BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap tahun, pertumbuhan penduduk Indonesia mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 jumlah penduduk tercatat 237,6 juta dengan tingkat pertumbuhan 1,49% per tahun (www.bps.go.id). Tahun 2013 jumlah penduduk Indonesia diprediksi sebesar 250 juta jiwa. Hal ini merupakan peluang dan dapat menjadikan Indonesia sebagai pasar yang menjanjikan bagi semua industri. Perkembangan industri juga diikuti dengan tren perkembangan ekonomi suatu negara. Banyak jenis industri yang ada di Indonesia, terdapat industri food and beverages, tobacco, bank, kosmetik, dll. Salah satu jenis produk industri kosmetik adalah shampoo. Hampir setiap orang menggunakan shampoo sebagai produk sehari-hari. Hal ini menarik minat produsen shampoo untuk berlomba-lomba menciptakan produk guna memenuhi permintaan masyarakat. Produk shampoo terdiri dari tiga jenis, yaitu shampoo pada biasanya atau biasa disebut shampoo kecantikan, shampoo anti dandruff dan shampoo perawatan yang menggunakan bahan baku herbal. Shampoo kecantikan mendominasi produksi di Indonesia. Saat ini perkembangan produksi shampoo Indonesia sangat pesat sehingga menyebabkan persaingan di bidang ini menjadi sangat ketat. Berdasarkan Indonesian Commercial Newsletter, pertumbuhan produksi shampoo setiap tahunnya sebesar 2%. Pertumbuhan ekonomi di industri kosmetik ini membuat perusahaan menerapkan strategi agar produknya selalu mempunyai keunggulan bersaing dan dapat memenangkan kompetisi pasar. Pertumbuhannya tercatat stabil
1
untuk industri shampoo di Indonesia yang mengikuti pertumbuhan jumlah penduduk. Hal ini juga menyebabkan suatu perusahaan ingin selalu meningkatkan kualitas dari suatu produk yang dapat meningkatkan penjualan suatu produk sehingga dapat meningkatkan market share. Perusahaan yang bergerak di industri kosmetik semakin berkembang dan pesat, seperti Unilever, P&G, Wings group, Tempo scan, Martha Tilaar Group, dll. Pemegang market share untuk shampoo terbesar adalah unilever sebesar 60%, disusul dengan P&G sebesar 30% sedangkan untuk PT. Lion Wings kurang dari 10%. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh Direktur Marketing PT. Lion Wings yaitu “market share kita tidak lebih dari 10%”. Menurut data dari Maybank KE juga menyebutkan demikian.
Sumber: Maybank KE, 2012 Gambar 1.1. Market Share Shampoo di Indonesia Selain market share yang kecil, penjualan shampoo Emeron juga semakin menurun tiap tahunnya yang didukung data dari perusahaan tentang value share by brand. Hal ini yang mendorong PT Lion Wings mengambil langkah
2
pengembangan produk shampoo Emeron untuk meningkatkan value share nya kembali.
Sumber: Litbang PT Lion Wings Gambar 1.2 Value Share Shampo Tahun 2007-2012 Dalam perjalanannya, PT Lion Wings telah melakukan beberapa langkah untuk meningkatkan value sharenya. Langkah-langkah yang sudah diambil adalah peningkatan kualitas, mengeluarkan produk baru, menambah intensitas iklan untuk menarik minat konsumen dengan produk tersebut. Namun langkah-langkah ini belum dapat meningkatkan value share, padahal pertumbuhan produksi industri shampoo terus meningkat. Hal ini membuat perusahaan ingin mencari tahu apa yang sebenarnya konsumen inginkan. Kendala industri dalam pengembangan produknya adalah belum tersedia informasi yang cermat mengenai selera pelanggan, oleh karena itu pengamatan terhadap selera pelanggan harus menjadi perhatian dan industri harus segera menyesuaikannya. Salah satu bentuk penilaian kinerja industri adalah penilaian terhadap Quality Function Deployment (QFD). Konsep QFD merupakan alat untuk 3
mengidentifikasi kebutuhan pelanggan. Tujuannya adalah menjamin bahwa produk yang dihasilkan dapat memenuhi tingkat kualitas yang sesuai dengan keinginan
pelanggan.
