BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Kecil Dan Mikro (UKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Selain itu kelompok ini terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan krisis ekonomi dan bahkan mengalami peningkatan yang signifikan. Perkembangan Usaha Kecil and Mikro (UKM) yang semakin meningkat ditunjukkan oleh jumlah unit usaha dan pengusaha, serta sumbangannya terhadap penyediaan lapangan kerja Produk Domestik Bruto (PDB) dan ekspor non migas, dimana hal ini tentunya bermuara pada peningkatan pendapatan nasional. Berdasarkan data tahun 2009 dari Kementerian Koperasi dan UKM, persentase jumlah UKM mencapai 99,1 persen dari seluruh unit usaha, yang terdiri dari usaha menengah sebanyak 38.282 ribu unit usaha dan jumlah usaha kecil sebanyak 50,11 juta unit usaha yang sebagian terbesarnya berupa usaha skala mikro. UKM telah menyerap lebih dari 87,73 juta tenaga kerja atau 94,3 persen dari jumlah tenaga kerja pada tahun 2007. Jumlah tenaga kerja ini meningkat rata-rata sebesar 3 persen per tahunnya dari keadaan tahun 2000. Kontribusi UKM dalam PDB Indonesia pada tahun 2007 adalah sebesar 42,61 persen dari total PDB nasional, lebih tinggi daripada kontribusi usaha menengah yang hanya sebesar 13,67 persen, dan hampir menyamai kontribusi usaha besar yang sebesar 43,72 persen. UKM juga
Universitas Sumatera Utara
berkontribusi terhadap pendapatan nasional dari sektor non migas, dan mengalami
Universitas Sumatera Utara
peningkatan yang cukup signifikan mulai dari tahun 2005 s/d 2007, yaitu senilai 28 miliar rupiah (5,15 % dari total ekspor non migas) pada tahun 2005, menjadi senilai 44,5 miliar rupiah (5,60 % dari total ekspor non migas) pada tahun 2007. Data terinci dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1.1. Perkembangan Data Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Usaha Besar (UB) Tahun 2005 – 2009 PERKEMBANGAN DATA USAHA MIKRO KECIL. MENENGAH (UMKM) DAN USAHA BESAR (UB) TAHUN 2005 - 2009 TAHUN NO
INDIKATO R
SATUAN
(1)
(2)
(3)
1 Unit Usaha (A+B) - Usaha Mikro
TAHUN 2005
TAHUN 2006
TAHUN 2007
TAHUN 2008
TAHUN 2009
GRO WTH 2005-2009
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
(%)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(Unit)
47,022,084.00 45,217,567.00
49,026,380.00 48,512,438.00
50,150,263.00 49,608,953.00
51,414,262.00 50,847,771.00
52,769,280.00 52,176,795.00
- Usaha Kecil (UK)
(Unit)
1,694,008.00
472,602.00
498,565.00
522,124.00
546,675.00
-67.73
- Usaha Menengah(UM)
(Unit)
105,487.00
36,763.00
38,282.00
39,717.00
41,133.00
-61.01
A. Usaha Mikro. Kecil dan Menengah (UMKM)
(Unit)
B. Usaha Besar (UB)
(Unit)
47,017,062.00 5,022.00
49,021,803.00 4,577.00
50,145,800.00 4,463.00
51,409,612.00 4,650.00
52,764,603.00 4,677.00
12.22 -6.87
86,305,825.00 69,966,508.00
90,350,778.00 82,071,144.00
93,027,341.00
(Orang)
96,780,483.00 87,810,366.00
98,886,003.00 90,012,694.00
14.58 28.65
Te naga Ke rja (A+B) 2 - Usaha Mikro - Usaha Kecil (UK)
12.22 15.39
(Orang)
9,204,786.00
3,139,711.00
84.452.002 3,278,793.00
3,519,843.00
3,521,073.00
-61.75
- Usaha Menengah(UM)
(Orang)
4,415,322.00
2,698,743.00
2,761,135.00
2,694,069.00
2,677,565.00
-39.36
A. Usaha Mikro. Kecil dan Menengah (UMKM)
(Orang)
B. Usaha Besar (UB)
(Orang)
83,586,616.00 2,719,209.00
87,909,598.00 2,441,181.00
90,491,930.00 2,535,411.00
94,024,278.00 2,756,205.00
96,211,332.00 2,674,671.00
15.1 -1.64
2,774,281.20 0.00
3,171,417.10 1,017,438.70
37,455,493.00
(Rp. Milyar)
