BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Setiap pengusaha tentunya tidak dapat menolak perkembangan jaman yang implikasinya sudah tentu akan berimbas juga pada perubahan sistem ekonomi dunia. Selain itu juga peradaban globalisasi dewasa ini memunculkan berbagai perdagangan bebas antar negara atau antar bangsa. Salah satu yang menonjol yakni pengembangan pemasaran, masyarakat tidak dapat lagi hanya mengandalkan keunggulan teknologi yang dimilikinya, sebab pesatnya perkembangan informasi berpindah tangan termasuk informasi mengenai teknologi produk. Sejalan dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan maka masyarakat sebagai konsumen akan lebih selektif dalam memilih produk yang menjadi kebutuhan sehingga perusahaan harus dapat mengantisipasi perubahan lingkungan yang terjadi, dalam hal ini adalah permintaan akan suatu produk. Perusahaan tidak cukup hanya menciptakan nilai lebih melalui bermacam
kegiatan
yang
penting
untuk
mendesain,
memproduksi,
memasarkan produk dan jasa tetapi yang lebih penting adalah usaha pemenuhan kebutuhan konsumen.1
1
Ronald Nangoi, Menentukan Strategi Pemasaran Dalam Menghadapi Persaingan, (Jakarta : Rajawali, 1988), Cet I, Jilid 1, h. 87-88.
1
2
Hal ini membuat para pengusaha industri batik khususnya di Pekalongan
harus
bekerja
keras
agar
dapat
mempertahankan
dan
mengembangkan usahanya. Bervariasinya merek atau jenis produk, harga produk, serta tempat yang strategis dan promosi yang menarik menunjukkan bahwa pengusaha batik tidak hanya dapat berdiam diri dalam melakukan usahanya. Para pengusaha batik harus mulai berpikir untuk mengalahkan para pesaingnya dan mengubah cara berpikir mereka, yang dahulu hanya berpikir untuk mencari keuntungan semata, saat ini harus berpikir untuk memenangkan persaingan. Salah satu perusahaan batik yang ada di Pekalongan yaitu perusahaan batik ”SS” atau batik ”Subchan Sholihah” merupakan perusahaan batik yang cukup besar di wilayah Buaran dan sudah mempunyai nama di hati masyarakat. Produk dari perusahaan batik ”SS” sudah dikenal sampai luar kota Pekalongan bahkan sampai luar pulau Jawa. Selain itu juga berkaitan dengan strategi pemasaran yang dilakukan dalam lingkungan persaingan yang sangat kompetitif ini, maka perusahaan tidak dapat lepas dari etika bisnis karena bisnis tidak bisa dipisahkan dari etika dikarenakan beberapa hal; pertama, bisnis tidak bebas nilai. Kedua, bisnis merupakan bagian dari sistem sosial. Ketiga, aplikasi etika bisnis identik dengan pengelolan bisnis secara profesional. Mengingat persaingan perusahaan batik di Pekalongan sangat ketat, maka 4P (Product, Price, Place, Promotion) harus benar-benar dipertahankan untuk menghadapi persaingan tersebut. Product/produk yaitu perusahaan
3
dapat menghasilkan produk atau barang yang bervariasi dengan kualitas yang tidak kalah bagus dengan perusahaan batik yang lainnya. Price/harga yaitu harga yang terjangkau dan cukup bervariasi sehingga dapat menarik minat para konsumen untuk membeli produk-produknya. Place/tempat dalam hal ini bisa diartikan menjadi dua yaitu tempat pemasarannya meliputi kota mana saja dan juga tempat yang strategis yang mudah dijangkau oleh konsumen. Sedangkan promotion/promosi yaitu promosi seperti apa yang dilakukan oleh perusahaan dalam menarik para konsumen. Dalam hal ini juga apapun yang dilakukan oleh aktivitas pemasaran adalah berorientasi pada kepuasan pasar. Dan kepuasan pasar adalah kondisi saling ridha dan rahmat antara pembeli dan penjual atas transaksi yang dilakukan. Dengan adanya keridhaan ini, maka membuat pasar tetap loyal terhadap produk perusahaan dalam jangka waktu lama. Dari paparan diatas maka penulis tertarik untuk menulis mengenai prespektif etika bisnis Islam tentang strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan batik ”SS” di kota Pekalongan.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi rumusan masalah adalah: 1. Bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan pada perusahaan batik ”SS” di kota Pekalongan?
