PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN Merupakan kegiatan yang dilakukan guna mewujudkan perencanaan yang selesai dikerjakan dengan menggerakkan semua sumber daya yang dimiliki organisasi melalui aktivitas koordinasi dan supervisi.
A. IMPLEMENTASI / INTERVENSI Upaya promotif dan preventif Surveilance epidemiologi & pemberantasan penyebaran penyakit Upaya peningkatan gizi masyarakat Penyehatan lingkungan Pendidikan/penyuluhan kesehatan Upaya perbaikan yg terkait dg manajemen yankes
Pemeriksaan kesehatan Layanan farmasi Layanan/bantuan non kesehatan (sesuai dengan fakultas non kesehatan) Rujukan
B. KOORDINASI • Adalah proses komunikasi, integrasi, sinkronisasi, & simplifikasi kegiatan pada organisasi dengan mekanisme kerjasama tim (intern organisasi maupun lintas sektor) agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif & efisien (KISS-Me)
KISS-Me
Komunikasi Indikator komunikasi efektif untuk koordinasi adalah informasi yang bermutu (cepat, jumlah cukup, & tepat waktu).
Integrasi Penyatuan kegiatan (keterpaduan kegiatan bersama & tindakan) pada satu kegiatan atau satu tenaga kesehatan utk beberapa kegiatan. Adanya Standard Operating Procedur (SOP/Protap) adalah salah satu indikator integrasi kegiatan.
Sinkronisasi Adanya kejelasan pembagian tugas merupakan petunjuk pelaksanaan sinkronisasi. Sinkronisasi akan menurunkan tugas2 yg saling tumpang tindih (overlaping) shg menurunkan duplikasi kegiatan, bahkan meniadakan kegiatan yg tdk perlu.
KISS-Me (lanjutan…)
Simplifikasi Program dibuat realistik, sederhana & dapat dikerjakan. Misal : dari tujuan umum, disederhanakan mjd tujuan khusus dgn sasaran lebih jelas / tujuan dibuat lebih operasional.
Mekanisme Ada 3 mekanisme utk mencapai koordinasi yg efektif, yaitu : 1. 2. 3.
Melaksanakan koordinasi dasar Meningkatkan koordinasi potensial Pengurangan kebutuhan akan koordinasi
1. Melaksanakan koordinasi dasar Hirarki manajerial
rantai perintah, alur informasi, wewenang formal, hubungan tanggung jawab & akuntabilitas yg jelas. Aturan & prosedur
adalah keputusan manajerial yg dibuat utk menangani kejadian rutin, shg dapat menjadi alat yg efisien utk koordinasi & pengawasan rutin. Rencana & penetapan tujuan
koordinasi dilakukan sesuai dgn rencana & tujuan yg telah ditetapkan.
2. Meningkatkan koordinasi potensial Bila koordinasi dasar belum cukup, maka perlu dilaksanakan manajemen tambahan yg berupa pelaksanaan koordinasi potensial. Ada 2 cara : Sistem informasi vertikal Hubungan lateral Kontak langsung antara individu yg dapat meningkatkan efektivitas & efisiensi Peranan penghubung yg menangani komunikasi antar departemen shg mengurangi panjangnya saluran komunikasi Panitia & satuan tugas Pengintegrasian peranan Organisai matrik : Struktur dengan pembagian kerja diantara personel menurut matrik ini menekankan kerja sama dalam bentuk tim lintas fungsional, yang artinya koordinasi dan komunikasi horisontal dalam organisasi diperlukan secara luas.
3. Pengurangan kebutuhan akan koordinasi Penciptaan sumber daya tambahan Penciptaan tugas2 yg dapat berdiri sendiri
C. SUPERVISI Supervisi berasal dari kata super (latin=di atas) & videre (latin=melihat), shg artinya adalah pengamatan dari atasan terhadap bawahan. Supervisi / pembimbingan adalah salah satu upaya pengarahan dgn pemberian petunjuk & saran setelah menemukan alasan & keluhan pelaksana dlm mengatasi permasalahan yg dihadapi. Juga merupakan upaya pembinaan & pengarahan utk meningkatkan gairah & prestasi kerja. Supervisi harus bersifat edukatif & suportif, bukan otoriter.
