BAB I PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang Menghadapi persaingan yang semakin kompetetif dalam dunia bisnis, kewirausahaan harus mampu mempertahankan perusahaannya untuk tetap dapat bertahan dalam menghadapi persaingan, dalam rangka memenuhi permintaan konsumen yang bervariasi. Salah satu cara dalam mengatasi masalah tersebut, perusahaan harus mampu melakukan inovasi khususnya dalam hal pengembangan produk. Lena Elittan
(2009:36)
mengemukakan bahwa, perusahaan yang
melakukan inovasi terus menerus akan dapat mendominasi pasar, dengan kreasi, model dan penampilan produk yang baru. Implementasi strategi inovasi sangat ditentukan oleh konsumen dan trend masa sekarang, sehingga konsumen tidak bosan akan produk yang dihasilkan. Implementasi strategi inovasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan pendekatan tipe incremental innovation dan radical innovation. Mencari dan menonjolkan keunikan adalah tantangan yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha, hal ini menuntut para pelaku usaha untuk terus berkreasi dan melakukan inovasi guna memenuhi permintaan konsumen. Dalam pengolahan sampai menjadi produk baru, penciptaan ide yang disertai kreativitas dan inovasi akan suatu barang yang memanfaatkan peluang yang ada untuk merealisasikan ide. Lena Ellitan (2009:36) menyatakan kesuksesan dalam implementasi strategi
inovasi, terdapat beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan yaitu bagaimana menciptakan produk baru yang berbeda dari pesaingnya dan bagaimana mengamati peluang yang ada. Menciptakan produk yang berbeda harus didukung oleh kemampuan perusahaan yang mampu memahami perilaku pasar. Inovasi menciptakan sumberdaya, dimana seseorang menemukan manfaat akan suatu barang yang terdapat di alam, sehingga memeberinya nilai ekonomis. Salah satunya adalah industri pengolahan pangan pada buah pisang. Pisang merupakan produk hasil pertanian di Indonesia yang cukup luas persebarannya, dimana pisang tersebut dapat memberikan nilai ekonomis setelah diolah, sehingga selain dapat dikonsumsi dalam bentuk buah segar, juga dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk makanan olahan. Potensi produksi buah pisang di Indonesia memiliki daerah sebaran yang paling luas, hampir seluruh wilayah merupakan daerah penghasil pisang. Jenis pisang yang ditanam mulai dari pisang olahan (plantain) sampai jenis pisang komersial (banana) yang bernilai ekonomi tinggi. Pisang adalah salah satu komoditas buah unggulan Indonesia. Luas panen dan produksi selalu menempati urutan pertama. Tahun 2012 produksinya mencapai 6.071.043 ton (BPS 2013). Produksi tersebut sebagian besar dipanen dari pertanaman kebun rakyat seluas 269.000 ha. Dismaping dikonsumsi sebagai buah segar, juga dimanfaatkan sebagai bahan baku industri olahan pisang seperti kripik, sale, dan tepung pisang. Perkembangan kebun rakyat dan industri olahan dapat memberikan peluang
terhadap kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Sentra produksi pisang di Indonesia ditunjukkan dalam tabel 1.1. Tabel 1.1. Sentra Produksi Pisang di Indonesia No
Provinsi
Daerah Sentra Produksi Pisang
1
Jawa Barat
Sukabumi, cianjur, Bandung, Bogor, Indramayu, Purwakarta, dan Serang.
2
Jawa Tengah
Demak, Kudus, Pati, banyumas, Cilacap, Purbalingga, Temanggung, Pemalang.
3
Jawa Timur
Banyuwangi, Malang, Sampang.
4
Sumatera Utara
Tapanuli selatan dan Utara, Simalungun, Deli serdang, dan Asahan.
5
Sumatera Barat
Tanah Datar, pariaman, Padang, dan sidempuan.
6
Jambi
Batanghari.
7
Sumatera Selatan
Lahat, lematang,Ilir, Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu, dan Musi Rawas.
