BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya, yang pada umumnya adalah bertahan hidup, berkembang, dan menghasilkan laba. Untuk mencapai tujuan tersebut pihak manajemen perusahaan harus dapat mengoptimalkan faktor-faktor yang dimiliki oleh perusahaan seperti sumber daya manusia, sumber daya alam, modal, mesin dan teknologi serta faktor produksi lainnya dalam menjalankan aktivitas usahanya. Dalam kegiatannya untuk mencapai tujuan perusahaan, diperlukan sumber daya manusia sebagai faktor yang penting bagi perusahaan. Sumber daya manusia adalah pihak yang menggerakkan, mengolah dan mengelola faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan. Sebuah perusahaan tidak mungkin dapat mencapai tujuannya tanpa kehadiran sumber daya manusia. Dalam berbagai keadaan,nilainilai manusiawi (human values) bisa diselaraskan secara baik dengan aspek teknologi. “Sumber Daya Manusia adalah aset organisasi yang paling penting dan membuat sumber daya organisasi lainnya bekerja” (Simamora;2001:60). Sumber daya manusia penting karena mempengaruhi efisiensi dan efektivitas organisasi, serta merupakan pengeluaran pokok perusahaan dalam menjalankan bisnis. Sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka perusahaan semakin membutuhkan tenaga sumber daya manusia yang memiliki 1
2
pengetahuan, keahlian dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, dalam menghadapi tugas-tugas perusahaan masa kini maupun menghadapi tugas-tugas di masa mendatang. Karena sumber daya manusia adalah rekan perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan, maka sudah seharusnyalah perusahaan pun berusaha untuk membantu sumber daya manusia untuk mencapai tujuan mereka dalam pekerjaannya yaitu keberhasilan dalam karir. Bagi individu karyawan pengembangan karir diharapkan akan mampu memperbaiki kualitas kerja untuk masa depannya. Sedangkan bagi perusahaan adalah dimilikinya karyawan yang memilki sumber daya manusia yang berkualitas sarta mampu sacara optimal mewujudkan tujuan perusahaan. Suatu penyusunan program pengembangan karir harus dilakukan dengan memperhatikan berbagai kemungkinan dan berusaha mencapai keseimbangan antara kepentingan karyawan dan kepentingan perusahaan. Sehingga dengan begitu pengembanagn karir yang dilaksanakan akan menghasilkan keuntungan bagi kedua belah pihak. Dari seluruh program pengembangan karir bertujuan untuk menyesuaikan antara tujuan karyawan dengan kesempatan karir yang tersedia pada saat ini dan di masa yang akan datang. Pengembangan karir yang dilaksanakan secara tepat dapat mengurangi dan menghindari turn over karyawan yang dapat merugikan perusahaan
Dari penjelasan di atas, maka sudah seharusnyalah perusahaan
memberikan kesempatan dan membantu karyawan dalam meniti karir melalui pengembangan karir, sehingga karyawan dapat mencapai tujuan mereka. Seringkali keberhasilan dalam karir didefinisikan dengan kenaikan jabatan, tetapi
3
dibalik keberhasilan tersebut, faktor penting yang dirasakan oleh karyawan adalah kepuasan kerja. Peningkatan kinerja organisasi yang optimal juga tidak terlepas dari pengaruh kepuasan kerja karyawan. Ketika seorang merasakan kepuasan dalam bekerja tentunya ia akan berupaya semaksimal mungkin dengan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya. Dengan demikian produktivitas dan hasil kerja karyawan akan meningkat secara optimal. Karena kepuasan kerja karyawan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja. Kinerja sendiri merupakan hal yang penting untuk perusahaan untuk dapat mencapai tujuannya. Dengan demikian kepuasan kerja karyawan harus selalu diperhatikan oleh perusahaan agar tetap terjaga dengan baik, dan para karyawannya memiliki etos kerja yang tinggi. Kepuasan Kerja (Job Satisfaction) adalah keadaan emosional yang menyenangkan di mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekejaannya. Secara historis para karyawan yang mendapatkan kepuasan kerja akan melaksanakan pekerjaan dengan lebih baik. Dengan demikian, dapat dikatakan jika perusahaan mampu memberikan kepuasan kerja yang tinggi maka kinerja karyawan akan baik dan perusahaan dapat mencapai kesuksesan. Peran yang cukup besar dari sumber daya manusia dalam persaingan yang semakin tajam ini (sebagai dampak globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi) dirasakan pula oleh PT Garuda Mas Semesta Cimahi. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang textil dan garment khususnya pada
