Bab I - Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan dan/atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal,dan tata lingkungan masing – masing beserta kelengkapannya, untuk mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik lain. Dalam pelaksanaan pembangunan konstruksi, kecelakaan pekerjaan sektor konstruksi relatif tinggi dibandingkan dengan pekerjaan/kegiatan lainnya seperti di sektor pertambangan. Karakteristik pekerjaan proyek konstruksi antara lain : Tabel 1.1 Karakteristik Pekerjaan Proyek Konstruksi 1
Bersifat sangat kompleks atau tidak berulang
2
Melibatkan banyak unsur tenaga kerja
3
Menggunakan peralatan kerja beragam
4
Beragam potensi bahaya
5
Masa kerja terbatas dan tempat kerja (terbuka, tertutup, panas, berdebu, kotor)
Sumber : Winjani, 2010
Berdasarkan karakteristik tersebut, terlihat bahwa pada pelaksanaan proyek konstruksi terdapat beragam potensi bahaya yang diantaranya menyangkut aspek keselamatan dan kesehatan kerja. Masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara umum di Indonesia masih sering terabaikan. Hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya angka kecelakaan kerja. Menurut Ketua Umum Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (A2K4) Indonesia, Anas Zaini Z Iksan (2010) mengatakan, “setiap tahun terjadi 96.000 kasus kecelakaan kerja”. Dari jumlah ini, sebagian besar kecelakaan kerja terjadi pada I|1 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Bab I - Pendahuluan
proyek jasa konstruksi. Hal ini dipertegas dari data presentase Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang mencatat hingga tahun 2010, kecelakaan kerja didominasi sektor jasa konstruksi 31,9%, kemudian industri manufaktur 31,6%, transportasi 9,3%, pertambangan 2,6%, kehutanan 3,8%, dan lain-lain 20%, (Yuyun Tri, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia 2014). Adapun peraturan pemerintah yang mengatur tentang penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) sudah ada, yaitu Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.50 Tahun 2012. Tetapi kenyataannya belum semua kontraktor yang menerapkannya dan tidak mempedulikan tentang ketentuanketentuan yang telah diberlakukan tersebut. Contoh beberapa kasus kecelakaan kerja yang pernah terjadi di dunia konstruksi antara lain : Tabel 1.2 Kasus Kecelakaan Kerja Konstruksi Kasus Kecelakaan Kerja Konstruksi
1
2
Masalah K-3
Sumber
2 Pekerja Meninggal terjatuh dari Lantai 10
Sabuk safety
Liputan 6.com
Proyek Podomoro City, Medan (Agustus 2014)
lepas
13 Pekerja luka-luka akibat kesetrum di Proyek
Tidak pakai
Pembangunan PLTA Kuta Buluh, Sumatra Utara
sepatu safety
Metronews.com
(Februari 2016)
3
2 Pekerja meninggal terjatuh dari lantai 5 di
Sabuk safety
Proyek bangunan Gedung Capitol, Jakarta Pusat
lepas
Kompas.com
(Mei 2016)
4
2 Pekerja meninggal terjatuh di lubang septic tank
Proteksi lubang
Proyek Manhattan Square, Jakarta Selatan
tidak ada
Tribunnews.com
(Februari 2013)
5
3 Pekerja meninggal tertimpa material besi di
Kelalaian
Proyek Hotel Baru, Gondokusuman, Yogyakarta
pengawasan
Radar Jogja
(November 2014)
I|2 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Bab I - Pendahuluan
Pada penelitian ini, permasalahan penerapan K-3 yang ditinjau pada pembangunan proyek puri mansion. Proyek pembangunan Apartemen Puri Mansion didirikan di kawasan Jakarta Barat tepatnya di Jl. Madrasah Tanah Koja Rt 007/ Rw 002, Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng. Bangunan ini terdiri dari 4 tower yaitu Tower Amethys, Tower Beryl, Tower Crystal dan Tower Diamond dan 2 Town House. Pembangunan Apartemen Puri Mansion merupakan bangunan tingkat tinggi
34 lantai yang sangat
berisiko dalam hal kecelakaan kerja. Pembangunan proyek ini berdekatan dengan pemukiman warga, sehingga apabila penggunaan metode pelaksanaan dan penerapan K-3 tidak akurat serta kurang teliti maka dapat mengakibatkan kecelakaan kerja. Berdasarkan data berita acara kejadian pada proyek puri mansion ini, terlihat bahwa penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K-3) masih belum maksimal. Beberapa data tersebut antara lain : Tabel 1.3 Data Berita Acara Kejadian Proyek Pembangunan Puri Mansion No 1
2
Data komplain warga sekitar proyek Pekerja kayu meninggal akibat terjatuh dari lantai 7 Potongan Besi jatuh ke atap rumah warga
Tanggal 25 Maret 2017
Penyelesaian Penanganan medis, dibawa langsung ke Rumah Sakit
25 Juni 2016
Diganti atap asbes baru Diganti atap asbes baru
3
Multiplex jatuh ke atap rumah warga
