Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Indonesia
sebagai
negara
berkembang
banyak
melakukan
pembangunan di segala bidang. Sampai saat ini pembangunan sektor industri di Indonesia mengalami peningkatan, salah satunya adalah pembangunan sub sektor industri kimia. Namun ketergantungan impor luar negeri masih lebih besar dibandingkan ekspornya. Indonesia masih banyak mengimpor bahan baku atau produk-produk suatu industri kimia dari luar negeri. Akibat dari ketergantungan impor ini menyebabkan devisa negara berkurang. Oleh karena itu diperlukan suatu usaha untuk menanggulangi ketergantungan terhadap impor, salah satunya adalah dengan mendirikan pabrik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dengan berdirinya pabrik di Indonesia, akan menghemat devisa negara dan membuka peluang berdirinya pabrik lain yang menggunakan produk pabrik tersebut. Selain itu dapat membuka kesempatan untuk alih teknologi, membuka lapangan kerja baru dalam usaha ikut mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan, serta meningkatkan pendapatan asli daerah setempat. Ethylenediamine merupakan senyawa yang memiliki banyak kegunaan. Penggunaan yang utama adalah sebagai bahan baku pestisida (fungisida), bahan untuk mengolah selulosa pada industri pulp dan kertas, Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
zat aditif pada minyak pelumas dan bahan bakar, bleach activator, bahan baku
pembuatan
lem
dan
bahan
pelapis
(coating).
Selain
itu
ethylenediamine juga digunakan untuk serat sintetik, dispersan pada detergen, serta pada industri farmasi. Penggunaan ethylenediamine dunia pada tahun 1990 sebesar 84.000 ton dan pada tahun 2003 mencapai 140.000 ton . Dengan
semakin
beragam
dan
meningkatnya
penggunaan
ethylenediamine, maka diperkirakan permintaan pasar dunia terhadap ethylenediamine pada tahun-tahun mendatang juga akan terus meningkat. Oleh karena itu, pendirian pabrik ethylenediamine di Indonesia diharapkan memiliki masa depan yang cerah.
1.2 Kapasitas Perancangan Kapasitas pabrik ethylenediamine ditentukan dengan didasarkan pada pertimbangan berikut : a. Prediksi kebutuhan ethylenediamine b. Ketersediaan bahan baku. c. Kapasitas komersial pabrik ethylenediamine 1.2.1 Prediksi Kebutuhan Ethylenediamine Sampai
saat
ini,
di
Indonesia
belum
terdapat
pabrik
ethylenediamine, sehingga kebutuhan ethylenediamine masih harus diimpor dari luar negeri. Penggunaan ethylenediamine untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri akan terus mengalami peningkatan, terutama
Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
untuk industri pestisida. Berdasarkan data Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia, impor kebutuhan ethylenediamine di Indonesia cukup banyak. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.1. Tabel 1.1. Data Impor Ethylenediamine di Indonesia tahun 1997-2001 Tahun
Kebutuhan (kg)
1997
355701
1998
296197
1999
281875
2000
284324
2001
317452 (Biro Pusat Statistik, 1997-2001)
Dari data Tabel 1.1. akan diperoleh grafik pada gambar :
370000
Jumlah (kg)
350000 y = -8837.1x + 2E+07
330000
310000
290000
270000
250000 1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
Tahun
Gambar.1.1. Grafik Impor Ethylenediamine di Indonesia Dari data impor ethylenediamine Indonesia, bila dilakukan pendekatan dengan regresi linier dapat dinyatakan dengan persamaan garis lurus Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
y = -8837,1 x + 2.107 Dengan :
y = jumlah impor ethylenediamine (kg/tahun) x = tahun.
Besarnya impor ethylenediamine di Indonesia untuk tahun 2012 adalah sebesar 19.000 ton, sehingga prarancangan pabrik berkapasitas 20.000 ton/tahun mampu mencukupi kebutuhan impor. Sedangkan pabrik ethylenediamine yang sudah berdiri di dunia dapat dilihat pada tabel 1.2. Tabel 1.2. Data Pabrik Ethylenediamine Nama Perusahaan
Lokasi
Kapasitas (ton/th)
Union Carbide
Lousiana, Amerika Serikat
82.000
Texaco
Texas, Amerika Serikat
32.000
BASF AG
Antwerp, Jerman
30.000
Berol Kemi
Jerman
25.000
Dow Jefferson
Texas, AS
22.500
Modokemi
Stenungsund, Jerman
10.000
Synair
Amerika Serikat
20.000
(Kirk Othmer,1997dan Mc.Ketta, 1972) 1.2.2. Ketersediaan Bahan Baku Bahan baku utama pembuatan ethylenediamine yang berupa ammonia diperoleh dari PT. Pupuk Kaltim yang memiliki kapasitas 1000 ton/hari. Sedangkan monoethanolamine masih harus diimpor dari
Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Funshun Beifhang Chemical Co, Northeast China yang berkapasitas 150.000 ton/tahun. Hal ini karena di Indonesia masih belum terdapat pabrik monoethanolamine. 1.2.3. Kapasitas Ekonomis Pabrik dengan Proses yang Sama Proses yang dipakai dalam pembuatan ethylenediamine ini adalah proses dengan bahan baku monoethanolamine dan ammonia yang memiliki rentang kapasitas antara 10.000 sampai 82.000 ton per tahun. Kapasitas rancangan minimum pabrik ethylenediamine dapat diketahui dari kapasitas pabrik ethylenediamine yang telah berdiri yaitu Modokemi di Stenungsund, Jerman dengan kapasitas10.000 ton per tahun. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam prarancangan pabrik ethylenediamine ini ditetapkan kapasitas produksi sebesar 20.000 ton per tahun dan pabrik mulai beroperasi pada tahun 2012.
1.3 Pemilihan Lokasi Pabrik Pabrik yang akan didirikan berlokasi di kawasan industri Bontang Kalimantan Timur. Faktor – faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan lokasi pabrik di daerah Kalimantan Timur antara lain : 1.3.1 Faktor Primer 1.3.1.1 Bahan Baku Bahan
baku
merupakan
kebutuhan
utama
bagi
kelangsungan operasi sehingga keberadaannya harus benar –
Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
benar diperhatikan. Ammonia yang menjadi bahan baku utama diperoleh dari PT. Pupuk Kaltim, Kalimantan Timur, sedangkan monoethanolamine diimpor dari China. Sehingga pemilihan lokasi di kawasan industri Bontang Kalimantan Timur ini diharapkan dapat menjamin kelangsungan operasi pabrik. 1.3.1.2 Pemasaran Lokasi pabrik berada di kawasan industri sehingga merupakan area yang potensial untuk pemasaran. Selain itu lokasi yang berdekatan dengan pantai dan pelabuhan akan menguntungkan untuk keperluan ekspor produk ke luar negeri. 1.3.1.3 Utilitas Utilitas yang dibutuhkan adalah keperluan air, listrik, dan bahan bakar. Kebutuhan air pendingin diperoleh dari laut. Kebutuhan tenaga listrik diperoleh dari generator yang dibangun sendiri serta pasokan dari PLN. Sedangkan kebutuhan bahan bakar dapat diperoleh dari Pertamina. 1.3.1.4 Tenaga Kerja Tenaga kerja yang dibutuhkan diperoleh dari masyarakat sekitar selain tenaga ahli yang harus didatangkan dari luar wilayah. 1.3.1.5 Transportasi dan Telekomunikasi
Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Transportasi dan telekomunikasi di kawasan industri Bontang, Kalimantan Timur cukup baik, sehingga arus barang dan komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Transportasi, baik darat, laut, maupun udara cukup baik dan relatif mudah diperoleh. 1.3.2. Faktor Sekunder 1.3.2.1 Kebijakan Pemerintah Bontang merupakan kawasan industri dan berada dalam teritorial Negara Republik Indonesia sehingga secara geografis pendirian pabrik di kawasan tersebut tidak bertentangan dengan kebijakan pemerintah 1.3.2.2 Tanah dan Iklim Penentuan suatu kawasan tentunya terkait dengan masalah tanah, yaitu tidak rawan terhadap bahaya tanah longsor, gempa, maupun banjir. Jadi pemilihan lokasi pendirian pabrik di kawasan industri Bontang sudah tepat. Kondisi iklim di Bontang seperti iklim di Indonesia pada umumnya ini tidak membawa pengaruh yang besar terhadap jalannya proses produksi. 1.3.2.3 Buangan Pabrik Hasil buangan pabrik sebelum dibuang ke lingkungan, harus diolah terlebih dahulu. Lokasi pabrik berada di kawasan industri Bontang, yang telah tersedia unit pengolahan limbah
Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
akan memberikan kemudahan dalam menangani masalah limbah. 1.3.2.4 Keamanan Masyarakat Masyarakat Bontang merupakan campuran dari berbagai suku bangsa yang hidup saling berdampingan, hal ini bukan merupakan
faktor
penghambat
tetapi
menjadi
faktor
pendukung pendirian suatu pabrik. Pembangunan pabrik di lokasi tersebut dipastikan akan mendapat sambutan baik dan dukungan dari masyarakat setempat, dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
1.4 Tinjauan Pustaka 1.4.1 Macam – macam Proses Pembuatan Ethylenediamine Ada beberapa macam proses utama yang digunakan dalam proses pembuatan ethylenediamine, yaitu: 1.4.1.1 Metode Ammonolysis Ethylene Dichloride Metode ini telah digunakan sejak enam puluh tahun yang lalu. Pembuatan ethylenediamine dengan metode ini dilakukan dengan mereaksikan ethylene dichloride (C2H4Cl2 atau EDC) dengan ammonia (NH3) pada reaktor fixed bed fase gas dengan suhu dan tekanan yang tinggi, sehingga dihasilkan produk yang berupa campuran ethylenediamine dan garam amonium klorida.
Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Garam tersebut kemudian dinetralisasi, biasanya dengan larutan soda kaustik (NaOH). Reaksi : C2H4Cl2 (g) + 3 NH3
(g)
→
NH4Cl
(g)
+
C2H4(NH2)2(g) +
HCl(g) EDC
amonia
amonium klorida
EDA
asam
klorida
Distribusi produk dapat dikendalikan dengan mengatur perbandingan mol NH3 : EDC dan me-recycle produk. Jika perbandingan meningkatkan perbandingan
mol
NH3:EDC
produk mol
diperbesar,
ethylenediamine.
NH3:EDC
diperkecil
maka
akan
Namun
jika
akan
memacu
terbentuknya polyethylene polyamine lain, seperti piperazine, diethylenetriamine (DETA), amino ethyl piperazine (AEP), triethylenetetramine
(TETA)
dan
tetraethyilenepentamine
(TEPA). Produk-produk amina tersebut dapat dipisahkan dari campuran yang mengandung garam dengan kristalisasi disertai penguapan, ekstraksi pelarut atau kombinasi dari proses-proses tersebut.
Setelah
produk-produk
amina
dipisahkan
dari
garamnya, harus dimurnikan lagi dengan metode distilasi fraksional. ( Kirk Othmer, 1983) Kelemahan utama dari proses ini adalah adanya resiko terjadinya korosi pada peralatan yang disebabkan terbentuknya
Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
garam amonium klorida serta kesulitan untuk me-recovery senyawa-senyawa amine dari produk larutan yang bercampur dengan asam klorida. (US.Patent No.3068290) 1.4.1.2. Metode Ammonolysis Ethylene Glicol Ethylenediamine dapat diproduksi dengan mereaksikan ethylene glicol dan ammonia serta hidrogen. Reaksi dilakukan pada fase cair, suhu dan tekanan tinggi pada reaktor fixed bed. Suhu reaksi antara 220oC sampai 270oC. Tekanan operasi harus lebih tinggi dari 1000 lb/in2, yaitu sekitar 3000 sampai 6000 lb/in2. Perbandingan mol umpan ethylene glicol dan ammonia minimal 1:15, dan sebaiknya digunakan perbandingan 20 – 30 mol ammonia per mol ethylene glicol. Katalis yang dapat digunakan dalam proses ini adalah nikel dan tembaga. (US.Patent No.3137730) Proses yang terjadi pada pembuatan ethylenediamine dari ethylene glicol dan ammonia serta hidrogen adalah sebagai berikut. Umpan ethylene glicol, ammonia dan hidrogen dengan perbandingan tertentu sebelum direaksikan dalam reaktor dipanaskan terlebih dahulu dalam preheater. Selanjutnya ethylene glicol, ammonia dan hidrogen bereaksi di dalam reaktor fixed bed fase gas pada suhu dan tekanan tertentu. Aliran hasil dari reaktor kemudian dialirkan ke stripper untuk memisahkan sisa ammonia dan hidrogen yang tidak bereaksi. Produk yang
Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
mengandung ethylenediamine kemudian dipisahkan di dalam menara distilasi hingga diperoleh produk dengan kemurnian tertentu.(US.Patent No.3137730) Keuntungan dari proses ini adalah baik reaktan, produk utama maupun produk samping tidak menimbulkan masalah korosi pada peralatan proses. Sedangkan kelemahannya adalah memerlukan tekanan operasi yang sangat tinggi, yaitu minimal 3000 psia atau sekitar 200 atm. Selain itu, dalam prosesnya memerlukan ammonia dalam jumlah yang sangat besar. 1.4.1.3. Metode Ammonolysis Monoethanolamine Metode ini ditemukan sejak akhir tahun 1960 dan diharapkan dapat menjadi metode alternatif sebagai pengganti proses pembuatan ethylenediamine dari ethylene dichloride yang dinilai kurang menguntungkan dari segi korosivitas terhadap peralatan proses. Pada metode ini, ethylenediamine dibuat dengan cara mereaksikan monoethanolamine dan ammonia di dalam suatu reaktor fixed bed dengan suhu dan tekanan tinggi. Reaksi ini menghasilkan
ethylenediamine
sebagai
hasil
utama
dan
diethylenetriamine, piperazine serta air sebagai hasil samping. Reaksi : H2NCH2CH2OH (g)
+ NH3 (g) → H2NCH2CH2NH2 (g)
+ H2O (g)
MEA (g)
+ NH3 (g) → EDA
+ H2O (g)
monoethanolamine
ammonia
(g)
ethylenediamine
air
Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
H2NCH2CH2OH(g) + H2NCH2CH2NH2(g)
→ H2NCH2CH2NHCH2CH2NH2(g)
+
H2O(g)
MEA (g)
+ EDA
→
(g)
DETA (g)
+
H20 (g)
monoethanolamine ethylenediamine diethylenetriamine air H2NCH2CH2NH2
(g)
+ H2NCH2CH2NH2
(g)
→ HN(CH2CH2)2NH(g)
+
2NH3(g) EDA (g)
+
→ PIP (g) + 2NH3 (g)
EDA (g)
ethylenediamine ethylenediamine
piperazine
ammonia
Proses pembuatan ethylenediamine dari monoethanolamine dan
ammonia
adalah
sebagai
berikut:
ammonia,
monoethanolamine, aliran recycle diumpankan ke dalam suatu reaktor fixed bed fase gas. Reaksi berlangsung pada suhu sedang dan hasil keluaran reaktor mengandung produk ethylenediamine, diethylenetriamine, piperazine, monoethanolamine dan ammonia yang tidak bereaksi serta air. Setelah melalui serangkaian proses pemisahan untuk memisahkan ammonia yang tidak bereaksi, produk dan reaktan dipisahkan dalam menara distilasi. Monoethanolamine direcycle ke reaktor sedangkan air dibuang. (Mc.Ketta,1972) Ethylenediamine
dapat
dihasilkan
dengan
cara
mereaksikan monoethanolamine dengan perbandingan mol monoethanolamine dan ammonia paling sedikit 1:1 sampai 1:16 pada tekanan sekitar 25-1000 psig untuk proses kontinyu dan
Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
200-5000 psig untuk proses batch. Suhu operasi berkisar antara 100 sampai 400oC. Jika monoethanolamine direaksikan dengan ammonia dengan perbandingan mol paling sedikit 1:3, pada tekanan 251000 lb/in2, dalam suatu reaktor unggun tetap berkatalis (fixed bed catalytic) fase gas dengan sekitar 100-400oC maka akan dihasilkan produk-produk yang mengandung nitrogen. Pada kondisi tersebut monoethanolamine yang terkonversi sekitar 70 sampai 80%. Katalis yang biasa digunakan dalam proses ini adalah nickel, cobalt, dan katalis logam lain seperti platina dan palladium. Namun, yang paling sering digunakan adalah Raney nickel dan Raney cobalt. Berdasarkan beberapa proses pembuatan ethylenediamine, maka dipilih proses dengan bahan baku monoethanolamine dan ammonia karena memiliki beberapa kelebihan diantaranya : •
Tidak menimbulkan korosi pada peralatan proses baik yang disebabkan oleh reaktan, produk utama maupun produk samping seperti pada metode dengan bahan baku ethylene dichloride.
•
Tekanan operasi tidak terlalu tinggi dan kebutuhan ammonia tidak terlalu besar bila dibandingkan proses dengan bahan baku ethylene glicol.
Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
1.4.2
Kegunaan produk Ethylenediamine dapat dimanfaatkan pada berbagai industri, baik
sebagai
bahan
baku
maupun
bahan
baku
pendukung.
Pemanfaatan ethylenediamine diantaranya adalah sebagai berikut: 1.4.2.1 Industri Pestisida Pada industri ini, ethylenediamine digunakan sebagai bahan baku pembuatan pestisida, terutama fungisida. Beberapa jenis fungisida yang dibuat dari ethylenediamine adalah sebagai berikut:
a. Ethylene-bis-dithiocarbamate (EBDC) Merupakan
fungisida
yang
dibuat
dengan
cara
mereaksikan ethylenediamine dengan carbon disulfide dalam suasana basa dengan menambahkan natrium hidroksida. H2NCH2CH2NH2 (l)+ CS2 (l)+2NaOH(l) →(CH2NHCS2Na)2 (l) + H2O(l)
b. Imidazoline Golongan
imidazoline
yang
merupakan
jenis
pestisida adalah 2-heptadecyl-2-imidazoline yang dibuat dengan cara mereaksikan ethylenediamine dengan asam stearat.
Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
1.4.2.2 Industri pulp dan kertas Pada industri kertas, ethylenediamine digunakan untuk delignifikasi pada proses pulping. 1.4.2.3 Industri minyak pelumas dan bahan bakar minyak Ethylenediamine yang telah dialkilasi dapat digunakan sebagai zat aditif pada minyak pelumas
dan bahan bakar
minyak untuk mencegah terjadinya endapan. Selain itu, ethylenediamine juga digunakan sebagai zat aditif pada bahan bakar mesin diesel yang berguna untuk menaikkan angka cetane sehingga dapat meningkatkan kualitas bahan bakar mesin diesel. 1.4.2.4 Industri tekstil dan serat Pada industri tekstil dan serat, baik serat alami maupun serat sintetis, ethylenediamine digunakan sebagai bahan pendukung pada industri zat pewarna untuk serat sintetis. Selain
itu
ethylenediamine
juga
digunakan
untuk
meningkatkan mutu produk tekstil, misalnya sebagai bahan pengawet pada kain dan serat, menghaluskan serat wool dari kerutan serta untuk melindungi kain dan serat dari ngengat.
1.4.3
Sifat Fisis dan Kimia 1.4.3.1 Bahan Baku Monoethanolamine (MEA)
Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Monoethanolamine
adalah
cairan
tidak
berwarna,
mempunyai viskositas sedang, berbau menyengat, larut dalam air dan alkohol. Monoethanolamine digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan ethyleneamines, industri kimia, industri kosmetik, industri pengolahan karet, serta industri farmasi. a. Sifat Fisis Monoethanolamine Rumus Molekul
:
C2H7NO
Bentuk (pada 25oC)
:
Cair
Berat molekul, [gr/mol]
:
61,084
Titik didih (pada 1 atm), [oK]
:
444,15
Titik beku (pada 1 atm), [oK]
:
283,66
Densitas (pada 25 oC), [gr/ml]
:
1,014
Tekanan kritis, [bar]
:
68,70
Temperatur kritis, [oK]
:
638,0 (Yaws,
1999) b. Sifat Kimia Monoethanolamine
Dengan bantuan air, monoethanolamine bereaksi dengan CO2 membentuk carbamat
Monoethanolamine jika bereaksi dengan formaldehid akan membentuk senyawa hidroxymethil
Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Monoethanolamine bereaksi dengan carbon disulfide membentuk 2-mercaptothiazoline
Reaksi antara monoethanolamine dengan asam akan membentuk garam
Monoethanolamine bereaksi dengan asam atau asam klorida membentuk amides
Monoethanolamine jika bereaksi dengan ammonia dapat membentuk ethyleneamines. (Ulmann,1999)
1.4.3.2 Bahan Baku Ammonia Ammonia pada suhu kamar berbentuk gas, berbau menyengat serta mudah terserap di dalam air membentuk larutan ammonia. Penggunaan ammonia yang terbesar adalah sebagai bahan baku pupuk. Selain itu ammonia juga digunakan pada berbagai industri kimia. a. Sifat Fisis Ammonia Rumus Molekul
:
NH3
Bentuk (pada 25oC)
:
Gas
Berat molekul, [gr/mol]
:
17,031
Titik didih (pada 1 atm), [oK]
:
239,72
Titik beku (pada 1 atm), [oK]
:
195,41
Densitas (pada 25 oC), [gr/ml]
:
0,602
Viskositas cairan (pada 25 oC), [Cp] :
0,135
Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Viskositas gas (pada 25 oC), [µp]
:
101,28
Tekanan kritis, [bar]
:
112,78
Temperatur kritis, [oK]
:
405,65 (Yaws, 1999)
b. Sifat Kimia Ammonia •
Ammonia stabil pada temperatur sedang, tetapi terdekomposisi menjadi hidrogen dan nitrogen pada temperatur yang tinggi. Pada tekanan atmosfer dekomposisi terjadi pada 450 – 500 oC.
•
Oksidasi ammonia pada temperatur yang tinggi menghasilkan nitrogen dan air.
•
Reaksi
antara
ammonia
dengan
karbondioksida
menghasilkan ammonium carbamat, reaksinya sebagai berikut : 2 NH3 + CO2
→
NH2CO2NH4
Ammonium carbamat kemudian terdekomposisi menjadi urea dan air. •
Ammonia bereaksi dengan uap phospor pada panas yang tinggi menghasilkan nitrogen dan phospine 2 NH3 + 2 P
•
→
2 PH3 + N2
Ammonia bereaksi dengan uap belerang menghasilkan ammonium
sulfat
dan
nitrogen.
Belerang
dan
Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
anhydrous ammonia cair bereaksi menghasilkan nitrogen sulfida. 10 S + 4 NH3 → •
6 H2S+ N4S4
Pemanasan ammonia dengan logam yang reaktif seperti magnesium menghasilkan nitride: 3 Mg + 2 NH3 →
•
Mg3N2 + 3 H2
Reaksi antara ammonia dengan air bersifat reversibel reaksinya adalah sebagai berikut : NH4+ + OH-
NH3 + H2O •
Kelarutan ammonia dalam air turun dengan cepat dengan naiknya temperatur
•
Halogen bereaksi dengan ammonia. Chlorine dan bromine melepaskan nitrogen dari ammonia yang berlebihan
untuk
menghasilkan
garam-garam
amonium. •
Reaksi antara ammonia dengan ethylene oxide akan membentuk mono-, di- dan triethanolamine (Kirk &
Othmer,1983)
1.4.3.3 Produk Ethylenediamine (EDA)
Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Ethylenediamine pada suhu kamar berbentuk cair tidak berwarna hingga kekuning-kuningan dan berbau menyengat. Bersifat basa kuat. Larut secara sempurna dalam air dan alkohol. Dalam industri kimia, ethylenediamine merupakan bahan baku pembuatan fungisida. Selain itu, ethylenediamine banyak dimanfaatkan sebagai bahan intermediet dan bahan aditif pada berbagai industri. a. Sifat Fisis Ethylenediamine Rumus Molekul
:
C2H8N2
Bentuk (pada 25oC)
:
Cair
Berat molekul, [gr/mol]
:
60,099
Titik didih (pada 1 atm), [oK]
:
390,41
Titik beku (pada 1 atm), [oK]
:
284,29
Densitas (pada 25 oC), [gr/ml]
:
0,983
Viskositas gas (pada 25 oC), [µp]
:
72,45
Tekanan kritis, [bar]
:
62,90
Temperatur kritis, [oK]
: 593,0 (Yaws, 1999)
b. Sifat Kimia Ethylenediamine
Ethylenediamine
bereaksi
dengan
asam
nitrat
menghasilkan ethylenedinitramine dan air pada suhu tinggi
Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Ethylenediamine bereaksi dengan cepat dengan epoksi, seperti
ethylene
menghasilkan
atau
oxide campuran
propilen
oxide
hydroxyalkyl.
Jika
ethylenediamine direaksikan dengan etilen oxide dengan perbandingan mol 1:4 akan menghasilkan campuran yang terdiri dari mono-, di-, tri-, dan tetrahidroxyethyl
Ethylenediamine
bereaksi
dengan
aziridine
menghasilkan epoxy. Distribusi produk dikendalikan oleh perbandingan mol ethylenediamine dan aziridine.
Ethylenediamine bereaksi secara eksotermis dengan aldehid
menghasilkan
mono-
dan
disubtituted
imidazolidines. Distribusi produk tergantung pada stoikiometri dan kondisi reaksi.
Ethylenediamine dapat bereaksi dengan formaldehid dan sodium cyanide, dalam kondisi basa, akan menghasilkan
garam
ethylenediaminetetraaceticacid.
tetrasodium Produk
reaksi
dari ini
digunakan sebagai chelating agent.
Ethylenediamine bereaksi dengan carbon disulfide menghasilkan ethylene bis-dithiocarbamat
Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Ethylenediamine jika direaksikan dengan urea, diethyl carbonate, karbondioksida, atau fosgen menghasilkan etilen urea (2-imidozolidinone) (Kirk & Othmer, 1983)
1.4.3.4 Produk Diethylenetriamine (DETA) Diethylenetriamine pada suhu kamar berbentuk cair berwarna kuning dan berbau menyengat dan merupakan cairan higroskopis.
Larut
dalam
air
dan
hidrokarbon.
Diethylenetriamine digunakan sebagai bahan aditif pada bahan bakar minyak dan pelumas. Selain itu diethylenetriamine juga digunakan sebagai bahan intermediet dalam industri lem, pelembut serat kain dan lain sebagainya. a. Sifat Fisis Diethylenetriamine Rumus Molekul
:
C4H13N3
Bentuk (pada 25oC)
:
Cair
Berat molekul, [gr/mol]
:
103,167
Titik didih (pada 1 atm), [oK]
:
482,25
Titik beku (pada 1 atm), [oK]
:
234,15
Densitas (pada 25 oC), [gr/ml]
:
0,954
Viskositas gas (pada 25 oC), [µp]
:
62,73
Tekanan kritis, [bar]
:
42,20
Temperatur kritis, [oK]
:
676,0 (Yaws, 1999
Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
b. Sifat Kimia Diethylenetriamine
Diethylenetriamine beraksi secara eksotermal dengan aldehid menghasilkan imidazolidine.
Diethylenetriamine bereaksi dengan ethylene oxide atau propilen oxide membentuk campuran hidroxyalkyl derivative.
Diethylenetriamine
bereaksi
dengan
aziridine
membentuk epoxide.
