BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Data statistik mengenai jumlah wisatawan nusantara (Wisnus) setiap tahunnya (Kemenparekraf, BPS) memperlihatkan tren jumlah penduduk Indonesia yang melakukan perjalanan wisata dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa perjalanan wisata semakin dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Trend peningkatan kesejahteraan penduduk, khususnya mengenai peningkatan status ekonomi yang cukup signifikan, ditandai oleh data kenaikan proporsi kelas menengah baru. Hasil perhitungan Asian Development Bank (ADB) dengan menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) BPS, proporsi kelas menengah Indonesia dibanding total populasi meningkat dari 25 persen pada 1999 menjadi 43 persen pada 2009. Secara absolut, jumlah kelas menengah meningkat dua kali lipat dalam kurun waktu 10 tahun, dari sekitar 45 juta pada 1999 menjadi 93 juta pada 2009 (ADB, 2010). Survei Bank Indonesia menunjukkan angka peningkatan yang cukup signifikan. Kelompok kelas menengah Indonesia pada tahun 2011 sebesar 60,9 persen dari total populasi, kelompok berpendapatan rendah mencapai 22,1 persen, dan sisanya sekitar 17 persen tergolong kelompok berpendapatan tinggi (BI, 2012). Kelompok kelas menengah yang terus tumbuh menjanjikan pasar pariwisata yang cukup besar. Sampai saat ini, data pariwisata nusantara yang tersedia baik dalam bentuk publikasi maupun media massa masih bersifat makro dan belum secara rinci memberikan gambaran tentang bagaimana cara dan proses serta pola aktivitas Wisnus berwisata. Tampaknya kajian ilmiah tentang motivasi dan perilaku perjalanan wisata penduduk di dalam negeri belum banyak dilakukan sehingga gambaran tentang magnitude pergerakan tersebut masih perlu diperdalam. 1
Kegiatan pariwisata berdampak terhadap pembangunan sosial budaya. Pariwisata merupakan kegiatan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan masyarakat sehingga memberikan pengaruh terhadap masyarakat. Bahkan pariwisata dikatakan mempunyai energi pendobrak yang luar biasa, yang mampu membuat masyarakat mengalami perubahan, baik ke arah perbaikan (eskalasi) maupun ke arah penurunan (degradasi) dalam berbagai aspek. Pariwisata merupakan fenomena kemasyarakatan yang menyangkut manusia, masyarakat, kelompok organisasi, dan kebudayaan. Aspek sosial-budaya dalam pariwisata menjadi pusat perhatian karena industri pariwisata sesungguhnya untuk manusia, sebagai suatu proses belajar ketika manusia merupakan pusat dan penggerak, sekaligus menjadi pelaku. Manusia bukan sekadar faktor produksi melainkan menjadi aset dalam kepariwisataan. Dampak pariwisata terhadap sosial-budaya dikatakan sebagai people impact (Wolf dalam Ismayanti, 2010) karena berkaitan dengan pengaruh kepada masyarakat tuan rumah dan wisatawan dalam perubahan kualitas hidup, baik secara positif maupun secara negatif. Kegiatan perjalanan merupakan kegiatan penting bagi setiap orang. Perjalanan dilakukan untuk berbagai maksud dan tujuan. Bagi masyarakat tradisional, bepergian atau melakukan perjalanan utamanya untuk memenuhi kebutuhan dasar. Sejalan dengan kebutuhan dan perkembangan peradaban yang berdampak luas terhadap kondisi sosial, budaya dan ekonomi, maka mobilisasi perjalanan makin luas dan beragam. Perjalanan wisata yang bukan bertujuan untuk bekerja juga semakin meningkat sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi (Pusdatin Kemenparekraf)(BPS, 2013). Secara umum pembangunan kepariwisataan diarahkan kepada peningkatan pariwisata menjadi sektor andalan yang mampu menggalakkan kegiatan ekonomi termasuk kègiatan sektor lain yang terkait. Pengembangan pariwisata nusantara dilaksanakan sejalan dengan upaya memupuk rasa cinta tanah air dan bangsa, serta menanamkan jiwa semangat dan nilainilai luhur bangsa dalam rangka lebih memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional. Oleh 2
karenanya dalam menyongsong kehidupan modern, kegiatan perjalanan perlu direncanakan dan dirancang sedemikian rupa agar semakin mudah dan nyaman. Secara umum tujuan pengumpulan data perjalanan adalah tersedianya data penduduk Indonesia yang melakukan perjalanan dengan berbagai karakteristik demografi maupun karakteristik perjalanan sebagai bahan masukan dalam menentukan kebijakan di bidang pariwisata. Pengumpulan data survei dilakukan oleh BPS yang memuat data penduduk Indonesia yang melakukan perjalanan wisata.
