BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk memperoleh kompetensi atau pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan dalam melakukan suatu pekerjaan. Upaya untuk memperoleh efektifitas proses pembelajaran selalu dilakukan tanpa henti. Belajar adalah usaha untuk mengatasi ketegangan–ketegangan psikologis. Bila orang ingin mencapai tujuan dan ternyata mendapatkan rintangan, maka hal ini akan menimbulkan ketegangan, dan ketegangan itu baru akan berkurang bila rintangan itu bisa diatasi, dan usaha inilah yang dikatakan dengan belajar.1 Kegiatan belajar hanya akan bisa berhasil, jika peserta didik belajar secara aktif mengalami proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaan ini akan memberi makna pada peserta didik jika dilakukan di lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman bagi peserta didik.2 Secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkunganya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya3. Perubahan tingkahlaku (change behavior ) merupakan hasil dari belajar dan hanya dapat diamati dari tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil.4Selain perubahan tingkah laku yang terjadi, seseorang yang belajar harus memahami apa tujuanya, kemana arah tujuan dan apa manfaat bagi dirinya agar proses yang dilakukan dapat cepat selesai dan berhasil. Belajar merupakan proses dimana prilaku yang ditimbulkan diubah melalui latihan dan pengalaman.
1
M. Dalyono, Psikologi Pendidikan , Rineka Cipta, Jakarta: 2010 Hlm 209 Bambang, warsita, Teknologi Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarata: 2008, Hlm 86 3 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta 2010 hlm 2. 4 Baharuddin, Teori Belajar dan Pembelajaran, Ar-ruzmedia, Jogjakarta, 20007, hlm.15 2
Tujuanbelajar adalah siswa bisa mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari dalam bantuk laporan, kuis ataupun tes.5 Walaupun dalam proses belajar memilki tujuan yang sama namun pada kanyataanya siswa memiliki perbedaan individual dalam belajar, ada sebagian siswa medapatkan nilai yang tinggi dan nilai dibawah ratarata kelas, siswa yang menadapatkan nilai dibawah rata-rata ini tergolong pada anak yang mengalami kesulitan belajar, sebagaimana yang telah dikemukakan oleh surya “Kesulitan belajar adalah suatu keadaan dimana siswa kurang mampu menghadapi tuntutan-tuntutan yang harus dilakukan dalam proses belajar mengajar sehingga proses dan hasilnya kurang memuaskan.6 Kesulitan belajar siswa disekolah bisa bermacam-macam baik dalam hal menerima pelajaran, menyerap pelajaran, atau keduanya.Setiap siswa pada prinsipnya mempunyai hak untuk mencapai prestasi belajar yang memuaskan. Namun pada kenyataanya, jelas bahwa siswa-siswa tersebut
memiliki perbedaan, baik dalam hal
kemampuan intelektual, maupun fisik, latar belakang keluarganya, kebiasaan maupun pendekatan belajar yang digunakan.Sesungguhnya Perbedaan individual itulah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar setiap siswa.Dengan demikian, kondisi dimana siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, baik dalam menerima maupun menyerap pelajaran, inilah yang disebut dengan kesulitan belajar. Kesulitan belajar merupakan kekurangan yang tidak nampak secara ilmiah. Kesulitan belajar yang dialami siswa tidak hanya dipengaruhi oleh faktor intelegensi yang rendah, akan tetapi juga disebabkan oleh faktor diluar intelegensi siswa, yang mempengaruhi kegiatan belajar siswa untuk berhasil dalam belajar. Kesulitan belajar atau masalah belajar siswa dapat dilihat dari gejala yang dimanifestasikan dalam berbagai bentuk siswa yang sedang belajar baik kognitif, afektif, dan psikomotor. 5
C. Asri Budiningsi. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta, PT Rineka Cipta. Hlm.28 Surya.kapita selekta Pendidikan SD. UT, Jakarta 2001 hlm 18
6
Dalmulyono mengemukakan ada beberapa gejala pertanda adanya kesulitan belajar siswa, yakni: 1. Menunujukan prestasi yang rendah /di bawah rata-rata yang dicapai oleh kelompok kelas 2. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan. Ia selalu berusaha keras tetapi nilainya selalu rendah. 3. Lambat dalam melakukan tugas-tugas belajar. Ia selalu tertinggal dari kawan-kawanya dalam segala hal. 4. Menunjukan sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh, berpura-pura, dusta dan lain-lain. 5. Menunjukan tingkah laku yang berlainan, misalnya tersinggung, murung, pemarah, bingung, kurang gembira dan selalu sedih.7 Berdasarkan penjelasan beberapa penadapat para ahli, penulis manarik suatu kesimpulan bahwa kesulitan belajar adalah situasi dan kondisi yang mengakibatkan siswa mengalami kesulitan dan hambatan-hambatan dalam proses belajar dan pada akhirnya sulit dalam pencapaian tujuan belajar, kesulitan belajar yang dihadapi siswa dapat menghambat siswa dalam menyelesaikan tugasnya, hambatan-hambatan tersebut disebabakan oleh beberapa faktor, baik faktor internal ataupun eksternal yang ada pada siswa. Seperti yang dikemukakan oleh Sardiman didalam bukunya menyatakan bahwa “ Belajar merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah lakusisubjek belajar, ternyata banyak faktor yang mempengaruhi, secara garis besar dapat dibagi dalam klasifikasi faktor intern (dari dalam) diri subjek dan faktor ekstern ( dari luar) si subjek belajar “8 Situasi dan kondisi yang kurang menyenangkan tersebut juga terlihat pada siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 02 Siak Kecil Kabupaten Bengkalis, yang 7
Dalyono, Op. cit hlm 230 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, Raja Grafindo, 2011, hlm: 39
