BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusai dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka. Pendidikan yang dikelola dengan efisien (berdaya guna dan berhasil guna) akan mampu mempercepat jalannya proses pembudayaan bangsa yang berdasarkan pokok pada penciptaan kesejahteraan umum dan pencerdasan kehidupan bangsa kita. Oleh karena itu pendidikan dipandang salah satu aspek yang memiliki peranan pokok dalam membentuk generasi mendatang. Dengan pendidikan diharapkan dapat menghasilkan manusia yang berkualitas dan bertanggung jawab serta mampu mengantisipasi masa depan. Pendidikan sebagai suatu kegiatan pembinaan sikap dan mental sesuai dengan pengertian pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan sebagai layanan belajar. 1 Mengingat sangat pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat memperoleh hasil yang diharapkan. Sekolah sebagai lembaga formal merupakan tempat yang paling memungkinkan seseorang meningkatkan
1
Syaiful Sagala, Manajeman Strategik Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan, (Bandung: Alfabet cv, 2007), h. 1.
1
2
pengetahuan, dan paling mudah membina generasi muda yang dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat. Untuk kepentingan tersebut kepala sekolah selayaknya mampu memobilisasi atau memberdayakan semua potensi dan sumber daya yang dimiliki, terkait dengan berbagai program, proses, evaluasi, pengembangan kurikulum, pembelajaran di sekolah, pengolahan tenaga kependidikan, sarana prasarana, pelayanan terhadap siswa, hubungan dengan masyarakat, sampai pada penciptaan iklim sekolah yang kondusif. Semua ini akan terlaksana manakala kepala sekolah memiliki kemampuan untuk mempengaruhi semua pihak yang terlibat dalam kegiatan pendidikan di sekolah, yaitu untuk bekerjasama dalam mewujudkan tujuan sekolah. Berdasarkan kajian tersebut kepala sekolah memerlukan orang-orang yang mampu memimpin sekolah dan profesional dalam bidang kependidikan.2 Berkenaan dengan hal ini Allah SWT. Mengajarkan kepada Rasulullah SAW. Agar menjalankan kepemimpinan dengan hikmah (perkataan yang tegas dan benar) dan memberikan pelajaran yang baik serta memberikan pengarahan dengan argumentasi yang dapat diterima, sebagaimana firmanNya dalam QS. An-Nahl :125:
... ُ ادْعُﻋِ ﻈَﺔِ اﻟْﺤَ ﺴ َ ﻨَﺔِ و َ ﺟ َ ﺎدِ ﻟْﻬُ ﻢ ْ ﺑِﺎﻟﱠﺘِﻲ ﻫِ ﻲ َ أَﺣ ْ ﺴ َ ﻦ ْ ﻚَ ﺑِﺎﻟْﺤ ِ ﻜْﻤ َ ﺔِ و َ اﻟْﻤ َ ﻮ "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah (perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dan batil) dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik…".
2
Wahyudi, Kepemimpinan kepala sekolah (dalam organisasi pembelajaran), Bandung: Alfabeta, 2009, h. 63.
3
Kemampuan seorang kepala sekolah dalam memimpin akan sangat berpengaruh dalam meningkatkan motivasi kerja guru. Apabila kepala sekolah selaku pimpinan dalam menjalankan tugasnya kurang baik, akan berakibat kurangnya motivasi kerja para guru, sehingga akan mempengaruhi efektivitas kerja guru, maka peran pemimpin sangat penting sebab pemimpin memegang peran dalam menentukan tercapai atau tidaknya tujuan sekolah/organisasi tersebut. Motivasi kerja yang tinggi dalam sebuah organisasi sekolah akan berdampak positif yaitu tercapainya tujuan yang telah ditentukan oleh organisasi sekolah. Agar motivasi kerja dapat dioptimalkan dalam organisasi sekolah maka perlu diketahui faktor-faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi motivasi kerja itu. Faktor-faktor itu meliputi faktor internal yang bersumber dari dalam individu dan faktor eksternal yang bersumber dari luar individu itu seperti sikap terhadap pekerjaan, bakat, minat, kepuasan, pengalaman, dan lain-lain serta faktor dari luar individu yang
bersangkutan
seperti
pengawasan,
gaji,
lingkungan
kerja,
kepemimpinan.3 Sebagaimana uraian di atas, peneliti mengamati bahwa pihak sekolah dalam menggapai visi dan misi pendidikan perlu ditunjang oleh kemampuan kepala sekolah dalam menjalankan roda kepemimpinannya. Meskipun pengangkatan kepala sekolah tidak dilakukan secara sembarangan, bahkan diangkat dari guru yang sudah berpengalaman atau mungkin sudah lama menjabat sebagai wakil kepala sekolah, namun tidak sendirinya membuat 3
Wahjosumijo, Kepemimpinan Kepala Sekolah , ( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001), h.42.
4
kepala sekolah menjadi profesional. Banyak kepala sekolah yang terpaku dengan urusan-urusan tenaga administrasi, yang sebenarnya bisa dilimpahkan kepada tenaga administrasi. Dalam pelaksanaannya, pekerjaan kepala sekolah merupakan pekerjaan berat, yang menuntut kemampuan ekstra. Berdasarkan observasi di Madrasah Tsanawiyah Sirajul Munir terdapat banyak guru honor yaitu 12 orang, sedangkan guru yang berstatus PNS hanya 2 orang, namun tingkat kelulusan ujian akhir sekolah (UAS) dan ujian akhir nasional (UAN) di MTS Sirajul Munir sudah cukup baik, hal ini terbukti pada kelulusan tahun ajaran 2011/2012 yang diraih oleh semua siswa yang duduk di kelas IX MTS, selain itu terlihat bahwa guru-guru selalu aktif dalam mengikuti upacara dan tepat waktu dalam mengajar baik itu di awal jadwal mengajar maupun di akhir. Hal tersebut tidak lepas dari kinerja kepala sekolah terhadap sekolah yang dipimpinnya. Oleh karena itu berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas maka untuk melakukan kajian lebih dalam dengan mengangkat Judul “KINERJA KEPALA MADRASAH SEBAGAI LEADER DI MTS SIRAJUL MUNIR KECAMATAN PULAU HANAUT KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR”. B. Rumusan Masalah Berpijak pada latar belakang masalah di atas, maka fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimana Kinerja Kepala Madrasah Sebagai Leader di MTs Sirajul Munir Kecamatan Pulau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur :
5
1.
Bagaimana kepala Madrasah memberikan petunjuk atau arahan kepada pendidik (guru) MTs Sirajul Munir Kecamatan Pulau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur.
2.
Bagaimana kepala Madrasah memberikan pengawasan kepada guru sebagai pendidik MTs Sirajul Munir Kecamatan Pulau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur.
3.
Bagaimana cara pengambilan keputusan yang dilakukan oleh Kepala Madrasah MTs Sirajul Munir Kecamatan Pulau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur.
4.
Bagaimanakah kepala Madrasah untuk meningkatkan kemampuan dan kemauan para guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik MTs Sirajul Munir Kecamatan Pulau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur.
5.
Bagaimana kemampuan kepala Madrasah untuk membuka komunikasi terhadap pendidik MTs Sirajul Munir Kecamatan Pulau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur.
6.
Bagaimana kemampuan kepala Madrasah untuk mendelagasi tugas terhadap pendidik MTs Sirajul Munir Kecamatan Pulau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur.
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk mendeskripsikan kinerja kepala Madrasah sebagai Leader di MTS Sirajul Munir Kecamatan Pulau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur.
6
D. Kegunaan Penelitian Kegunaan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat berguna dan bermanfaat antara lain sebagai berikut: 1.
Sebagai bahan informasi bagi guru dan kepala sekolah.
2.
Sebagai model yang dicontoh oleh pihak lain dalam meningkatkan kedisiplinan mrngajar guru.
3.
Untuk menambah wawasan penulis.
4.
Sebagai
bekal
pengalaman
praktis
dalam
mengaktualisasikan
pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Palangka Raya serta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1) Pendidikan Agama Islam pada Jurusan Tarbiyah Progran Studi PAI di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Palangka Raya. E. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan diperlukan dalam rangka mengarahkan pembahasan
agar
runtun,
sistematis
dan
mengerucut
pada
pokok
permasalahan, sehingga dapat mempermudah memahami kandungan dari penelitian ini. Sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagian Awal Pada bagian ini memuat halaman sampul, halaman pernyataan, halaman nota dinas, halaman pengesahan, halaman persembahan, halaman motto, abstrak, kata pengantar, daftar isi, dan daftar tabel.
7
2. Bagian Isi Pada bagian ini terdiri dari lima bab dengan rincian sebagai berikut: Bab I
Pendahuluan. Pada bab ini memaparkan tentang latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika pembahasan. Bab II Kajian Pustaka. Pada bab ini memaparkan tentang: Pertama, penelitian sebelumnya. Kedua, deskripsi teori. Ketiga, kerangka pikir dan pertanyaan penelitian. Bab III Metode Penelitian. Pada bab ini memaparkan tentang waktu dan tempat penelitian, pendekatan penelitian, subjak dan objek penelitian, teknik pengumpulan data, pengabsahan data serta analisis data. Bab IV Hasil penelitian dan pembahasan meliputi bagaimana kinerja kepala sekolah sebagai leader di Mts Sirajul Munir Kecamatan Pulau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur. Bab V
Penutup meliputi kesimpulan dan saran.