8
Lampung
Lampung Tenggara dan lampung Selatan.
9
Kalimantan
Sepanjang aliran sungai
10
Sulawesi
Sepanjang aliran sungai
11
Maluku
Sepanjang aliran sungai
12
Bali
Buleleng, Karangasem, Jembrana, dan tabanan.
13
Nusa Tenggara Barat
Seluruh Daerah.
Sumber : Sjaifulah (1989) dalam buku Lies Suprapti (2005:13) . Produksi pisang di Indonesia menempati posisi urutan tertinggi, dengan kontribusi terbesar di Jawa Barat, diikuti Jawa Timur dan Jawa Tengah. Tingginya produksi pisang ini memberikan peluang bagi munculnya industri-industri pengolahan pisang di beberapa daerah.
Buah pisang merupakan buah yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, yang dapat dikonsumsi kapan saja dan pada segala tingkatan usia, selain itu pisang juga dapat digunakan sebagai alternatif makanan pokok karena mengandung karbonhidrat yang cukup tinggi, sehingga dapat menggantikan konsumsi beras dan terigu. Selain mudah didapatkan dan harganya pun cukup terjangkau,
banyak industri kecil maupun besar yang memanfaatkan pisang
sebagai bahan dasar dalam pengolahan produk. Seperti yang sudah dijelaskan pada halaman sebelumnya, terdapat dua jenis pisang yaitu pisang jenis olahan (plantain) dan komersial (banana). Salah satu pisang yang termasuk jenis plantain adala pisang Raja Nangka. Pisang ini dapat diolah menjadi kripik pisang, selai, pisang goreng, juga dapt diinovasi dalam bentuk lain seperti pisang aroma. Pisang aroma adalah pisang yang diolah dari bahan utama tepung terigu dan pisang raja nangka yang diformulasikan dengan gula, garam, pati, vanili, serta BTM. Pisang aroma merupakan makanan ringan yang terkenal di Temanggung Jawa Tengah dan merupakan makanan khas kota Temanggung. Sentra produksinya terdapat di Desa Gesing, Kecamatan Kandangan, Kabupaten
Temanggung. Terdapat
beberapa home industri
pengolahan pisang aroma di Desa Gesing, yang ditunjukkan pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Sentra Industri pengolahan pisang aroma di Desa Gesing, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung.
No
Nama Pemilik
2
Sri Mulyati Endang SMS
3
Suradi
4
Sarinah Supriya nti
1
5 6 7 8
Perusahaan KPK Mawar Mahkota
Muharjo Adi Lestari Sinokwa Indah ti Mandiri
9
Suradi
10 11
Sarinah Supriya nti
12
Muharjo
13
Rambat
14
Riswadi
Rajawali
jenis industri/ produksi Sarangan, Pisang Desa Gesing Aroma Pisang Desa Gesing Aroma Sarangan, Pisang Desa Gesing Aroma Sarangan, Pisang Desa Gesing Aroma Sarangan, Pisang Desa Gesing Aroma Pisang Dsn Gesing Aroma Dsn Sarangan, Pisang Desa Gesing Aroma Sarangan, Pisang Desa Gesing Aroma Sarangan, Pisang Desa Gesing Aroma Sarangan, Pisang Desa Gesing Aroma Sarangan, Pisang Desa Gesing Aroma Pisang Dsn Gesing Aroma Sarangan, Pisang Desa Gesing Aroma Sarangan, Pisang Desa Gesing Aroma Alamat
Tenaga kerja
56 64 5 6 3 2 13 6 5 6 3 2
bahan baku utama pisang nagka pisang nagka pisang nagka pisang nagka pisang nagka pisang nagka pisang nagka pisang nagka pisang nagka pisang nagka pisang nagka pisang nagka pisang nagka pisang nagka
raja raja raja raja raja raja raja raja raja raja raja raja raja raja
Sumber :disperindagkop dan UMKM kabupaten Temanggung. Pisang aroma selain menjadi makanan ringan khas Temanggung, juga merupakan industri unggulan di kabupaten Temanggung. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang bergerak di industri ini, menimbulkan persaingan yang cukup kompetetif antar perusahaan sejenis. Setiap perusahaan pisang aroma
