BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada masa pertengahan 1997, memberikan pelajaran yang berharga kepada bangsa Indonesia betapa mahalnya harga yang harus dibayar untuk model ekonomi kapitalistik yang pada dasarnya mengejar pertumbuhan tinggi tanpa diimbangi oleh pemerataan yang memadai. Terjadinya krisis ekonomi telah menyadarkan bangsa Indonesia bahwa pengelolaan ekonomi tidak boleh diserahkan sepenuhnya pada usaha-usaha skala besar. Strategi pembangunan ekonomi pada masa lalu yang mengutamakan pertumbuhan dan mengesampingkan pemerataan tertentu hanya menghasilkan sosok ekonomi yang rapuh. Masalah tersebut diperkirakan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dunia yang lebih parah dan panjang serta mengganggu ekonomi negara maju. (Sumber:www.komoditasindonesia.com). Sementara itu, untuk menangkal krisis global, Kementerian Perindustrian memilih menggalakkan pertumbuhan industri kecil dan menengah terbukti mampu tahan terhadap krisis ekonomi. Total investasi yang telah terbentuk oleh industri ini mencapai Rp 244 triliun dengan jumlah tenaga kerja sebesar 3,8 juta pada 2010. (Majalah Bloomberg Businessweek/40 22 Desember-11 Januari 2012). Pemerintah mendorong usaha kecil dan menengah (UKM) untuk terus tumbuh sehingga bisa lebih banyak menyerap tenaga kerja. UKM diharapkan semakin berperan dalam menekan angka pengangguran. Menteri Koperasi dan
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
UKM Syarif Hasan mengungkapkan, pertumbuhan UMKM di Indonesia meningkat dua tahun terakhir. Bila dua tahun lalu jumlah UKM berkisar 52,8 juta unit usaha, di tahun 2010 berjumlah 53,8 juta dan pada 2011 sudah bertambah menjadi 55,2 juta unit. Jumlah UKM yang terus meningkat ini diharapkan bisa sebanding dengan penyerapan tenaga kerja.Sebagai catatan, rata-rata UKM bisa menyerap 3–5 tenaga kerja. Dengan adanya penambahan sekitar 3 juta unit UKM, dalam dua tahun terakhir, jumlah tenaga yang terserap bertambah 15 juta orang. (www.depkop.go.id,19:50, 19 Desember 2012). Usaha kecil dan mengengah (UKM) merupakan kelompok usaha yang paling dapat bertahan ketika krisis ekonomi melanda negeri ini. Perkembangan jumlah unit usaha kecil menengah yang terus meningkat, tentunya akan dapat membuka lapangan kerja yang besar. Namun demikian usaha kecil ini masih dipandang sebagai usaha yang lemah kinerjanya.. Menurut
Ardiana
Brahmawanti
dalam
jurnal
Manajemen
dan
kewirausahaan (2010;12) Usaha kecil dan menengah merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi yang luas pada masyarakat dapat berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomidan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional pada umumnya dan stabilitas ekonomi pada khususnya. Ketersediaan bahan baku lokal bagi industri kecil dan menengah merupakan keunggulan tersendiri yang memungkinkan dapat beroperasi secara efisien. Pada sisi lain modal kerja yang dibutuhkan relatif kecil, sehingga memberi peluang kepada masyarakat yang memiliki jiwa wirausaha
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
untuk mendirikan unit-unit usaha dengan kadar kecanggihan teknik produksi yang terjangkau. Dalam batas-batas tertentu kegiatan industri kecil dan menengah dapat mengurangi sebagian beban import sehingga dalam kerangka strategis, hal ini dapat menghemat devisa. Menurut Siti Nursyamsiah dalam jurnal Kajian Bisnis dan Manajemen (2005;17) Selaras dengan program pembangunan ekonomi pemerintah Indonesia, dimana titik tolak diarahkan pada peningkatan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan ekonomi rakyat, maka diperkirakan Indonesia memerlukan tambahan sekitar 20 juta unit usaha baru di luar sektor pertanian, dalam 15 tahun mendatang dalam rangka meningkatkan daya dukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja bagi penduduk Indonesia. Hal ini berarti harus menumbuh
kembangkan 1,3 juta unit usaha baru di
Indonesia setiap tahunnya, padahal infrastruktur untuk mewujudkannya relatif sangat terbatas. Menurut Marliana Budhiningtias dalam jurnal majalah ilmiah (2008;14) untuk periode tahun 2005 - 2009 dicanangkan untuk menumbuhkan 6 juta unit usaha UMKM baru di Indonesia. Pengembangan wirausaha baru terkait dengan upaya menumbuhkan lingkungan usaha yang kondusif, menumbuhkan kemauan masyarakat untuk berwirausaha, meningkatkan kemampuan masyarakat untuk berwirausaha. Namun
demikian
pengembangan
UKM
harus
disertai
dengan
pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) dalam berbagai aspek. Salah satu hasil survei menunjukkan bahwa tingkat pendidikan pengusaha UKM di Indonesia