4
2. Bagaimana prespektif etika bisnis Islam tentang strategi pemasaran pada perusahaan batik ”SS” di kota Pekalongan?
C. Tujuan Penelitian Dengan mengacu pada rumusan masalah maka tujuan yang hendak dicapai adalah: 1. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan pada perusahaan batik ”SS” di kota Pekalongan. 2. Untuk mengetahui prespektif etika bisnis Islam tentang strategi pemasaran pada perusahaan batik ”SS” di kota Pekalongan.
D. Kegunaan Penelitian. Kegunaan penelitian ini secara umum terdiri dari manfaat akademik atau teoritik yang berkaitan dengan hal-hal yang positif yang dapat disumbangkan oleh penelitian ini pada dunia pendidikan, dan manfaat praktis yaitu berkaitan dengan sumbangan positif yang dapat diberikan pada penelitian yang akan dilakukan pada kehidupan masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun kegunaan atau manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Segi Teoritis a. Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya terkait tentang strategi pemasaran.
5
b. Dengan mengetahui prespektif etika bisnis Islam tentang strategi pemasaran dapat mengetahui bagaimana peran dan fungsi strategi pemasaran yang sesungguhnya dalam pendidikan 2. Segi Praktis a. Sebagai
bahan pertimbangan bagi
pimpinan perusahaan
akan
pentingnya strategi pemasaran sebagai upaya meningkatkan kinerja perusahaan. b. Sebagai bahan pertimbangan bagi pengusaha lain agar dapat mengetahui prespektif etika bisnis Islam tentang strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan batik “SS” di kota Pekalongan. c. Sebagai bahan untuk penelitian sejenis di masa yang akan datang.
E. Tinjauan Pustaka 1. Landasan Teori Pemasaran dapat diartikan sebagai ujung tombak bagi keberhasilan suatu kegiatan usaha dalam mencapai tingkat keuntungan optimal sesuai tujuan yang telah direncanakan. Pemasaran secara umum juga dikenal sebagai kegiatan untuk mendistribusikan/menjual barang dan jasa perusahaan kepada konsumen. Pengertian tersebut tidak sepenuhnya benar, karena kegiatan pemasaran pada hakekatnya tidak hanya penjualan suatu produk akan tetapi juga pada bagaimana perusahaan mampu membangun suatu komunitas yang akan selalu menggunakan produk-produk yang dihasilkannya. Pemasaran sebagai suatu proses kegiatan yang dipengaruhi
6
oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi dan manajerial.2 Sedangkan menurut Kotler mendefinisikan pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.3 Akibat dari pengaruh berbagai faktor tersebut adalah masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang dimiliki komoditas. Menurut Muhammad pemasaran merupakan aktivitas perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan atas program-program yang dirancang untuk menghasilkan transaksi pada target pasar, guna memenuhi kebutuhan perorangan atau kelompok berdasarkan asas saling menguntungkan, melalui pemanfaatan produk, harga, promosi, dan distribusi.4 Dari definisi-definisi pemasaran di atas maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan pemasaran merupakan suatu usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan berbagai kondisi lingkungan di masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Selain itu juga dari definisi-definisi di atas mengarahkan kita bahwa orientasi pemasaran adalah pasar. Sebab pasar merupakan mitra sasaran dan sumber penghasilan yang dapat menghidupi 2
dan mendukung pertumbuhan
Freddy Rangkuti, Analisis SWO : Teknik Membedah Kasus Bisnis : Reorentasi Konsep Perencanaan Strategis Untuk Menghadapi Abad 21, ( Jakarta: Gramedia Pustaka Umum, 1997), h.48 3 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Edisi Milleniu, (Jakarta: Erlangga, 2002) h.9 4 Muhammad, Etika Bisnis Islami, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2004), h.99
7
