BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Munculnya persaingan dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif mendorong perusahaan untuk cerdik mengambil strategi dalam memenangkan persaingan. Hal ini dapat dilihat dari berbagai macam usaha yang bermunculan, baik berskala kecil, menengah ataupun yang berskala besar. Adanya persaingan, perusahaan dihadapkan pada berbagai peluang dan ancaman. Hal tersebut akan memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap kelangsungan eksistensi perusahaan. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu mengerti dan memahami apa yang menjadi keinginan konsumen, serta berbagai perubahan yang ada di lingkungan bisnis sehingga mampu bersaing
dengan dunia bisnis lainnya dan berupaya untuk
meminimalisasi kelemahan-kelemahan dan memaksimalkan kekuatan yang dimiliki. Peran pemasaran menjadi sangat penting bagi perusahaan dalam memasarkan hasil produksinya. Bisnis yang sedang banyak ditekuni oleh pengusaha adalah bisnis franchise. Salah satu macam dari bisnis tersebut adalah bisnis pengiriman barang. Perkembangan bisnis ini terjadi karena besarnya tingkat peluang dalam usaha francihse. Hal ini menunjukkan bahwa bisnis di bidang ini merupakan bisnis yang mempunyai potensi cukup besar di masa yang akan datang. Penerapan strategi pemasaran yang tepat sangat berpengaruh dalam sebuah organisasi atau perusahaan untuk maenghadapi persaingan. Menjalankan strategi pemasaran yang harus diperhatikan yaitu merencanakan strategi bauran pemasaran. Bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan
1
perusahaan untuk menghasilkan respons yang diingnkan dipasar. (Kotler & Amstrong, 2008 :62) Peranan strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) adalah kombinasi dari empat variabel yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yang meliputi : bauran produk (product), harga (price), saluran distribusi (distribution), dan promosi (promotion) (Kotler & Amstrong, 2008: 62). Menurut Pimpinan Cabang TIKI, Didimus Lakan, Jl Wahid Hasim No.16 E Jetis. Salatiga, salah satu langkah TIKI dalam pengembangan bisnisnya adalah meresmikan pembukaan kantor Perwakilan TIKI di Jl Sudirman Makutarama No 5B Sehingga dapat mempremudah pengiriman dan pengantaran barang yang ditujukan ke berbagai tempat. Selain itu ada penambahan jumlah gerai TIKI di Salatiga yang telah tersebar hingga saat ini ada sekitar 36 agen yang berada pada lokasi yang strategis. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam pembuatan gerai salah satunya adalah harus mengikuti training guna mendapatkan sertifikat agen resmi. Seiring berjalannya waktu, TIKI juga disiplin dalam peningkatan peremajaan semua armada-armada baik infrastruktur dan SDM yang ada dengan mengadakan training untu seluruh karyawan, agar mereka lebih terampil dalam menangani semua kiriman. Semua itu merupakan strategi TIKI, baik secara internal ataupun eksternal sehingga SDM TIKI lebih mumpuni. Strategi TIKI lainya adalah dengan meningkatkan kualitas pelayananan mencoba sesuatu yang baru yang belum ada pada kompetitor, membangun image baik melalui media promosi. Diferensiasi produk, selain produk yang sudah ada yang ditawarkan sekarang ini, mulai yang tercepat ONS( One Day Service), TDS (Today service), Someday Service dan
2
Reguler, TIKI juga menghadirkan produk Ekonomi yang disesuaikan dengan biaya yang costumer inginkan . Inovasi lain TIKI ialah dengan menerapakan strategi jemput bola, dari pusat gerai TIKI selalu responsif, bisnis online yang berkembang bisa menjadi peluang pelanggan yang saling menguntungkan.Strategi operasional TIKI lainnya adalah menggandeng pihak ketiga dalam pengangkutan seperti airlaine, penggunaan system IT, serta melakukan pengantaran dihari libur seperti hari raya lebaran, hari raya natal. Sesuai dengan kecenderungan tersebut, pimpinaan dan manajemen TIKI berusaha untuk mewujudkan spesialisasi usaha dibidang cargo dan logistic secara profesional sesuai dengan perkembangan zaman saat ini yang membutuhkan mitra bisnis yang konsisten dan memiliki layananan prima serta dapat bersaing terutama di era globalisasi ini. Selama ini tingkat pejualan jasa TIKI Salatiga mengalami fluktuasi bahkan sering mengalami penurunan omset penjualan dari bulan kebulan. Hal ini dapat dilihat dari tabel sebagai berikut: Tabel 1.1.1 Omzet Penjualan TIKI Periode Januari s/d Juni Pada Tahun 2013
Servis Reguler (Rp)
Total Omset Penjualan (Rp)
Bulan
ServisONS /TDS (Rp)
Januari
64,434,800 50,051,810
114,486,610
Februari
62,818,900 39,860,100
102,679,000
-10,31%
Maret
57,893,205 66,646,425
124,539,630
21,29%
April
62,329,502 42,633,670
104,963,172
-15,72%
Mei
61,585,050 37,022,600