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
adalah SLTA (44,1%), D-3 (7,4%), dan S-1 (17,9%) dan sisanya dibawah SLTA. Fakta ini sebenarnya menepis pandangan bahwa pendidikan UKM di Indonesia relatif rendah. Namun peningkatan kualitas SDM sangat diperlukan terutama di bidang kompetensi SDM seperti knowledge, skill dan ability serta attitude dalam berwirausaha. Pengembangan SDM harus dilakukan tidak hanya kepada UKM sebagai pemilik usaha, tetapi juga para pekerjanya. Usaha Kecil Menengah (UKM) saat ini memiliki peran yang sangat besar terhadap pembangunan ekonomi di Indonesia, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang cukup besar dalam pembangunan ekonomi nasional, hal ini terlihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan hasil survei dan perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi UKM terhadap PDB Indonesia yang terus meningkat setiap tahunnya. TABEL 1.1 PRODUK DOMESTIK BRUTO MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2013 (MILIAR RUPIAH) NO LAPANGAN USAHA TAHUN 2013 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Perikanan 322.805.20 2 Pertambangan dan penggalian 245.667.60 3 Industri Penglahan 506.258.20 4 Listrik, Gas dan Air bersih 17.744.40 5 Konstruksi 218.495.70 6 Perdagangan Hotel dan Restoran 302.913.10 7 Pengangkutan dan Komunikasi 145.968.40 8 Keuangan, Real estate dan Jasa perusahaan 162.706.80 9 Jasa jasa 223.811.60 PDB 2.146.381.00 PDB Tanpa Migas 1.986.574.10 Sumber: www.bps.go.id/pdb.php
Berdasarkan Tabel 1.1, Usaha Kecil memberikan kontribusi yang cukup besar dalam memberikan sumbangan pada PDB, khususnya pada sektor usaha Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
agrobisnisnya, karena negara kita negara agraris yang kaya akan sumber daya alam yang melimpah banyaknya serta mudah untuk diperbaharui berbeda dengan sumber daya lainnya yang tidak dapat diperbaharui. Untuk itu diperlukan wirausaha-wirausaha yang tangguh untuk dapat memaksimalkan potensi atau peluang yang ada dengan sebaik-baiknya, sehingga kita dapat merasakan hasilnya.Kekuatan ekonomi suatu negara memiliki korelasi yang positif dengan kontribusi UKM) terhadap perekonomian suatu negara.Semakin besar kontribusi UKM terhadap perekonomian maka makin kuat ekonomi tersebut. Sektor Usaha Kecil dan Menengah di Jawa Barat menjadi penyumbang terbesar bagi Produk Domestik Regional Bruto Jawa Barat yakni mencapai 62,3 persen. Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jawa Barat Wawan Hermawan Jumlah UKM di Jawa Barat mencapai 8,2 juta, terbesar di Indonesia. Dan berkontribusi ke PDRB secara keseluruhan mengungguli usaha berskala besar,.(Sumber : http://www.antarajawabarat.com, 09.00, 2 Maret 2013) Tahun 2009 ketika krisis global yang belum berlalu ketika terjadi penurunan daya beli yang kemudian mendorong substitusi pangan ke produk unggas, industri peternakan masih mampu bertahan. Di indonesia sendiri, khususnya peternakan unggas. Produk unggas yang tetap bertahan ditengah krisis salah satunya adalah burung puyuh, yang termasuk sebagai protein hewani yang harganya relatif murah dibandingkan dengan harga daging sapi. Provinsi Jawa Barat sebagai mitra terdepan dari ibukota menghadapi sejumlah tantangan sekaligus peluang untuk mengambil peran didalam
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
mengembangkan sektor industri pangan, mengingat wilayah Jawa Barat masih memiliki potensial sumberdaya yang relatif cukup mendukung bagi tumbuhnya sektor hulu, budidaya, hingga industri hilir. Dilain pihak posisi geografis yang menarik mendorong masuk dan tumbuhnya peluang bagi sektor-sektor ekonomi lainnya yang berpengaruh terhadap penggunaan sumberdaya di sejumlah wilayah menjadi kompetitif. Di sejumlah wilayah kabupaten, sektor pertanian termasuk peternakan mampu diandalkan menjadi tujuan investasi dan dalam perekonomian sektor peternakan mempunyai peranan penting dalam menunjang keberhasilan pembangunan daerah, sehingga pemerintah memberikan dukungan dalam bentuk kebijakan yang memadai terhadap perkembangan sektor ini. Selain itu Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang memilki peluang yang cukup besar dalam pembangunan ekonomi.Jawa Barat memiliki potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam yang besar serta ditunjang dengan tersedianya sarana dan prasarana informasi dan kelembagaan serta informasi yang relatif lengkap. Besaran potensi kontribusi dari sektor pertanian di Jawa Barat terhadap pembangunan ekonomi tidak terlepas dari kontribusi sub sektor peternakan di dalam
struktur
perekonomian.