1,209,622.50
4,693,809.00 1,510,055.80
5,294,860.90 1,751,644.60
90.86 0 -49.65
PDB Atas Dasar Harga Be rlaku (A+B) 3 - Usaha Mikro - Usaha Kecil (UK)
(Rp. Milyar)
1,049,055.70
329,215.30
528,244.20
(Rp. Milyar)
445,576.20
436,769.80
386,404.30 511,841.30
472,830.30
- Usaha Menengah(UM)
630,339.90
713,262.90
60.08
A. Usaha Mikro. Kecil dan Menengah (UMKM)
(Rp. Milyar)
B. Usaha Besar (UB)
(Rp. Milyar)
1,494,631.90 1,279,649.40
1,783,423.80 1,387,993.30
2,107,868.10 1,637,681.20
2,613,226.10 2,080,582.90
2,993,151.70 2,301,709.20
100.26 79.87
(Rp. Milyar)
1,750,815.20 0.00
1,770,508.30 588,505.90
1,883,549.10 620,864.00
1,997,938.00 655,703.80
2,088,292.30 682,462.40
19.28 0 -67.23
PDB Atas Dasar Harga Konstan 2000 (A+B) 4 - Usaha Mikro - Usaha Kecil (UK)
(Rp. Milyar)
688,159.70
189,666.70
204,395.40
217,130.20
225,478.30
- Usaha Menengah(UM)
(Rp. Milyar)
291,341.60
257,442.60
275,411.40
292,919.10
306,784.60
5.3
A. Usaha Mikro. Kecil dan Menengah (UMKM)
(Rp. Milyar)
B. Usaha Besar (UB)
(Rp. Milyar)
979,501.30 771,314.00
1,035,615.30 734,893.00
1,100,670.90 782,878.20
1,165,753.20 832,184.80
1,214,725.30 873,567.00
24.01 13.26
(Rp. Milyar)
544,201.80 0.00
689,412.50 11,691.00
794,872.10 12,917.50
983,540.40 16,464.80
953,089.90 14,375.30
75.14 0
Total Ekspor Non Migas (A+B) 5 - Usaha Mikro - Usaha Kecil (UK)
(Rp. Milyar)
28,048.20
27,636.80
31,619.50
40,062.50
36,839.70
31.34
- Usaha Menengah(UM)
(Rp. Milyar)
82,289.90
84,440.10
95,826.80
121,481.00
111,039.60
34.94
A. Usaha Mikro. Kecil dan Menengah (UMKM)
(Rp. Milyar)
B. Usaha Besar (UB)
(Rp. Milyar)
110,338.10 433,863.70
123,767.90 565,644.70
140,363.80 654,508.30
178,008.30 805,532.10
162,254.50 790,835.30
47.05 82.28
Keterangan :
Sumber Data : Website Depkop & UKM
*) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara
Universitas Sumatera Utara
Perkembangan UKM yang meningkat dari segi kuantitas tersebut belum diimbangi oleh meratanya peningkatan kualitas UKM. Permasalahan klasik yang dihadapi yaitu rendahnya produktivitas. Keadaan ini disebabkan oleh masalah internal yang dihadapi UKM yaitu rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) UKM dalam manajemen, organisasi, penguasaan teknologi, dan pemasaran, lemahnya kewirausahaan dari para pelaku UKM, dan terbatasnya akses UKM terhadap permodalan, informasi, teknologi dan pasar, serta faktor produksi lainnya. Sedangkan masalah eksternal yang dihadapi oleh UKM diantaranya adalah besarnya biaya transaksi akibat iklim usaha yang kurang mendukung dan kelangkaan bahan baku. Juga yang menyangkut perolehan legalitas formal yang hingga saat ini masih merupakan persoalan mendasar bagi UKM di Indonesia, menyusul tingginya biaya yang harus dikeluarkan dalam pengurusan perizinan. Memperhatikan perkembangan pesat dari UKM serta permasalahannya, maka diperlukan partisipasi atau keterlibatan dari Pemerintah selaku Regulator maupun dari dunia usaha yang lebih besar. Keterlibatan dunia usaha dalam pembinaan dan pengembangan UKM, diterapkan dalam bentuk kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR). CSR adalah operasi bisnis yang berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan secara finansial, melainkan pula untuk pembangunan sosial-ekonomi kawasan secara holistik, melembaga dan berkelanjutan. Dengan demikian, CSR merupakan suatu elemen penting dalam kerangka keberlanjutan usaha suatu industri yang mencakup aspek ekonomi, lingkungan dan
Universitas Sumatera Utara
