BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak dimulainya pertambangan modern dengan penemuan batubara di Indonesia pada tahun 1856, yang dilanjutkan dengan pekerjaan persiapan selama kurang lebih 36 tahun sebelum produksi pertama tahun 1892. Seiring berkembangnya zaman, para produsen batubara asal Indonesia terus berkembang pesat sehingga pertambangan di Indonesia menjadi komoditi idola dunia. Walaupun jumlah batubara di Indonesia hanya sekitar 1% dari jumlah batubara di dunia, namun saat ini Indonesia adalah produsen batubara terbesar ketiga di dunia. Melemahnya ekonomi dunia telah membuat permintaan batubara menurun. Hal ini diperparah dengan meningkatnya pasokan batubara dari sejumlah negara sehingga semakin menekan harga batubara. Harga batubara internasional juga menghadapi tekanan setelah produsen mayoritas Cina memangkas harga jualnya untuk
mempertahankan
pangsa
pasar.
Perusahaan
tambang
akhirnya
memperlambat produksinya untuk menyesuaikan diri terhadap dinamika pasar yang lemah. Fitch Ratings Singapore menyatakan “perseroan harus memperhatikan likuiditas perusahaan tambang batubara. Likuiditas harus dijaga tetap kuat, terutama karena tidak adanya pemulihan yang terjadi dalam jangka pendek.” Melemahnya sumber likuiditas ini dikarenakan harga tambang batubara yang melemah sedangkan produksi batubara terus dilakukan, yang membuat kelebihan pasokan batubara sampai 12 bulan mendatang. Produksi yang terus 1
2
dilakukan ini akan membuat harga batubara terus mengalami pelemahan. Situasi ini memaksa produsen tambang menahan produksinya agar tidak terjadi kelebihan pasokan. Melemahnya harga batubara akan membuat produsen tambang batubara kesulitan mendapat tingkat likuiditas yang diinginkan, sehingga berdampak pada sulitnya menjual persediaan tambang batubara oleh produsen dalam mendapatkan aset tunai untuk menjaga tingkat likuiditasnya. Menurut Sutrisno (2000:18) “Likuiditas adalah kemampuan perusahaan atau bank untuk memenuhi kewajiban yang harus segera dipenuhi” Secara sederhana likuiditas adalah suatu ukuran jumlah sumber daya yang dimiliki perusahaan, yaitu kas atau yang mudah dicairkan ke kas dalam jangka pendek, untuk memenuhi kewajiban yang harus segera dipenuhi oleh perusahaan. Likuiditas merupakan kunci utama dalam upaya mempertahankan suatu usaha agar dapat bertahan. Likuiditas juga berarti mempunyai cukup dana di tangan untuk membayar tagihan pada saat jatuh tempo dan berjaga-jaga terhadap kebutuhan kas yang tidak terduga. Karena itu perusahaan dituntut agar mampu mengelola dana yang ada untuk membiayai segala kegiatannya dan harus hati-hati dalam menangani masalah keuangan, khususnya dalam pengelolaan sumber dan penggunaan kas yang baik, karena dapat memberikan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba serta mengetahui kondisi likuiditas perusahaan di masa yang akan datang. Hubungan antara arus kas operasi dengan likuiditas didasarkan pada asumsi bahwa jumlah arus kas dari aktivitas operasi akan mempengaruhi aktiva
3
lancar dan hutang lancar. Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi perusahaan diperoleh dari aktivitas utama pendapatan perusahaan seperti penerimaan dari pelanggan, penerimaan bunga, penerimaan dividen, penerimaan kas lainnya dan pembayaran bunga. Laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan dan struktur keuangan. Menurut Simamora (2006:523) “likuiditas mengarah pada kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan aset lancar yang dimilikinya.” Artinya, semakin besar nilai arus kas dari aktivitas operasi yang dimiliki maka semakin besar pula kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancarnya pada saar jatuh tempo. Hubungan antara arus kas investasi dengan likuiditas didasarkan pada asumsi bahwa jumlah arus kas dari aktivitas investasi akan mempengaruhi jumlah kas dan setara kas yang digunakan untuk perolehan dan pelepasan aktiva tetap, sehingga akan mempengaruhi tingkat likuiditas mengingat kas merupakan aktiva lancar yang paling likuid. Artinya semakin besar nilai arus kas dari aktivitas investasi yang dimiliki maka semakin besar pula kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jatuh tempo. Sedangkan mengenai arus kas pendanaan dengan likuiditas didasarkan pada asumsi bahwa jumlah arus kas dari aktivitas pendanaan akan mempengaruhi jumlah kas dan setara kas yang digunakan untuk menambah atau mengurangi jumlah dan komposisi modal serta hutang jangka panjangnya. Berdasarkan
penelitian
terdahulu
mengenai
faktor-faktor
yang
mempengaruhi tingkat likuiditas, penulis tertarik untuk mengangkat kembali tema
4
penelitian tersebut. Dengan hal ini penulis mencoba membuktikan kembali hasil dari penelitian tersebut, namun dilakukan dengan variabel independen yang berbeda dan unit analisis yang berbeda pula dengan penulis sebelumnya. Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang telah dipaparkan sebelumnya, penulis ingin menggambarkan lebih lanjut dengan melakukan penelitian yang tertuang dalam judul: “PENGARUH ARUS KAS TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS PERUSAHAAN BATUBARA” (Studi Empiris pada Perusahaan Tambang Batubara yang Terdaftar di BEI) 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1.
Bagaimana kondisi kas perusahaan berdasarkan laporan arus kas.
2.
Bagaimana tingkat likuiditas pada perusahaan.
3.
Bagaimana hasil dari pengaruh arus kas terhadap tingkat likuiditas perusahaan.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk menganalisis data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian karya ilmiah berbentuk tugas akhir, sehingga dapat diketahui bukti empiris mengenai analisis arus kas dalam menentukan tingkat likuiditas perusahaan batubara yang terdaftar di BEI. Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah:
5
1.
Untuk mengetahui kondisi kas perusahaan terhadap laporan arus kas.
2.
Untuk mengetahui tingkat likuiditas pada perusahaan.
3.
Untuk mengetahui hasil dari pengaruh arus kas terhadap tingkat likuiditas perusahaan batubara yang terdaftar di BEI.
1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan dalam menganalisis arus kas perbankan syariah dan merupakan media pembanding antara teori yang telah diperoleh dari literatur dan perkuliahan dengan penerapan pada perusahaan batubara tempat diadakan penelitian. 2. Bagi perusahaan tambang batubara Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pemikiran untuk dijadikan sebagai bahan masukan untuk kemajuan perusahaan tersebut terutama dalam penilaian posisi keuangan perusahaan dengan menggunakan analisis laporan arus kas. 3. Bagi akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan dapat menjadi bahan referensi khususnya untuk mengkaji topik – topik yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam karyah ilmiah ini.
6
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan analisis data sekunder kepada unit analisis yang menjadi bahan pengumpulan data, yaitu pada perusahaan batubara yang terdaftar di BEI. Dengan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Desember sampai dengan selesai.
1.6 Metode Penelitian 1.6.1
Metodologi Penelitian Populasi penelitian ini adalah perusahaan batubara yang terdaftar di BEI.
Sampel diambil dengan teknik Purposive Sampling, dengan kriteria yaitu mempublikasikan laporan keuangannya secara lengkap dari tahun 2009-2012. Terdapat perusahaan-perusahaan yang memenuhi kriteria yaitu dapat dilihat dari karakteristik masalah penelitiannya, metode yang akan digunakan adalah penelitian deskripif (descriptive research) dengan pendekatan studi empiris. Menurut Sekaran (2009:60), definisi penelitian deskriptif adalah sebagai berikut: “Studi deskriptif (descriptive study) dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi dan dilakukan untuk memahami karakteristik organisasi yang mengikuti praktik umum tertentu”. 1.6.2 Sumber Data Uma Sekaran mengatakan bahwa terdapat dua sumber data yang dijadikan pertimbangan dalam mengumpulkan data. Selanjutnya, kedua sumber data tersebut yang akan digunakan oleh penulis yaitu : a. Data primer
7
Adalah sumber data berupa informasi yang diperoleh secara langsung dari tangan pertama (tanpa media perantara). b. Data Sekunder Adalah sumber data berupa informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber yang telah ada. 1.6.3
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai
berikut: 1. Dokumentasi Yaitu dengan menelusuri arsip perusahaan tambang batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara membaca, mempelajari, dan menganalisa buku-buku yang berhubungan dengan penelitian. 1.6.4
Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan Batubara di Indonesia.
Total populasi sebanyak 21 perusahaan batubara yang terdaftar di BEI. Sampel diambil
dengan
teknik
Purposive
Sampling
dengan
kriteria
yaitu
mempublikasikan laporan keuangannya secara lengkap tahun 2009-2012. 1.6.5 Operasional Variabel Sesuai judul penelitian yang dipilih, yaitu “Pengaruh Arus Kas dalam menentukan tingkat Likuiditas Perusahaan Tambang Batubara”, maka terdapat dua variabel :
8
1. Variabel Independen: Adalah variabel yang keberadaannya tidak dipengaruhi oleh variabel lain tetapi dapat mempengaruhi variabel dependen baik secara positif maupun negatif. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, yang menjadi variabel independen adalah Arus Kas (X) 2. Variabel Dependen Adalah variabel utama yang menjadi pusat perhatian peneliti. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, yang menjadi variabel dependen adalah Tingkat Likuiditas (Y).
9
1.6.6 Gambar Model Model penelitian yang menunjukkan pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen disajikan dalam bentuk gambar berikut ini:
Gambar 1.1 Hubungan Dua Variabel Variabel Independen
Variabel Dependen
Laporan Arus Kas (X)
Tingkat Likuiditas (Y)