Kontribusi
pertumbuhan
ekonomi
sektor
peternakan terhadap pertanian dan regional menunjukkan kecenderungan yang selalu meningkat antar waktu, dibandingkan dengan sub sektor lainnya. Hal ini dapat dilihat pada periode tahun 1900-an kontribusi pembentukan PDB peternakan terhadap pertanian masih berkisar antara 3% dan 5% dari total PDB, sementara pada periode tahun 2000 mencapai 15% dari total PDB pertanian.
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
Secara relatif pangsa output sektor peternakan terbilang masih cukup rendah, namun laju pertumbuhan ekonomi yang dimiliki merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan subsektor lainnya di dalam sektor pertanian di Jawa Barat. Tinggi laju pertumbuhan PDB peternakan tersebut, antara lain ditunjang oleh peluang dan potensi
pengembangan
subsektor peternakan yang masih
luas.Kecenderungan laju pertumbuhan yang selalu meningkat merupakan indikasi yang menunjukkan bahwa sektor peternakan dapat berperan sebagai komponen pengungkit (leverage) yang signifikan bagi pertumbuhan perekonomiaan Jawa Barat. TABEL 1.2 POPULASI TERNAK (EKOR) DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 No Jenis Ternak Jumlah Populasi (ekor) 1 Sapi Potong 429,637 2 Sapi Perah 136,054 3 Kerbau 121,854 4 Kuda 14,418 5 Kambing 2,303,256 6 Domba 8,249,844 7 Babi 7,620 8 Ayam Buras 27,224,219 9 Ayam Ras Petelur 12,271,938 10 Ayam Ras Pedaging 101,739,384 11 Itik 8,773,043 12 Kelinci 282,553 13 Merpati 135,966 14 Puyuh 394,937 Sumber : Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat
Dari Tabel 1.2, jumlah persebaran populasi ternak di dominasi dengan peternakan ayam, khususnya untuk ayam ras pedaging. Jumlah tersebut mampu menyaingi jumlah populasi ternak lainnya seperti sapi, kambing, kerbau, dan lainnya.Persebaran ternak di Provinsi Jawa Barat ini tersebar luas di 17 Kabupaten dan 9 Kota. Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8
Memasuki periode pembangunan tahun 2013 di Jawa Barat. Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat menyusun Rencana Kerja (Renja) yang merupakan perencanaan pembangunan peternakan di Jawa Barat. Mengacu kepada kebutuhan dan permasalahan pembangunan peternakan di Jawa Barat yang sesuai dengan potensi sumber daya tersedia dengan
tetap menjaga
kesinambungan pembangunan sesuai yang di arahkan didalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) dan Renstra (Rencana Strategi) Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat tahun 2008-2013. Berdasarkan RPJMD Provinsi Jawa Barata tahun 2008-2013. Kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada sub sektor peternakan, program janji gubernur pada bidang peternakan yang dilaksanakan melalui peningkatan nilai produksi dan nilai tambah hasil pertanian. Kebijakan pembangunan kewilayahan berdasarkan kawasan andalan pada subsektor peternakan yang difokuskan pada peningkatan produsi dan distribusi pangan (protein hewani) yaitu pada kawasankawasan andalan Bodebekpunjur, Sukabumi, Ciayumajakuning, Priangan Timur Pangandaran, Purwasuka. Kondisi pembangunan peternakan di Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu Kabupaten yang memiliki jumlah peternak yang dominan, mendukung Kabupaten Sukabumi menjadi kawasan agribisnis berbasis peternakan. Target utama pembangunan pertanian dan peternakan 2010-2014 terdiri dari Empat hal, yakni : 1. Pencapaian swasesembada berkelanjutan 2. Peningkatan diversifikasi pangan
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9
3. Peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor 4. Peningkatan kesejahteraan petani. Keempat sasaran program di atas bertujuan pada perkembangan agribisnis untuk membangun daya saing tinggi dengan memanfaatkan keunggulan komparatif yang dimiliki jumlah penduduk 237.600.000 jiwa dengan konsumsi daging masyarakat Kabupaten Sukabumi menurut data tahun 2011 adalah 2,09kg/kapita/tahun maka kebutuhan daging mencapai 3.575.175 kg per tahun. Sebagai salah satu pemasok hasil peternakan tertinggi ke Jakarta, selain dikarenakan jarak tempuh yang dekat, Kabupaten Sukabumi memiliki 482 jumlah lokasi peternak yang tersebar di beberapa kecamatan sehingga mampu mencukupi kebutuhan lokal dan luar (sumber : www.republika.co.id, 16:56, 16 juni 2013). Hal ini menunjukkan besarnya potensi ternak di wilayah Kabupaten Sukabumi. TABEL 1.3 DATA POPULASI TERNAK DAN PRODUKSI DAGING KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2012 Jenis Ternak Populasi Produksi Daging Sapi Lokal / Potong 20.074 1.404.688 kg Sapi Perah 6.636 64.435 kg Kerbau 12.014 72.120 kg Kambing 82.335 128.778,53 kg Domba 468.569 604.566,47 kg Ayam Broiler 8.247.290 43.875.583 kg Puyuh 131.763 3.623 kg Itik 107.400 94.244 kg Ayam Breeder 2.373.118 1.860.525 kg Ayam Buras 1.184.469 Ayam Ras 2.294.347 1.284.834 kg Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi
Berdasarkan Tabel 1.3, Jumlah populasi ayam di Kabupaten Sukabumi sangat tinggi dibandingkan dengan sapi, kambing, domba, dan lainnya. Sehingga menghasilkan jumlah produksi daging yang sangat tinggi. Sedangkan untuk Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
10
burung puyuh, jumlah produksi daging terbilang rendah, di karenakan burung puyuh masih di manfaatkan untuk produksi telur dan produksi daging puyuh hanya di lakukan pada saat puyuh mencapai usia afkir. Ketika terjadi penurunan daya beli mendorong subtitusi pangan ke produk unggas. Produk unggas yang masih bertahan selain ayam adalah burung puyuh sebagai pengganti protein hewani yang harganya relatif murah dibandingkan dengan daging sapi. Burung puyuh yang mempunyai nama latin Coturnix-coturnix Japonica dan termasuk dalam keluarga Phasianidae ini, aslinya adalah burung liar yang pertama kali diternakan di Amerika Serikat tahun 1870. Di Indonesia Puyuh mulai dikenal, dan diternak semenjak akhir tahun 1979. Selain dapat dinikmati telur dan dagingnya, banyak yang sudah memanfaatkan bulu burung puyuh ini sebagai bahan aneka kerajinan. Satu manfaat lagi yang diperoleh dari ternak burung puyuh ini adalah kotoran yang dihasilkan dimanfaatkan sebagai pupuk kandang ataupun pupuk kompos. Dengan tingkat kebutuhan pasar yang tinggi menjadikan peternakan burung puyuh ini sebagai peluang usaha yang menjanjikan. Di Indonesia, telur puyuh bisa didapatkan dengan mudah dengan harga yang relatif murah. Sedangkan di kawasan Eropa Barat dan Amerika Utara, telur puyuh dianggap sebagai makanan mewah. Selain dagingnya yang dapat di konsumsi, burung puyuh juga memproduksi telur yang memiliki manfaat segudang banyaknya. Dengan berat 10 gram hingga 12 gram, satu butir telur puyuh memiliki berbagai unsur yang dibutuhkan oleh tubuh agar tubuh menjadi sehat. Nilai gizi telur puyuh tiga hingga
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
11
empat kali lebih tinggi dibandingkan dengan telur ayam, yang memiliki berat 50 hingga 70 gram per butir. Telur puyuh mengandung 13 persen protein, telur ayam hanya 11 persen. Selain itu, telur puyuh mengandung 140 mu-g vitamin B1, bandingkan dengan 50 mu-g yang ada di telur ayam. Kandungan vitamin A dan B2 telur puyuh dua kali telur ayam. Telur puyuh memiliki zat besi dan potasium lima kali lebih banyak daripada telur ayam. Karena kandungan tersebut, telur puyuh masuk dalam kategori dietary food. Telur puyuh tidak memiliki kolesterol jahat (LDL) dan sangat kaya dengan kolesterol baik (HDL). Tidak seperti telur ayam, telur puyuh tidak menyebabkan alergi bila di konsumsi dalam jumlah banyak. Telur puyuh bisa membantu mengatasi gejala alergi. Telur puyuh mengandung protein ovomucoid, yang dipakai untuk produksi obat anti alergi.
