BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu ikon pariwisata yang sangat menonjol. Bukan hanya sebagai kota pariwisata, Yogyakarta juga berhasil menyabet predikat sebagai kota budaya, pendidikan, sepeda, dan masih banyak lagi. Gelar kota pariwisata dapat diraih karena memang kota ini mampu menyuguhkan kepada wisatawan beraneka macam Objek dan Daya Tarik Wisata. Mulai dari wisata panorama alam, pendidikan, seni dan budaya, spiritual, sampai wisata kuliner. Salah satu kota di Yogyakarta yang menjadi Objek dan Daya Tarik Wisata yang cukup populer ialah Kotagede. Kota ini berjarak sekitar 15 km dari pusat Kota Yogyakarta. Kotagede adalah sebuah kecamatan yang berada di Kota Yogyakarta,
Provinsi Daerah
Kecamatan
Kotagede
Istimewa
adalah
sebagai
Yogyakarta. berikut.
Batas-batas Utara
:
Kecamatan Umbulharjo dan Kecamatan Banguntapan, Bantul. Timur : Kecamatan Banguntapan, Bantul.
Barat
:
Bantul.
Selatan:
Kecamatan Banguntapan,
Kecamatan Banguntapan,
Bantul dan
Kecamatan Umbulharjo. Nama 'Kotagede' diambil dari nama kawasan Kota Lama Kotagede, yang terletak di perbatasan kecamatan ini dengan kabupaten Bantul di sebelah selatan.
1
Kotagede termasuk salah satu kecamatan di Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki beragam kebudayaan serta wisata–wisata minat khusus maupun wisata sejarah. Kotagede adalah kota tua bekas ibukota kerajaan, Kotagede merupakan kota warisan (heritage) yang amat berpotensi bagi kemakmuran masyarakatnya. Daerah ini dikenal dengan wisata minat khusus yaitu kerajinan peraknya yang terletak di sepanjang Jalan Kemasan hingga pertigaan Jalan Tegal Gendu. Industri perak berkembang pesat di Kotagede sejak tahun 1930-an. Industri kerajinan perak ini kemudian menyebar ke berbagai kampung lainnya, bahkan kampung yang dulu merupakan kampung buruh sekarang sudah tumbuh menjadi kampung kerajinan. Selain Kotagede, sebenarnya masih ada sentra kerajinan perak lainnya di Indonesia seperti Lombok dan Bali. Namun, kerajinan perak di Kotagede mempunyai ciri khas tersendiri dan mampu mempertahankan proses pembuatannya secara manual. Kerajinan perak di Kotagede mempunyai beberapa tipe dan motif yaitu fligri(tekstur berlubang–lubang), tatak ukir (teksturnya menonjol), casting(dibuat dari cetakan) dan hand made(lebih banyak memerlukan keahlian tangan, seperti cincin dan kalung). Semenjak ada Bom Bali 1 dan Bom Bali 2 di Indonesia wisatawan mancanegara
kurang
berminat
berkunjung
ke
Indonesia
dan
mempengaruhi penjualan perak di Kotagede karena kerajinan perak sendiri lebih menarik perhatian wisata mancanegara dibandingkan wisata
2
domestik dan pada tanggal 26 Mei 2006 terjadi gempa bumi di Daerah Istimewa Yogyakarta(DIY) maka dampak yang ditimbulkan semakin besar yaitu semakin menurunnya minat wisatawan mancanegara maupun domestik yang berkunjung di Daerah Istimewa Yogyakarta(DIY) sehingga kerajinan perak Kotagede juga semakin menurun, Kotagede sekarang menjadi kawasan wisata yang tidak banyak dilirik lagi oleh wisatawan asing maupun domestik. Sepanjang Jalan Kemasan yang biasanya ramai dengan mobil plat luar kota atau travel yang membawa touris asing sekarang menjadi sepi seperti jalanan biasa yang tidak diminati orang. HS Silver yang merupakan toko silver terbesar di Kotagede yang menawarkan cara pembuatan kerajinan perak itu sendiri tentunya lebih dilirik wisatawan asing maupun domestik namun sekarang di HS silver juga terlihat sepi bus pariwisata yang biasanya bergantian memasuki kawasan parkir toko ini menjadi sangat jarang bahkan tiap harinya belum tentu ada bus yang mengisi kawasan parkir HS silver ini. Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis tertarik untuk membahas strategi pemasaran yang sebaiknya dapat diterapkan ditoko Kerajinan Perak HS Silver Kotagede Yogyakarta. Sehingga dapat meningkatkan pengunjung dan dapat menarik wisatawan asing untuk datang ke toko kerajinan perak ini.
