BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Kinerja tenaga kesehatan merupakan masalah yang sangat penting untuk
dikaji dalam rangka menunjang pelaksanaan program kesehatan dan pemberi pelayanan kepada masyarakat serta mempertahankan dan meningkatkan pembangunan kesehatan. Berdasarkan laporan capaian kinerja pegawai dinas kesehatan Kabupaten Badung tahun 2014 yang menggunakan penilaian berdasarkan PP Nomor 46 tahun 2011, capaian kinerja pegawai dengan kriteria sangat baik sebesar 70% sedangkan sisanya masih dalam kriteria baik. Berdasarkan hasil wawancara dengan bagian kepegawaian target capaian kinerja pegawai yang diharapkan di dinas kesehatan, sebanyak 90% dengan kriteria sangat baik. Berdasarkan hasil capaian kinerja pegawai tersebut masih terdapat kekurangan dibandingkan dengan target yang diinginkan sehingga perlu diteliti faktor yang mempengaruhi penyebab kekurangan target capaian kinerja pegawai tersebut. Secara teoritis ada 3 kelompok variabel yang mempegaruhi perilaku kerja dan kinerja yaitu : variabel individu (keterampilan dan kemampuan, latar belakang, demografis), variabel psikologis (persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan motivasi), variabel organisasi (sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur, desain pekerjaan, supervisi, kontrol). Variabel individu dikelompokkan pada sub variabel kemampuan dan keterampilan, latarbelakang dan demografis. Sub variabel kemampuan dan ketrampilan merupakan faktor utama yang
1
mempengaruhi perilaku dan kinerja individu (Putri, 2012). Kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja disebut kompetensi (Kemenkumham, 2003). Penelitian yang dilakukan oleh Chainiral (2005) dan Widyatmini (2008) menyatakan terdapat hubungan yang positif dan signifikan kompetensi individu dengan kinerja pegawai dan kompetensi memberikan pengaruh yang paling besar diantara variabel yang diteliti. Berdasarkan beberapa penelitian menyatakan bahwa secara analitis ada pengaruh positif dan hubungan bermakna antara motivasi dengan kinerja pegawai (Pande, 2013; Susanthi, 2007; Listyadewi, 2013; Aristarini, 2014; Pridarsanti, 2013). Berdasarkan penelitian menyatakan bahwa ada hubungan bermakna motivasi kerja karyawan dengan kepemimpinan (Pratama, 2013; Andriningsih, 2012). Faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kota Depok adalah kepemimpinan (Widyatmini (2008). Simanjuntak (2005) dalam Widyatmini (2008) menyatakan bahwa variabel kepemimpinan dapat menumbuhkan motivasi pegawai sehingga menimbulkan kinerja yang optimal. Berdasarkan penelitian tersebut peneliti tertarik melihat pengaruh kompetensi dan motivasi serta kepemimpinan di Dinas Kesehatan Kabupaten Badung dalam mempengaruhi pencapaian target kinerja pegawai. Kinerja, kompetensi, motivasi dan kepemimpinan merupakan variabel yang tidak dapat diukur secara langsung sehingga memerlukan indikator yang dapat digunakan untuk mengukur variabel tersebut. Agar indikator tersebut pasti dapat mengukur variabel yang diinginkan maka harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap instrumen penelitian. Selama ini penelitian terkait kinerja dianalisis menggunakan regresi linier padahal hubungan dari variabel kompetensi, motivasi dan kepemimpinan merupakan hubungan yang tidak linier (tidak 2
berpengaruh secara langsung). Aplikasi metode analisis yang dapat digunakan untuk melihat validitas indikator dan melihat hubungan varabel yang tidak linier adalah model persamaan struktural.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan laporan capaian kinerja pegawai dinas kesehatan kabupaten
badung tahun 2014 yang menggunakan penilaian berdasarkan PP No 46 tahun 2011, capaian kinerja pegawai memenuhi kriteria sangat baik sebesar 70% sedangkan target capaian kinerja pegawai yang diharapkan di dinas kesehatan sebanyak 90% dengan kriteria sangat baik. Berdasarkan hasil capaian kinerja pegawai tersebut masih terdapat kekurangan dibandingkan dengan target yang diinginkan sehingga perlu diteliti faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Badung.
1.3
Pertanyaan Penelitian Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai di Dinas
Kesehatan Kabupaten Badung?
1.4
Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah mengaplikasikan metode model persamaan struktural untuk menganalisis pengaruh kompetensi dan motivasi serta kepemimpinan terhadap kinerja pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Badung. 1.4.2 Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 3
1.
Untuk mengetahui pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai.
2.
Untuk mengetahui pengaruh kompetensi terhadap motivasi.
3.
Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai.
4.
Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi.
5.
Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai.
1.5
Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi ilmiah yang menyangkut bidang kesehatan masyarakat mengenai pemanfaatan metode model persamaan struktural
untuk
menganalisis
pengaruh
kompetensi
dan
motivasi
serta
kepemimpinan terhadap kinerja pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Badung. 1.5.2 Manfaat Praktis 1.
Memberikan bukti empiris pengaruh kompetensi, motivasi dan kepemimpinan terhadap kinerja pegawai.
2.
Sebagai bahan evaluasi terhadap kebijakan-kebijakan instansi terutama yang berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan kinerja pegawai.
3.
Menjadi masukan bagi peneliti selanjutnya dalam bidang sumber daya manusia dan perilaku organisasi tentang pengaruh variabel individu, kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai.
1.6
Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan aplikasi model persamaan struktural untuk
menganalisis pengaruh kompetensi dan motivasi serta kepemimpinan terhadap
4
kinerja pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Badung. Objek pada penelitian ini adalah pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Badung.
5