BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Harga minyak dunia terus mengalami kenaikan dan penurunan selama beberapa dekade terakhir. Pada periode tahun 2000-2013, harga minyak terrendah terjadi pada tahun 2001 sebesar US$25.98 per barel. Sebaliknya, selama periode tersebut harga tertinggi terjadi pada tahun 2008 sebesar US$99.67 per barel. Dampak naiknya harga minyak bagi negara net eksporter minyak akan diuntungkan sedangkan bagi negara net importer minyak akan dirugikan (Ghalayini:2011). Dampak paling buruk dari kenaikan harga minyak bisa membuat resesi ekonomi negara net importer. Menghadapi kenaikan dan penurunan harga minyak yang memperburuk perekonomian, pembuat kebijakan yang mengendalikan ekonomi moneter yaitu bank sentral memiliki pilihan sulit jika meningkatkan jumlah uang beredar. Dalam teori ekonomi permintaan agregat dan penawaran agregat kondisi ini akan menyebabkan tingkat harga secara permanen lebih tinggi tetapi dengan tidak mengorbankan pertumbuhan ekonomi. Sejumlah penelitian sebelumnya yang sudah membahas tentang pengaruh harga minyak terhadap pertumbuhan ekonomi misalnya Gisser dan Goodwin (1986), Ibrahim dkk (2014), Jayaraman dan Lau (2011), dan Rashid (2015). Salah satu penelitian tentang pengaruh harga minyak terhadap pertumbuhan
ekonomi adalah Gisser dan Goodwin (1986). Gisser dan Goodwin menemukan bahwa harga minyak mempunyai dampak negatif signifikan yang mempengaruhi indikator ekonomi makro. Sedangkan menurut Ibrahim dkk (2014) shock harga minyak tidak memiliki dampak positif pada ekonomi. Penelitian lain yang memberikan hasil yang sama juga dilakukan oleh Jayaraman dan Lau (2011) jangka panjang tidak terdapat hubungan kausalitas antara harga miyak dunia dengan pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, dalam jangka pendek hubungan antara harga minyak dunia dengan pertumbuhan ekonomi signifikan negatif. Sebaliknya penelitian yang menunjukan hasil berbeda dilakukan oleh Rashid (2015) bahwa negara net exporter minyak dan negara net importer minyak memiliki hubungan positif harga minyak dan PDB. Namun, belum ada penelitian yang membahas tentang pengaruh harga minyak terhadap pertumbuhan ekonomi di negara-negara ASEAN, dan lebih khusus lagi di negara-negara ASEAN-4, yaitu Indonesia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Penelitian ini menggunakan data negara-negara ASEAN-4. Sejak tahun 2015 negara-negara ASEAN direncanakan akan dibuat satu kesatuan ekonomi. ASEAN merupakan kumpulan negara-negara yang berada di Asia Tenggara. Saat ini ASEAN memiliki ketergantungan tinggi dengan kegiatan impor minyak agar dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri. Apabila terjadi shock harga minyak maka besar kemungkinan ASEAN rentan mengalami resesi. Penelitian ini akan berfokus kepada analisis pengaruh tingkat harga minyak terhadap pertumbuhan ekonomi di ASEAN-4. Untuk dapat
menjelaskan dengan rinci pengaruh tingkat harga minyak terhadap pertumbuhan ekonomi, peneliti menambahkan beberapa kontrol variabel yaitu jumlah uang beredar, jumlah tenaga kerja, dan investasi.
1.2 Rumusan Masalah Apakah tingkat harga minyak dunia mempunyai pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN-4, khususnya pada periode tahun 2000-2013?
1.3 Tujuan Penelitian Menganalisis pengaruh tingkat harga minyak dunia terhadap pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN-4 pada periode tahun 2000-2013.
1.4 Manfaat Penelitian 1. Menunjukan identifikasi pengaruh tingkat harga minyak dunia terhadap pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN-4 pada periode tahun 20002013. 2. Memberikan bahan pertimbangan bagi pembuat kebijakan dalam pertumbuhan ekonomi dan mengantisipasi dampak tingat harga minyak dunia. 3. Melengkapi dan memperkaya literatur penelitian tentang minyak dan gas (MIGAS) dan studi ekonomi makro.
1.5 Batasan Masalah Dengan tujuan pembahasan yang terfokus, maka penelitian ini hanya membahas tentang hubungan pengaruh tingkat harga minyak dunia terhadap pertumbuhan ekonomi dengan melibatkan beberapa kontrol variabel jumlah uang beredar, jumlah tenaga kerja, dan investasi yang mencakup negaranegara ASEAN-4 pada periode tahun 2000-2013.
1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini terbagi ke dalam lima bab, isi masing-masing bab yaitu sebagai berikut: Bab I Pendahuluan. Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian. Bab II Tinjauan Pustaka. Bab ini membahas penelitian sebelumnya yang menjadi dasar penelitian serta menguraikan landasan teori yang berkaitan dengan penelitian. Landasan teori tersebut meliputi teori tentang pengaruh harga minyak, jumlah uang beredar jumlah tenaga kerja, dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi. Bab III Data dan Metodologi Penelitian. Bab ini membahas mengenai jenis dan suber data, definisi variabel penelitian, metode, serta alat analisis yang digunakan dalam penelitian. Bab IV Hasil dan Analisis. Bab ini diawali dengan uraian analisis statistik deskriptif penelitian mengenai pengaruh harga minyak terhadap pertumbuhan
ekonomi di ASEAN-4 pada periode tahun 2000-2013. Setelah itu dilanjutkan dengan pembahasan hasil regresi data panel model fixed effect. Bab V Kesimpulan dan Saran. Bab ini merupakan ringkasan hasil penelitian, juga memuat saran-saran bagi pengambilan kebijakan serta pengembangan penelitian lebih lanjut.