BAB I PENDAHULUAN
1. 1
Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan dasar interaksi manusia sebagai mahkluk sosial.
Komunikasi digunakan untuk mencapai suatu kesepahaman dan kesepakatan bersama sehingga terjadilah suatu proses interaksi. Kegiatan komunikasi pada prinsipnya merupakan aktivitas pertukaran ide atau gagasan atau dapat diartikan pula sebagai kegiatan penyampaian dan penerimaan pesan, dari satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan utama untuk mencapai kesamaan pandangan atau ide. Komunikasi dapat terjadi kapan saja, di mana saja dan oleh siapa saja sesuai dengan istilah yang telah dikemukakan oleh pakar komunikasi (Smith and Williamson, 1977: 61). 1
Dalam kehidupan berorganisasi, komunikasi memiliki
peranan yang sangat penting sebagai jembatan antara organisasi dan para anggotanya. Menurut Kotler, komunikasi yang efektif adalah penting bagi semua organisasi.
Oleh karena itu, para pimpinan organisasi dan para komunikator
dalam organisasi perlu memahami dan menyempurnakan kemampuan komunikasi mereka 2. Dalam hal ini, komunikasi organisasi dapat dibagi menjadi komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Komunikasi internal adalah komunikasi antara
1
Muhammad, Arni, Komunikasi Organisasi. “cannot not communicate” . Bandung: Bumi Aksara. 2007. Hal. 1. 2 Ibid. Smith dan Williamson, 1977. Hal. 61
1
2
organisasi dengan anggota internalnya, yaitu karyawannya. Komunikasi eksternal adalah komunikasi antara organisasi dengan pihak eksternal organisasi. Komunikasi internal di dalam suatu organisasi atau perusahaan akan menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan pencapaian tujuan besar dari organisasi tersebut.
Tercapainya tujuan organisasi tentunya memberikan
pengaruh terhadap kelangsungan hidup sebuah organisasi. Hasil penelitian Navy O’Reilly dan Robert 3 mendukung dengan kuat bahwa ada hubungan kualitas dan kuantitas komunikasi dengan kinerja organisasi. Ini juga ditambahkan oleh De Wine and Barone: 4 bahwa apabila kepuasan komunikasi bertambah, maka iklim organisasi akan bertambah positif secara umum. Hasil studi Schuler and Blank
5
mengatakan bahwa ada hubungan positif antara ketepatan komunikasi yang berkenaan dengan tugas, komunikasi kemanusiaan, dan komunikasi pembaruan dengan kepuasan kerja dan hasil yang didapat pekerja. Menyadari betapa pentingnya komunikasi internal dalam organisasi demi menjamin kualitas kerja dan etos kerja yang baik, beberapa organisasi mulai menerapkan berbagai cara untuk membangun komunikasi internal yang lebih baik, salah satunya adalah menyediakan media komunikasi internal. Yang umum digunakan adalah telepon, majalah, internal memo, surat edaran, poster, juga brosur. Berbagai organisasi memiliki budaya tersendiri sehingga mempengaruhi 3
Muhammad Arni. Op. Cit. hal. 90 Ibid 5 Ibid 4
3
isi maupun pemilihan media internal yang digunakan oleh masing-masing organisasi. Media komunikasi internal menjadi semakin penting ketika organisasi mempekerjakan sejumlah besar karyawan dengan beragam tugas dan fungsi. Terlebih lagi sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang pada hakekatnya adalah sebagai bdan penyelenggara yang dibentuk Negara untuk pemusatan kegiatan yang berkaitan dengan produksi dan/atau pemasaran barang/jasa yang menguasai hajat hidup orang banyak serta cabang produksi yang penting bagi Negara (Pasal 51 Undang-undang no. 5 Tahun 1999). Tanggung jawab luhur yang diemban oleh BUMN akan berpengaruh besar terhadap hajat hidup orang banyak.