98,607,650
-6,05%
Juni
56,927,950 37,601,550
94,529,500
-4,13%
Rata-rata
Pertumbuhan penjualan (%)
-2,49%
Sumber : Data Penjualan TIKI Wahid Hasyim No 16 E Salatiga
3
Strategi pemasaran merupakan hal yang penting untuk dilakukan TIKI. Peneliti tertarik memilih objek penelitian pada TIKI Karena prosentase omset penjualannya mengalami fluktuasi dan bahkan mengalami penurunan omset penjualan sebanyak 2,49%. Oleh sebab itu diperlukan strategi pemasaran yang tepat oleh pihak perusahaan agar omset penjualan TIKI semakin meningkat. Penelitian ini peneliti ingin melakukan penelitian tentang “Strategi Pemasaran Dalam meningkatkan Volume Penjualan TIKI JL Wahid Hasyim No 16 E Salatiga ”. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan di TIKI Salatiga dapat diketahui fenomena penelitian sebagai berikut : Terdapat prosentase penurunan omset penjualan dari bulan ke bulan. 1.2 Fokus Penelitian CV TITIPAN KILAT atau disingkat TIKI adalah perusahaan jasa kurir bergerak dalam bidang distribusi pengiriman barang, dan dokumen. CV TIKI Salatiga pertama kali didirikan pada bulan maret tahun 2001 di pertokoan Makutarama Jl Sudirman komplek Makutarama no 5b. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pendistribusian barang kepada pelanggan, jasa pengurusan dokumen. Ketatnya persaingan mendorong perusahaan TIKI untuk selalu gencar membuat ide-ide kreatif strategi pemasaran guna mempertahankan eksistensi perusahaan. Berdasarkan pengamatan penelitian terhadap perusahaan TIKI JL Wahid Hasyim Salatiga, terdapat fenomena permasalahan sebagai berikut : Strategi tempat TIKI memiliki agen-agen resmi yang berada di mana-mana sehingga konsumen mudah untuk mencarinya.
4
1. Pelaksanaan strategi produk, TIKI memiliki berbagai macam jenis produk pelayanan paket, seperti ONS, TDS,SDS, ECO, dan REG. 2. Pelaksanaan strategi promosi TIKI melakukan kerja sama dengan para agen, serta melakukan pemasangan spanduk-spanduk. 3. Mningkatakan volume penjualan TIKI menerapkan strategi bauran promosi. 4. Menghadapi persaingan TIKI menerapkan strategi pengembangan produk, serta memperhatikan kualitas pelayanan. Berdasarkan fenomena permasalahan penelitian yang ada maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Apakah upaya penerapan strategi bauran pemasaran yang di terapkan oleh CV TIKINDO sudah tepat dalam meningkatkan volume penjualan? 2. Bagaimanakah penerapan strategi pemasaran yang dijalankan TIKI Salatiga? 3. Faktor-faktor apa yang mengakibatkan turunnya volume omset penjualan TIKI Salatiga? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan permasalahan, dapat ditentukan tujuan penelitian yang ingin dicapai melalui penulisan ini adalah: 1. Mengidentifikasi strategi apa yang diterapkan TIKI Salatiga 2. Mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mengakibatkan turunnya volume omset penjualan TIKI Salatiga.
5
1.4 Signifikasi Penelitian 1. Segnifikasi Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang bagaimana penerapan strategi pemasaran yaitu strategi bauran pemasaran di TIKI Salatiga. Penelitian ini mendukung pendapat (Kotler & Amstrong 2008:44) : “ Bahwa setiap perusahaan harus menemukan rencana bagi kelangsungan dan pertumbuhan jangka panjang yang paling masuk akal berdasarkan situasi, peluang, tujuan, dan sumber dayanya. Perusahaan dituntut untuk menyiapkan strategi pemasaran dengan memilih segmen konsumen agar dapat menciptakan keuntungan yang maksimal. Proses tersebut meliputi market segmentation, market targeting, positioning, dan differentiation. Kemudian merencanakan bauran pemasaran (marketing mix) yang dikelompokkan menjadi 4 variabel yang disebut 4P yaitu : product, price, place, promotion”. 2. Signifikasi Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yaitu : a. Bagi Perusahaan Memberikan solusi pada perusahaan melalui hasil penelitian, agar omset penjualannya dapat ditingkatkan lagi melalui penerapan strategi pemasaran yang tepat. b. Bagi Peneliti Selanjutnya Digunakan sebagai acuhan untuk menambah pengetahuan bagi peneliti selanjutnya tentang bagaimana mengahadapi permasalahan dengan menggunakan strategi pemasaran dalam suatu perusahaan dalam untuk meningkatkan volume penjualan perusahaan.
6
1.5 Keterbatasan Penulis mengalami keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya, serta ruang lingkup penelitian yang hanya dilakukan pada TIKI Kantor Cabang Salatiga padahal masih ada cabang- cabang lain. a. Objek penelitian Objek penelitian ini adalah TIKI Jl Wahid Hasyim No. 16 E Salatiga b. Subjek Penelitian Sedangkan subyek penelitian ini adalah strategi bauran pemasaran yang diterapkan TIKI yaitu strategi produk, harga, promosi, temppat
7