Diethylenetriamine bereaksi dengan asam, ester, asam anhidrid menghasilkan amidoamines dan polyamides. (Kirk &
Othmer,1983) 1.4.3.5 Produk Air a. Sifat Fisis Air Rumus Molekul
:
H2O
Bentuk (pada 25oC)
:
Cair
Berat molekul, [gr/mol]
:
18,015
Titik didih (pada 1 atm), [oK]
:
373,155
Titik beku (pada 1 atm), [oK]
:
273,15
Densitas (pada 25 oC), [gr/ml]
:
1,027
Viskositas cairan (pada 25 oC), [Cp] :
0,911
Tekanan kritis, [bar]
:
220,55
Temperatur kritis, [oK]
:
676,0
Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
(Yaws, 1999)
1.4.4
Tinjauan Proses Secara Khusus Reaksi
antara
monoethanolamine
dan
yang
ammonia
menghasilkan ethylenediamine, diethylenetriamine dan air merupakan reaksi ammonolysis. Reaksi
ammonolysis
didefinisikan
sebagai
reaksi
antara
ammonia dengan suatu senyawa, dimana ammonia bereaksi dengan suatu senyawa membentuk amida atau amina dan hasil yang lain. Reaksi ini umumnya berdasarkan adanya ikatan valensi dalam senyawa, selanjutnya terjadi penambahan rantai –NH2 pada salah satu pecahannya dan atom hidrogen pada pecahan yang lain. Reaksi yang terjadi adalah : H2NCH2CH2OH (g)
+
NH3 (g)
monoethanolamine ammonia H2NCH2CH2OH
(g)
→ H2NCH2CH2NH2 (g) + H2O (g)
ethylenediamine
air
+H2NCH2CH2NH2(g) → H2NCH2CH2NHCH2CH2NH2(g) +
H2O(g)
monoethanolamine ethylenediamine diethylenetriamine
air
Reaksi ammonolysis terhadap monoethanolamine ini biasanya berlangsung pada fase gas, tekanan dan suhu sedang dan merupakan reaksi katalitik. Reaktor yang digunakan adalah reaktor fixed bed
Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
berkatalis. Katalis yang biasa digunakan untuk reaksi ini adalah tipe katalis hidrogenasi seperti nikel, cobalt, platina dan palladium. Produk
yang
berupa
campuran
ethylenediamine,
diethylenetriamine, air, dan ammonia serta monoethanolemine yang tidak bereaksi ini selanjutnya dipisahkan dalam partial condenser dan rangkaian menara distilasi untuk memperoleh produk ethylenediamine sebagai produk utama dan diethylenetriamine sebagai produk samping. Sedangkan ammonia dan monoethanolamine yang tidak bereaksi di-recycle untuk direaksikan kembali pada reaktor.
Bab I Pendahuluan
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Bab I Pendahuluan
29
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
BAB II DESKRIPSI PROSES
2.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1 Bahan Baku 2.1.1.1 Ammonia Bentuk
: cair
Warna
: tidak berwarna
Kemurnian
: min 99,5% mol
Impuritas
: air max.0,5% mol (www.
pupukkaltim.com) 2.1.1.2 Monoethanolamine Bentuk
: cair
Warna
: tidak berwarna
Kemurnian
: min 99% berat
Impuritas
: air max.1% berat
Densitas
: 1,0157 gr/cm3 pada 20oC
Berat molekul
: 61,084 kg/kmol
(www.funshun.com)
BAB II Deskripsi Proses
30
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
2.1.2 Produk 2.1.2.1 Ethylenediamine (EDA) Bentuk
: cair
Warna
: tidak berwarna hingga kekuning-kuningan
Kemurnian
: min 99,3% berat
Impuritas
: air.0,5% berat monoethanolamine 0,3 % berat
Densitas
: 0,893 gr/cm3 pada 25oC
Berat molekul
: 60,099 kg/kmol
2.1.2.2 Diethylenetriamine (DETA) Bentuk
: cair
Warna
: tidak berwarna
Kemurnian
: 97,6 % berat
Impuritas
: monoethanolamine 2,4 % berat
Densitas
: 0,954 gr/cm3 pada 25oC
Berat molekul
: 103,167 kg/kmol
2.1.3 Bahan Pendukung 2.1.3.1 Katalis Jenis
: Activated Nickel Catalyst (Raney Nickel) BAB II Deskripsi Proses
31
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Bentuk
: butir
Ukuran partikel
: 2 – 4 mm
Berat jenis (bulk)
: 524,512 kg/m3 (www.acnicat.com)
2.2 Konsep Proses 2.2.1 Dasar Reaksi Reaksi pembuatan ethylenediamine dari monoethanolamine dan ammonia adalah sebagai berikut: Reaksi utama : H2NCH2CH2OH (g)
+ NH3 (g)
→ H2NCH2CH2NH2 (g) + H2O (g)
MEA (g)
+ NH3 (g)
→ EDA (g)
monoethanolamine
ammonia
+ H2O (g)
ethylenediamine
air
Reaksi samping : H2NCH2CH2OH(g)+H2NCH2CH2NH2(g) → H2NCH2CH2NHCH2CH2NH2(g)+H2 O(g) MEA (g)
+
EDA (g)
→
DETA(g)
+
H2O(g)
monoethanolamine
ethylenediamine
diethylenetriamine
air H2NCH2CH2NH2(g) +H2NCH2CH2NH2(g) → HN(CH2CH2)2NH(g) + 2NH3(g) EDA (g)
+
EDA (g)
ethylenediamine ethylenediamine
→
PIP (g) piperazine
+ 2NH3 (g) ammonia
BAB II Deskripsi Proses
32
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
(Mc.Ketta,1977) 2.2.2 Mekanisme Reaksi Langkah reaksi katalitik pembentukan ethylenediamine dari monoethanolamine dan ammonia dengan katalis Raney Nickel, adalah : 1. Transfer massa (difusi) reaktan dari badan utama fluida ke permukaan luar butir katalis. 2. Difusi reaktan dari mulut pori-pori melalui pori-pori katalis ke permukaan dalam katalis. 3. Adsorpsi reaktan ke permukaan katalis. 4. Reaksi pembentukan produk. 5. Desorpsi produk dari dalam butir katalis ke permukaan katalis. 6. Difusi produk dari dalam butir katalis ke permukaan luar katalis. 7. Transfer massa produk dari permukaan luar butir katalis ke aliran utama fluida (gas). Pada reaksi heterogen fase gas yang antara monoethanolamine dan ammonia dengan katalis Raney Nickel, mengikuti mekanisme reaksi di permukaan dan kecepatan reaksi tidak dipengaruhi oleh langkah transfer massa. (Morris, 1981) Langkah proses nomor 1, 2, 6, 7 sangat cepat dibandingkan langkah nomor 3, 4, 5 sehingga kecepatan reaksi tidak dipengaruhi oleh transfer massa. Jadi langkah yang menentukan adalah reaksi pada permukaan katalis.(Fogler, 1999) Menentukan mekanisme reaksi dan langkah yang menentukan BAB II Deskripsi Proses
33
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
a. Reaksi 1 MEA(g)
+
NH3 (g)
→
EDA (g) +
H2O(g)
Persamaaan kecepatan reaksi : r1
=
k1 . PMEA . PNH3
1. Adsorbsi MEA di permukaan aktif katalis k-A
MEA +
S
+
MEA.S
k-A
rA = k A PMEA CV − k − A C MEA.S ⎛ C rA. = k A ⎜⎜ PMEA CV − MEA.S KA ⎝ KA =
Dengan :
⎞ ⎟⎟ ⎠
............... (1)
kA k−A
Keterangan : rA
: kecepatan adsorbsi
kA
: konstanta kesebandingan untuk proses pengikatan
k-A
: konstanta kesebandingan untuk proses pelepasan ikatan
Cv
: konsentrasi pada puncak aktif
CMEA.S :
konsentrasi MEA yang teradsorbsi pada permukaan
katalis PMEA
: tekanan parsial MEA BAB II Deskripsi Proses
34
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
KA
: konstanta kesetimbangan adsorbsi
2. Reaksi di permukaan katalis ks
MEA.S +
NH3
EDA.S
+
k-s
H2O
rS = k S C MEA.S PNH 3 − k − S C EDA.S PH 2O C EDA .S . PH 2O ⎛ rS = k S ⎜⎜ C MEA.S . PNH 3 − KS ⎝
Dengan :
KS =
⎞ ⎟ ⎟ ⎠
............... (2)
kS k −S
Keterangan : rs
: kecepatan reaksi di permukaan katalis
ks
: konstanta proporsionalitas reaksi permukaan ke kanan
k-s
: konstanta proporsionalitas reaksi permukaan ke kiri
PNH3
: tekanan parsial ammonia
PH2O
: tekanan parsial air
CEDA.S : konsentrasi EDA yang bereaksi di permukaan katalis Ks
: konstanta kesetimbangan reaksi di permukaan
BAB II Deskripsi Proses
35
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
3. Desorbsi produk kD
EDA.S
EDA +
S
k-D
rD = k D C EDA.S − k − D PEDA CV
⎛ P .C rD = k D ⎜⎜ C EDA.S − EDA V KD ⎝
KD =
Dengan :
⎞ ⎟⎟ ⎠
............... (3)
kD k− D
Keterangan : rD
: kecepatan desorbsi
kD
: konstanta kesebandingan desorbsi ke arah kanan
k-D
: konstanta kesebandingan desorbsi ke arah kiri
PEDA
: tekanan parsial EDA
KD
: konstanta kesetimbangan desorbsi
Langkah yang menentukan : Reaksi di permukaan katalis ⎛ .P C r1 = rS = k S ⎜⎜ C MEA.S . PNH 3 − EDA.S H 2O KS ⎝
•
k A >>> →
⎞ ⎟⎟ ⎠
............... (4)
rA =0 kA
C MEA.S = K A PMEA CV
............... (5)
BAB II Deskripsi Proses
36
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
•
k D >>> →
rD =0 kD C EDA.S =
•
PEDA CV KD
............... (6)
k s <<<
Substitusi persamaan (5) , (6), ke (4) : ⎛ P P C ⎞ r1 = k S ⎜⎜ K A PMEA PNH 3 CV − EDA H 2O V ⎟⎟ KS KD ⎝ ⎠ ⎛ P P r1 = k S K A CV ⎜⎜ PMEA PNH 3 − EDA H 2O K A KS KD ⎝
⎞ ⎟⎟ ⎠
................ (7)
4. Neraca Puncak
CT = CV + CMEA.S + CEDA.S = CV + KA PMEA CV +
PEDA CV KD
⎡ P ⎤ = CV ⎢1 + K A PMEA + EDA ⎥ KD ⎦ ⎣
Maka : CT =
CV
............... (8)
⎛ P ⎞ ⎜⎜1 + K A PMEA + EDA ⎟⎟ KD ⎠ ⎝
Substitusi persamaan (8) ke (7) : ⎛ P P k s K A CT ⎜⎜ PMEA PNH 3 − EDA H 2O K A KS KD ⎝ r1 = ⎛ P ⎞ ⎜⎜1 + K A PMEA + EDA ⎟⎟ KD ⎠ ⎝
⎞ ⎟⎟ ⎠
............... (9)
BAB II Deskripsi Proses
37
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
•
k S K A CT
•
PMEA K A
•
PEDA KD
= k1 = 0
= 0 maka :
PEDA PH 2O =0 K A KD KS
Sehingga : r1 =
k1 (PMEA PNH 3 − 0 ) (1 + 0 + 0)
r1 = k1 PMEA PNH3 (sesuai dengan persamaan kecepatan dan mekanisme reaksi yang diajukan)
b. Reaksi 2
MEA (g)
+
EDA (g)
→
DETA (g)
+
H2O (g)
Persamaaan kecepatan reaksi : r2 = k2 . PMEA . PEDA 1. Adsorbsi MEA di permukaan aktif katalis k-A
MEA +
S
MEA.S k-A
rA
= k A PMEA CV − k − A C MEA
BAB II Deskripsi Proses
38
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
⎛ C rA = k A ⎜⎜ PMEA CV − MEA.S KA ⎝
KA =
Dengan :
⎞ ⎟⎟ ⎠
............... (10)
kA k−A
Keterangan : rA
: kecepatan adsorbsi
kA
: konstanta kesebandingan untuk proses pengikatan
k-A
: konstanta kesebandingan untuk proses pelepasan ikatan
Cv
: konsentrasi pada puncak aktif
CMEA.S :
konsentrasi MEA yang teradsorbsi pada permukaan
katalis PMEA
: tekanan parsial MEA
KA
: konstanta kesetimbangan adsorbsi
2. Reaksi di permukaan katalis ks
MEA.S +
EDA
DETA.S +
H2O
k-s
rS = k S C MEA.S PEDA − k − S C DETA.S PH 2O ⎛ .P C rS = k S ⎜⎜ C MEA.S . PEDA − DETA.S H 2O KS ⎝
Dengan :
KS =
⎞ ⎟⎟ ⎠
............... (11)
kS k −S
BAB II Deskripsi Proses
39
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Keterangan : rs
: kecepatan reaksi di permukaan katalis
ks
: konstanta proporsionalitas reaksi permukaan ke kanan
k-s
: konstanta proporsionalitas reaksi permukaan ke kiri
PEDA
: tekanan parsial EDA
PH2O
: tekanan parsial air
CDETA.S : konsentrasi DETA yang bereaksi di permukaan katalis Ks
: konstanta kesetimbangan reaksi di permukaan
3. Desorbsi produk ks
DETA.S
DETA
+
S
k-s
rD = k D C DETA.S − k − D PDETA CV ⎛ .C P rD = k D ⎜⎜ C DETA.S − DETA V KD ⎝
KD =
Dengan :
⎞ ⎟⎟ ⎠
............... (12)
kD k− D
Keterangan : rD
: kecepatan desorbsi
kD
: konstanta kesebandingan desorbsi ke arah kanan
k-D
: konstanta kesebandingan desorbsi ke arah kiri
PDETA
: tekanan parsial DETA BAB II Deskripsi Proses
40
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
KD
: konstanta kesetimbangan desorbsi
Langkah yang menentukan : Reaksi di permukaan katalis ⎛ .P C r2 = rS = k S ⎜⎜ C MEA.S . PEDA − DETA.S H 2O KS ⎝
•
k A >>> →
⎞ ⎟⎟ ⎠
rA =0 kA
C MEA .S = K A PMEA CV •
k D >>> →
C D. S =
•
............... (13)
............... (14)
rD =0 kD PDETA CV KD
............... (15)
k s <<<
Substitusi persamaan (14) , (15), ke (13) : ⎛ P P C ⎞ r1 = k S ⎜⎜ K A PMEA PEDA CV − DETA H 2O V ⎟⎟ KS KD ⎝ ⎠ ⎛ P P r1 = k S K A CV ⎜⎜ PMEA PEDA − DETA H 2O K A KS KD ⎝
⎞ ⎟⎟ ⎠
............... (16)
4. Neraca Puncak
CT = CV + CMEA.S + CDETA.S = CV + KA PMEA CV +
PDETA CV KD
⎡ ⎤ P = CV ⎢1 + K A PMEA + DETA ⎥ KD ⎦ ⎣ BAB II Deskripsi Proses
41
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Maka : CT =
CV
............... (17)
⎞ ⎛ P ⎜⎜1 + K A PMEA + DETA ⎟⎟ KD ⎠ ⎝
Substitusi persamaan (8) ke (7) : ⎛ P P k s K A CT ⎜⎜ PMEA PEDA − DETA H 2O K A KS KD ⎝ r2 = ⎛ ⎞ P ⎜⎜1 + K A PMEA + DETA ⎟⎟ KD ⎠ ⎝
•
k S K A CT
•
PMEA K A
•
PD KD
⎞ ⎟⎟ ⎠
............... (18)
= k2 = 0
= 0
maka :
PDETA PH 2O =0 K A KD KS
Sehingga : r1 =
k2
(PMEA PEDA − 0) (1 + 0 + 0)
r2 = k2 PMEA PEDA (sesuai dengan persamaan kecepatan dan mekanisme reaksi yang diajukan)
2.2.3 Kondisi Operasi
Reaksi pembentukan ethylenediamine dari monoethanolamine dan ammonia berlangsung pada suhu 235-335oC dan tekanan antara 31-33 atm. Reaksi berlangsung pada single bed catalytic reactor. Reaktan
BAB II Deskripsi Proses
42
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
masuk reaktan pada suhu 235 oC dan tekanan 33 atm dan merupakan reaksi eksotermis. Katalis yang digunakan adalah Activated Nickel Catalyst atau Raney Nickel. (Morris,1981) Distribusi produk dan konversi selain ditentukan oleh suhu dan tekanan reaktor, juga dipengaruhi oleh perbandingan mol umpan monoethanolamine
dan
Pada
ammonia.
proses
ini
digunakan
perbandingan mol monoethanolamine dan ammonia 1 :5,6 , tekanan operasi reaktor 31-33 atm dan suhu 235-335oC, maka akan diperoleh konversi total monoethanolamine sebesar 75%, dimana diasumsikan 84% dari total monoethanolamine yang bereaksi akan berubah menjadi ethylenediamine monoethanolamine
pada
reaksi
yang
pertama
bereaksi
dan
akan
16% berubah
dari
total
menjadi
diethylenetriamine pada reaksi kedua (Morris,1981)
2.2.4 Tinjauan Termodinamika
Untuk menentukan sifat reaksi apakah berjalan eksotermis atau endotermis maka diperlukan perhitungan panas pembentukan standar (∆Hfo) pada 1 atm dan 298 K. Pada 298 K: Hf NH3
= -4590
Hf H2O
= -241800 kJ/kmol
Hf EDA
= -17340 kJ/kmol
Hf MEA
= -210190 kJ/kmol
kJ/kmol
BAB II Deskripsi Proses
43
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Hf DETA
= -5860
kJ/kmol
Reaksi utama : MEA (g) + NH3 (g) ∆Hfo298
EDA (g) + H2O(g)
= (Hf EDA(g) + Hf H2O(g)) - (Hf MEA (g) +Hf NH3(g) ) = ( -17340 - 241800 ) – ( -210190 - 4590 ) kJ/kmol = -3050 kJ/kmol
Karena ∆Hfo298 negatif maka reaksi utama merupakan reaksi eksotermis.
Reaksi samping : MEA (g) + EDA (g) ∆Hfo298
DETA (g) + H2O(g)
= (Hf DETA(g) + Hf H2O(g)) - (Hf MEA (g) +Hf EDA (g) ) = (-5860 - 241800 ) – ( -210190 -17340 ) kJ/kmol = -20130 kJ/kmol
Karena ∆Hfo298 negatif maka reaksi samping merupakan reaksi eksotermis. Dari kedua reaksi diatas, baik reaksi utama maupun reaksi samping merupakan reaksi eksotermis Sifat reaksi yang reversibel atau irreversibel dapat diketahui dari harga konstanta kesetimbangan. Pada 298 K : ∆Gf NH3
= -16400 kJ / kmol BAB II Deskripsi Proses
44
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
∆Gf H2O
= -228600 kJ / kmol
∆Gf EDA
= 103220 kJ / kmol
∆Gf MEA
= -106880 kJ / kmol
∆Gf DETA
= 207290 kJ/ kmol
Reaksi utama : ∆G298 = (∆Gf EDA(g)+ ∆Gf H2O(g)) - (∆Gf MEA (g) + ∆Gf NH3 (g) ) = (103220-228600) – (-106880-16400) = - 2100 kJ/kmol
Reaksi samping : ∆G298 = (∆Gf DETA(g)+ ∆Gf H2O(g)) - (∆Gf MEA (g) + ∆Gf EDA(g) ) = (207290 -228900) – (-106880 - 103220) = -17650 kJ/kmol
G298 = - RT ln K298, maka: ln K298
=
∆G298 − RT
Reaksi utama :
ln K298
=
∆G298 − RT
=
− 2100 − 8,314 x 298 BAB II Deskripsi Proses
45
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
= 0,847 K298
= 2,334
ln K 508 ln K 298
=
∆H R 298 ⎡ 1 1 ⎤ − ⎢ R ⎣ 298 508 ⎥⎦
ln K508 - ln K298
=
− 3,050 .1,387 x 10-3 8,314
ln K508
= 7,461 + 0,847 = 8,308
K508
= 4056,192
Reaksi samping:
ln K298
=
∆G298 − RT
=
− 17650 − 8,314 x 298
= 7,124 K298
= 1241,294
ln K 508 ln K 298
=
∆H R 298 ⎡ 1 1 ⎤ − R ⎢⎣ 298 508 ⎥⎦
ln K508 - ln K298
=
− 20130 1,387 x 10-3 8,314
ln K508
= 4,612 + 7,124 = 11,736
BAB II Deskripsi Proses
46
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
K508
= 124991,373
Karena harga konstanta kesetimbangan (K) besar (>10), maka reaksi bersifat irreversibel ke arah kanan.
2.2.5 Tinjauan Kinetika
Reaksi pembuatan ethylenediamine merupakan reaksi eksotermis sehingga selama reaksi berlangsung akan terjadi pelepasan panas dan hal ini akan mempengaruhi kecepatan reaksi. Harga konstanta kecepatan reaksi (k) dalam pembentukan ethylenediamine mengikuti persamaan umum kinetika menurut persamaan Arrhenius : k = A [ exp (-E/RT)] dengan, k = konstanta kecepatan reaksi A = faktor tumbukan E = energi aktivasi T = suhu mutlak Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi adalah :
Suhu Semakin tinggi suhu, maka harga k (konstanta kecepatan reaksi) akan semakin besar sehingga reaksi berjalan semakin cepat.
Katalis Katalis juga berperan dalam menurunkan energi aktivasi sehingga konstanta kecepatan reaksi tinggi dan reaksi dapat berjalan cepat serta lebih mengarahkan reaksi bergeser ke kanan. BAB II Deskripsi Proses
47
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Adapun harga konstanta kecepatan reaksi pada pembuatan ethylenediamine dari monoethanolamine dan ammonia adalah sebagai
berikut : MEA (g) + NH3(g)
EDA (g) + H2O(g)
MEA (g) + EDA(g)
DETA (g) + H2O (g) (Morris,1981)
r1 = k1 PMEA. PNH3
,
kmol kg katalis. jam
r2 = k2 PMEA. PEDA ,
kmol kg katalis. jam
(Morris,1981) Untuk menghitung kecepatan reaksi, digunakan konstanta kecepatan reaksi yang besarnya: ⎡ − 1,4201 ∗ 10 4 ⎤ k1 = 4,2726*102exp ⎢ ⎥ RT ⎣ ⎦ ⎡ − 1,1284 ∗ 10 4 ⎤ k2 = 2,8601*102 exp ⎢ ⎥ RT ⎣ ⎦
(Morris,1981)
2.3 Diagram Alir dan Langkah Proses 2.3.1 Diagram Alir Kuantitatif
Diagram alir kuantitatif dapat dilihat pada Gambar 2.1 BAB II Deskripsi Proses
48
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
2.3.2 Diagram Alir Kualitatif
Diagram alir kualitatif dapat dilihat pada Gambar 2.2 2.3.3 Diagram Alir Proses
Diagram alir proses dapat dilihat pada Gambar 2.3 2.3.4 Langkah Proses
Proses pembuatan ethylenediamine dari monoethanolemine dan ammonia ini dapat dibagi menjadi 3 tahapan proses, yaitu :
1. Tahap penyiapan bahan baku. 2. Tahap pembentukan produk. 3. Tahap pemurnian produk.
2.3.4.1 Tahap penyiapan bahan baku
Ammonia cair dari tangki penyimpan T-01 dengan kondisi
30oC dan tekanan 15 atm dicampur dengan ammonia recycle dari separator S-01 dan dialirkan dengan pompa P-01 ke vaporizer V-01 untuk diubah fasenya menjadi uap. Monoethanolamine cair yang disimpan dalam
tangki
penyimpan T-02 dengan kondisi 30oC dan tekanan 1 atm dicampur dengan monoethanolamine recycle dari hasil atas menara distilasi MD-02. Arus gabungan tersebut dicampur lagi dengan
monoethanolamine
recycle
dari
separator
S-02,
kemudian dialirkan dan dinaikkan tekanannya menjadi 15 atm BAB II Deskripsi Proses
49
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
dengan pompa P-02 ke vaporizer V-02 untuk diubah fasenya menjadi uap. 2.3.4.2 Tahap reaksi
Bahan baku ammonia dan monoethanolamine yang telah disiapkan tersebut kemudian dicampur dengan ammonia recycle dari hasil atas kondenser parsial CP-01 yang telah dipisahkan dari cairannya dengan separator S-03 dan dinaikkan tekanannya menjadi 15 atm dengan kompresor K-02. Gas ammonia dari kompresor dengan suhu 518,34oC ini sebelumnya bercampur dengan umpan, digunakan sebagai pemanas pada MD-01 untuk dimanfaatkan panasnya sehingga suhunya turun menjadi 195,25 o
C. Arus campuran yang berupa gas dengan tekanan 15 atm dan
suhu 214,84oC tersebut kemudian ditekan dengan kompresor K01 untuk menyesuaikan dengan tekanan operasi reaktor yaitu 33 atm. Gas keluar kompresor yang masih bersuhu 790oC ini digunakan dulu sebagai pemanas pada vaporizer umpan monoethanolamine V-02. Selanjutnya digunakan pula sebagai
pemanas di reboiler menara distilasi MD-03 dan MD-02 hingga suhunya turun manjadi 262 oC . Untuk menyesuaikan dengan suhu operasi reaktor, maka gas umpan ini didinginkan dengan CO-01 sampai suhu 235 oC. BAB II Deskripsi Proses
50
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Gas yang kondisinya telah sesuai dengan kondisi operasi reaktor ini kemudian diumpankan ke dalam reaktor. Pada reaktor terjadi tahap pembentukan produk. Reaksi yang terjadi pada reaktor adalah : a. Ammonia bereaksi dengan monoethanolamine menghasilkan ethylenediamine dan air sebagai produk samping
b. Monoethanolamine
bereaksi
dengan
ethylenediamine
membentuk diethylenetriamine dan produk samping berupa air. Reaksi pembentukan ethylenediamine dari ammonia dan monoethanolamine dilakukan pada reaktor unggun tetap dengan
satu tumpukan katalis (fixed bed singlebed) R-01. Katalis yang digunakan adalah Raney Nickel. Umpan masuk reaktor pada tekanan 33 atm dan suhu 235oC serta produk keluar reaktor pada tekanan 32,9001 atm dan suhu 272,5715 oC. 2.3.4.3 Tahap Pemurnian Produk
Tahap pemurnian produk ini bertujuan untuk : a. Memisahkan ammonia pada kondenser parsial CP-01 untuk selanjutnya di-recycle ke reaktor. b. Memisahkan
sisa
ethylenediamine
dan
monoethanolamine
dari
produk
diethylenetriamine
pada
menara
distilasi (MD-01 dan MD-02)
BAB II Deskripsi Proses
51
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
c. Mengambil dan memurnikanproduk ethylenediamine pada menara distilasi MD-03. Produk gas keluar reaktor dengan kondisi 32,9001 atm dan 272,5715oC ini diturunkan tekanannya menjadi 12 atm dengan expander EX-01 dan selanjutnya digunakan sebagai pemanas pada vaporizer umpan ammonia V-01 untuk memanfaatkan panas sehingga suhunya turun menjadi 186,46 oC. Gas produk reaktor ini kemudian dialirkan ke kondenser parsial CP-01, tujuannya untuk memisahkan sisa ammonia yang tidak bereaksi dari komponen lain. Keluaran CP-01 yang masih berupa campuran gas dan cair diumpankan ke separator S-03 untuk
memisahkan
komponen
condensable
dan
non-
condensable. Ammonia yang merupakan non-condensable gas
di-recycle sebagai umpan reaktor. Sedangkan condensable gas yang berupa campuran ethylenediamine, diethylenetriamine, air dan sisa monoethanolamine yang tidak bereaksi diumpankan ke menara
distilasi
MD-01
setelah
sebelumnya
diturunkan
tekanannya dengan liquid expander EX-02 menjadi 1 atm. Pada
menara
ethylenediamine
dan
distilasi air
MD-01, dari
terjadi
pemisahan
monoethanolamine
dan
diethylenetriamine. Hasil atas MD-01 yang mengandung ethylenediamine dan air kemudian diumpankan ke menara
distilasi MD-03,sedangkan hasil bawah yang mengandung BAB II Deskripsi Proses
52
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
monoethanolamine dan diethylenetriamine diumpankan ke
menara distilasi MD-02. Pada
menara
distilasi
MD-02,
monoethanolamine
dipisahkan dari diethylenetriamine. Hasil atas yang mengandung sebagian besar monoethanolamine dialirkan dan dicampur dengan fresh feed monoethanolamine sebagai umpan reaktor. Sedangkan hasil bawah MD-02 yang berupa diethylenetriamine dialirkan ke CO-02 untuk didinginkan sampai suhu 30oC dan selanjutnya disimpan dalam tangki penyimpan produk samping T-03. Hasil atas menara distilasi MD-01 yang mengandung ethylenediamine, monoethanolamine dan air kemudian dialirkan
ke menara distilasi MD-03. MD-03 ini berfungsi untuk memisahkan dan memurnikan ethylenediamine sebagai produk utama dari kandungan monoethanolamine dan air sehingga sesuai dengan spesifikasi pasar. Hasil bawah MD-03 yang berupa ethylenediamine sebagai porduk utama, kemudian didinginkan dalam CO-03 sampai suhu 30oC dan selanjutnya disimpan dalam tangki penyimpan produk T-04. Sedangkan hasil atas yang berupa air dialirkan ke unit pengolahan limbah..