perusahaan. Oleh karena itu, apapun yang dilakukan oleh aktivitas pemasaran adalah berorientasi pada kepuasan pasar. Kepuasan pasar adalah kondisi saling ridha dan rahmat antara pembeli dan penjual atas transaksi yang dilakukan. Dengan adanya keridhaan ini, maka membuat pasar tetap loyal terhadap produk perusahaan dalam jangka waktu yang panjang. Agama Islam menekankan ajaran bahwa kehidupan akhirat itu lebih baik dari pada kehidupan dunia. Agama juga berfungsi mengembangkan kekayaan dan kesejahteraan rohani. Sebaliknya ekonomi berurusan dengan keperluan hidup di dunia ini dan bertujuan untuk mencapai kemajuan material, bahkan kakayaan orang, keluarga, dan bangsa. Jadi antara agama dan ekonomi saling berhubungan. Karena dalam agama islam dalam melakukan kegiatan ekonomi juga ada etikannya.5 Jadi pemasaran dalam prespektif etika bisnis Islam sangat mengedepankan adanya konsep rahmat dan ridha, baik dari penjual maupun pembeli, sampai dari Allah SWT. Dengan demikian, aktivitas pemasaran harus didasari pada etika dalam bauran pemasarannya. Dalam kerangka Islam, etika dalam pemasaran tentunya perlu didasari pada nilainilai yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadits Nabi. Disamping itu, teladan Rasulullah dalam berdagang kiranya dapat dijadikan acuan dalam memasarkan produk perdagangannya. Beberapa kiat dan etika Rasulullah dalam membangun citra dagangnya adalah sebagai berikut: 5
M. Dawam Rahardjo, Etika Ekonomi dan Manajemen (Yogyakarta, PT. Tiara Wacana Yogya, 1997), cet. I, h. 27-28.
8
a. Penampilan Penampilan dagang Rasulullah adalah tidak membohongi pelanggan, baik menyangkut besaran (kuantitas) maupun kualitas. b. Pelayanan Pelayanan yang tidak sanggup membayar kontan hendaknya diberi tempo untuk melunasinya. c. Persuasi Menjauhi sumpah yang berlebihan dalam menjual suatu barang d. Pemuasan Hanya dengan kesepakatan bersama, dengan suatu usulan dan penerimaan, penjualan akan sempurna.6 2. Penelitian Terdahulu Adapun untuk penelitian terdahulu, penulis telah menelaah mengenai penelitian yang ada pada skripsi karya mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Surakarta
yaitu
skripsi
karya
Hadi
Prayitno
(B100040256) dengan judul ”Pengaruh Marketing Mix Terhadap Volume Penjualan Batik (Studi Kasus pada PT. Danar Hadi Surakarta)”. Penelitian ini membahas tentang pengaruh product, price, place, promotion terhadap volume penjualan pada PT. Danar Hadi Surakarta, dan hasilnya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara product, price, place, promotion terhadap volume penjualan.7
6
Muhammad, Etika Bisnis Islami, (Yogyakarta :UPP AMP YKPN, 2004), h. 99-102 Hadi Prayitno, ”Pengaruh Marketing Mix Terhadap Volume Penjualan Batik (Studi Kasus pada PT. Danar Hadi Surakarta)”, Skripsi, (Surakarta: Perpustakaan UMS, 2009), h. 40, t.d. 7
9
Penelitian yang dilakukan oleh Wasilatur Rahmah (NIM: 04610011) mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Malang pada tahun 2008, melakukan penelitian tentang ”Internalisasi Etika Bisnis Islam dalam Komunikasi Pemasaran (Studi Pada PT TELKOM Kandatel Malang)”. Penelitian ini menunjukkan bahwa PT TELKOM Kandatel Malang, dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya sangat mengedepankan dan menerapkan etika bisnis, hal ini dapat dibuktikan dalam komunitas perilaku di lingkungan PT. TELKOM Kandatel Malang dalam komunikasi pemasaran. Hal ini ditunjukkan dalam kejujuran, transparan, komitmen, kerjasama, disiplin, peduli dan tanggungjawab yang ini semua dijalankan dalam rangka untuk sustainable perusahaannya.8 Penelitian yang dilakukan oleh Kanti Rahayu (B4A006307) mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang tahun 2009 melakukan penelitian tentang “Analisis Pengaruh Variabel Marketing Mix Terhadap Volume Penjualan (Studi Kasus pada PT. Danliris di Sukoharjo)”. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh personal selling dan periklanan mempunyai pengaruh terhadap volume penjualan pada PT. Danliris baik secara parsial maupun bersama-sama, dan hasilnya menunjukkan bahwa variable personal selling dan periklanan berpengaruh terhadap volume penjualan.9
8
Wasilatur Rahmah, ”Internalisasi Etika Bisnis Islam dalam Komunikasi Pemasaran (Studi Pada PT TELKOM Kandatel Malang)”, Skripsi, (Malang: Perpustakaan UIN Malang, 2008), h. 30, t.d. 9 Kanti Rahayu, ”Analisis Pengaruh Variabel Marketing Mix Terhadap Volume Penjualan (Studi Kasus pada PT. Danliris di Sukoharjo)”, Skripsi, (Semarang: Perpustakaan UNES Semarang, 2009), h. 45, t.d.
