BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi industri manufaktur dalam beberapa dekade terakhir ini turut menyumbangan kemudahan dalam menciptakan inovasi-inovasi produk baru yang bermanfaat bagi manusia. Salah satu kebutuhan manusia yang tersentuh akan kemajuan teknologi tersebut adalah dibidang transportasi. Pencapaian yang terjadi dibidang ini terdapat pada tersedianya sarana-sarana transportasi massal (Mass Rapid Transportation). Monorel, Subway dan Busway adalah beberapa alternatif moda transportasi massal yang akan dikembangkan oleh pemerintah RI terlebih oleh pemerintah propinsi DKI Jakarta. Namun hal menarik yang terjadi dalam 10 tahun terakhir ini adalah adanya grafik peningkatan akan permintaan sepeda motor sebagai salah satu alternatif sarana transportasi yang cepat dan murah. Seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen akan kebutuhan sepeda motor, maka PT Astra Honda Motor sebagai satu-satunya perusahaan Manufaktur sekaligus pemegang merk sepeda motor Honda, berupaya memenuhi permintaan konsumen dengan meningkatkan jumlah kapasitas produksi. Untuk dapat meningkatkan jumlah kapasitas produksi yang direncanakan, PT Astra Honda Motor melakukan beberapa kebijakan-kebijakan seperti optimalisasi
2
kapasitas produksi yang ada, investasi area pabrik baru, dan bekerja sama dengan Sub Kontraktor. Dalam hal ini, perusahaan lebih memfokuskan dahulu pada langkahlangkah optimalisasi kapasitas yang tersedia, yaitu perbaikan tempat kerja, penambahan jumlah mesin dan manusia, diadakannya jam kerja lembur dan lain sebagainya. Dari perencanaan tersebut nantinya diharapkan kapasitas produksi meningkat dan berjalan dengan optimal dan efisien. Langkah-langkah ini diartikan sebagai upaya perusahaan untuk mengantisipasi akan permintaan konsumen apakah cenderung meningkat, stabil atau labil. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor keuangan dari PT Astra Honda Motor itu sendiri. Salah satu wilayah kerja PT Astra Honda Motor yang terkena dari dampak kebijakan optimalisasi kapasitas produksi tersebut adalah Line 1 Welding Frame Body Comp pabrik 2 Pegangsaan, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Oleh karena itu penulis mencoba untuk merencanakan tata letak ditempat penulis sedang bekerja. Dengan mengambil judul “ Perancangan dan Pembuatan New Line 1 Welding Frame Body Comp PT Astra Honda Motor, Pabrik 2 Pegangsaan Untuk Meningkatkan Kinerja dan Optimalisasi Line.
3
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah 1.2.1
Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi permasalahan yang ada di Line 1 Welding Frame Body Comp PT Astra Honda Motor, Pabrik 2 Pegangsaan adalah : 1. Pencapaian jumlah produksi mingguan yang tidak sesuai dengan perhitungan kapasitas produksi terpasang. 2. Rendahnya efisiensi line yang disebabkan oleh pembagian beban kerja di beberapa stasiun kerja yang tidak merata. 3. Terbatasnya ruang gerak operator yang ditimbulkan oleh dimensi meja transfer utama yang terlalu besar, sehingga memakan sebagai besar area kerja yang semestinya bisa dimanfaatkan buat fungsi kerja atau penempatan komponen yang lain. 4. Minimnya perlindungan terhadap operator yang sedang bekerja di stasiun kerja tersebut, seperti tameng pembatas antar stasiun kerja yang tidak standar, cerobong buangan asap hasil welding yang tidak optimal dan minimnya kipas angin untuk mendinginkan suhu tubuh operator. 5. Aliran part dari satu stasiun kerja ke stasiun kerja yang lain yang terlalu jauh menyebabkan gerakan operator yang tidak perlu seperti membantu memindahkan part ke stasiun berikutnya yang terlalu jauh dari jangkauan operator yang berada di stasiun tersebut.
4
1.2.2
Perumusan Masalah
Terdapat beberapa permasalahan utama yang masih menjadi kendala pada Line 1 Welding Frame Body Comp sehingga perlu dilakukan perbaikan dengan menganalisa penyebab dari permasalahan yang terjadi. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana dapat membuat disain stasiun kerja yang dapat meningkatkan kinerja dan efektifitas line serta memberi rasa nyaman dan aman kepada operator yang bekerja. 2. Bagaimana dapat merencanakan pembagian beban kerja yang merata (line balancing) antar stasiun kerja. 3. Bagaimana dapat merencanakan aliran part yang lancar sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya penumpukan di salah satu stasiun kerja.
