1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu organisasi yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan. Kegiatan yang berkaitan dengan keuangan merupakan hal yang penting untuk menjalankan operasional perusahaan. Keputusan yang diambil
dalam kegiatan keuangan mengandung pertimbangan antara untung atau rugi. Oleh karena itu, banyak pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perusahaan perlu mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut. Menurut Arief Sugiono dan Edy Untung (2008 : 3) “ Laporan keuangan pada perusahaan merupakan hasil akhir dari kegiatan akuntansi (siklus akuntansi) yang mencerminkan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan.” Selanjutnya analisis laporan keuangan juga dipergunakan sebagai alat untuk menentukan posisi keuangan suatu perusahaan atau dengan kata lain mengukur kinerja perusahaan. Analisis rasio merupakan salah satu alat untuk menilai kinerja perusahaan karena rasio – rasio yang diperoleh akan menunjukan suatu angka yang dapat memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya posisi keuangan suatu perusahaan. Menurut J. Fred Weston, bentuk – bentuk rasio keuangan terdiri dari rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, rasio pertumbuhan, dan rasio penilaian. Namun pada umumnya rasio yang dihitung dapat dikelompokan menjadi empat yaitu rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas. Rasio likuiditas
2
menunjukkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan
maupun di dalam perusahaan. Rasio leverage merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang
dibandingkan dengan modal sendiri. Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan
atau rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas
sehari – hari. Rasio profitabilitas bertujuan untuk mengukur efektivitas operasi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Rasio yang digunakan dalam profitabilitas adalah Profit Margin, Return on Asset, dan Return on Equity. Selain dari analisis rasio tersebut, mengukur kinerja keuangan perusahaan pun dapat menggunakan Du Pont System yaitu analisis rasio keuangan yang memperlihatkan bagaimana hutang, perputaran aktiva dan profit margin dikombinasikan untuk menentukan Return on Equity dan Return on Asset. Menurut James C Van Horne & John M Wachowics, Jr (1997), Profit Margin tidak mempertimbangkan penggunaan aktiva, sedangkan rasio perputaran total aktiva tidak mempertimbangkan keuntungan atas penjualan. Kekurangan ini dapat ditutupi oleh pengembalian investasi atau kemampuan menghasilkan laba dengan menggunakan Du Pont System. Pendekatan analisis Du Pont ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi secara rinci mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan dalam usaha pengembalian modal dan investasi. Dalam hal ini, penulis tidak hanya menganalisis kinerja keuangan PT ANTAM
3
(Persero)
Tbk
secara
internal
saja
namun
secara
eksternal
dengan
membandingkannya dengan rata – rata industri sejenis.
Dalam hal ini penulis menganalisis PT ANTAM (Persero) Tbk untuk
mengukur efektivitas operasi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. PT
ANTAM
(Persero)
Tbk
merupakan
perusahaan
pertambangan
yang
terdiversifikasi dan terintegrasi secara vertikal yang berorientasi ekspor. Melalui wilayah operasi yang tersebar di seluruh Indonesia yang kaya akan bahan mineral,
kegiatan PT ANTAM (Persero) Tbk mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan serta pemasaran dari sumber daya mineral yang dimiliki. PT ANTAM (Persero) Tbk memiliki konsumen jangka panjang yang loyal di Eropa dan Asia. PT ANTAM (Persero) Tbk didirikan sebagai Badan Usaha Milik Negara pada tahun 1968 melalui merjer beberapa perusahaan pertambangan nasional yang memproduksi komoditas tunggal. Untuk mendukung pendanaan proyek ekspansi feronikel, pada tahun 1997 PT ANTAM (Persero) Tbk menawarkan 35% sahamnya ke publik dan mencatatkannya di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 1999, PT ANTAM (Persero) Tbk mencatatkan sahamnya di Australia dengan status foreign exempt entity dan pada tahun 2002 status ini ditingkatkan menjadi ASX Listing yang memiliki ketentuan lebih ketat. Pada dasarnya tujuan PT ANTAM (Persero) Tbk adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui penurunan biaya seiring dengan usaha bertumbuh guna menciptakan keuntungan yang berkelanjutan. Strategi PT ANTAM (Persero) Tbk adalah tetap berfokus pada bisnis inti perusahaan. Menurut PT ANTAM (Persero) Tbk, melalui maksimalisasi output produksi, perusahaan dapat meningkatkan
4
pendapatan serta menurunkan tingkat biaya. Namun apakah PT ANTAM (Persero) Tbk selama ini sudah maksimal dalam maksimalisasi output produksi
sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan menurunkan tingkat biaya?
