BAB I PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan tentunya mengalami pasang surut dalam melakukan kegiatan ekonominya. Pengelolaan perusahaan harus dilakukan dengan baik agar perusahaan dapat mampu bersaing dengan kompetitor lain. Semakin besar perusahaan, semakin besar pula kegiatan yang akan dilakukan dan semakin besar tindak pencegahan kecurangan yang terjadi. Pimpinan entitas tentunya perlu menyiapkan tindakan yang akan dilakukan untuk mencegah terjadinya kecurangan. Tindakan setelah terjadinya kecurangan juga perlu dipertimbangkan agar fraud tidak terjadi. Kecurangan yang dapat dilakukan antara lain melakukan penipuan dengan mengubah atau memalsukan bukti transaksi yang akan berpengaruh kepada laporan keuangan, mencuri asset perusahaan, dan korupsi. Hal – hal ini dapat dilakukan oleh pihak manapun yaitu karyawan, pihak manajemen tingkat puncak, konsumen, atau investor. Adanya kesempatan, rasionalisasi, dan tekanan dapat menyebabkan suatu fraud terjadi. Tekanan yang dapat menyebabkan kecurangan dapat berupa tekanan dari manajemen puncak yang menginginkan laba tinggi dalam laporan keuangan, tekanan saat akan terjadinya rotasi jabatan sehingga manajemen melakukan penipuan laporan keuangan dengan laba tinggi agar mendapat komisi tinggi. 1
Kesempatan (opportunity) dalam melakukan fraud dapat disebabkan karena lemahnya pengendalian internal dalam perusahaan atau kurang ketatnya peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan. Salah satu eksekutif melakukan kecurangan dengan memasukkan tagihan pribadi ke rekening perusahaan, hal ini menyebabkan karyawan yang lain menganggap hal tersebut sesuatu yang biasa. Maka mereka berpikir dapat melakukan hal tersebut. Tekanan (pressure), kesempatan (opportunity), dan rasionalisasi (rationalization) dapat disebut fraud triangle. Para stakeholder’s menilai suatu perusahaan melalui laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan tersebut. Apabila kinerja perusahaan memburuk, investor tentu akan mempertimbangkan kembali tentang keputusan untuk menanamkan modalnya. Kinerja perusahaan yang baik tentu tidak menjamin tidak terjadi suatu kecurangan. Misalnya kasus penggelapan dana yang dilakukan oleh Senior Relation Manager Citigold sebesar 17 miliar. Kecurangan atau fraud yang dilakukan Malinda Dee sangat merugikan pihak Citibank. Kepercayaan nasabah terhadap Citibank berkurang dan membuat masyarakat resah. Masyarakat merasa tidak aman lagi jika ingin menyimpan harta bendanya yaitu berupa uang dalam bank. Pengendalian internal sangat diperlukan dalam menghadapi kecurangan. Pengendalian tersebut terdiri dari pengendalian lingkungan, penilaian resiko, pengendalian aktivitas, informasi dan komunikasi, dan pengawasan. Hal tersebut digunakan sebagai alat untuk mendeteksi adanya fraud.
2
Entitas besar tidak luput dari adanya tindakan kecurangan meskipun kinerja
sudah
baik.
Perusahaan
kecil
sampai
menengah
juga
perlu
memperhatikan hal ini. Mereka harus memiliki sistem untuk mendeteksi adanya kecurangan yang terjadi dalam setiap kegiatannya. Siklus pendapatan dan penggajian dalam suatu perusahaan memiliki peran yang cukup penting. Pengendalian diperlukan dalam setiap siklus yang ada. Hal ini dilakukan agar tincakan kecurangan dapat terdeteksi. Kecurangan yang terdeteksi harus segera ditintdak lanjuti agar kecurangan tersebut tidak terulang kembali. Adapun masalah dalam penelitian yaitu bagaimana pengendalian atas siklus pendapatan, bagaimana pengendalian siklus jasa personalia, dan apakah ada pelaksanaan sistem audit atas kecurangan pada PT. Royal Audrey Megah. Kegiatan yang dilakukan perusahaan sangat banyak, contohnya penjualan, pembelian, penggajian, dan pengiriman barang. Setiap kegiatan tersebut diperlukan suatu sistem agar dapat mencegah kecurangan atau fraud yg mungkin terjadi. Maka penulis mengambil judul “Perancangan Sistem Audit Kecurangan Terhadap Siklus Pendapatan dan Siklus Jasa Personalia Pada PT. Royal Audrey Megah.”
