BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Hukum Secara Umum Hukum adalah keseluruhan kumpulan peraturan-peraturan atau kaidahkaidah dalam suatu kehidupan bersama. Keseluruhan peraturan tentang tingkah laku yang berlaku dalam suatu kehidupan bersama, yang dapat dipaksakan pelaksanaannya dengan suatu sanksi. Pada umumnya setiap sarjana hukum melihat hukum sebagai kumpulan peraturan-peraturan. Seseorang datang pada seorang sarjana hukum dengan masalah hukum untuk dipecahkan. Kepada sarjana hukum dihadapkan masalah-masalah hukum. Sebagai ahli hukum diharapkan dapat memecahkan dan menemukan hukumnya. Hukumnya terdapat dalam peraturan-peraturan hukum. Hakim, Jaksa, Pengacara, Dosen Hukum, Notaris, maupun pegawai biro hukum sebagai instansi tidak dapat lepas dari peraturan-peraturan hukum dalam menemukan hukumnya. Hukum bukanlah merupakan tujuan, tetapi sarana atau alat untuk mencapai tujuan yang bersifat non yuridis dan berkembang karena rangsangan dari luar hukum. Faktor-faktor di luar hukum itulah yang membuat hukum itu dinamis. Hukum mengatur hubungan hukum. Hubungan hukum itu terdiri dari ikatan-ikatan antar individu dan masyarakat dan antara individu itu sendiri. Ikatan-ikatan itu tercermin pada hak dan kewajiban. Dalam mengatur hubungan hukum itu
caranya beraneka ragam, kadang-kadang hanya
1
dirumuskan kewajiban-kewajiban seperti pada hukum pidana yang sebagian besar peraturan-peraturannya terdiri dari kewajiban-kewajiban. Sebaliknya, sering juga hukum merumuskan peristiwa-peristiwa tertentu yang merupakan syarat timbulnya hubungan-hubungan hukum. Dalam usahanya mengatur, hukum menyesuaikan kepentingan perorangan dengan kepentingan masyarakat dengan sebaik-baiknya. Berusaha mencari keseimbangan, antara memberi kebebasan kepada individu dan melindungi masyarakat terhadap kebebasan individu. Mengingat bahwa masyarakat itu terdiri dari individu-individu yang menyebabkan terjadinya interaksi, maka akan selalu terjadi konflik atau ketegangan antara kepentingan perorangan dan antara kepentingan perorangan dengan kepentingan masyarakat. Hukum berusaha menampung ketegangan atau konflik ini sebaik-baiknya. Hukum sebagai kumpulan peraturan atau kaidah mempunyai isi yang bersifat umum dan normatif. Umum karena berlaku bagi setiap orang dan normatif karena menentukan apa yang seyogianya dilakukan, apa yang tidak boleh dilakukan atau harus dilakukan serta menentukan bagaimana caranya melaksanakan kepatuhan pada kaidah-kaidah. 1 2. Arti Penting Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Pentingnya kegiatan PKL sebagai persiapan bagi para mahasiswa Program Studi Diploma 3 Hukum dalam menghadapi dunia kerja merupakan salah satu alasan utama mengapa kemudian kegiatan ini wajib untuk dilaksanakan. Pada saat ini, dunia kerja sangat membutuhkan lulusan-lulusan baik dari jenjang 1
Sudikno Mertokusumo, 2010, Mengenal Hukum, Cahaya Atma Pustaka, Yogyakarta, hlm.
