BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Idul Fitri merupakan Hari Raya yang ditunggu oleh seluruh umat muslim di Indonesia. Seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, pada saat menjelang Hari Raya Idul Fitri seluruh harga kebutuhan pokok melonjak bahkan menjelang Ramadhan pun harga kebutuhan pokok sudah mengalami kenaikan. Hal ini menyebabkan masyarakat resah, bagi keluarga yang mampu mereka bisa dengan mudah memenuhi semua kebutuhan pokok mereka, akan tetapi bagi sebagian keluarga yang kurang mampu mereka kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok menjelang hari Raya Idul fitri. Untuk dapat meringankan ataupun memenuhi kebutuhan pokok, yang dapat dilakukan adalah dengan kebiasaan menyisihkan sebagian penghasilan untuk disimpan atau ditabung. Menabung merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan masyarakat untuk persiapan Hari Raya Idul Fitri, dengan menabung dapat membantu mengumpulkan sejumlah uang yang dapat digunakan untuk kebutuhan yang harus dipenuhi pada bulan Ramadhan dan untuk persiapan Idul Fitri. Dengan menyimpannya di bank ataupun lembaga keuangan non bank dalam bentuk tabungan itu bisa lebih aman dan uang mereka tidak akan habis untuk hal-hal yang kurang penting.
1
2
Baitul Tamwil Muhammadiyah (BTM) Wonopringgo adalah suatu koperasi jasa keuangan syariah (KJKS) yang mempunyai produk simpanan Idul Fitri (Si Doel) yang mana produk ini menghimpun dana dari masyarakat untuk memenuhi kebutuhan Hari Raya Idul Fitri. Di BTM Wonopringgo produk simpanan Idul Fitri (Si Doel) menggunakan akad mudharabah.1 Mudharabah merupakan perjanjian atas suatu jenis perkongsian, dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan dana dan pihak kedua (mudharib) bertanggung jawab atas pengelolaan tersebut. Tabungan
Mudharabah
merupakan
simpanan pihak ketiga
yang
diperuntukkan bagi perorangan dan lembaga berbadan hukum yang penarikannya dapat dilakukan setiap waktu sesuai dengan sistem bagi hasil.2 Dengan adanya simpanan Idul Fitri (Si Doel) ini memudahkan bagi masyarakat dalam mendapatkan dana untuk Hari Raya Idul Fitri karena sebelumnya sudah mempunyai tabungan atau simpanan yang dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan pada Hari Raya Idul Fitri. Simpanan Idul Fitri adalah simpanan anggota dan calon anggota berbentuk tabungan, dengan tujuan untuk mempersiapkan Hari Raya Idul Fitri. Tabungan bisa diambil menjelang Hari Raya Idul Fitri secara bersamaan dan diambil dalam bentuk barang-barang kebutuhan menjelang Idul Fitri atau dapat diuangkan.
1
Hasil Wawancara dengan Manager BTM Wonopringgo Ulul Albab,SE pada hari Rabu 06 Mei 2014 2 Ahmad Roziq,dkk, Variabel Penentu dalam Keputusan Memilih Tabungan Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri Cabang Jember, (Jember: Universitas Jember, 2013), Jurnal Ekonomi Akuntansi dan Manajemen.
3
Studi kasus yang penulis ambil adalah BTM Wonopringgo dengan kantornya di Jl. Raya Wonopringgo No. 244 Kec. Wonopringgo Kab. Pekalongan 51181. Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) Baitut Tamwil Muhammadiyah Wonopringgo, diresmikan pada tanggal 2 Mei 2011 atau bertepatan pada tanggal 28 Jumadil Awal 1432 H dengan Badan Hukum No. 518/285/BH/XIV.35/IV/2011.3 BTM Wonopringgo adalah satu-satunya Koperasi Jasa Keuangan Syariah yang ada di Wonopringgo. Dengan lokasi yang strategis di Jl. Raya Wonopringgo, BTM Wonopringgo
mampu
bersaing
dengan
BTM-BTM
lain.
BTM
Wonopringgo baru 4 tahun berdiri sehingga masih banyak permasalahan yang muncul. Jumlah nasabah tabungan Idul Fitri di BTM Wonopringgo setiap tahunnya selalu mengalami pertumbuhan.4 Pertumbuhan nasabah tabungan Idul Fitri tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 1.1 Data Tabungan Idul Fitri KJKS BTM Wonopringgo Tahun
Jumlah Nasabah Idul Fitri
2011 25 nasabah 2012 50 nasabah 2013 148 nasabah 2014 162 nasabah Sumber: data diperoleh dari hasil wawancara dengan karyawan BTM Wonopringgo. Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan karyawan BTM Wonopringgo menunjukkan bahwa tahun 2011 sampai tahun 2014 dari 3
Hasil Wawancara dengan Manager BTM Wonopringgo Ulul Albab,SE pada hari Rabu 06 Mei 2014. 4 Ibid.
4
tahun ke tahun mengalami kenaikkan. BTM Wonopringgo juga mengadakan kegiatan promosi baik itu melalui brosur, penyediaan spanduk bagi lembaga pendidikan atau pada pengadaan beberapa event. Sehingga masyarakat akan lebih mengenal BTM Wonopringgo dan diharapkan untuk tertarik menanamkan dananya maupun menggunakan produk yang disediakan oleh BTM Wonopringgo. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat menarik nasabah adalah dengan memberikan kualitas pelayanan terbaik agar para nasabah puas terhadap layanan yang diberikan. Pelayanan yang baik adalah menjadi hal yang dibutuhkan oleh nasabah. Menurut Lovelock mengemukakan bahwa kualitas pelayanan merupakan tingkatan kondisi baik buruknya sajian yang diberikan oleh perusahaan jasa dalam rangka memuaskan konsumen dengan cara memberikan atau menyampaikan jasa yang melebihi harapan konsumen.5 Di samping memberikan kualitas pelayanan yang baik, dapat pula dengan memberikan layanan dalam bentuk tabungan kepada masyarakat, tabungan tersebut menggunakan sistem bagi hasil. Menurut Al Qhardawi Bagi hasil merupakan dimana kedua belah pihak akan berbagi keuntungan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati dimana bagi hasil mensyaratkan kerjasama pemilik modal dengan usaha/kerja untuk kepentingan menguntungkan
kedua
belah
pihak,
sekaligus
untuk
masyarakat. Sebagai konsekuensi dari kerjasama adalah memikul resiko, 5
Sudartik, Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Periklanan terhadap Keputusan Nasabah dalam Menabung pada PT BPR Semarang Margatama Gunadana di Semarang, (Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2009), Skripsi tidak diterbitkan.
5
baik untung maupun rugi. Sehingga perlu adanya suatu perjanjian yang ditetapkan dalam akad yaitu Nisbah. Nisbah bagi hasil merupakan proporsi pembagian hasil.6 Dalam membangun sebuah usaha diperlukan sebuah tempat dimana sebuah perusahaan tersebut akan berlokasi. Oleh karena itu lokasi koperasi yang strategis akan memudahkan nasabah untuk mendapatkan akses terhadap koperasi tersebut. Lokasi diartikan sebagai tempat pelayanan jasa. Keputusan mengenai lokasi pelayanan yang akan digunakan melibatkan pertimbangan bagaimana penyerahan jasa kepada pelanggan dan dimana itu akan berlangsung.7 Seringkali terjadi ketidaksesuaian nasabah setelah menabung di suatu koperasi tertentu, karena tidak sesuai dengan keinginan atau gambaran sebelumnya. Agar kegiatan promosi dapat berjalan lancar, perlu adanya tujuan yang jelas dari kegiatan promosi yang akan dilakukan. Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu progam pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya.8 Penelitian ini berusaha mengungkap berbagai faktor yang menjadi motivasi nasabah memilih produk simpanan Idul Fitri (Si Doel). Dengan latar belakang tersebut di atas maka peneliti mengambil judul dalam 6
Muhammad Ridwan, Manajemen Bitul Maal Wa Tamwil, (Yogyakarta: UII Press, 2004), hlm. 120 7 Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran & Loyalitas Konsumen, (Bandung : ALFABET, 2010), hlm. 55 8 Ibid., hlm 57
6
penelitian ini adalah Pengaruh Kualitas Pelayanan, Nisbah Bagi Hasil, Lokasi, dan Promosi terhadap Minat Nasabah (Studi pada Produk Simpanan Idul Fitri di BTM Wonopringgo).