BAB II Deskripsi Proses
53
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
2.4
Neraca Massa dan Neraca Panas 2.4.1
Neraca Massa
Satuan
: kg/jam
Basis
: 1 jam operasi
Kapasitas produksi
: 20.000 ton/tahun
Tabel 2.1 Neraca Massa Total Komponen
Input
Output BAB II Deskripsi Proses
54
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
NH3 H2O
Arus 1
Arus 2
Arus 12
Arus 13
Arus 14
(kg )
( kg )
( kg )
( kg )
( kg )
896,429 11,503
4,765
EDA MEA
3861,512
DETA Total
1134,302
11,458
51,172
2507,427
25,345
6,368
1038,075 901,194
3873,015
1063,421
4774,209
1185,474
2525,253
4774,209
Tabel 2.2 Neraca Massa Separator I (S-01) Komponen
Input
Output
Umpan (kg)
Cairan (kg )
NH3
1120,537
224,107
H2O
5,956
1,192
1126,493
225,299
Gas ( kg ) 896,429 4,765 901,194
Total 1126,493
1126,493
Tabel 2.3 Neraca Massa Separator II (S-02) Komponen
Input
Umpan ( kg )
Output
Cairan (kg )
Gas ( kg )
H2O
14,379
2,876
11,503
EDA
65,270
13,055
52,216
MEA
6379,297
1275,859
5103,438
DETA
26,482
5,296
21,186
BAB II Deskripsi Proses
55
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
6485,428 Total
1297,086
6485,428
5188,343 6485,428
Tabel 2.4 Neraca Massa Reaktor Komponen
Input
Output
Arus 5 (kg )
Arus 6( kg )
NH3
7968,260
7071,831
H2O
16,268
1145,759
EDA
52,216
2610,815
MEA
5103,438
1273,639
DETA
21,185
1059,261
Total
13161,368
13161,368
Tabel 2.5 Neraca Massa Kondenser Parsial (CP-01) Komponen
Input
Output
Arus 6 ( kg )
Arus 7 (kg )
NH3
7071,831
7071,831
H2O
1145,759
EDA
2610,815
MEA
1273,639
Arus 8 ( kg )
1145,759 2610,815 1273.639 BAB II Deskripsi Proses
56
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
DETA
1059,261 13161,368
1059,261 7071,831
6089,474
Total 13161,368
13161,368
Tabel 2.6 Neraca Massa Menara Distilasi I (MD-01) Komponen
Input
Output
Arus 8 ( kg )
Arus 9 (kg )
H2O
1145,759
1145,759
EDA
2610,815
2558,599
52,216
MEA
1273,639
6,368
1267,271
DETA
1059,261
0,000
1059,261
6089,474
3710,726
2378,748
Total
6089,474
Arus 10 ( kg )
6089,474
Tabel 2.7 Neraca Massa Menara Distilasi II (MD-02) Komponen
Input
Arus 10 ( kg )
Output
Arus 11(kg )
Arus 12 ( kg )
EDA
52,216
52,216
MEA
1267,271
1241,926
25,345
DETA
1059,261
21,185
1038,075
BAB II Deskripsi Proses
57
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
2378,748
1315,327
1063,421
Total 2378,748
2378,748
Tabel 2.8 Neraca Massa Menara Distilasi III (MD-03) Komponen
Input
Output
Arus 9 ( kg )
Arus 13 (kg )
Arus 14 ( kg )
H2O
1145,759
1134,302
11,458
EDA
2558,599
51,172
2507,427
MEA
6,368
6,368
3710,726
1185,474
2525,253
Total 3710,726
2.4.2
3710,726
Neraca Panas
Kapasitas
: 20.000 ton / tahun
Basis perhitungan
: 1 jam operasi
Suhu referensi
: 298 OK
2.4.2.1 Neraca Panas Alat
Tabel 2.9 Neraca Panas Vaporizer I (V-01) BAB II Deskripsi Proses
58
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Arus
Q input (kJ/jam)
Qumpan
73141,907
Q output (kJ/jam)
Q laten
982074,883
Q produk
80239,769
Q pemanas
989172,745
Total
1062314,652
1062314,652
Tabel 2.10 Neraca Panas Vaporizer II (V-02) Arus
Q input (kJ/jam)
Qumpan
1980547,873
Q output (kJ/jam)
Q laten
3400190,553
Q produk
7962928,301
Q pemanas
9382570,981
Total
11363118,854
11363118,854
Tabel 2.11 Neraca Panas Reaktor Arus
Q input (kJ/jam)
Qmasuk
5695567,272
Qkeluar
Q output (kJ/jam)
6058652,082
Qreaksi
363084,810
Total
6058652,082
6058652,082
BAB II Deskripsi Proses
59
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Tabel 2.12 Neraca Panas Kondenser Parsial (CP-01) Arus
Q input (kJ/jam)
Q6
18489495,596
Q output (kJ/jam)
Q7
510803,324
Q8
6256,092
Qpendingin
17972436,179
Total
18489495,596
18489495,596
Tabel 2.13 Neraca Panas Separator III (S-03) Arus
Q input (kJ/jam)
Q umpan
367442,110
Qoutput (kJ/jam)
Q cair
142326,907
Q gas
225115,192
Total
367442,110
367442,110
Tabel 2.14 Neraca Panas Menara Distilasi I (MD-01) Arus
Q8
Q input (kJ/jam)
Q output (kJ/jam)
277041,745
Q9
1012679,560
Q10
902964,772
Qc
-4468441,575
BAB II Deskripsi Proses
60
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Qr
6107044,161
Total
1915644,332
1915644,332
Tabel 2.15 Neraca Panas Menara Distilasi (MD-02) Arus
Q10
Q input (kJ/jam)
Q output (kJ/jam)
1207922
Q11
624612,505
Q12
394745,558
Qc
-1658448,803
Qr
1469884,867
Total
1019358,063
1019358,063
Tabel 2.16 Neraca Panas Menara Distilasi (MD-03) Arus
Q9
Q input (kJ/jam)
Q output (kJ/jam)
179285,547
Q13
368176,065
Q14
689921,687
Qc
-7858144,254
BAB II Deskripsi Proses
61
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Qr
8736956,460
Total
1058097,752
1058097,752
Tabel 2.17 Neraca Panas Cooler-01 (CO-01) Arus
Q input (kJ/jam)
Q output (kJ/jam)
QFluida panas
6522733,565
5694588,516
QFluida dingin
21255722,923
22083867,971
Total
27778456,488
27778456,488
Tabel 2.18 Neraca Panas Cooler-02 (CO-02) Arus
Q input (kJ/jam)
Q output (kJ/jam)
QFluida panas
443298,061
11273,535
QFluida dingin
11088629,489
11520654,015
Total
11531927,550
11531927,550
Tabel 2.19 Neraca Panas Coler-03 (CO-03) Arus
Q input (kJ/jam)
Q output (kJ/jam)
QFluida panas
699724,034
36501,341
QFluida dingin
17022715,782
17685938,475
Total
17722439,816
17722439,816
BAB II Deskripsi Proses
62
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
2.5
Layout Pabrik dan Peralatan Proses 2.5.1 Layout Pabrik
Tata letak pabrik merupakan suatu pengaturan yang optimal dari seperangkat fasilitas-fasiitas dalam pabrik. Tata letak yang tepat sangat penting untuk mendapatkan efisiensi, keselamatan, dan kelancaran kerja para pekerja serta keselamatan proses. Untuk mencapai kondisi yang optimal, maka hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan tata letak pabrik adalah 1. Pabrik ethylenediamine ini merupakan pabrik baru
(bukan
pengembangan), sehingga dalam menentukan layout tidak dibatasi oleh bangunan yang ada. 2. Berdasarkan kebutuhan ethylenediamine yang terus meningkat maka diperlukan adanya perluasan pabrik sebagai pengembangan pabrik masa depan. 3. Faktor keamanan sangat diperlukan untuk bahaya kebakaran dan ledakan, maka perencanaan layout selalu diusahakan jauh dari sumber api , bahan panas, dan dari bahan yang mudah meledak. 4. Sistem kontruksi yang direncanakan adalah out door
untuk
menekan biaya bangunan dan gedung Secara garis besar layout dibagi menjadi beberapa bagian utama, yaitu : a. Daerah administrasi/perkantoran, laboratorium dan ruang kontrol. BAB II Deskripsi Proses
63
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Merupakan pusat kegiatan administrasi pabrik yang mengatur kelancaran operasi. Laboratorium dan ruang kontrol sebagai pusat pengendalian proses, kualitas dan kuantitas bahan yang akan diproses serta produk yang dijual. b. Daerah proses Merupakan daerah dimana alat proses diletakkan dan proses berlangsung. c. Daerah penyimpanan bahan baku dan produk. d. Daerah bengkel ,gudang dan garasi. e. Daerah utilitas Merupakan daerah dimana kegiatan penyediaan bahan pendukung proses berlangsung dipusatkan.
BAB II Deskripsi Proses
64
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Skala 1:100
Keterangan gambar :
1. Pos keamanan
9. Musholla
2. Parkir Kendaraan
10. Klinik
3. Laboratorium
11. Utilitas
4. Ruang Kontrol
12. Bengkel & Peralatan
5. Safety
13. Area Perluasan
6. Taman
14. Area Produksi
7. Kantor
15. Area Bongkar Muat
8. Kantin
16. Gudang Gambar 2.4. Layout Pabrik
2.5.2
Layout peralatan BAB II Deskripsi Proses
65
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan layout peralatan proses pada pabrik ethylenediamine , antara lain : 1. Aliran bahan baku dan produk Pengaliran bahan baku dan produk yang tepat akan memberikan keuntungan ekonomi yang besar serta menunjang kelancaran dan keamanan produksi. 2. Aliran udara Aliran udara didalam dan disekitar area proses perlu diperhatikan
kelancarannya.
Hal
ini
bertujuan
untuk
menghindari terjadinya stagnasi udara pada suatu tempat sehingga mengakibatkan akumulasi bahan kimia yang dapat mengancam keselamatan pekerja. 3. Cahaya Penerangan seluruh pabrik harus memadai dan pada tempattempat proses yang berbahaya atau beresiko tinggi perlu adanya penerangan tambahan. 4. Lalu lintas manusia Dalam perancangan lay out pabrik perlu diperhatikan agar pekerja dapat mencapai seluruh alat proses dangan cepat dan mudah. Hal ini bertujuan apabila terjadi gangguan pada alat proses dapat segera diperbaiki. Keamanan pekerja selama menjalani tugasnya juga diprioritaskan.
BAB II Deskripsi Proses
66
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
5. Pertimbangan ekonomi Dalam menempatkan alat-alat proses diusahakan dapat menekan biaya operasi dan menjamin kelancaran dan keamanan produksi pabrik. 6. Jarak antar alat proses Untuk alat proses yang mempunyai suhu dan tekanan operasi tinggi sebaiknya dipisahkan dengan alat proses lainnya, sehingga apabila terjadi ledakan atau kebakaran pada alat tersebut maka kerusakan dapat dieliminasi. Tata letak alat-alat proses harus dirancang sedemikian rupa sehingga :
Kelancaran proses produksi dapat terjamin.
Dapat mengefektifkan luas lahan yang tersedia.
Karyawan mendapat kepuasan kerja agar dapat meningkatkan produktivitas kerja disamping keamanan yang terjadi
BAB II Deskripsi Proses
67
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
1:400 Keterangan Gambar :
T-01
: Tangki Ammonia
T-02
: Tangki Monoethanolamine
T-03
: Tangki Diethylenetriamine
T-04
: Tangki Ethylenediamine
R
: Reaktor
MD-01
: Menara Distilasi I
MD-02
: Menara Distilasi II
MD-02
: Menara Distilasi III
S
: Separator
V-01
: Vaporizer umpan ammonia
V-01
: Vaporizer umpan monoethanolamine
Gambar 2.5. Layout Peralatan Proses
BAB II Deskripsi Proses
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES
Reaktor Kode
: RX
Fungsi
: sebagai tempat berlangsungnya reaksi monoethanolamine dengan ammonia menjadi ethylenediamine dan diethylenetriamine
Tipe
: Single-bed Catalytic Reactor
Kondisi operasi Suhu
: 235 – 272,5725 º C
Tekanan
: 33 – 32,9001 atm
Waktu tinggal
: 9,037 detik
Spesifikasi Diameter
: 1,376 m
Tinggi
: 4,103 m
Tebal shell
: 1,5 in
Jenis head
: elliptical dished head
Tebal head
: 2,75 in
Material
: Carbon Steel SA 285 grade C
Katalis
: Activated Nickel Catalyst (Raney Nickel)
Jumlah katalis
: 1809,194 kg
BAB III Spesifikasi Peralatan Proses
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Vaporizer Tabel 3.1. Spesifikasi Vaporizer Kode
V-01
V-02
Menguapkan NH3
Menguapkan MEA
sebelum masuk reaktor
sebelum masuk reaktor
1-2 Shell and TubeHE
1-2 Shell and TubeHE
Suhu fluida dingin(ºC)
38,316 – 39,576
117,848 – 279,822
Suhu fluida panas (ºC)
219,565 – 186,461
790,207 – 557,379
Carbon Steel
Carbon Steel
Umpan ammonia (NH3)
Umpan MEA
1126,493
6485,428
8
12
0,005
0,029
Carbon Steel
Carbon Steel
Fluida
Umpan CP
Umpan reaktor
Kapasitas, kg/jam
13161,368
13161,368
OD pipa, in
1
0,75
BWG
16
16
Triangular pitch
Triangular pitch
Panjang, ft
12
12
Jumlah pipa
16
82
∆P, psi
0,079
0,037
Dirt factor
0,013
0,009
Uc (BTU / hr . Ft2 . F)
217,036
160,265
Ud (BTU / hr . Ft2 . F)
57,826
64,120
Fungsi Jenis Kondisi operasi
Shell side Material Fluida Kapasitas, kg/jam ID shell, in ∆P (psi) Tube side Material
Susunan
BAB III Spesifikasi Peralatan Proses
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Kondensor Parsial Kode : CP-01 Fungsi : mengkondensasikan sebagian gas keluar reaktor Jenis
: 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger
Jumlah : 1 Beban panas (kJ/jam)
: 17972436,179
Sisi tube : Material
: Titanium
Fluida
: air pendingin
Kapasitas (kg/jam)
: 357959,612
OD pipa (in)
: 1,5
BWG
: 16
Susunan
: Triangular pitch
Pitch
: 1,875
Panjang (ft)
: 12
Jumlah pipa
: 206
∆P (psi)
: 5,8261
Sisi shell : Material
: Titanium
Fluida
: gas dari reaktor
Kapasitas (kg/jam)
: 13161,368
ID shell (in)
: 33
∆P (psi)
: 0,0656 BAB III Spesifikasi Peralatan Proses
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Uc (BTU / hr . Ft2 . F)
: 187,8980
Ud (BTU / hr . Ft2 . F)
: 145,2192
Rd perhitungan
: 0,0016
Rd diijinkan
: 0,001
Separator Tabel 3.2. Spesifikasi Separator Kode Fungsi
S-01
S-02
S-03
Memisahkan gas dan Memisahkan gas dan Memisahkan gas dan cairan dari V-01
cairan dari V-02
cairan dari CP
Drum tegak dengan
Drum tegak dengan
Drum tegak dengan
atap berbentuk
atap berbentuk
atap berbentuk
torispherical
torispherical
torispherical
39,575
117,848
41,676
Tekanan (atm)
15
15
12
Waktu tinggal(s)
600
600
600
Diameter (m)
0,457
0,457
0,889
Tinggi (m)
1,743
1,743
3,258
Tebal shell (in)
0,312
0,25
0,375
Tebal head (in)
0,312
0.25
0,375
Tinggi head (m)
0,186
0,1857
0,295
Jenis
Kondisi operasi Suhu (º C )
BAB III Spesifikasi Peralatan Proses
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Kompresor Tabel 3.3. Spesifikasi Kompresor Kode
K-01
K-02
Fungsi
Menaikkan tekanan gas
Menaikkan tekanan gas
recycle ammonia dari
umpan reaktor
kondenser parsial Tipe
Kompresor sentifugal
Kompresor sentifugal
12 – 15
15 – 33
41,676 –518,334
214,870 – 790,186
469,502
1911,071
Kode
EX-01
EX-02
Fungsi
Menurunkan tekanan
Menurunkan tekanan
gas keluar reaktor
cairan keluar kondensor
Kondisi operasi : Tekanan (atm) Suhu (ºC ) Daya kompresor (HP)
Expander Tabel 3.4. Spesifikasi Expander
parsial Tipe
Expander Gas
Expander Cair
33 – 12
12 – 1
282,572 – 219,564
41,676 – 41,622
901
1,089
Kondisi operasi Tekanan (atm) Suhu (K) Daya expander (HP)
BAB III Spesifikasi Peralatan Proses
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Menara Distilasi Tabel 3.5. Spesifikasi Menara Distilasi Kode
MD-01
MD-02
MD-03
Fungsi
Memisahkan EDA
Memisahkan DETA
Memisahkan dan
sebagai hasil utama
sebagai produk
memurnikan EDA
dari MEA dan
samping dari MEA
sebagai produk
DETA
dan EDA
utama
Menara distilasi
Menara distilasi
Menara distilasi
dengan plate
dengan plate
dengan plate
Suhu umpan (ºC)
41,622
175,176
108,368
Suhu distilat (ºC)
108,368
170,578
100,458
Suhu bottom (ºC)
175,176
204,882
117.203
1
1
1
Atas
1,125
0,849
1,264
Bawah
1,474
1,189
2,167
Atas
0,188
0,188
0,188
Bawah
0,188
0,188
0,312
Tinggi (m)
20,037
18,734
22,369
Carbon steel SA
Carbon steel SA
Carbon steel SA
283 grade C
283 grade C
283 grade C
Torispherical
Torispherical
Torispherical
Dished Head
Dished Head
Dished Head
0,25
0,25
0,25
Jenis Kondisi operasi
Tekanan (atm) Kolom / menara Diameter (m)
Tebal Shell (in)
Material
Head Tipe Tebal head (in) Atas
BAB III Spesifikasi Peralatan Proses
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Bawah
0,25
0,25
0,312
Atas
0,242
0,188
0,263
Bawah
0,303
0,238
0,417
Sieve tray
Sieve tray
Sieve tray
Jumlah plate
27
25
41
Feed plate ke-
17
11
22
Plate spacing (m)
0,6
0,45
0,45
Asbestos
Asbestos
Asbestos
25,95
34,32
17,59
Tinggi (m)
Plate Tipe
Isolasi Material Tebal (cm)
BAB III Spesifikasi Peralatan Proses
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Reboiler Tabel 3.6 Spesifikasi Reboiler Kode
RB-01
RB-02
RB-03
Fungsi
Menguapkan
Menguapkan
Menguapkan
kembali sebagian
kembali sebagian
kembali sebagian
hasil bawah MD-01
hasil bawah MD-02
hasil bawah MD-03
Kettle Reboiler
Kettle Reboiler
Kettle Reboiler
Jenis Kondisi operasi Suhu fluida dingin (ºC)
175,167-185,821
204,882– 206,596
116,135- 117,775
Suhu fluida panas (ºC)
518,334- 195,258
308,889–262,180
557,329–308,889
Carbon steel
Carbon steel
Carbon steel
Hasil bawah MD-01
Hasil bawah MD-02
Hasil bawah MD-03
2378,748
1063,421
2525,253
21,25
15,25
17,25
Passes
2
2
2
∆P (psi)
diabaikan
diabaikan
diabaikan
Carbon steel
Carbon steel
Carbon steel
7071,831
13161,368
13161,368
kondenser parsial
Umpan reaktor
Umpan reaktor
1,25
2
2
16
16
16
Susunan
Triangular pitch
Triangular pitch
Triangular pitch
Pitch, in
1,562
1,875
1,875
Panjang (ft)
12
16
16
Jumlah pipa
112
34
44
∆P (psi)
0,216
0,087
0,140
Dirt factor
0,002
0,001
0,014
Sisi shell Material Fluida Kapasitas (kg/jam) ID shell ( in )
Sisi tube Material Kapasitas (kg/jam) Fluida OD pipa ( in ) BWG
NH3 recycle dari
BAB III Spesifikasi Peralatan Proses
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Kondensor Tabel 3.7 Spesifikasi Kondensor Kode
CD-01
CD-03
Mengembunkan distilat
Mengembunkan distilat
MD-01
MD-03
1-2 Shell and Tube HE
1-2 Shell and Tube HE
Suhu fluida panas (ºC)
108,368 - 105,746
100,427- 100,311
Suhu fluida dingin (ºC)
35 - 47
35 - 47
Titanium
Titanium
Distilat MD-01
Distilat MD-03
3710,726
1185,474
ID shell ( in )
13,25
23,25
∆P (psi)
0,220
0,0003
Titanium
Titanium
88659,555
155915,561
Air pendingin
Air pendingin
1,50
1,50
16
16
Triangular pitch
Triangular pitch
1,875
1,875
Panjang ( ft )
16
8
Jumlah pipa
22
91
∆P (psi)
1,741
2,821
Dirt factor
0,001
0,002
Uc (BTU / hr . Ft2 . F)
166,161
165,420
Ud (BTU / hr . Ft2 . F)
136,423
122,552
Fungsi Jenis Kondisi operasi
Sisi shell Material Fluida Kapasitas ( kg/jam )
Sisi tube Material Kapasitas (kg/jam) Fluida OD pipa ( in ) BWG Susunan Pitch ( in )
BAB III Spesifikasi Peralatan Proses
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Kondensor Kode
: CD-02
Fungsi
: Mengembunkan distilat MD-02
Jenis
: Double Pipe Heat Exchanger
Beban panas
: 1658448,803 kJ/jam
Annulus side Material
: Titanium
Fluida
: Distilat MD-02
Kapasitas
: 1315,327 kg/jam
Tipe
: 3 IPS
ID
: 3,068 in
Flow area
: 0,020 in2
∆P
: 0,532 psi
Inner pipe side Material
: Titanium
Fluida
: Air pendingin
Kapasitas
: 32905,730 kg/jam
Tipe
: 2 IPS
ID
: 2,067 in
Flow area
: 0,023 in2
Panjang pipa
: 15 ft
Jumlah hairpin
: 2
∆P
: 0,086 psi BAB III Spesifikasi Peralatan Proses
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Uc
: 160,984 BTU / hr . Ft2 . F
Ud
: 124,066 BTU / hr . Ft2 . F
Rd perhitungan
: 0,00185
Rd diijinkan
: 0,001
Accumulator Tabel 3.8 Spesifikasi Accumulator Kode
ACC-01
ACC-02
ACC-03
Fungsi
Menampung
Menampung cairan
Menampung cairan
cairan dari CD-01
dari CD-02
dari CD-03
Drum horisontal
Drum horisontal
Drum horisontal
dengan atap
dengan atap
dengan atap
berbentuk
berbentuk
berbentuk
torispherical
torispherical
torispherical
Jenis
Kondisi operasi Suhu (ºC)
105,746
167,093
100,330
1
1
1
3,074
1,877
1,953
10
10
10
Diameter (m)
1,069
0,907
0,919
Panjang (m)
3,207
2,720
2,757
Tebal shell (in)
0,188
0,188
0,188
Tebal head (in)
0,25
0,1875
0,1875
Tinggi head (in)
0,229
0,212
0,209
Tekanan (atm) Kapasitas (m3) Waktu tinggal (menit)
Cooler BAB III Spesifikasi Peralatan Proses
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Tabel 3.9. Spesifikasi Cooler Kode Fungsi
CO-01
CO-02
Mendinginkan gas umpan
Mendinginkan hasil bawah
reaktor
MD-02 sebelum masuk tangki penyimpan
Jenis
Double PipeHeat Exchanger
Double PipeHeat Exchanger
828145,049
413878,337
Titanium
Titanium
13161,368
1063,421
Umpan reaktor
Hasil bawah MD-02
Tipe
4 IPS
3 IPS
ID (in)
4,062
3,068
Flow area (ft2)
0,023
0,020
∆P (psi)
0,043
0,149
Titanium
Titanium
Air pendingin
Air pendingin
16431,449
8211,872
Tipe
3 IPS
2 IPS
ID (in)
3,068
2,067
Flow area (ft2)
0,051
0,023
Beban panas(kJ/jam) Sisi Annulus Material Kapasitas (kg/jam) Fluida
Sisi Inner pipe Material Fluida Kapasitas (kg/jam)
BAB III Spesifikasi Peralatan Proses
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Panjang pipa (ft)
12
20
Jumlah hairpin
1
1
0,137
0,431
Uc (BTU/hr. ft2. F)
106,414
195,195
Ud (BTU/hr. ft2. F)
95,384
149,998
Rd perhitungan
0,0011
0,0015
Rd diijinkan
0,001
0,001
∆P (psi)
Cooler Kode : CO-03 Fungsi : Mendinginkan hasil bawah MD-03 sebelum masuk tangki penyimpan Jenis
: 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger
Jumlah : 1 Beban panas
: 604364,213 kJ/jam
Luas transfer panas
: 128,773 ft2
•
Sisi tube Material
: Titanium
Fluida
: Air pendingin
Kapasitas
: 11991,353 kg/jam
t1
: 35 oC
t2
: 47 oC
OD tube
: 0,75 in BAB III Spesifikasi Peralatan Proses
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
•
BWG
: 16
Susunan
: Triangular pitch
Pitch
: 1 in
Panjang
: 8 ft
Jumlah pipa
: 82
∆P
: 1,763 psi
Sisi shell Material
: Titanium
Fluida
: Hasil bawah MD-03 yang berupa produk EDA
T1
: 116,135 oC
T2
: 30 oC
Kapasitas
: 2525,253 kg/jam
ID shell
: 12 in
Jarak baffle
: 3,12 in
∆P
: 0,986 psi
Uc
: 90 BTU/hr . ft2 . F
Ud
: 77 BTU/hr . ft2 . F
Rd perhitungan
: 0,0019
Rd diijinkan
: 0,001
Pompa BAB III Spesifikasi Peralatan Proses
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Tabel 3.10 Spesifikasi Pompa Kode
P-01
P-02
P-03
Fungsi
Memompa
Memompa
Memompa distilat
ammonia ke
monoethanolamine
MD-01 sebagai
vaporizer V-01
ke vaporizer V-02
reflux
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugal
1
1
1
10,199
28,313
22,857
Tenaga pompa (HP)
0,5
0,5
2
Tenaga motor (HP)
0,5
2
6
9,842
9,842
9,842
766,247
299,717
32,734
Pipa nominal (in)
1,125
2
1
Schedule Number
40
40
40
Diameter dalam ID(in)
1,38
2,067
1,049
Diameter luar OD (in)
1,66
2,375
1,315
Jenis Jumlah Kapasitas (gpm)
NPSH diperlukan (ft) NPSH tersedia (ft) Pipa yang digunakan
BAB III Spesifikasi Peralatan Proses
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Kode
P-04
P-05
P-06
Fungsi
Memompa hasil
Memompa distilat
Memompa hasil
bawah MD-01 ke
MD-02 sebagai
bawah MD-02 ke
MD-02
reflux
tangki penyimpan produk DETA
Jenis
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugal
1
1
1
39,677
7,911
16,671
Tenaga pompa (HP)
0,5
0,5
0,5
Tenaga motor (HP)
1
3
1
NPSH diperlukan (ft)
9,842
9,842
9,842
NPSH tersedia (ft)
73,519
19,319
57,901
Pipa nominal (in)
2
0.375
1.5
Schedule Number
40
40
40
Diameter dalam ID(in)
2,067
0.493
1,38
Diameter luar OD (in)
2,375
0.675
1,66
Jumlah Kapasitas (gpm)
Pipa yang digunakan
BAB III Spesifikasi Peralatan Proses
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Kode
P-07
P-08
Fungsi
Memompa distilat MD-03
Memompa hasil bawah MD-
sebagai reflux
03 ke tangki penyimpan produk EDA
Jenis
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugal
1
1
6,594
52,413
Tenaga pompa (HP)
1
1
Tenaga motor (HP)
5
2
NPSH diperlukan (ft)
9,842
9,842
NPSH tersedia (ft)
26,474
52,012
Pipa nominal (in)
0,25
2,5
Schedule Number
40
40
Diameter dalam ID(in)
0,364
2,469
Diameter luar OD (in)
0,405
2,875
Jumlah Kapasitas (gpm)
Pipa yang digunakan
BAB III Spesifikasi Peralatan Proses