15
2
bangku sekolah maupun dari jenjang perkuliahan dengan kualitas yang baik. Hal
tersebut
ditujukan
guna
meningkatkan
produktifitas
maupun
kelangsungan bagi instansi maupun tempat kerja yang nantinya akan menjadi tujuan bagi para mahasiswa yang ikut melaksanakan kegiatan PKL ini. Dunia kerja sangat membutuhkan Sumber Daya Manusia yang memiliki kualitas yang baik, serta berdaya fikir maju. Kegiatan PKL secara nyata akan mendorong kreativitas mahasiswa dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang tenaga kerja yang bekerja pada suatu tempat atau instansi. Pada tahap ini pula, mahasiswa akan dituntut untuk menerapkan atau mengaplikasikan apa yang telah mereka dapatkan selama mengikuti kegiatan perkuliahan dan menerapkannya ke dalam dunia kerja nyata. Mahasiswa Program Studi Diploma 3 Hukum diharapkan mampu untuk menerapkan teori maupun praktek hukum dengan baik pada saat menjalankan perannya sebagai seorang tenaga kerja. Harapannya di kemudian hari adalah, baik mahasiswa Program Studi Diploma 3 Hukum yang telah melaksanakan kegiatan PKL, akan dapat mengerti serta memahami seluk-beluk persoalan yang ada di dalam dunia kerja, seperti halnya bagaimana cara mengatasi permasalahan dalam dunia kerja, dan mengetahui cara menjalankan peran sebagai seorang pekerja dengan baik dan benar. Dunia kerja sangat menuntut tindakan profesionalisme setiap tenaga kerjanya. Oleh karena itu, sebagai calon tenaga kerja melalui kegiatan PKL ini, mahasiswa diharapkan mampu untuk mulai membiasakan diri untuk
3
bersikap profesional dalam segala situasi dunia kerja. Hal lainnya yang menjadikan kegiatan ini di wajibkan adalah bahwa, kegiatan PKL ini merupakan salah satu persyaratan bagi mahasiswa Program Studi Diploma 3 Hukum Sekolah Vokasi UGM untuk kemudian dapat dikatakan Lulus dan meraih gelah Ahli Madya Hukum (Amd). Kegiatan mahasiswa/wi
PKL
juga
didalam
dimaksudkan mempersiapkan
untuk
mendorong
lagkah-langkah
semangat
untuk
dapat
menyesuaikan diri dalam lingkungan kerja di masa yang akan datang. 3. Tempat Praktik Kerja Lapangan Dan Alasan Pemilihan Kegiatan PKL penulis, dilaksanakan di kantor Notaris-PPAT Sumendro, S.H. yang berkedudukan di jalan Monjali Nomor 84 B, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Letak kantor yang cukup strategis dipinggir jalan raya, menjadikan kantor ini mudah untuk diketahui dan dilihat oleh orang banyak. Kali ini penulis akan memberikan beberapa alasan pemilihan tempat PKL, yang antara lain : a. Pada dasarnya alasan penulis memilih tempat PKL di Kantor NotarisPPAT Sumendro, S.H.
antara lain adalah karena pemahaman yang
dimiliki oleh penulis, terutama saat menerima beberapa teori yang diberikan oleh dosen Fakultas Hukum UGM di dalam kelas, yang diantaranya ada pada mata kuliah perancangan kontrak, perancangan akta jual beli, penyusunan dokumen hukum, dan mata kuliah perancangan akta wakaf dan hibah. Selain itu, penulis memiliki keinginan untuk
4
mendapatkan pemahaman lebih luas tentang dunia kenotariatan yang mana nantinya akan dapat banyak membantu penulis saat terjun didalamnya. b. Cita-cita untuk dikemudian hari dapat menjadi seorang Notaris-PPAT, juga merupakan salah satu hal yang menjadi alasan mengapa penulis memilih tempat PKL di Kantor Notaris-PPAT Sumendro, S.H. jauh sebelum pelaksanaan PKL dilaksanakan, penulis sudah mulai membangun keakraban dengan Dosen mata Kuliah Penyusunan Dokumen Hukum, yakni Notaris-PPAT Sumendro,S.H. Oleh karena hal tersebut pula-lah penulis mulai memantapkan diri untuk kemudian dapat melaksanakan PKL ditempat beliau. c. Banyaknya permasalahan hukum yang ditangani di Kantor Notaris-PPAT Sumendro, S.H. baik sebagai Notaris maupun saat sebagai PPAT. Hal tersebut sudah barang tentu akan menambah pengetahuan dan wawasan bagi setiap orang yang bekerja atau melaksanakan kegiatan PKL didalamnya. d. Suasana kantor yang cukup kondusif untuk melangsungkan kegiatan PKL, serta pengalaman yang dimiliki para karyawan di kantor ini menjadikan penulis tertarik untuk dapat menjalani proses PKL di Kantor NotarisPPAT Sumendro,S.H. e. Penulis berharap dapat ikut berkontribusi secara langsung membantu pekerjaan administratif maupun tugas-tugas lainnya yang ada di kantor, dengan tujuan untuk menambah pengalaman serta ilmu pengetahuan bagi diri penulis.