10
Berbeda dengan penelitian tersebut, dalam penelitian ini yang diteliti adalah prespektif etika bisnis Islam tentang strategi pemasaran pada perusahaan batik “SS” di kota Pekalongan. Penelitian penulis ini berbeda dengan
penelitian-penelitian
sebelumnya,
karena
di
sini
penulis
menjelaskan Prespektif Etika Bisnis Islam tentang Strategi Pemasaran pada perusahaan batik “SS” di kota Pekalongan.
F. Kerangka Berfikir Pemasaran merupakan salah satu strategi yang pasti ada dalam suatu perusahaan. Karena pemasaran adalah ujung tombak bagi keberhasilan suatu usaha dalam mencapai suatu tingkat keuntungan yang optimal sesuai tujuan yang telah direncanakan. Oleh karena itu strategi pemasaran sangat penting untuk sebuah perusahaan. Strategi pemasaran yang biasa diterapkan pada perusahaan-perusahaan yaitu: product, price, place, dan promotion atau biasa disingkat dengan 4P. 4P termasuk strategi untuk menarik konsumen. Dan sebagai umat Islam strategi pemasaran tersebut hendaknya didasarkan pada etika bisnis Islam dan prinsip-prinsip ekonomi, yang mana kedua hal tersebut mengacu pada tatanan akhlakul Islam. Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini terdapat pada gambar 1
11
Gambar 1 : Kerangka Berfikir Akhlak
Etika Bisnis Islam
Ekonomi
Strategi Pemasaran
Poduct
Price
Place
Promotion
G. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam
penelitian
ini
pendekatan
yang
digunakan
adalah
pendekatan kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data tersebut berasal dari hasil wawancara. Sehingga yang menjadi tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah ingin menggambarkan realita empirik tentang permasalahan perusahaan batik ”SS” di kota Pekalongan. 2. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian lapangan (field research). Field research sendiri adalah penelitian yang dilakukan di tempat terjadinya gejala-gejala yang diselidiki.
12
3. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah perusahaan batik ”SS” yang berada di jalan raya Simbang Wetan Gg. IV No. 697 Buaran Pekalongan Jawa Tengah. 4. Sumber data Sumber data dalam penelitian ini menggunakan sumber primer dan sekunder. Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan, sedangkan sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari bahan bacaan.10 Sumber data primer diperoleh dari hasil wawancara dan observasi sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumentasi. 5. Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik : a. Wawancara Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal yang bertujuan memperoleh informasi.11 Metode ini digunakan untuk mendapatkan data berupa strategi pemasaran, sejarah berdiri, sarana dan prasarana yang dimiliki perusahaan batik “SS” di kota Pekalongan dengan informasi pimpinan perusahaan.