28 Mei 2016
4
Kebisingan suara Concrete pump
15 Februari 2016
5
Saluran air tersumbat sampah proyek
25 Agustus 2016
Proteksi redaman (menggunakan karung Goni) Cleaning Saluran (bertahap)
Sumber : Data Proyek 2017
I|3 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Bab I - Pendahuluan
Selain data permasalahan di atas, masih banyak permasalahan mengenai penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K-3) lainya yang belum terselesaikan dan akan dibahas lebih lanjut pada penelitian ini, agar dapat dilakukan strategi dan prosedur yang efektif untuk meningkatkan kinerja penerapan program SMK3 pada proyek pembangunan Apartemen Puri Mansion, Jakarta Barat. 1.2 Identifikasi Masalah Penerapan SMK3 bertujuan untuk meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang terencana dan terukur serta mencegah atau mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Dalam penelitian ini, meninjau tentang kinerja penerapan SMK3 pada proyek pembangunan Apartemen Puri Mansion, Jakarta Barat. Setelah mengetahui prosedur SMK3 yang diterapkan, maka perlu ada program atau langkah peningkatan kinerja penerapan SMK3 supaya pelaksanaan penerapan SMK3 pada proyek pembangunan Apartemen Puri Mansion dapat dilaksanakan secara maksimal dan sesuai prosedur SMK3 proyek konstruksi. 1.3 Rumusan Masalah Penerapan SMK3 merupakan hal yang penting bagi pekerja konstruksi dalam sebuah proyek konstruksi dan perlu mendapatkan perhatian khusus, maka masalah yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah : a. Apa saja prosedur SMK3 yang mempengaruhi kinerja penerapan SMK3 Proyek Pembangunan Apartemen Puri Mansion, Jakarta Barat? b. Bagaimanakah langkah atau program yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja penerapan SMK3 Proyek Pembangunan Apartemen Puri Mansion, Jakarta Barat?
I|4 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Bab I - Pendahuluan
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan Tugas Akhir ini yaitu : a. Untuk mengetahui prosedur SMK3 yang mempengaruhi kinerja penerapan SMK3 Proyek Pembangunan Apartemen Puri Mansion Apartmen yang menerapkan standar OHSAS 18001 : 2007. b. Mengetahui langkah atau prosedur yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja penerapan SMK3 di Proyek Pembangunan Apartemen Puri Mansion, Jakarta Barat. 1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penulisan Tugas Akhir ini yaitu : a. Bagi Penulis •
Menambah wawasan penulis tentang prosedur SMK3 pada proyek konstruksi.
•
Menambah pengetahuan tentang penerapan SMK3 pada proyek konstruksi.
•
Menambah wawasan tentang peraturan dan perundangan penerapan SMK3 pada proyek konstruksi.
b. Bagi Universitas •
Bermanfaat bagi Teknik Sipil sebagai referensi penelitian Tugas Akhir dengan kasus yang sama.
•
Sebagai referensi pengajar atau dosen Universitas Mercu Buana di bidang SMK3.
c. Bagi Perusahaan •
Sebagai referensi saran penerapan SMK3 proyek pembangunan Puri Mansion Apartemen (Bagi pihak Kontraktor dan Owner ).
•
Menambah pengetahuan seluruh Staff proyek pembangunan Puri Mansion Apartemen tentang pentingnya penerapan SMK3. I|5 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Bab I - Pendahuluan
1.6 Pembatasan Masalah Penulisan Tugas Akhir ini permasalahan yang ditinjau hanya dibatasi pada : a. Studi kasus dalam penelitian ini hanya dilakukan pada penerapan SMK3 Pada Proyek Pembangunan Apartemen Puri Mansion, Jakarta Barat. b. Identifikasi penerapan SMK3 dibatasi pada perlengkapan K-3 dan lingkungan kerja. 1.7 Sistematika Penulisan
Secara garis besar sistematika penulisan laporan Tugas Akhir ini terdiri atas 5 (lima) bab, yaitu : BAB I. PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang, alasan pemilihan judul, tujuan penulisan, pembatasan masalah, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam penerapan SMK3 pada proyek pembangunan Puri Mansion Apartemen. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN Terdiri atas data – data teknis yang dibutuhkan dalam analisa penerapan SMK3 pada proyek pembangunan Puri Mansion Apartemen. BAB IV. HASIL DAN ANALISIS Dalam bab ini membahas mengenai tujuan dari penulisan serta pembatasan masalah yang telah di tegaskan diawal penulisan yang berkenaan dengan judul yang penulis pilih.
I|6 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Bab I - Pendahuluan
BAB V. PENUTUP Dalam bab ini berisikan kesimpulan dan saran tentang pembahasan penerapan SMK3 pada proyek pembangunan Puri Mansion Apartemen. DAFTAR PUSTAKA
I|7 http://digilib.mercubuana.ac.id/z