BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki berbagai sektor industri yang salah satunya adalah pertambangan. Salah satu karakteristik industri pertambangan adalah padat modal, padat teknologi dan memiliki risiko yang besar. Oleh karena itu, dalam rangka menjamin kelancaran operasi, menghindari terjadinya kecelakaan kerja, kejadian berbahaya dan penyakit akibat kerja maka diperlukan implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada kegiatan pertambangan. Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas. Berdasarkan pembicaraan dalam Seminar Nasional K3 2012 di Gd. Serbaguna Prof. Sudharto Undip Tembalang dengan tema “Peran Ahli K3 dalam Penerapan Safety Berhavior untuk Savety Culture di Lingkungan Kerja Pertambangan dan Migas”, menyatakan bahwa penyebabnya kecelakaan di pertambangan atau migas 88% karena faktor manusia, 10% faktor alat dan 2%
By : Mariane Christanti Harumina Tri Puspita Program Magister Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
[email protected]
BAB I
- 17
adalah takdir. Kecelakaan karena faktor manusia adalah kecelakaan dengan angka tertinggi. Terjadinya kecelakaan kerja tentu saja menjadikan masalah yang besar bagi kelangsungan suatu usaha. Kerugian yang diderita tidak hanya berupa kerugian materi yang cukup besar namun lebih dari itu adalah timbulnya korban jiwa yang tidak sedikit jumlahnya. Kehilangan sumber daya manusia ini merupakan kerugian yang sangat besar karena manusia adalah satu-satunya sumber daya yang tidak dapat digantikan oleh teknologi apapun. Dengan melaksanakan K3 akan terwujud perlindungan terhadap tenaga kerja dari risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang dapat terjadi pada waktu melakukan pekerjaan di tempat kerja. Dengan dilaksanakannya perlindungan K3, diharapkan akan tercipta tempat kerja yang aman, nyaman, sehat dan tenaga kerja yang produktif, sehingga akan meningkatkan produktivitas kerja dan produktivitas perusahaan. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk melihat perkembangan perusahaan adalah dengan cara melihat hasil penilaian kinerja. Penilaian kinerja digunakan perusahaan untuk menilai kinerja karyawannya atau mengevaluasi hasil pekerjaan karyawan. Dimensi yang dipergunakan di dalam melakukan penilaian kinerja karyawan menurut Prawirosentoso (1999) adalah pengetahuan atas pekerjaan, perencanaan dan organisasi, mutu pekerjaan, produktivitas, pengetahuan teknis, judgement, komunikasi, kerjasama, kehadiran dalam rapat, manajamen proyek, kepemimpinan, dan kemampuan memperbaiki diri sendiri. Pada peneilitian ini, penilaian kinerja dilakukan melalui dua aspek yaitu
By : Mariane Christanti Harumina Tri Puspita Program Magister Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
[email protected]
BAB I
- 18
produktivitas dan kualitas tenaga kerja perusahaan. Semakin meningkatnya kualitas kerja maka akan semakin meningkat pula produktivitas kerja perusahaan, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba juga meningkat. Produktivitas merupakan sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini (Dewan Produktivitas Nasional). Sedangkan menurut Blocher et al., (2005) produktivitas merupakan hubungan input dan output dan sebagai pengukur efisiensi dalam memproduksi produk. Produktivitas bukan hanya pada tingkat efisiensi dalam memproduksi barang saja akan tetapi produktivitas juga mengikutsertakan pendayagunaan sumber daya manusia dan keterampilan guna mencapai tujuan dengan menggunakan sumber daya secara efisiensi dan menjaga kualitas yang baik. Produktivitas tenaga kerja memperoleh perhatian yang cukup besar karena produktivitas tenaga kerja bersumber dari tenaga kerja berkualitas yang melaksanakan kegiatan. Menurut Usry dan Hammer (2005) “Produktivitas tenaga kerja merupakan kemampuan seorang tenaga kerja untuk menghasilkan sejumlah output dalam satuan waktu tertentu”. Tenaga kerja sering dijadikan salah satu faktor pengukur produktivitas. Hal ini disebabkan karena tenaga kerja sangat berperan dalam kegiatan produksi, tanpa tenaga kerja kegiatan produksi tidak akan berjalan dan input tenaga kerja mudah dihitung dibandingkan faktor lainnya, serta biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk tenaga kerja cukup besar untuk pengadaan
By : Mariane Christanti Harumina Tri Puspita Program Magister Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
[email protected]
BAB I
- 19
produk.. Tenaga kerja yang mempunyai sikap inovasi, dinamis, dan kreatif akan membawa perubahan pada perusahaan. Hal ini sangat menguntungkan bagi perusahaan karena tingkat produktivitas akan meningkat. Tingkat kecelakaan yang terjadi akan mempengaruhi seberapa banyak tenaga kerja dalam menghasilkan produktvitas suatu produk. Hal ini dikarenakan sikap dan kedisiplinan para pekerja akan mempengaruhi tingkat produktivitas
tenaga
kerja.