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Tangki Ammonia Kode : T-01 Fungsi : menyimpan bahan baku ammonia cair selama satu bulan Tipe
: tangki berbentuk bola dengan pondasi beton
Kondisi operasi : T
: 30 oC
P
: 15 atm
Bahan konstruksi
: Carbon Steel SA 285 grade C
Dimensi Diameter
: 13,667 m
Tebal tangki
: 2,5 in
Tangki Monoethanolamine Kode : T-02 Fungsi : menyimpan bahan baku monoethanolamine cair selama satu bulan Tipe
: tangki tegak dengan dasar datar dan atap berbentuk kerucut
Kondisi operasi T
: 30 0C
P
: 1 atm
Bahan konstruksi
: Carbon Steel SA 285 grade C
Dimensi : Diameter
: 18,289 m
Tinggi silinder
: 12,802 m BAB III Spesifikasi Peralatan Proses
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Tebal silinder
:
course 1
: 1,375 in
course 2
: 1,250 in
course 3
: 1,125 in
course 4
: 1,125 in
course 5
: 1,000 in
course 6
: 0,875 in
course 7
: 0,875 in
Tebal head
: 0,75
in
Tinggi head
: 3,3262 m
Tinggi total
: 16,1282 m
Sudut α
: 20º
Tangki Diethylenetriamine Kode : T-03 Fungsi : menyimpan produk diethylenetriamine cair selama satu bulan Tipe
: tangki tegak dengan dasar datar dan atap berbentuk kerucut
Kondisi operasi T
: 30 0C
P
: 1 atm
Bahan konstruksi
: Carbon Steel SA 285 grade C
Dimensi : Diameter
: 13,716 m BAB III Spesifikasi Peralatan Proses
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Tinggi silinder
: 7,315 m
Tebal silinder
:
course 1
: 0,875 in
course 2
: 0,75 in
course 3
: 0,75 in
course 4
: 0,625 in
Tebal head
: 0,625 in
Tinggi head
: 2,495 m
Tinggi total
: 9,810 m
Sudut θ
: 20º
Tangki Ethylenediamine Kode : T-04 Fungsi : menyimpan produk ethylenediamine cair selama satu bulan Tipe
: tangki tegak dengan dasar datar dan atap berbentuk kerucut
Kondisi operasi T
: 30 0C
P
: 1 atm
Bahan konstruksi
: Carbon Steel SA 285 grade C
Dimensi : Diameter
: 15,240 m
Tinggi silinder
: 14,631 m
BAB III Spesifikasi Peralatan Proses
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Tebal silinder
:
course 1
: 1,125 in
course 2
: 1,125 in
course 3
: 1,000 in
course 4
: 1,000 in
course 5
: 0,875 in
course 6
: 0,875 in
course 7
: 0,75 in
course 8
: 0,75 in
Tebal head
: 0,625 in
Tinggi head
: 2,772 m
Tinggi total
: 17,403 m
Sudut α
: 20º
BAB III Spesifikasi Peralatan Proses
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM
4.1 Unit Pendukung Proses Unit pendukung proses atau yang lebih dikenal dengan istilah utilitas merupakan bagian penting untuk penunjang proses produksi dalam pabrik. Utilitas di pabrik ethylenediamine yang dirancang antara lain meliputi unit pengadaan air, unit pengadaan udara tekan, unit pengadaan listrik, dan unit pengadaan bahan bakar. 4.1.1 Unit Pengadaan Air Unit ini bertugas menyediakan dan mengolah air untuk memenuhi kebutuhan air sebagai berikut : a. Air pendingin dan pemadam kebakaran b. Air konsumsi umum dan sanitasi 4.1.1.1 Air Pendingin dan Pemadam Kebakaran Sumber air untuk pendingin dan pemadam kebakaran diperoleh dari laut yang tidak jauh dari lokasi pabrik. Air pendingin yang dibutuhkan besar karena digunakan untuk pendingin pada condenser dan cooler. Alasan digunakannya air laut sebagai media pendingin dan pemadam kebakaran adalah karena faktor - faktor sebagai berikut :
88
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
a. Air laut dapat diperoleh dalam jumlah yang besar dengan biaya murah b. Mudah dalam pengaturan dan pengolahannya c. Dapat menyerap panas per satuan volume yang tinggi d. Tidak terdekomposisi e. Tidak memerlukan cooling tower untuk mendinginkan air laut yang telah digunakan. Akan tetapi ada hal - hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan air laut sebagai pendingin, yaitu: a. Partikel - partikel besar yang terdapat pada air laut. b. Partikel - partikel kecil / mikroba laut (ganggang dan mikroorganisme laut) yang dapat menyebabkan fouling pada alat heat exchanger Kebutuhan air pendingin dari air laut yang digunakan sebesar 672074,132 kg/jam, dengan perincian sebagai berikut a. Kondensor parsial CP-01
= 357959,612 kg/jam
b. Kondensor CD-01
=
88659,555 kg/jam
c. Kondensor CD-02
=
32905,730 kg/jam
d. Kondensor CD-03
= 155915,561 kg/jam
e. Cooler CO-01
=
16431,449 kg/jam
f. Cooler CO-02
=
8211,872 kg/jam
g. Cooler CO-03
=
11991,353 kg/jam
89
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Untuk menghindari fouling yang terjadi pada alat – alat penukar panas maka perlu diadakan pengolahan air laut. Pengolahan dilakukan secara fisis (screening) dan kimia (penambahan Chlorine). Tahapan pengolahan air laut adalah : Air laut dihisap dari laut manggunakan pompa dan kemudian dilewatkan pada gravel screen untuk menyaring partikel-partikel besar yang terkandung dalam air laut. Air laut yang telah bebas dari partikel-partikel besar kemudian dialirkan menuju bak penampungan (basin). Pada bak penampungan, ditambahkan
sejumlah
Chlorine
dari
chloropac
untuk
membunuh mikroba yang terdapat pada air laut. Dari bak penampungan ini, air laut kemudian dibagi menjadi dua bagian sesuai penggunaannya, yaitu sebagai air pendingin dan sebagai pemadam kebakaran. Untuk air yang digunakan sebagai air pendingin, setelah dari bak penampungan, air kemudian dilewatkan strainer yang berupa saringan stainless steel 0,4 mm. Tujuannya adalah untuk menyaring partikel-partikel kecil yang masih terkandung pada air laut, yang dapat manyebabkan fouling pada alat –alat panukar panas. Air laut yang digunakan sebagai pendingin pada alat penukar panas, setelah dilewatkan strainer, selama pengaliran ke
90
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
unit proses diinjeksikan Chlorine dari chloropac. Langkah ini bertujuan untuk mencegah pertumbuhan ganggang dan binatang (organisme) air laut lainnya. Diagram pengolahan air pendingin dan pemadam dari air laut adalah sebagai berikut :
Gambar 4.1 Diagram Alir Pengolahan Air Laut Dalam perancangan ini diinjeksikan klorin sebanyak 1,7 ppm. Untuk kondisi normal jika digunakan klorin 1 ppm maka residual klorin sebanyak 0,05 ppm. Kandungan klorin sebesar ini tidak menyebabkan korosi pada pipa (Powell, hal. 508). 4.1.1.2 Air Konsumsi Umum dan Sanitasi Untuk kebutuhan konsumsi umum dan sanitasi sumber air yang digunakan diperoleh dengan cara membeli air yang telah disediakan oleh pengelola kawasan industri dimana pabrik akan didirikan.
91
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Air untuk konsumsi umum dan sanitasi, digunakan antara lain untuk : a. Air untuk karyawan kantor
= 0,333 m3/jam
b. Air untuk laboratorium
= 0,104 m3/jam
c. Air untuk sanitasi, taman dan lain-lain = 0,417 m3/jam Jumlah air untuk air konsumsi dan sanitasi = 0,854 m3/jam Untuk keamanan dipakai 10 % berlebih, maka : Total kebutuhan air
= 0,939 m3/jam
4.1.2 Unit Pengadaan Udara Tekan Unit ini bertugas untuk menyediakan udara tekan untuk kebutuhan instrumentasi pneumatic, untuk penyediaan udara tekan di bengkel dan untuk kebutuhan umum yang lain. Kebutuhan
udara
tekan
untuk
prarancangan
pabrik
ethylenediamine ini diperkirakan sebesar 100 m3/jam, tekanan 100 psi dan suhu 35oC. Alat untuk menyediakan udara tekan berupa kompresor yang dilengkapi dengan dryer yang berisi silica gel untuk menyerap kandungan air sampai maksimal 84 ppm. Spesifikasi Kompresor yang dibutuhkan : Kode
: KU-01
Fungsi
: Memenuhi kebutuhan udara tekan
Jenis
: Single Stage Reciprocating Compressor
Jumlah
: 1 buah
Kapasitas
: 100 m3/jam
92
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
4.1.3
Tekanan suction
: 1 atm (14,7 psi)
Tekanan discharge
: 100 psi (6,8027 atm)
Suhu udara
: 35 oC
Efisiensi
: 80 %
Daya kompresor
: 11 HP
Unit Pengadaan Listrik Unit ini bertugas menyediakan listrik sebagai tenaga penggerak untuk peralatan proses, keperluan pengolahan air, peralatan - peralatan elektronik atau listrik AC, maupun untuk penerangan. Listrik disupply dari generator dan dari PLN 4.1.3.1 Listrik untuk Keperluan Proses dan Utilitas Kebutuhan
listrik
untuk
keperluan
proses
keperluan pengolahan air diperkirakan sebagai berikut : Tabel 4.1 Kebutuhan Listrik untuk Proses dan Utilitas Nama Alat
Jumlah
HP
Total HP
P-01
1
0,5
0,5
P-02
1
0,5
0,5
P-03
1
2
2
P-04
1
0,5
0,5
P-05
1
0,5
0,5
P-06
1
0,5
0,5
P-07
1
1
1
P-08
1
0,5
0,5
PU-01
1
226
226
PU-02
1
226
226
93
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
dan
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Nama Alat
Jumlah
HP
Total HP
PU-03
1
226
226
PU-04
1
1
1
PU-05
1
2
2
PU-06
1
7
7
PU-07
1
0,5
0,5
PU-08
1
0,5
0,5
PU-09
1
1
PU-10
1
60
1
PU-11
1
7
60
KU-01
1
11
7
K- 01
1
470
470
K- 02
1
1911
1911
Jumlah
3607
Jadi jumlah listrik yang dikonsumsi untuk keperluan proses dan utilitas sebesar 3607 HP. Diperkirakan kebutuhan listrik untuk alat yang tidak terdiskripsikan sebesar ± 10 % dari total kebutuhan. Maka total kebutuhan listrik adalah 3967 HP atau sebesar 2958,667 kW. 4.1.3.2 Listrik untuk Penerangan Untuk menentukan besarnya tenaga listrik digunakan persamaan :
L= dengan : L
a.F U .D : Lumen per outlet
a
: Luas area, ft2
F
: foot candle yang diperlukan
94
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
U
: Koefisien utilitas (tabel 16 Perry 3th ed)
D
: efisiensi lampu (tabel 16 Perry 3th ed)
Tabel 4.2 Jumlah Lumen Berdasarkan Luas Bangunan Bangunan
Luas, ft2
U
D
279,855 20
0,42
0,75
63,492
17768,56
6888,735 10
0,49
0,75
27,211
187448,57
Musholla
688,874 20
0,55
0,75
48,485
33399,93
Kantin
861,092 20
0,51
0,75
52,288
45024,41
Kantor
10763,649 35
0,60
0,75
77,779
837172,67
861,092 20
0,56
0,75
47,619
41004,38
Ruang kontrol
2152,729 40
0,56
0,75
95,238
205021,88
Laboratorium
2152,729 40
0,56
0,75
95,238
205021,88
26909,122 30
0,59
0,75
67,797
1824347,23
763,649 10
0,59
0,75
22,599
243246,30
Ruang generator
2066,621 10
0,51
0,75
26,144
54029,30
Bengkel
1549,965 40
0,51
0,75
104,575
162087,89
Garasi
2368,003 10
0,51
0,75
26,144
61908,57
Gudang
1076,365
5
0,51
0,75
13,072
14070,13
Pemadam
1549,965 20
0,51
0,75
52,287
81043,94
Tangki bahan baku
4133,241 10
0,51
0,75
26,144
108058,59
Tangki produk
11366,413 10
0,51
0,75
26,143
297161,12
Jalan dan taman
27382,722
5
0,55
0,75
12,121
331911,78
Area perluasan
15499,654
5
0,57
0,75
11,696
181282,50
Pos keamanan Parkir
Poliklinik
Proses Utilitas
Jumlah
F
129314,475
F/U.D
Lumen
4931009,63
95
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Jumlah lumen : ∗
untuk penerangan dalam bangunan
∗
untuk penerangan bagian luar ruangan = 513194,3 lumen
= 4417815,3 lumen
Untuk semua area dalam bangunan direncanakan menggunakan lampu fluorescent 40 Watt dimana satu buah lampu instant starting daylight 40 W mempunyai 1.920 lumen (Tabel 18 Perry 3th ed.). Jadi jumlah lampu dalam ruangan = 2301 buah Untuk penerangan bagian luar ruangan digunakan lampu mercury 100 Watt, dimana lumen output tiap lampu adalah 3.000 lumen (Perry 3th ed.). Jadi jumlah lampu luar ruangan = 171 buah Total daya penerangan = ( 40 W x 2301 + 100 W x 171 ) = 109144,2958 W = 109,14429583 kW 4.1.4.3 Listrik untuk AC Diperkirakan menggunakan tenaga listrik sebesar 15.000 Watt atau 15 kW 4.1.3.4 Listrik untuk Laboratorium dan Instrumentasi Diperkirakan menggunakan tenaga listrik sebesar 10.000 Watt atau 10 kW.
96
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Tabel 4.3 Kebutuhan Listrik Pabrik No. Kebutuhan Listrik
Tenaga listrik, kW 2958.667
1.
Listrik untuk keperluan proses dan utilitas
2.
Listrik untuk keperluan penerangan
3.
Listrik untuk AC
15
4.
Listrik untuk laboratoriun dan instrumentasi
10
Total
109,144
3092,811
Generator digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik untuk keperluan proses dan utilitas serta untuk laboratorium dan instrumentasi sedangkan listrik untuk keperluan penerangan dan AC diambil dari PLN. Genarator yang digunakan mempunyai efisiensi 80 %, sehingga generator yang disiapkan harus mempunyai output sebesar 4329,823 kW. Generator yang digunakan adalah generator arus bolak– balik karena: a. Tenaga listrik yang dihasilkan cukup besar b. Tegangan dapat dinaikkan atau diturunkan sesuai kebutuhan Untuk mencukupi kebetuhan daya listrik yang besar ini, dipilih menggunakan generator dengan daya 750 kW sebanyak 6 buah.
97
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Spesifikasi Generator yang digunakan :
4.1.4
Kode
: GU-01
Jenis
: AC generator
Jumlah
: 6 buah
Kapasitas
: 750 kW
Tegangan
: 220/360 Volt
Efisiensi
: 80 %
Bahan bakar
: solar
Unit Pengadaan Bahan Bakar
Unit pengadaan bahan bakar mempunyai tugas untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar generator. Jenis bahan bakar yang digunakan adalah solar. Solar diperoleh dari Pertamina dan distributornya. Pemilihan solar sebagai bahan bakar didasarkan pada alasan : 1. Mudah didapat 2. Kesetimbangan pasokan terjamin 3. Mudah dalam penyimpanan Bahan bakar solar yang digunakan mempunyai spesifikasi sebagai berikut : Heating value
: 18.800 Btu/lb
Efisiensi bahan bakar
: 80 %
Specific gravity
: 0,869
98
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Densitas
: 54,319 lb/ft3
Kebutuhan bahan bakar dapat diperkirakan sebagai berikut : Bahan bakar
=
Kapasitas alat eff . ρ . h
Kebutuhan bahan bakar untuk generator Kapasitas generator
= 6 x 750 kW = 4500 kW
Kebutuhan bahan bakar = 532,219 L/jam
4.2 Laboratorium
Laboratorium memiliki peranan sangat besar di dalam suatu pabrik untuk memperoleh data – data yang diperlukan. Data – data tersebut digunakan untuk evaluasi unit – unit yang ada, menentukan tingkat efisiensi, dan untuk pengendalian mutu. Pengendalian mutu atau pengawasan mutu di dalam suatu pabrik pada hakekatnya dilakukan dengan tujuan mengendalikan mutu produk yang dihasilkan agar sesuai dengan standar yang ditentukan. Pengendalian mutu dilakukan mulai bahan baku, saat proses berlangsung, dan juga pada hasil atau produk. Pengendalian rutin dilakukan untuk menjaga agar kualitas dari bahan baku dan produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Dengan pemeriksaan secara rutin juga dapat diketahui apakah proses berjalan
99
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
normal atau menyimpang. Jika diketahui analisa produk tidak sesuai dengan yang diharapkan maka dengan mudah dapat diketahui atau diatasi. Laboratorium berada di bawah bidang teknik dan perekayasaan yang mempunyai tugas pokok antara lain : a. Sebagai pengontrol kualitas bahan baku dan pengontrol kualitas produk b. Sebagai pengontrol terhadap proses produksi c. Sebagai pengontrol terhadap mutu air pendingin dan lain–lain yang berkaitan langsung dengan proses produksi Laboratorium melaksanakan kerja 24 jam sehari dalam kelompok kerja shift dan nonshift. 1. Kelompok shift Kelompok ini melaksanakan tugas pemantauan dan analisa – analisa rutin terhadap proses produksi. Dalam melaksanakan tugasnya, kelompok ini menggunakan sistem bergilir, yaitu sistem kerja shift selama 24 jam dengan dibagi menjadi 4 shift. Masing – masing shift bekerja selama 8 jam. 2. Kelompok non shift Kelompok ini mempunyai tugas melakukan analisa khusus yaitu analisa yang sifatnya tidak rutin dan menyediakan reagen kimia yang diperlukan di laboratorium. Dalam rangka membantu kelancaran pekerjaan kelompok shift, kelompok ini melaksanakan tugasnya di laboratorium utama dengan tugas antara lain : a. Menyediakan reagen kimia untuk analisa laboratorium
100
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
b. Melakukan analisa bahan pembuangan penyebab polusi c. Melakukan penelitian atau percobaan untuk membantu kelancaran produksi Dalam menjalankan tugasnya, bagian laboratorium dibagi menjadi : 1. Laboratorium fisik 2. Laboratorium analitik 3. Laboratorium penelitian dan pengembangan 4.2.1 Laboratorium Fisik
Bagian ini bertugas mengadakan pemeriksaan atau pengamatan terhadap sifat – sifat bahan baku dan produk. Pengamatan yang dilakukan yaitu antara lain : ∗
Specific gravity
∗
Viskositas
∗
Kandungan air
4.2.2 Laboratorium Analitik
Bagian ini mengadakan pemeriksaan terhadap bahan baku dan produk yaitu analisa kemurnian ethylenediamine. Selain itu analisa yang dilakukan adalah analisa terhadap air untuk pendingin. •
Analisa komposisi bahan baku
•
Analisa komposisi produk utama
•
Analisa komposisi produk samping
•
Analisa komposisi produk pada reaktor R-01
101
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
•
Analisa komposisi produk MD-01
•
Analisa komposisi produk MD-02
•
Analisa komposisi produk MD-03
4.2.3 Laboratorium Penelitian dan Pengembangan
Bagian ini bertujuan untuk mengadakan penelitian, misalnya :
Diversifikasi produk
Perlindungan terhadap lingkungan Disamping mengadakan penelitian rutin, laboratorium ini
juga mengadakan penelitian yang sifatnya non rutin, misalnya penelitian terhadap produk di unit tertentu yang tidak biasanya dilakukan penelitian guna mendapatkan alternatif lain terhadap penggunaan bahan baku. Alat analisa penting yang digunakan antara lain : 1. Water content tester, untuk menganalisa kadar air. 2. Hidrometer, untuk mengukur specific gravity. 3. Viscometer, untuk mengukur viskositas produk. 4. Gas Chromatography dan Liquid Chromatography untuk menganalisa komponen-komponen yang terkandung dalam produk.
102
Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium
103
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN
5.1. Bentuk Perusahaan Pabrik Ethylenediamine yang akan didirikan direncanakan mempunyai : •
Bentuk
: Perseroan Terbatas (PT)
•
Lapangan Usaha
: Industri Ethylenediamine
•
Lokasi Perusahaan
: Bontang, Kalimantan Timur
Alasan dipilihnya bentuk perusahaan ini adalah didasarkan atas beberapa faktor, sebagai berikut : 1. Mudah untuk mendapatkan modal, yaitu dengan menjual saham perusahaan. 2. Tanggung jawab pemegang saham terbatas, sehingga kelancaran produksi hanya dipegang oleh pimpinan perusahaan. 3. Pemilik dan pengurus perusahaan terpisah satu sama lain, pemilik perusahaan adalah para pemegang saham dan pengurus perusahaan adalah direksi beserta stafnya yang diawasi oleh dewan komisaris. 4. Kelangsungan perusahaan lebih terjamin, karena tidak berpengaruh dengan berhentinya: a. Pemegang saham. b. Direksi beserta stafnya. c. Karyawan perusahaan
BAB V Manajemen Perusahaan
104
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
5. Efisiensi manajemen Para pemegang saham dapat memilih orang yang ahli sebagai dewan komisaris dan direktur utama yang cukup cakap dan berpengalaman. 6. Lapangan usaha lebih luas Suatu Perseroan Terbatas dapat menarik modal yang sangat besar dari masyarakat, sehingga dengan modal ini Perseroan Terbatas dapat memperluas usahanya.
5.2.Struktur Organisasi Salah satu faktor yang menunjang kemajuan perusahaan adalah struktur organisasi yang terdapat dan dipergunakan oleh perusahaan tersebut. Untuk mendapatkan suatu sistem yang terbaik, maka perlu diperhatikan beberapa pedoman antara lain: •
Perumusan tujuan perusahaan dengan jelas
•
Pendelegasian wewenang
•
Pembagian tugas kerja yang jelas
•
Kesatuan perintah dan tanggung jawab
•
Sistem pengontrol atas pekerjaan yang telah dilaksanakan
•
Organisasi perusahaan yang fleksibel Dengan berpedoman pada pedoman tersebut maka diperoleh struktur
organisasi yang baik yaitu sistem Line and Staff. Pada sistem ini garis kekuasaan lebih sederhana dan praktis. Demikian pula kebaikan dalam BAB V Manajemen Perusahaan
105
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
pembagian tugas kerja seperti yang terdapat dalam sistem organisasi fungsional, sehingga seorang karyawan hanya akan bertanggung jawab pada seorang atasan saja. Sedangkan untuk mencapai kelancaran produksi maka perlu dibentuk staf ahli yang terdiri dari orang-orang ahli dibidangnya. Staf ahli akan memberi bantuan pemikiran dan nasehat kepada tingkat pengawas demi tercapainya tujuan perusahaan. Ada 2 kelompok orang yang berpengaruh dalam menjalankan organisasi garis dan staf ini, yaitu: 1. Sebagai garis atau lini yaitu orang-orang yang melaksanakan tugas pokok organisasi dalam rangka mencapai tujuan. 2. Sebagai staf yaitu orang-orang yang melakukan tugas sesuai dengan keahliannya dalam hal ini berfungsi untuk memberi saran-saran kepada unit operasional. Pemegang saham sebagai pemilik perusahaan dalam pelaksanaan tugas sehari-harinya diwakili oleh Dewan Komisaris, sedangkan tugas untuk menjalankan perusahaan dilaksanakan oleh Direktur Utama dibantu oleh Direktur Teknik, Direktur Keuangan dan Umum. Direktur Teknik membawahi bidang pemasaran, teknik dan produksi, sedangkan Direktur Keuangan dan Umum membidangi kelancaran pelayanan. Direktur-direktur ini membawahi beberapa kepala bagian yang akan bertanggung jawab membawahi atas bagian dalam perusahaan, sebagai bagian dari pendelegasian wewenang dan tanggung jawab. Masing-masing kepala bagian membawahi beberapa seksi dan masingmasing seksi akan mambawahi beberapa karyawan perusahaan pada masingBAB V Manajemen Perusahaan
106
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
masing bidangnya. Karyawan perusahaan akan dibagi dalam beberapa kelompok regu yang setiap kepala regu akan bertanggung jawab kepada pengawas masing-masing seksi.
5.3.Tugas dan Wewenang 5.3.1.Pemegang Saham Pemegang saham adalah beberapa orang yang mengumpulkan modal untuk kepentingan pendirian dan berjalannya operasi perusahaan tersebut. Kekuasaan tertinggi pada perusahaan yang mempunyai bentuk PT (Perseroan Terbatas) adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pada RUPS tersebut para pemegang saham berwenang: •
Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris
•
Mengangkat dan memberhentikan Direktur
•
Mengesahkan hasil-hasil usaha serta neraca perhitungan untung rugi tahunan dari perusahaan.
5.3.2.Dewan Komisaris Dewan Komisaris merupakan pelaksana tugas sehari-hari dari pemilik saham, sehingga Dewan Komisaris akan bertanggung jawab kepada pemilik saham. Tugas-tugas Dewan Komisaris meliputi:
BAB V Manajemen Perusahaan
107
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
•
Menilai dan menyetujui rencana direksi tentang kebijakan umum, target perusahaan, alokasi sumber-sumber dana dan pengarahan pemasaran.
