BAB I PENDAHULUAN I.1
Latar Belakang
Makanan ringan pada saat ini sangat digemari oleh seluruh kalangan mulai dari usia muda hingga tua, karena makanan ringan menjadi teman yang sangat pas untuk menemani di saat sedang bersantai ataupun melakukan aktivitas yang tidak terlalu rumit. Maka dari itu pasar makanan ringan juga tidak bisa dianggap remeh, karena besarnya permintaan menjadikan bisnis makanan ringan ditekuni oleh banyak orang saat ini dan omset yang dihasilkan pun tidak sedikit. Terutama yang paling umum dan sering ditemui adalah kerupuk. Selain sebagai makanan ringan, kerupuk juga umumnya digunakan untuk teman makan makanan berat, seperti nasi goreng, tahu tek, gado-gado dan masih banyak lagi. Salah satu pabrik yang memproduksi kerupuk adalah Rambak ‘SN’. Rambak ‘SN’ adalah perusahaan yang memproduksi makanan berupa kerupuk kulit kerbau atau biasa disebut rambak oleh warga Bumiayu, Jawa Tengah. Produk kerupuk kulit kerbau hasil produksi Rambak ‘SN’ ini sudah cukup terkenal kenikmatannya dikalangan menengah atas warga masyarakat Bumiayu. Bahkan tidak jarang ada konsumen dari kabupaten lain yang rela datang membeli kerupuk kulit kerbau tersebut untuk dijadikan bingkisan/buah tangan atau sebagai konsumsi pribadi. Sehingga setiap tahun keuntungan yang diperoleh terus meningkat dan memuaskan. Maka dari itu, pemilik perusahaan memiliki keinginan untuk memperluas pasar yang ada sehingga dapat mengembangkan usaha yang dimiliki. Untuk mengembangkan usaha dari Rambak ‘SN’ ini, maka pemilik perusahaan berencana membuka cabang baru di lokasi baru. Lokasi yang dipilih adalah di Kota Bandung, karena Kota Bandung merupakan wilayah yang memiliki pertumbuhan perekonomian tertinggi di Jawa Barat, dapat dilihat pada Gambar I.1.
1
10 8 6
2008
4
2009
2
2010
0
2011 2012
Gambar I.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota di Jawa Barat 2008-2012 Sumber : (Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat, 2014) Tingkat pertumbuhan ekonomi Kota Bandung dari tahun 2008-2012 rata-rata sebesar 8,62%, sedangkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,8%. ‘Tahun ini laju pertumbuhan ekonomi Kota Bandung mencapai lebih dari 9%, laju pertumbuhan ini juara dunia, Eropa saja nol koma sekian, jadi apapun yang di jual di Bandung pasti laku’. Hal tersebut diungkapkan Walikota Bandung, M Ridwan Kamil. (Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung, 2013) Laju pertumbuhan ekonomi Kota Bandung yang sangat tinggi tersebut menunjukkan bahwa Kota Bandung merupakan kota bagi para pebisnis untuk mengembangkan usahanya. Sebuah kesempatan emas bagi perusahaan untuk mengembangkan usaha di kota berjuta kreativitas tersebut. Kota Bandung juga terkenal dengan keunikan makanan ringan yang ditawarkan, seperti kerupuk kulit kerbau. Jika dilihat pada Tabel I.1 dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat tahun 2012, dapat dilihat bahwa jumlah konsumsi kerupuk perkapita per hari di Kota Bandung sangat tinggi, hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat permintaan akan kerupuk di Kota Bandung sangat tinggi. Tabel I.1 Konsumsi dan Rata-rata Pengeluaran per Kapita untuk Kerupuk di Bandung Kabupaten/Kota
Jumlah Konsumsi (ons)
Nilai (Rp)
Kota Bandung
0,193
154
Kabupaten Bandung
0,147
99
2
Namun apabila dilihat pada Gambar I.2 tersebut, PD Agung Sami Rasa belum bisa memenuhi permintaan pasar akan produk tersebut secara keseluruhan, sehingga hal tersebut menjadi peluang bagi usaha Rambak ‘SN’ untuk
3000 2500 2000 1500 Agung Sami Rasa
1000
Hikmah
500 0 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des
Jumlah Kerupuk (bungkus)
memasarkan produk di Kota Bandung.