Kualitas
tenaga
kerja
yang tinggi
akan
mempengaruhi pula tingkat produktivitasnya. Kualitas tenaga kerja dapat dilihat melalui perbandingan antara seberapa banyak jam kerja yang hilang akibat kecelakaan yang terjadi dengan total jam kerja karyawan. Semakin banyak jam kerja yang hilang, hal ini membuktikan semakin tinggi tingkat kecelakaan yang terjadi dan akan mempengaruhi produktivitas tenaga kerja dalam menghasilkan produk. Kualitas tenaga kerja adalah suatu standar fisik yang diukur karena hasil kerja yang dilakukan atau dilaksanakan karyawan atas tugas-tugasnya.. Inti dari kualitas tenaga kerja adalah suatu hasil yang dapat diukur dengan efektifitas dan efisiensi suatu pekerjaan yang dilakukan oleh sumber daya manusia atau sumber daya lainnya dalam pencapaian tujuan atau sasaran perusahaan dengan baik dan berdaya guna. .Produktivitas Tenaga Kerja =
Jumlah yang dihasilkan (output) Jumlah masukan tenaga kerja (input)
Kualitas Tenaga Kerja =
Total kehilangan hari kerja (output) Total Jam Kerja Karyawan (input)
By : Mariane Christanti Harumina Tri Puspita Program Magister Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
[email protected]
BAB I
- 20
Produktivitas dapat digunakan sebagai pengontrol agar perusahaan dapat tetap survive, apabila perusahaan memperoleh laba tinggi belum tentu perusahaan dapat bertahan apabila tingkat produktivitas rendah karena dalam jangka panjang produktivitas yang rendah akan mengerogoti laba perusahaan PT. Freeport Indonesia (PTFI) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan tembaga dan emas. PT Freeport Indonesia beroperasi dan melakukan kegiatan penambangan di wilayah Tembagapura Kabupaten Mimika Propinsi Papua bagian Barat Indonesia. Operasi penambangan dilakukan dengan dua teknik yaitu tambang terbuka dan tambang bawah tanah. Lokasi tambang terbuka adalah Tambang Terbuka Grasberg dan beberapa lokasi Tambang Bawah Tanah yaitu GBT (Gunung Bijih Timur), DOZ (Deep Ore Zone), Deep MLZ, Big Gossan, Grasberg Bloc Cave, dan Kucing Liar. Saat ini DOZ, Big Gossan, dan Deep MLZ sudah mulai berproduksi meski belum signifikan. Produktivitas PTFI tidak hanya dilihat dari input yang berupa faktor-faktor produksi dan output berupa hasil produksi akan tetapi dapat dilihat dari sikap dan kedisplinan para pekerja. Sikap dan kedisiplinan para pekerja akan mempengaruhi tingkat produktivitas tenaga kerja. Hal ini dapat dilihat dari tingkat kepatuhan dan kepedulian tenaga kerja terhadap program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Kesiplinan dan kepatuhan tenaga kerja PTFI terhadap K3 akan mengurangi tingkat kecederaan atau kecelakaan yang terjadi. Semakin sedikit tingkat kecelakaan yang terjadi dalam menghasilkan output, maka akan semakin meningkat produktivitas yang dihasilkan setiap tenaga kerjanya.
