BAB I PENDAHULUAN I.1
Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini, pengangguran sudah merupakan hal
yang tidak asing dalam masyarakat. Pengangguran merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh berbagai negara di dunia, termasuk di Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah angkatan kerja pada Agustus 2012 sebesar 188.04 juta orang dengan jumlah orang bekerja sebesar 110.80 juta dan pengangguran sebesar 7.24 juta orang. Usaha untuk menganggulangi masalah pengangguran adalah dengan bekerja. Namun dengan terbatasnya lapangan pekerjaan yang ada, maka jalannya adalah dengan menciptakan lapangan pekerjaan yaitu wirausaha atau entrepeneur. Selain itu, wirausaha juga dapat membuka lapangan pekerjaan yang bisa membantu mengurangi jumlah pengangguran. Bila dibandingkan dengan beberapa negara lain, jumlah wirausaha di Indonesia sendiri dikatakan masih tertinggal. Menurut Dr. Ciputra, pendiri Universitas Ciputra (UCEC), untuk membangun ekonomi bangsa dibutuhkan minimal 2% wirausahawan dari keseluruhan populasi. Jumlah wirausaha di negara tetangga Indonesia seperti Malaysia misalnya mencapai 5% dan Singapura yang mencapai hingga 7%, sedangkan di Indonesia sendiri baru mencapai 1.56% pada tahun 2012. Disamping itu, BPS juga mencatat, penyerapan tenaga kerja hingga Februari 2013 masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan rendah yaitu SD ke bawah sebesar 54.6 juta orang (47.9%) dan Sekolah Menengah Pertama sebesar 20.3 juta orang (17.8%). Penduduk bekerja yang berpendidikan tinggi hanya sekitar 11.2 juta orang mencakup 3.2 juta orang (2.8%) berpendidikan diploma dan 7.9 juta orang (6.9%) berpendidikan universitas. Berdasarkan hal diatas, dapat diketahui jumlah pengangguran terdidik lulusan perguruan tinggi menempati urutan pertama. Ini dapat disebabkan karena mahasiswa cenderung lebih merencanakan karirnya dengan mencari pekerjaan setelah selesai menyelesaikan pendidikannya. Selain itu juga terdapat beberapa pemikiran tentang wirausaha yang menghambat mereka untuk mewujudkannya yaitu merasa tidak memiliki
1
modal, merasa tidak berbakat dan juga resiko yang besar. Jika hal ini dibiarkan, maka tentunya akan berdampak pada terus bertambahnya jumlah pengangguran terdidik di Indonesia dan juga dapat menimbulkan berbagai masalah sosial seperti tindakan kriminal misalnya. Sebenarnya, modal bukanlah satu-satunya kunci untuk sukses berwirausaha, bakat juga bukan merupakan jaminan sukses berwirausaha namun lebih ditentukan berdasarkan keuletan dan kejelian, dan resiko dalam wirausaha dapat diminimalkan dengan perencanaan dan strategi yang tepat. Mengingat pentingnya hal tersebut, sangatlah perlu untuk memberikan informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan wirausaha. Informasi tersebut misalnya dapat berupa manfaat wirausaha, bagaimana memulai wirausaha, bagaimana menjadi wirausaha yang baik, serta tips-tips mengenai wirausaha. Dalam menyebarkan informasi tersebut maka dipilih media yaitu majalah digital. Dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi saat ini, internet tentunya bukan sesuatu hal yang asing lagi bagi masyarakat terutama mahasiswa. Sehingga media ini cukup sesuai dengan kebiasaan mahasiswa saat ini yang tidak lepas dari penggunaan internet dalam kehidupan sehari-harinya. Perancangan majalah digital ini bertujuan untuk memotivasi atau mendorong mahasiswa agar lebih yakin dan lebih berani untuk berwirausaha. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan jiwa wirausaha serta menerapkan pola pikir bagi mahasiswa bahwa wirausaha bukan hal yang sulit untuk dilakukan dan bahkan bisa dimulai oleh mahasiswa itu sendiri. Topik ini dipilih dengan harapan agar dapat lebih mendorong minat wirausaha di kalangan mahasiswa. Sehingga dapat memperbanyak jumlah wirausaha dan menambah lapangan pekerjaan yang sangat bermanfaat dalam mengatasi pengangguran, dan akan berdampak positif pada perekonomian di Indonesia.
2
I.2
Permasalahan
I.2.1
Identifikasi Masalah a. Tingkat pengangguran di Indonesia cukup tinggi dan solusi untuk mengatasi pengangguran adalah wirausaha. b. Jumlah wirausaha di Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan negara lain seperti Malaysia dan Singapura dengan jumlah pengangguran terdidik lulusan perguruan tinggi menempati urutan pertama. c. Kurangnya penyampaian informasi mengenai wirausaha dan kegiatan yang dapat membantu dan mendorong mahasiswa agar lebih yakin untuk berwirausaha.