Tabel 1.1
Penjualan, Beban Usaha, dan Laba Bersih PT ANTAM (Persero) Tbk
Tahun 2006 – 2010 (dalam ribuan Rp)
Penjualan
2006
2007
2008
2009
2010
5.629.401.438
12.008.202.498
9.591.981.138
8.711.370.255
8.744.300.219
(337.772.143)
(552.540.025)
(1.197.051.504)
(610.477.292)
(990.544.014)
1.552.777.307
5.118.987.734
1.368.139.165
604.307.088
1.683.399.992
Beban Usaha Laba Bersih
Sumber: Laporan Keuangan PT ANTAM (Persero) Tbk (Data diolah kembali)
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa penjualan dan laba bersih PT ANTAM (Persero) Tbk mengalami fluktuasi. Pada tahun 2006 penjualan PT ANTAM (Persero) Tbk sebesar Rp 5.629.401.438.000 dan beban usaha sebesar Rp337.772.143.000
sehingga
mempunyai
kontribusi
laba
sebesar
Rp1.552.777.307.000. Pada tahun 2007 penjualan PT ANTAM (Persero) Tbk naik sebesar Rp 12.008.202.498.000 dan beban usaha sebesar Rp 552.540.025.000 kemudian laba bersih PT ANTAM (Persero) Tbk mengalami kenaikan sebesar Rp5.118.987.734.000. Penjualan pada tahun 2008 mengalami penurunan sedangkan beban usaha PT ANTAM (Persero) Tbk mengalami kenaikan sehingga
5
laba
PT
ANTAM
(Persero)
Tbk
mengalami
penurunan
menjadi
Rp1.368.139.165.000. Pada tahun 2009 pun penjualan dan beban usaha PT
ANTAM (Persero) Tbk mengalami penurunan masing – masing menjadi
Rp8.711.370.255.000 dan Rp 610.477.292.000 sehingga
mengalami penurunan sebesar Rp 604.307.088.000. Penjualan pada tahun 2010 mengalami
kenaikan
yang
tidak
terlalu
besar
laba bersihnya
sebesar
0,4%
menjadi
Rp8.744.300.219.000 dan beban usaha tahun tersebut mengalami kenaikan 38,4%
sebesar Rp990.544.014.000 namun laba bersih PT ANTAM (Persero) Tbk mengalami kenaikan 64,1% sebesar Rp 1.683.399.992.000. Dalam hal ini output produksi PT ANTAM (Persero) Tbk belum maksimal dan belum dapat menurunkan tingkat biaya karena dapat dilihat dari penjualan PT ANTAM (Persero) Tbk naik dan beban usahanya pun mengalami kenaikan bahkan penjualan pada tahun 2008 mengalami penurunan namun beban usahanya mengalami kenaikan. Berdasarkan Tabel 1.1 di atas, laba bersih PT ANTAM ( Persero)Tbk berfluktuasi begitu pula dengan Return on Asset (ROA) dan Return on Equity. Hal tersebut dapat dilihat dalam Tabel 1.2 di bawah bahwa Return on Asset (ROA) dan Return on Equity PT ANTAM ( Persero)Tbk pun mengalami fluktuasi.