Jenis Unggas Ayam Ras Ayam Buras Itik Angsa Merpati Kalkun Puyuh
TABEL 1.4 KONTRIBUSI KANDUNGAN TELUR UNGGAS Protein (%) Lemak (%) Karbohidrat (%) Abu (%) 12.7 11.3 0.9 1.0 13.4 10.3 0.9 1.0 13.3 14.5 0.7 1.1 13.9 13.3 1.5 1.1 13.8 12.0 0.8 0.9 13.1 11.8 1.7 0.8 13.1 11.1 1.0 1.1
Sumber : CV. Slamet Quail Farm
Berdasarkan Tabel 1.4 kontribusi kandungan telur puyuh terbilang cukup baik. Telur puyuh memiliki kandungan protein yang cukup tinggi di bandingkan telur unggas lainnya, Sedangkan kandungan lemak pada telur puyuh terbilang cukup rendah di bandingkan telur itik yang memiliki kandungan lemak 14.5%. Kandungan karbohidrat pada telur puyuh pun mampu mengungguli dari telur ayam dan itik.
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
12
Burung Puyuh mempunyai siklus hidup relatif singkat dengan laju metabolisme yang tinggi. Seekor Puyuh sudah mencapai dewasa dan mulai bertelur pada umur 41 hari. Dalam setahun, seekor Puyuh dapat menghasilkan telur 250-350 butir. Setelah itu tingkat produktifitas telurnya akan turun, dan Puyuh akan diafkir dan dijual ke pasar. Dengan demikian, jika memelihara puyuh 1000 ekor, minimal 80% dari populasi akan bertelur setiap hari, berarti setiap hari paling tidak akan terdapat sekitar 800 butir. Guna menghasilkan produksi burung puyuh yang baik, penempatan dan perawatan puyuh pun perlu di perhatikan. Habitat yang ideal, jauh dari keramaian dan pemukiman penduduk, mempunyai strategi transportasi, terutama jalur sapronak (sarana produksi peternakan) dan jalur pemasaran. Bebas dari wabah penyakit, bukan merupakan daerah sering banjir, selalu mendapatkan sirkulasi udara yang baik. Sedangkan untuk perkandangan, temperatur kandang yang ideal atau normal berkisar 20-25 derajat C, kelembaban kandang berkisar 30-80%, penerangan kandang pada siang hari cukup 25- 40 watt, sedangkan malam hari 40-60 watt (hal ini berlaku untuk cuaca mendung/musim hujan), tata letak kandang diatur agar sinar matahari pagi dapat masuk kedalam kandang. Hal ini perlu di terapkan untuk menjaga kualitas dari burung puyuh tersebut. Di Sukabumi sendiri, peternakan burung puyuh berkembang sekitar tahun 1992, Pada mulanya hanya berbentuk usaha rumahan yang di kelola oleh peternak-peternak setempat. Pada tahun 2010 di bentuk kelompok tani, salah satunya Kelompok Tani Cilangkap yan bergerak di bidang peternakan burung puyuh (produksi daging dan telur puyuh), pembibitan (produksi anak puyuh /
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
13
DOQ, bibit GPS, bibit PS, dan Final Stock), penyedia sarana produksi peternakan bagi anggota Inti-Plasma. Pembentukan Kelompok Tani Cilangkap sendiri sebagai Sub Kelompok dibina oleh Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, Penyuluh Pendamping dan Kepala BP3K (Badan Pelaksana Penyuluhan Pertaninan Perikanan). Keunggulan Komparatif dan Kompetitif Wirausaha Budidaya Burung Puyuh, yakni : 1. Harga telur puyuh belum pernah dijual di bawah modal 2. Antara Supply dan Demand tidak seimbang, sehingga mencipitakan banyak peluang 3. Dibandingkan dengan usaha ternak unggas lainnya, penyakit pada burung puyuh lebih sedikit. 4. Sistem pembayaran dalam penjualan hasil burung puyuh selalu tunai / cash 5. Konglomerasi belum masuk dalam usaha burung puyuh (masih dibudidayakan UMKM) 6. Sangat mini dalam penggunaan lahan dan waktu kerja 7. Kotoran burung puyuh bisa di gunakan sebagai pupuk organik dan pakan alternatif di bidang perikanan TABEL 1.5 JUMLAH KELOMPOK TERNAK BURUNG PUYUH KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2009–2012 Tahun
2009
2010
2011
2012
Jumlah Peternak
7
17
15
14
Sumber: Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi
Berdasarkan Tabel 1.5, jumlah kelompok ternak burung puyuh di Kabupaten Sukabumi meningkat tiap tahunnya. Sempat terjadi penurunan Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
14
peternak pada tahun 2011 menjadi 15 peternak, dikarenakan banyaknya peternak puyuh yang beralih menjadi peternak ayam arab. TABEL 1.6 DAFTAR PETERNAK BURUNG PUYUH KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT TAHUN 2012 NO. NAMA Karang Taruna Karya Guna 1 Kelompok Tani Cilangkap Farm 2 Makmur 3 At-Tijarah (Pondok Pesantren) 4 Sangkar Maju 5 Mandiri Sejahtera 6 Hudzaifah Foundation 7 AKMAL 8 Rahayu Farm 9 10 Mitra Ternak 11 Daya Karya 2 12 Bina Usaha Sub 3 13 Barokah 14 Bina Sejahtera Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi
Berdasarkan Tabel 1.6, jumlah peternak burung puyuh di Kabupaten Sukabumi berjumlah 14 kelompok yang di bawahi Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi dan Diskoperindag. TABEL 1.7 DATA VOLUME PRODUKSI DAN PENJUALAN TELUR BURUNG PUYUH KABUPATEN SUKABUMI
TAHUN JUMLAH PRODUKSI JUMLAH PENJUALAN
2009 178.202 kg
2010 462.541 kg
2011 232.721kg
2012 252.491 kg
150.325kg
450.211 kg
222.321 kg
250.701 kg
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi
Berdasarkan Tabel 1.7, jumlah volume produksi dan penjualan telur burung payuh dapat di katakan mencapai pada titik tertinggi pada tahun 2010. Sedangkan pada tahun 2011 jumlah volume produksi dan penjualan mengalami Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
15
penurunan. Hal ini di karenakan jumlah peternak burung puyuh di Kabupaten Sukabumi pada tiap tahunnya mengalami penurunan. Peluang bisnis burung puyuh tak sebatas pada telurnya. Daging dan kotorannya pun menawarkan rupiah. Bulu burung puyuh pun juga sudah banyak di gunakan dalam bentuk kerajinan. Prospek Telur, sampai kini belum ada angka statistik populasi puyuh yang akurat. Namun, menurut Totok Setyarto, Direktur pemasaran PT Cargill Indonesia, salah satu produsen pakan puyuh di Jakarta.Berdasarkan jumlah pakan yang beredar, populasi puyuh diperkirakan hanya sekitar 10 juta ekor dengan penyebaran terbanyak di Jawa Tengah dan Yogyakarta sekitar 50%, Jawa Timur 30%, Jawa Barat 15% dan lokasi lain 5%, (Sumber: http://www.agrinaonline.com). Permintaan terhadap produk puyuh, yaitu telur dan daging, cukup tinggi. Menurut Slamet Wuryadi, Pemilik CV. Slamet Quail Farm dan Ketua Pusat Asosiasi Peternak Puyuh Indonesia (APPI) periode 2010-2015, besarnya permintaan 8 juta butir/minggu atau 32 juta butir/bulan, sementara baru mampu di pasok 9 juta butir/bulan, berarti baru 28% pelanggan. Masih ada peluang sebanyak 72% belum mampu di penuhi. Sementara pasar nasional, menurut perhitungan pihak PT Peksi, sebanyak 30 juta butir/minggu atau 120 juta butir/bulan. Sedangkan pasar internasional mencakup Uni Emirat Arab, Bahrain, Jepang, dan Malaysia. Untuk Jepang sendiri memerlukan 30 ton telur/bulan. Kondisi tersebut membuat harga telur cenderung tinggi. Slamet menegaskan, sejak awal berkenalan dengan puyuh pada 1992, harga telur tidak pernah di bawah titik impas (BEP), minimal Rp165/butir. Pramono, Manajer
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
16
Kemitraan PT Peksi menjelaskan, BEP telur sekitar Rp150/butir. Harga jual telur akhir Agustus 2011 di peternak berkisar Rp 200 - Rp210/butir dan di tingkat konsumen mencapai Rp230/butir atau Rp250/butir dalam bentuk matang. Tidak hanya telur dan daging, kotoran puyuh pun bisa diuangkan. Kotoran puyuh difermentasikan itu protein kasarnya bisa 28,8%. Kalau tidak diapa-apakan 17,51% sama dengan pakan pabrikan untuk ikan. Menurut Denden Ihsan Rahmatulloh, pengurus Koperasi Tani Sejahtera (KTS) yang beroperasi di daerah Kalapanunggal, Sukabumi, harganya yang di pasarkan sendiri cukup lumayan, 1 karung (40 kg) di beri harga Rp10 ribu rupiah. Kotoran puyuh sangat baik digunakan sebagai pupuk. Berdasarkan hasil analisis Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan IPB Bogor, kotoran mengandung kalsium dan fosfor sebesar 3,54% dan 0,73%. Sedangkan bila telah difermentasi, kandungan kalsium dan fosfornya menjadi 7,1% dan 1,61%.Kebun jagung yang menggunakan pupuk ini hasilnya sangat bagus. Tanaman sayuran yang dipupuk dengan kotoran puyuh pun tumbuh subur. Lahan KTS seluas 4,5 ha, baru tergarap 1,7 ha. Untuk memupuk 4,5 ha perlu kotoran dari 90 ribu ekor. TABEL 1.8 ANALISA USAHA BUDIDAYA BURUNG PUYUH Jumlah Burung Puyuh 1.000 ekor @Rp. 8750,Produksi 80% Umur Afkir 18 Bulan Harga Kandang Rp. 500.000,-/unit Pakan Rp. 5.500,-/kg (22gr/ekor/hari) Harga Obat, Vitamin Rp. 1.500,-/hari/1.000 ekor Harga Kotoran Rp. 250,-/kg Telur Konsumsi Rp. 250,-/butir Afkir Rp. 3.000,-/ekor Listrik Rp. 20.000,-/bln Sumber : CV. Slamet Quail Farm
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