1.3 Ruang Lingkup Ruang lingkup skripsi ini adalah pada Line 1 Welding Frame Body Comp PT Astra Honda Motor, Pabrik 2 Pegangsaan. Ruang lingkup masalah adalah sebagai berikut : 1. Data yang digunakan adalah data yang diambil pada bulan Juni 2006 sampai dengan Juni 2007 2. Perancangan dan pembuatan New Line 1 Welding Frame Body Comp berdasarkan permasalahan dan kebutuhan akan optimalisasi kapasitas produksi yang ada, baik dari segi layout stasiun kerja, pembagian beban kerja
5
tiap-tiap stasiun kerja dan aliran part yang lancar dari satu stasiun kerja ke stasiun kerja berikutnya.
1.4 Tujuan dan Manfaat 1.4.1
Tujuan
Adapun tujuan dari perancangan dan pembuatan New Line 1 Welding Frame Body Comp ini adalah : 1. Mengaplikasikan prinsip ergonomic dan human engineering dalam disain stasiun kerja yang dapat meningkatkan efektifitas kerja dan optimalisasi kapasitas produksi sesuai dengan kapasitas yang terpasang pada line produksi tersebut. 2. Membagi beban kerja tiap-tiap stasiun kerja. 3. Meminimalisasi penumpukan part di stasiun kerja dengan membuat aliran part lebih lancar. 4. Membuat rancangan stasiun kerja, kereta part dan meja transfer yang sesuai kebutuhan.
6
1.4.2
Manfaat
Adapun tujuan dari perancangan dan pembuatan New Line 1 Welding Frame Body Comp ini adalah : 1. Kapasitas produksi yang diharapkan sesuai dengan kapasitas produksi terpasang. 2. Kelelahan operator yang disebabkan gerakan yang berulang-ulang dapat dikurangi. 3. Aliran part lebih lancar. 4. Operator lebih nyaman dan aman dalam bekerja.
1.5 Gambaran Umum Perusahaan 1.5.1. Sekilas Tentang PT Astra Honda Motor PT Astra Honda Motor merupakan satu-satunya perusahaan Manufaktur dan Distributor resmi sepeda motor merk Honda, merupakan sinergi keunggulan teknologi dan jaringan pemasaran di Indonesia, sebuah pengembangan kerja sama antara Honda Motor Company Limited, Jepang, dan PT. Astra International Tbk, Indonesia. PT Astra Honda Motor yang merupakan perusahaan manufakturing sepeda motor pertama dan terbesar di Indonesia. Dengan jumlah karyawan sekitar 8000 orang, saat ini mampu memproduksi 1,8 juta unit per-tahunnya. Pada awal pendirian nama yang digunakan adalah PT Federal Motor, didirikan tepatnya pada tanggal 11 Juni 1971.
7
Pertumbuhan konsumen sepeda motor yang meningkat luar biasa, di tengahtengah persaingan yang begitu tajam akibat banyaknya merek pendatang baru, sepeda motor Honda yang sudah lama berada di Indonesia, dengan segala keunggulannya, tetap mendominasi pasar dan sekaligus memenuhi kebutuhan angkutan yang tangguh, irit dan ekonomis. Menjawab tantangan tersebut, organisasi yang berada di balik kesuksesan sepeda motor Honda di Indonesia terus memperkuat diri. Keunggulan teknologi Honda Motor diakui di seluruh dunia dan telah dibuktikan dalam berbagai kesempatan, baik di jalan raya maupun di lintasan balap. Honda pun mengembangkan teknologi yang mampu menjawab kebutuhan pelanggan yaitu mesin "bandel" dan irit bahan bakar, sehingga menjadikannya sebagai pelopor kendaraan roda dua yang ekonomis. Tidak heran, jika harga jual kembali sepeda motor honda tetap tinggi. PT Astra Honda Motor, perusahaan yang menjalankan fungsi produksi, penjualan dan pelayanan purna jual yang lengkap untuk kepuasan pelanggan dan memiliki visi senantiasa berusaha untuk mencapai yang terbaik dalam industri sepeda motor di Indonesia, untuk memberi manfaat bagi masyarakat luas, dalam menyediakan alat transportasi yang berkualitas tinggi, sesuai kebutuhan konsumen, dengan harga yang terjangkau, serta didukung oleh fasilitas manufaktur terpadu, teknologi mutakhir, jaringan pemeliharaan, suku cadang dan manajemen kelas dunia. Disamping itu perusahaan juga mempunyai misi bertekad untuk menyediakan sepeda motor yang berkualitas tinggi dan handal sebagai sarana transportasi bagi masyarakat yang sesuai kebutuhan konsumen, pada tingkat harga yang terjangkau.