Tabel 1.2 Hasil Perhitungan ROA dan ROE
Tahun
ROA
ROE
2006
21%
36%
6
2007
43%
59%
2008
13%
17%
2009
6%
7%
2010
14%
18%
Sumber :Laporan Keuangan PT ANTAM (Persero) Tbk (Data diolah kembali)
Return on Asset pada tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar 22% yaitu
43% dibandingkan dengan tahun 2006 sebesar 21% dan begitu pula dengan ROE pada tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar 61% yaitu 59% dibandingkan tahun 2006 sebesar 36%. Pada tahun 2008, ROA dan ROE PT ANTAM (Persero) TBK mengalami penurunan dengan sangat drastis, ROA pada tahun tersebut sebesar 13% sedangkan ROE-nya sebesar 17%. Pada tahun 2009, ROA dan ROE masih mengalami penurunan, masing – masing sebesar 6% dan 7%. Penurunan ROA dan ROE pada tahun 2008 dan 2009 diiringi dengan penurunan laba PT ANTAM (Persero) TBK. Sedangkan pada tahun 2010, ROA dan ROE mengalami kenaikan yang tidak terlalu besar yaitu sebesar 14% untuk ROA dan 18% untuk ROE. Penurunan atau kenaikan ROA dan ROE tersebut kemungkinan tidak hanya dipengaruhi oleh laba namun dapat dipengaruhi oleh faktor lain seperti asset dan modal perusahaan. Dengan menggunakan Du Pont System, maka penyebab penurunan atau kenaikan Return on Asset (ROA) dapat diketahui, apakah disebabkan oleh laba atau asset perusahaan. Begitu pula dengan Return on Equity, penyebab penurunan atau kenaikannya disebabkan oleh laba, asset ataukah modal perusahaan. Dengan begitu strategi peningkatan pendapatan yang dilakukan PT
7
ANTAM (Persero) Tbk yang telah diungkapkan diatas, seharusnya tidak hanya dengan memaksimalisasi output produksi dan penurunan tingkat biaya saja namun
mungkin dapat dilihat dari perputaran total aktiva, atau besarnya jumlah modal
pinjaman dalam menghasilkan keuntungan. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil “ Analisis Profitabilitas Dengan Menggunakan Du Pont System Untuk judul Mengukur Kinerja Keuangan PT ANTAM (PERSERO) TBK Periode 2006 -
2010.”
1.2 Identifikasi Masalah Dari uraian diatas, maka penulis memunculkan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah perkembangan Return on Asset pada PT ANTAM (Persero) Tbk periode 2006 - 2010? 2. Bagaimanakah perkembangan Return on Equity pada PT ANTAM (Persero) Tbk periode 2006 - 2010? 3. Bagaimanakah kinerja keuangan PT ANTAM (Persero) Tbk periode 2006 – 2010 jika dibandingkan dengan rata – rata industri? 4. Faktor – faktor apa yang mempengaruhi ROA dan ROE pada PT ANTAM (Persero) Tbk periode 2006 – 2010?
1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui perkembangan Return on Asset pada PT ANTAM (Persero) Tbk periode 2006 – 2010
8
2. Untuk mengetahui perkembangan Return on Equity pada PT ANTAM
(Persero)Tbk periode 2006 – 2010 3. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT ANTAM (Persero) Tbk periode 2006 – 2010 jika dibandingkan dengan rata – rata industri
4. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi ROA dan ROE
pada PT ANTAM (Persero) Tbk periode 2006 – 2010
1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis Dapat menambah wawasan penulis serta sebagai aplikasi teori mengenai efektifitas perusahaan PT ANTAM Tbk dalam menghasilkan laba. 2. Bagi Perusahaan Menambah informasi yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam mengelola keuangannya secara efisien dan memperoleh laba yang maksimal sehingga dapat meningkatkan profitabilitas PT ANTAM Tbk. 3. Bagi Masyarakat Diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat terhadap pengukuran efektifitas perusahaan dalam menghasilkan laba.
1.5 Kerangka Pemikiran Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai alat penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar untuk
9
dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut, dimana dengan hasil analisa tersebut pihak – pihak yang berkepentingan mengambil suatu
keputusan. Mengadakan analisa hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan
keuangan adalah merupakan dasar untuk dapat menginterpretasikan kondisi
keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan.