•
Mengawasi tugas-tugas direksi
•
Membantu direksi dalam tugas-tugas penting.
5.3.3.Dewan Direksi Direktur Utama merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap maju mundurnya perusahaan. Direktur Utama bertanggung jawab terhadap Dewan Komisaris atas segala tindakan dan kebijaksanaan yang diambil sebagai pimpinan perusahaan. Direktur Utama membawahi Direktur Produksi dan Direktur Keuangan dan Umum. Tugas Direktur Utama : •
Melaksanakan kebijakan perusahaan dan mempertanggungjawabkan pekerjaannya pada pemegang saham pada akhir jabatannya.
•
Menjaga stabilitas organisasi perusahaan dan membuat kontinyuitas hubungan yang baik antara pemilik saham, pimpinan, konsumen dan karyawan.
•
Mengangkat
dan
memberhentikan
Kepala
Bagian
persetujuan rapat pemegang saham.
BAB V Manajemen Perusahaan
dengan
108
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
•
Mengkoordinasi kerja sama dengan Direktur Produksi dan Direktur keuangan dan Umum.
Tugas Direktur Produksi: •
Bertanggung jawab kepada Direktur Utama dalam bidang produksi, teknik dan pemasaran.
•
Mengkoordinasi, mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepala-kepala bagian yang menjadi bawahannya.
Tugas Direktur Keuangan dan Umum: •
Bertanggung jawab kepada Direktur Utama dalam bidang keuangan dan pelayanan umum.
•
Mengkoordinasi, mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepala-kepala bagian yang menjadi bawahannya.
5.3.4.Staf Ahli Staf Ahli terdiri dari tenaga-tenaga ahli yang bertugas membantu Direktur dalam menjalankan tugasnya baik yang berhubungan dengan teknik maupun administrasi. Staf ahli bertanggung jawab kepada Direktur Utama sesuai dengan bidang keahlianya masing-masing. Tugas dan wewenang staf ahli : •
Memberikan nasehat dan saran dalam perencanaan pengembangan perusahaan.
•
Mengadakan evaluasi bidang teknik dan ekonomi perusahaan.
•
Memberikan saran-saran dalam bidang hukum. BAB V Manajemen Perusahaan
109
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
5.3.5.Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Penelitian dan Pengembangan terdiri dari ahli-ahli atau sarjanasarjana sebagai pembantu direksi dan bertanggung jawab kepada direksi. Litbang membawahi 2 (dua) departemen:
1. Departemen Penelitian 2. Departemen Pengembangan Tugas dan Wewenang Litbang: •
Mempertinggi mutu suatu produk
•
Memperbaiki
proses
dari
pabrik/perencanaan
alat
untuk
pengembangan produksi •
Mempertinggi efisiensi kerja
5.3.6.Kepala Bagian Secara umum tugas kepala bagian adalah mengkoordinasi, mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dalam lingkungan bagiannya sesuai dengan garis-garis yang diberikan oleh perusahaan. Kepala bagian dapat pula bertindak sebagai staf direktur bersama-sama staf ahli. Kepala bagian bertanggung jawab kepada Direktur Utama yang terdiri dari: A. Kepala bagian produksi. Bertanggung jawab kepada Direktur Produksi dalam bidang mutu dan kelancaran produksi. BAB V Manajemen Perusahaan
110
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Kepala bagian produksi membawahi: • Seksi Proses • Seksi Pengendalian • Seksi laboratorium
Tugas seksi proses, meliputi: •
Mengawasi jalannya proses dan produksi
•
Menjalankan tindakan seperlunya pada peralatan produksi yang mengalami kerusakan, sebelum diperbaiki oleh seksi yang berwenang.
Tugas seksi pengendalian, yaitu: Menangani hal-hal yang dapat mengancam keselamatan kerja dan mengurangi potensi bahaya yang ada. Tugas seksi laboratorium, meliputi: •
Mengawasi dan menganalisa mutu bahan baku dan bahan pembantu
•
Mengawasi dan menganalisa mutu produksi
•
Mengawasi hal-hal tentang buangan pabrik
B. Kepala Bagian Pemasaran Bertanggung jawab kepada direktur produksi dalam bidang bahan baku dan pemasaran hasil produksi. BAB V Manajemen Perusahaan
111
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Kepala bagian ini membawahi: 1
Seksi Pembelian, bertugas: •
Melaksanakan pembelian barang dan peralatan yang dibutuhkan perusahaan.
•
Mengetahui harga pasaran dan mutu bahan baku serta mengatur keluar masuknya bahan dan alat dari gudang.
2
Seksi Penjualan, bertugas: •
Merencanakan strategi penjualan hasil produksi
•
Mengatur distribusi barang dari gudang
C. Kepala Bagian Teknik Bertanggung jawab kepada direktur produksi dalam bidang peralatan, proses dan utilitas. Kepala bagian teknik membawahi: 1 . Seksi Pemeliharaan, bertugas: •
Melaksanakan pemeliharaan fasilitas gedung dan peralatan pabrik
• 2
Memperbaiki kerusakan peralatan pabrik
Seksi Utilitas •
Melaksanakan dan mengatur sarana utilitas untuk memenuhi kebutuhan proses, kebutuhan uap, air dan tenaga listrik.
D. Kepala Bagian Keuangan
BAB V Manajemen Perusahaan
112
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Kepala bagian keuangan bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan dan Umum dalam bidang administrasi dan keuangan. Kepala bagian Keuangan membawahi: 1. Seksi Administrasi, yang bertugas : •
Menyelenggarakan pencatatan hutang piutang, administrasi persediaan kantor dan pembukuan serta masalah pajak.
2. Seksi Kas, yang bertugas : •
Menghitung penggunaan uang perusahaan, mengamankan uang dan membuat prediksi keuangan masa depan.
•
Mengadakan
perhitungan
tentang
gaji
dan
insentif
karyawan. E. Kepala Bagian Umum Bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan dan Umum dalam bidang personalia, hubungan masyarakat dan keamanan. Kepala Bagian Umum membawahi : 1. Seksi Personalia, dengan tugas : •
Membina tenaga kerja dan menciptakan suasana kerja yang sebaik mungkin antara pekerja dan pekerjaannya serta lingkunagnnya supaya tidak terjadi pemborosan waktu dan biaya.
BAB V Manajemen Perusahaan
113
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
•
Mengusahakan disiplin kerja yang tinggi dalam menciptakan kondisi kerja yang dinamis.
•
Melaksanakan
hal-hal
yang
berhubungan
dengan
kesejahteraan karyawan. 2. Seksi Humas, yang bertugas : •
Mengatur hubungan perusahaan dengan masyarakat luar.
3. Seksi Keamanan, yang bertugas : •
Menjaga semua bangunan pabrik dan fasilitas yang ada di perusahaan.
•
Mengawasi keluar masuknya orang-orang, baik karyawan maupun yang bukan dari lingkungan perusahaan.
•
Menjaga dan memelihara kerahasiaan yang berhubungan dengan internal perusahaan.
5.3.7. Kepala Seksi Merupakan pelaksana pekerjaan dalam lingkungan bagiannya sesuai dengan rencana yang telah diatur oleh kepala bagian masingmasing, agar diperoleh hasil yang maksimum dan efektif selama berlangsungnya proses produksi. Setiap kepala seksi bertanggung jawab terhadap kepala bagian masing-masing sesuai dengan seksinya. Struktur organisasi perusahaan dapat dilihat pada Gambar.5.1.
5.4. Pembagian Jam Kerja Karyawan
BAB V Manajemen Perusahaan
114
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Pabrik Ethylenediamine direncanakan beroperasi selama 330 hari dalam satu tahun dan proses produksi berlangsung 24 jam per hari. Sisa hari yang bukan hari libur digunakan untuk perbaikan dan perawatan (shutdown pabrik). Sedangkan pembagian jam kerja karyawan digolongkan dalam dua golongan, yaitu : 1. Karyawan non shift / harian. Karyawan non shift adalah para karyawan yang tidak menangani proses produksi secara langsung. Yang termasuk karyawan harian adalah direktur , Staf Ahli, Kepala Bagian, Kepala Seksi serta bawahan yang ada di kantor. Jumlah karyawan non shift sebanyak 44 orang. Karyawan harian dalam satu minggu akan bekerja selama 5 hari dengan pembagian jam kerja sebagai berikut : Jam kerja : •
Hari Senin-Jum’at
: jam 08.00 – 16.00
Jam istirahat: •
Hari Senin-Kamis
: jam 12.00 – 13.00
•
Hari Jum’at
: jam 11.00 – 13.00
2. Karyawan Shift Karyawan shift adalah karyawan yang secara langsung menangani proses produksi atau mangatur bagian-bagian tertentu dari pabrik yang mempunyai hubungan dengan masalah keamanan dan kelancaran produksi. Yang termasuk karyawan shift antara lain: operator
BAB V Manajemen Perusahaan
115
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
produksi, sebagian dari bagian teknik, bagian gudang dan bagian-bagian keamanan. Para karyawan shift akan bekerja bergantian sehari semalam, dengan pengaturan sebagai berikut: •
Shift pagi
: jam 07.00 – 15.00
•
Shift sore
: jam 15.00 – 23.00
•
Shift malam
: jam 23.00 – 07.00
Untuk karyawan shift ini dibagi dalam 4 regu (A,B,C,D) dimana 3 regu bekerja dan 1 regu istirahat dan dikenakan secara bergantian. Tiap regu akan mendapat giliran 3 hari kerja dan 1 hari libur tiap-tiap shift dan masuk lagi untuk shift berikutnya. Jumlah karyawan shift sebanyak 48 orang. Tiap regu terdiri dari 12 orang karyawan. Tabel 5.1 Jadwal pembagian kelompok shift Hari ke Shift 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Pagi
A
D
D
D
C
C
C
B
B
B
A
A
A
D
Sore
B
B
A
A
A
D
D
D
C
C
C
B
B
B
Malam
C
C
C
B
B
B
A
A
A
D
D
D
C
C
Libur
D
A
B
C
D
A
B
C
D
A
B
C
D
A
Kelancaran produksi dari suatu pabrik sangat dipengaruhi oleh faktor kedisiplinan karyawannya. Untuk itu kepada seluruh karyawan BAB V Manajemen Perusahaan
116
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
diberlakukan absensi dan masalah absensi ini akan digunakan pimpinan perusahaan sebagai dasar dalam mengembangkan karier para karyawan dalam perusahaan.
5.5. Status Karyawan dan Sistem Upah Pada pabrik Ethylenediamine ini, sistem upah karyawan berbedabeda tergantung pada status karyawan, kedudukan, tanggung jawab dan keahlian. Menurut statusnya karyawan dibagi menjadi 3 golongan sebagai berikut :
a. Karyawan tetap Yaitu karyawan yang diangkat dan diberhentikan dengan Surat Keputusan (SK) direksi dan mendapat gaji bulanan sesuai dengan kedudukan, keahlian dan masa kerja. b. Karyawan Harian Yaitu Karyawan yang diangkat dan diberhentikan direksi tanpa Surat Keputusan (SK) direksi dan mendapat upah harian yang dibayar tiap akhir pekan. c. Karyawan Borongan Yaitu karyawan yang digunakan oleh pabrik bila diperlukan saja. Karyawan ini menerima upah borongan untuk suatu perusahaan. BAB V Manajemen Perusahaan
117
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
5.6. Penggolongan Jabatan, Jumlah Karyawan dan Gaji 5.6.1. Penggolongan Jabatan 1. Direktur Utama
: Sarjana Ekonomi/Teknik/Hukum
2. Direktur Produksi
: Sarjana Teknik Kimia
3. Direktur Keuangan
: Sarjana Ekonomi
4. Kepala Bagian Produksi
: Sarjana Teknik Kimia
5. Kepala Bagian Teknik
: Sarjana Teknik Mesin
6. Kepala Bagian pemasaran : Sarjana Teknik Kimia/Ekonomi 7. Kepala Bagian Keuangan : Sarjana Ekonomi 8. Kepala Bagian Umum
: Sarjana Hukum
9. Kepala Seksi
: Sarjana Muda
10. Operator
: Ahli Madya (D3)
11. Sekretaris
: Akademi Sekretaris
12. Dokter
: Sarjana Kedokteran
13. Perawat
: Akademi Perawat
14. Lain-lain
: SD/SMP/Sederajat
5.6.2. Jumlah Karyawan dan Gaji Jumlah karyawan harus ditentukan secara tepat sehingga semua pekerjaan yang ada dapat diselesaikan dengan baik dan efisien. Jumlah karyawan sesuai dengan jabatannya adalah sebagai berikut
BAB V Manajemen Perusahaan
118
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Tabel 5.2 Jumlah karyawan No.
Jabatan
Jumlah
1.
Direktur Utama
1
2.
Direktur Produksi
1
3.
Direktur Keuangan dan Umum
1
4.
Staff Ahli
3
5.
Litbang
4
6.
Sekretaris
3
7.
Kepala Bagian Produksi
1
8.
Kepala Bagian Pemasaran
1
No.
Jabatan
Jumlah
9.
Kepala Bagian Teknik
1
10.
Kepala Bagian Umum
1
11.
Kepala Bagian Keuangan
1
12.
Kepala Seksi Proses
1
13.
Kepala Seksi Pengendalian
1
14.
Kepala Seksi Laboratorium
1
15.
Kepala Seksi Pemeliharaan
1
16.
Kepala Seksi Utilitas
1
17.
Kepala Seksi Administrasi
1
18.
Kepala Seksi Keuangan
1
BAB V Manajemen Perusahaan
119
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
19.
Kepala Seksi Personalia
1
20.
Kepala Seksi Humas
1
21.
Kepala Seksi Keamanan
1
22.
Kepala Seksi Pembelian
1
23.
Kepala Seksi Pemasaran
1
24.
Karyawan Proses
48
25.
Karyawan Pengendalian
15
26.
Karyawan Laboratorium
10
27.
Karyawan Pemeliharaan
10
28.
Karyawan Utilitas
10
29.
Karyawan Administrasi
5
No.
Jabatan
Jumlah
30.
Karyawan Keuangan
4
31.
Karyawan Personalia
4
32.
Karyawan Humas
3
33.
Karyawan Keamanan
8
34.
Karyawan Pembelian
5
35.
Karyawan Pemasaran
5
36.
Tenaga Medis
6
37.
Sopir
4
38.
Pesuruh
4
TOTAL
165
BAB V Manajemen Perusahaan
120
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Perincian Golongan dan Gaji Karyawan Tabel 5.3 Gaji karyawan Gol.
Jabatan
Gaji / bulan
Kualifikasi
I.
Direktur Utama
Rp. 35.000.000,00
S1 / S2 / S3
II.
Direktur
Rp. 25.000.000,00
S1 / S2
III.
Litbang,Staff Ahli
Rp. 15.000.000,00
S1
IV.
Kepala Bagian
Rp. 10.000.000,00
S1
V.
Kepala Seksi,Sekretaris Rp. 5.000.000,00
S1 / D3
VI.
Karyawan Biasa
SLTA / D1 / D3
Rp. 2.000.000 – Rp. 4.000.000
5.7. Kesejahteraan Sosial Karyawan Kesejahteraan yang diberikan oleh perusahaan pada karyawan antara lain: 1. Tunjangan •
Tunjangan berupa gaji pokok berdasarkan golongan karyawan yang bersangkutan
•
Tunjangan jabatan berdasarkan jabatan yang dipegang karyawan
•
Tunjangan lembur yang diberikan kepada karyawan yang bekerja diluar jam kerja berdasarkan jumlah jam kerja
2. Cuti •
Cuti tahunan diberikan kepada setiap karyawan selama 12 hari kerja dalam 1 tahun BAB V Manajemen Perusahaan
121
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
•
Cuti sakit diberikan pada karyawan yang menderita sakit berdasarkan keterangan Dokter.
3. Pakaian Kerja Pakaian kerja diberikan pada setiap karyawan sejumlah 3 pasang untuk setiap tahunnya 4. Pengobatan a. Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit yang diakibatkan oleh kerja ditanggung oleh perusahaan sesuai dengan undang-undang yang berlaku b. Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit tidak disebabkan
oleh
kecelakaan
kerja
diatur
berdasarkan
kebijaksanaan perusahaan.
BAB V Manajemen Perusahaan
122
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
BAB V Manajemen Perusahaan
123
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
BAB VI ANALISA EKONOMI
Pada prarancangan pabrik ethylenediamine ini dilakukan evaluasi atau penilaian investasi dengan maksud untuk mengetahui apakah pabrik yang dirancang ini dapat menguntungkan atau tidak. Yang terpenting dari prarancangan ini adalah estimasi harga dari alat-alat, karena harga ini dipakai sebagai dasar untuk estimasi analisa ekonomi, sedangkan analisa ekonomi dipakai untuk mendapatkan perkiraan / estimasi tentang kelayakan investasi modal dalam kegiatan produksi suatu pabrik, besarnya laba yang diperoleh, lamanya modal investasi dapat dikembalikan dan terjadinya titik impas. Selain itu analisa ekonomi dimaksudkan untuk mengetahui apakah pabrik yang akan didirikan dapat menguntungkan atau tidak jika didirikan. Untuk itu pada prarancangan pabrik ethylenediamine ini, kelayakan investasi modal dalam sebuah pabrik dapat diperkirakan dan dianalisa meliputi : a. Profitability Profitability adalah selisih antara total penjualan produk dengan total biaya produksi yang dikeluarkan. Profitabillity = Total penjualan produk - Total biaya produksi b. Percent Profit On Sales (% POS) Percent Profit On Sales adalah rasio keuntungan dengan harga penjualan produk yang digunakan untuk mengetahui besarnya tingkat keuntungan yang diperoleh. BAB V I Analisa Ekonomi
124
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
POS =
Keuntungan x 100 % Harga jual produk
c. Percent Return of Investement (% ROI) Percent Return of Investement adalah rasio keuntungan tahunan dengan
mengukur kemampuan perusahaan dalam mengembalikan modal investasi. ROI membandingkan laba rata-rata terhadap Total Capital Investment. Prb =
Pra =
Pb ra IF
Pa ra IF
dengan : Prb
= % ROI sebelum pajak
Pra
= % ROI setelah pajak
Pb
= Keuntungan sebelum pajak
Pa
= Keuntungan setelah pajak
ra
= Annual production rate
If
= Fixed capital investment (Aries, Newton, 1955)
d. Pay Out Time (POT) Pay Out Time adalah jumlah tahun yang diperlukan untuk mengembalikan Capital Invesment berdasarkan profit yang diperoleh.
D=
IF Pb ra + 0,1 I F
BAB V I Analisa Ekonomi
125
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
dengan : D
= Pay out time, tahun
Pb
= Keuntungan sebelum pajak
ra
= Annual production rate
If
= Fixed Capital Invesment (Aries,
Newton,
1955) e. Break Even Point (BEP) Break Even Point adalah titik impas suatu keadaan, dimana besarnya
kapasitas produksi dapat menutupi biaya keseluruhan. Suatu keadaan di mana pabrik tidak mendapatkan keuntungan namun tidak menderita kerugian. Ra =
(Fa + 0,3 R a )Z Sa − Va − 0,7 R a
dengan : ra
= Annual production rate
Fa
= Annual fixed expense at max production
Ra
= Annual regulated expense at max production
Sa
= Annual sales value at max production
Va
= Annual variable expense at max production
Z
= Annual max production
f. Shut Down Point (SDP)
BAB V I Analisa Ekonomi
126
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Shut Down Point adalah titik dimana pabrik tersebut mengalami kerugian
sebesar Fixed Cost yang menyebabkan pabrik harus tutup. ra
=
0,3 R a Z Sa − Va − 0,7 R a
dengan : ra
= Annual production rate
Fa
= Annual fixed expense at max production
Ra
= Annual regulated expense at max production
Sa
= Annual sales value at max production
Va
= Annual variable expense at max production
Z
= Annual max production (Timmerhaus,
2003) g. Discounted Cash Flow (DCF) Discounted Cash Flow adalah perbandingan besarnya presentase
keuntungan yang diperoleh terhadap Capital Invesment dibandingkan dengan tingkat bunga yang berlaku di bank. FCI − SV Depresiasi
Umur pabrik (n)
=
(FC+WC) (1+i)n
= (FC+WC) + |(1+i)n-1 +(1+i)n-2 +…+1| x c
Dengan cara coba ralat diperoleh ralat nilai i = % Untuk meninjau faktor- faktor diatas perlu dilakukan penafsiran terhadap beberapa faktor yaitu : 1. Penafsiran modal industri (Total Capital Investment) BAB V I Analisa Ekonomi
127
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Capital Investment adalah banyaknya pengeluaran- pengeluaran yang
diperlukan untuk fasilitas- fasilitas produktif dan untuk menjalankannya.
Capital Investment meliputi : •
Fixed Capital Investment (Modal tetap) Fixed Capital Investment adalah investasi yang digunakan untuk
mendirikan fasilitas produksi dan pembantunya. •
Working Capital (Modal Kerja) Working Capital adalah bagian yang diperlukan untuk menjalankan usaha
atau modal dalam operasi dari suatu pabrik selama waktu tertentu dalam harga lancar. 2. Penentuan biaya produksi total (Production Costs), yang terdiri dari: a. Biaya pengeluaran (Manufacturing Costs) Manufacturing Cost merupakan jumlah direct, indirect, dan fixed manufacturing cost yang bersangkutan dengan produk. •
Direct Manufacturing Cost Direct
Manufacturing
Cost
merupakan
pengeluaran
yang
bersangkutan langsung dalam pembuatan produk. •
Indirect Manufacturing Cost Indirect Manufacturing Cost adalah pengeluaran sebagai akibat tidak
langsung dan bukan langsung dari operasi pabrik. •
Fixed Manufacturing Cost
BAB V I Analisa Ekonomi
128
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Fixed Manufacturing Cost merupakan harga yang berkenaan dengan fixed capital dan pengeluaran yang bersangkutan dimana harganya
tetap, tidak tergantung waktu maupun tingkat produksi
b. Biaya pengeluaran Umum (General Expense) General Expense adalah pengeluaran yang tidak berkaitan dengan
produksi tetapi berhubungan dengan operasional perusahaan secara umum 3. Total Pendapatan penjualan produk ethylenediamine. Yaitu keuntungan yang didapat selama satu periode produksi
6.1
Penaksiran Harga Peralatan
Harga peralatan pabrik bisa diperkirakan dengan metode yang dikonversikan dengan keadaan yang ada sekarang ini. Penentuan harga peralatan dilakukan dengan menggunakan data Indeks Harga. Penentuan harga dengan indeks dilakukan untuk alat dengan kapasitas yang sama dan jenis yang sama namun berbeda tahunnya.
BAB V I Analisa Ekonomi
129
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Tabel 6.1 Indeks Harga Alat Cost Index, tahun
Chemical Engineering Plant Index
1991
361,3
1992
358,2
1993
359,2
1994
368,1
1995
381,1
1996
381,7
1997
386,5
1998
389,5
1999
390,6
2000
394,1
2001
394,3
2002
390,4 (Timmerhaus, 2003)
Persamaan yang digunakan : Ex = Ey.
Nx Ny
dengan : Ex = Harga pembelian alat pada tahun 2010
BAB V I Analisa Ekonomi
130
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Ey = Harga pembelian alat pada tahun 2002 Nx = Indeks harga pada tahun 2010 Ny = Indeks harga pada tahun 2002
6.2 Penentuan Total Capital Investment (TCI)
Asumsi-asumsi dan ketentuan yang digunakan dalam analisa ekonomi : 1. Pembangunan fisik pabrik akan dilaksanakan pada tahun 2010 dengan masa konstruksi dan instalasi selama 2 tahun dan pabrik dapat beroperasi secara komersial pada awal tahun 2012. 2. Proses yang dijalankan adalah proses kontinyu. 3. Kapasitas produksi adalah 20.000 ton/tahun. 4. Jumlah hari kerja adalah 330 hari per tahun. 5. Modal kerja yang diperhitungkan adalah selama 1 bulan. 6. Shut down pabrik dilaksanakan selama 30 hari dalam satu tahun untuk perbaikan alat-alat pabrik. 7. Umur alat-alat pabrik diperkirakan 10 tahun. kecuali alat-alat tertentu (umur pompa dan tangki adalah 5 tahun). 8. Nilai rongsokan (salvage value) 0% dari FCI. 9. Situasi pasar, biaya dan lain-lain diperkirakan stabil selama pabrik beroperasi. 10. Upah buruh asing US$ 20 per manhour. 11. Upah buruh Indonesia Rp. 20.000,- per manhour. BAB V I Analisa Ekonomi
131
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
12. Perbandingan jumlah tenaga asing : tenaga Indonesia = 5% : 95%. 13. Kurs rupiah yang dipakai Rp. 9000,-
6.2.1
Modal Tetap (Fixed Capital Invesment)
Tabel 6.2 Harga peralatan No.
Kode alat
Jumlah
Harga US $ 2002
Total
2010
Harga
1
T-01
1
40000
43881
43881
2
T-02
1
19800
21517
21517
3
T-03
1
121500
132037
132037
4
T-04
1
222700
242013
242013
5
V-01
1
1300
1413
1413
6
V-02
1
9900
10759
10759
7
R
1
104977.86
115163
115163
8
CP
1
7000
7679
7679
9
S-01
1
4800
5216
5216
10
S-02
1
4800
5216
5216
11
S-03
1
7600
8259
8259
12
MD-01
1
13527.83
14840
14840
13
MD-02
1
10736.37
11778
11778
14
MD-03
1
29346.08
32193
32193
15
CD-01
1
19600
21300
21300
16
CD-02
1
9600
10433
10433
17
CD-03
1
11700
12715
12715
18
RB-01
1
24100
26190
26190
19
RB-02
1
16200
17605
17605
BAB V I Analisa Ekonomi
132
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
20
RB-03
1
18600
20213
20213
21
ACC-01
1
900
987
987
22
ACC-02
1
1200
1316
1316
23
ACC-03
1
2000
2194
2194
24
HE-01
1
1300
1413
1413
25
HE-02
1
900
978
978
26
HE-03
1
3900
4238
4238
No.
Kode alat
Jumlah
Harga US $
Total
2002
2010
Harga
27
K-01
1
187500
203760
203760
28
K-02
1
576500
626495
626495
29
EX-01
1
147600
161920
161920
30
EX-02
1
1400
1521
1521
31
P-01
2
1100
1207
2413
32
P-02
2
1500
1646
3291
33
P-03
2
1200
1316
2633
34
P-04
2
1800
1975
3949
35
P-05
2
1050
1152
2304
36
P-06
2
1100
1207
2413
37
P-07
2
1000
1097
2194
38
P-08
2
2000
2194
4388
Total
1788829
Purchase Equipment Cost
PEC murni = US$ 1788829 Biaya pengangkutan sampai pelabuhan ( = 15 % PEC murni ) = US$ 268324 Asuransi pengangkutan (0,5 - 0,75 % PEC murni) diambil 0,75% =US$ 13416 Biaya pengangkutan dari pelabuhan ke lokasi (25% PEC murni) = US$ 4472
BAB V I Analisa Ekonomi
133
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
TOTAL PURCHASED EQUIPMENT COST ( PEC ) = US$ 2.665.355 Kurs Rupiah 1 U$ = Rp. 9000 PEC (Harga peralatan) = Rp. 23.988.192.667
Tabel 6.3 Fixed Capital Invesment No Jenis
Harga US $
Harga (Rp)
2.665.355
23.988.192.667
346.238
3.116.139.569
1.023.608
9.212.467.728
457.344
4.116.094.804
1.