Oleh karena itu pemilihan media komunikasi internal yang tepat
menjadi sangat penting. Setiap organisasi menganggap bahwa informasi merupakan hal yang penting, sehingga setiap anggotanya (pimpinan dan karyawan perusahaan) merasa perlu mengetahui berbagai informasi mengenai perusahaan secara umum. Sebagaimana dikatakan oleh R. Wayne and Done F. Faules:
6
“Informasi adalah
suatu istilah untuk merujuk kepada apa yang disebut pertunjukan informasi dan sering digunakan untuk merujuk kepada nilai keberuntungan dan kerugian, evaluasi kinerja, dan pendapat pribadi yang dinyatakan dalam surat, memo, laporan teknis dann data.” Di sisi lain tak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi internet
6 R. Wayne Pace & Don F. Faules. Komunikasi Organisasi “Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan”. Editor Deddy Mulyana. Bandung. PT Remaja Rosdakarya. 2006. Hal. 29
4
telah membawa pengaruh yang begitu besar terhadap sebuah organisasi dan budaya berkomunikasi yang dilakukan. Dimulai dari awal tahun 1990an internet mulai digunakan di Indonesia. Dengan perangkat alat sederhana yang saat itu dikenal dengan sebutan paguyuban network diluncurkan oleh beberapa tokoh seperti M. Samik Ibrahim, Onno B. Purbo, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, dan Adi Indrayanto. Mereka menjadi tokoh pendiri jaringan computer dan Internet sejak tahun 1992-1994. 7 Jumlah pengguna internet pun berkembang pesat, dan berdasarkan tabel grafik tentang survey terhadap jumlah pengguna internet di Indonesia, ditemukan data sebagai berikut: Tabel 1 Peningkatan Jumlah Pelanggan dan Pengguna Internet TAHUN 1995
PELANGGAN 31.000
PENGGUNA 110.000
1998
134.000
512.000
2001
168.000
4.200.000
2004
528.000
16.520.000
Sumber: www.apiji.or.id
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, khususnya internet, setiap organisasi dituntut untuk menyesuaikan diri dengan media komunikasi baru yang lebih cepat, efektif, dan dinamis. Guna mendukung pola kinerja karyawan 7
http://opensource. telkomspeedy.com/12 juni 2009/13:15
5
yang harmonis dan solid, media internal yang ada diupayakan relevan dengan perkembangan zaman dan teknologi. Berbagai organisasi mulai mengubah bentuk cetak dari majalah/buletin internal menjadi bentuk online.
Hal ini dikarenakan
media internal yang berbasis komputerisasi mampu memberikan berbagai keuntungan antara lain seperti penghematan biaya cetak dan kecepatan penyebaran informasi. Perusahaan BUMN memang harus mempertahankan kinerja komunikasi di segala hal terkait bisnis perusahaan.
Salah satu organisasi yang telah
menerapkan media internal berbasis komputerisasi ini adalah sebuah BUMN yang telah berdiri sejak 1949 dan memiliki 51 pesawat dengan 42 rute domesik dan internasional. PT. Garuda Indonesia (Persero) sebagai perusahaan nasional yang bergerak di industri penerbangan selama 60 tahun ini telah menyediakan media komunikasi internal bernama Media Intra Garuda sejak akhir tahun 2001. 8 PT. Garuda Indonesia (Persero) sebagai BUMN di bidang penerbangan mendapat kepercayaan dalam melayani konsumennya selama 60 tahun. Hingga tahun 2008 saja PT. Garuda Indonesia (Persero) tengah merangkul 6.424 orang karyawan (baik karyawan yang menetap di darat, maupun “karyawan terbang” seperti pilot dan pramugari) melalui media Intra yang ditempatkan di GSO (Garuda Sentra Office). Pada pertengahan tahun 2009 ini pun jumlah pengguna layanan PT. Garuda Indonesia (Persero) meningkat dari 10,1 juta penumpang pada tahun 2008 menjadi 7,3 juta penumpang hingga bulan Juni 2010. 8
Company Profile Garuda Indonesia
6
Pada awal munculnya Media Intra Garuda hanya berupa sistem LAN yang dapat dinikmati oleh karyawan yang berada di head office Garuda Indonesia di Cengkareng, Jakarta. Menurut Hasyim, M.St, LAN (Local Area Network) merupakan sekumpulan PC yang terkoneksi dalam area yang relatif kecil seperti pada home network:9.
