1
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Dampak dari kenaikan harga minyak dunia, berpengaruh terhadap negaranegara berkembang di dunia termasuk bangsa Indonesia. seperlima APBN telah tersedot untuk subsidi energi yang bersifat konsumtif sehingga membuat ruang gerak belanja negara untuk sektor produktif yang lebih bersifat jangka panjang menjadi terbatas. Hal ini menjadi
pendorong bagi pemerintah indonesia untuk menaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi guna menekan APBN yang tinggi. Kebijakan peemerintah tersebut memperberat beban hidup masyarakat indonesia dan juga para pengusaha karena menyebabkan turunnya daya beli masyarakat, sehingga banyak perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan/pailit. Kenaikan BBM bersubsidi akan mempengaruhi semua lini ekonomi di indonesia. Salah satu perusahaan yang terkena dampak dari kenaikan BBM bersubsidi adalah perusahaan transportasi karena merupakan bahan dasar untuk aktivitas operasional usahanya. Hal ini menimbulkanrantai masalah yang akan mempengaruhi semua lini usahayaitu meningkatnya biaya produksi barang dan jasa, biaya bahan baku, biaya angkut melonjak, ditambah dengan tuntutan karyawan untuk kenaikan upah yang pada akhirnya membuat marjin perusahaan mengecil dan akan berdampak kebangkrutan bagi perusahaan
2
Kebangkrutan suatu perusahaan dapat dilihat dan diukur melalui laporan keuangan. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu sumber mengenai posisi keuangan pada perusahaan, serta perubahan pada posisi keuangan perusahaan, yang sangat berguna untukmendukung pengambilan keputusan yang tepat bagi suatu keputusan ekonomi. Menurut Foster pada tahun 1986 (Noppy Swaras S,2013) menyatakan bahwa ada empat hal yang mendorong analisis laporan keuangan dengan model rasio keuangan yaitu: 1. Untuk mengendalikan pengaruh perbedaan besaran antar perusahaan atau antar waktu 2. Untuk membuat data menjadi lebih memenuhi asumsi alat statistik yang diguanakan 3. Untuk menginvestigasi teori yang terkait dengan resiko keuangan 4. Untuk mengkaji hubungan empirik antara rasio keuangan dan estimasi atau prediksi variable tertentu Guna mengetahui tentang kondisi perusahaan agar dapat mendeteksi kebangkrutan sedini mungkin, maka suatu perusahaan dapat melakukan analisa kebangkrutan dengan menggunakan metode analisa Z Score. Analisa kebangkrutan Z Score adalah suatu alat yang digunakan untuk meramalkan tingkat kebangkrutan suatu perusahaan dengan menghitung nilai dari beberapa rasio kemudian dimasukan dalam persamaan diskriminan, maka berdasarkan analisa ini apabila nilai Z dari perusahaan yang diteliti ≤ 1,23 maka beresiko tinggi terhadap kebangkrutan, jika nilai Z berada 1,23 sampai dengan 2.9
3
dikatakan masih memiliki resiko kebangkrutan dan jika nilai Z ≥ 2,9 maka aman dari kebangkrutan. Nilai Z Score ditentukan dari perhitungan standar dikali nisbah-nisbah keuangan yang menunjukkan tingkat kemungkinan kebangkrutan perusahaan, dan salah satu kelemahan Z score terletak pada penggunaan rasio EBIT. Perusahaan yang menggunakan EBIT biasanya besarnya bunga tidak dinyatakan secara eksplisit sehingga EBIT sulit diterapkan, oleh karena itu harus menggunakan EBT (earning before tax) dan biasanya dapat menyebabkan keragaman data EBIT. Metode prediksi kebangkrutan pertama, dipublikasikan (Beaver,1966) dan (Altman, 1968). Beaver mengadopsi metode sampling berpasangan (paired-sampling method) untuk membangun model Univariate. Sementara Altman mempelopori penggunaan multiple discriminate analysis (MDA), suatu teknik statistic multivariate untuk
membangun
model
prediksi
kebangkrutan
suatu
perusahaan.Teknik
multivariate ini menggabungkan pengaruh dari beberapa variable dalam model yang mengklasifikasikan perusahaan yang bangkrut atau tidak bangkrut. Nama MDA tidak terlepas dari kekurangan-kekurangannya sendiri karena sangat bergantung pada beberapa asumsi seperti linearity, normality, dan independence dalam input variabel independennya. Untuk mengatasi beberapa kelemahan dari model MDA dan untuk memberikan
prediksi
yang
lebih
akurat,
maka
penelitian-penelitian
terkinimenggunakan logistics regression yang dipelopori oleh (Ohlson,1980) atau
4
Probit oleh (Zmijewski,1984) dalam membangun model prediksi kebangkrutan mereka. Berdasarkan Laporan Keuangan akan dihitung sejumlah rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar prediksi kebangkrutan. Hasil analisis laporan keuangan akan membantu menginteprestasikan berbagai hubungan kecenderungan yangdapat memberikan dasar pertimbangan mengenai prediksi masa depan perusahaan apakah dapat bertahan atau tidak. Berdasarkan
latar
belakang
masalah
diatas,
penelitian
memprediksi
kemungkinan terjadi kebangkrutan sebuah perusahaan, maka penulis tertarik untuk meneliti dengan judul “Analisis Metode Z Score Dalam Memprediksi Potensi Kebangkrutan Pada Perusahaan Transportasi Yang Terdaftar Di BEI (20092012). 1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka masalah yang akan dikemukakan adalah sebagai berikut:
1. Apakah metode Z Score dapat memprediksi tingkat kebangkrutan pada perusahaan transportasiyang terdaftar di BEI? 2. Seberapa tepat prediksi ini dalam memprediksi kebangkrutan pada perusahaan transportasi yang terdaftar di BEI?
5
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang diuraikan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui
penggunaan metode Z Score Altman dapat digunakan untuk
memprediksi tingkat kebangkrutan pada perusahaan transportasi yang terdaftar di BEI 2. Mengetahui tingkat ketepatan prediksi yang dihasilkan oleh metode Z Score Altman dalam melihat prediksi kebangkrutan perusahaan transportasi yang terdaftar di BEI Manfaat Penelitian Kegunaan penulisan skripsi ini adalah: 1. Bagi penulis Menambah ilmu pengetahuan mengenai analisis kebangkrutan metode Z Score yang dapat bermanfaat dikemudian harinya 2. Bagi pembaca Dapat menambah wawasan dan memberikan referensi bagi para peneliti yang ingin mendalami atau meneliti metode Z Score 3. Bagi perusahaan dapat menambah menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan dan lembaga terkait dalam menentukan kebijakan mengenai kelangsungan hidupperusahaan manufaktur yang digunakan untuk mendeteksi sedini mungkin adanya potensi kebangkrutan
6
4. Bagi Investor Dapat mengantisipasi kebangkrutan sedini mungkin sehingga investor mengetahui kondisi perusahaan sebelum berinvestasi pada perusahaan transportasi yang terdaftar di BEI