10 11
S. Nasution, Metode Research, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), h. 143 S. Nasution, Metode Research, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), h. 113
13
b. Observasi Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti.12 Metode ini digunakan untuk mengamati situasi dalam pelaksanaan kegiatan pemasaran di perusahaan batik “SS” di kota Pekalongan. c. Dokumentasi Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan, memo, pengumuman, instruksi, majalah, buletin, pertanyaan, aturan suatu lembaga masyarakat, dan berita yang disiarkan kepada media massa.13 Tujuan digunakan metode ini untuk memperoleh data secara jelas dan konkret tentang strategi pemasaran pada perusahaan batik ”SS” di kota Pekalongan dalam prespektif etika bisnis Islam. Metode ini digunakan untuk mengetahui secara konkrit datadata yang ada tentang perusahaan serta struktur organisasi yang ada di Perusahaan Batik “SS” di Kota Pekalongan. 6. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis hasil wawancara, observasi dan lainnya untuk meningkatkan
12
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), h. 72. 13 Tizarrahman, Contoh Proposal Penelitia Kualitatif, diunduh pada tanggal 09/12/2009 jam 20.00 WIB dari http://tizarrahmwan.wordpress.com
14
pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain.14 Setelah dibaca dan dipelajari, dan ditelaah, langkah berikutnya adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan melakukan abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada didalamnya. Langkah selanjutnya adalah menyusunnya dalam satuansatuan itu kemudian dikategorikan pada langkah berikutnya. Tahap akhir dalam analisis ini adalah mengadakan pemeriksaan keabsahan data.15 Analisis data kualitatif merupakan upaya berlanjut, berulang dan terus menerus. Masalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi menjadi gambaran keberhasilan secara berurutan sebagai rangkaian kegiatan analisis yang saling susul menyusul. Namun dua hal lainnya itu senantiasa merupakan bagian dari lapangan.16 Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang yang tidak berdasarkan data statistik, dengan demikian laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari hasil
14
Neong Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif, (yogyakarta: Rake Sarasih, 1998), h. 104
15
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h.
247 16
Mattew B. Miles & A. Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif, (UI-Press, Jakarta,1992), cet. I, h.20
15
observasi, wawancara, catatan lapangan, foto, video, tape, dokumen pribadi, catatan/memo dan dokumen resmi lainnya. Kemudian penulis menganalisis data tersebut dan sejauh mungkin menyusun dalam bentuk aslinya. Hasil ini dilakukan dengan menelaah satu demi satu pertanyaan dengan tanya mengapa, alasan apa, bagaimana akan senantiasa dimanfaatkan oleh peneliti. Dengan demikian peneliti tidak akan memandang bahwa sesuatu itu memang sudah demikian keadaanya.17 Untuk membuat kesimpulan, peneliti menggunakan metode deduktif, yaitu suatu cara berfikir berangkat dari pengetahuan yang bersifat umum menuju kesimpulan yang
bersifat khusus.18 Sehingga
dengan dilakukan analisis, diharapkan data-data yang terkumpul akan menjadi suatu data yang urut, praktis dan mudah dibaca serta dipahami oleh pembaca. Hasil penelitian ini berupa pemaparan mengenai situasi yang diteliti dan bentuk uraian naratif.19
I. Sistematika Laporan Bab I : Pendahuluan Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka teori, metode penelitian, sisitematika penelitian.
17
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h.
11 18
Sutrisno Hadi, Metodelogi Research…, hlm. 70 Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penelitian Pendidikan, (Bandung; Sinar Baru Al-Gensindo, 2001), Cet 2, h. 197-198 19
16
Bab II : Strategi Pemasaran Dalam Prespektif Etika Bisnis Islam Dalam bab ini membahas tentang makna dasar strategi pemasaran, konsep pemasaran, etika pemasaran, fungsi agama dalam kehidupan ekonomi, pemasaran dalam prespektif etika bisnis Islam, nilai-nilai etika pemasaran yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadits Nabi, dan etika Rasulullah dalam berdagang/berbisnis. Bab III : Gambaran Umum Perusahaan Batik ”SS” Di Kota Pekalongan Dalam bab ini membahas tentang sejarah perusahaan, proses produksi perusahaan, wilayah pemasaran perusahaan, struktur organisasi perusahaan, tugas dan tanggung jawab, lokasi perusahaan, efektifitas saluran distribusi, visi dan misi perusahaan. Bab IV : Prespektif Etika Bisnis Islam Tentang Strategi Pemasaran Pada Perusahaan Batik “SS” DI Kota Pekalongan Dalam bab ini membahas tentang deskripsi strategi pemasaran sebagai cara untuk menarik minat konsumen dan analisa prespektif etika bisnis Islam tentang strategi pemasaran pada perusahaan batik ”SS” di kota Pekalongan. Bab V : Penutup Dalam bab ini penulis akan menguraikan sebagai hasil dari materi yang telah diuraikan dalam bab-bab sebelumnya yang berupa kesimpulan dan saran.