Efendi
(2007)
mengungkapkan
bahwa
penelitian
mengggunakan QFD mampu mengungkap kesenjangan kualitas produk dan layanan dengan fakta yang diterima pelanggan sehingga perlu dilakukan tindakan teknis peningkatan sumber daya manusia dan manajemen. Konsep ini dipilih karena ada keterlibatan pelanggan dalam proses sehingga diharapkan konsep ini dapat mengatasi kesenjangan yang terjadi antara keinginan konsumen dengan teknikal produk. Konsep ini dimulai dari mengetahui atribut apa saja yang diinginkan konsumen atas produk shampoo yang diinginkan sehingga dapat memperbaiki kualitas produk yang sudah ada. Penelitian ini berusaha menemukan faktor yang diprioritaskan oleh pelanggan dalam memilih produk shampoo berdasarkan tingkat kepuasan pelanggan dengan QFD. Informasi QFD tersebut akan bermanfaat untuk melakukan redesign kualitas untuk meningkatkan market share perusahaan. Peningkatan market share selalu diikuti dengan kompetisi antar perusahaan. Kompetisi tidak hanya tentang seberapa produktivitas perusahaan tersebut dan seberapa rendah harga produk maupun jasa, namun lebih pada kualitas produk atau jasa yang ditawarkan. Tidak ada perusahaan yang akan berinvestasi pada pengembahan produk atau jasa tanpa mengetahui apakah desain tersebut kompetitif atau tidak. Dengan QFD, tim pengembang dapat dibantu untuk menilai produk atau jasa dari perusahaan tersebut dibanding dengan produk atau jasa dari kompetitornya. Jika tim pengembang mengetahui seberapa bagus produk atau jasa
4
perusahaan mereka dan kompetitornya maka tim dapat menyusun strategi yang tepat apakah harus tetap menyeimbangkan posisi atau melebihi kompetitor atau bahkan menyerah karena sumber daya yang dimiliki tidak dapat menyaingi kompetitornya. 1.2 Rumusan Masalah Inti permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana cara perusahaan, di sini PT Lion Wings yang merupakan produsen shampoo Emeron, untuk dapat mengembangkan produk shampoo Emeron sesuai dengan harapan konsumen. Permasalahan ini cukup menarik, mengingat persaingan antar produk yang cukup ketat dan kompleksnya keinginan konsumen. Perusahaan harus mengetahui apa yang diinginkan konsumen dan dapat mentransformasikan keinginannya ke dalam bentuk spesifikasi produk shampoo yang sesuai dengan keinginan konsumen. 1.3 Pertanyaan Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi pertanyaannya adalah: i.
Apa keinginan konsumen terhadap produk shampoo?
ii. Bagaimana penilaian produk shampoo Emeron dibandingkan shampoo produksi Unilever (Sunsilk) dan produksi P&G (Pantene)? iii. Langkah apa saja yang harus dilakukan PT Lion Wings untuk mengembangkan produk shampoonya? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: i.
Mengidentifikasi keinginan pelanggan terhadap produk shampoo.
5
ii. Menganalisis posisi shampoo Emeron terhadap shampoo Sunsilk dan Pantene. iii. Merumuskan langkah-langkah pengembangan produk shampoo Emeron melalui atribut teknis. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi: i.
Pihak akademis sehingga dapat menjadi referensi bagi akademis lain
ii. Perusahaan untuk dapat membantu menganalisa apakah produk yang saat ini ada telah sesuai dengan ekspektasi pelanggan lalu memberi masukan mengenai produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan berdasarkan hasil analisa menggunakan QFD. 1.6 Batasan Penelitian Pengembangan suatu produk mencakup banyak aspek. Untuk memfokuskan penelitian, maka terdapat pembatasan masalah. Hal-hal yang di luar pokok penelitian tidak akan dibahas. Pembatasan ruang lingkup dibutuhkan agar hal yang diteliti tidak terlalu luas sehingga penelitan dapat lebih fokus. Hal ini dapat menyebabkan hal yang diteliti dapat diteliti lebih dalam. Adapun pembatasan ruang lingkup yang dibuat adalah: i.
Pengembangan produk shampoo dilakukan pada shampoo Emeron.
ii. Kompetitor yang dipilih adalah Sunsilk yang merupakan produk dari Unilever dan Pantene dari P&G. Unilever dan Pantene merupakan market leader di industrinya sehingga penulis ingin mengetahui kekuatan masing-
6
masing perusahaan dengan membandingkan shampoo Emeron dengan shampoo dari masing-masing perusahaan tersebut. iii. Sampel untuk mencari daftar pertanyaan kuesioner dengan metode wawancara berjumlah 20 orang. iv. Sampel kuesioner penelitian ini adalah orang yang pernah menggunakan shampoo Emeron dan shampoo pesaingnya yaitu Sunsilk dan Pantene. v. Pengambilan data dilakukan dari Januari 2014 hingga April 2014. vi. Tahapan
yang
dianalisis
hanya
sampai
perencanaan
produk
dan
pengembangan desain, sedangkan perencanaan pembuatan, dan perencanaan produksi tidak dibahas. Sehingga biaya untuk pengembangan produk juga tidak dibahas. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini disusun dengan maksud memudahkan pembaca dalam mendapatkan gambaran keseluruhan secara jelas dari penelitian yang dilakukan. Sistematika penulisan thesis ini adalah sebagai berikut: BAB I. PENDAHULUAN Pada bab ini, penulis akan menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan dalam penyusunan hasil penenilitan ini. BAB II. LANDASAN TEORI Pada bab ini, penulis menguraikan semua teori yang berhubungan dan mendukung dalam melakukan pemecahan masalah yang dihadapi penulis. BAB III. METODE PENELITIAN
7
Bab ini berisikan gambaran pola berpikir dan langkah-langkah sistematis yang akan dilakukan penulis dalam pengolahan data. BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis akan memaparkan data-data yang dibutuhkan dan yang berguna dalam penyelesaian penelitian dengan memakai metode-metode pengukuran yang sesuai dengan permasalahan. Bab ini juga membahas hasil analisa dari data-data yang telah didapatkan sehingga dapat menganalisa pengembangan produk shampoo Emeron. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini penulis akan menguraikan kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan pada bab IV. Selain itu bab V ini juga berisi saran-saran yang dapat diberikan oleh penulis sebagai bahan pertimbangan yang berguna bagi produk shampoo Emeron.
8