk, merk yang sama-sama dikenal, dan layanan purna jualnya juga hampir sama. 5. Studi pendahuluan yang merupakan hasil survey yang dilakukan oleh Hino Motors Ltd Japan dan PT. Hino Motors Sales Indonesia mengenai keputusan pembelian kendaraan niaga diperoleh informasi bahwa ada 16 indikator yang dipilih oleh konsumen untuk memilih kendaraan niaga. 6. Diantara indikator tersebut terdapat 85% pelanggan memutuskan membeli Truk Hino Ranger karena ketangguhannya (product quality), 64%
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
pelanggan memutuskan membeli Truk Hino Ranger karena harganya (price), 25% pelanggan memutuskan membeli Truk Hino Ranger karena kualitas layanan purna jualnya (after sales service) dan 41% pelanggan memutuskan membeli Truk Hino Ranger karena citra merknya (brand image). Berdasarkan kondisi yang telah disebutkan diatas dimana begitu banyaknya hal-hal yang mempengaruhi keputusan pembelian truk, hal menarik minat penulis untuk meneliti topik keputusan pembelian ini dari kualitas produk, persepsi harga, kualitas layanan dan citra merk. Hal ini didasarkan dari faktor inilah yang diperoleh dari survey yang dilakukan Hino untuk mendapatkan informasi yang berujung pada keputusan pembelian kendaraan Hino. Dari paparan diatas maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul: “Analisis kualitas produk, persepsi harga, kualitas layanan dan citra merk terhadap keputusan pembelian kendaraan niaga” 1.2.2. Perumusan Masalah Setiap perusahaan yang akan atau sedang melakukan kegiatan usaha tidak luput dari bermacam-macam masalah dan fenomena yang harus dipecahkan
demi
kelancaran usahanya. Berdasarkan latar belakang
masalah yang telah diuraikan diatas mengungkapkan bahwa setiap tahun angka penjualan Hino meningkat diikuti oleh kenaikan harga unit tersebut. Kenaikan harga bisa terjadi sampai 3 kali setiap tahun, namun kecenderungan customer tetap memilih Hino Ranger sebagai pilihan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
kendaraan niaga. Fenomena ini tentunya menarik dan harus mendapatkan perhatian
dan
segera
ditindaklanjuti
oleh
perusahaan
dengan
mengidentifikasi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Apakah kualitas produk (product quality) berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam membeli Hino Ranger ? 2. Apakah persepsi harga (price) berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam membeli Hino Ranger ? 3. Apakah kualitas layanan purna jual (after sales service quality) berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam membeli Hino Ranger ? 4. Apakah citra merk (brand image) berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam membeli Hino Ranger ? 1.2.3. Batasan Masalah Dalam rangka membuat penelitian ini tetap terfokus, penulisan penelitian ini dibatasi pada pembahasan mengenai factor kualitas produk, persepsi harga, kualitas layanan purna jual, citra merk terhadap keputusan pembelian. Promosi, harga purna jual, bauran pemasaran dan variable lainnya, tidak dibahas dalam penelitian ini. 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas produk (product quality) terhadap keputusan konsumen dalam membeli Hino Ranger.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh persepsi harga (price perceived) terhadap keputusan konsumen dalam membeli Hino Ranger. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas layanan purna jual (after sales service quality) terhadap keputusan konsumen dalam membeli Hino Ranger 4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh citra merk (brand image) terhadap keputusan konsumen dalam membeli Hino Ranger 5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Kualitas Produk, Persepsi Harga, Kualitas Layanan Purna Jual dan Citra Merk secara bersama-sama terhadap keputusan konsumen dalam membeli Hino Ranger ? 1.4. Manfaat dan Kegunaan Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi PT. Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) Hasil penelitian ini nantinya dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perusahaan dalam menerapkan dan melaksanakan strategi pemasaran truk dalam meningkatkan volume penjualan kendaraan Hino di Indonesia 2. Bagi peneliti Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadikan referensi bagi penulis, pihak perusahaan dan calon peneliti selanjutnya. Apakah penjualan (kendaraan niaga khususnya) sama dengan di segmen lain/ bidang lain yang tentunya menarik untuk diteliti.
http://digilib.mercubuana.ac.id/