Harga pembelian peralatan
2.
Instalasi alat-alat
3.
Pemipaan
4.
Instrumentasi
5.
Isolasi
73.541
661.866.613
6.
Listrik
268.324
2.414.918.725
7.
Bangunan
536.649
4.829.837.450
8.
Tanah & Perbaikan lahan
1.434.991
12.914.918.725
9.
Utilitas
422.238
3.800.141.708
1.445.657
13.010.915.598
423.680
3.903.274.679
1.301.092
11.709.824.038
10.408.732
93.678.592.307
10. Engineering&Construction 11. Contractor’s fee 12. Contingency Fixed Capital Invesment (FCI)
6.2.2. Modal Kerja (Working Capital)
Tabel 6.4 Working Capital Invesment No.
1.
Jenis
Persediaan bahan baku
Harga (Rp)
8.962.589.343
BAB V I Analisa Ekonomi
134
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
2.
In-process inventory
4.379.009.604
3.
Product inventory
17.516.038.416
4.
Extended credit
18.690.000.000
5.
Available cash
17.516.038.416
Working Capital (WC)
67.063.675.779
Total Capital Investment (TCI)
TCI
= FCI + WCI = Rp. 160.742.268.086
6.3 Biaya Produksi Total (Total Production Cost) 6.3.1 Manufacturing Cost (MC) 6.3.1.1 Direct Manufacturing Cost (DMC)
Tabel 6.5 Direct Manufacturing Cost No.
Jenis
1.
Harga Bahan Baku
2.
Gaji Pegawai
3.
Supervisi
4.
Maintenance
5.
Plant Supplies
6.
Royalty & Patent
7.
Utilitas
Harga (Rp)
87.600.974.167 3.564.000.000 534.600.000 6.557.501.461 983.625.219 6.132.816.656 44.954.173.408
Total Direct Manufacturing Cost
150.327.690.912
BAB V I Analisa Ekonomi
135
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
6.3.1.2 Indirect Manufacturing Cost (IMC)
Tabel 6.6 Indirect Manufacturing Cost No.
Jenis
Harga (Rp)
1.
Payroll Overhead
534.600.000
2.
Laboratory
356.400.000
3.
Plant Over Head
4.
Packaging & Shipping
45.996.124.923
Total Indirect Manufacturing Cost
49.560.124.923
2.673.000.000
6.3.1.3 Fixed Manufacturing Cost (FMC)
Tabel 6.7 Fixed Manufacturing Cost No.
Jenis
Harga (Rp)
1.
Depresiasi
7.494.287.385
2.
Property Tax
1.873.571.846
3.
Asuransi
936.785.923
Total Fixed Manufacturing Cost
10.304.645.154
Total Manufacturing Cost (TMC) = DMC + IMC + FMC = Rp 210.192.460.989 6.3.1.4 General Expense (GE)
Tabel 6.8 General Expense No.
Jenis
Harga (Rp)
1.
Administrasi
4.832.000.000
2.
Sales
29.426.944.538
3.
Research
12.611.547.659
4.
Finance
9.048.332.386
General Expense (GE)
55.918.824.583
BAB V I Analisa Ekonomi
136
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Biaya Produksi Total (TPC)
= MC + GE = Rp. 266.111.285.572
6.4 Keuntungan (Profit)
Penjualan produk : Produksi ethylenediamine selama 1 tahun = 20000 ton Hasil penjualan ethylenediamine 1 tahun = Rp. 224.280.000.000 Produksi diethylenetriamine selama 1 tahun = 9.188 ton Hasil penjualan diethylenetriamine 1 tahun = Rp. 82.360.832.822 Hasil penjualan total 1 tahun = Rp. 306.640.832.822
Total Penjualan Produk
= Rp. 306.640.832.822
Biaya produksi total (TPC) = Rp. 266.096.231.895 Keuntungan sebelum pajak = Rp. 40.529.547.249 Pajak diambil 20%
= Rp.
8.105.909.450
Keuntungan setelah pajak
= Rp. 32.423.637.799
Analisa Kelayakan
1. % Return of Invesment (% ROI) a. ROI sebelum pajak
= 43,26%
b. ROI setelah pajak
= 34,61%
2. Pay Out Time (POT) BAB V I Analisa Ekonomi
137
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
a. POT sebelum pajak
= 1,95 tahun
b. POT setalah pajak
= 2,35 tahun
3. Break Even Point (BEP) Besarnya BEP untuk pabrik ethylenediamine ini adalah 43,84 % 4. Shut Down Point (SDP) Besarnya SDP untuk pabrik ethylenediamine ini adalah 29,56 % 5. Discounted Cash Flow (DCF) Besarnya DCF untuk pabrik ethylenediamine ini adalah 22,89 %
Nilai x Rp. 10.000.000.000,-
45 40 35 30 25 Ra
20 15
Sa
10 Va 5
BEP
SDP
Fa
0 0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
% Kapasitas
Gambar 6.1 Grafik Analisa Kelayakan
BAB V I Analisa Ekonomi
138
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
KESIMPULAN
Dari analisa ekonomi yang dilakukan dapat dihitung : 1. Percent Return On Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 43,26 % 2. Pay Out Time (POT) sebelum pajak sebesar 1,95 tahun 3. Break Event Point (BEP) sebesar 43,84 % 4. Shut Down Point (SDP) sebesar 29,56 % 5. Discounted Cash Flow (DCF) sebesar 22,89 % Bunga yang dihasilkan dari pendirian pabrik ini adalah 22,89%, bunga ini diatas suku bunga Bank Indonesia sebesar 8,5% Dengan
demikian
pendirian
pabrik
ethylenediamine
dari
monoethanolamine dan ammonia dengan kapasitas 20.000 ton / tahun layak
untuk didirikan.
BAB V I Analisa Ekonomi
B-1
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
NERACA MASSA
1. KAPASITAS PRODUKSI Kapasitas produksi
= 20.000 ton/tahun
Jumlah hari kerja dalam satu tahun = 330 hari Jumlah jam kerja dalam satu hari
= 24 jam
Maka, produksi dalam satu jam
= 20000
ton kg th hari x1000 x x th ton 330hari 24 jam
= 2525,252 kg/jam
2. NERACA MASSA DI VAPORIZER I (V-01) ARUS 3 ARUS 1d S-01
ARUS 1c ARUS 1b ARUS 1a
Efisiensi vaporizer = 80 % Massa arus 1a
Massa NH3
=
896,429 kg
Massa H2O
=
4,765 kg
Jumlah
=
901,194 kg
Lampiran B
Neraca Massa
B-2
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Massa arus 1b
Massa NH3
=
1120,537 kg
Massa H2O
=
5,956 kg
Jumlah
=
1126,493 kg
Massa arus 1c
Massa NH3
=
224,107 kg
Massa H2O
=
1,192 kg
Jumlah
=
225,299 kg
Massa arus 1d
Massa NH3 = 1/0,8 x 896,429
=
1120,537 kg
Massa H2O = 1/0,8 x 4,765
=
5,956 kg
Jumlah
=
1126,493 kg
Massa NH3
=
896,429 kg
Massa H2O
=
4,765 kg
Jumlah
=
901,194 kg
Massa arus 3
Lampiran B
Neraca Massa
B-3
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Input
Output
Komponen
Arus 1a(kg)
Arus 1a (kmol) Arus 3 (kg)
Arus 3 (kmol)
NH3
896,429
52,635
896,429
52,635
H2O
4,765
0,264
4,765
0,264
901,194
52,900
901,194
52,900
Total
3. NERACA MASSA DI VAPORIZER II (V-02)
ARUS 4 ARUS 2d S-02
ARUS 2c ARUS 2b ARUS 2a
Efisiensi vaporizer = 80 % Massa arus 2a
massa H2O
=
11,503
kg
massa EDA
=
52,216
kg
massa MEA
=
5103,438 kg
massa DETA
=
21,186 kg
Jumlah
=
Lampiran B
5188,343
kg
Neraca Massa
B-4
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Massa arus 2b
massa H2O
=
14,379 kg
massa EDA
=
65,270 kg
massa MEA
=
6379,297 kg
massa DETA
=
26,482 kg
Jumlah
=
6485,428 kg
massa H2O
=
2,876 kg
massa EDA
=
13,055 kg
massa MEA
=
1275,859 kg
massa DETA
=
5,296 kg
Jumlah
=
1297,086 kg
= 1/0,8 x 11,503
=
14,379 kg
massa EDA = 1/0,8 x 52,216
=
65,270 kg
massa MEA = 1/0,8 x 5103,438
=
6379,297 kg
massa DETA = 1/0,8 x 21,1856
=
26,482 kg
Jumlah
=
6485,428 kg
Massa arus 2c
Massa arus 2d
massa H2O
Lampiran B
Neraca Massa
B-5
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Massa arus 4
massa H2O
=
11,503 kg
massa EDA
=
52,216 kg
massa MEA
=
5103,438 kg
massa DETA
=
21,186 kg
Jumlah
=
5188,343 kg
Komponen
Input
Arus 2a(kg)
Output
Arus 2a(kmol)
Arus 4 (kg)
Arus 4 (kmol)
H2O
11,503
0,639
11,503
0,639
EDA
52,216
0,869
52,216
0,869
MEA
5103,438
0,205
5103,438
0,205
DETA
21,185
83,548
21,185
83,548
Total
5188,343
85,261
5188,343
85,261
4. NERACA MASSA DI REAKTOR (R-01)
Reaksi yang terjadi di reaktor adalah sebagai berikut: H2NCH2CH2OH (g)
+
NH3 (g)
→
H2NCH2CH2NH2 (g)
+
H2O (g)
MEA (g)
+
NH3 (g)
→
EDA (g)
+
H2O (g)
monoethanolamine
Lampiran B
ammonia
ethylenediamine
Neraca Massa
air
B-6
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
H2NCH2CH2OH(g) + H2NCH2CH2NH2(g)
→ H2NCH2CH2NHCH2CH2NH2(g) +
H2O(g) MEA (g)
+
EDA (g)
→
DETA(g)
+
H2O (g)
monoethanolamine
ethylenediamine
diethylenetriamine
air
H2NCH2CH2NH2 (g) + H2NCH2CH2NH2 (g) → HN(CH2CH2)2NH(g) + 2NH3(g) EDA (g)
+
EDA (g)
ethylenediamine ethylenediamine
→ PIP (g)
+ 2NH3 (g)
piperazine
ammonia
Untuk ketiga reaksi diatas berlaku : • Jika reaksi dilakukan pada fixed bed catalytic reactor dengan katalis
Raney Nickel pada tekanan 31-33 atm dan suhu 235-335ºC serta perbandingan mol NH3: MEA adalah 5,6 : 1, maka tidak akan dihasilkan piperazine atau reaksi ketiga dapat diabaikan (Morris,1981) •
Konversi total monoethanolamine (MEA) sebesar 75%
•
Perbandingan mol umpan NH3 dan MEA sebesar 5,6 : 1
•
Diasumsikan bahwa 84% dari total MEA yang terkonversi, berubah menjadi EDA pada reaksi pertama
•
Diasumsikan bahwa 16% dari total MEA yang terkonversi, berubah menjadi DETA pada reaksi kedua (Morris, 1981)
Basis perhitungan
= 83,548 kmol/jam monoethanolamine (MEA) masuk
reaktor Lampiran B
Neraca Massa
B-7
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Jumlah ammonia masuk reaktor . =
5,6 x mol MEA masuk reaktor 1
= 5,6 x 83,548 kmol/jam = 467,868 kmol/jam Karena terdapat sejumlah komponen yang harus di-recycle dari unit-unit pemisahan dan pemurnian, maka dengan bantuan Solver, maka banyaknya komponen-komponen yang di-recycle a. Ethylenediamine (EDA) dari Menara Distilasi 2 (MD-02) yang dikembalikan ke reaktor = 0,869 kmol/jam b. Diethylenetriamine (DETA) dari Menara Distilasi 2 (MD-02) dikembalikan ke reaktor = 0,205 kmol/jam c. Air yang terkandung dalam umpan segar MEA dan ammonia = 0,903 kmol/jam Maka, komposisi umpan masuk reaktor dapat dituliskan sebagai berikut : Komponen
Kmol/jam
Kg/jam
Fraksi Mol
Fraksi Massa
NH3
467,868
7968,261
0,845
0,605
H2O
0,903
16,268
0,002
0,001
EDA
0,869
52,216
0,002
0,004
MEA
83,548
5103,438
0,151
0,388
DETA
0,205
21,185
0,000
0,002
Lampiran B
Neraca Massa
B-8
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Total
553,393
13161,368
1,000
1,000
a. Perhitungan untuk reaksi 1
MEA (g)
+
NH3 (g)
→
EDA (g)
+
H2O
(g)
monoethanolamine
ammonia
ethylenediamine
MEA masuk reaktor `
= 83,548 kmol/jam
MEA bereaksi
= konversi reaksi (1) x MEA masuk reaktor
air
= (84% x 75% x 83,548] kmol/jam = 52,635 kmol/jam Ammonia bereaksi
=
1 x MEA bereaksi pada reaksi (1) 1
= 1 x 52,635 kmol/jam = 52,635 kmol/jam EDA terbentuk dari reaksi
=
1 x MEA bereaksi pada reaksi (1) 1
= 52,635 kmol/jam Air terbentuk dari reaksi
=
1 x MEA bereaksi pada reaksi (1) 1
= 52,635 kmol/jam MEA sisa reaksi (1)
= MEA masuk reaktor-MEA bereaksi di reaksi (1) = ( 83,548 - 52,635 ) kmol/jam
Lampiran B
Neraca Massa
B-9
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
= 30,914 kmol/jam Ammonia sisa reaksi (1)
=
Ammonia umpan – ammonia bereaksi di reaksi
(1) = ( 467,868 - 52,635) kmol/jam = 415,233 kmol/jam EDA hasil reaksi (1)
= EDA pada umpan + EDA terbentuk dari reaksi
(1) = ( 0,869 + 52,635) kmol/jam = 53,504 kmol/jam Air hasil reaksi (1)
= Air pada umpan + air terbentuk dari reaksi (1) = ( 0,903 + 52,635 ) kmol/jam = 53,538 kmol/jam
b. Perhitungan untuk reaksi 2
MEA (g)
+
EDA (g)
→
DETA (g)
+ H2O (g)
monoethanolamine ethylenediamine diethylenetriamine air
MEA bereaksi menjadi DETA
= Konversi reaksi(2) x MEA masuk reaktor = (16% x 75 % x 83,548] kmol/jam = 10,062 kmol/jam
EDA bereaksi menjadi DETA
=
1 x MEA bereaksi menjadi DETA 1
= 1 x 10,062kmol/jam
Lampiran B
Neraca Massa
B-10
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
= 10,062 kmol/jam DETA terbentuk dari reaksi (2)
=
1 x MEA bereaksi menjadi DETA 1
= 1 x 10,062kmol/jam = 10,062 kmol/jam
Air terbentuk dari reaksi (2)
=
1 x MEA bereaksi menjadi DETA 1
= 1 x 10,062 kmol/jam = 10,062 kmol/jam MEA sisa pada reaksi (2)
=
MEA masuk reaktor -
total MEA
bereaksi = [ 83,548 – ( 75% x 83,548)] kmol/jam = 20,851 kmol/jam EDA sisa reaksi (2)
= EDA mula reaksi 2 – bereaksi jadi DETA = ( 53,504 - 10,062 ) kmol/jam = 43,442 kmol/jam
DETA hasil reaksi (2)
= DETA terbentuk di reaksi+ DETA umpan = (10,062 + 0,205) kmol/jam = 10,267 kmol/jam
Air hasil reaksi (2)
= Air hasil reaksi(1)–air terbentuk reaksi (2) = ( 53,538+ 10,062 ) kmol/jam = 63,600 kmol/jam
Dari perhitungan kedua reaksi diatas :
Lampiran B
Neraca Massa
B-11
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Reaksi 1 :
MEA(g)
+
NH3 (g)
→
EDA (g)
+
H2O (g)
Mula :
83,548
467,868
0,869
0,903
Reaksi :
52,635
52,635
52,635
52,635
Sisa
30,913
415,233
53,504
53,538
:
Reaksi 2 :
MEA(g)
+
EDA(g)
→
DETA(g)
+
H2O(g)
Mula :
30,913
53,504
0,205
53,538
Reaksi :
10,062
10,062
10,062
10,062
Sisa
20,851
43,442
10,267
63,600
:
Dari kedua reaksi diatas, diperoleh: MEA keluar reaktor
= MEA masuk reaktor - MEA total bereaksi = [ 83,548 – ( 75% x 83,548 )] kmol/jam = 20,851 kmol/jam
Ammonia keluar reaktor
= Ammonia masuk reaktor – bereaksi jadi EDA = ( 467,868 – 52,635 ) kmol/jam = 415,233 kmol/jam
EDA keluar reaktor
= EDA terbentuk reaksi 1 – bereaksi jadi DETA = ( 53,504 - 10,062 ) kmol/jam = 43,442 kmol/jam
Lampiran B
Neraca Massa
B-12
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
DETA keluar reaktor
= DETA hasil reaksi (2) = 10,267 kmol/jam
Air keluar reaktor
= Air hasil dari reaksi (1) + air terbentuk reaksi(2) = ( 53,538 - 10,062) kmol/jam = 63,600 kmol/jam
Maka, komposisi keluar reaktor dapat ditabulasikan sebagai berikut : Komponen
Kmol/jam
Kg/jam
Fraksi Mol
Fraksi Massa
NH3
415,233
7071,831
0,750
0,537
H2O
63,600
1145,759
0,115
0,087
EDA
43,442
2610,815
0,076
0,198
MEA
20,851
1273,639
0,038
0,097
DETA
10,267
1059,261
0,019
0,080
Total
553,393
13161,368
1,000
1,000
5. SEPARATOR (S-03)
Keluaran hasil reaktor mengandung gas yang bersifat condensable maupun non-condensable. Untuk efisiensi bahan baku dan meningkatkan recovery produk, maka gas non-condensable diumpankan kembali ke reaktor,
sedangkan gas yang bersifat condensable dipungut untuk diumpankan ke menara distilasi I (MD-01). Gas keluaran reaktor diembunkan dalam
Lampiran B
Neraca Massa
B-13
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
kondenser parsial (CP-01) menghasilkan campuran cairan dan gas. Keluaran kondenser parsial kemudian diumpankan ke dalam separator (S-03), dimana cairan dipisahkan pada hasil bawah sedangkan gas yang tidak terembunkan dikeluarkan pada hasil atas.
Komposisi umpan separator dapat dituliskan sebagai berikut : Komponen
Kmol/jam
Kg/jam
Fraksi Mol
Fraksi Massa
NH3
415,233
7071,831
0,750
0,537
H2O
63,600
1145,759
0,115
0,087
EDA
43.442
2610,815
0,079
0,198
MEA
20,851
1273,639
0,038
0,097
DETA
10,267
1059,261
0,019
0,08
Total
553,393
13161,368
1,000
1,000
Pada proses ini diasumsikan gas yang tidak dapat dicairkan adalah ammonia, yang akan keluar separator pada hasil atas. Sedangkan gas lain yang terembunkan dan berupa cairan akan keluar separator sebagai hasil bawah. Komposisi hasil atas separator : Komponen
Kmol/jam
Kg/jam
Fraksi mol
NH3
415,233
7071,831
0,999
Lampiran B
Neraca Massa
B-14
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
H2O
1,050x10-4
0,000
0,001
EDA
0,000
0,000
0,000
MEA
0,000
0,000
0,000
DETA
0,000
0,000
0,000
Total
415,233
7071,831
1,000
Kg/jam
Fraksi mol
Dan komposisi hasil bawah separator adalah : Komponen
Kmol/jam
NH3
0,000
0,000
0,000
H2O
63,600
1145,759
0,460
EDA
43,442
2610,815
0,314
MEA
20,861
1273,639
0,151
DETA
10,267
1059,261
0,075
Total
138,160
6089,474
1,000
6. MENARA DISTILASI I (MD-01)
Pada menara distilasi I (MD-01) semua air dan sebagian besar ethylenediamine dipisahkan pada hasil atas. Air Air
Ethylenediamine >>
Ethylenediamine
Monoethanolamine <<
Monoethanolamine Lampiran B
Neraca Massa
B-15
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Diethylenetriamine Ethylenediamine << Monoethanolamine >> Diethylenetriamine
Pada perancangan ini diinginkan : •
Persentase ethylenediamine yang terpisah pada hasil atas = 98% umpan
•
Persentase monoethanolamine terpisah pada hasil bawah =99,5% umpan
•
Semua diethylenetriamine terpisahkan pada hasil bawah, maka:
Komposisi umpan masuk Komponen
Kmol/jam
Kg/jam
Fraksi mol
H2O
63,600
1145,759
0,460
EDA
43,442
2610,815
0,314
MEA
20,851
1273,639
0,151
DETA
10,267
1059,260
0,074
Total
138.160
6089,474
1,000
Kg/jam
Fraksi mol
Komposisi hasil atas (Distilat) Komponen
Kmol/jam
H2O
63,600
1145,759
0,598
EDA
42,573
2558,599
0,400
MEA
0,104
6,368
0,000
DETA
0,000
0,000
0,000
Lampiran B
Neraca Massa
B-16
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Total
106,278
3710,726
1,000
Komposisi hasil bawah (Bottom) Komponen
Kmol/jam
Kg/jam
Fraksi mol
H2O
0,000
0,000
0,000
EDA
0,869
52,216
0,027
MEA
20,746
1267,271
0,651
DETA
10,267
1059,261
0,322
Total
31,883
2378,748
1,000
Menentukan kondisi menara a. Menentukan suhu atas menara (Top) Asumsi tekanan 1 atm Tebakan suhu atas = 108,368oC = 381,368 K
Komponen
xid = yi
Ki
xi = yi / Ki
H2O
0,598
1,330
0,449
Lampiran B
Neraca Massa
B-17
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
EDA
0,400
0,742
0,537
MEA
0,001
0,093
0,010
DETA
0,000
0,037
0,000
Total
1,000
1,000
Karena Σxi =1,000, maka trial benar. Jadi suhu bagian atas menara=108,368 oC
b. Menentukan suhu bawah menara (Bottom) Asumsi tekanan 1 atm Tebakan suhu atas = 175,176 oC = 448,176 K Komponen
xib = xi
Ki
yi = xi Ki
H2O
0,000
8,796
0,000
EDA
0,027
4,721
0,129
MEA
0,651
1,137
0,740
DETA
0,322
0,409
0,132
Total
1,000
1,000
Karena Σyi =1,000 maka trial benar Jadi suhu bagian bawah menara =175,176 o
C
Perhitungan α rata-rata Diambil :
Light Key (LK) component
= Ethylenediamine
Heavy Key (HK) component = Monoethanolamine
Lampiran B
Neraca Massa
B-18
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Perhitungan α ditentukan berdasarkan suhu atas dan bawah menara, dan α dirumuskan : αi =
Ki , pada suhu tertentu dan K dicari dengan persamaan Antoine K HK
Komponen
αtop
αbottom
αaverage
H2O
14,253
7,737
10,501
EDA
7,954
4,152
5,747
MEA
1,000
1,000
1,000
DETA
0,398
0,359
0,378
Pengecekan distribusi Komponen
fi
di
H2O
63,600
63,600
0,000
10,501
EDA
43,442
42,573
0,869
5,747
MEA
20,851
0,104
20,746
1,000
DETA
10,267
0,000
10,267
0,378
LK
= (di/bi)ethylenediamine
= 49,000
HK
= (di/bi)monoethanolamine
=
bi
αaverage
0,005
Persamaan Fenske : log (di/bi) = A + C log αi
(Coulson, pers.11.63)
LK
: log 49,000 = A + C log 5,747
………………….(1)
HK
: log 0,005
………………….(2)
= A + C log 1
Dari persamaan diatas, diperoleh :
Lampiran B
Neraca Massa
B-19
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
A
=
-2,299
C
=
5,252
Log (di/bi) = -2,299 + 5,252 log αi Dari hasil pengecekan diperoleh : Komponen
di/bi
fi
di
bi
H2O
1162,008
63,600
63,600
0,001
EDA
49,000
43,442
42,573
0,869
MEA
0,005
20,851
0,104
20,746
DETA
0,000
10,267
0,000
10,267
Maka, diperoleh komposisi hasil atas MD-01 sebagai berikut Komponen
Kmol/jam
Kg/jam
Fraksimol
Fraksimassa
H2O
63,545
1145,759
0,598
0,308
EDA
42,573
2558,599
0,400
0,689
MEA
0,104
6,368
0,001
0,002
DETA
0,000
0,000
0,000
0,000
Total
106,223
3710,726
1,000
1,000
Adapun komposisi hasil bawah MD-01 adalah : Komponen
Kmol/jam
H2O
0,000
EDA MEA
Lampiran B
Kg/jam
Fraksi mol
Fraksi massa
0,000
0,000
0,000
0,869
52,216
0,027
0,022
20,746
1267,271
0,651
0,022
Neraca Massa
B-20
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
DETA
10,267
1059,261
0,322
0,445
Total
31,883
2378,748
1,000
1,000
7 . MENARA DISTILASI II (MD-02)
Pada menara distilasi II (MD-02), sebagian besar monoethanolamine terpisah pada hasil atas dan sebagian besar diethylenetriamine terpisah pada hasil bawah. Ethylenediamine << Monoethanolamine >> Ethylenediamine Monoethanolamine Diethylenetriamine
Monoethanolamine << Diethylenetriamine >>
Pada perancangan ini diinginkan : •
Persentase diethylenetriamine yang terpisah pada hasil bawah = 98% umpan
Lampiran B
Neraca Massa
B-21
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
•
Persentase monoethanolamine yang terpisah pada hasil atas = 98% umpan
•
Semua ethylenediamine terpisahkan pada hasil atas, maka
Komposisi umpan masuk Komponen
Kmol/jam
Kg/jam
Fraksi mol
EDA
0,869
52,217
0,027
MEA
20,746
1267,271
0,651
DETA
10,268
1059,260
0,322
Total
31,883
2378,748
1,000
Kg/jam
Fraksi mol
Komposisi hasil atas (Distilat) Komponen
Kmol/jam
EDA
0,869
52,216
0,041
MEA
20,331
1241,926
0,950
DETA
0,205
21,185
0,009
Total
21,406
1315,327
1,000
Kg/jam
Fraksi mol
Komposisi hasil bawah (Bottom) Komponen
Lampiran B
Kmol/jam
Neraca Massa
B-22
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
EDA
0,000
0,000
0,000
MEA
0,415
25,345
0,040
DETA
10,062
1038,075
0,960
Total
10,477
1063,421
1,000
Menentukan kondisi menara a. Menentukan suhu atas menara (Top) Asumsi tekanan 1 atm Tebakan suhu atas = 170,579oC = 443,579 K
Komponen
xid = yi
Ki
xi = yi / Ki
EDA
0,040
4,242
0,010
MEA
0,949
0,986
0,963
DETA
0,001
0,356
0,027
Total
1,000
1,000
Karena Σxi =1,000, maka trial benar. Jadi suhu bagian atas menara =170,578 o
C
b. Menentukan suhu bawah menara (Bottom) Asumsi tekanan 1 atm
Lampiran B
Neraca Massa
B-23
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Tebakan suhu atas = 204,882 oC = 477,882 K Komponen
xib = xi
Ki
yi = Ki xi
EDA
0,000
8,949
0,000
MEA
0,040
2,644
0,105
DETA
0,960
0,932
0,895
Total
1,000
1,000
Karena Σyi =1,000, maka trial benar. Jadi suhu bagian bawah menara= 204,882 o
C
Perhitungan α rata-rata Diambil :
Light Key (LK) component
= Monoethanolamine
Heavy Key (HK) component = Diethylenetriamine
Perhitungan α ditentukan berdasarkan suhu atas dan bawah menara, dan α dirumuskan : αi =
Ki , pada suhu tertentu dan K dicari dengan persamaan Antoine K HK
Komponen
αtop
αbottom
αaverage
EDA
11,926
9,599
10,699
MEA
2,772
2,836
2,804
DETA
1,000
1,000
1,000
Pengecekan distribusi Komponen
Lampiran B
fi
di
bi
Neraca Massa
αaverage
B-24
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
EDA
0,869
0,869
0,000
10,699
MEA
20,746
20,331
0,415
2,804
DETA
10,267
0,205
10,021
1,000
LK
= (di/bi)monoethanolamine
=
49,000
HK
= (di/bi)diethylenetriamine
=
0,020
Persamaan Fenske : log (di/bi) = A + C log αi
(Coulson, pers.11.63)
LK
:
log 49,000 = A + C log 2,804
……………….(1)
HK
:
log 0,020 = A + C log 1
……………….(2)
Dari persamaan diatas, diperoleh : A
=
-1,690
C
=
7,549
Sehingga : Log (di/bi) = -1,690+ 7,549 log αi Dari hasil pengecekan diperoleh : Komponen
di/bi
fi
di
bi
EDA
1,2.E+06
0,869
0,869
0,000
MEA
49,000
20,746
20,331
0,415
DETA
0,204
10,267
0,205
10,062
Maka, diperoleh komposisi hasil atas MD-02 sebagai berikut
Lampiran B
Neraca Massa
B-25
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Komponen
Kmol/jam
EDA
0,869
MEA
Kg/jam
Fraksi mol
Fraksi massa
52,216
0,041
0,039
20,331
1241,926
0,949
0,9442
DETA
0,205
21,185
0,010
0,016
Total
21,406
1315,327
1,000
1,000
Fraksi mol
Fraksi massa
Adapun komposisi hasil bawah MD-02 adalah : Komponen
Kmol/jam
Kg/jam
EDA
0,000
0.000
0,000
0.000
MEA
0,415
25,345
0,039
0,024
DETA
10,062
1038,075
0,960
0,976
Total
10,477
1063,421
1,000
1,000
8. MENARA DISTILASI III (MD-03)
Pada menara distilasi III (MD-03), sebagian besar ethylenediamine terpisah pada hasil bawah sebagai produk utama dan sebagian air terpisah sebagai produk atas.