17
Berdasarkan Tabel 1.8 , ternak burung puyuh terbilang cukup menjanjikan dengan jumlah produksi sekitar 80%. Selain penggunaan modal yang ringan, biaya operasional yaitu pemberian pakan, perawatan, dan pemeliharaan terbilang cukup murah di bandingkan dengan keuntungan yang di dapatkan. Cara yang ditempuh untuk meningkatkan efisiensi ini adalah dengan cara melakukan peningkatan supply guna memenuhi demand yang cukup tinggi, salah satunya adalah pada fungsi manajemen operasi (produksi). Salah satu faktor pemicu perkembangan manajemen produksi dan operasi pada dewasa ini adalah tuntutan konsumen/pelanggan. Permintaan (demand) yang cukup tinggi, mengharuskan suatu industri untuk meningkatkan jumlah produksi (supply). Isu bisnis global dewasa ini marak membicarakan hal yangberkaitan dengan keamanan produk (product safety), kesinambungan produksi (production sustainibility), manajemen mutu terpadu (total quality management), persaingan dan kerjasama (Co-opetion), serta semakin disadari jika konsumen telah berkembang menjadi pemilik. Persaingan di bidang kesinambungan produksi berubah semakin tinggi dan semakin canggih, hal ini diakibatkan
karena
pentingnya
kesinambungan
produksi
(production
sustainibility) dalam memenangkan persaingan di saat ini. Hal tersebut menyebabkan banyak perusahaan menerapkan cara-cara baru di bidang manajemen persediaan (inventory management) serta mengharuskan pihak personalia untuk memahami dan menjiwai konsep manajemen yang diadopsi tersebut.
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
18
Keharusan
untuk
mencapai
kesinambungan
produksi
(production
sustainibility) telah disadari semakin kritis oleh peternak, oleh karena itu peternak melakukan suatu metode baru untuk mencapainya yang kemudian berimbas pada bagaimana mengelola persediaan perusahaan dengan lebih baik dan menghasilkan produktivitas yang tinggi, sehingga mampu memenuhi permintaan dan bersaing di dalam pasar.
14
Dalam Jutaan
12 10 8
Demand
6
Supply
4 2 0 Jan-13
Feb-13
Mar-13
Apr-13
May-13
Jun-13
Sumber : Disnak Kabupaten Sukabumi
GAMBAR 1.1 SUPPLY DAN DEMAND TELUR PUYUH KABUPATEN SUKABUMI JANUARI 2013 - JUNI 2013 Berdasarkan Gambar 1.1, Supply dan Demand telur puyuh tidak stabil. Permintaan (demand) yang tinggi tidak sebanding dengan produksi (supply).Ini terjadi di karenakan kurangnya pemasok / peternak burung puyuh. Menurut Slamet Wuryadi, sepanjang tahun 2013 baru sekitar 28% permintaan telur puyuh yang baru di penuhi. Sisanya masih ada 72% peluang usaha yang belum terpenuhi. Definisi sistem pengelolaan persediaan oleh pemasok menurut American Production and Inventory Control Society (APICS) tahun 2005 dalam Vincent Gaspersz (2007:506) adalah :
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
19
Sistem pengelolaan persediaan oleh pemasok adalah sistem optimisasi kinerja supply chain, dimana pemasok mempunyai akses ke data inventori pelanggan dan bertanggung jawab untuk mempertahankan tingkat Inventori pelanggan. Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh peternak burung puyuh di Kabupaten Sukabumi dalam pengelolaan Supply & Demand, yaitu masih adanya ketidaksesuaian pada beberapa sektor bagian persediaan. Masalah terbesar dapat terlihat dari tingginya jumlah permintaan pasar sedangkan untuk produksi sendiri masih belum mampu menutupi jumlah permintaan, hal ini diakibatkan karena kurangnya SDM. Budidaya puyuh sendiri memerlukan perlakuan yang khusus untuk menjaga kualitas dari telur puyuh tersebut, dikarenakan burung puyuh rentan akan stress baik itu dari faktor lingkungan dan pemeliharaan seperti suara gaduh, memiliki pencahayaan yang cukup, kandang harus bebas dari hama seperti kecoa, tikus, dan serangga lainnya yang mengakibatkan burung puyuh menjadi stress, serta perlakuan khusus seperti pemberian pakan harus dengan orang yang sama dan menggunakan warna pakaian yang sama. Hal tersebut menyebabkan permasalahan kepada peternak yang secara langsung akan mengganggu proses kegiatan produksinya. Salah satu permasalahan lainnya, masih kurangnya peternak burung puyuh di karenakan kurangnya minat dan pengetahuan, serta banyaknya peternak burung puyuh beralih ke unggas lainnya seperti ayam arab dan ayam boiler.
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
20
Dengan gambaran permasalahan hal yang telah diuraikan , maka penulis perlu untuk melakukan penelitian mengenai “Hubungan Sikap Kewirausahaan Dengan Keberhasilan Usaha Pada Peternak Burung Puyuh (Survey Pada Peternak Burung Puyuh Di Kabupaten Sukabumi)”
1.2 Identifikasi Masalah Budidaya burung puyuh merupakan salah satu usaha yang menjanjikan dan berkembang di Kabupaten Sukabumi. Untuk mewujudkan kelompok tani yang berdaya guna dengan melestarikan sumber bibit puyuh lokal yang unggul, dengan cara memanfaatkan usaha berbasis peternakan burung puyuh guna menghasilkan keuntungan dan menjamin keutuhan kelompok tani secara berkelanjutan. Akan tetapi terdapat penurunan jumlah peternak burung puyuh di Kabupaten Sukabumi, di karenakan sikap kewirausahaan yang belum mampu menanggung resiko kegagalan sehingga banyak yang berhenti atau beralih ke budidaya ayam ras dan ayam arab. Terdapat
banyak
faktor
yang
mempengaruhi
keberhasilan
kewirausahaan,menurut Tulus Tambunan (2004:11), bahwa keberhasilan usaha atau kegagalan usaha suatu perusahaan pada umumnya ditentukan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah kekuatan dari dalam
peternak
sendiri
untuk
tumbuh
berkembang
mandiri
secara
berkesinambungan, dan faktor eksternal adalah kekuatan dari luar peternak yang dapat membantu perusahaan dapat berkembang secara berkesinambungan.
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
21
Dari latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasi usaha yang di lakukan para peternak burung puyuh di Kabupaten Sukabumi dalam mencapai keberhasilan usaha dengan memperhatikan pada sikap kewirausahaan pengusaha. Dengan membangun sikap kewirausahaan yang baik para pengusaha dapat mengatasi hambatan usaha. Sehingga pengusaha dapat menghasilkan volume produksi dan penjualan sehingga dapat bersaing dengan pesaing dan dapat memenuhi permintaan
pasar
serta
menghasilkan
pendapatan
yang
berkesinambungan bagi keberhasilan perusahaan.
1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana sikap kewirausahaan pada peternak burung puyuh di Kabupaten Sukabumi 2. Bagaimana keberhasilan usaha pada peternak burung puyuh di Kabupaten Sukabumi 3. Seberapa Besar hubungan sikap kewirausahaan dengan keberhasilan usaha pada peternak burung puyuh di Kabupaten Sukabumi
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
22
1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini untuk memperoleh hasil temuan mengenai : 1. Untuk mengetahui sikap kewirausahaan pada peternak burung puyuh di Kabupaten Sukabumi 2. Untuk mengetahui keberhasilan usaha pada peternak burung puyuh di Kabupaten Sukabumi 4. Untuk mengetahui hubungan sikap kewirausahaan dengan keberhasilan usaha pada peternak burung puyuh di Kabupaten Sukabumi
1.5 Kegunaan Penelitian Dengan melakukan
penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan-
kegunaan sebagai berikut : 1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam pengembangan ilmu manajemen bisnis dan juga dapat sebagai bahan masukan pagi pengembangan ilmu kewirausahaan. Penelitian ini juga dapat dijadikan dasar bagi peneliti lainnya yang tertarik untuk meneliti mengenai permasalahan yang sama. 2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk sumber masukan kepada peternak burung puyuh dalam upaya meningkatkan jumlah dan kualitas hasil produksi dari telur burung puyuh tersebut.
Fahima Aulia Putri, 2014 HUBUNGAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA PETERNAK BURUNG PUYUH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu