BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan mencapai 70 tahun meningkat terus seiring dengan perbaikan taraf ekonomi dan derajat kesehatan. Harapan hidup wanita relatif lebih tinggi dibandingkan dengan pria, sehingga akan lebih banyak wanita usia lanjut (wulan) dalam penduduk kelompok usia lanjut (lansia), dengan demikian akan banyak wanita yang mengalami menopause dengan berbagai permasalahannya. Pada tahun 2013, jumlah wanita di dunia yang memasuki menopause diperkirakan mencapai 1,2 milyar orang. Saat ini Indonesia baru mempunyai 14 juta wanita menopause. Namun menurut proyeksi penduduk Indonesia Tahun 2000-2013 oleh badan statistik, jumlah penduduk wanita di usia 50 tahun adalah 16,9 juta orang. Bahkan pada 2015 diperkirakan akan ada 60 juta wanita menopause. Sindrom menopause dialami oleh banyak wanita hampir seluruh dunia, sekitar 70-80 % wanita Eropa, 60% wanita di Amerika, 57% wanita di Malaysia, 18% wanita di Cina, 10% wanita di Jepang, dan di Indonesia diperkirakan 5% dari jumlah penduduk (Hawari, 2013). Menopause merupakan masa yang pasti dihadapi dalam perjalanan hidup seorang perempuan dan suatu proses alamaiah sejalan
1
Hubungan Antara Perubahan..., META FINTARI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
2
dengan bertambahnya usia. Menopause bukanlah suatu penyakit ataupun kelainan dan terjadi pada akhir siklus menstruasi yang terakhir tetapi kepastiannya baru diperoleh jika seorang wanita sudah tidak mengalami siklus haidnya selama minimal 12 bulan. Hal ini disebabkan karena pembentukan hormon estrogen dan progesteron dari ovarium wanita berkurang, ovarium berhenti “melepaskan” sel telur sehhingga aktivitas menstruasi berkurang dan akhirnya berhenti sama sekali. Pada masa ini terjadi penurunan jumlah hormon esterogen yang sangat penting untuk mempertahankan faal tubuh (Proverawati ,2010). Menopause merupakan bagian dari perkembangan manusia (wanita) yang tentu saja melibatkan berbagai macam aspek termasuk didalamnya fisiologis manusia. Tentu saja menghadirkan tanda dan gejala tersendiri. Gejala fisik : pendarahan, hot flush, vagina kering, kegemukan, insomnia, gangguan tulang, nyeri sendi dan gejala psikologisnya yaitu : perubahan emosi, perubahan kognitif, depresi. (Aqila, 2010) Hasil penelitian yang dilakukan Delavar dan Hajjahmandi (2011) di Iran utara terdapat 5 gejala utama yang paling umum pada wanita menopause adalah gampang tersinggung (72,1%), nyeri sendi (70,6%), nyeri punggung (61,2%), hot flushes (49,3%), dan sakit kepala (49,2%). Penelitian Saputra (2008) menunjukkan bahwa 8 subjek (8.0%) mengalami depresi dan kualitas hidup yang kurang,
Hubungan Antara Perubahan..., META FINTARI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
3
sebaliknya 50 subjek (50.0%) tanpa depresi dengan kulitas hidup yang baik. Tidak ada perhitungan yang tepat mengenai usia pastinya seorang wanita akan mengalami menopause hal ini tergantung dari setiap individu. Menurut data Riskedas 2010, untuk wilayah Jawa Tengah wanita yang memasuki masa menopause sebanyak 5,0 % dari jumlah total penduduk. Sedangkan presentase karakteristik perempuan Menopause di Indonesia berdasarkan umur 35-39 tahun 0,4 %, 40-44 tahun 3,1 %, 45-49 tahun 9,8%, 50-54 tahun 14,2 % dan 55-59 tahun 12,5%. Wanita yang telah mengalami menopause digambarkan banyak mengalami masalah antara lain merasakan pergeseran dan perubahan perubahan fisik dan psikis yang mengakibatkan timbulnya satu krisis dan simptom-simptom psikologis yang akan mempengaruhi kualitas hidup pada wanita yang telah memasuki masa menopause. Kualitas hidup diartikan sebagai persepsi individu mengenai keberfungsian mereka di dalam bidang kehidupan. Lebih spesifiknya adalah penilaian individu terhadap posisi mereka di dalam kehidupan, dalam konteks budaya dan sistem nilai dimana mereka hidup dalam kaitannya dengan tujuan individu, harapan, standar serta apa yang menjadi perhatian individu (Kreitler & Ben dalam larasati, 2008). Saat ini, kualitas hidup sudah menjadi prioritas bagi banyak negara, dan telah digunakan secara umum untuk menggambarkan