Air >> Ethylenediamine << Air Ethylenediamine Monoethanolamine
Air
Ethylenediamine >>>
Lampiran B
Neraca Massa
B-26
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Monoethanolamine
Pada perancangan ini diinginkan : •
Persentase
ethylenediamine
yang terpisah pada hasil bawah = 98%
umpan •
Fraksi massa ethylenediamine di hasil bawah minimal 99%
•
Semua monoethanolamine terpisah pada hasil bawah, maka:
Komposisi umpan masuk Komponen
Kmol/jam
Kg/jam
Fraksi mol
H2O
63,600
1145,759
0,598
EDA
42,573
2558,599
0,401
MEA
0,104
6,368
0,001
Total
106,278
3710,726
1,000
Komposisi hasil atas (Distilat) Komponen
Kmol/jam
Kg/jam
Fraksi mol
H2O
62,964
1134,302
0,987
EDA
0,851
51,172
0,013
MEA
0,000
0,000
0,000
Total
63,815
1185,474
1,000
Lampiran B
Neraca Massa
B-27
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Komposisi hasil bawah (Bottom) Komponen
Kmol/jam
Kg/jam
Fraksi mol
H2O
0,636
11,457
0,015
EDA
41,722
2507,427
0,983
MEA
0,104
6,368
0,002
Total
42,462
2525,252
1,000
Menentukan kondisi menara a. Menentukan suhu atas menara (Top) Asumsi tekanan 1 atm Tebakan suhu atas = 100,458 oC = 373,458 K
Komponen
xid = yi
Ki
xi = yi / Ki
H2O
0,987
1,010
0,976
EDA
0,013
0,565
0,024
MEA
0,000
0,064
0,000
Total
1,000
1,0000
Karena Σxi =1,000, maka trial benar. Jadi suhu bagian atas menara =100,458oC
Lampiran B
Neraca Massa
B-28
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
b. Menentukan suhu bawah menara (Bottom) Asumsi tekanan 1 atm Tebakan suhu atas = 117,203 oC = 390,203 K Komponen
xib = xi
Ki
yi = Ki xi
H2O
0,015
1,781
0,027
EDA
0,983
0,990
0,973
MEA
0,002
0,138
0,000
Total
1,000
1,000
Karena Σyi =1,000, maka trial benar. Jadi suhu bagian bawah menara =117,203 o
C
Perhitungan α rata-rata Diambil :
Light Key (LK) component
= Air
Heavy Key (HK) component = Ethylenediamine
Perhitungan α ditentukan berdasarkan suhu atas dan bawah menara, dan α dirumuskan : αi =
Ki , pada suhu tertentu dan K dicari dengan persamaan Antoine K HK
Komponen
αtop
αbottom
αaverage
H2O
1,783
1,7989
1,793
EDA
1,000
1,000
1,000
MEA
0,114
0,1396
0,126
Lampiran B
Neraca Massa
B-29
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Pengecekan distribusi Komponen
fi
di
bi
αaverage
H2O
63,600
62,964
0,636
1,793
EDA
42,573
0,851
41,722
1,000
MEA
0,104
0,000
0,104
0,126
LK
= (di/bi)air
= 99,000
HK
= (di/bi)ethylenediamine
=
0.020
Persamaan Fenske : log (di/bi) = A + C log αi
(Coulson, pers.11.63)
LK
:
log 99,000 = A + C log 1,793
………………….(1)
HK
:
log 0,020 = A + C log 1
………………….(2)
Dari persamaan diatas, diperoleh : A
=
-1,690
C
=
14,534
Sehingga : Log (di/bi) = -1,690 + 14,534 log αi Dari hasil pengecekan diperoleh : Komponen
di/bi
fi
di
bi
H2O
99,000
63,600
62,964
0,636
EDA
0,020
42,573
0,852
41,722
MEA
0,000
0,104
0,000
0,104
Lampiran B
Neraca Massa
B-30
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Maka, diperoleh komposisi hasil atas MD-03 sebagai berikut Komponen
Kmol/jam
Kg/jam
Fraksi mol
Fraksi massa
H2O
62,964
1134,302
0,987
0,957
EDA
0,851
51,172
0,013
0,043
MEA
0,000
0,000
0,000
0,000
Total
63,816
1185,474
1,000
1,000
Fraksi mol
Fraksi massa
Adapun komposisi hasil bawah MD-03 adalah : Komponen
Kmol/jam
Kg/jam
H2O
0,636
11,458
0,015
0,004
EDA
41,722
2507,427
0,983
0,993
MEA
0,104
6,368
0,002
0,003
Total
42,462
2525,253
1,000
1,000
Dari komposisi hasil bawah MD-03 terlihat bahwa fraksi massa ethylenediamine dalam produk sebesar 99,294 %. Maka spesifikasi produk telah
sesuai dengan permintaan pasar.
Lampiran B
Neraca Massa
B-31
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Lampiran B
Neraca Massa
C-1
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
NERACA PANAS
Dalam penyusunan neraca panas prarancangan pabrik ethylenediamine dari monoethanolamine dan ammonia dengan kapasitas 20.000 ton/tahun ini, ada beberapa hal yang menjadi dasar perhitungan, yaitu : 1. Basis perhitungan adalah 1 jam operasi. 2. Satuan massa yang digunakan adalah kmol. 3. Suhu referensi adalah 298 K. 4. Satuan kapasitas panas yang digunakan adalah kJ/kmol dan satuan perubahan entalpi adalah kJ.
1. NERACA PANAS DI VAPORIZER I (V-01) ARUS 3 ARUS 1d
ARUS 1c ARUS 1b ARUS 1
Tujuan : Menentukan beban panas di vaporizer
Lampiran C
Neraca Panas
C-2
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
1. Menghitung kondisi arus recycle Sebelum masuk ke vaporizer, fresh feed ammonia bercampur dengan ammonia recycle yang berasal dari vaporizer. Suhu ammonia recycle adalah 39,576oC dan bertekanan 15 atm. Komponen
kmol
Cp dT (kJ/kmol)
Q (kJ)
NH3
13,159
1194,473
15717,829
H2O
0,066
1099,112
72,678
Total
13,225
15790,507
2. Menghitung panas yang dibawa fresh ammonia Suhu fresh ammonia adalah 30 oC dan bertekanan 15 atm. Komponen
kmol
Cp dT (kJ/kmol)
Q (kJ)
NH3
52,635
1062,427
55920,989
H2O
0,264
980,467
259,332
Total
52,899
56180,321
3. Menghitung panas pencampuran Besarnya panas campuran adalah 71970,828 kJ dan dari trial didapat suhu campuran adalah 38,316o C Komponen
kmol
Cp dT (kJ/kmol)
Q (kJ)
NH3
65,794
1088,836
71638,798
H2O
0,331
1004,257
332,030
Total
66,125
Lampiran C
71970,288
Neraca Panas
C-3
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
4. Menghitung panas sensibel Untuk menaikkan suhu pencampuran pada suhu 38,316 oC menjadi 39,576 oC, maka dibutuhkan panas sebesar : Komponen
kmol
Cp dT (kJ/kmol)
Q (kJ)
NH3
65,794
107,403
7066,491
H2O
0,331
94,882
31,370
Total
66,125
7097,861
5. Menghitung panas laten penguapan Ammonia yang teruapkan adalah sebesar 80 % dari umpan. Komponen
Kmol
Panas Laten
Q
NH3
52,635
18446,506
970934,658
H2O
0,264
42118,334
11140,226
Total
52,899
982074,883
6. Menghitung beban panas di vaporizer Panas Total = Panas Sensible + Panas Laten Penguapan Panas Total = 7097,861 + 982074,883 = 989172,745 kJ
Lampiran C
Neraca Panas
C-4
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
2. NERACA PANAS DI VAPORIZER II (V-02)
ARUS 4 ARUS 2d
ARUS 2c ARUS 2b ARUS 2a
Tujuan : Menentukan beban panas di vaporizer 1. Menghitung kondisi arus recycle Sebelum masuk ke vaporizer, fresh monoethanolamine bercampur dengan monoethanolamine recycle yang berasal dari vaporizer. Suhu monoethanolamine recycle adalah 279,821oC dan bertekanan 15 atm. Komponen
kmol
Cp dT (kJ/kmol)
Q (kJ)
H2O
0,160
20533,806
3277,964
EDA
0,217
51468,447
11179,437
MEA
20,887
56432,259
1178698,637
DETA
0,051
62434,420
3205,207
Total
21,315
Lampiran C
1196361,244
Neraca Panas
C-5
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
2. Menghitung panas yang dibawa fresh monoethanolamine Suhu fresh monoethanolamine adalah 71,913 oC dan bertekanan 15 atm. Komponen
kmol
Cp dT (kJ/kmol)
Q (kJ)
H2O
0,639
3528,825
2253,330
EDA
0,869
8139,837
7072,201
MEA
83,548
9258,901
773561,377
DETA
0,205
10228,461
2100,401
Total
85,261
784987,309
3. Menghitung panas pencampuran Besarnya panas campuran adalah sebesar 1981348,553 kJ dan dari trial didapat suhu campuran adalah 117,848C Komponen
kmol
Cp dT (kJ/kmol)
Q (kJ)
H2O
0,798
6996,091
5584,190
EDA
1,086
16504,546
17924,722
MEA
104,435
18696,212
1952535,692
DETA
0,257
20663,190
5303,949
Total
106,576
1981348,553
4. Menghitung panas sensibel Untuk menaikkan suhu pencampuran pada suhu 117,848oC menjadi 279,822oC, maka dibutuhkan panas sebesar :
Lampiran C
Neraca Panas
C-6
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Komponen
kmol
Cp dT (kJ/kmol)
Q (kJ)
H2O
0,798
20543,829
16397,820
EDA
1,086
51659,244
56104,398
MEA
104,435
56580,529
5908977,743
DETA
0,257
3508,049
900,467
Total
106,576
5982380,430
5. Menghitung panas laten penguapan Monoethanolamine yang teruapkan adalah sebesar 80 % dari umpan. Komponen
Kmol
Panas Laten
Q (kJ)
H2O
0,638
28050,986
17911,948
EDA
0,869
23156,656
20119,384
MEA
83,548
40135,363
3353223,775
DETA
0,205
43513,520
8935,445
Total
85,260
3400190,553
6. Menghitung beban panas di vaporizer Panas Total = Panas Sensible + Panas Laten Penguapan Panas Total = 5982380,430 + 3400190,553 =
Lampiran C
9382570,981 kJ
Neraca Panas
C-7
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
3. Neraca Panas di Separator (S-01)
Gas keluar
Umpan
S-01
Cairan keluar a. Q input Panas dibawa umpan T in = 312,576 K T ref = 298 K Komponen
kmol
Cp dT (kJ/kmol)
NH3
65,794
526,740
34656,274
H2O
0,331
465,950
154,054
Total
66,125
34810,328
b. Qoutput Panas dibawa cairan T in = 312,576 K T ref = 298 K
Lampiran C
Q (kJ)
Neraca Panas
C-8
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Komponen
kmol
Cp dT (kJ/kmol)
NH3
13,159
H2O
0,066
Total
13,225
523,558 1099,112
Q (kJ) 6889,387 72,678 6962,066
Panas dibawa gas T in = 312,576 K T ref = 298 K Komponen
kmol
Cp dT (kJ/kmol)
NH3
52,635
526,740
27725,019
H2O
0,264
465,950
123,243
Total
52,900
27848,262
4. NERACA PANAS DI SEPARATOR II (S-02)
Gas keluar
Umpan
S-02
Cairan keluar
Lampiran C
Q (kJ)
Neraca Panas
C-9
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
a. Q input Panas dibawa umpan T in = 552,822 K T ref = 298 K Komponen
kmol
Cp dT (kJ/kmol)
Q (kJ)
H2O
0,798
7527,294
6008,189
EDA
1,086
29693,589
32248,652
MEA
104,435
27850,445
2908556,467
DETA
0,257
51928,927
13329,423
Total
106,576
2960142,731
b. Q output Panas dibawa cairan T in = 552,822 K T ref = 298 K Komponen
kmol
Cp dT (kJ/kmol)
Q (kJ)
H2O
0,160
20533.806
3277.964
EDA
0,217
51468,447
11179,437
MEA
20,887
27498,770
574365,850
DETA
0,051
62434,420
3205,207
Total
21,315
Lampiran C
592028,458
Neraca Panas
C-10
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Panas dibawa gas T in = 552,822 K T ref = 298 K Komponen
kmol
Cp dT (kJ/kmol)
Q (kJ)
H2O
0,639
7527,294
4806,551
EDA
0,869
29693,589
25798,921
MEA
83,548
27850,445
2326845,174
DETA
0,205
51928,927
10663,538
Total
85,261
2368114,185
5. NERACA PANAS DI REAKTOR (R-01)
555.5724 K 508 K
∆H
∆HP
∆HR 298 K
∆H 298
298 K
Reaksi yang terjadi : MEA (g) + NH3 (g)
EDA (g) + H2O(g)
……….(1)
MEA (g) + EDA (g)
DETA (g) + H2O(g)
……….(2)
Lampiran C
Neraca Panas
C-11
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
a. Menghitung panas yang dibawa umpan T in = 508 K Tref = 298 K Komponen
kmol
Cp dT (kJ/kmol)
Q (kJ)
NH3
467,868
8141,241
3809026,296
H2O
0,903
6331,626
5717,762
EDA
0,869
23612,820
20515,718
MEA
83,548
22165,397
1851871,522
DETA
0,205
41081,213
8435,974
Total
553,393
5695567,272
b. Menghitung panas reaksi Diketahui, pada 298 K : Hf NH3
= -45900 kJ/kmol
Hf H2O
= -241800 kJ/kmol
Hf EDA
= -17340 kJ/kmol
Hf MEA
= -210190 kJ/kmol
Hf DETA
= -5860
kJ/kmol
Reaksi (1) : MEA (g) + NH3 (g)
EDA (g) + H2O(g)
∆H298 = (Hf EDA(g) + Hf H2O(g)) - (Hf MEA (g) +Hf NH3(g) ) = ( -17340 - 241800 ) – ( -210190 - 4590 ) kJ/kmol = -3050 kJ/kmol
Lampiran C
Neraca Panas
C-12
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Reaksi (2) : MEA (g) + EDA (g)
DETA (g) + H2O(g)
∆H298 = (Hf DETA(g) + Hf H2O(g)) - (Hf MEA (g) +Hf EDA (g) ) = (-5860 - 241800 ) – ( -210190 -17340 ) kJ/kmol = -20130 kJ/kmol Maka : ∆H reaksi 1
= 52,625 kmol x - 3050 kJ/kmol = - 160536,750 kJ
∆H reaksi 2
= 10,062 kmol x - 20130 kJ/kmol = - 202548,060 kJ
∆H reaksi total
= ∆H reaksi 1 + ∆H reaksi 2 = (- 120536,750 - 202548,060 ) kJ = - 363084,810 kJ
Q reaksi
= - ∆H reaksi = 363084,810 kJ
Q input
= Q umpan + Q reaksi = ( 5695567,272 + 363084,810 ) kJ =
6058652,082 kJ
c. Menghitung panas dibawa produk T out = 545,5715 K Tref
Lampiran C
= 298 K
Neraca Panas
C-13
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Komponen
kmol
Cp dT (kJ/kmol)
Q (kJ)
NH3
415,233
10172,137
4223805,818
H2O
63,600
7694,142
489349,649
EDA
43,442
30072,792
1306419,336
MEA
20,851
28211,275
588222,641
DETA
10,267
52617,755
540249.408
Total
553,393
6058652,082
Q output = 6058652,082 kJ
6. NERACA PANAS DI KONDENSOR PARSIAL (CP-01)
Gas keluar
Pendingin masuk
Pendingin keluar
Gas masuk
Tujuan : a. Menghitung beban pendingin b. Menghitung
kebutuhan
air
pendingin
yang
diperlukan
mengkondensasikan umpan kondensor. Neraca panas pada masing-masing interval. Lampiran C
Neraca Panas
untuk
C-14
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Interval I Pada
T = 458,180 K sampai T = 419,180. K
Komponen V(kmol)
L(kmol)
QL (kJ)
QV (kJ)
Qtot (kJ)
NH3
415,233
0,000
0,000
6061422,792
6061422,792
H2O
56,388
7,212
66148,495
2616989,595
2683138,091
EDA
35,202
8,240
180405,371
2108058,266
2288463,637
MEA
9,303
11,548
285449,880
727386,881
1012836,762
DETA
2,360
7,907
2777965,891
949963,315
3727929,206
Total
518,486
34,907
3309969,638 12463820,849 15773790,487
Interval II Pada
T = 419,180 K sampai T = 399,180. K
Komponen V(kmol) L(kmol)
QL (kJ)
QV (kJ)
Qtot (kJ)
NH3
415,233
0,000
0.000
4250404,060 4250404,060
H2O
44,671
11,717
84951,048
2043823,750 2128774,797
EDA
23,901
11,301
193568,400
1359591,614 1553160,014
MEA
2,196
7,107
137856,109
163910,860
301766,969
DETA
0,252
2,108
568455,039
80969,847
649424,887
Total
486,252
32,234
984830,596
Lampiran C
7898700,131 8883530,727
Neraca Panas
C-15
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Interval III Pada
T = 399,180 K sampai T = 379,180. K
Komponen V(kmol) L(kmol)
QL (kJ)
QV (kJ)
Qtot (kJ)
NH3
415,233
0,000
0,000
2832033,192
2832033,192
H2O
26,509
18,163
97254,874
1193947,054
1291201,928
EDA
10,749
13,152
164485,784
579249,121
743734,905
MEA
0,177
2,018
28654.968
12612,967
41267,935
DETA
0,009
0,243
46783,220
2160,338
48943,557
Total
452,677
33,575
337178,845
4620002,673
4957181,518
Interval IV Pada
T = 379,180 K sampai T = 359,180 K
Komponen V(kmol)
L(kmol)
QL (kJ)
QV (kJ)
Qtot (kJ)
NH3
415,233
0,000
0,000
1690464.972
1690464.972
H2O
11,426
15,083
52394,854
505829,649
558224.503
EDA
3,192
7,557
60529,603
162475,956
223005.560
MEA
0,005
0,172
1566,752
364,872
1931.624
DETA
0,000
0,009
1044,336
21,574
1065,910
Total
429.856
22,821
115535,545
2359157,024
2474692,569
Lampiran C
Neraca Panas
C-16
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Interval V Pada
T = 359,180 K sampai T = 339,180. K
Komponen V(kmol)
L(kmol)
QL (kJ)
QV (kJ)
Qtot (kJ)
NH3
415,233
0,000
0,000
729679,282
729679,282
H2O
3,933
7,493
11958,346
170860,197
182818,543
EDA
0.706
2,486
9013,575
33852,224
42865,799
MEA
0,000
0,005
22,012
4,611
26,623
DETA
0,000
0,000
6,530
0,095
6,625
Total
419,872
9,984
21000,463
934396,408
955396,871
Interval VI Pada
T = 339,180 K sampai T = 314,676 K
Komponen V(kmol)
L(kmol)
QL (kJ)
QV (kJ)
Qtot (kJ)
NH3
415,233
0,000
0,000
510798,630
510798,630
H2O
0,000
3,933
4447,951
4,527
4452,478
EDA
0,000
0,706
1807,903
0,085
1807,987
MEA
0,000
0,000
0,206
0,081
0,287
DETA
0,000
0,000
0,032
0,001
0,033
Total
415,233
4,639
6256,092
510803,324
517059,416
Lampiran C
Neraca Panas
C-17
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Menentukan beban pendingin : Suhu (K)
H (kJ)
Q = H1 - H2 (kJ)
458,527
18489495,596
-
444,180
18079339.754
410155,842
419,180
15773790,487
2305549,267
394,180
8883530,727
6890259,760
369,180
4957181,518
3926349,210
344,180
2474692,569
2482488,949
319,180
955396,871
1519295,698
313,000
517059,416
438337,455
Total
17972436,179
Jadi beban pendingin adalah 17972436,179 kJ/jam Menentukan kebutuhan air pendingin : Air masuk pada suhu 35 C dan keluar pada suhu 47 C Tair in
=
308
K
Tair out =
320
K
Cp air
4.2
kJ/kg K
=
Beban panas CP-01
= m x Cp x dT
17972436,179 kJ/jam
= m x 4,2 kJ/kg K x (320 – 308)K
m
Lampiran C
=
357959,612 kg/jam
Neraca Panas
C-18
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
7. NERACA PANAS DI SEPARATOR III (S-03) Gas keluar
S-03
Umpan
Cairan keluar a. Q input Panas dibawa umpan T in =
314,676 K
T ref =
298
Komponen
K
K kmol
Cp dT (kJ/kmol)
NH3
415,233
542,142
225115,138
H2O
63,600
479,471
30494,470
EDA
43,442
1392,534
60494,309
MEA
20,851
1303,128
27171,026
DETA
10,267
2353,769
24167,166
Total
553,393
367442,110
b. Qoutput Panas dibawa cairan T in =
314,676 K
T ref =
298
Lampiran C
Q (kJ)
K
Neraca Panas
C-19
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Komponen
kmol
Cp dT (kJ/kmol)
Q (kJ)
H2O
63,600
155,049
9861,125
EDA
43,442
1131,036
49134,354
MEA
20,851
2559,449
53366,100
DETA
10,267
2918,482
29965,328
Total
138,160
142326,907
Panas dibawa gas T in =
314,676 K
T ref =
298
Komponen
Lampiran C
K kmol
Cp dT (kJ/kmol)
Q (kJ)
NH3
415,233
542,142
225115,138
H2O
0,000
479,471
0,050
EDA
0,000
1392,534
0,003
MEA
0,000
1303,128
0,002
DETA
0,000
2353,769
0,000
Total
415,233
225115,192
Neraca Panas
C-20
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
8. NERACA PANAS DI MENARA DISTILASI I ( MD-01)
Qc Produk atas Umpan
Qr Produk bawah
Tujuan : a. Menentukan beban kondensor b. Menentukan beban reboiler 1. Menghitung Entalpi Umpan Cp = A + BT + CT2 + DT3 Cp = kJ/kmol K T ref = 298 K T feed = 312,262 K Komponen
kmol
Xi
Cp dT (kJ/kmol)
Q (kJ)
H2O
63,600
0,460
1164,474
536,050
EDA
43,442
0,314
2532,274
796,226
MEA
20,851
0,151
2887,530
435,775
DETA
10,267
0,074
3191,377
237,168
Total
138,160
1,000
Lampiran C
2005,220
Neraca Panas
C-21
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
2. Menghitung Entalpi Distilat Menghitung H liquid pada top ( pada suhu bubble point distilat) Cp = A + BT + CT2 + DT3 Cp = kJ/kmol K Tref = 298 K Td = 378,746 K
3.
Komponen
kmol
Xi
Cp dT (kJ/kmol)
Q (kJ)
H2O
63,600
0,598
6350,787
3800,536
EDA
42,573
0,401
14259,757
5712,225
MEA
0,104
0,001
16172,820
15,865
Total
106,277
1,000
9528,626
Menghitung Beban Kondensor ( Qc ) Menghitung H evaporasi pada λ = A(1-T/Tc)n ; T = 378,746 K `Komponen
A
Tc
n
Hvap(kJ/kmol)
λ (kJ)
H2O
52,053 647,130 0,321
39,242
23,484
EDA
57,520 593,000 0,338
40,774
16,333
MEA
74,024 638,000 0,304
56,296
0,055
Total
Lampiran C
39,872
Neraca Panas
C-22
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Neraca massa di sekitar kondensor V = D + L0 Di mana R = L0/D = 0,1922 L0 = R*D V = (R+1) D = 1,1922 D Neraca panas : V Hv + Qc
= Lo ho + D hd
(R+1) D Hv + Qc = (R+1)D hd Qc = (hd-Hv) (R+1) D Qc
= - 4468441,575 kJ
4. Menghitung Panas Yang Dibawa Bottom Menghitung entalpi bottom (Qb) Tref = 298 K T
= 448,176 K Komponen
kmol
Xi
Cp dT (kJ/kmol)
Q (kJ)
EDA
0,869
0,027
12013,980
327,395
MEA
20,746
0,651
27640,955
17986,259
DETA
10,267
0,322
31076,612
10007,863
Total
31,882
1,000
28321,516
5. Menghitung Panas Yang Dibawa Reboiler Neraca Panas di sekitar Menara distilasi F hf + Qc + Qr = D hd + B hb
Lampiran C
Neraca Panas
C-23
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Hf + Qc + Qr = Hd + Hb Dengan : Hf = panas yang dibawa umpan ( kJ) Qc = panas yang dibawa kondensor ( kJ) Qr = panas yang dibawa reboiler ( kJ) Hd = panas yang dibawa destilat ( kJ) Hb = panas yang dibawa bottom ( kJ) 277041.745 - 4468441,575 +
Qr = 1012679,560 + 902964,772 Qr = 6107044,161 kJ
9. NERACA PANAS DI MENARA DISTILASI II ( MD-02)
Qc
Umpan
Produk atas
Qr Produk bawah
Tujuan : c. Menentukan beban kondensor d. Menentukan beban reboiler
Lampiran C
Neraca Panas
C-24
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
1. Menghitung Entalpi Umpan Cp = A + BT + CT2 + DT3 Cp = kJ/kmol K T ref
= 298 K
T feed
= 473,092 K
Komponen
kmol
Xi
Cp dT (kJ/kmol)
Q (kJ)
EDA
0,869
0,027
32813,157
894,196
MEA
20,746
0,651
36726,779
23898,499
DETA
10,267
0,322
40659,167
13093,814
Total
31,882
37886,508
2. Menghitung Entalpi Distilat Menghitung H liquid pada top ( pada suhu bubble point distilat) Cp = A + BT + CT2 + DT3 Cp = kJ/kmol K Tref = 298 K Td = 440,093 K Komponen
kmol
Yi
Cp dT (kJ/kmol)
Q (kJ)
EDA
0,868
0,041
15483,495
628,463
MEA
20,331
0,950
14527,678
13798,643
DETA
0,205
0,010
26283,990
252,148
Total
21,406
1,000
Lampiran C
14679,254
Neraca Panas
C-25
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
3. Menghitung Beban Kondensor ( Qc ) Menghitung H evaporasi pada λ = A(1-T/Tc)n ; T = 378,746 K Komponen
A
Tc
n
Hvap(kJ/kmol)
Yi
λ(kJ/kmol)
EDA
57,520 593 0,338
36,380
0,041
1,477
MEA
74,024 638 0,304
51,859
0,950
49,257
DETA
63,500 676 0,222
50,266
0,001
0,482
1,000
51,216
Total
Neraca massa di sekitar kondensor V = D + L0 Di mana R = L0/D = 0,11 L0 = R*D V = (R+1) D = 1,11 D Neraca panas : V Hv + Qc
= Lo ho + D hd
(R+1) D Hv + Qc = (R+1)D hd Qc = (hd-Hv) (R+1) D Qc
= -1658448,803 Kj
4. Menghitung Panas Yang Dibawa Bottom Menghitung entalpi bottom (Qb) Tref = 298 K T
= 477,882 K
Lampiran C
Neraca Panas
C-26
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
5.