1.2
Ruang Lingkup Penelitian Pembatasan ruang lingkup penelitian ini dilakukan agar penulis lebih terfokus. Oleh karena itu penulis membatasi penelitian pada perancangan sistem
3
audit kecurangan pada siklus pendapatan yaitu penjualan dan siklus jasa personalia yaitu penggajian pada PT Royal Audrey Megah. Adapun beberapa batasan ruang lingkupnya yaitu: 1. Prosedur yang berhubungan dengan penjualan jasa. 2. Prosedur yang berkaitan dengan kegiatan penggajian. 3. Peraturan yang berlaku apabila terjadi pelanggaran dalam melakukan kesalahan pekerjaan.
1.3
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1
Tujuan Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui pengendalian atas siklus penjualan PT Royal Audrey Megah 2. Untuk mengetahui pengendalian atas siklus penggajian pada PT Royal Audrey Megah 3. Untuk mengetahui pelaksanaan sistem audit atas kecurangan PT Royal Audrey Megah
4
1.4
Manfaat
1.4.1
Bagi Pembaca / Pihak lain 1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pembuatan peraturan terhadap pelanggaran yang dibuat atas fraud yang dilakukan 2. Penelitian ini menambah wawasan dalam kaitannya dengan pentingnya sistem audit kecurangan diterapkan dalam perusahaan.
1.4.2
Bagi Perusahaan 1. Hasil penelitian ini dapat menambah pedoman bagi perusahaan untuk mencegah kecurangan terjadi. 2. Penelitian ini dapat menjadi tambahan dalam penelitian dengan topik auditing. 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan mengetahui sejauh mana tindakan pencegahan terhadap kecurangan telah dilaksanakan.
1.5
Metode Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik atau cara lain dari kuantifikasi. Penelitian ini berisikan perancangan sistem audit kecurangan untuk PT RAM.
5
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu: 1. Studi kepustakaan Studi kepustakan dilakukan untuk memperoleh teori – teori yang berkaitan dengan pembahasan masalah agar mendukung dan melengkapi data yang diperlukan dalam penulisan skripsi. 2. Studi lapangan Penelitian dilakukan dengan: a. Wawancara Penulis melakukan Tanya jawab dengan pemilik PT RAM mengenai prosedur pendapatan dan penggajian yang sedang berjalan. b. Observasi Penulis melakukan pengamatan langsung terhadap proses pendapatan dan penggajian. c. Kuisioner Penulis membagikan kuisioner kepada setiap pegawai untuk memperoleh jawaban mengenai penggajian.
1.6
Sistematika Pembahasan BAB I
PENDAHULUAN Dalam bab ini penulis akan mencoba menguraikan secara singkat mengenai
latar
belakang
permasalahan
yang
mendasari
6
penyusunan skripsi, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, dan metodologi penelitian
BAB II
LANDASAN TEORI / PENGEMBANGAN HIPOTESIS Bab ini berisikan berbagai landasan teori yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan berupa penjelasan mengenai auditing, audit kecurangan, dan teori lain yang mendukun penulisan.
BAB III
OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai sejarah perusahaan, produk yang dihasilkan perusahaan, prosedur yang terkait dengan siklus penjualan dan penggajian, dan prosedur mengenai
hukuman
yang
diberikan
apabila
melakukan
kecurangan.
BAB IV
PEMBAHASAN DAN PERANCANGAN SISTEM AUDIT KECURANGAN PADA PT ROYAL AUDREY MEGAH Bab ini berisikan mengenai pembahasan prosedur – prosedur yang telah ada dalam perusahaan dan perancangan sistem audit kecurangan untuk mendukung prosedur yang telah dijalankan oleh PT RAM.
7
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan mengenai perancangan yang telah dilakukan dan menyertakan saran yang mungkin bermanfaat bai perusahaan.
8