3
B. Ruang Lingkup Penelitian ini mempunyai ruang lingkup untuk memaksimalkan penelitian yang membahas tentang strategi pengembangan dan adanya pembatasan topik sehingga tidak memperluas pembahasan.
C. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang ingin dikaji oleh penulis : 1. Bagaimana strategi pemasaran toko kerajinan perak HS Silver Kotagede 2. Apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung strategi pemasaran toko kerajinan perak HS Silver Kotagede
D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah: 1. Menganalisis strategi pemasaran toko kerajina perak HS Silver Kotagede 2. Mengetahui penghambat dan pendukung toko kerajinan perak HS Silver Kotagede
E. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini, peniliti mengharapkan adanya suatu yang bermanfaat bagi pembaca, pengelola, dan masyarakat Kotagede. Manfaat yang ingin dicapai tersebut antara lain:
4
1. Penelitian ini diharapkan mampu mengenalkan kawasan Kotagede yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai kawasan wisata kerajinan perak khas Kotagede dan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kunjungan wisata serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kotagede 2. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang pemasaran kerajinan perak Kotagede 3. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung yang datang ke toko kerajinan perak HS Silver Kotagede
F. Kajian Pustaka Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran.
Menurut
Kotler
perencanaan,pelaksanaan menciptakan,
membentuk,
(1987:16)
atas dan
pemasaran adalah
program
yang
analisis,
dirancang
mempertahankan
pertukaran
untuk yang
menguntungkan dengan pembeli sasaran (target buyers) dengan maksud untuk
mencapai tujuan-tujuan organisasional.
Sedangkan
manajemen
adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan (Controlling).
Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancanguntuk
menciptakan,
membangun,
dan
mempertahankan
5
pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan hidupnya, untuk berkembang
dan
mendapatkan
laba.
Pemasaran
muncul
karena
aktifitas jual-beli antara penjual dan pembeli, atau dengan kata lain antara perusahaan dengan para suplier dan konsumennya.
Menurut Kotler (1987:5) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
Sedangkan menurut Stanton (1991:7) pemasaran adalah sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan
harga,
mempromosikan
dan
mendistribusikan barang-
barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para konsumen saat ini maupun konsumen potensial. Dari pengertian di atas dapat diperoleh suatu rumusan tentang pemasaran yaitu rumusan yang sempit dan rumusan yang luas. Rumusan yang sempit menjelaskan bahwa pemasaran ialah suatu hubungan yang terjadi karena proses jual beli, semantara rumusan yang luas menjelaskan bahwa pemasaran merupakan proses yang terjadi antar individu atau kelompok yang diawali olah aktivitas pertukaran atau transaksi dan
6
diakhiri dengan diperoleh berupa terpenuhinya kebutuhan yang diharapkan pembeli sementara penjual puas terhadap laba yang diperoleh. G. Landasan Teori Menurut undang–undang No.10/2009 tentang Kepariwisataan, Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah. Menurut undang–undang No.10/2009 tentang Kepariwisataan, Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha. Menurut undang–undang No.10/2009 tentang kepariwisataan, Destinasi adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan. Menurut
undang-undang No.10/2009 tentang kepariwisataan,
wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
7
Menurut undang-undang No.10/2009 tentang kepariwisataan, wisatawan adalah orang yang melakukan wisata. Menurut undang–undang No.10/2009 tentang Kepariwisataan, Pengusaha Pariwisata adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan usaha pariwisata. Menurut undang–undang No.10/2009 tentang Kepariwisataan, Industri Pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata. Di dalam undang-undang No.10/2009 pada pasal 4 tentang kepariwisataan disebutkan bahwa kepariwisataan bertujuan untuk : 1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi 2. Meningkatkan kesejahteraan rakyat 3. Menghapus kemiskinan 4. Mengatasi pengangguran 5. Melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya 6. Memajukan kebudayaan 7. Mengangkat citra bangsa 8. Memupuk rasa cinta tanah air 9. Memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa 10. Mempererat persahabatan antar bangsa.
