BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah yang mendefinisikan ruang lingkup penelitian tugas akhir, metodologi yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian tugas akhir, dan sistematika penulisan yang digunakan dalam pembuatan laporan tugas akhir ini.
1.1
Latar Belakang Dalam rangka menunjang visi dan misi walikota Pangkalpinang periode 2013-
2018 yaitu sebagai pusat layanan jasa dan perdagangan, diharapkan adanya transformasi yang signifikan dari sektor primer ke sektor
sekunder yang dapat
menyerap tenaga kerja lebih besar. Pemerintah Kota Pangkalpinang pun sudah menargetkan pertumbuhan sebesar 5% hingga 10% persen per tahun di sektor investasi [1]. Kecamatan Gabek adalah salah satu dari tujuh kecamatan yang berdiri di Kotamadya Pangkalpinang sudah seharusnya mendukung dan menjalankan visi dan misi tersebut. Dengan luas wilayah mencapai 3.421,100 Ha [2] dan jumlah penduduk yaitu 25.523 jiwa [3], Kecamatan Gabek adalah salah satu kecamatan yang baru diresmikan sejak tahun 2011 namun saat ini mempunyai peran penting dalam menunjang tingkat perekonomian di Kota Pangkalpinang. Maka, sebagai sebuah instansi pemerintahan yang menyongsong visi-misi sebagai pusat layanan jasa dan perdagangan, Kecamatan Gabek sudah saatnya mulai menyiapkan fasilitas pendukung yang dapat menunjang visi dan misi tersebut. Pembangunan wilayah yang belum dapat terkelola merupakan sebuah masalah yang dapat berdampak kepada kemajuan pembangunan di Kecamatan Gabek. Salah satu contohnya adalah pembangunan kawasan usaha yang belum sepenuhnya terkelola dapat berpengaruh kepada tingkat pendapatan daerah serta daya beli masyarakat kepada suatu usaha yang didirikan. Hal ini dapat berakibat pada melemahnya daya saing suatu daerah di bidang usaha. Berdasarkan Berita Resmi Statistik (BRS) yang
I-1
I-2
dikeluarkan oleh BPS (Badan Pusat Statistik) Kota Pangkalpinang, terdapat kenaikan pada tingkat konsumsi rumah tangga yang mencapai 5,9 persen pada tahun 2013 dengan angka inflasi yang mencapai 3,79 persen pada januari 2014. Tidak hanya itu, selisih antara pendapatan dan belanja daerah yang mengalami defisit sebesar 73 miliar merupakan angka yang cukup memprihatinkan. Dari data statistik tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat konsumsi masyarakat yang meningkat tanpa ditunjang oleh kegiatan usaha daerah yang memadai hanya menyebabkan kenaikan harga kebutuhan masyarakat yang disebabkan oleh kurangnya ketersediaan pelayanan jasa maupun barang dan dapat secara langsung menyebabkan kurangnya pendapatan daerah. Selain sebagai sarana untuk menyongsong visi dan misi walikota Pangkalpinang, layanan informasi peluang usaha sebagai wadah promosi yang belum tersedia di lingkungan pemerintahan khususnya di Kecamatan Gabek Kotamadya Pangkalpinang juga menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan, mengingat proses pembangunan maupun layanan informasi yang diberikan adalah faktor penting dalam mendukung proses perencanaan pembangunan. Masyarakat serta kalangan investor yang ingin memperoleh informasi tentang bidang usaha di dalam lingkungan Kecamatan Gabek juga masih sulit dalam mencari informasi tentang peluang usaha yang akan mereka buat. Salah satu faktor penting yang menjadi bahan acuan dalam membuat sebuah usaha adalah kondisi suatu wilayah berdasarkan keadaan geografisnya karena sangatlah berpengaruh terhadap suatu usaha yang akan didirikan. Banyak faktor yang dapat menjadi bahan pertimbangan dalam membuat sebuah usaha. Oleh karena itu, kurangnya sumber informasi di suatu wilayah dapat berpengaruh pada minat investor atau pihak lain yang ingin mendirikan usaha di suatu daerah khususnya Kecamatan Gabek. Selain masalah diatas, masalah lain terdapat pada investor ataupun pihak yang ingin mendirikan suatu usaha yang membutuhkan gambaran tentang jenis maupun jumlah usaha yang sudah ada di suatu wilayah agar dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam membangun usaha. Namun, fasilitas ini belum ada di kawasan pemerintahan Kecamatan Gabek. Kecamatan Gabek yang memiliki enam wilayah