sosial budaya. Definisi secara luas yang di tulis sebuah organiasi dunia World Bisnis Council for Sustainable Development (WBCD) menyatakan bahwa CSR merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta seluruh keluarga. P.T. Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom) sebagai salah satau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam pelaksanaan program CSR ini, membentuk suatu unit yang bernama Telkom Community Development Center (Telkom CDC). Unit ini bertanggung-jawab mengelola Program Corporate Social Responsibility (CSR). Hal ini juga sebagai wujud dari implementasi ketentuan yang mengatur tanggung-jawab sosial BUMN dalam Undang-Undang No. 19 tahun 2003, tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pasal 88 ayat (1) yang menyatakan bahwa BUMN dapat menyisihkan sebagian laba bersihnya untuk keperluan pembinaan usaha kecil/koperasi serta pembinaan masyarakat sekitar BUMN, dan ayat (2) yang menyatakan Ketentuan lebih lanjut mengenai penyisihan dan penggunaan laba sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dengan Keputusan Menteri. UU No. 19 tahun 2003 ini mengatur ketentuan mengenai penyisihan dan penggunaan laba BUMN untuk keperluan pembinaan usaha kecil/koperasi dan pembinaan masyarakat sekitar BUMN. Selanjutnya, Pemerintah melalui Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tertanggal 17 Juni 2003 No. KEP-236/MBU/2003 yang telah diubah dengan PERMEN No.05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan
Universitas Sumatera Utara
BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, menginstruksikan kepada seluruh BUMN agar membentuk unit tersendiri yang mengelola Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil and Program Bina Lingkungan (PKBL). Sebagai pelaksanaan dari UU No. 19 Tahun 2003, Telkom sebagai BUMN Pembina telah membentuk unit kerja yang mengelola Program Kemitraan and Program Bina Lingkungan dengan nama Telkom Community Development Center (TCDC). Sebagai tindak lanjut dari ketentuan di atas, maka Direksi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) mengeluarkan Keputusan Direksi (KD) Nomor KD 51/PS150/COP-B0030000/2006 tertanggal 13 September 2006 tentang Organisasi Pusat Pengelolaan Program Kemitraan and Program Bina Lingkungan (Community
Development
Center/CDC),
yang
diperbaharui
dengan
KD
12/PS150/COP-B03000/2008 tanggal 5 Februari 2008 tentang Organisasi Puast Pengelolaan Program Kemitraan and Program Bina Lingkungan
(Community
Development Center). Kegiatan CSR yang dilakukan sebagai wujud pelaksanaan PKBL ini berupa : 1.
Pemberian pinjaman kepada UKM sehingga dapat meningkatkan modal usaha.
2.
Program Pengembangan (Improvement) kepada UKM, baik berupa program Pelatihan dan Seminar.
3.
Pelaksanaan pameran hasil produk UKM.
Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi untuk tahun 2009 (Telkom
Universitas Sumatera Utara
Management Consulting Center, 2011, Efektivitas Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Tahun 2010. Laporan Project Survey, Bandung), diperoleh hasil sebagai berikut : 4. PT.TELKOM ikut berpartisipasi di 31 Provinsi dari 33 provinsi. 5. Secara Nasional, kontribusi bantuan sebesar 12,63 % atau Rp.153.656.000.000,dari total nasional Rp.1.216.918.000.000,6. Jumlah Mitra Binaan sebanyak : 6.799. Melalui penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami sejauh mana pengaruh dari Program CSR terhadap pengembangan UKM binaan Telkom di Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Langkat.