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah masalah: 1.
Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap minat nasabah BTM Wonopringgo ?
2.
Apakah nisbah bagi hasil berpengaruh terhadap minat nasabah BTM Wonopringgo ?
3.
Apakah
lokasi
berpengaruh
terhadap
minat
nasabah
BTM
Wonopringgo ? 4.
Apakah promosi berpengaruh terhadap minat nasabah BTM Wonopringgo ?
5.
Apakah kualitas pelayanan, nisbah bagi hasil, lokasi, promosi secara simultan berpengaruh terhadap minat nasabah BTM Wonopringgo ?
C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah yang ada pada penelitian ini hanya terbatas pada variabel kualitas pelayanan, nisbah bagi hasil, lokasi, dan promosi yang membuat nasabah tertarik dalam memilih produk tersebut.
7
Selain beberapa variabel-variabel tersebut, penelitian ini juga terbatas pada nasabah simpanan Idul Fitri (Si Doel) di BTM Wonopringgo. Dengan pembatasan masalah ini bisa diketahui tentang pengaruh dari kualitas pelayanan, nisbah bagi hasil, lokasi, dan promosi produk simpanan yang ada di BTM wonopringgo yaitu produk simpanan Idul Fitri (Si Doel).
D. Tujuan Penelitian 1.
Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat nasabah BTM Wonopringgo.
2.
Untuk mengetahui pengaruh nisbah bagi hasil terhadap minat nasabah BTM Wonopringgo.
3.
Untuk mengetahui pengaruh lokasi terhadap minat nasabah BTM Wonopringgo.
4.
Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap minat nasabah BTM Wonopringgo.
5.
Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan, lokasi dan promosi terhadap minat nasabah BTM Wonopringgo.
E. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini antara lain:
8
1.
Secara Teoritis a.
Sebagai bahan kajian bagi akademis untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya manajemen keuangan.
b.
Memberikan suatu wawasan dan pengetahuan tentang atribut yang mempengaruhi kualitas pelayanan, nisbah bagi hasil, lokasi dan promosi terhadap minat nasabah.
2.
Secara Praktis a.
Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan suatu masukan pemikiran yang bermanfaat bagi Lembaga keuangan bank maupun lembaga keuangan non bank (BTM) dalam pemasaran produk-produk simpanan terutama dalam penulisan ini adalah produk Simpanan Idul Fitri (Si Doel).
b.
Bagi Penulis Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan serta merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata 1 (S1) program studi Ekonomi Syariah jurusan syariah STAIN Pekalongan.
c.
Bagi Peneliti Lain Menambah bahan pustaka tentang penelitian pengaruh kualitas pelayanan, nisbah bagi hasil, lokasi dan promosi terhadap minat nasabah yang dapat bermanfaat bagi telaah pustaka pada penelitian berikutnya.
9
F. Tinjauan Pustaka 1.
Penelitian Terdahulu Penelitian
Muladi
Wibowo
(2010)
tentang
”Perilaku
Konsumen Pengharuhnya terhadap Keputusan Menjadi Nasabah pada Kopwan Syariah.” Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor sistem bagi hasil, persyaratan administrasi, sistem syariah operasional dan promosi secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap keputusan menjadi nasabah pada Koperasi Wanita Syari’ah Saraswati Kabupaten Karanganyar.9 Penelitian Asih Fitri Cahyani (2013) tentang “Pengaruh Persepsi Bunga Bank dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat Menabung pada Bank BNI Syariah di Kota Semarang.” Hasil dari analisis regresi, penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi bunga bank dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap minat menabung pada Bank BNI Syariah di kota Semarang. Sehingga, dapat direkomendasikan
kepada
manajemen
BNI
Syariah
untuk
mempertahankan dan mengedukasi nasabahnya sehingga dapat mengetahui perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah.10 Penelitian Hendri Irawan (2009) tentang “Analisis FaktorFaktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah dalam Memutuskan
9
Muladi Wibowo, Perilaku Konsumen Pengharuhnya terhadap Keputusan Menjadi Nasabah pada Kopwan Syariah, (Surakarta: Universitas Islam Batik, 2010), Jurnal Dinamika Manajemen. 10 Asih Fitri Cahyani, Pengaruh Persepsi Bunga Bank dan Kualitas Pelayanan terhadap MInat Menabung pada Bank BNI Syariah di Kota Semarang , (Semarang: Universitas Diponergoro, 2013), Jurnal sosial dan politik.
10
Menabung di Bank Syariah Mandiri Cabang Malang.” Hasil penelitian menunjukkan bahwa Variabel motivasi (X1), belajar (X2), sikap (X3), persepsi (X4), dan tingkat nisbah bagi hasil (X4) berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap keputusan menabung (Y) di Bank Syariah Mandiri Cabang Malang.11 Penelitian Faza Amalia (2013) tentang “Pengaruh Bauran Promosi dan Citra Merk Syariah terhadap Minat Nasabah Pembiayaan Murabahah di BPRS Mitra Harmoni Semarang.” Hasil penelitian menunjukkan bahwa Variabel bauran promosi (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat nasabah pembiayaan murabahah di BPRS Mitra Harmoni Semarang. Variabel citra merek syariah (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat nasabah pembiayaan murabahah di BPRS Mitra Harmoni Semarang. Variabel bauran promosi (X1) dan citra merek syariah (X2) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat nasabah pembiayaan murabahah di BPRS Mitra Harmoni Semarang.12 Penelitian Khoirul Uyun (2012) tentang “Pengaruh Produk Syari’ah dan Bauran Promosi terhadap Keputusan Nasabah Menabung di BNI Syari’ah Cabang Semarang.” Hasil penelitian Produk syari’ah secara signifikan berpengaruh terhadap keputusan nasabah BNI
11
Hendri Irawan, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah dalam Memutuskan Menabung di Bank Syariah Mandiri Cabang Malang, (Malang: Universitas Islam Negeri, 2009), Skripsi tidak diterbitkan. 12 Faza Amalia, Pengaruh Bauran Promosi dan Citra Merk Syariah terhadap Minat Nasabah Pembiayaan Murabahah di BPRS Mitra Harmoni Semarang, (Semarang: Institut Agama Islam Negeri Walisongo, 2013), Skripsi tidak diterbitkan.
11
Syari’ah Cabang Semarang. Bauran promosi
secara signifikan
berpengaruh terhadap keputusan nasabah BNI
Cabang
Secara simultan variabel produk syari’ah dan bauran
Semarang. promosi
Syari’ah
berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
nasabah
menabung di BNI Syari’ah Cabang Semarang.13 Penelitian Maria Ulfah (2012) tentang “Analisis Pengaruh Marketing Syariah terhadap Minat Nasabah Dana Talangan Haji (Studi Kasus di Bank Muamalat Cabang Semarang).” Hasil penelitan menunjukkan, variabel marketing syariah mempunyai pengaruh signifikan terhadap minat dana talangan haji di Bank Muamalat Semarang.14 Penelitian
Muhamad
Chusni
Mubarok
(2013)
tentang
“Pengaruh Strategi Pemasaran Produk Koperasi Jasa Syariah Insan Sejahtera Cepiring terhadap Minat Minat Nasabah.” Hasil penelitian menyimpulkan, ada pengaruh signifikan antara produk, harga, tempat
dan
promosi
terhadap minat nasabah di KJKS Insan
Sejahtera Cabang Cepiring.15 Penelitian Detha Alfrian Fajri (2013) tentang “Pengaruh Bauran Pemasaran jasa terhadap Keputusan Menabung (Survei pada 13
Khoirul Uyun, Pengaruh Produk Syari’ah dan Bauran Promosi terhadap Keputusan Nasabah Menabung di BNI Syari’ah Cabang Semarang, (Semarang: Institut Agama Islam Negeri Walisongo, 2012), Skripsi tidak diterbitkan. 14 Maria Ulfah, Analisis Pengaruh Marketing Syariah terhadap Minat Nasabah Dana Talangan Haji (Studi Kasus di Bank Muamalat Cabang Semarang), (Semarang: Institut Agama Islam Negeri Walisongo, 2012), Skripsi tidak diterbitkan. 15 Muhamad Chusni Mubarok, Pengaruh Strategi Pemasaran Produk Koperasi Jasa Syariah Insan Sejahtera Cepiring terhadap Minat Minat Nasabah, (Semarang: Institut Agama Islam Negeri Walisongo, 2013), Skripsi tidak diterbitkan.
12
Bank Muamalat Cabang Malang).” Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel produk (X1), harga (X2), promosi (X3), proses (X4), orang (X5), bukti fisik (X6) dan lokasi (X7) secara bersama-sama atau simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan menabung (Y). Dan berdasarkan pengujian secara parsial bahwa variabel produk (X1) dan proses (X4) berpengaruh terhadap keputusan menabung (Y) sedangkan variabel harga (X2), promosi (X3), orang (X5), bukti fisik (X6) tidak berpengaruh terhadap keputusan menabung. 16 Penelitian Sudartik (2009) tentang “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Periklanan terhadap Keputusan Nasabah dalam Menabung pada PT BPR Semarang Margatama Gunadana di Semarang.” Berdasarkan pengujian secara parsial menunjukkan bahwa pengaruh antara kualitas pelayanan dan periklanan terhadap keputusan nasabah adalah signifikan positif. Pengujian secara simultan menunjukkan bahwa pengaruh kualitas pelayanan dan periklanan terhadap keputusan nasabah secara bersama-sama adalah signifikan positif.17 Penelitian
Neneng
Fajriyah
(2013)
tentang
“Pengaruh
Promosi, Reputasi, dan Lokasi Strategis terhadap Keputusan Nasabah
16
Detha Alfrian Fajri, Pengaruh Bauran Pemasaran jasa terhadap Keputusan Menabung (Survei pada Bank Muamalat Cabang Malang), (Malang: Universitas Brawijaya, 2013), Jurnal Administrasi Bisnis. 17 Sudartik, Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Periklanan terhadap Keputusan Nasabah dalam Menabung pada PT BPR Semarang Margatama Gunadana di Semarang, (Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2009), Skripsi tidak diterbitkan.
13
Menggunakan Produk Tabungan Haji Bank Mandiri KCP Tangerang Bintaro Sektor III.” Hasil penelitian ini mengindikasi bahwa motivasi promosi, reputasi, dan lokasi strategis berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan tabungan haji baik secara parsial maupun simultan.18 Penelitian Muhammad Dwi Ari Susanto tentang “Pengaruh Produk Tabungan dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Menabung pada KJKS BMT Binna Ummat Sejahtera Kec. Lasem.” Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh produk tabungan dan kualitas pelayanan terhadap keputusan menabung pada KJKS BMT BUS Kec. Lasem. Variabel produk tabungan (X1) dan kualitas pelayanan (X2) mempunyai pengaruh positif terhadap variabel keputusan menabung (Y) sehingga hipotesis diterima.19 Penelitian Iwan Efriandy tentang “Kualitas Pelayanan dan Kepercayaan Nasabah (Studi pada Nasabah Tabungan PT Bank Aceh di
Kota
Blangpidie).”
Berdasarkan
hasil
pengujian
statistik
disimpulkan bahwa, baik secara simultan maupun secara parsial kelima dimensi kualitas pelayanan berpengaruh signifikan (nyata)
18
Neneng Fajriyah, Pengaruh Promosi, Reputasi, dan Lokasi Strategis terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan Produk Tabungan Haji Bank Mandiri KCP Tangerang Bintaro Sektor III, (Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2013), Skripsi tidak diterbitkan. 19 Muhammad Dwi Ari Susanto, Pengaruh Produk Tabungan dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Menabung pada KJKS BMT Binna Ummat Sejahtera Kec. Lasem, (Semarang: Universitas Diponegoro, tanpa tahun), Jurnal Ilmu Administrasi dan Bisnis.
14
terhadap kepercayaan nasabah untuk menabung pada PT Bank Aceh di Kota Blangpidie.20 Perbedaan dari penelitian terdahulu dengan sekarang adalah pada objek yang mempengaruhi minat nasabah, selain itu lokasi penelitian yang sekarang berbeda dengan lokasi penelitian-penelitian sebelumnya. Perbedaan tersebut dapat terlihat pada tabel berikut.
20
Iwan Efiandy, Kualitas Pelayanan dan Kepercayaan Nasabah (Studi pada Nasabah Tabungan PT Bank Aceh di Kota Blangpidie), (Palembang: Universitas Indo Global Mandiri, 2013) Jurnal Ekonomi Manajemen dan Bisnis.
15
Tabel 1.2 Ringkasan Penelitian Terdahulu No 1.
2.
Nama (Tahun)
Judul
Variabel
Muladi Wibowo (2010)
Perilaku Konsumen Pengharuhnya terhadap Keputusan Menjadi Nasabah pada Kopwan Syariah
Variabel independen yang diteliti adalah
Asih Fitri Cahyani (2013)
Pengaruh Persepsi Bunga Bank dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat Menabung pada Bank BNI Syariah di Kota Semarang.
variabel independen yang diteliti terdiri dari persepsi bunga dan kualitas pelayanan
bagi hasil, persyaratan administrasi, sistem syariah operasional dan promosi dan dependennya adalah keputusan menjadi nasabah
Metode
Hasil
Perbedaan
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor sistem bagi hasil, persyaratan administrasi, sistem syariah operasional dan promosi secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap keputusan menjadi nasabah pada Koperasi Wanita Syari’ah Saraswati Kabupaten Karanganyar.
Variabel independen yang diteliti berbeda yaitu bagi
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode
Hasil dari analisis regresi, penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi bunga bank dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap minat menabung pada Bank BNI Syariah di kota Semarang. Sehingga, dapat direkomendasikan kepada manajemen BNI Syariah untuk
Variabel independen yang diteliti berbeda yaitu persepsi bunga bank dan kualitas pelayanan sedangkan penelitian ini adalah kualitas pelayanan, bagi hasil, lokasi dan promosi.
kuantitatif
hasil, persyaratan administrasi, sistem syariah operasional dan promosi sedangkan penelitian ini yaitu kualitas pelayanan, nisbah bagi hasil, lokasi dan promosi. Lokasi penelitian berbeda dengan penelitian sekarang.
Lokasi penelitian berbeda dengan penelitian
15
16
No
3.
4.