I.2.2
Rumusan Masalah Bagaimana
merancang
majalah
digital
yang
efektif
dalam
menyebarkan informasi mengenai wirausaha bagi mahasiswa?
I.3
Fokus
I.3.1
Objek yang akan dirancang adalah majalah digital. Dipilihnya majalah digital karena disesuaikan dengan target audience yaitu mahasiswa.
I.3.2
Objek penelitian adalah Majalah Inspirasi Usaha, dengan pertimbangan bahwa Majalah Inspirasi Usaha sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang media informasi mengenai wirausaha.
I.3.3
Target audience adalah mahasiswa. Dipilihnya mahasiswa dengan pertimbangan bahwa jumlah pengangguran terdidik terbesar adalah lulusan perguruan tinggi, sehingga perlu mendorong minat mahasiswa untuk wirausaha.
3
I.3.4
Waktu pengerjaan Bulan Kegiatan
Feb
Mar
Apr
Mei
Juni
Penetapan topik Penyusunan Bab I -
Penyusunan teori (Bab II)
-
Pengumpulan dan data perusahaan (Bab III)
Pembuatan sketsa perancangan (Bab IV) -
Pengembangan sketsa
-
Visualisasi perancangan
-
Penyelesaian Bab I-V
Tabel I.1 Timeline Pengerjaan
I.3.5
I.4
Batasan yang dikerjakan selama proyek tugas akhir ini antara lain : -
Perancangan layout majalah digital untuk smartphone.
-
Perancangan layout majalah digital untuk tablet atau laptop.
Tujuan Perancangan Menghasilkan majalah digital yang efektif dalam menyebarkan informasi mengenai wirausaha bagi mahasiswa.
I.5
Cara Pengumpulan Data
I.5 1
Observasi “Metode observasi adalah metode yang digunakan untuk mengamati sesuatu, seseorang, suatu lingkungan atau situasi secara tajam terinci, dan mencatatnya secara akurat dalam beberapa cara” (Rohidi, 2011 : 182). Pengamatan dilakukan secara langsung ke Majalah Inspirasi Usaha.
4
I.5.2
Wawancara “Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang dapat digambarkan sebagai sebuah interaksi yang melibatkan pewawancara dengan yang diwawancarai dengan tujuan mendapatkan informasi yang sah dan dapat dipercaya” (Sanusi, 2011 : 108). Dalam hal ini peneliti mewawancarai narasumber yaitu bapak Sultan Makkawaru selaku pimpinan majalah Inspirasi Usaha. Serta melakukan wawancara kepada beberapa mahasiswa sebagai narasumber untuk mengetahui kebiasaan dan selera target audience.
I.5.3
Studi Pustaka Metode pustaka menurut Hariwijaya “ . . . memanfaatkan berbagai macam pustaka yang relevan dengan fenomena sosial yang tengah dicermati” (Hariwijaya, 2004 : 44). Membaca buku, artikel, dan hasil penelitian yang relevan dengan topik yang diangkat.
5
I.6
Kerangka Perancangan
Bagan I.1 Kerangka Perancangan
6
I.7
Pembabakan
Bab I Pendahuluan Penjelasan mengenai latar belakang, permasalahan, fokus masalah, tujuan perancangan, cara pengumpulan data, kerangka penelitian serta pembabakan yang memaparkan gambaran singkat tiap bab dalam penelitian. Bab II Dasar Pemikiran Menjelaskan dasar pemikiran dari teori-teori yang berhubungan untuk kemudian digunakan sebagai landasan untuk merancang layout majalah Inspirasi usaha. Teori-teori tersebut berasal dari pustaka dan narasumber. Bab III Data dan Analisis Masalah - Data Menjelaskan data-data yang telah dikumpulkan berisi gambaran umum perusahaan, visi dan misi, struktur organisasi, data produk, rubrikasi, distribusi, sebaran majalah serta profil pembaca majalah Inspirasi Usaha. - Analisis Menjelaskan beberapa analisis yang digunakan serta fakta yang yang didapatkan seperti analisis kompetitor produk. Diharapkan dapat memecahkan masalah yang nantinya akan diuraikan pada bab selanjutnya. Bab IV Konsep dan Hasil Perancangan Memaparkan konsep yang digunakan di dalam perancangan seperti konsep komunikasi, konsep kreatif, konsep media dan konsep visual. Disertai dengan hasil perancangan mulai dari sketsa hingga visualisasinya pada media. Bab V Penutup Menyimpulkan hasil penelitian dan memberikan saran yang perlu disampaikan yang berhubungan dengan perancangan ini.
7