1.2. Perumusan Masalah 4. Apakah pinjaman dari kegiatan CSR Telkom yang diperoleh berpengaruh terhadap pertumbuhan pendapatan UKM binaan Telkom CDC Area Medan? 5. Apakah pelaksanaan pengembangan (improvement) melalui kegiatan pelatihan dan seminar dari kegiatan CSR Telkom yang diikuti berpengaruh terhadap pertumbuhan pendapatan UKM binaan Telkom CDC Area Medan? 6. Apakah pelaksanaan pameran dari kegiatan CSR Telkom yang diikuti berpengaruh terhadap pertumbuhan pendapatan UKM binaan Telkom CDC Area Medan?
Universitas Sumatera Utara
7. Apakah tingkat pendidikan pemilik UKM berpengaruh terhadap pertumbuhan pendapatan UKM binaan Telkom CDC Area Medan? 8. Apakah penetapan harga jual produk UKM berpengaruh terhadap pertumbuhan pendapatan UKM binaan Telkom CDC Area Medan? 9. Apakah jumlah tenaga kerja UKM berpengaruh terhadap pertumbuhan pendapatan UKM binaan Telkom CDC Area Medan? 10. Apakah jangkauan pemasaran hasil produk UKM berpengaruh terhadap pertumbuhan pendapatan UKM binaan Telkom CDC Area Medan?
1.3. Tujuan Penelitian 11. Menganalisis pengaruh pinjaman yang diperoleh dari kegiatan CSR Telkom terhadap pertumbuhan pendapatan UKM binaan Telkom CDC Area Medan. 12. Menganalisis pengaruh pelaksanaan pengembangan (improvement) melalui kegiatan pelatihan dan seminar yang diikuti dari kegiatan CSR Telkom terhadap pertumbuhan pendapatan UKM binaan Telkom CDC Area Medan. 13. Menganalisis pengaruh pelaksanaan pameran yang diikuti dari kegiatan CSR Telkom terhadap pertumbuhan pendapatan UKM binaan Telkom CDC Area Medan. 14. Menganalisis pengaruh tingkat pendidikan pemilik UKM terhadap pertumbuhan pendapatan UKM binaan Telkom CDC Area Medan.
Universitas Sumatera Utara
15. Menganalisis pengaruh harga jual produk UKM terhadap pertumbuhan pendapatan UKM binaan Telkom CDC Area Medan. 16. Menganalisis pengaruh jumlah tenaga kerja UKM terhadap pertumbuhan pendapatan UKM binaan Telkom CDC Area Medan. 17. Menganalisis pengaruh jangkauan pemasaran hasil produk UKM terhadap pertumbuhan pendapatan UKM binaan Telkom CDC Area Medan. Namun dalam penelitian ini, tujuannya dibatasi dengan hanya meneliti kriteria pertumbuhan pendapatan, dengan asumsi yang digunakan adalah perolehan data bersifat objektif dan kuantitatif, serta mengingat banyaknya jumlah mitra binaan yang disurvey.
1.4. Manfaat Penelitian 3. Untuk mengetahui pengaruh kegiatan CSR Telkom terhadap pertumbuhan pendapatan UKM binaan Telkom CDC Area Medan. 4. Penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana penyampaian aspirasi dan harapan UKM yang masih aktif (eksisting) menjadi UKM binaan Telkom CDC Area Medan, terhadap Program Kemitraan Telkom di masa depan. 5. Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran sejauh mana kegiatan CSR
antara
BUMN
dengan
UKM
dalam
rangka
mendorong
pemberdayaan masyrakat. Selain itu juga dapat dijadikan sebagai model percontohan pelaksanaan Program Kemitraan bagi BUMN yang lain. 6. Memberikan wawasan tambahan untuk penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara