BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu sistem yang diadakan dan dirancang untuk mencapai hal-hal yang tidak dapat dicapai individu secara sendiri-sendiri. Dalam menghadapi persaingan bisnis perusahaan memerlukan tenaga yang terampil dan berkompeten untuk mendukung usaha perusahaan dalam melaksanakan berbagai tugas sehingga tercapai prestasi kerja yang tinggi dan memudahkan pencapaian tujuan perusahaan. Struktur organisasi yang baik di dalam suatu organisasi berguna untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Dalam struktur organisasi terlihat adanya tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing individu yang berasal dari dalam suatu organisasi. Struktur organisasi menggambarkan pekerjaan yang akan dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan organisasi. Perusahaan sangat membutuhkan karyawan yang memiliki prestasi kerja yang tinggi dalam memberikan pelayanan kepada pelanggannya. Pegawai merupakan salah satu faktor yang menentukan keberadaan organisasi maka perhatian dan pembinaan terhadap pegawai sebagai pekerja adalah penting, sebab kurangnya perhatian dan pembinaan akan menimbulkan akibat yang pada akhirnya dapat mematikan organisasi. Dalam pelaksanaan suatu pekerjaan perlu diadakan hasil prestasi kerja yang telah dicapai pegawai. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengukur hasil kerja masingmasing kegiatan dalam rangka mengembangkan hasil kualitas kerja mereka. Keberhasilan perusahaan sangat ditentukan oleh karyawan yang produktif dan berprestasi dalam bekerja. Prestasi kerja pegawai berkaitan dengan adanya hasil
Universitas Sumatera Utara
optimal yang dapat dicapai dengan pekerjaan yang harus dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan yang dikehendaki. Prestasi kerja merupakan suatu hasil kerja yang dicapai karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu (Hasibuan, 2007:94). Prestasi kerja yang tinggi akan mendorong tingkat kinerja perusahaan secara umum. Pencapaian prestasi kerja karyawan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kemampuan, minat melaksanakan pekerjaan, peluang bertumbuh dan maju, tujuan yang terdefinisikan dengan jelas, kepastian dengan apa yang diharapkan, umpan balik mengenai seberapa baik para karyawan mengerjakan tugasnya, dan kekuasaan mendapatkan sumberdaya guna menjalankan pekerjaan serta pengawasan yang dilakukan oleh pihak perusahaan. Prestasi kerja yang tinggi pada seorang karyawan akan bermuara pada kepuasan pelanggan. Selain itu, prestasi kerja karyawan yang tinggi akan berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi secara keseluruhan. Pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik karena ditentukan oleh deskripsi kerja. Deskripsi kerja akan memberikan ketegasan dan standar tugas yang harus dicapai oleh setiap karyawan, apabila deskripsi kerja kurang jelas akan mengakibatkan karyawan kurang mengetahui tugas dan tanggung jawabnya, hal ini mengakibatkan pekerjaan tidak tercapai dengan baik. Deskripsi kerja diartikan sebagai proses menyebutkan tugas, tanggung jawab dari suatu pekerjaan (Mathis dan Jackson, 2006:214). Tugas-tugas perlu diketahui dengan jelas apa jenisnya, selanjutnya tanggung jawab apa yang harus dipegang oleh seseorang yang melakukan tugas tersebut, sehingga karyawan tidak melakukan
Universitas Sumatera Utara
kesalahan dengan adanya kejelasan-kejelasan pekerjaan yang harus dilakukan karyawan. Selain deskripsi kerja hal yang perlu diperhatikan bagi sebuah perusahaan adalah pengawasan. Pengawasan merupakan hal yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan seperti yang dikemukakan oleh Usman (2001:400) yang mengatakan bahwa pengawasan merupakan proses pemantauan, penilaian dan pelaporan rencana atas pencapain tujuan yang telah ditetapkan untuk tindakan korektif guna penyempurnaan tugas lebih lanjut. Pengawasan merupakan bagian terakhir dari fungsi manajemen karena dapat mengetahui apakah ada penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan yang berlangsung dalam suatu perusahaan. Pengawasan yang dilakukan oleh pihak manajemen terlaksana dengan teratur terutama saat karyawan bekerja, memberikan perhatian, pengarahan, dan petunjuk serta memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh karyawan, maka karyawan akan bersikap positif terhadap pengawasan yang dilakukan oleh pihak manajemen (Handoko dalam Idris 2007:2). Uraian diatas