Nama (Tahun)
Penelitian Hendri Irawan (2009)
Faza Amalia (2013)
Judul
Variabel
Metode
Analisis FaktorFaktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah dalam Memutuskan Menabung di Bank Syariah Mandiri Cabang Malang.
variabel independen Metode yang diteliti terdiri dari penelitian
Pengaruh Bauran Promosi dan Citra Merk Syariah terhadap Minat Nasabah Pembiayaan Murabahah di BPRS Mitra
Variabel independennya faktor
motivasi, belajar, sikap, persepsi, dan tingkat nisbah bagi hasil.
yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif
Hasil
mempertahankan dan mengedukasi nasabahnya sehingga dapat mengetahui perbedaan antara bank konvensional dan bank Syariah Hasil penelitian menunjukkan bahwa Variabel motivasi (X1), belajar (X2), sikap (X3), persepsi (X4), dan tingkat nisbah bagi hasil (X4) berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap keputusan menabung (Y) di Bank Syariah Mandiri Cabang Malang.
Perbedaan
sekarang.
Variabel independen diteliti berbeda
yang yaitu
motivasi, belajar, sikap, persepsi, dan tingkat nisbah bagi hasil. sedangkan penelitian ini adalah kualitas pelayanan, bagi hasil, lokasi dan promosi.
Lokasi penelitian berbeda dengan penelitian sekarang.
promosi dan citra merk dan variabel dependennya minat nasabah
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Variabel bauran promosi (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat nasabah pembiayaan murabahah di BPRS Mitra Harmoni Semarang. Variabel citra merek syariah (X2) mempunyai pengaruh yang
Variabel independen yang diteliti berbeda yaitu promosi dan citra merk sedangkan
penelitian ini tentang pengaruh kualitas pelayanan, nisbah bagi hasil, lokasi dan promosi. Lokasi penelitian berbeda
16
17
No
Nama (Tahun)
Judul
Variabel
Metode
Harmoni Semarang
5.
Khoirul Uyun (2012)
Pengaruh Produk Syari’ah dan Bauran Promosi terhadap Keputusan Nasabah Menabung di BNI Syari’ah Cabang Semarang.
Variabel indepennya produk syariah dan bauran promosi. Sedangkan variabel dependennya keputusan nasabah
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif
Hasil
signifikan terhadap minat nasabah pembiayaan murabahah di BPRS Mitra Harmoni Semarang. Variabel bauran promosi (X1) dan citra merek syariah (X2) secara bersamasama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat nasabah pembiayaan murabahah di BPRS Mitra Harmoni Semarang Hasil penelitian Produk syari’ah secara signifikan berpengaruh terhadap keputusan nasabah BNI Syari’ah Cabang Semarang. Bauran promosi secara signifikan berpengaruh terhadap keputusan nasabah BNI Syari’ah Cabang Semarang. Secara simultan variabel produk syari’ah dan bauran promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah menabung di BNI Syari’ah Cabang Semarang
Perbedaan
dengan sekarang.
penelitian
Varibel independen yang diteliti berbeda yaitu produk syariah dan bauran promosi sedangkan penelitian ini tentang pengaruh kualitas pelayanan, nisbah bagi hasil, lokasi dan promosi. Lokasi penelitian berbeda dengan penelitian sekarang.
17
18
No
6.
7.
8.
Nama (Tahun)
Judul
Variabel
Maria Ulfah Analisis Pengaruh (2012) Marketing Syariah terhadap Minat Nasabah Dana Talangan Haji (Studi Kasus di Bank Muamalat Cabang Semarang).
Variabel independennya marketing Syariah sedangkan dependennya minat nasabah
Muhamad Chusni Mubarok (2013)
Pengaruh Strategi Pemasaran Produk Koperasi Jasa Syariah Insan Sejahtera Cepiring terhadap Minat Minat Nasabah.
Variabel indepedennya strategi pemasaran dan variabel dependennya minat nasabah
Pengaruh Bauran Pemasaran jasa terhadap
Variabel indepedennya produk (X1), harga
Detha Alfrian Fajri (2013)
Metode
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode
Hasil
Hasil Penelitan menunjukkan, variabel marketing syariah mempunyai pengaruh signifikan terhadap minat dana talangan haji di Bank Muamalat Semarang.
kuantitatif
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode
Ada pengaruh signifikan antara produk, harga, tempat dan promosi terhadap minat nasabah di KJKS Insan Sejahtera Cabang Cepiring.
kuantitatif
Metode penelitian yang dipakai
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel produk (X1), harga (X2), promosi (X3), proses (X4),
Perbedaan
Varibel independen yang diteliti berbeda yaitu marketing syariah sedangkan penelitian ini tentang pengaruh kualitas pelayanan, nisbah bagi hasil, lokasi dan promosi. Lokasi penelitian berbeda dengan penelitian sekarang. Varibel independen yang diteliti berbeda yaitu strategi pemasaran sedangkan penelitian ini tentang pengaruh kualitas pelayanan, nisbah bagi hasil, lokasi dan promosi. Lokasi penelitian berbeda dengan penelitian sekarang. Varibel independen yang diteliti berbeda yaitu Variabel indepedennya 18
19
No
9.
Nama (Tahun)
Sudartik (2009)
Judul
Variabel
Metode
Hasil
Perbedaan
Keputusan Menabung (Survei pada Bank Muamalat Cabang Malang).
(X2), promosi (X3), proses (X4), orang (X5), bukti fisik (X6) dan lokasi (X7) sedangkan variabel dependennya keputusan menabung.
dalam penelitian ini adalah metode
produk (X1), harga (X2), promosi (X3), proses (X4), orang (X5), bukti fisik (X6) dan lokasi (X7) sedangkan penelitian ini tentang pengaruh kualitas pelayanan, nisbah bagi hasil, lokasi dan promosi. Lokasi penelitian berbeda dengan penelitian sekarang.
Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Periklanan terhadap Keputusan Nasabah dalam Menabung pada PT BPR Semarang Margatama
Variabel indepedennya kualitas pelayanan dan periklanan. Variabel dependennya keputusan nasabah
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode
orang (X5), bukti fisik (X6) dan lokasi (X7) secara bersama-sama atau simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan menabung (Y). Dan berdasarkan pengujian secara parsial bahwa variabel produk (X1) dan proses (X4) berpengaruh terhadap keputusan menabung (Y) sedangkan variabel harga (X2), promosi (X3), orang (X5), bukti fisik (X6) tidak berpengaruh terhadap keputusan menabung. Secara parsial menunjukkan bahwa pengaruh antara kualitas pelayanan dan periklanan terhadap keputusan nasabah adalah signifikan positif. Pengujian secara simultan menunjukkan bahwa pengaruh kualitas pelayanan dan periklanan terhadap keputusan nasabah secara bersama-sama adalah signifikan
kuantitatif
kuantitatif
Varibel independen yang diteliti berbeda yaitu kualitas pelyanan dan periklanan sedangkan penelitian ini tentang pengaruh kualitas pelayanan, nisbah bagi hasil, lokasi dan promosi. Lokasi penelitian berbeda dengan penelitian 19
20
No
10.
11.
Nama (Tahun)
Neneng Fajriyah (2013)
Muhammad Dwi Ari Susanto
Judul
Gunadana di Semarang Pengaruh Promosi, Reputasi, dan Lokasi Strategis terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan Produk Tabungan Haji Bank Mandiri KCP Tangerang Bintaro Sektor III. Pengaruh Produk Tabungan dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Menabung pada
Variabel
Metode
Hasil
Perbedaan
sekarang. Variabel independennya promosi, reputasi dam lokasi strategis. Variabel dependennya keputusan nasabah.
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode
Hasil penelitian ini mengindikasi bahwa motivasi promosi, reputasi, dan lokasi strategis berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan tabungan haji baik secara parsial maupun simultan
kuantitatif
Variabel independennya produk tabungan dan kualitas pelayanan. Variabel dependennya keputusan nasabah.