By : Mariane Christanti Harumina Tri Puspita Program Magister Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
[email protected]
BAB I
- 21
Program
pencegahan
kecelakaan
yang
dilakukan
Departemen
Keselamatan, dan Kesehatan Kerja antara lain dengan melakukan safety meeting dan penyuluhan (konseling) tentang K3 bagi karyawan, memberi sanksi kepada karyawan yang terbukti melanggar aturan standar yang berlaku dalam pekerjaannya, mereview (meninjau) kembali prosedur standar operasional yang berlaku dan disesuaikan dengan kondisi di lapangan, dan melakukan tindakan perbaikan (corrective action) yang diperlukan untuk mengatasi kondisi tidak aman yang terjadi di areal penambangan. Kasus kecelakaan yang terjadi di PTFI terdiri dari fatal, LTA (Lost Time Accident), RAC (Restricted Activity Case), NDL (No Days Lost), dan FAC (First Aid Case) di tahun 2008 terdapat 119 kasus, tahun 2009 adalah 100 kasus, tahun 2010 adalah 263 kasus, tahun 2011 adalah 193 kasus, dan 2012 adalah 38 kasus. Kecelakaan kerja yang sering terjadi pada Tambang Terbuka dan Tambang Bawah Tanah disebabkan oleh dua faktor utama yakni tindakan tidak aman (Unsafe Act) dan kondisi tidak aman (Unsafe Condition). Selain itu, penyebab terjadinya kecelakaan dibagi menjadi dua faktor penyebab yaitu (1) faktor personal, terdiri dari work caution, HIRA, knowledge, supervision, and motivation, dan (2) faktor pekerjaan, terdiri dari: mechanical problem, guidane, work coordination, access to area, and SOP. Program-program kerja yang dilaksanakan oleh Departemen K3 lebih terfokus pada penanganan masalah-masalah seputar keselamatan kerja, sedangkan masalah-masalah kesehatan kerja terutama penyakit akibat kerja serta lingkungan kurang mendapat perhatian yang serius oleh pihak manajemen Departemen K3.
By : Mariane Christanti Harumina Tri Puspita Program Magister Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
[email protected]
BAB I
- 22
Penelitian ini berfokus pada analisis untuk menilai kinerja dari dua aspek yaitu aspek produktivitas dan kualitas tenaga kerja perusahaan pada PT Freeport Indonesia sehingga perusahaan dapat meningkatkan profitabilitas. Dengan melihat kondisi diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Analisis Penilaian Kinerja dari Aspek Produktivitas dan Kualitas Tenaga Kerja Tambang Terbuka dan Tambang Bawah Tanah (Kasus pada PT Freeport Indonesia)”.
1.2 Rumusan Masalah Output dari suatu proses produksi tergantung dari tingkat produktivitas unit produksi yang bersangkutan, jika produktivitas suatu perusahaan tinggi maka output produksinya akan tinggi pula. Output merupakan hasil dari produksi, sedangkan input adalah faktor-faktor produksi (modal, tenaga kerja, teknologi dan alam). Tenaga kerja memegang peranan yang cukup penting dalam produktivitas. (Muchdrasyah Sinungan, 2008). Tingkat kecelakaan yang terjadi akan mempengaruhi seberapa banyak tenaga kerja dalam menghasilkan produktvitas suatu produk. Hal ini dikarenakan sikap dan kedisiplinan para pekerja akan mempengaruhi tingkat produktivitas tenaga kerja. Kualitas tenaga kerja yang tinggi akan mempengaruhi pula tingkat produktivitasnya. Semakin banyak jam kerja yang hilang, hal ini membuktikan semakin tinggi tingkat kecelakaan yang terjadi dan akan mempengaruhi produktivitas dan kualitas tenaga kerja dalam menghasilkan produk Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana perkembangan
By : Mariane Christanti Harumina Tri Puspita Program Magister Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
[email protected]
BAB I
- 23
produktivitas dan kualitas tenaga kerja tambang terbuka dan tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia dari tahun 2008-2012?”.