memperlihatkan dengan jelas bahwa prestasi kerja akan tercapai apabila perusahaan membuat deskripsi kerja yang jelas bagi setiap karyawan dan adanya suatu pengawasan terhadap suatu pekrjaan. Prestasi kerja yang baik tidak terlepas dari kejelasan deskripsi kerja yang diberikan kepada masing-masing karyawan dan pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan terhadap karyawannya. Dengan demikian deskripsi kerja dan pengawasan dapat dijadikan bahan pemikiran dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan. PT Pusaka Tradisi Ibu (atau disingkat dengan nama PT PTI) merupakan sebuah perusahaan perseroan yang sedang berkembang pesat. Perusahaan ini bergerak dalam
Universitas Sumatera Utara
industri dan distribusi produk kosmetika dan merupakan pelopor perusahaan kosmetik yang membawa label halal pada produk yang dihasilkannya. Dengan motto menjadi distributor kosmetik yang terbaik bagi pelanggan. PT Pusaka Tradisi Ibu senantiasa menemani dan membantu dalam setiap hal mulai merencanakan desain produk, proses pengolahan sampai dengan menjual produk. Beberapa prestasi yang telah diperoleh PT Pusaka Tradisi Ibu adalah sebagai produk kosmetik dan kesehatan yang telah mendapat sertifikat label halal dari MUI dari majalah medisina edisi 7, Penghargaan Buss Alliense ISMBEA tahun 2008 dan The Best Most Outstanding Make Up Artist, sponsor make up film Ketika Cinta Bertasbih dan acara televisi lainnya tahun 2009. Jabatan yang terdapat pada PT Pusaka Tradisi Ibu diantaranya Direktur, Manajer Operasional, Manajer Pemasaran, Manajer Promosi, Manajer Produksi, Manajer Keuangan dan Akuntansi, Auditor, Programmer, Administrasi, Gudang, Kolektor, Sales, Koordinator Beauty Advisor dan Supir. Deskripsi kerja karyawan pada PT Pusaka Tradisi Ibu berupa lembar panduan diberikan kepada karyawan pada saat karyawan mulai menduduki suatu jabatan. Pemberian lembar panduan ini bertujuan untuk memperjelas tugas-tugas karyawan, tanggung jawab yang harus dipegang oleh karyawan yang melakukan tugas tersebut, sehingga karyawan tidak melakukan kesalahan dengan adanya kejelasan-kejelasan pekerjaan yang harus karyawan lakukan walaupun terkadang ada karyawan yang tugasnya merangkap. Penjabaran deskripsi kerja pada PT Pusaka Tradisi Ibu adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.1 Deskripsi Kerja Tugas dan tanggung jawab
Jabatan
1.Kepala Marketing Melakukan pengamatan terhadap semua aktivitas karyawan atau kepala cabang
dan menerima laporan dan mengawasi setiap aktivitas divisi yang berkaitan dengan kegiatan pemasaran perusahaan.
2. Sales
Mengadakan pendekatan dan membina kerja sama dengan pihak luar yakni dengan membuka counter baru dan mengendalikan target penjualan wardah
3. Administrasi
Melakukan kegiatan operasional dan keuangan baik bersifat manual maupun komputer dan bertanggung jawab dalam hal penggunaan kas perusahaan
4. Gudang
Bertanggung jawab dan mencatat barang-barang yang masuk maupun barang-barang yang keluar dan menghitung stok gudang
5. Kolektor
Menagih ke toko-toko dan customer lainnya
6. Beauty Advisor
Mempromosikan dan menjual produk dengan melakukan demo atau bazar di berbagai instansi dan counter-counter
7. Supir
Mengantar barang pesanan dan mengirim pesanan beauty advisor (BA) baik dalam kota maupun luar kota
Setelah pekerjaan dilakukan kemudian dilakukan pengawasan apakah pekerjaan yang dilakukan karyawan telah sesuai dengan standar operasional perusahaan agar tidak ada terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan yang berlangsung dalam suatu perusahaan. Pengawasan dapat dilakukan langsung oleh pimpinan perusahan, kepala cabang masing-masing daerah atau bagian audit ke masing-masing cabang perusahaan. Pengawasan dilaksanakan 3 (tiga) sampai 4 (empat) kali dalam setahun gunanya agar perusahaan dapat mengetahui hasil kerja karyawan di setiap divisi apakah ada terjadi penyimpangan atau tidak. Pengawasan selain ditujukan kepada hasil kerja
Universitas Sumatera Utara
karyawan, pengawasan juga diperlukan bagi pihak perusahaan dimana menyangkut masalah asset perusahaan baik yang berada di dalam kantor dan di luar kantor. Tabel 1.2 Sistem Pengawasan PT Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan Jabatan Sistem Pengawasan yang dilakukan 1. Sales
Sistem pengawasan yang diterapkan adalah memantau apakah tugas sales tersebut sudah sesuai dengan prosedur bisa saja sales tersebut tidak membuka toko wardah