4
produk jenis jeans, tentunya tidaklah mudah untuk tetap bertahan ditengah banyaknya perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sama dan juga tetap bersaing dengan produk-produk dari China yang harganya lebih murah. . Dari latar belakang perusahaan inilah PT Garuda Mas Semesta Cimahi harus selalu menjaga dan meningkatkan kemampuan SDM yang dimilikinya. Salah satu faktor pendukung yang sangat penting dari peningkatan SDM adalah dengan selalu menjaga kepuasan kerja karyawannya. Kepuasan kerja karyawan mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Jika tingkat kepuasan karyawan tinggi maka karyawan akan memiliki sikaf positif terhadap pekerjaannya, dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya, sehingga karyawan akan menghasilkan kinerja yang baik bagi perusahaan. Kemajuan perusahaan sangat ditentukan oleh sumber daya manusianya, maka jelaslah bahwa kepuasan kerja karyawan adalah faktor yang memegang peranan penting dalam kinerja perusahaan. Oleh karena itu tercapainya tujuan perusahaan akan sangat tergantung pada bagaimana karyawan dapat mengembangkan karirnya melalui kepuasan kerjanya. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan penulis di PT Garuda Mas Semesta Cimahi, penulis menemukan fenomena yang menyangkut kepuasan kerja karyawan yang cukup menarik untuk diteliti. Diantaranya masih adanya tingkat absensi yang cukup tinggi. Tentunya dengan tingkat absensi yang cukup tinggi yang disebabkan oleh kurangnya kepuasan kerja yang dialami para karyawan yang disebabkan beberapa aspek.
5
Berikut tabel absensi karyawan PT Garuda Mas Semesta Cimahi dari tahun 2006-2010 Tahun
Persentase Ketidakhadiran
Jumlah Karyawan yang Tidak Hadir
Jumlah Karyawan
2006
30%
16
55
2007
28%
15
53
2008
33%
16
50
2009
37%
17
47
2010
39%
16
42
50% 40% 30% 20% 10% 0% 2006
2007
2008
2009
2010
Tabel 1.1 Seperti yang terlihat pada tabel diatas, tingkat absensi karyawan PT Garuda Mas Semesta Cimahi dalam 5 tahun terakhir berfluktuatif dan memiliki kecenderungan meningkat. terutama pada periode tahun 2008 hingga tahun 2010 dimana
persentase
ketidakhadiran
karyawan
lebih
dari
30%..
Tingkat
ketidakhadiran karyawan yang paling tinggi terjadi pada tahun 2010 yang mencapai persentase 39%, sedangkan standar yang ditetapkan oleh perusahaan terhadap jumlah kehadiran karyawan perbulannya tidak boleh kurang dari 80%.
6
Hal ini mengharuskan manajer untuk memperbaiki tingkat absensi karyawannya agar dapat meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan perusahaan. Salah satunya dengan meningkatkan kepuasan kerja yang diperoleh para karyawan. Selain itu tingkat kepuasan dapat dilihat dari tingkat turn over karyawan yang terjadi pada PT Garuda Mas Semesta Cimahi pada 5 tahun terakhir seperti pada tabel dibawah ini : Tahun
Jumlah Karyawan Masuk
Jumlah Karyawan Keluar
Jumlah Karyawan
Persentase
2006
5
6
55
2,06 %
2007
6
8
53
4,12 %
2008
4
7
50
6,18 %
2009
3
6
47
6,18 %
2010
4
9
42
10,31 %
Tabel 1.2 Dari data turnover yang terdapat pada Gambar 1.2 dapat dihitung persentase tingkat turnover karyawan PT Garuda Mas Semesta Cimahi dengan menggunakan rumus LTO (Labour Turnover). Rumus perhitungan untuk mengetahui besarnya turnover yakni sebagai berikut :
∑ (yang keluar – yang diterima) Turnover =
X 100%
½ ∑ (Karyawan Awal + Karyawan Akhir) (Sumber : Malayu Hasibuan (2003:52))
7
Turn Over 2006= 1
6–5 x 100% = 2,06 % /2(55+42)
1
8–6 x 100% = 4,12 % /2(55+42)
1
7–4 x 100% = 6,19 % /2(55+42)
1
6–3 x 100% = 6,19 % /2(55+42)
1
9–4 x 100% = 10,31 % /2(55+42)
Turn Over 2007=
Turn Over 2008=
Turn Over 2009=
Turn Over 2010=
Berdasarkan perhitungan LTO (Labour Turnover), persentase tingkat turnover karyawan PT Garuda Mas Semesta Cimahi mengalami tingkat fluktuasi yang cukup tinggi pada tahun 2010 jika dibandingkan tahun 2009 yang mencapai angka 6,19%. Persentase turnover pada tahun 2010 mengalami kenaikkan sebesar 4,12% menjadi 10,31%. Tingkat turnover karyawan pada tahun 2010 di PT Garuda Mas Semesta Cimahi telah melebihi standar yang di tolerir yaitu sebesar 10% per tahun, seperti yang diungkapkan Heneman III, Schwab, Fossum dan Dyer yang dikutip dalam jurnal Jenjang Karir Universitas Kristen Petra (2005:1) bahwa “Standar tingkat turnover karyawan yang bisa di tolerir pada setiap perusahaan berbeda-beda. Namun jika tingkat turnover yang mencapai lebih dari 10% per tahun adalah terlalu tinggi menurut banyak standar”. Hal ini tentu menjadi masalah bagi perusahaan karena dengan adanya tingkat turn over karyawan yang tinggi tentunya sedikit banyak akan mengganggu kestabilan perusahaan seperti ketika keluarnya seorang karyawan perusahaan harus segera mencari pengisi kekosongan tempat yang ditinggalkan seorang karyawan yang
8
keluar tadi agar tetap menjaga kestabilan perusahaan akan tetapi dilain sisi masuknya karyawan menimbulkan permasalah lain di antaranya waktu seorang karyawan untuk beradaptasi dan juga pengeluaran biaya untuk perektrutan karyawan. Berdasarkan data tingkat absensi dan tingkat turnover diatas terungkap bahwa tingkat absensi dan tingkat turnover karyawan PT Garuda Mas Semesta Cimahi mengalami kenaikkan, maka dapat diindikasikan telah terjadi masalah rendahnya kepuasan kerja dari para karyawannya. Pada observasi awal yang dilakukan peneliti dengan melakukan wawancara kepada beberapa karyawan. Para karyawan merasa kurang puas karena menurut karyawan perusahaan kurang menyediakan satuan waktu yang pasti mengenai kenaikan jabatan mereka. Karyawan juga merasa bahwa penilaian terhadap prestasi mereka tidak dilakukan secara objektif tetapi masih dipengaruhi oleh kedekatan dengan atasan. Hal lain yang menjadi masalah adalah bahwa karyawan merasa tidak adanya kejelasan atau transparansi dari perusahaan mengenai fasilitas apa saja yang diberikan untuk tiap jabatan, sehingga dapat terjadi karyawan yang menduduki jabatan yang sama tetapi diberikan fasilitas berbeda. Melihat tingkat kepuasan kerja karyawan yang belum tinggi bercermin dari absensi karyawan dan tingkat turn over sebaiknya pihak manajemen perusahaan perlu melihat kembali faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan seperti pekerjaan itu sendiri, pengawasan, upah dan karir. Seperti yang dijelaskan oleh Veithzal Riva’i (2005:284) “Pengembangan karier merupakan proses dan kegiatan dalam mempersiapkan seorang karyawan
9
untuk jabatan-jabatan dalam organisasi yang akan datang. Dalam hal ini pengembangan karier dilakukan untuk memfasilitasi karyawan dalam mencapai jabatan di masa mendatang”. Hal ini akan meningkatkan kualitas kerja pegawai, ia akan berusaha mengontrol karirnya dan memilih karirnya yang lebih baik sehingga ia terus berprestasi dan memperoleh kepuasan kerja. Setelah melihat dari data absensi dan turn over dan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis, penulis mengambil kesimpulan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tingkat kepuasan karyawan yaitu lebih menitikberatkan pada karir dalam hal ini pengembangan karir. pengembangan karir karyawan pada PT Garuda Mas Semesta Cimahi perlu lebih diperhatikan dan juga perusahaan harus membantu karyawannya dalam meniti karirnya hal ini untuk optimalisasi sumber daya manusia yang ada demi tercapainya karir yang tepat, agar karyawan dapat memiliki tingkat kepuasan kerja yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya, sehingga tujuan dan misi perusahaan yang ditetapkan dapat tercapai. Dengan latar belakang tersebut, maka penulis sangat tertarik dan mencoba untuk melakukan penelitian di PT Garuda Mas Semesta Cimahi dengan judul “Pengaruh Pengembangan karir Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT Garuda Mas Semesta di Cimahi”
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah PT Garuda Mas Semesta Cimahi merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri tekstil dan garmen. Produk yang dihasilkan PT Garuda Mas
10
Semesta Cimahi adalah kain jenis jeans. Ditengah persaingan pasar yang begitu ketat dan juga dengan membanjirnya produk-produk yang memiliki harga murah maka PT Garuda Mas Semesta Cimahi sudah seharusnya menjaga dan meningkatkan kemampuan SDM yang dimilikinya agar dapat tetap bertahan. Salah satu faktor pendukung yang sangat penting dari peningkatan kemampuan SDM adalah dengan memperhatikan pengembangan karir karyawannya. Karena pengarahan karir yang tepat dapat membantu karyawannya untuk mencapai tujuan karirnya dan juga dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Dengan melaksanakan program pengembangan karir, berarti perusahaan memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya pada karyawan untuk mempunyai pekerjaan yang berarti bagi karyawan, dan memberikan kesempatan berpartisipasi dalam struktur kerja perusahaan. Pengembangan karir yang dilaksanakan perusahaan adalah salah satu perwujudan pengakuan dan penghargaan perusahaan terhadap keberadaan karyawan sebagai individu yang mempunyai kebutuhan akan aktualisasi diri. Dengan kondisi tersebut, karyawan akan merasa dihargai dan diperhatikan kebutuhannya, kemudian mereka akan merasa menjadi bagian integral organisasi serta akan menimbulkan rasa keikatan karyawan terhadap organisasinya. Maka dengan adanya pengembangan karir diharapkan karyawan akan bekerja sungguh-sungguh, sehingga akan meningkatkan kepuasan karyawan terhadap organisasi atau perusahaan. Tidak terlaksananya pengembangan karir yang sesuai harapan, tak jarang malah menimbulkan kepuasan yang rendah sehingga memicu keinginan atau niat karyawan untuk keluar dan mangkir terhadap pekerjaannya.
11
Rasio tingkat absensi dan tingkat turn over yang cukup tinggi dalam 5 tahun terakhir ini menimbulkan masalah bagi perusahaan dan harus segera diselesaikan. Tingkat absensi dan turn over sendiri merupakan salah satu cerminan dari kepuasan kerja karyawan. Kurangnya kepuasan kerja disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya pekerjaan yang tidak cukup memenuhi kebutuhan hidup, kebutuhan dalam aktualisasi diri dan kurang ketidak sesuaian dengan lingkungan kerja. 1.2.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran pengembangan karir karyawan pada PT Garuda Mas Semesta Cimahi. 2. Bagaimana gambaran tingkat kepuasan kerja karyawan pada PT Garuda Mas Semesta Cimahi. 3. Seberapa besar pengaruh pengembangan karir karyawan terhadap kepuasan kerja karyawan PT Garuda Mas Semesta Cimahi. 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Gambaran pengembangan karir karyawan pada PT Garuda Mas Semesta Cimahi. 2. Gambaran tingkat kepuasan kerja karyawan pada PT Garuda Mas Semesta Cimahi.
12
3. Pengaruh pengembangan karir karyawan terhadap kepuasan kerja karyawan PT Garuda Mas Semesta Cimahi. 1.3.2 Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan
teoritis,
dimana
kontribusi
tentang
pembahasan
ilmu
manajemen sumber daya manusia yang terkait dengan pengaruh pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan diharapkan dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran dan informasi terutama bagi peneliti lain dan masyarakat luas dalam mengembangkan bidang kajian sejenis. 2. Kegunaan praktis, dimana hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan referensi, sumbangan pemikiran dan bahan pertimbangan bagi instansi atau lembaga terkait dalam mengembangkan perusahaannya berdasarkan bidang kajian sejenis.