BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Kesempatan pendidikan yang semakin meluas di negara-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia, telah mempengaruhi pasar tenaga kerja. Perubahanperubahan yang terjadi pada sisi permintaan, yaitu permintaan terhadap tenaga kerja sesuai bidang yang dibutuhkan dalam dunia kerja membawa pula berbagai perubahan dan
pembaharuan
dalam
kesempatan
pendidikan.
Salah
satunya
yaitu
diselenggarakannya Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) baik di Perguruan Tinggi Negeri maupun di Perguruan Tinggi Swasta untuk mendukung terpenuhinya permintaan terhadap tenaga kerja sebagai akuntan publik. Negara-negara yang masih terbelakang berupaya mengejar ketinggalannya dalam ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka memenuhi peningkatan kebutuhan pembangunan. Investasi pada sumber daya manusia semakin penting dalam melanjutkan proses industrialisasi untuk membawa perekonomian senantiasa tumbuh dan berkembang. Disamping itu juga diperlukan sarana dan prasarana non fisik yang sangat ditentukan oleh pengembangan kualitas sumber daya manusia. Di lain pihak kadang-kadang investasi untuk prasarana sumber daya manusia terlepas dari pertimbangan ekonomi atau diamati hanya sebagai fenomena budaya semata, walaupun jangka panjangnya akan mempengaruhi kinerja ekonomi (Hasibuan, 1990). Hal tersebut tampak dengan agak terabaikannya prioritas pengembangan sumber daya manusia, yang kadang kala berkembang sebagaimana sering terjadi dalam dunia mode yaitu berkembang mengikuti trend yang ditunjukkan dengan banyak ditemukan
1
lembaga-lembaga pendidikan yang didukung oleh fasilitas yang sangat minimal, yang masih jauh dari memadai untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Peningkatan pertumbuhan ekonomi suatu negara harus diimbangi dengan tenaga kerja yang berkualitas. Untuk itu pengembangan sumber daya manusia menjadi hal yang penting. Perencanaan tenaga kerja dihadapkan dengan perkiraanperkiraan keseimbangan antara tingkat pertumbuhan penduduk yang ingin memasuki sekolah yang berbagai jenis, baik yang bersifat umum, kejuruan, dan program studi. Peningkatan tenaga kerja yang berkualitas didukung oleh lembaga-lembaga pendidikan tinggi baik negeri maupun swasta dengan bidang studi yang beragam, salah satunya yaitu bidang akuntansi. Pertumbuhan yang pesat pada lembaga pendidikan yang mencetak tenaga yang terdidik khususnya akuntansi harus diupayakan untuk mempertahankan kualitas dan kompetensi lulusannya sehingga mereka memiliki kompetensi teknis dan moral yang memadai untuk mendapatkan peluang kerja yang kian terbatas. Perkembangan dunia usaha memberikan lapangan kerja yang beragam bagi angkatan kerja. Salah satu angkatan kerja yang ada di Indonesia adalah sarjana, yaitu tenaga kerja yang telah menempuh pendidikan strata satu. Salah satu sarjana yang akan berkiprah dalam dunia kerja adalah sarjana ekonomi, khususnya dari jurusan akuntansi. Secara umum, Sarjana Ekonomi akuntansi setelah menyelesaikan jenjang pendidikan S1 memiliki beberapa alternatif pilihan, yaitu pertama, dapat langsung bekerja baik sebagai karyawan perusahaan, karyawan instansi pemerintah, maupun berwiraswasta. Kedua, melanjutkan jenjang akademik S2. Ketiga, melanjutkan pendidikan profesi untuk menjadi akuntan publik melalui jenjang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA).Dalam dunia kerja, ada beberapa karir yang dapat dijalankan oleh sarjana akuntansi, misalnya sebagai akuntan publik, akuntan pemerintah, akuntan
2
pendidik, atau akuntan intern. Adanya beberapa karir bagi sarjana akuntansi ini menunjukkan bahwa sarjana akuntansi bisa memilih karir tertentu dalam dunia kerja. Mahasiswa akuntansi sebagai calon sarjana akuntansi, dapat mempertimbangkan karir apa yang akan mereka jalani nantinya. Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) adalah pendidikan tambahan pada akhir pendidikan setelah program sarjana ilmu ekonomi pada program studi Akuntansi (iaiglobal.or.id). Adanya PPA ini memotivasi peneliti melakukan penelitian tentang PPA yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh persepsi dan motivasi mahasiswa akuntansi terhadap minat PPA, dan mengetahui apakah persepsi mahasiswa akuntansi dan minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPA. Mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi dan motivasi mahasisawa akuntansi terhadap minat PPA merupakan hal penting bagi pihak penyelenggara maupun pihak yang akan menyelenggarakan PPA. Minat menjadi tolak ukur pengembangan program PPA, karena program PPA dapat dikembangkan jika ada peminat PPA. Sedangkan mengetahui persepsi mahasiswa terhadap PPA merupakan hal yang penting karena setiap individu mahasiswa akuntansi memiliki persepsi yang berbeda terhadap PPA yang dikarenakan perbedaan pengetahuan tentang PPA. Peneliti beranggapan bahwa adanya perbedaan persepsi yang dapat menimbulkan pengaruh yang berbeda terhadap minat mahasiswa akuntansi mengikuti PPA. Penelitian ini menjadi penelitian yang menarik karena dapat memberikan manfaat
kepada
pihak
penyelenggara
PPA
maupun
pihak
yang
mau
menyelenggarakan PPA yang diharapkan dapat menjadi masukan dalam upaya pengembangan program PPA. Berdasarkan uraian diatas , maka dalam penelitian ini peneliti memberi judul “Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Terhadap Minat Pendidikan Profesi Akuntansi Pada Mahasiswa Akuntansi Di UKDW “ .
3
1.2 Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka rumusan masalah yang ingin diteliti dalam penelitian ini adalah apakah persepsi dan motivasi berpengaruh terhadap minat Pendidikan Profesi Akuntansi pada mahasiswa akuntansi di UKDW ?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh persepsi dan motivasi terhadap minat Pendidikan Profesi Akuntansi pada mahasiswa UKDW.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Mahasiswa Akuntansi Memberikan
masukan
kepada
mahasiswa
akuntansi
mengenai
pengaruh persepsi dan minat seorang mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi.
1.4.2 Bagi Pihak Lain Bagi
pihak
penyelenggara
PPA
maupun
pihak
yang
akan
menyelenggarakan PPA dengan mengetahui minat mahasiswa akuntansi dan persepsi mahasiswa akuntansi terhadap PPA diharapkan dapat menjadi masukan dalam upaya pengembangan program PPA.
4
1.5 Batasan Masalah Ruang lingkup pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan hanya sebatas pada mahasiswa akuntansi UKDW.
5