2012
Gambar I.2 Tingkat Penjualan Kerupuk Kulit Kerbau PD Agung Sami Rasa dan PD Hikmah di Kota Bandung Tahun 2012
Sehingga perusahaan berencana untuk melakukan investasi dengan membuka cabang baru di Kota Bandung dan diharapkan pengembangan tersebut dapat meningkatkan jumlah permintaan yang akan meningkatkan jumlah penjualan dan akan meningkatkan jumlah keuntungan yang lebih dari sebelumnya. Namun pengembangan usaha akan sulit berjalan dengan lancar dan sukses apabila tidak dilakukan perencanaan yang matang. Perusahaan perlu memikirkan mengenai strategi pasar yang akan digunakan, proses-proses operasional, serta keuntungan yang akan diperoleh sehingga dapat menjamin perusahaan bahwa investasi tersebut akan menghasilkan kesuksesan yang akan menambah keuntungan perusahaan dan memperbesar usaha dari Rambak ‘SN’ itu sendiri. Oleh karena itu, analisis kelayakan investasi atas pembukaan cabang baru di Kota Bandung perlu dilakukan untuk mengetahui bahwa investasi cabang baru ini merupakan investasi yang layak atau tidak jika dilihat dari aspek pasar, aspek teknis, aspek hukum, dan aspek finansial. Aspek pasar dilihat dari bagaimana prospek pasar yang ada, sedangkan aspek teknis membahas mengenai manajemen pengelolaan, dan aspek hukum membahas mengenai izin usaha terutama bagi
3
masyarakat terhadap usaha yang akan dibangun. Dalam aspek finansial, pengukuran kelayakan menggunakan indikator Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Discounted Payback Period (DPP). Analisis sensitivitas juga perlu dilakukan untuk melihat bagaimana pengaruh dari perubahan parameter-parameter investasi yang ada akan mempengaruhi hasil keputusan akhir dari perencanaan investasi tersebut. I.2
Perumusan Masalah
Perumusan masalah yang akan dibahas meliputi : 1.
Bagaimana kelayakan bisnis untuk cabang Rambak ‘SN’ di Kota Bandung dilihat dari aspek pasar, teknis, dan hukum ?
2.
Bagaimana kelayakan bisnis untuk cabang Rambak ‘SN’ di Kota Bandung dilihat dari aspek finansial ?
3.
Bagaimana tingkat sensitivitas dan resiko bisnis pada cabang Rambak ‘SN’ di Kota Bandung terhadap perubahan variabel-variabel tertentu ?
I.3
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian kali ini berdasarkan perumusan masalah yang telah dijabarkan sebelumnya adalah sebagai berikut : 1.
Menganalisis kelayakan bisnis untuk cabang Rambak ‘SN’ di Kota Bandung dilihat dari aspek pasar, teknis, dan hukum.
2.
Menganalisis kelayakan bisnis untuk cabang Rambak ‘SN’ di Kota Bandung dilihat dari aspek finansial.
3.
Menganalisis tingkat sensitivitas dan resiko bisnis pada cabang Rambak ‘SN’ di Kota Bandung terhadap perubahan variabel-variabel tertentu.
I.4
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya sebagai berikut : 1.
Sebagai salah satu bahan pertimbangan bagi pemilik dalam membuat keputusan investasi untuk cabang Rambak ‘SN’ di Kota Bandung.
2.
Sebagai referensi dalam pengelolaan bisnis cabang Rambak ‘SN’ di Kota Bandung.
3.
Sebagai masukan bagi perusahaan dalam memperluas pasar sasaran.
4
I.5
Batasan Penelitian
Beberapa pembatasan yang digunakan meliputi : 1.
Suku bunga, inflasi, pajak dan kondisi ekonomi lainnya dianggap normal dan stabil selama periode analisis.
2.
Aspek manajemen tidak dibahas dalam analisis kelayakan usaha Rambak ‘SN’ karena seluruh pengelolaan dan keputusan cabang Rambak ‘SN’ dipegang oleh pemilik usaha dan dilaksanakan oleh seorang manajer cabang sedangkan pegawai lain akan mengikuti arahan dari manajer cabang. Sehingga tidak perlu ada pembahasan aspek manajemen secara lebih mendalam.
3.
Aspek ekonomi, sosial, dan politik tidak dibahas dalam analisis kelayakan usaha Rambak ‘SN’ karena untuk memfokuskan kepada aspek-aspek inti yang diperlukan dalam analisis kelayakan usaha.
4.
Aspek lingkungan hidup tidak dibahas dalam analisis kelayakan usaha Rambak ‘SN’ karena hasil limbah yang dihasilkan tidak membahayakan dan akan dikelola oleh perusahaan, terbukti dengan adanya sertifikat produksi pangan industri rumah tangga dari Dinas Kesehatan. Sehingga tidak perlu ada pembahasan aspek lingkungan secara lebih mendalam.
5