I-3
kelurahan tentunya mempunyai karakteristik tersendiri dalam jenis usaha yang sudah dibangun di wilayahnya. Masing-masing wilayah kelurahan tentunya mempunyai keunggulan jenis usaha tersendiri tergantung kepada kebutuhan masyarakat dan keadaan geografis setiap wilayah. Sejauh ini, data-data pembangunan usaha yang masuk ke Kecamatan Gabek hanya sebagai sarana untuk melakukan pendataan dan proses perizinan usaha. Data usaha yang masuk pun berbeda-beda sesuai dengan kategori jenis usaha dan jumlah yang berbeda untuk setiap wilayah kelurahan. Selain itu, untuk setiap tahunnya data dapat berubah jumlahnya dan sampai saat ini belum ada fasilitas yang dapat mengelola data tersebut menjadi sebuah tampilan informasi grafik yang yang dapat dilihat oleh semua pihak karena dapat berguna sebagai sarana dalam menarik investor dan perbandingan pembangunan usaha di setiap wilayah kelurahan di bawah Kecamatan Gabek ini. Oleh karena itu, dari berbagai masalah yang ada diatas dibutuhkan suatu sistem informasi geografis yang dapat digunakan untuk mendukung pertumbuhan usaha di Kecamatan Gabek yang sekaligus dapat digunakan untuk menyajikan informasi berupa tampilan wilayah dan juga dapat melayani informasi data usaha untuk investor.
1.2
Rumusan Masalah Dari permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka didapatkan
perumusan masalahnya sebagai berikut. 1. Bagaimana membangun sistem informasi tentang pengelolaan data domisili usaha yang dapat digunakan untuk mendukung pertumbuhan usaha di Kecamatan Gabek? , 2. Bagaimana menyediakan layanan informasi berbasis Geographic Information System (GIS) terkait keadaan wilayah yang dapat digunakan untuk menentukan lokasi usaha di Kecamatan Gabek? ,
I-4
3. Bagaimana membuat prosentase jumlah dan jenis usaha yang ada di setiap kelurahan di wilayah Kecamatan Gabek yang dapat dijadikan sebagai bahan analisis dalam mendirikan usaha? .
1.3
Maksud dan Tujuan Adapun maksud dari penelitian ini yaitu mengembangkan suatu Sistem
Informasi Geografis yang dapat mendukung proses penentuan peluang usaha di Kecamatan Gabek Kotamadya Pangkalpinang. Dan adapun tujuan dari penelitian ini yaitu : 1. Membangun sistem informasi tentang pengelolaan data domisili usaha yang dapat digunakan untuk mendukung pertumbuhan usaha di Kecamatan Gabek 2. Menyediakan layanan informasi berbasis Geographic Information System (GIS) terkait keadaan wilayah yang dapat digunakan untuk menentukan lokasi usaha di Kecamatan Gabek 3. Membuat prosentase jumlah dan jenis usaha yang ada di setiap kelurahan di wilayah Kecamatan Gabek yang dapat dijadikan sebagai bahan analisis dalam mendirikan usaha
1.4
Batasan Masalah Agar permasalahan menjadi lebih jelas dan dapat dimengerti, maka penulis
membatasi masalah antara lain : 1. Tampilan peta yang dibuat hanya berfokus pada wilayah Kecamatan Gabek kota Pangkalpinang 2. Data usaha yang digunakan berupa data izin domisili usaha dan sample data yang diberikan oleh kantor Kecamatan Gabek
I-5
3. Pada aplikasi ini, hanya memberikan gambaran kepada masyarakat dan investor dalam melihat dan menganalisis lokasi usaha serta jenis usaha yang sudah ada berdasarkan tampilan dan keterangan yang ada. 4. Informasi yang disampaikan hanya pada nama kelurahan yang berada di dalam lingkungan Kecamatan Gabek, tampilan grafik yang berdasarkan data jenis usaha yang sudah ada, nama jalan serta tampilan wilayah berdasarkan tampilan yang sudah ada di Google Maps.