harus mampu bersaing untuk memasarkan produknya, selain itu juga harus mampu berinovasi pada produknya untuk mempertahankan kesetiaan pelanggan. 1.2 Fokus Penelitian Pisang aroma Mahkota merupakan salah satu industri yang bergerak dalam agrobisnis pengolahan pangan. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2005. Produk yang dihasilkan adalah pisang aroma, kripik pisang manis, kripik pisang gurih, stik tales, kripik tales, talengu,kripik kulit pisang (sikulpis), namun yang menjadi produk andalan adalah pisang aroma karena produk ini yang memberikan kontribusi terbesar bagi perusahaan. Wilayah pendistribusian perusahaan pisang aroma Mahkota sudah merambah ke berbagai tempat seperti di Purworejo, Yogyakarta, Magelang, Salatiga, Kudus, hingga Bali. Wilayah pendistribusian pisang aroma Mahkota cukup luas dibanding pengusaha lainnya di Desa Gesing. Dengan banyaknya home industri pisang aroma, menimbulkan persaingan yang cukup kompetetif diantara para pengusaha pisang aroma. Para pengusaha harus mampu untuk berinovasi dalam mempertahankan produknya. Mengingat besarnya peran inovasi dalam pengembangan produk yang berbahan dasar pisang, penulis tertarik membahas inovasi produk yang dilakukan di pisang aroma Mahkota. Berdasarkan uraian tersebut, masalah yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Bagaimana inovasi produk yang dilakukan pada Pisang Aroma Mahkota di Desa Gesing, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung ?
2.
Bagaimana katagori pendekatan tipe inovasi yang digunakan pada pisang aroma mahkota di Desa Gesing, Kecmatan Kandangan, Kabupaten Temanggung.
1.3 Tujuan Penelitian 1. Mendeskripsikan inovasi produk yang dilakukan Pisang Aroma Mahkota di Desa Gesing, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung. 2. Mendeskripsikan katagori pendekatan inovasi yang digunakan pada produk Pisang Aroma Mahkota di Desa Gesing, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung. 1.4 Signifikansi Penelitian 1.4.1 Signifikansi teoritis Penelitian ini mendukung teori ahli ekonomi Tapan Monore dalam buku Rahasia Inovasi Steve Jobs (2009 : xii) mengemukakan bahwa : “Inovasi meningkatkan produktivitas, dan produktivitas meningkatkan peluang untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi, laba yang lebih tinggi, pekerjaan baru, produk baru, dan perekonomian yang lebih makmur” 1.4.2 Signifikasi Praktis 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan bahan pertimbangan bagi Pisang Aroma Mahkota dalam berinovasi pada produknya. 2. Bagi penulis penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan dan pengalaman serta menambah pengetahuan dalam penulisan penelitian deskriptif kualitatif. 3. Bagi pembaca diharapkan dapat sebagai informasi lebih lanjut, untuk melakukan inovasi pada usahanya, khususnya bagi para wirausaha
1.5
Ruang Lingkup Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana inovasi dari
pengolahan produk pisang yang dilakukan pada pisang aroma Mahkota di desa Gesing, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung. Inovasi difokuskan pada produk pisang aroma Mahkota dan Kemasan produk yang digunakan. Penelitian ini mendeskripsikan inovasi yang dilakukan pada produk di pisang aroma Mahkota serta mendeskripsikan katagori pendekatan tipe inovasi yang digunakan. Tipe pendekatan inovasi dikatagorikan menjadi dua yaitu pendekatan tipe incremental innovation (perluasan lini produk atau penambahan modifikasi dari produk yang telah ada) atau radical innovation (produk barang dan jasa baru, yang disampaikan sepenuhnya dengan cara-cara yang baru).