Komponen
kmol
Xi
Cp dT (kJ/kmol)
Q (kJ)
MEA
0,415
0,040
33836,362
1340,041
DETA
10,062
0,960
37835,683
36337,254
Total
10,477
1,000
37677,296
Menghitung Panas Yang Dibawa Reboiler Neraca Panas di sekitar Menara distilasi F hf + Qc + Qr = D hd + B hb Hf + Qc + Qr = Hd + Hb Dengan : Hf
= panas yang dibawa umpan ( kJ)
Qc
= panas yang dibawa kondensor ( kJ)
Qr
= panas yang dibawa reboiler ( kJ)
Hd = panas yang dibawa destilat ( kJ) Hb
= panas yang dibawa bottom ( kJ)
1207922 - 1658448,803 +
Qr = 624612,505 + 394745,558 Qr = 1469884,867 kJ
Lampiran C
Neraca Panas
C-27
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
10. NERACA PANAS DI MENARA DISTILASI III ( MD-03)
Qc
Umpan
Produk atas
Qr Produk bawah
Tujuan : e. Menentukan beban kondensor f. Menentukan beban reboiler 1. Menghitung Entalpi Umpan Cp = A + BT + CT2 + DT3 Cp = kJ/kmol K T ref = 298 K T feed = 312,842 K
Lampiran C
Neraca Panas
C-28
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Komponen
kmol
Xi
Cp dT (kJ/kmol)
Q (kJ)
H2O
63,600
0,598
1119,143
71177,833
EDA
42,573
0,401
2532,274
107806,680
MEA
0,104
0,001
2887,530
301,034
Total
106,278
1,000
179285,547
2. Menghitung Entalpi Distilat Menghitung H liquid pada top ( pada suhu bubble point distilat) Cp = A + BT + CT2 + DT3 Cp = kJ/kmol K Tref = 298 K Td = 373,330 K Komponen
kmol
Yi
Cp dT (kJ/kmol)
Q (kJ)
H2O
62,964
0,987
2381,280
2349,508
EDA
0,851
0,013
7492,353
99,967
Total
63,815
1,000
2449,475
3. Menghitung Beban Kondensor ( Qc ) Menghitung H evaporasi pada λ = A(1-T/Tc)n ; T = 373,330 K
Lampiran C
Neraca Panas
C-29
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Komponen
A
Tc
n
Hvap(kJ/kmol)
Yi
λ(kJ/kmol)
H2O
52,053
647
0,321
39,494
0,987
38,967
EDA
57,520
593
0,338
41,119
0,013
0,549
MEA
74,024
638
0,304
56,651
0,000
0,000
1,000
39,516
Total
Neraca massa di sekitar kondensor V = D + L0 Di mana R = L0/D = 2,402 L0 = R*D V = (R+1) D = 3,402 D Neraca panas : V Hv + Qc
= Lo ho + D hd
(R+1) D Hv + Qc = (R+1)D hd Qc = (hd-Hv) (R+1) D Qc
= -7858144,254 kJ
d. Menghitung Panas Yang Dibawa Bottom Menghitung entalpi bottom (Qb) Tref = 298 K T
= 390,203K
Lampiran C
Neraca Panas
C-30
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Komponen
kmol
Xi
Cp dT (kJ/kmol)
Q (kJ)
H2O
0,636
0,015
6946,976
104,053
EDA
41,722
0,983
16384,038
16098,408
MEA
0,104
0,002
18560,945
45,571
Total
42,462
1,000
16248,032
e. Menghitung Panas Yang Dibawa Reboiler Neraca Panas di sekitar Menara distilasi F hf + Qc + Qr = D hd + B hb Hf + Qc + Qr = Hd + Hb Dengan : Hf = panas yang dibawa umpan ( kJ) Qc = panas yang dibawa kondensor ( kJ) Qr = panas yang dibawa reboiler ( kJ) Hd = panas yang dibawa destilat ( kJ) Hb = panas yang dibawa bottom ( kJ) 179285,547 - 7858144,254 +
Qr = 368176,065 + 689921,687 Qr = 8736956,460 kJ
Lampiran C
Neraca Panas
C-31
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
11. NERACA PANAS DI COOLER I (CO-01)
Tujuan : a. Menghitung beban panas CO-01 b. Menghitung kebutuhan air pendingin 1. Menghitung Beban Panas Qinput Fluida panas
= umpan reaktor
T in
= 535,180 K
Komponen
kmol
Cp dT (kJ/kmol)
Q (kJ)
NH3
467,868
9264,235
4334439,232
H2O
0,903
7056,050
6371,952
EDA
0,869
27348,283
23761,230
MEA
83,548
25712,956
2148346,030
DETA
0,205
47797,337
9815,121
Total
553,393
Q input fluida panas
Lampiran C
6522733,565
= 6522733,565 kJ/jam
Neraca Panas
C-32
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Q output T out
= 508 K
Komponen
kmol
Cp dT (kJ/kmol)
Q (kJ)
NH3
467,868
8118,727
3798492,938
H2O
0,903
6327,045
5713,625
EDA
0,869
23689,006
20581,911
MEA
83,548
22278,564
1861326,379
DETA
0,205
41264,754
8473,664
Total
553,393
Q output fluida panas Q pendingin
5694588,516
= 5694588,516 kJ/jam
= Q input fluida panas - Q output fluida panas = 6522733,565 - 5694588,516 = 828145,049 kJ/jam
2. Menghitung Kebutuhan Air Pendingin Air masuk pada suhu 35 C dan keluar pada suhu 47 C Tair in
=
308
K
Tair out =
320
K
Cp air
4.2
kJ/kg K
=
Beban panas CO-01 = m x Cp x dT 828145,049 kJ/jam = m x 4,2 kJ/kg K x (320 – 308)K m =
Lampiran C
16431,449 kg/jam
Neraca Panas
C-33
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
12. NERACA PANAS DI COOLER II (CO-02)
Tujuan : a Menghitung beban panas CO-02 b Menghitung kebutuhan air pendingin 1. Menghitung Beban Panas Qinput Fluida panas
= hasil bawah MD-02
T in
= 477,882 K Komponen
kmol
Cp dT (kJ/kmol)
Q (kJ)
MEA
0,415
38695,956
16056,012
DETA
10,062
42460,581
427242,049
Total
10,477
Q input fluida panas
443298,061
= 443298,061 kJ/jam
Q output T out
Lampiran C
= 303 K
Neraca Panas
C-34
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Komponen
kmol
MEA
0,415
982,386
407,619
DETA
10,062
1079,887
10865,916
Total
10,477
Q output fluida panas Q pendingin
Cp dT (kJ/kmol)
11273,535
= 11273,535 kJ/jam
= Q input fluida panas - Q output fluida panas = 443298,061 - 11273,535 = 432024,526 kJ/jam
2. Menghitung Kebutuhan Air Pendingin Air masuk pada suhu 35 C dan keluar pada suhu 47 C Tair in
= 308
K
Tair out
= 320
K
Cp air
= 4.2
kJ/kg K
Beban panas CO-02
= m x Cp x dT
432024,526 kJ/jam
= m x 4,2 kJ/kg K x (320 – 308)K
m
Lampiran C
Q (kJ)
=
8571,915 kg/jam
Neraca Panas
C-35
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
13. NERACA PANAS DI COOLER III (CO-03)
Tujuan : a. Menghitung beban panas CO-03 b. Menghitung kebutuhan air pendingin 1. Menghitung Beban Panas Qinput Fluida panas
= hasil bawah MD-03
T in
= 389,135 K Komponen
kmol
Cp dT (kJ/kmol)
Q (kJ)
H2O
0,636
6888,603
4381,172
EDA
41,722
16619,589
693395,918
MEA
0,104
18675,170
1946,945
Total
42,462
Q input fluida panas
699724,034
= 699724,034 kJ/jam
Q output T out
Lampiran C
= 303 K
Neraca Panas
C-36
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Komponen
kmol
H2O
0,636
378,456
240,699
EDA
41,722
866,655
36158,225
MEA
0,104
982,386
102,417
Total
42,462
Q output fluida panas Q pendingin
Cp dT (kJ/kmol)
Q (kJ)
36501,341
= 36501,341 kJ/jam
= Q input fluida panas - Q output fluida panas = 699724,034 - 36501,341 = 663222,693 kJ/jam
2. Menghitung Kebutuhan Air Pendingin Air masuk pada suhu 35 C dan keluar pada suhu 47 C Tair in
= 308
K
Tair out
= 320
K
Cp air
= 4.2
kJ/kg K
Beban panas CO-03
= m x Cp x dT
663222,693 kJ/jam
= m x 4,2 kJ/kg K x (320 – 308)K
m
Lampiran C
=
13159,180 kg/jam
Neraca Panas
C-37
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Lampiran C
Neraca Panas
C-38
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Lampiran C
Neraca Panas
C-39
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Lampiran C
Neraca Panas
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
REAKTOR
Kode
: R-01
Fungsi
: Untuk mereaksikan gas monoethanolamine (MEA) dan ammonia menjadi ethylenediamine (EDA) dan diethylenetriamine (DETA)
Jenis
: Single-bed Catalytic Reactor
Kondisi operasi Suhu
: 235– 272,5715 0C
Tekanan
: 33 - 32,9001 atm
Fase
: gas
Katalis
: Activated Nickel Catalyst (Raney Nickel)
Bentuk
: butir
Ukuran
: 3,5 mm
Kadar nikel
: minimal 88 %
Bulk density
: 524,512 kg/m3
Asumsi :
Reaktor fixed bed dengan diameter besar dan diisolasi sempurna, sehingga panas yang hilang ke sekeliling kecil, dapat dianggap adiabatik.
Gradien konsentrasi dan suhu ke arah radial relatif kecil (asumsi beda suhu dan konsentrasi hanya ke arah memanjang/ longitudinal).
Dengan kecepatan aliran gas besar dan tumpukan katalisator tebal, maka dispersi aksial untuk panas ataupun massa dapat diabaikan.
Lampiran D
Reaktor
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Jika kecepatan aliran gas di seluruh reaktor fixed bed sama dapat dianggap plug flow, sehingga tiap molekul gas mempunyai waktu tinggal yang sama di dalam reaktor (Agra, 1992).
Ditinjau suatu elemen volum dalam reaktor FMEA z
FMEA z + ∆z
Gambar.1 Elemen volum
Reaksi yang terjadi adalah : MEA (g) + NH3 (g)
EDA (g) + H2O (g)
MEA (g) +
DETA (g) + H2O (g)
EDA (g)
Disederhanakan menjadi :
•
A (g)
+
B (g)
C (g)
+
A (g)
+
C (g)
E (g)
+ D (g)
D (g)
Neraca massa MEA pada elemen volum pada keadaan steady state: Rate of input – Rate f output = Rate of accumulation FA z − FA z + ∆z − ( A ∆z rA ) × ρbulk .catalyst = 0
FA z + ∆z − FA z ∆z
Lampiran D
= A (rA ) ρbulk catalyst
Reaktor
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
∆z → 0
dFA = A(rA ) ρbulk catalyst dz
FA = FAmula−mula (1 − X ) → dFA = − FAmula−mula dX
•
reaksi (1) :
dx1 A( r1 A ) ρbulkcatalyst = dz FA mula−mula
……………………………….. (1)
reaksi (2) :
dx2 A( r2 A ) ρbulk catalyst = dz FA mula −mula
………………………………..(2)
Neraca panas pada elemen volum pada keadaaan steady state :
input – output + disappearance by reaction = accumulation
∑ (F H ) −∑ (F H ) i
fi
∑ (F H ) i
fi
z
i
z + ∆z
fi
z + ∆z
−∑ (Fi H fi ) z
∆z
−(− rA ) ρbulk catalyst A ∆z H Ro = 0 + (− rA ) ρbulk catalyst A H Ro = 0
Jika diambil ∆z → 0, maka diperoleh : d (∑ (Fi H fi )) + (− rA )ρbulkcatalyst A H Ro = 0 dz ⎛
∑ ⎜⎜ F
i
⎝
dH fi ⎞ dF ⎞ ⎛ ⎟⎟ + ∑ ⎜ H fi i ⎟ + (− rA )ρbulk catalyst A H Ro = 0 dz ⎠ dz ⎠ ⎝
⎛
dT⎞ ⎛
∑⎜⎝FCp dz ⎟⎠ +⎜⎝H i
i
fA
dFA dF dF dF dF ⎞ + Hf B B + Hf C C + Hf E E + Hf D D ⎟ dz dz dz dz dz ⎠
+ (− rA )ρ bulkcatalyst A HR 0 = 0
Lampiran D
Reaktor
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
dT ⎞ ⎡⎛ dx dx dx dx ⎞⎤ ⎛ Σ⎜ Fi Cpi − H f B FAmula + H f C FAmula + H f D FAmula ⎟ + ⎢⎜ − H f A FAmula ⎟ + dz ⎠ ⎣⎝ dz dz dz dz ⎠⎥⎦ ⎝ ⎡⎛ dx dx dx dx ⎞⎤ ⎢⎜ − H f A FAmula dz − H fC FAmula dz + H f E FAmula dz + H f D FAmula dz ⎟⎥ =0 ⎠⎦ ⎣⎝
( (
) )
0 dT ⎞ ⎡ − H f A − H fB + H fC + H f D + H R1 +⎤ dx ⎛ ∑⎜⎝ FiCpi dz ⎟⎠ + ⎢⎢ − H − H + H + H + H 0R ⎥⎥FAmula−mula dz = 0 2 fA fC fE fD ⎦ ⎣
Jika
(
)
(
)
∆HR1 = HR01 − H fA − H fB + H fC + H fD
∆HR2 = HR02 − H fA − H fC + H fE + H fD dT = dz
(− ∆H R1 )FA
dx dx + (− ∆H R2 )FAmula−mula dz dz ∑(FiCpi )
mula− mula
[
] [
(− ∆H R1 )(− rA )A ρ bulkkatalis + (− ∆H R 2 ) (− rA ) A ρ bulkkatalis dT = dz Σ(Fi Cp i )
]
Keterangan : T
: suhu (K)
z
: tinggi bed (m)
(-∆HR)
: panas reaksi (kJ/kmol)
A
: luas permukaan (m2)
-rA
: kecepatan reaksi (kmol MEA/kg katalis.jam)
Cpi
: kapasitas panas tiap komponen (kJ/kmol K)
Fi
: jumlah mol tiap komponen (kmol/jam)
Lampiran D
Reaktor
……….. (3)
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Panas pembentukan produk pada 298 OK (∆HR0) :
∆H reaksi 298 = (∆H produk 298 − ∆Hrreak tan 298 )
Komponen
Hf (Tr) (kJ/kmol)
MEA
-210190
NH3
-45900
EDA
-17340
DETA
-5860
H2O
-241800
Reaksi (1) : ∆H reaksi 298 = [( -17340 – 241800 ) – (-210190 - 45900)] = -3050 kJ/kmol Reaksi (2) : ∆H reaksi 298 = [( -5860 - 241800) – (-210190 -17340)] = -20130 kJ/kmol Karena ∆Hr negatif, maka kedua reaksi berlangsung secara eksotermis.
•
Pressure Drop pada elemen volum
Untuk menghitung pressure drop dalam reaktor, digunakan persamaan Ergun : ⎞ dP G ⎛ 1 − ε ⎞⎛⎜ 150 (1 − ε )µ =− + 1,75 G ⎟ ………………………… (4) ⎜ 3 ⎟⎜ ⎟ ρ g c D p ⎝ ε ⎠⎝ dz Dp ⎠
Lampiran D
Reaktor
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
G=
ρ=
∑F BM
avg
(kg/m2.s)
A. 3600
P BM avg
(kg/m3)
RT
BM avg = ∑ ( xi BM i )
(kg/kmol)
µ avg = [∑ ( z i µ i )]× 10 −6
(kg/m.s)
Dengan :
•
P
=
tekanan (lbm/ft2)
ε
=
porositas
gc
=
faktor konversi (4,17x108 lbm.ft/s2.lbf)
Dp =
diameter partikel dalam bed (ft)
µ
=
viskositas gas ( lbm/ft.jam)
ρ
=
densitas gas (lb/ft3)
G
=
kecepatan superficial (lbm/ft2.jam)
Menentukan persamaan kecepatan reaksi
Reaksi yang terjadi adalah : MEA (g) + NH3 (g)
EDA (g) + H2O (g) (reaksi 1)
MEA (g) +
DETA (g) + H2O (g)
EDA (g)
(reaksi 2)
Persamaan kecepatan reaksi :
Lampiran D
r1 = k1 PMEA. PNH3
……………….... (5)
r2 = k2 PMEA. PEDA
……………….... (6)
Reaktor
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
(Morris,1981) dengan : rMEA
= kecepatan reaksi (kmol MEA/kg katalis.jam)
k
= konstanta kecepatan reaksi (L2/ kg katalis.kmol.jam)
PMEA = tekanan parsial MEA (atm) PNH3
= tekanan parsial NH3 (atm)
PEDA
= tekanan parsial EDA (atm)
Dengan program MATLAB ingin diketahui konversi MEA, suhu produk dan tekanan keluar reaktor sebagai fungsi tinggi bed reaktor. Diketahui
:
Temperatur masuk
= 508 K = 235 0C
Tekanan masuk
Lampiran D
= 33 atm
Reaktor
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
PERHITUNGAN BED
Tin bed = 508 K Neraca massa bed
Komposisi gas umpan: Komponen Kmol/jam
Fraksi mol
Kg/jam
NH3
467,868
0,845
7968.260
H2O
0,903
0,002
16,268
EDA
0,869
0,002
52,216
MEA
83,548
0,151
5103,438
DETA
0,205
0.000
21,185
Jumlah
553,393
1,000
13161,368
Komposisi gas produk: Komponen
Kmol/jam
Fraksi mol
Kg/jam
NH3
415,232
0,750
7071,831
H2O
63,601
0,115
1145,759
EDA
43,442
0,07
2610,815
MEA
20,851
0,038
1273,639
DETA
10,267
0,018
1059,260
Jumlah
553,393
1,000
13161,368
Lampiran D
Reaktor
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Berat katalis di bed
Diketahui : Diameter (D)
= 1,3 m
Tinggi bed (Z)
= 2,6 m
Vbed =
π 4
= 102,362 in
D2Z
= 3,449 m3 Berat katalis = Vbed x ρb.cat = 1809,194 Vcat =
kg
Vbed (1 − ε )
Dengan ε = porositas katalis = 0,325, maka: Vcat = 1,582 m³
Waktu tinggal di bed
ρ =
P BM avg Z RT
= 19,894 kg/m3 Laju alir gas masuk = 661,583 Waktu tinggal
=
m3/jam
(Vbed
− Vcat ) laju alir gas
= 0,0025 jam
Lampiran D
Reaktor
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
= 9,037 detik
DIMENSI REAKTOR Tebal dinding reaktor
Dipilih bahan Carbon Steel SA-285 grade C Dari Brownell Appendix D diperoleh : Max allowable stress (f)
= 13750 psia
Efisiensi pengelasan (E)
= 0,8
Corrosion allowance ( c )
= 0,125 in
Tekanan operasi
= 33 atm = 484,77 psia
Over design = 10%, maka tekanan design = 533,247 psi Dari program Matlab, diperoleh : Diameter bed
=
1,3 m
= 51,182 in Jari-jari ( ri )
= 25,591 m
Tebal shell (ts)
=
P ri +c f E − 0.6 P
= 1,403 in Digunakan tebal shell standar = 1,5 in
Diameter luar reaktor
Diameter luar reaktor
=
(2 x tebal shell standar) + diameter dalam
Diameter luar reaktor
=
[( 2 x 1,5) + 51,182] in
Lampiran D
Reaktor
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
=
54,182 in
=
1,376 m
Tebal head reaktor
Dalam perancangan ini dipilih head jenis elliptical head (P> 200 psi) Bahan yang dipilih adalah Carbon Steel SA-285 grade C Dari Brownell diperoleh : Allowable stress (f)
= 13750 psi
Efisiensi pengelasan (E)
= 0,8 (double welded butt joint)
Corrosion allowance ( c )
= 0,125
Tebal head (th) =
⎛ ⎞ P × rc × W ⎜ +C⎟ ⎜ 2 × f × E − 0,2 × P ⎟ ⎝ ⎠
( Brownell 7.7 )
Dari tabel 5.7 Brownell dipakai OD standar 60 in diperoleh rc
= 60 in
icr
= 3,625 in 1
⎛ 3 + rc ⎞ 4 ⎜⎝ icr ⎟⎠
w
=
W
= 1,767
th
= 2,707 in
Digunakan tebal head standar = 2,75 in
Tinggi head reaktor
Tinggi head dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut : h = th + b + sf
(Brownell, hal 87)
Dari tabel 5.11, Brownell untuk th = 1,75 in, maka sf = 1,5 – 4,5 Lampiran D
Reaktor
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Dipilih sf = 3 in
dari pers. di fig. 5.8 Brownell
:
BC = rc - icr = 56,375 in AB = ID/2 - icr = 31,966 in AC = (BC2-AB2)/2 = 51,920 in B
= rc - AC = 8,080 in
Tinggi head reaktor (OA) = 13,830 in = 0,351 m
Tinggi reaktor
Tinggi reaktor = tinggi bed + (2 x tinggi head) + ruang kosong diatas dan dibawah bed
Lampiran D
Reaktor
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Ruang kosong diatas bed
= 2 ft
= 24 in
= 0,609 m
Ruang kosong dibawah bed = 2 ft
= 24 in
= 0,609 m
maka: Tinggi reaktor
= [ 102,362 + (2 x 0,351) + 24 + 24 ] in = 178,023 in = 4,103 m
Diameter pipa pemasukan dan pengeluaran
Diameter optimum pipa dapat ditentukan dengan persamaan : Di,opt
= 226 G 0,5 ρ (-0.35)
G
= laju alir, kg/s
ρ
= densitas, kg/m3
Di
=
diameter optimum, mm
a. Diameter pipa pemasukan : G
= 3,656 kg/s
ρ
= 19,894 kg/m3
maka Di
= 151,725 mm = 5,973 in
Digunakan pipa standar : IPS
= 6 in
OD
= 6,625 in
SN
= 40
Lampiran D
Reaktor
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
ID
= 6,065 in
b. Diameter pipa pengeluaran : G
= 3,656 kg/s
ρ
= 18,325 kg/m3
maka Di
= 156,151 mm = 6,148 in
Digunakan pipa standar : IPS
= 8 in
OD
= 8,625 in
SN
= 40
ID
= 7,981 in
Isolasi Reaktor
Asumsi : suhu di dalam reaktor = suhu permukaan dinding sebelah dalam shell = suhu permukaan luar shell karena tebal shell relatif kecil dan konduktivitas bahan sangat besar. Isolator yang digunakan jenis asbestos dengan data-data sebagai berikut : e
= 0,93000
(Daftar A-3,J.P. Holman)
kisolasi
= 0,16615 W/m.C
(Daftar A-3,J.P. Holman)
Ta Lampiran D
T1 T2 T3
Reaktor
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Suhu isolator bagian luar (T3)
= 40ºC = 313 K
Suhu rata-rata dalam reaktor (T1=T2)
= 272,5715 ºC = 545,5715 K
Suhu udara luar (Ta)
= 30 ºC = 303 K
Suhu film Tf = (T3 + Ta)/2
= 308 K
β
= 1/Tf
= 0,029
∆T
=
= 278 K
T3 - Tf
Sifat Fisis udara pada Tf : 308 K r
=
1,149 kg/m3
cp
=
1006,228 J/kgC
k
=
0,027 W/mC
m
=
0,000019 kg/ms
Asumsi :
(Daftar A-5, J.P.Holman)
a. Sifat-sifat udara tetap b. Di sekeliling reaktor terjadi konveksi bebas
Menghitung koefisien perpindahan panas konveksi
Gr =
Pr =
l3ρ 2β g ∆t
µ2 cp.µ k
Raf = Gr. Pr
Lampiran D
Gr = bilangan Grasshof
Pr = bilangan Prandtl
Raf = bilangan Rayleigh
Reaktor
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Bila Raf = 104 - 109
⎛ ∆t ⎞ hc = 0.29⎜ ⎟ ⎝ L ⎠
Bila Raf = 109 – 1012
hc = 0.19(∆ t )
0.25
1/ 3
hc
= koefisien perpindahan panas konveksi
L
= tinggi silinder reaktor
Gr
= 4,821E+11
Pr
= 0,706
(Mc Adams,1958)
= 4,522m
Raf = 3,402.E+11 hc
=
0,325 W/m2C
Menghitung koefisien perpindahan panas radiasi
Koefisien perpindahan panas radiasi dihitung dengan :
qr = ε τ (Ts − Tu ) 4
4
dengan : e
= emisivitas
t
= konstanta Stefan Boltzman = 5,67E-08 W/m2K4
Ts = suhu dinding = 313 K Tu = suhu udara
= 303 K
Bahan dinding reaktor adalah Cr-Ni dengan Kb = 17W/mC qr = 61,633 W/m2
Lampiran D
Reaktor
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Koefisien perpindahan panas radiasi hr
= qr/(Ts-Tu) = 6,163 W/m2C
Menentukan tebal isolasi
Trial tebal isolasi = 0,412 m qc
= hc A (T3 – Ta) = 69,769W
qr
= hr A (T3 – Ta) =
1323,527 W
q keluar = qc + qr = 1393,295W q masuk = q keluar = q konduksi =
R3
= 0,756 m
Tebal isolasi =
Lampiran D
2π L (T1 − T3 ) R R ln 2 ln 3 R1 R2 + k1 k2
0,412 m
check
Reaktor
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Lampiran D
Reaktor
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine dari Monoethanolamine dan Ammonia Kapasitas 20.000 Ton / Tahun
Lampiran D
Reaktor