BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dewasa ini, era teknologi semakin berkembang dengan pesat. Disetiap kegiatan bekerja maupun kegiatan lainnya selalu berhubungan dengan teknologi informasi. Bahkan penggunaan teknologi informasi pada perusahaan sudah menjadi bagian penting, bukan sebagai faktor pendukung saja. Terutama pada perusahaan yang memiliki struktur bisnis yang rumit yang menghasilkan berbagai macam produk. Sebagai contoh adalah kegiatan produksi perusahaan. Target produksi yang semakin meningkat seiring perkembangan perusahaan sangatlah ditentukan oleh sumber dayanya, baik itu sumber daya manusia maupun sumber daya bahan-bahan keperluan produksinya. Besarnya persaingan bisnis saat ini membuat banyak perusahaan mulai beralih menggunakan teknologi informasi yang dapat saling terintegrasi, memberikan informasi secara real time dan dapat membantu meningkatkan kinerja suatu perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, baik itu perusahaan menengah
hingga perusahaan keatas. Oleh sebab itu, penerapan
teknologi informasi yang baik dan tepat diharapkan dapat memaksimalkan performa dari perusahaan dan meminimalisir kerugian yang muncul selama proses bisnis perusahaan berlangsung. Peran teknologi dalam bidang industri elektronika dan prasarana sangatlah mutlak, dimana kemajuan suatu sistem sangat ditunjang oleh peran teknologi informasi. Semakin berkembang dan kompleksnya fasilitas yang diterapkan untuk meningkatkan performa, maka semakin beragam dan kompleks adopsi teknologi yang dimiliki oleh suatu Perusahaan. Industri elektronika merupakan salah satu industri prioritas nasional yang terus berkembang. Pertumbuhan industri elektronika tahun 2013 sebesar 10,9% dan memiliki nilai ekspor sebesar US $ 9,084 miliar menduduki tempat kedua (PT. Len Industri, 2014). Industri elektronika nasional dalam menghadapi perdagangan bebas terus meningkatkan kemampuan dalam berinovasi sehingga mampu menciptakan produk-produk yang berkualitas, hemat energi dan ramah lingkungan. Industri Elektronika terbagi atas industri elektronika konsumsi, industri elektronika bisnis, serta industri komponen
1
elektronika yang mengalami perkembangan yang cukup baik dan memberi peluang untuk meningkatkan pangsa pasar. Pada penelitian ini PT. Len Industri merupakan perusahaan yang digunakan untuk objek penelitian. PT Len Industri (Persero) merupakan satu-satunya BUMN yang bergerak dalam bisnis elektronika industri dan infrastruktur dengan modal dasar 700.000.000.000 rupiah. Setiap tahunnya, PT Len Industri
mengalami
perkembangan dari pendapatan yang didapatkan, tabel dibawah ini merupakan data pendapatan
perusahaan
yang
menggambarkan
tingkat
perkembangan
perusahaannya. Tabel I.1 Data pendapatan PT Len Industri (PT. Len Industri, 2014)
Tahun
Pendapatan
Laba Bersih
Aset
(Rp Juta)
(Rp Juta)
(Rp Juta)
2014
2.100.773,72
47.606,84
2.265.630,83
2013
2.058.074,08
71.480,79
1.472.825,19
2012
2.334.636,58
66.716,76
1.450.897,33
2011
1.384.027,58
37.798,50
930.865,85
2010
957.646,94
27.502,14
837.615,31
Berdasarkan Tabel I.1, perkembangan pendapatan PT. Len Industri menunjukkan bahwa menurut undang-undang nomor 20 tahun 2008 pasal 6 tentang kriteria usaha menengah atas, PT. Len Industri merupakan perusahaan level usaha menengah keatas dengan penghasilan diatas 5 miliar rupiah (R.I, 2008). Dalam meningkatkan penjualan tiap tahunnya, perusahaan ini memiliki beberapa unit bisnis dan beberapa jenis produk disetiap unitnya. Nilai proyek yang didapatkan dari masing-masing unit bisnis berbeda setiap tahunnya. Pada tahun 2014, unit bisnis yang memiliki nilai proyek terbesar information and communicaion technology dengan nilai 711.699,70 rupiah. Pada Tabel I.2 terdapat data yang menunjukan lini bisnis pada PT. Len Industri dan jumlah nilai proyek yang diperoleh selama tahun 2014.