1.3 Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah diatas, terdapat batasan masalah dalam penelitian ini: 1. Penilaian kinerja dilihat dari dua aspek yaitu produktivitas dan kualitas tenaga kerja perusahaan (PT Freeport Indonesia) 2. Penilaian kualitas produktivitas dinilai melalui dua kategori yaitu pada kualitas produktivitas tenaga kerja dan kualitas produktivitas peralatan. 3. Produktivitas yang dibahas adalah produktivitas tenaga kerja langsung yaitu produktivitas tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses penambangan khususnya dari Departemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). 4. Penilaian kinerja pada produktivitas tenaga kerja dan kualitas produktivitas tenaga kerja pada Tambang Terbuka dan Tambang Bawah Tanah PT Freeport Indonesia. 5. Pengukuran produktivitas yang digunakan adalah produktivitas parsial karena dalam penelitian ini lebih difokuskan pada produktivitas tenaga kerja. 6. Data yang digunakan adalah data perusahaan dari tahun 2008 s/d 2012 karena keterbatasan data yang diperoleh dan ketersediaan data yang ada.
By : Mariane Christanti Harumina Tri Puspita Program Magister Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
[email protected]
BAB I
- 24
1.4 Tujuan Penelitian Pengukuran produktivitas dan kualitas tenaga kerja berfungsi untuk mengetahui dan membandingkan efisiensi produksi perusahaan dari tahun ke tahun. Seperti dikemukakan oleh Muchdrasyah Sinungan (2008) bahwa “Produktivitas secara umum berarti perbandingan antaa pelaksanaan sekarang dengan pelaksanaan secara historis”. Dengan menggunakan sumber daya yang sama, pelaksanaan produktivitas akan meningkat atau sama, pertambahan sumber daya yang relatif kecil akan meningkatkan produksi atau tidak. Pengukuran seperti ini menunjukkan pencapaian yang relatif, perbandingan pelaksanaan sekarang dengan target. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi untuk menilai kinerja dari dua aspek yaitu produktivitas dan kualitas tenaga kerja Tambang Terbuka dan Tambang Bawah Tanah dari tahun 2008 s/d 2012, sehingga didapatkan pengukuran produktivitas
dan kualitas tenaga kerja untuk
mengetahui
perkembangan produktivitas dan kualitas tenaga kerja perusahaan dari Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) PT Freeport Indonesia apakah meningkat atau menurun dari tahun 2008 s/d 2012.
1.5 Manfaat Penelitian Peneliti berharap setelah penelitian ini selesai dilaksanakan, dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan. Diantaranya sebagai berikut:
By : Mariane Christanti Harumina Tri Puspita Program Magister Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
[email protected]
BAB I
- 25
1. Bagi perusahaan a. Dapat menjadi bahan pertimbangan dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas tenaga kerja perusahaan b. Dapat memberikan sumbangan baik berupa pemikiran dan saran-saran yang berguna bagi perusahaan dalam pengambilan kebijakan. 2. Bagi pembaca Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan referensi untuk memperluas wawasan maupun sebagai acuan bagi peneliti-peniliti selanjutnya yang mungkin akan dilakukan khususnya yang berkaitan dengan produktivitas dan kualitas tenaga kerja perusahaan khususnya pada perusahaan pertambangan (studi kasus pada PT Freeport Indonesia) untuk tujuan akademik atau pembahasan ilmiah.