8
Menurut Philip Kotler marketing 3.0, pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang dilakukan oleh seseorang/kelompok untuk memperoleh yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai yang memiliki tujuan pemasaran yang dimana harus berdasarkan keputusan sebelumnya mengenai pasar sasaran, penentuan posisi pasar, dan bauran pemasaran. Ada beberapa konsep dalam pemsaran yang dikenal dengan bauran pemasaran (Marketing Mix) : 1. Produk (product) adalah tawaran untuk memuaskan kebutuhan dari perusahaan. Tawaran ini campuran
keduanya.
dapat bebentuk barang, jasa, atau
Produk
menggambarkan
bagaimana
perusahaan menciptakan produk yang tepat untuk pasar sasaran. Berkaitan dengan produk adalah pemberian merek, pengemasan, jaminan, pengembangan produk baru, kualitas produk dan lini produk yang ada. 2. Tempat (place) adalah lokasi yang digunakan oleh perusahaan dalam mendistribusikan produknya. 3. Promosi
(promotion)
adalah
bagaimana
perusahaan
mengkomunikasikan produk/jasanya kepada saluran distribusi dan pasar sasarannya untuk mempengaruhi sikap dan perilaku mereka. 4. Harga (price) adalah sejumlah uang yang perlu dibayarkan konsumen untuk mendapatkan produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
9
Menurut Nakamura,1983: 5 Kotagede muncul dalam sejarah pada abad ke 16. Pada awal kemunculan sejarah, Kotagede sebagai lokasi pertama awal kerajaan Kraton (Kerajaan Mataram). Kerajaan Mataram merupakan kerajaan Islam pertama kali di Jawa Tengah. Kotagede juga merupakan kota Jawa yang murni secara etnis.
H. Metode Penelitian Metode yang dilakukan oleh penulis dalam menyusun penelitian ini dengan melakukan surve langsung ke lokasi. 1. Pengumpulan Data Penulis melakukan pengumpulan data objek dari marketing toko kerajinan perak HS Silver. 2. Wawancara Penulis melakukan wawancara pengelola toko kerajinan perak HS Silver tersebut. Penulis juga melakukan wawancara singkat kepada pengunjung untuk mengetahui tanggapan pengunjung terhadap daya tarik wisata tersebut. 3. Observasi Penulis melakukan observasi untuk dapat memahami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Selain itu observasi ini bermanfaat untuk mendiskripsikan
10
lokasi yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orangorang yang terlibat dalam aktivitas. 4. Dokumentasi Pada penelitian ini penulis melakukan dokumentasi untuk memperolah berbagai dokumen atau data tertulis, serta gambar objek dan sekitar objek serta foto-foto lain disekitar objek yang sekiranya berguna untuk penelitian.
I. Sistematika Penulisan Untuk mengetahui garis besar dari penyusunan tugas akhir ini, penulis menulis sistematika bahasan sebagai berikut : -
BAB I Pada bab ini berisi : Latar belakang Masalah, Rumusan masalah, Tujuan penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan.
-
BAB II Gambaran umum wisata minat khusus Kerajinan Perak Kotagede.
-
BAB III Pada bab III ini berisi tentang strategi pemasaran yang dilakukan toko kerajinan perak HS Silver Kotagede, Faktor-faktor penghambat pemasaran toko kerajinan perak HS Silver Kotagede.
-
BAB IV
11
Bab ini merupakan bab kesimpulan yang berisi tentang kritik dan saran. -
LAMPIRAN Pada bab lampiran akan berisi mengenai lampiran data-data tambahan yang perlu ditampilkan untuk melengkapi data yang sudah ada.
12