5
f. Penulis menganggap bahwa cara Notaris-PPAT Sumendro,S.H. didalam menyampaikan
materi
perkuliahan
sangat
baik
sehingga
mudah
dimengerti. Beliau selalu mengemas teori yang ia sampaikan dengan cukup baik, yaitu dengan mencontohkan pada hal-hal yang memang benar terjadi di dunia nyata, sehingga materi perkuliahan yang telah ia sampaikan dapat mudah diterima dengan baik oleh setiap orang yang mengikuti kegiatan perkuliahan beliau. Hal ini yang mendorong penulis untuk kemudian memantapkan diri melaksanakan kegiatan PKL disini, dengan harapan bahwa ilmu yang nantinya akan diperoleh dikantor ini dapat diterima dengan mudah seperti halnya saat menjalani kegiatan perkuliahan. g. Notaris-PPAT Sumendro,S.H. selain menjalani jabatannya sebagai Notaris-PPAT, beliau juga menjabat sebagai Anggota Majelis Pengawas Daerah (MPD). Hal tersebut tidak sembarang beliau peroleh melainkan karena kepercayaan yang diberikan atas pengalaman, profesionalisme, dan catatan kinerja yang baik. Oleh karena itu, penulis berharap akan mendapatkan banyak ilmu, yang kemudian akan membawa manfaat bagi penulis di kantor ini. B. Tujuan Secara umum,
maksud dan tujuan pelaksanaan PKL
memberikan pengalaman nyata
adalah
untuk
kepada mahasiswa sebagai calon pekerja
profesional agar dapat menjembatani kesenjangan antara teori profesi yang didapat dikampus dan praktek profesi pada dunia kerja nyata.
6
Secara khusus, pengalaman nyata yang didapat dari PKL di lembaga tempat kerja, diharapkan dapat: 1. Menumbuhkan dan mengembangkan pengalaman mahasiswa terhadap seluk-beluk praktik kegiatan dunia kerja. 2. Menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan profesi mahasiswa yang telah diawali dengan latihan di kampus. 3. Menumbuhkan
dan
mengembangkan
mahasiswa sebagai calon profesional
kesadaran
sikap
profesional
yang bertanggungjawab di
bidangnya. 4. Memberikan pemahaman mengenai teori dan praktek hukum terutama di tempat PKL mahasiswa. Ketercapaian tujuan-tujuan dimaksud diharapkan dapat tergambar secara tersirat dan tersurat pada laporan Tugas Akhir mahasiswa.
Untuk
memudahkan perekaman bahan laporan praktik di tempat kerja, Program D3 Hukum Sekolah Vokasi UGM telah menyediakan format khusus yang harus digunakan oleh mahasiswa dalam mencatat bahan laporannya. Bahan ini selanjutnya harus disertakan langsung dalam laporan sebagai lampiran. Selain itu tujuan dilaksanakannya PKL, ada yang bersifat subyektif dan ada yang obyektif. Tujuan subyektif biasanya berkaitan dengan arti penting pelaksanaan PKL bagi mahasiswa yaitu untuk memenuhi syarat kelulusan dari program Diploma 3 Hukum Sekolah Vokasi UGM dan untuk mendapatkan gelar Ahli Madya Hukum. Sedangkan tujuan obyektif adalah
7
hal-hal yang akan dituju mahasiswa berkaitan dengan disiplin ilmu dan pengembangannya.2 C. Manfaat 1. Bagi Penulis
a. Penulis dapat mengetahui lebih jauh realita ilmu yang telah diterima di perkuliahan dengan kenyataan yang ada di lapangan, yakni di Kantor Notaris Bapak Sumendro, S.H. b. Memperdalam dan meningkatkan keterampilan dan kreativitas bagi diri penulis dalam lingkungan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dimilikinya. c. Penulis dapat mempersiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyesuaikan diri dalam lingkungan kerjanya di masa yang akan datang. d. Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman bagi penulis selaku generasi yang dididik untuk siap terjun langsung di masyarakat khususnya di lingkungan kerja. 2.