1.6 Sistematika Penulisan Tesis Sistematika penulisan tesis ini terdiri dari tujuh bab yaitu: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN LITERATUR Bab ini menguraikan mengenai teori-teori yang mendasari tentang topik
penelitian
produktivitas,
yang
dilakukan
produktivitas
tenaga
yaitu
mengenai
konsep
kerja,
faktor-faktor
yang
By : Mariane Christanti Harumina Tri Puspita Program Magister Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
[email protected]
BAB I
- 26
mempengaruhi produktivitas, unsur-unsur produktivitas, pengukuran produktivitas, konsep kualitas, pengertian kualitas kerja, pengertian keselamatan dan kesehatan kerja (K3), sebab-sebab kecelakaan, masalah keselamatan dan kesahatan
kerja, kecelakaan kerja
tambang, pengertian kerja tambang, penggolongan kecelakaan tambang, tindakan setelah kecelakaan kerja, konsep penilaian kinerja karyawan, pengertian penilaian kinerja karyawan, tujuan penilaian kinerja, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja, dan cara-cara untuk meningkatkan kinerja. BAB III: LATAR BELAKANG KONTEKSTUAL OBJEK PENELITIAN Bab
ini
meliputi
Gambaran
umum
perusahaan,
sejarah
perkembangan perusahaan, manajemen sumber daya manusia, struktur organisasi, visi, misi dan tujuan perusahaan, personalia mengenai jumlah karyawan, hari dan jam kerja, uniit organisasi, peralatan
yang
digunakan,
indikator
kinerja
kunci
(Key
Performance Indicator), operasi penambangan PT Freeport Indonesia, sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di PT Freeport Indonesia yang meliputi: prinsip-prinsip pedoman K3, produk yang selamat, perbaikan berkelanjutan, kebijakan K3, kontrol operasional, kesiapan dan penanganan keadaan darurat, hadiah dan penalti, statistik kecelakaan yang meliputi: klasifikasi kecederaan menurut departemen ESDM RI, klasifikasi dan rate insiden PTFI, dan biaya tenaga kerja langsung.
By : Mariane Christanti Harumina Tri Puspita Program Magister Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
[email protected]
BAB I
- 27
BAB IV : RANCANGAN PENELITIAN Bab
ini
menggambarkan
langkah-langkah
sistematis
yang
dilakukan dalam proses peneltian yaitu: model penelitian, sifat dan jenis penelitian, yang meliputi: obyek dan lokasi penelitian, dan data penelitian, metode pengumpulan data serta metode analisis data. BAB V:
PEMAPARAN TEMUAN INVESTIGASI KASUS Bab ini berisi pemaparan hasil temuan dalam investigasi kasus yang berkaitan dengan produktivitas dan kualitas tenaga kerja yang terdiri dari statistik kecelakaan, meliputi: klasifikasi kecederaan menurut departemen ESDM RI, klasifikasi dan rate insiden PTFI, tabel data statistik kecelakaan pada Tambang Terbuka dan Tamabnng Bawah Tanah PTFI tahun 2008-2012, kerusakan properti serta tabel equipment list and equipment accident cost, Tabel pendataan penilaian prestasi K3 pertambangan tahun 2008-2012 yang berisi jumlah karyawan, jumlah jam kerja, kapasitas produksi, jumlah korban kecelakaan yang tergolong fatal, LTA, RAC, NDL, dan FAC, jumlah hari kerja yang hilang serta jumlah kejadian berbahaya, dan biaya tenaga kerja langsung serta tabel jumlah jam kerja, kapasitas produksi dan tarif per jam PT Freeport Indoensia tahun 2008-2012.
By : Mariane Christanti Harumina Tri Puspita Program Magister Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
[email protected]
BAB I
- 28
BAB VI: ANALISIS DAN DISKUSI HASIL INVESTIGASI KASUS Bab ini akan menguraikan analisis terhadap pokok permasalahan yang telah dideskripsikan yaitu melakukan perhitungan dan analisis terhadap kualitas dan produktivitas parsial operasional tenaga kerja langsung dari tahun 2008-2012, melakukan perhitungan dan analisis terhadap kualitas dan produktivitas parsial keuangan tenaga kerja langsung dari tahun 2008 s/d 2012, membandingkan kualitas dari tahun ke tahun, membandingkan produktivitas parsial operasional dari tahun ke tahun, membandingkan produktivitas parsial keuangan dari tahun ke tahun dan menilai perkembangan kualitas dan produktif tenaga kerja langsung meningkat atau menurun. BABVII: RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI Bab ini akan membahas tentang kesimpulan dari hasil yang telah dilakukan dan juga berisi saran yang diharapkan berguna bagi PT Freeport Indonesia. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
By : Mariane Christanti Harumina Tri Puspita Program Magister Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
[email protected]
BAB I
- 29