8
1.5.2. Perkembangan Pengadaan Komponen Motor Pada saat awal terbentuknya perusahaan, keseluruhan komponen masih didatangkan dari Jepang dalam bentuk terurai atau CKD (Completely Knock Down). Baru mulai tahun 1974 seiring dengan ketentuan pemerintah untuk melakukan program lokalisasi komponen, secara bertahap komponen mulai dibuat di dalam negeri. Jumlah produksi mengalami peningkatan secara bertahap, mulai dari total produksi yang sekitar 1500 unit selama tahun 1971, meningkat menjadi 30 ribu unit pada tahun berikutnya, sampai 30 tahun kemudian (tahun 2002) dimana produksi mampu mencapai 150 ribu unit perbulan. Begitu pula dengan jenis komponen yang diproduksi secara lokal, dimana kandungannya selalu meningkat dari tahun ke tahun, saat ini kandungan lokal untuk tipe bebek sudah mencapai 92%. Ini berarti hanya tinggal 8 % komponen lagi yang perlu diimpor dari luar, dimana jumlah inipun hanya yang berkaitan dengan bagian engine (mesin) saja. Diluar itu seluruhnya sudah diproduksi di dalam negeri. Jumlah akumulasi produksi PT Astra Honda Motor saat ini mencapai lebih dari 20 juta unit sejak didirikan pada tahun 1971 (jumlah akumulasi produksi 20 juta unit dicapai pada bulan Mei 2007). Dengan pangsa pasar lebih dari 50% PT Astra Honda Motor tetap berupaya selalu konsisten menghasilkan produk-produk berkualitas dan terjangkau oleh konsumen sepeda motor di Indonesia.
9
1.5.3. Bidang Usaha Perusahaan Bisnis utama Perusahaan adalah Manufaktur dan Distributor sepeda motor merk Honda. Untuk mendukung bisnis ini perusahaan membentuk berbagai sub-sub bisnis yang berada dibawah pengawasan dan pembinaan perusahaan, yaitu: 1. Showroom resmi, yang mempunyai logo H1 pada eksteriornya, selalu memberikan kepuasan bagi konsumen sepeda motor dengan: » Memberikan pelayanan yang ramah dan sopan melalui sales counter dan salesman perusahaan » Menyediakan koleksi lengkap sepeda motor Honda » Memberikan informasi lengkap mengenai spesifikasi sepeda motor Honda, harga, pilihan kredit pembelian, dan Warranty Extension Program (WEP) » Mengirim sepeda motor Honda ke rumah sesuai dengan keinginan konsumen » Menjamin kualitas sepeda motor Honda yang dijual dengan terlebih dahulu melakukan Pre Delivery Inspection (PDI) oleh mekanik handal perusahaan » Membantu pengurusan dokumen sepeda motor Honda baru 2. Jaringan Pemeliharaan (H2) adalah bagian dari PT Astra Honda Motor yang salah satu tugasnya adalah sebagai layanan purna jual. Beberapa hal yang dilakukan antara lain : Menjadi yang terbaik dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan (Customer Satisfaction Index No. 1) yaitu dengan memberikan perbaikan dan pelayanan terbaik di bengkel resmi Honda/AHASS (Authorized Honda Service Station).
10
3. H3 merupakan Layanan Ketersediaan Suku Cadang sepeda motor Honda bagi para pemilik sepeda motor Honda. Produk suku cadang Honda yang dipasarkan oleh PT Astra Honda Motor (AHM) yaitu HGP (Honda Genuine Parts) dimana suku cadang tersebut sama dengan komponen yang ada di setiap sepeda motor merk Honda. Sebagai suku cadang asli sepeda motor Honda, PT Astra Honda Motor menjamin kualitas produk Honda Genuine Parts sama dengan yang terpasang pada sepeda motor Honda. Dengan kualitas mengikuti standar dari pabrik sepeda motor Honda, Honda Genuine Parts (HGP) akan memberikan nilai tambah bagi konsumen terhadap produk yang dibelinya.
1.5.4. Struktur Organisasi Berikut adalah struktur organisasi di PT Astra Honda Motor, mulai dari Production Engineering & Procurement Directorat sampai dengan beberapa sub departemen di divisi procurement.
11
PRODUCTION ENGINEERING & PROCUREMENT DIRECTOR MANUFACTURING SUPPORT SUB DIRECTORATE INDUSTRIAL SISTEM DEVELOPMENT
DIES MFG. DIVISION
PURCHASE CONTROL DIV.
PROCUREMENT DIVISION
EGINEERING DIVISION
Diagram 1.1 : Struktur Organisasi
PRODUCT & QUALITY ENGINEERING DIV.