Bagi Prodi Diploma 3 Hukum a. Sebagai bahan evaluasi kurikulum yang telah diterapkan, serta menemukan penyesuaiannya dengan kebutuhan tenaga kerja yang kompeten dalam bidangnya.
2
Panduan Praktek Kerja Lapangan Program Diploma 3 Hukum Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, 2014, Bab I, hlm. 1.
8
b. Untuk memperkenalkan Program Studi Diploma 3 Hukum Sekolah Vokasi UGM kepada instansi terkait yang membutuhkan lulusan Program Studi Diploma 3 Hukum. 3. Bagi Instansi (Notaris-PPAT Bapak Sumendro,S.H.) a. Membantu menyelesaikan pekerjaan sehari-hari di kantor Notaris-PPAT Bapak Sumendro, S.H. b. Sebagai bentuk kerjasama antara kantor Notaris-PPAT Bapak Sumendro, S.H. dengan Program Studi Diploma 3 Hukum Sekolah Vokasi UGM di masa yang akan datang. D. Implikasi 1. Kendala yang di hadapi oleh penulis dalam melaksanakan kegiatan PKL dan pembuatan Tugas Akhir
Dalam menjalani kegiatan PKL yang dilaksanakan selama 2 bulan, terdapat beberapa kendala yang secara langsung dapat menghambat kegiatan penulis, baik didalam menjalani kegiatan PKL maupun pada saat pembuatan tugas akhir. Kali ini penulis akan menyebutkan beberapa kendala yang penulis hadapi, antara lain :
a. Kurangnya pemahaman penulis mengenai dunia kenotariatan, sehingga menyebabkan terjadinya miskomunikasi didalam menjalankan tugas sebagai peserta magang di kantor Notaris-PPAT Sumendro,S.H. hal tersebut yang kemudian menuntut penulis untuk aktif didalam bertanya baik kepada karyawan, maupun Notaris-PPAT Sumendro,S.H. itu sendiri.
9
b. Tidak adanya kejelasan mengenai rencana kerja peserta PKL di dalam menjalankan tugasnya. Hal ini disebabkan karena tidak adanya kesepakatan yang dibuat antara pihak program Diploma 3 Hukum Sekolah Vokasi UGM, dengan instansi tempat di mana penulis atau mahasiswa lainnya melaksanakan kegiatan tersebut. 2. Cara mengatasi kendala saat melaksanakan kegiatan PKL
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, terdapat beberapa kendala yang penulis alami. Namun demikian, untuk mengatasi hal tersebut penulis memiliki beberapa cara mengatasi kendala-kendala tersebut, antara lain : a. Penulis berinisiatif untuk aktif didalam bertanya kepada para pihak yang ada di Kantor Notaris-PPAT Sumendro,S.H. hal tersebut penulis lakukan agar dapat memberikan arahan bagi penulis didalam menjalani kegiatan PKL. Hal tersebut penulis lakukan untuk mengurangi terjadinya miskomunikasi. b. Penulis membuat rencana kerja yang jelas bagi diri penulis. Rencana kerja tersebut dibuat per-minggu selama 2 bulan melaksanakan kegiatan PKL di kantor Notaris-PPAT Sumendro,S.H. dengan demikian, penulis akan lebih mudah dan tidak harus kebingungan harus melakukan hal apa pada saat menjalani kegiatan PKL tersebut.
10