Saat itu pengoperasiannya baru menggunakan sistem
Linux
dalam
karena
mudah
pembuatannya
dan
lebih
ringkas
dalam
pengaplikasiannya. Pada akhir tahun 2005 Media Intra Garuda dikembangkan lagi menjadi sistem portal yang dapat diakses oleh seluruh cabang Garuda Indonesia di mana saja untuk memenuhi kebutuhan sarana komunikasi internal yang aktual dan mudah diakses oleh karyawan Garuda, sesuai dengan tujuan awal dari pembentukan Media Intra Garuda tersebut. Hal lainnya juga dapat dilihat dari perkembangan Media Intra Garuda yang terus digunakan di lingkungan PT. Garuda Indonesia (Persero) sebagai sarana komunikasi internal perusahaan yang juga merupakan wujud dari fungsi komunikasi dalam organisasi
10
sebagai fungsi Informatif yaitu organisasi
dipandang sebagai suatu sistem proses informasi.
Maksudnya, seluruh anggota
dalam suatu organisasi, dalam hal ini karyawan berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik, dan lebih tepat.
Penggunaan media
internal berbasis komputer ini seolah membawa pengaruh tersendiri baik dalam bentuk isi dan pola komunikasi internal PT. Garuda Indonesia (Persero) itu
9
Hasyim. Local Area Network. Depok. Kriya Pustaka 2008. Hal. 218 Burhan Bungin. Sosiologi Komunikasi, Jakarta. Kencana 2006. Hal 274-276
10
7
sendiri. Efektivitas suatu media internal dapat diukur dengan melakukan evaluasi terhadap media internal itu sendiri. Evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen yang menurut Steele
11
adalah proses penilaian secara sistematis
tentang nilai, tujuan, efektivitas atau ketepatan sesuatu berdasarkan kriteria dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Artinya, dalam evaluasi kita memberi makna, tujuan, efektivitas atau kesesuaian program dengan acuan pada dua hal yaitu standar atau kriteria dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan informasi dari divisi Corporate Secretary, PT. Garuda Indonesia (Persero, terkait dengan beberapa teori komunikasi, serta ketertarikan untuk meneliti seberapa efektifnya penggunaan media internal di lingkungan PT. Garuda Indonesia (Persero) di Cengkareng, yang menggunakan media informasi internal berbasis komputer,
bagaimana kekuatan dan kelemahan media
komunikasi internal tersebut dalam memenuhi kebutuhan informasi kepada karyawannya, apa saja yang menjadi faktor kendala dan pendukung dalam media internal tersebut, maka tercetuslah suatu topik penelitian untuk kemudian dibahas lebih lanjut. Topik penelitian tersebut adalah “Efektivitas penggunaan media intra Garuda dalam dalam pemenuhan kebutuhan informasi karyawan PT. Garuda Indonesia (Persero) di Cengkareng”
11
Yosal Iriantara. Community Relations. Konsep & Aplikasinya. Bandung. Simbiosa Rekatama Media. 2004. Hal. 147
8
1. 2
Perumusan Masalah Mengacu kepada latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: “Seberapa efektifkah media internal berbasis komputer (intranet) “Media Intra Garuda” dalam pemenuhan kebutuhan informasi bagi karyawan PT. Garuda Indonesia (Persero) di Cengkareng?”
1.3.
Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah dalam penelitian ini, maka tujuan
penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui efektivitas media internal berbasis komputer (intranet)
“Media Intra Garuda” dalam pemenuhan kebutuhan
informasi karyawan PT Garuda Indonesia (Persero) khususnya di kantor Cengkareng”.
1.4.
Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi bagi peneliti selanjutnya, khususnya ilmu komunikasi, terutama terkait dengan media komunikasi internal dalam pemenuhan kebutuhan informasi karyawan dalam suatu perusahaan. 1.4.2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang bermanfaat bagi:
9
1. Karyawan PT Garuda Indonesia (Persero) di Cengkareng sehingga dapat mengetahui seberapa efektifnya media internal intranet “Media Intra Garuda” sebagai sarana pemenuhan kebutuhan informasi dan media komunikasi yang penting bagi PT. Garuda Indonesia (Persero) 2. Manajemen PT. Garuda Indonesia (Persero) dan menjadikan penelitian ini sebagai referensi untuk mengetahui tingkat efektivitas pemenuhan kebutuhan informasi karyawan melalui media internal internet “Media Intra Garuda”.