2. Administrasi
Sistem pengawasan yang diterapkan adalah memantau apakah jumlah pembukuan dengan komputerisasi sudah sama apabila terdapat perbedaan maka kepala cabang menyamakan antara semua catatan yang berkenaan dengan pembukuan kemudian menyamakan dengan bagian gudang dengan beauty advisor. Memantau jumlah pengeluaran-pengeluaran perusahaan
3. Gudang
Memantau jumlah stok gudang antara perhitungan catatan komputer dengan jumlah barang riel, apabila terjadi selisih dalam perhitungan maka karyawan menyamakan antara jumlah barang masuk, barang keluar, barang retur dan stok beauty advisor di counternya
4. Kolektor
Memantau jumlah tagihan dimana tagihan tersebut akan di kirim ke cabang pusat dan apakah tagihan tersebut lebih banyak kredit macetnya atau tagihannya lancar. Jumlah tagihan tersebut di tentukan oleh divisi marketing pusat atau berdasarkan target omset cabang daerah tersebut
5. Beauty Advisor
Memantau jumlah stok barang dengan nominal penjualan atas barang dan membuat laporan penjualan
6. Supir
Memantau apakah barang pesanan tersebut sampai ke tangan konsumen dan apakah jumlah item pesanan barang telah sesuai dengan faktur barang keluar
Universitas Sumatera Utara
PT Pusaka Tradisi Ibu menilai prestasi kerja karyawan dari faktor kemampuan, tanggung jawab karyawan dalam menjalankan tugas sesuai jabatannya, sanggupnya setiap cabang dalam memenuhi target yang di buat oleh cabang pusat dan memenuhi kepuasan pelanggan di pasar. Kerja sama yang baik antar karyawan dapat mendorong cabang untuk maju dan apapun yang diperintahkan oleh cabang pusat dapat dilaksanakan dengan baik sehingga cabang tersebut bisa mendapatkan penghargaan dari cabang pusat sebagai cabang yang paling terbaik. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul ”Pengaruh Deskripsi Kerja dan Pengawasan terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT. Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan.”
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”Apakah Deskripsi Kerja dan Pengawasan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan PT. Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan.”
C. Kerangka Konseptual Keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan tergantung kepada kualitas kegiatan dan upaya bersama dari karyawan-karyawan yang terlibat di dalam perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan dalam perusahaan tercermin pada deskripsi kerja dari setiap jabatan yang ada dalam perusahaan dan adanya sebuah pengawasan yang dilakukan oleh pihak perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Deskripsi pekerjaan adalah gambaran tertulis yang menguraikan tugas dan tanggung jawab, kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan dan aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan tertentu dalam organisasi (Hasibuan 2007:33). Hasibuan (2007:33) menyatakan adanya pengaruh deskripsi kerja dengan pekerjaan, yakni apabila deskripsi kerja kurang jelas akan mengakibatkan seorang karyawan kurang mengetahui tugas dan tanggung jawabnya pada pekerjaan itu, mengakibatkan pekerjaan tidak tercapai dengan baik. Dengan adanya perancangan pekerjaan dan deskripsi tugas yang jelas, maka karyawan akan semakin produktif dan berprestasi sehingga keuntungan ekonomis dari deskripsi kerja akan diperoleh. Siagian
dalam
Yogi
(2001:3)
menyatakan
bahwa
pengawasan
mutlak
diselenggarakan oleh semua yang menduduki jabatan manajerial mulai dari manajer tingkat puncak hingga manajer tingkat rendah yang secara langsung mengendalikan kegiatan-kegiatan teknis yang diselenggarakan oleh semua tugas operasional. Pengawasan yang baik sangat diperlukan dalam membentuk disiplin kerja karyawan, melalui disiplin yang tinggi karyawan dapat bekerja maksimal dan pencapaian hasil kerja tepat pada waktu yang telah ditentukan. Schermerhorn
dalam
Saefullah
(2005:317)
mendefenisikan
pengawasan
merupakan proses dalam menetapkan ukuran kinerja dalam pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan. Karyawan merupakan manusia biasa yang pasti pernah melakukan kehilafan, kesalahan
maupun
penyimpangan
dalam
melaksanakan
tugasnya,
sehingga
pengawasan harus dilakukan secara efektif guna mencegah timbulnya berbagai jenis dan bentuk penyimpangan atau penyelewengan baik disengaja maupun tidak
Universitas Sumatera Utara
