TEORI ANOMI/KETEGANGAN (Robert K. Merton) Berangkat dari ketidakpuasan Merton terhadap teori
psikoanalisanya Freud tentang Perilaku Menyimpang.
Menurut Freud perilaku menyimpang disebabkan faktor
psikologis, masyarakat berfungsi sebagai pengendali perilaku menyimpang tsb.
Merton berpendapat sebaliknya masyarakat sebagai
sumber penyebab perilaku menyimpang .
Perilaku menyimpang bersumber dari ketimpangan
antara tujuan (goal) yang hendak dicapai dengan sarana (means) yang legal untuk mencapat tujuan itu
Teori Anomi/Ketegangan Sebagian besar orang berhasrat mencapai tujuan budaya seperti kekayaan atau status yang tinggi, namun tidak semua orang memiliki akses setara ke sarana institusional—cara yang sah untuk mencapai sukses. Ketimpangan antar aspirasi tinggi (goal) dan sarana yang legal tersedia dalam suatu masyarakat disebut anomi menimbulkan perilaku menyimpang. Robert Merton (1956, 1968), yang mengembangkan teori ketegangan, berpendapat bahwa orang yang mengalami ketegangan cenderung merasakan anomie, yaitu suatu perasaan ketiadaan norma. Mereka dapat merasa diperlakukan tidak adil oleh sistem, dan peraturan yang berlaku dapat tampak tidak sah.
Reaksi terhadap Anomi Kondisi anomi menimbulkan reaksi yang tidak
sama. Ada yang menerima aspirasi tinggi tapi menolak
cara yang legal untuk merealisir aspirasi tersebut, atau sebaliknya. Reaksi orang yang paling lazim terhadap tujuan
budaya dan sarana institusional adalah konformitas.
Adaptasi terhadap Kondisi Anomi
Inovator adalah orang yang menerima tujuan masyarakat namun menggunakan cara yang tidak sah dalam berusaha meraihnya.
Dilakukan sebagian besar golongan bawah.
2. Ritualism
Ritualisme adalah orang yang menyerah dalam meraih tujuan budaya namun masih berpegangan pada peraturan perilaku yang konvensional.
Mereka menolak aspirasi atau menurunkan tingkat aspirasi, tapi memuja cara-cara yang legal berdasarkan nilai dan norma yang dianut masyarakat pada umumnya
Pengunduran Diri (Retreatism)
Pengunduran diri adalah orang yang menolak tujuan budaya dan sarana institusional.
Mereka yang tidak peduli tentang aspirasi dan tidak peduli terhadap pekerjaan.
Mereka tenggelam dalam keasyikan diri sendiri seperti orang yang suka mabuk-mabukan, gelandangan dsb.
Pemberontakan (Rebeliaon) Pemberontakan adalah orang yang menganggap
bahwa masyarakat mereka telah rusak sehingga mereka berusaha mengganti tujuan budaya dan sarana institusional. Sikap dan tindakan yang ingin menggantikan
seluruh sistem yang ada. Mereka menolak kedua-duanya baik aspirasi tinggi
maupun cara legal dan menggantikan dengan tujuan dan cara yang baru untuk mencapai cita-cita mereka.
Teori Anomi (Alber Cohen, 1955) Bertolak dari dasar yang sama dng Merton yaitu
aspirasi yang tinggi dan terbatasnya sarana yang legal bagi golongan bawah merealisasikanya. Bedanya terletak pada aspirasi. Merton menekankan keberhasilan, Cohen
berpendapat statuslah yang menjadi tujuan tertinggi yang hendak dicapai anggota masyarakat.
Frustasi Status Golongan bawah ingin mencapai kedudukan tinggi dlm
masyarakat melalui sarana sekolah.
Sistem sekolah dilaksanakan menurut nilai, norma serta
ukuran golongan menengah yang tidak pernah disosialisasikan kpdnya sehingga kalah bersaing dengan golongan menengah.
Golongan menengah lebih unggul mempunyai kesempatan
yang lebih besar untuk berhasil. Golongan bawah gagal.
Kegagalan tersebut menimbulkan frustasi psikologis yang
disebut frustasi status
Delinquent Subculture (Subkultur Kenakalan) Kondisi frustasi status menyebabkan mereka kembali kelingkungan
mereka dan mengatur serta menentukan sistem kompetisi diantara mereka yang disebut delinquent subculture.
Dlam subculture tersebut mereka bersaing secara fair
untuk memperoleh status yang tinggi menurut kriteria mereka sendiri.
Kriteria yang mereka tentukan merupakan tantangan
terhadap kriteria yang dianggap baik dan terhormat oleh golongan menengah.
Apa yang dianggap benar oleh golongan menengah
dianggap salah oleh golongan bawah, dan sebaliknya.
Perbedaan Teori Anomi Merton dan Cohen Merton
Perilaku menyimpang mempunyai fungsi kegunaan (utilitarian). 2. Merupakan usaha individu untuk memecahkan persoalan. Cohen: 1. Perilaku menyimpang merupakan hal-hal yang tidak mesti mempunyai kegunaan. 2. Merupakan kerja kelompok untuk mengatasi persoalan bersama. 1.