Perusahaan
Laporan Keuangan
Analisis Rasio
Rasio Profitabilitas
Rasio Aktivitas
Profit Margin
Total Asset Turnover
Rasio Solvabilitas
Financial Leverage Multiplier
Return on Asset Return on Equity
Du Pont System
Gambar 1.1 Skema kerangka pemikiran
Rasio Likuiditas
10
Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah
tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa
rasio ini akan dapat menjelaskan gambaran kepada penganalisa tentang baik atau
buruknya keadaan perusahaan tersebut. Dengan menggunakan analisa rasio
dimungkinkan untuk dapat menentukan tingkat likuiditas, solvabilitas, aktivitas, serta profitabilitas suatu perusahaan. Profitabilitas menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
selama periode tertentu. Pengukuran terhadap profitabilitas sangat berhubungan dengan pengaruh gabungan dari laba yang dihasilkan, total aktiva, dan modal yang dimiliki perusahaan. Tingkat profitabilitas sebuah perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan tersebut. Kinerja keuangan sebuah perusahaan merupakan cerminan dari aktivitas usaha yang telah dijalankannya selama periode tertentu. Sehingga apabila kinerja keuangan perusahaan kurang optimal, maka akan tercermin dalam laporan keuangannya. Dalam pengukuran kinerja keuangan, penulis membandingkan kinerja keuangan PT ANTAM (Persero) Tbk dengan rata-rata industri sehingga tidak akan terlihat kinerja keuangan PT ANTAM (Persero) Tbk secara internal saja namun dapat dilihat secara eksternal perusahaan. Dari uraian diatas,
maka penulis
mengambil pemikiran
bahwa
profitabilitas suatu perusahaan adalah sangat penting untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan yang tercermin dari efektifitas perusahaan dalam mengelola dana dan menghasilkan laba. Namun dalam analisis profitabilitas tersebut tidak
11
mempertimbangkan penggunaan aktiva serta penggunaan utang dalam hal menghasilkan laba. Maka dari itu penulis menggunakan rasio Total Asset
Turnover untuk memperlihatkan efektifitas penggunaan aktiva sesuai dengan
pendekatan Du Pont untuk menghitung Return on Asset serta menggabungkan
keseluruhannya (margin laba, rasio perputaran total aktiva dan rasio utang) untuk menentukan Return on Equity.
1.6 Metodologi Penelitian 1.6.1 Metode Penelitian Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data berdasarkan fakta yang ada dengan tujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya.
1.6.2 Sumber Data Sumber data yang diperoleh dalam menyusun tugas akhir ini adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai literatur seperti buku, jurnal, koran, internet, dan literatur lain yang berhubungan dengan aspek penelitian. Data sekunder umumnya berupa buku, catatan atau historis yang terangkum dalam arsip perusahaan tersebut. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT ANTAM Tbk tahun 2006 – 2010. Sedangkan rasio rata – rata industri untuk sektor metal and mineral mining yang terdiri dari PT Cita
12
Mineral Investindo Tbk, PT International Nickel Indonesia Tbk, PT Timah Tbk, dan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk diambil dari Indonesian Capital Market
Directory (ICMD) yang telah diolah kembali.
1.6.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
penelitian kepustakaan ( library research) yaitu teknik pengumpulan data dimana
penulis mengambil data sekunder yang dibutuhkan dari berbagai literatur yang berhubungan dengan aspek penelitian.
1.7 Alat Analisis Data Dalam menyelesaikan identifikasi masalah profitabilitas PT ANTAM Tbk, maka penulis menggunakan alat analisis data melalui pendekatan Du Pont. Disebut Du Pont karena perusahaan Du Pont-lah yang menggunakan dan mengembangkan pendekatan umum tersebut untuk mengevaluasi efektivitas perusahaan. Dengan menggunakan sistem Du Pont tersebut perhitungan pengembalian atas aktiva atau ROA adalah hasil perkalian antara Profit Margin dan Total Asset Turnover. Dimana profit margin adalah rasio yang mengukur laba dari setiap rupiah penjualan dalam periode tertentu. Rumusnya adalah:
=
13
Sedangkan Total Asset Turnover adalah rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah
penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva. Rumusnya adalah:
=
Menurut J. Fred Weston & Eugene F Brigham (1990), Jika perusahaan
tersebut menggunakan ekuitas (modal sendiri) saja, tingkat pengembalian atas
aktiva akan sama dengan tingkat pengembalian atas ekuitas. Namun jika terdapat modal yang berasal dari kreditor, maka tingkat pengembalian atas aktiva (ROA) harus dikalikan dengan pengganda (multiplier) ekuitas, yang merupakan rasio aktiva terhadap ekuitas saham biasa, untuk mendapatkan tingkat pengembalian atas ekuitas (ROE). Dengan pendekatan Du Pont inilah dapat diketahui profitabilitas perusahaan lebih dipengaruhi oleh Profit Margin, Total Asset Turnover, atau Pengganda Ekuitas.
1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk memahami dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan tugas akhir ini, maka penulis melakukan penelitian mengenai PT ANTAM Tbk dimulai sejak Februari 2012.