1.5
Metode Penelitian & Model Pengembangan Perangkat Lunak Metodologi yang digunakan dalam laporan ini adalah metode Kualitatif yaitu
metode yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis/lisan dari orangorang atau kelompok yang dapat diamati. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Ada beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini diantaranya: 1. Interview Interview yaitu suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mewawancarai secara langsung pihak-pihak yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas. 2. Observasi Observasi yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan dan proses yang terjadi di lapangan. 3. Tinjauan pustaka Tinjauan pustaka yaitu suatu metode penulisan dengan melakukan pengambilan data guna mendapatkan teori dengan membaca buku-buku atau sumber data lainnya yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini.
I-6
Dalam menerapkan konsep yang sedang dikembangkan, yaitu Sistem Informasi Geografis dalam Menunjang Penentuan Peluang Usaha di Kecamatan Gabek, model perancangan perangkat lunak yang tepat untuk menghasilkan sistem aplikasi yang dapat bekerja secara cukup baik yaitu menggunakan model Waterfall. Alasan memakai model ini adalah karena Waterfall mempunyai tahapan pengembangan sistem yang terstruktur. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam menggunakan model Waterfall adalah sebagai berikut :
1. Analisis Sistem Analisis merupakan tahap analisis terhadap hal-hal yang diperlukan dalam pembangunan perangkat lunak. 2. Perancangan (design) Perancangan merupakan tahap penerjemahan dari keperluan data atau penggambaran perangkat lunak yang akan dibangun. 3. Pengujian (testing), pada tahap ini melakukan pengujian atas sistem yang telah di buat agar dapat diketahui apabila ada kerusakan pada program yang telah dibuat. 4. Implementasi (implementation) Setelah program selesai dibuat, maka tahap berikutnya adalah implementasi program yang sudah selsai, dan dapat mengalami perubahan sesuai permintaan user.
1.6
Sistematika Penulisan Sistematika pembahasan yang akan diuraikan dalam tugas akhir ini terbagi
dalam beberapa bab yang akan dibahas sebagai berikut : Bab satu yaitu Pendahuluan, Membahas mengenai latar belakang masalah tugas akhir, rumusan masalah tugas akhir, maksud dan tujuan tugas akhir, batasan
I-7
masalah tugas akhir, metodologi penelitian dan sistematika penulisan laporan tugas akhir. Bab dua yaitu Landasan Teori, berisi uraian tentang teori-teori yang mendukung dalam mengerjakan tugas akhir. Bab tiga yaitu Analisis, pada bab ini berisi bahasan tentang analisis sistem dan pengolahan data disertai dengan deskripsi mengenai proses-proses yang ada dalam sistem tersebut melalui Usecase, skenario Usecase, Class Diagram tahap analisis, serta Sequence Diagram yang di gunakan. Bab empat yaitu Perancangan Sistem, Bab ini membahas tentang Class Diagram, rancangan Database serta menampilkan rancangan antarmuka yang akan dibangun. Bab lima yaitu Implementasi, bab ini akan membahas mengenai lingkungan implementasi, pengujian aplikasi, dan tampilan antar muka aplikasi. Bab enam yaitu Penutup, berisi kesimpulan dan saran dari hasil tugas akhir.