Survei dilaksanakan di seluruh wilayah
Indonesia baik di daerah perkotaan maupun pedesaan. Data perjalanan dikumpulkan dengan menggunakan Daftar VRTJ2008. Informasi yang dicakup meliputi keterangan perjalanan tahun 2007 dan atau 2008 serta sebagian data Survei penduduk Indonesia yang melakukan perjalanan wisata tahun 2011 yang dikumpulkan dengan menggunakan Daftar VRTJ2011. Karakteristik penduduk Indonesia yang melakukan perjalanan wisata di seluruh nusantara selama ini belum pernah dilakukan penelitian maupun penulisan. Berdasarkan hal inilah penulis mengangkat tesis berjudul “Analisis Perjalanan Wisatawan Nusantara: Hubungan Karakteristik Sosio Demografi dengan Motivasi dan Perilaku Perjalanan Wisata". Penelitian ini mengkaji karakteristik sosio demografi Wisnus dan hubungannya dengan motivasi dan perilaku mereka dalam melakukan perjalanan wisata. Variabel bebas yang diteliti adalah Karakteristik Sosio Demografi Wisnus yang meliputi jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, status perkawinan, status pekerjaan dan jenis pekerjaan serta klasifikasi tempat tinggal.
Variabel bebas lainnya adalah Motivasi Wisnus melakukan
perjalanan wisata yaitu maksud utama melakukan perjalanan wisata dan Variabel Perilaku Perjalanan Wisnus yang terdiri dari perencanaan berwisata, penggunaan akomodasi dan obyek wisata yang dikunjungi, serta frekuensi berwisata.
3
B. Masalah Penelitian Karakteristik sosial, ekonomi dan demografi penduduk berperan penting di dalam proses kegiatan wisata, karenanya perlu dianalisis secara khusus dan kritis, sehingga dapat digunakan sebagai basis kebijakan untuk mendukung aktivitas perjalanan wisata penduduk di masa depan. Dalam konteks perjalanan wisata nusantara penduduk Indonesia, belum ada gambaran mengenai hubungan variabel sosial, ekonomi dan demografi tersebut. Berdasarkan hal ini maka masalah penelitian adalah bagaimana mendapatkan gambaran karakteristik sosio demografi
wisatawan nusantara dan menganalisis hubungannya dengan motivasi
melakukan perjalanan wisata dan perilakunya dalam berwisata. C. Pertanyaan Penelitian Untuk mengkaji motivasi, cara dan proses aktivitas wisata penduduk, dalam hal ini disebut motivasi dan perilaku perjalanan wisata, pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana hubungan karakteristik sosio demografi dengan motivasi melakukan perjalanan wisata ? 2. Bagaimana hubungan karakteristik sosio demografi
dengan perilaku perjalanan
wisata ? D. Tujuan Penelitian Tujuan umum penelitian adalah mengkaji karakteristik sosio demografi dalam hubungannya dengan melakukan aktivitas berwisata. Secara khusus penelitian ini bertujuan: 1. Mendapatkan gambaran hubungan karakteristik sosio demografi dengan motivasi melakukan perjalanan wisata.
4
2. Mengetahui hubungan karakteristik sosio demografi
dengan perilaku perjalanan
wisata. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Dapat memberikan gambaran motivasi serta perilaku perjalanan wisata penduduk Indonesia secara lebih lengkap berdasarkan karakteristik sosio demografinya. 2. Sebagai bahan perencanaan, pertimbangan dan evaluasi dalam melakukan promosi bagi penggalakan pariwisata sehingga hasil penelitian ini bisa lebih bermanfaat untuk pengembangan dan peningkatan jumlah masyarakat Indonesia yang melakukan perjalanan wisata. 3. Dapat dipergunakan sebagai titik tolak dan bahan kajian untuk penelitian perjalanan wisata selanjutnya pada masa mendatang. F. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pemahaman dan dapat mengikuti alur pikir tesis ini, penulis membaginya ke dalam beberapa bab. Bab I Pendahuluan, berisikan Latar Belakang, Masalah Penelitian, Pertanyaan Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka dan Kerangka Analisis, yang berisikan Konsep dan Definisi, Landasan Teoritis, Kerangka Kerja Analisis, dan Hipotesis. Penelitian,
yang
Bab III Metode
berisikan Jenis Penelitian, Sumber Data, Variabel Penelitian, Teknik
Pengolahan dan Analisis Data. Bab IV Hasil dan Pembahasan, yang memberikan gambaran sebaran mengenai perjalanan wisata penduduk Indonesia serta analisis dari hubungan antara karakteristik sosio demografi dengan motivasi dan perilaku perjalanan wisata. Bab terakhir atau Bab V Penutup, yang berisi Kesimpulan dan Saran.
5