2
Tabel I.2 Unit bisnis dan jenis produk PT Len Industri (PT. Len Industri, 2014)
Unit Bisnis
Jenis Produk
Nilai Proyek (Juta Rupiah)
Secure Radio Communication, Combat Management System (CMS), Tactical Data Link, Surveillence & Reconnaissance System, Radio Base Station, Crypto Defense Electronics
Device Solution for Voice
123.407,54.
and Data Communication, Vehicular Intercommunication System, Radar Processing & Display Console, Transponder Sasaran Torpedo Automatic Dependent, Surveillance- Broadcast (ADS-B), Aeronautical Navigation Equipment,
Navigation System
Marine Navigation
129.251,53
Equipment, Simulator, Detection & Flow Management, SCADA, Radar Cuaca
Information
& e-KTP, WiMAX, VSAT,
Communicaion
Telepon Satelit Tenaga
Technology
Suarya,
3
711.699,70
Table I.2 Unit bisnis dan jenis produk PT Len Industri (PT. Len Industri, 2014) (Lanjutan) Unit Bisnis
Jenis Produk
Nilai Proyek (Juta Rupiah)
DVB-T Transmitter (Pemancar TV Digital), FMTransmitter, Sistem Antena Modul Surya, Solar Home System (SHS), Penerangan Jalan Tenaga Surya, PLTS Renewable Energy
Hibrida, PLTS
261.690,99
GridConnected, PLTS Terpusat, Kwh Meter Prabayar Sistem Interlocking, Automatic Warning System
Railway Transportation
& Level Crossing, CTC , LED Signal,
495.404,38
Traction System, Substation System, Railway Telecommunication System
Others
Oil & Gas
200.022,84 1.921.476,97
TOTAL
Melihat dari besarnya nilai proyek, maka banyak pula produk yang dihasilkan oleh PT. Len Industri yang menyebabkan perusahaan ini mengalami berbagai masalah pada proses produksinya. Berdasarkan hasil wawancara [Lampiran A.1], PT. Len Industri sering dihadapkan pada permasalahan produksi, seperti pengerjaan produksi yang tidak sesuai dengan perencanaan produksinya sehingga terjadi keterlambatan produk jadi. Pada Tabel I.3 dapat dilihat hasil Gap untuk ketepatan waktu dalam menyelasaikan proses produksi pada tahun 2014 dan 2015.
4
Tabel I.3 Analisis Gap Ketepatan Waktu Produksi Keterangan Produksi Selesai Tepat Waktu Produksi Selesai Terlambat Total Produksi Selesai
2015
Tahun/GAP GAP(%) 2014
GAP(%)
95
40%
90
39%
142 237
60%
141 231
61%
Berdasarkan Tabel I.3 dapat dilihat bahwa total produksi yang selesai dibagi menjadi dua keterangan yaitu produksi selesai tepat waktu dan produksi selesai terlambat. Pada keterangan produksi yang selesai terlambat, angka yang ditunjukan lebih besar daripada angka produksi yang tepat waktu, sehingga menunjukan adanya masalah pada proses produksi di PT. Len Industri. Berdasarkan wawancara [LampiranA.1], penyebab dari keterlambatan produk jadi yaitu belum adanya monitoring proses yang mengakibatkan tahapan proses produksi tidak berjalan sesuai jadwal induk produksi dan instruksi kerja. Kemudian material yang diserahkan oleh gudang tidak sesuai dengan kebutuhan produksi bulanan, sehingga material yang diterima tidak terdata dan mengakibatkan banyak material yang hilang. Banyaknya material yang hilang menyebabkan perlu adanya pengadaan material kembali yang menghabiskan banyak waktu serta biaya. Lalu belum adanya sistem informasi yang bersifat realtime dan terintegrasi sehingga laporan produksi hanya dapat dilihat mingguan, yang mengakibatkan bagian pengendalian dan manager mengalami kesulitan dalam melakukan monitoring terhadap proses produksi yang sedang dilakukan. Melihat kasus yang terjadi pada PT. Len Industri, maka perlu adanya suatu sistem yang terintegrasi untuk mengatasi masalah tersebut. Sistem ERP adalah salah satu solusi yang dapat mengatasi masalah pada PT. Len Industri dengan mengintegrasikan dan mengkoordinasikan informasi di setiap area proses bisnis. Sistem ERP membantu organisasi mengelola proses bisnis perusahaan besar dengan menggunakan database umum dan berbagi alat pelaporan manajemen, sehingga proses yang ada menjadi lebih efektif dan efisien serta laporan akan dihasilkan lebih cepat dan terintegrasi. Jadi, jika data sudah saling terintegrasi maka pelaporan data, perpindahan data, sharing data antar divisi yang terkait dengan divisi produksi elektronik seperti bagian perencanaan, bagian
5
pengendalian, bagian quality control dan bagian logistik dapat teroganisir dan dapat membantu mempercepat pengambilan keputusan. Penerapan sistem ERP ini akan berhasil jika didukung oleh pemilihan dan pemeliharaan aplikasi yang tepat. Pada penelitian ini, pemilihan aplikasi menggunakan aplikasi SAP, dikarenakan menurut Jacqueline (2011) pada artikel Monsoon Academy, SAP sangat cocok memenuhi kebutuhan bisnis pada perusahaan berskala bisnis menengah hingga keatas dengan kapasitas produksi yang banyak, oleh karena itu aplikasi SAP cocok untuk diterapkan pada PT. Len Industri. Dengan menggunakan SAP, perusahaan dapat mempertajam bisnis, mencapai target yang direncanakan, mengoptimalkan pengelolaan keuangan, meningkatkan