disengaja yang dapat menggangu kelancaran kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Dari pengertian mengenai prestasi kerja, dapat diperoleh gambaran bahwa prestasi kerja merupakan hasil kerja yang bisa ditunjukkan oleh seorang karyawan baik itu dalam bentuk kuantitas ataupun kualitas dari pekerjaannya pada perusahaan. Prestasi kerja sangat penting bagi perusahaan karena dapat mengetahui sejauh mana kemajuan yang dialami oleh karyawannya, juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk perkembangan perusahaan dimasa mendatang. Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan maka model kerangka konseptual yang digunakan adalah:
Deskr ipsi Ker ja (X1) Pr estasi Ker ja (Y) Pengawasan (X2) Gambar 1.1: Ker angka Konseptual Sumber : Hasibuan (2007) dan Siagian diolah
D. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah yang sedang diselidiki kebenarannya dan masih memerlukan pembuktian. Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya maka hipotesis dari penelitian ini adalah : ”Deskripsi kerja dan pengawasan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan PT Pusaka Tradisi Ibu ”
Universitas Sumatera Utara
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh deskripsi kerja dan pengawasan terhadap prestasi kerja karyawan PT. Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan Peneliti ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada perusahaan dalam mengatasi masalah deskripsi kerja, pengawasan dan prestasi kerja karyawan dalam pencapaian tujuan. b. Bagi Peneliti Peneliti ini bermanfaat untuk menambah kontribusi bagi pemikiran guna memperluas cakrawala wawasan peneliti dalam bidang manajemen sumber daya manusia khususnya dalam masalah deskripsi kerja, pengawasan dan prestasi kerja karyawan. c. Bagi Pihak Lain Peneliti ini bermanfaat sebagai bahan referensi yang nantinya akan dapat memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama di masa yang akan datang.
F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional Batasan operasional dari penelitian ini adalah pengaruh deskripsi kerja dan pengawasan terhadap prestasi kerja karyawan PT. Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan. Variabel-variabel yang akan dianalisis adalah :
Universitas Sumatera Utara
a. Variabel bebas adalah variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain. Pada penelitian ini variabel bebas (X) terdiri dari : Deskripsi kerja (X1) dan Pengawasan (X2). b. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Pada penelitian ini variabel terikat (Y) adalah prestasi kerja karyawan PT Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan. 2. Definisi Operasional Defenisi variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: a. Deskripsi Kerja (X1) Deskripsi Kerja proses menyebutkan tugas, tanggung jawab dari suatu pekerjaan. b. Pengawasan (X2) Pengawasan merupakan sebagai proses dalam menetapkan ukuran kinerja dalam pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan. c. Prestasi Kerja (Y) Prestasi Kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Variabel
Tabel 1.3 Definisi Operasional Variabel Defenisi Indikator
Deskripsi
Proses menyebutkan
Kerja
tugas, tanggung jawab
(X1)
dari suatu pekerjaan
1. Tugas dan tanggung
Skala Skala Likert
jawab (T) 2. Pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan (P) 3. Kerjasama (K)
Universitas Sumatera Utara
Pengawa
Proses dalam menetap-
san (X2)
kan ukuran kinerjadalam 2. Penilaian kinerja (K) pengambilan tindakan
1. Penetapan standar(P)
Skala Likert
3. Tindakan koreksi (T)
yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan Prestasi
Suatu hasil kerja yang
1. Kualitas Kerja (K)
Kerja (Y)
dicapai oleh karyawan
2. Kuantitas Kerja(KK)
dalam melaksanakan
3. Tanggung Jawab (T)
tugasnya sesuai dengan
4. Inisiatif (I)
tanggung jawab yang
5. Kerja Sama (KS)
diberikan kepadanya
6. Ketaatan (KT)
Skala Likert
Sumber : Hasibuan (2007), Schermerhorn dalam Saefullah (2005)
3. Skala Pengukuran Variabel Skala pengukuran variabel bebas dan terikat menggunakan skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi yang akan diukur, dijabarkan menjadi indikator variabel dan dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen dengan menghadapkan responden terhadap pernyataan kemudian memberikan jawaban atas pernyataan yang diajukan. Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberi skor (Sugiyono, 2005:86). Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban yang dapat berbentuk sebagai berikut :
No. 1. 2. 3. 4. 5.