8
mengalami kesulitan belajar, khususnya pada mata pelajaran Ekonomi,mata pelajaran Ekonomi adalah bagian dari mata pelajaran di sekolah yang mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya yang tak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas jumlahnya. Mata pelajaran Ekonomi merupakan mata pelajaran yang memiliki tujuan agar siswa mampu mengenal lingkungan sosialnya sehingga dapat beradaptasi dengan lingkungan serta memiliki kepekaan terhadap peristiwa yang terjadi disekitar lingkungannya.Menjadi harapan semua pihak, agar setiap siswa mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya, namun pada kenyataanya tidak semua siswa mencapai hasil seperti yang diharapkan.Tingkat penguasaan belajar siswa dalam mempelajari mata pelajaran Ekonomi dapat dilihat dari prestasi belajar yang umumnya dinyatakan dalam bentuk nilai. Penguasaan konsep Ekonomi yang kurang, mengakibatkan nilai yang diperolehnya rendah. Dalam proses pembelajaran Ekonomi terdapat tahap input, proses, output dan umpan balik. Umpan balik adalah segala informasi baik yang menyangkut keluaran maupun proses pembelajaran. Umpan balik ini diperlukan untuk memperbaiki masukan maupun proses pembelajaran. Akhirnya dari proses pembelajaran Ekonomi diperoleh hasil belajar yang dinyatakan sebagai out put atau keluaran. output yang kurang bermutu atau belum memenuhi harapan, dapat dipengaruhi oleh inputatau masukan yang kurang baik kualitasnya, sehingga menyebabkan siswa menghadapi kesulitan dalam mempelajari Ekonomi Kesulitan belajar dalam mempelajari mata pelajaran Ekonomi menyebabkan hasil belajar yang diperoleh siswa kurang memuaskan Keterkaitan antara belajar dengan hasil belajar bukan hanya tergantung pada kecemerlangan otak, tetapi sikap, kebiasaan dan keterampilan belajar serta faktor-faktor yang berasal dari luar siswa juga memiliki pengaruhdalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Hal itu dapat dilihat dari gejalagejala sebagai berikut:
1. Masih ada siswa yang tidak hadir pada saat belajar mata pelajaran Ekonomi 2. Masih ada siswa yang tidak aktif pada saat mengikuti proses pembelajaran mata pelajaran Ekonomi 3. Masih ada siswa yang kurang memahami penjelasan guru pada mata pelajaran Ekonomi 4. Masih ada siswa yang mengganggu temanya pada saat guru menjelaskan materi pelajaran Ekonomi 5. Masih ada siswa yang lebih suka bermain dari pada mengulang pelajaran pada saat dirumah Berdasarkan gejala-gejala yang telah penulis kemukakan maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian ilmiah dengan judul:“Faktor-Faktor Kesulitan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 02 Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis”
B. Penegasan Istilah Agar tidak terjadi kesalahpahaman dan kekeliruan dalam memahami istilah yang digunakan pada judul penelitian ini maka penulis merasa perlu mengemukakan penjelasan terhadap istilah-istilah tersebut, yaitu: 1. Kesulitan belajar adalah keadaan dimana anak didik atau siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya.9 2. Mata pelajaran ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha-usaha manusia dalam memenuhi kebutuhanya yang tidak terbatas dalam susunan masyarakat tertentu dengan alat-alat pemuas kebutuhan yang terbatas jumlahnya.10 9
Abu Ahmadi dkk.Psikologi Belajar, Rineka Cipta. Jakarta: 2004 Hlm 126
10
Nurasmawi.Dkk. PengantarIlmu Pengetahuan Sosial. Yayasan Pusaka Riau, 2009, Hlm.62
C. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang dan gejala-gejala yang penulis kemukakan, dapat diambil suatu gambaran tentang masalah yang tercakup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Jenis-jenis kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi di kelas X SMA Negeri 02 Siak Kecil Kabupaten Bengkalis . b. Banyak faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi di kelas X SMA Negeri 02 Siak Kecil Kabupaten Bengkalis 2. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah serta mengingat kompleksnya permasalahan yang akan diteliti, maka peneliti membatasi permasalahan pada faktor-faktor kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi di kelas X SMAN 02 Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis.Karena kesulitan belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor. 3. Rumusan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah, maka permasalahan yang sudah dibatasi di atas perlu dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan sebagai berikut: “Faktor-Faktor apa sajakah yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi di kelas X SMA Negeri 02 Siak kecamatan Kabupaten Bengkalis?
D. Tujuan dan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi di kelas X SMA Negeri 02 Siak kecamatan KabupatenBengkalis” 2. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagi lembaga pendidikan SMA Negeri 02 Siak Kecil Kabupaten Bengkalis, penelitian ini memberikan informasi yang bermanfaat untuk mengatasi kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi. b. Bagi siswa, penelitian ini dapat memberikan masukan tentang pentingnya mengatasi kesulitan belajar pada mata pelajaran Ekonomi. c. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya. d. Bagi penulis, sebagai pengetahuan dan wawasan mengenai faktor-faktor kesulitan belajar siswa, Dan sebagai suatu syarat guna menyelesaikan studi dalam rangka memperoleh gelar sarjana Pendidikan Ekonomi pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syultan Syarif Kasim Riau Jurusan Pendidikan Ekonomi.