Teori Anomi (Cloward dan Ohlin) Mengembangkan teori pada tahun 1960 dengan
menekankan pada Defferential Illegitimate Opportunity. Perilaku menyimpang terjadi karena
tersedianya di masyarakat golongan bawah cara dan sarana yang illegal atau tidak legitimate. Situasi anomi pada masyarakat golongan atas tidak
menimbulkan perilaku menyimpang karena bagi mereka tidak tersedia cara dan sarana yang illegal
Teori Ketegangan: Bagaimana Nilai Sosial Menghasilkan Penyimpangan Para fungsionalis berpendapat bahwa kejahatan merupakan suatu bagian alami dalam masyarakat, alih-alih merupakan suatu bentuk penyimpangan. Richard Cloward dan Lloyd Ohlin (1960) menganggap bahwa masalah dunia industri adalah kebutuhan untuk menemukan dan melatih orangorang yang berbakat dalam tiap generasi agar mereka dapat mengambil alih pekerjaan teknis dalam masyarakat modern.
Struktur Kesempatan yang Tidak Sah: Kelas Sosial dan Kejahatan Masing-masing kelas sosial memiliki gaya kejahatan yang khas. Kejahatan Jalanan Para fungsionalis menunjukkan bahwa masyarakat industri tidak mengalami kesulitan mensosialisasikan orang miskin untuk menginginkan suatu kepemilikan, sistem pendidikan, yang merupakan jalur paling lazim ke arah kesuksesan, sering gagal melayani orang miskin. Meskipun begitu, tidak jarang terbuka pintu lain bagi orang miskin—jalur kejahatan jalanan—yang disebut Lloyd Ohlin sebagai struktur kesempatan tidak sah (1960).
Struktur Kesempatan yang Tidak Sah Kejahatan Kerah Putih Kelas sosial yang lebih tinggi tidak terbebas dari kejahatan, di mana mereka menghadapi panggilan struktur kesempatan tidak sah yang lain. Sosiolog Edward Sutherland (1949) menciptakan istilah kejahatan kerah putih untuk merujuk pada kejahatan yang dilakukan orang terhormat dan berstatus tinggi dalam rangka pekerjaan mereka. Bentuk khusus dari kejahatan kerah putih adalah kejahatan korporasi, yaitu kejahatan yang dilakukan oleh para eksekutif demi menguntungkan perusahaan mereka.
Struktur Kesempatan yang Tidak Sah Kejahatan Kerah Putih
Lebih dari 200 orang meninggal karena kecelakaan yang melibatkan ban Firestone. Yang ditampilkan di sini adalah Viktor Rodriguez, putranya yang berusia 10 tahun meninggal tatkala salah satu ban Firestone di mobil Ford Explorer miliknya pecah di San Antonio, Texas. Kesalahannya mungkin berada pada Firestone, karena memproduksi ban yang cacat; atau pada Ford, karena melengkapi kendaraan dengan ban yang terlalu kecil; atau mungkin kombinasi keduanya. Jika demikian, ini mungkin merupakan suatu kasus kejahatan kerah putih yang membawa maut. Para pembunuh kerah putih cenderung tidak akan pernah dipenjarakan sehari pun atas kejahatan mereka.
Struktur Kesempatan yang Tidak Sah Beberapa Negara Bagian Lebih Aman: Kejahatan dengan Kekerasan di A.S. Yang dimaksud dengan kejahatan dengan kekerasan mencakup pembunuhan, perkosaan, penodongan, dan penganiayaan berat. Angka yang dicantumkan di sini adalah kejahatan dengan kekerasan per 100.000 orang per tahun. Peluang untuk menjadi korban kejahatan berbeda-beda untuk tiap negara bagian. Pada negara bagian tertentu, peluang seseorang untuk menjadi korban adalah tujuh kali lebih tinggi. Dengan angka 81, North Dakota merupakan negara bagian teraman, sedangkan Florida, dengan angka sepuluh kali lebih tinggi, adalah negara bagian yang paling berbahaya. Angka di Washington D.C. yang merupakan suatu distrik, bukan negara bagian, bahkan lebih tinggi; angkanya yang sebesar 1.508 adalah 18 kali lebih tinggi daripada angka North Dakota
Kritik terhadap Teori Anomi 1.
Tidak terdapat bukti bahwa orang miskin cebderung melakukan perilaku menyimpang daripada orang kaya.
2.
Tidak terdapat bukti aspirasi yang akan dicapai golongan bawah sama tingginya dengan aspirasi golongan atas. Pada umumnya aspirasi golongan bawah lebih rendah.
3.
Keangsian akan adanya suatu konsensus budaya. Sosiolog menyangsikan adanya nilai norma budaya yang sama mengatur berbagai kelompok dalam masyarakat, terdapat pluralitas atau bahkan konflik.
4.
Perilaku menyimpang seolah-olah hanya dimiliki oleh golongan bawah dikarenakan kurangnya kesempatan untuk berhasil dalam merelaisir apa yang dicita-cita mereka.
Sumbangan Penting Teori Anomi 1.
Dasar pandangan bahwa masyarakat dan bukan individu yang menyebabkan timbulnya perilaku menyimpang.
2. Mempunyai premis yang absah yang menyatakan
bahwa ketimpangan antara aspirasi dan kesempatan untuk merealisasikan aspirasi tersebut mendorong munculnya perilaku menyimpang sepanjang tidak dikaitkan dengan golongan masyarakat bawah.