produktivitas,
mengurangi
biaya
yang
dikeluarkan,
serta
penggunaan teknologi informasi yang lebih optimal (Ahorn, 2008). Berdasarkan masalah dan keterangan yang telah dijelasakan diatas, pada penelitian ini dilakukan pengembangan sistem ERP pada proses produksi dengan modul production planning bagian shop floor control dengan menggunakan metode Accelerated SAP (ASAP) yang bertujuan menjadi solusi atas permasalahan yang terjadi. Kelebihan metode ASAP yaitu mengurangi total biaya implementasi, transparasi dalam pengiriman nilai tambah, menyediakan proyek tata kelola dan manajemen kualitas yang efisien, menyediakan panduan untuk Software Oriented Architecture (SOA) dan Business Process Management (BPM), menyediakan banyak konten akselerator, template dan panduan yang sudah selaras dengan proses manajemen proyek PMI PMBOK, dan meliputi seluruh proyek siklus hidup (Hoeliner & Musil, 2009). I.2. Perumusan Masalah Dengan mempertimbangkan latar belakang dan permasalahan yang telah dibahas sebelumnya, maka permasalahan yang harus dirumuskan adalah: 1. Bagaimana pengembangan aplikasi SAP pada proses produksi PT. Len Industri untuk menjadi solusi dari permasalahan yang ada? 2. Bagaimana keterkaitan antara bagian produksi elektronik dengan bagian lain yang terkait seperti bagian perencanaan, bagian pengendalian, bagian quality control dan bagian logistik?
6
I.3. Tujuan Penelitian Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Pengembangan aplikasi SAP-ERP modul shop floor control untuk menunjang proses produksi agar dapat terintegrasi dan dijalankan secara realtime dalam proses monitoring dan pendataan proses produksi, sehingga mengurangi keterlambatan produk jadi. 2. Mengintegrasikan aplikasi SAP-ERP dengan bagian perencanaan, bagian pengendalian, bagian logistik serta bagian quality control. I.4. Batasan Penelitian Batasan masalah dari penelitian ini yaitu: 1. Pembahasan hingga tahap final preparation. 2. Tidak membahas biaya pengembangan, implementasi, infrastuktur jaringan, dan keamanan sistem. 3. Tidak membahas aktivitas pelatihan pegawai dan migrasi data yang ada pada tahap final preparation. 4. Tidak membahas cost calculation dan settlement pada shop floor control. I.5. Manfaat Penelitian Mnfaat dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Terciptanya integrasi data antar divisi terutama divisi produksi dengan divisi yang berhubungan dengan divisi produksi pada perusahaan. 2. Masalah pada bagian produksi dapat teratasi dengan baik sehingga tidak lagi terjadi keterlambatan dalam pencatatan data. 3. Data yang dibuat sudah terintegrasi sehingga tidak ada lagi divisi terkait yang tidak tahu akan status data. 4. Aplikasi SAP-ERP modul shop floor control dapat menunjang kinerja bisnis PT. Len Industri 5. Meningkatkan daya saing bisnis perusahaan, cost reduction, dan peningkatan efisiensi aktivitas bisnis. I.6. Sistematika Penulisan Penelitian ini diuraikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
7
Bab I
Pendahuluan Pada bab ini berisi uraian mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II
Tinjauan Pustaka Pada bab ini berisi teori-teori yang relevan dengan permasalahan yang diteliti dan membahas hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini. Bagian kedua membahas hubungan antar konsep yang menjadi kajian penelitian dan uraian kontribusi penelitian.
Bab III
Metodologi Penelitian Pada bab ini dijelaskan langkah-langkah penelitian secara rinci, dimulai dari tahap preparation, lalu dilanjutkan dengan tahap conception, kemudian tahap realization, hingga diakhiri dengan tahapan akhir penelitian.
Bab IV
Project Preparation dan Business Blueprint Pada bab ini berisi uraian mengenai metode penelitian yang dilakukan serta melakukan tahap analisis meliputi: analisis proses bisnis As Is, analisis proses bisnis pada aplikasi SAP (To Be), analisis Form yang digunakan dan yang disediakan oleh SAP, analisis Gap dan Fit, analisis resiko, proses bisnis usulan serta menggambarkan usecase dan activity diagram.
Bab V
Realization dan Final Preparation Pada bab ini dilakukan konfigurasi perusahaan dan konfigurasi modul shop floor control. Selain itu bab ini berisi pengujian aplikasi dan pengoperasian terhadap aplikasi.
Bab VI
Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang dilakukan beserta saran terhadap penelitian ini.
8