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh produk tabungan dan kualitas pelayanan terhadap keputusan menabung pada KJKS BMT BUS Kec. Lasem: Variabel produk tabungan (X1) dan kualitas
Varibel independen yang diteliti berbeda yaitu promosi, reputasi dan lokasi strategis sedangkan penelitian ini tentang pengaruh kualitas pelayanan, nisbah bagi hasil, lokasi dan promosi. Lokasi penelitian berbeda dengan penelitian sekarang. Varibel independen yang diteliti berbeda yaitu produk tabungan dan kualitas pelayanan sedangkan penelitian ini tentang pengaruh kualitas pelayanan, nisbah bagi 20
21
No
Nama (Tahun)
Judul
Variabel
KJKS BMT Binna Ummat Sejahtera Kec. Lasem. 12.
Iwan Efriandy (2013)
Kualitas Pelayanan dan Kepercayaan Nasabah (Studi pada Nasabah Tabungan PT Bank Aceh di Kota Blangpidie).
Variabel independennya kualitas pelayanan dam kepercayaan nasabah. Variabel dependennya keputusan nasabah.
Metode
Hasil
Perbedaan
kuantitatif
pelayanan (X2) mempunyai pengaruh positif terhadap variabel keputusan menabung (Y) sehingga hipotesis diterima.
hasil, lokasi dan promosi. Lokasi penelitian berbeda dengan penelitian sekarang.
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode
Berdasarkan hasil pengujian statistik disimpulkan bahwa, baik secara simultan maupun secara parsial kelima dimensi kualitas pelayanan berpengaruh signifikan (nyata) terhadap kepercayaan nasabah untuk menabung pada PT Bank Aceh di Kota Blangpidie.
Varibel independen yang diteliti berbeda yaitu kualitas pelayanan dan kepercayaan nasabah sedangkan penelitian ini tentang pengaruh kualitas pelayanan, nisbah bagi hasil, lokasi dan promosi. Lokasi penelitian berbeda dengan penelitian sekarang.
kuantitatif
Sumber: Data diolah 2014
21
22
2.
Kerangka Teori Di dalam penelitian ini, Penulis mengumpulkan beberapa referensi
guna menghasilkan sebuah karya ilmiah, beberapa
diantaranya adalah: a.
Kualitas Pelayanan Parasuraman dan Tjiptono, kualitas pelayanan (service quality) merupakan konsepsi yang abstrak dan sukar dipahami, karena kualitas pelayanan memiliki karakteristik tidak berwujud (intangiability),
bervariasi
(variability),
tidak
tahan
lama
(perishability), serta produksi dan konsumsi jasa terjadi secara bersamaan (inseparitibility). Persepsi terhadap kualitas pelayanan didefinisikan sebagai penilaian menyeluruh atas keunggulan jasa. Lima dimensi pokok yang berkaitan dengan kualitas pelayanan menurut Parasuraman, Zeithaml, dan Berry adalah:21 1.
Keandalan, kepercayaan (reliability) Kemampuan
perusahaan
untuk
memberikan
pelayanan sesuai dengan yang yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi.
21
Fandy Tjiptono, Service Management Mewujudkan Layanan Prima, Yogyakarta: Andi Offset, 2008), hlm. 95
23
2.
Daya tanggap (responsiveness) Berkenaan dengan kesediaaan dan kemampuan penyedia layanan untuk membantu para pelanggan dan merespon permintaan dengan segera.
3. Jaminan (assurance) Pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya pada pelanggan kepada perusahaan. Hal ini meliputi beberapa komponen
antara
lain
komunikasi
kredibilitas (credibility), keamanan
(communication),
(security), kompetensi
(competence), dan sopan santun (courtesy). 4.
Empati (emphaty) Memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen. Dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan.
5.
Bukti langsung (tangibles). Kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan atau kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan yang dapat diandalkan keadaan lingkungan sekitarnya merupakan bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa.
24
Hal ini meliputi fasilitas fisik (contoh: gedung, gudang, dan lain-lain), perlengkapan dan peralatan yang digunakan (tehnologi), serta penampilan pegawainya. b.
Nisbah Bagi hasil Setiap pembelian produk jasa maupun barang, konsumen dipengaruhi oleh tingkat keuntungan atau manfaat yang akan diperolehnya dari produk tersebut. Adapun tingkat keuntungan yang akan diperoleh konsumen pada jasa koperasi syariah
adalah bagi
hasil.22 Bagi hasil menurut terminologi asing dikenal dengan profit sharing. Profit sharing dalam kamus ekonomi diartikan pembagian laba, secara istilah profit sharing merupakan distribusi beberapa bagian laba pada para pegawai dari suatu perusahaan. Bentuk-bentuk distribusi ini dapat berupa pembagian laba akhir, bonus prestasi, dan lain-lain. Dengan demikian, bagi hasil merupakan sistem yang meliputi tatacara pembagian hasil usaha antara pemilik dana dan pengelola dana.23 Nisbah bagi hasil merupakan faktor penting dalam menentukan bagi hasil. Sebab aspek nisbah merupakan aspek yang disepakati
22
Raihanah Daulay, Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Bagi hasil terhadap Keputusan Menabung Nasabah pada Bank Mandiri Syariah di Kota Medan, Jurnal tanpa nama dan tahun. 23 Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal wa Tamwil, (Yogyakarta: UII Press, 2014), hlm. 120.
25
bersama antara kedua belah pihak yang melakukan transaksi. Indikator dari nisbah bagi hasil adalah:24 1) Prosentase Nisbah keuntungan harus didasarkan dalam bentuk prosentase antara kedua belah pihak, bukan dinyatakan dalam nilai nominal rupiah tertentu. 2) Bagi untung Dalam kontrak ini, return dan timing cash flow kita tergantung kepada kinerja riilnya. Bila laba bisnisnya besar, kedua belah pihak mendapat bagian yang besar pula. Bila laba bisnisnya
kecil, mereka mendapat bagian yang kecil juga.
Filosofi ini hanya dapat berjalan jika nisbah laba ditentukan dalam bentuk prosentase, bukan dalam bentuk nominal rupiah tertentu. 3) Menentukan besarnya nisbah keuntungan Besarnya nisbah ditentukan berdasarkan kesepakatan masing-masing pihak yang berkontrak. c.
Lokasi Lokasi diartikan sebagai tempat pelayanan jasa. Keputusan mengenai lokasi pelayanan yang akan digunakan melibatkan pertimbangan bagaimana penyerahan jasa kepada pelanggan dan dimana itu akan berlangsung. Tempat juga penting sebagai lingkungan
24
Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, hlm. 206-209.
26
dimana dan begaimana jasa akan diserahkan, sebagai bagian dari nilai dan manfaat dari jasa. Pemilihan tempat atau lokasi memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor, yaitu:25 1) Akses, misalnya lokasi yang mudah dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi umum. 2) Visibilitas, misalnya lokasi dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan. 3) Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan. d.
Promosi Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu progam pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Bauran dari promosi ini meliputi:26 1) Personal Selling Personal selling adalah presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan.
25
Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran & Loyalitas Konsumen, (Bandung : ALFABET, 2010), hlm. 55 26 Ibid., hlm. 55-56
27
2) Periklanan (Advertising) Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh lembaga keungan bank atau non bank guna menginformasikan segala sesuatu produk yang dihasilkan. Informasi yang diberikan adalah manfaat produk, harga produk serta keuntungan produk dibandingkan pesaing. Tujuan promosi lewat iklan adalah berusaha untuk menarik dan mempengaruhi calon nasabahnya. 3) Publisitas (Publicity) Publisitas merupakan kiat pemasaran penting lainnya, dimana perusahaan tidak harus berhubungan dengan pelanggan, pemasok, dan penyalur, tetapi ia juga harus berhubungan dengan kumpulan kepentingan publik yang lebih besar. 4) Promosi penjualan (Sales Promotion) Sales promotion merupakan bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang
pembelian
produk
dengan
segera
dan
atau
meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. e.