Hubungan Antara Perubahan..., META FINTARI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
4
kesejahteraan individul dalam suatu masyarakat. Menurut Molnar (2009) dengan melihat kualitas hidup suatu masyarakat dapat diketahui posisi masyarakat tersebut dalam hubungannya dengan kondisi masyarakat yang di inginkan/ideal. Negara- negara di dunia, terutama negara- negara berkembang, memantau kualitas hidup masyarakatnya secara berkala. Hasil dari pengukuran kualitas hidup dapat digunakan oleh pemerintah untuk mengevaluasi suatu kebijakan perkembangan kesejahteraan masyarakatnya atau dapat juga digunakan oleh para peneliti untuk melihat hubungan antara berbagai aspek dalam masyarakat. Kriteria kualitas hidup yang positif ditentukan bahwa seseorang memiliki pandangan psikologis yang positif, memiliki kesejahteraan emosional, memiliki kesehatan fisik yang baik, dan memiliki kemampuan fisik untuk melakukan hal-hal yang ingin dilakukan dengan teman dan keluarga berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan rekreasi, tinggal dalam lingkungan yang aman dengan fasilitas yang baik, memiliki cukup uang dan mandiri (Pratiwi 2012). Hasil studi pendahuluan di Kecamatan Sigaluh Kabupaten Banjarnegara diperoleh data wanita memasuki masa menopause atau berumur >45 tahun sebanyak 2.315 orang. Wanita usia menopause terbanyak berada didesa Panawaren yaitu sebanyak 210 orang dimana 190 (88,4%) diantaranya masih bersuami(pasangan suami istri) dan 20 (10.6%) diantaranya merupakan janda. Hasil wawancara dengan 10
Hubungan Antara Perubahan..., META FINTARI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
5
wanita menopause sebanyak 9 (90%), mengalami gangguan fisik seperti gejolak panas, keringat banyak, rasa kedinginan, sakit kepala, desing dalam telinga, tekanan darah yang goyah, berdebar- debar, kekeringan pada vagina sedangkan keluhan psikisnya mudah tersinggung, kelelahan, semangat berkurang, dan susah tidur di malam hari. Di daerah tersebut juga terdapat beragam variasi latar belakang pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, dan status ekonomi. Penelitian tentang wanita menopause belum pernah dilakukan diwilayah tersebut sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitan hubungan antara perubahan fisik dan perubahan psikologi dengan kualitas hidup wanita menopause.
B. RUMUSAN MASALAH Bahwa wanita yang telah mengalami menopause digambarkan banyak mengalami masalah antara lain mengalami pergeseran dan perubahan fisik dan psikis yang mengakibatkan timbulnya suatu krisis dan simpton-simpton psikologis yang akan mempengaruhi kualitas hidup pada wanita yang telah memasuki masa menopause. Kualitas hidup diartikan sebagai persepsi individu mengenai keberfungsian mereka dalam bidang kehidupan. Lebih spesifiknya adalah penilaian individu terhadap posisi mereka didalam kehidupan, dalam konteks budaya dan sistem nilai dimana mereka hidup dalam kaitannya dengan tujuan hidup, harapan, standar serta apa yang menjadi perhatian individu. Dari uraian diatas maka dapat di
Hubungan Antara Perubahan..., META FINTARI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
6
rumuskan permsalahan penelitian mengenai
“ Hubungan Antara
Perubahan Fisik dan Perubahan Psikologis dengan Kualitas Hidup Wanita Menopause Di Desa Panawaren
Kecamatan Sigaluh Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2016”.
C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan antara perubahan fisik dan perubahan psikologis dengan kualitas hidup wanita menopause di Desa Panawaren Kecamatan Sigaluh Kabupaten Banjarnegara. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui perubahan fisik pada wanita menopause di Desa Panawaren Kecamatan Sigaluh Kabupaten Banjarnegara b. Mengetahui perubahan psikologis pada wanita menopause di Desa Panawaren Kecamatan Sigaluh Kabupaten Banjarnegara c. Mengetahui kualitas hidup wanita menopause di Desa Panawaren Kecamatan Sigaluh Kabupaten Banjarnegara. d. Mengetahui hubungan antara perubahan fisik dengan kualitas hidup di Desa Panawaren Kecamatan Sigaluh Kabupaten Banjarnegara. e. Mengetahui hubungan antara perubahan psikologi dengan kualitas hidup wanita menopause di Desa Panawaren Kecamatan Sigaluh Kabupaten Banjarnegara.
Hubungan Antara Perubahan..., META FINTARI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
7
D. MANFAAT PENELITIAN 1. Secara Teoritis a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan gambaran
secara
umum
dan
nyata,
memperkuat
dan
mengembangkan teori yang ada, serta menambah wawasan ilmu pengetahuan berkenaan dengan menopause. Sebagai bhan bacaan untuk mahasiswa dan sumber acuan atau referensi untuk penelitian selanjutnya. 2. Secara Praktis a. Bagi peneliti Peneliti
memperoleh
ilmu
baru
sebagai
bahan
tambahan
pengetahuan dan merupakan pengalam yang berharga dalam melakukan penelitian ini. b. Bagi responden Penelitian ini diharapkan dapat menjadi motivasi untuk wanita menopause bahwa dengan meningkatnya kualitas hidup maka semakin tinggi pula usia harapan hidup pada usia lanjut. c. Bagi profesi keperawatan Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang hubungan antara perubahan fisik dan perubahan psikologis dengan kualitas
hidup
sehingga
dapat
diterapkan
dalam
asuhan
keperawatan.
Hubungan Antara Perubahan..., META FINTARI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
8
E. PENELITIAN TERKAIT 1. Saputra Mondale, (2010). Penelitian dengan judul “Depresi pada Wanita Menopause dan Hubungannya Dengan Kualitas Hidup di Posyandu Lansia Puskesmas Nanggalo Kota Padang “ Hasil penelitian didapatkan bahwa data menunjukkan 8 subjek (8.0%) mengalami depresi dan kualitas hidup yang kurang, sebalikya 50 subjek (50.0%) tanpa depresi dengan kualitas hidup yang baik. Persamaan : sama-sama menggunakan variabel kualitas hidup Perbedaan : penelitian saputra variabel terikatnya depresi sedangkan penelitian yang akan dilakukan variabel terikatnya perubahan fisik dan perubahan psikologis. 2. Larasati Tika, (2008). Jurnal Penelitian dengan judul “Jurnal Kualitas Hidup pada wanita yang sudah memasuki Masa Menopause” Hasil penelitian didapatkan bahwa subjek memiliki kualitas hidup yang positif hal ini terlihat dari gambaran fisik. Pada aspek psikologis subjek berusaha meredam emosi agar tidak mudah marah. Persamaan : sama-sama menggunakan variabel kualitas hidup Perbedaan : penelitian Larasati bertujuan untuk mendapatkan bagaimana gambaran kualitas hidup yang sudah memasuki masa menopause dan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, sedangkan penelitian yang akan di lakukan mengetahui hubungan antara perubahan fisik dan psikologis dengan kualitas
Hubungan Antara Perubahan..., META FINTARI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016
9
hidup dengan menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan studi potong lintang (cross sectional). 3. Yosi P Lestari, (2012) penelitian dengan judul “hubungan antara perubahan fisik dan perubahan psikologis dengan tingkat kecemasan wanita pada masa klimakterium di lingkungan RT 014/006 kelurahan Ciwaduk Cilegon- Banten. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bernakna antara perubahan fisik dan perubahan psikologis dengan tingkat kecemasan wanita pada masa klimakterium bahwa perubahan fisik perubahan psikologis wanita klimakterium mempengaruhi terjadinya kecemasan Persamaan : sama-sama menggunakan variabel perubahan fisik dan perubahan psikologis Perbedaan : pada variabel terikat penelitian yang akan di lakukan menggunakan kualitas hidup sedangkan penelitian diatas menggunakan variabel kecemasan
Hubungan Antara Perubahan..., META FINTARI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2016