Unsur Pokok Supervisi Pelaksana
atasan bertanggungjawab melakukan supervisi. Sasaran pekerjaan yg dilakukan oleh bawahan serta bawahan yg melakukan pekerjaan. Frekuensi dilakukan secara berkala. Tujuan edukatif & suportif Teknik menggunakan teknik problem solving
Manfaat Supervisi
Meningkatkan efektivitas kerja erat kaitannya dgn makin meningkatnya pengetahuan & ketrampilan “bawahan”, serta makin terbinanya hubungan & suasana kerja yg lebih harmonis antara “atasan” & “bawahan”.
Meningkatkan efisiensi kerja erat hubungannya dgn makin berkurangnya kesalahan yg dilakukan oleh “bawahan” & karena itu pemakaian sumber daya yg sia-sia akan dapat dicegah.
Pencatatan Pelaksanaan Program
Nama Kegiatan Peserta Waktu & tempat kegiatan Bahan & peralatan yg digunakan Uraian kegiatan Pelaksana Realisasi anggaran Koordinasi Supervisi Evaluasi proses
Contoh: Pelaksanaan Program Penurunan AKB karena Tetanus 1. Nama Kegiatan Penyuluhan kesehatan tentang tetanus pada bayi 2. Uraian kegiatan 3. Sasaran Kegiatan Ibu hamil 4. Waktu & Tempat Tanggal 5 Juni 2006 di Desa Kamal 5. Metode Penyampaian materi & diskusi 6. Media / Peralatan OHP, alat tulis, dll. 7. Pelaksana Dewi M., S.KM, Tim Unej & Tim Puskesmas 8. Anggaran A. Pemasukan 1. POMA Unej 2. Dinas Kesehatan Kab.Jember
Rp 1.500.000,Rp 1.000.000,-
B. Pengeluaran 1. Pengadaan media penyuluhan 2. Akomodasi 3. Konsumsi 4. Fee Pembicara
Rp 500.000,Rp 250.000,Rp 1.000.000,Rp 750.000,-
8. Evaluasi Proses tiap kegiatan Program
RELEVANSI (kesesuaian dgn kebijakan), ADEQUACY (kecukupan) PROGRESS (pengamatan kemajuan) EFFICIENCY (perbandingan hasil & resource) EFFECTIVENESS (perbandingan hasil & target) IMPACT (dampak
9. Koordinasi - Koordinasi dilakukan di dalam tim/pokja - Koordinasi dengan lintar sektor 10. Supervisi Supervisi dilakukan dalam rangka memantau & memastikan bahwa pelaksanaan program sesuai dengan perencanaan, dan dilakukan bimbingan
EVALUASI PROGRAM KESEHATAN
Evaluasi / penilaian adalah suatu proses yg teratur & sistematis dlm membandingkan hasil yg dicapai dgn tolok ukur / kriteria yg telah ditetapkan, dilanjutkan dgn pengambilan kesimpulan serta penyusunan saran, yg dapat dilaksanakan pada setiap tahap dari pelaksanaan program.
Jenis Evaluasi Program
Penilaian pada tahap awal program dilakukan pada saat merencanakan suatu program (formative evaluation). Tujuannya adalah utk meyakinkan bahwa rencana yg akan disusun benar2 telah sesuai dgn masalah yg ditemukan, dlm arti dpt menyelesaikan masalah tsb (need assessment).
Penilaian pada tahap pelaksanaan program dilakukan pada saat program sedang dilaksanakan (promotive evaluation). Tujuannya adalah utk mengukur apakah program yg sedang dilaksanakan tsb telah sesuai rencana / tdk, atau apakah terjadi penyimpangan yg dpt merugikan pencapaian tujuan program tsb. Terdiri dari pemantauan (monitoring) & penilaian berkala (periodic evaluation).
Jenis Evaluasi Program (lanjutan…)
Penilaian pada tahap akhir program dilakukan pada saat program telah selesai dilaksanakan (summative evaluation). Tujuannya adalah utk mengukur keluaran (out put) serta dampak (impact) yg dihasilkan.
JENIS EVALUASI
Summative Evaluation Promotive Evaluation Formative Evaluation
Kriteria Evaluasi Menurut WHO RELEVANSI (kesesuaian dgn kebijakan) ADEQUACY (kecukupan) PROGRESS (pengamatan kemajuan) EFFICIENCY (perbandingan hasil & resource) EFFECTIVENESS (perbandingan hasil & target) IMPACT (dampak)