Minat Nasabah Minat merupakan kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu. Menurut Bima Walgito, minat yaitu suatu keadaan di mana seseorang mempunyai perhatian sesuatu dan disertai dengan keinginan
28
untuk mengetahui dan mempelajari maupun membuktikan lebih lanjut.27 Menurut Irawan mengemukakan bahwa, nasabah adalah orang yang paling penting dalam perusahaan. Jadi, nasabah adalah orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa dan seseorang bisa disebut nasabah tanpa perlu membeli produk.28 Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen Kotler dan Amstrong adalah:29 a.
Faktor Pribadi, meliputi: a) Usia Individu
mengalami
beberapa
tahapan
dalam
siklus
hidupnya. Berbagai tahapan dalam pribadi seseorang membutuhkan
produk
dan
jasa
yang
berbeda
dan
pemasar harus jeli memperhatikannya. b) Pekerjaan Setiap orang memiliki cita-cita tertentu tententu tentang pekerjaannya namun banyak yang tidak dapat merealisasikan cita-cita itu. Orang bisa bekerja sesuai dengan cita-citanya atau tidak, namun yang jelas dia memerlukan barang-barang yang sesuai dengan pekerjaannya.
27
Ramayulis, Ilmu pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), hlm. 38 Muhamad Chusni Mubarok, Pengaruh Strategi Pemasaran Produk Koperasi Jasa Syariah Insan Sejahtera Cepiring terhadap Minat Minat Nasabah, (Semarang: Institut Agama Islam Negeri Walisongo, 2013), Skripsi tidak diterbitkan. 29 Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran & Loyalitas Konsumen, hlm. 96 28
29
c) Gaya Hidup Gaya hidup adalah bagaimana orang menghabiskan waktu dan uangnya. Artinya, pemasar bisa menganalisis gaya hidup seseorang dari bagaimana orang itu beraktivitas, yaitu menjalankan tuntutan pekerjaannya, memenuhi hasratnya untuk melakukan hobinya, berbelanja, maupun melakukan olahraga kegemarannya. b.
Faktor sosial, meliputi: 1) Kelompok Rujukan Kelompok adalah orang-orang di sekeliling kita, baik secara langsung maupun tidak langsung, mempengaruhi sikap dan perilaku kita. Para pemasar mencoba mencari tahu siapa dari kelompok-kelompok ini yang punya pengaruh dalam pembelian. 2) Keluarga Anggota keluarga, sebagai lingkungan terdekat seseorang, dapat mendorong atau menghalangi pembelian kita.30
30
Muhammad Chusni Mubarok, Pengaruh Strategi Pemasaran Produk Jasa Keuangan Syariah Insan Sejahtera Cabang Cepiring terhadap Minat Nasabah, Skripsi tidak diterbitkan.
30
c.
Faktor Psikologis, meliputi : a) Motivasi Seseorang mempunyai banyak kebutuhan pada suatu saat. Kebutuhan psikologis, yang muncul dari kebutuhan akan pengakuan, penghargaan atau rasa memiliki. b) Persepsi Seseorang yang termotivasi siap untuk bertindak. Bagaimana orang bertindak dipengaruhi oleh persepsinya mengenai situasi. Persepsi adalah proses yang dilalui orang dalam memilih,
mengorganisasikan
dan
menginterpretasikan
informasi guna membentuk gambaran hati.31 3.
Kerangka Pemikiran Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Kualitas Pelayanan (X1)
H1 Minat Nasabah BTM Wonopringgo (Y)
Nisbah Bagi Hasil (X2) H2 Lokasi (X3)
H3
Promosi (X4) H4 H5 31
Ibid.
31
G. Hipotesis Penelitian Hipotesa nol (Ho) serta sebagai Hipotesa alternative (Ha) Adapun hipotesa dari penelitian ini sebagai berikut; H01: Kualitas pelayanan tidak berpengaruh terhadap minat
nasabah
BTM. Ha1: Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap minat nasabah BTM. H02: Nibah bagi hasil tidak berpengaruh terhadap minat nasabah BTM. Ha2: Nisbah bagi hasil berpengaruh terhadap minat nasabah BTM. H03: Lokasi tidak berpengaruh terhadap minat nasabah BTM. Ha3: Lokasi berpengaruh terhadap minat nasabah BTM. H04: Promosi tidak berpengaruh terhadap minat nasabah BTM. Ha4: Promosi berpengaruh terhadap minat nasabah BTM. H05: Kualitas pelayanan, nisbah bagi hasil, lokasi dan promosi secara simultan tidak berpengaruh terhadap minat nasabah BTM. Ha5: Kualitas pelayanan, nisbah bagi hasil, lokasi dan promosi secara simultan berpengaruh terhadap minat nasabah BTM
H. Metode Penelitian 1.
Lokasi Peneltian Peneliti melakukan penelitian di BTM Wonopringgo Jl. Raya Wonopringgo No. 244 Kec. Wonopringgo Kab. Pekalongan 51181.
32
2.
Populasi dan Sampel a.
Populasi Populasi merupakan kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang, benda-benda, dan ukuran lain yang menjadi objek perhatian atau kumpulan seluruh objek yang menjadi perhatian.32 Yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah seluruh nasabah produk simpanan Idul Fitri (Si Doel) di BTM Wonopringgo. Populasi ini berjumlah 160 nasabah.
b.
Sampel Adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi.33Sampel yang peneliti ambil adalah sebagian nasabah Si Doel di BTM Wonopringgo, dengan probability sampling adalah suatu teknik pengambilan sampel yang mendasarkan diri bahwa setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel.
Sampel
dalam
penelitian
ini
dihitung
dengan
menggunakan rumus Slovin dengan rumus34 : 𝑛=
𝑁 1 + 𝑁 . 𝑒2
dimana : n = ukuran sampel N = ukuran populasi 32
Agus Irianto, Statistik: Konsep dasar, Aplikasi dan Pengembangannya, (Jakarta: Prenada Media Group, 2010), hlm. 323 33 Mudrajad Kuncoro, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 2003), hlm. 157 34 Wiratna Sujarweni, Statistika Untuk Penelitian, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), hlm. 17
33
e = Kelonggaran penelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir. Maka jumlah sampel yang diperoleh adalah : 𝑛= 3.
160 = 85 𝑛𝑎𝑠𝑎𝑏𝑎ℎ 1 + 160 . 7,52
Pendekatan, Jenis Penelitian dan Sumber Data a.
Pendekatan Penelitian Dalam
penelitian
ini
penulis
mengggunakan
jenis
pendekatan penelitian kuantitatif yaitu pendekatan yang datanya diperoleh dari pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan berdasarkan dari sampel orang-orang yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan
frekuensi
dan
presentasi
tanggapan
mereka.
Penelitian kuantitatif lebih berdasarkan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan penaksiran kuantitatif yang kokoh.35 b.
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Penelitian lapangan (Field Research) merupakan penelitian yang datanya diperoleh dari studi lapangan dengan cara mengamati, mencatat kemudian mengumpulkan berbagai informasi dan data yang ditemukan di lapangan yaitu dengan data dari pihak BTM
35
Husein Umar, Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi, (Jakarta: PT.SUN, 1998),
hlm. 95
34
Wonopringgo terkait Produk Simpanan yang ada terutama produk simpanan Idul Fitri (Si Doel). Kemudian bagaimana pengaruh dari produk Si Doel sendiri dengan persiapan hari raya Idul Fitri yang sudah menjadi nasabah simpanan Idul Fitri (Si Doel) pada BTM Wonopringgo. Sedangkan Penelitian Kepustakaan (Library Research) merupakan penelitian yang dilakukan penulis melalui kegiatan membaca, mempelajari buku-buku tentang pengertian simpanan dana secara umum, simpanan yang ada pada lembaga keuangan maupun non keuangan, simpanan Idul Fitri, dan membaca artikelartikel yang berhubungan dengan penulisan penelitian. c.
Sumber Data Penelitian 1) Data Primer Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.36 Dalam sebuah penelitian yang mengguanakan data primer, validitas, dan reliabilitas data merupakan
salah
satu
kunci
pokok
kualitas
hasil
penelitian.37 dan penulis mengumpulkan data primer dari sumber pokok yang berkaitan dengan pembahasan masalah yang akan diteliti. Data primer dalam penelitian ini dapat 36
Ibid., hlm. 99 Syamsul Hadi, Metodologi Penelitian Kuantitatif (untuk Akuntansi dan Keuangan), (Yogyakarta: Ekonisia, 2006), hlm. 33 37
35
diambil dari data kuesioner yang diisi oleh para nasabah dengan pengambilan skor menggunakan skala likert. 2) Data Sekunder Data Sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, data yang diperoleh lewat pihak lain yang bukan subjek penelitian. Data sekunder bisa berbentuk dokumentasi dan data pendukung, data sekunder digunakan untuk melewati data primer. Atau dalam pengertian lain data sekunder merupakan data primer yang telah di olah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain.38 Dalam penelitian ini data sekunder adalah data yang berasal dari jurnal penelitian, skripsiskripsi, artikel lainnya yang berhubungan dengan penelitian. 4.
Teknik Pengumpulan Data a.
Teknik Interview Merupakan teknik dengan cara mengumpulkan data dalam penelitian
masyarakat
dengan
langsung
menyampaikan
pertanyaan itu secara lisan kepada masyarakat yang akan diteliti.39 Interview dilakukan dengan cara peneliti menanyakan langsung secara mendalam terkait keinginannya kepada pihak yang berhubungan dengan pengaruh produk simpanan Idul Fitri
38 39
hlm. 173
Husein Umar, Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi, hlm. 100 Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia,1993),
36
(Si Doel) pada BTM Wonopringgo terhadap minat nasabah dalam menabung. b.
Teknik Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Atau pengertian lain kuesioner merupakan suatu daftar yang berisikan suatu rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu hal.40 Daftar pertanyaan tersebut sudah disediakan dalam bentuk pertanyaan terbuka dan merupakan sumber data primer atau variabel yang diteliti, guna dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan uji statistik, dan dalam menganalisis data dipergunakan skor. Indikator-indikator tersebut di atas diukur dengan skala penilaian yang memiliki 5 tingkat preferensi jawaban yang masing-masing skor 1-5, dengan rincian sebagai berikut : 1 = sangat tidak setuju 2 = tidak setuju 3 = ragu-ragu atau netral 4 = setuju 5 = sangat setuju Dalam menentukan skor digunakan Skala Likert yang merupakan salah satu cara untuk menentukan skor, skala ini
40
Ibid., hlm. 173
37
digunakan untuk mengukur tanggapan atau respons seseorang tentang obyek sosial. c.
Teknik Dokumentasi Merupakan teknik mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berkaitan dengan penelitian yakni dengan memperoleh data dari penelitian misalnya berupa catatan produk simpanan yang ada pada BTM Wonopringgo, produk simpanan Idul Fitri (Si Doel) yang terdapat pada BTM Wonopringgo, kemudian gambaran umum BTM Wonopringgo dan pelaksanaan dan pengaruh produk Si Doel yang ada di BTM Wonopringgo terhadap minat nasabah dalam menabung guna persiapan Hari Raya Idul Fitri.
d.
Teknik Kepustakaan Merupakan teknik pengumpulan data yang bersumber dari bahan tertulis yang dapat berupa jurnal, skripsi, artikel terkait maupun data lain yang diperoleh dari internet.
5.
Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu: a.
Variabel Independen Merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab besar kecilnya nilai variabel yang lain. Variasi
38
perubahan variabel independen akan berakibat terhadap variasi perubahan variabel dependen.41 Dan dari penelitian ini dimensi dari produk simpanan Idul Fitri (Si Doel) BTM Wonopringgo sebagai variabel bebas (Independent: X) yang terdiri dari Kualitas Pelayanan (X1), nisbah bagi hasil (X2), Lokasi (X3), Promosi (X4) b.
Variabel Dependen Merupakan variabel yang variasinya dipengaruhi oleh variasi variabel independen.42 Dalam penelitian ini minat nasabah BTM Wonopringgo variabel terikat (Dependen: Y)
6.
Definsi Operasional Variabel Sementara definisi operasional variabel merupakan suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan memberi arti atau menspesifikkan kegiatan atau membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Adapun definisi operasional dalam variabel ini, yaitu:
41
Suliyanto, Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS, (Yogyakarta : Andi Offset, 2011), hlm. 7 42 Ibid., hlm. 8
39
Tabel 1.3 Variabel Operasional Variabel
Definisi
Indikator
Kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai
1. Tangibless (bukti langsung)
Variabel X1
upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan
2. Reliability (kehandalan)
Kualitas
konsumen serta ketepatan penyampaiannya
3. Responsivenes (daya tanggap)
dalam mengimbangi harapan konsumen
4. Emphaty (empati).
Pelayanan
Skala
Sumber Data
Likert
Kuesioner
Likert
Kuesioner
Likert
Kuesioner
Likert
Kuesioner
5. Assurance (jaminan) Nisbah bagi hasil merupakan faktor penting Variabel X2
dalam menentukan bagi hasil di bank syariah.
Nisbah Bagi
Sebab aspek nisbah merupakan aspek yang
Hasil
disepakati bersama antara kedua belah pihak yang melakukan transaksi.
Variabel X3 Lokasi
Variabel X4 Promosi
1. Prosentase 2. Bagi untung 3. Menentukan besarnya nisbah keuntungan
Lokasi merupakan saluran distribusi dimana
1. Akses
produk disediakan untuk terjadinya penjualan
2. Visibilitas 3. Lingkungan
Promosi bukan saja berfungsi sebagai alat
1. Personal selling
komunikasi
2. Periklanan (Advertising)
antara
perusahaan
dengan
pelanggan, melainkan juga sebagai alat untuk
3. Pubilisitas (Publicity) 39
40
Variabel
Definisi
Indikator
mempengaruhi pelanggan
Skala
Sumber Data
4. Promosi penjualan (sales promotion)
Minat
Variabel Y Minat Nasabah
adalah
kecenderungan
hati
atau
1. Faktor pribadi
keinginan terhadap sesuatu yang disertai
2. Faktor sosial
dengan perasaan senang atau tanpa menyuruh.
3. Faktor psikologis
Likert
Kuesioner
Nasabah adalah orang yang berinteraksi dengan perusahaan setelah proses produksi selesai, karena mereka adalah pengguna produk.
Sumber Data : Asih Fitri Cahyani, 2013, Hendri Irawan, 2009, Neneng Fajriyah, 2013, Khoirul Uyun, 201, Muhammad Chusni Mubarok, 2013.
40
41
7.
Metode Analisa Data Tahapan analsis data ini adalah salah satu tahapan kunci dalam penelitian. Tahap ini baru bisa dilakukan setelah data terkumpul. Pada tahap ini peneliti diuji kemampuannya untuk mealakukan analisa dan interpretasi atas data yang sudah dikumpulkannya.43 Adapun metode analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut: a.
Uji Instrumen, yang terdiri dari: 1) Uji Validitas Validitas dalam penelitian dijelaskan sebagai suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur.44 Uji ini Digunakan untuk mengukur sah atau tidak sahnya suatu kuesioner. Dasar pengambilan keputusan yang digunakan adalah melakukan uji signifikasi dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel, misal untuk sampel sekitar 100 nilai r tabel = 0,196. Uji ini dilakukan manakala butir pertanyaan lebih dari 1. a) Bila nilai r hitung > r tabel, maka item pertanyaan valid b) Bila nilai r hitung < r tabel, maka item pertanyaan tidak valid
43
Syamsul Hadi, Metodologi Penelitian Kuantitatif (untuk Akuntansi dan Keuangan),
44
Husein Umar, Riset Sumber Daya Manusia, Jakarta : PT.SUN, 1998, hlm. 127
hlm. 34
42
2) Uji Reliabilitas Reliabilitas
dalam
penelitian
adalah
ketepatan,
ketelitian atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran.45 Uji ini digunakan untuk mengukur konsistensi dari suatu variabel. Butir pertanyaan dalam variabel dikatakan reliabel atau terpercaya apabila jawaban responden adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. b.
Pengujian Asumsi Klasik Dalam analisis linear berganda perlu menghindari penyimpangan asumsi klasi supaya tidak timbul masalah dalam menggunakan analisis tersebut. Dan untuk tujuan tersebut maka harus dilakukan pengujian terhadap empat asumsi klasik berikut ini: 1) Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, varabel pengganggu atau residual memilki distribusi
normal.
Seperti
diketahui
uji
t
dan
F
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.46 Pengujian
normalitas
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis grafik, 45
Ibid, hlm. 126 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam IBM SPSS19,(Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2011), hlm. 160 46
43
salah satu cara termudah untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histrogam yang mebandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun demikian hanya dengan melihat histrogam hal ini dapat menyelesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambrkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.47 Selain menggunakan analisis grafik, uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Data terdistribusi normal apabila hasil Kolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai signifikan diatas 0,05. Uji kenormalan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis grafik dan Uji KolmogorovSmirnov. 2) Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi diremukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik
47
Ibid., hlm. 161
44
seharusnya
tidak
terjadi
korelasi
di
antara
variabel
independen. Pengujian multikolinearitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melihat nilai TOL (Tolerance) dan Variance Inflation Factor (VIF). Multikolonieritas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan kawannya (2) Varian Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan deregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabelitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.48 Dilihat dari nilai VIF dan Tolerance, sebagai dasar acuannya dapat disimpulkan: a) Jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.
48
Ibid., hlm. 106
45
b) Jika nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi. 3) Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homoskesdatisitas
Heteroskedastisitas.
Model
dan
jika
regresi
berbeda
yang
baik
disebut adalah
Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas.49 Dalam penelitian ini menggunakan uji analisis grafik yang dilakukan dengan mengamati scatterplot, melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Dasar analisis yang digunakan untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah sebagai berikut: a) Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
49
Ibid., hlm. 139
46
b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Selain
itu,
untuk
dapat
mendeteksi
adanya
Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji Glejser. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi Heteroskedastisitas.50 Kriterianya adalah: a) Sig > 0,05, maka disimpulkan bahwa tidak terjadi Heteroskedastisitas pada model regresi. b) Sig
<
0,05,
maka
disimpulkan
bahwa
terjadi
Heteroskedastisitas pada model regresi. Uji
heteroskedastisitas
dalam
penelitian
ini
menggunakan analisis grafik Scatterplot dan uji Glejser. 4) Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model
regresi
linear
ada
korelasi
antara
kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan
50
143.
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, hlm.
47
satu sama lainnya.51 Uji autokorelasi dalam penelitian ini di uji dengan cara uji Durbin-Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lag di antara variabel independen.52 Hipotesis yang akan diuji: H0 : tidak ada autokorelasi (r = 0) HA : ada autokorelasi (r ≠ 0) Tabel 1.4 Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi Hipotesis Nol
Keputusan
Jika
Tidak ada autokorelasi positif
Tolak
0 < d < dl
Tidak ada autokorelasi positif
No desicison
dl ≤ d ≤ du
Tidak ada autokorelasi negatif
Tolak
4 – dl < d < 4
Tidak ada autokorelasi negatif
No decisison
4- du ≤ d ≤ 4 – dl
Tidak ada autokorelasi, positif
Tidak ditolak
Du < d < 4 - du
atau negatif
c.
Analisis Regresi Linear Berganda Dalam analisis regresi linier berganda, variabel tergantung (Y) dipengaruhi oleh dua atau lebih variabel bebas sehingga hubungan fungsional antara variabel tergantung dengan variabel bebas ( X1, X2, X3, X4), secara umum dapat ditulis sebagai berikut : Y = ( X1, X2, X3, X4).
51 52
Ibid., hlm. 110 Ibid., hlm. 111
48
Gambar 1.2 Regresi Linear Berganda X1 d11
e
X2
Y
X3 X4
Dari model di atas terlihat bahwa variabel tergantung (Y) dipengaruhi oleh dua atau lebih variabel bebas di samping juga terdapat pengaruh dari variabel lain yang tidak diteliti (e).53 Persamaan regresi linear berganda dituliskan sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4+ e Keterangan: Y = variabel tergantung ( Nilai yang diproyeksikan) a = konstanta b1 = koefisien regresi untuk X1 (kualitas pelayanan) b2 = koefisien regresi untuk X2 (nisbah bagi hasil) b3 = koefisien regresi untuk X3 (lokasi) b4 = koefisien regresi untuk X4 (promosi) X1 = kualitas pelayanan
53
Suliyanto. Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS, hlm. 33
49
X2 = nisbah bagi hasil X3 = promosi X4= lokasi e = nilai residu d.
Uji Hipotesis, terdiri dari: 1) Uji t ( Parsial ) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol. Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas signifikan
terhadap
variabel
dependen.
yang
Hipotesis
alternatifnya (Ha) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol. Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.54 Pengujian ini dapat menggunakan pengamatan nilai signifikansi t pada tingkat α yang digunakan (penelitian ini menggunakan tingkat α sebesar 5%). Analisis ini didasarkan pada perbandingan antara nilai signifikansi t dengan nilai α 0,05 dengan syarat-syarat sebagai berikut:
54
99.
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, hlm. 98-
50
a) Jika signifikansi t < 0,05 maka H0 ditolak yang berarti variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. b) Jika signifikansi t > 0,05 maka H0 diterima yang berarti variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. 2) Uji F ( Simultan ) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol. Artinya apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol. Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.55 Pengujian ini dapat menggunakan pengamatan nilai signifikansi F pada tingkat α yang digunakan (penelitian ini menggunakan tingkat α sebesar 5%). Analisis ini didasarkan
55
Ibid., hlm. 98.
51
pada perbandingan antara nilai signifikansi F dengan nilai α 0,05 dengan syarat-syarat sebagai berikut: a) Jika signifikansi F < 0,05 maka H0 ditolak yang berarti variabel
independen
secara
simultan
berpengaruh
terhadap variabel dependen. b) Jika signifikansi F > 0,05 maka H0 diterima yang berarti variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen e.
Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan
hampir
semua
informasi
yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi-variasi dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masingmasing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi.56
56
Ibid., hlm. 97
52
I.
Sistematika Pembahasan Dalam penelitian ini, pembahasan dan penyajian hasil penelitian akan disusun dengan materi sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Pendahuluan berisi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Telaah Pustaka,
Kerangka
Teori,
Metode
Penelitian
dan
Sistematika Penulisan. BAB II
LANDASAN TEORI Landasan Teori yang berisi uraian teoritis tentang variabel iteliti dan tinjauan penelitian terdahulu dari peneltian ini.
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Gambaran Umum objek penelitian berisi Gambaran umum BTM Wonopringgo
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis
Data
berisi
tentang
pembahasanya. BAB V
PENUTUP Penutup berisi simpulan dan saran
hasil
penelitian
dan