Tabel 1.4 Instrumen Skala Likert Pernyataan Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Kurang Setuju (KS) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS)
Skor 5 4 3 2 1
Sumber : Sugiyono, 2005 : 87
Universitas Sumatera Utara
4. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Pusaka Tradisi Ibu Jl. STM Gg. Aman No.26 Medan. Waktu penelitian yaitu Bulan Mei 2010 sampai dengan Juli 2010. 5. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005:72 ). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Pusaka Tradisi Ibu kantor perwakilan sumatera utara, yaitu sebanyak 30 orang yang terdiri dari 8 orang bagian operasional dan 22 orang bagian marketing. Penelitian ini menggunakan jenis teknik pengambilan sampel yaitu Sampling Jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2005:78). 6. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yaitu data primer dan data sekunder : a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung di lokasi penelitian melalui kuesioner dan wawancara mengenai variabel yang diteliti. b. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang berisikan informasi dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian. Peneliti memperoleh data sekunder dari literatur, buku dan internet. 7. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada kepada karyawan PT Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan bidang operasional dan markerting. b. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya jawab langsung kepada karyawan PT Pusaka Tradisi Ibu Cabang Medan bidang administrasi yang bertanggung jawab dalam memberikan data yang digunakan dalam penelitian ini. c. Studi Dokumentasi merupakan pengumpulan data dan informasi data dari bukubuku, jurnal, internet dan sumber data lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 8. Uji Validitas dan Reliabilitas Salah satu masalah dalam penelitian adalah cara memperoleh data yang akurat dan objektif. Kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik mutlak harus didapatkan jika rangkaian penelitian yang dilakukan baik juga. Untuk itu dalam penelitian ini perlu diketahui seberapa tinggi validitas dan realibilitas alat ukur yang digunakan. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar data-data yang diperoleh valid dan reliable. a. Uji Validitas Validitas menunjukkan seberapa nyata pengujian mengukur apa yang harusnya diukur (Syafrizal, 2008:30). Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur melakukan tugasnya dalam mencapai sasarannya. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, dengan kriteria sebagai berikut : 1. Jika rhitung > rtabel, maka pertanyaan dinyatakan valid. 2. Jika rhitung < rtabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.
Universitas Sumatera Utara
b. Uji Reliabilitas Reabilitas menunjukan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan daftar pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel yang disusun dalam bentuk kusioner (Syafrizal, 2008:30). Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut : 1. Jika ralpha > rtabel maka pertanyaan reliabel. 2. Jika ralpha < rtabel maka pertanyaan tidak reliabel. Uji Reliabilitas ini dilakukan pada karyawan PT Asia Paramita Indonesia (Pixy Cosmetik) dengan jumlah responden sebanyak 30. Waktu penelitian yaitu Bulan Mei 2010 sampai dengan Juli 2010. 9. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Metode Analisis Deskriptif Merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan
gambaran
yang
jelas
melalui pengumpulan,
penyusunan
dan
menganalisis data sehingga dapat diketahui gambaran umum perusahaan yang sedang diteliti. b. Metode Analisis Statistik 1. Analisis regresi linear berganda Merupakan metode yang digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk angka. Dalam penelitian ini digunakan metode analisis regresi linear berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0, adapun model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Y = a + b1X1+ b2X2 + e Keterangan : Y
= Prestasi Kerja Karyawan
a
= Konstanta
b1b2
= Koefisien regresi
X1
= Deskripsi kerja
X2
= Pengawasan
e
= Standart error Adapun syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum
data dianalisis adalah sebagai berikut : a. Uji Normalitas Data Uji normalitas untuk mengetahui apakah variabel dependen dan independenya memiliki distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik hendaknya berdistribusi normal atau mendekati normal. Mendeteksi apakah data berdistribusi normal tidak dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik. Apabila probabilitas hasil uji lebih besar dri 5% maka data tersebut berdistribusi normal. b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan atau perbedaan varians dari residual pengamatan yang lain. Jika varians residual dari suatu pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda disebut haterokedastisitas. Model yang paling baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
c. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linear terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun negatif antar data yang ada pada variabel-variabel penelitian. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa autokorelasi terjadi jika observasi mempunyai korelasi antar satu dengan lainnya. 2. Pengujian Hipotesis Model regresi yang telah memenuhi syarat asumsi klasik tesebut akan digunakan untuk menganalisis melalui pengujian hipotesis sebagai berikut : a. Uji Signifikan Individual (Uji-t) Pengujian ini dilakukan untuk membuktikan mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara parsial menerangkan variasi variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah : Ho : bi = 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Ho : bi ≠ 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Kriteria pengambilan keputusan : Ho diterima jika thitung < t tabel pada α = 5% Ho ditolak jika thitung > t tabel pada α = 5%
b. Koefisien Determinan (R²) Koefisien determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Jika R² semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti ssmodel yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R²
Universitas Sumatera Utara
semakin (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara