BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Hal ini dituangkan pula dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab II pasal 3 menyebutkan bahwa : “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta beradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”(Departemen Pendidikan Nasional,2003:5)” Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut menjadi tugas guru di sekolah dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai hasil belajar siswa. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa guru berupaya menggunakan beberapa cara. Salah satu cara yang dilakukan yaitu menggunakan media yang relevan dengan pelajaran yang diberikan oleh guru. Khususnya pada mata pelajaran IPS tentang pengetahuan sosial perlu menggunakan media yang tepat. Pemilihan media yang relevan akan mencegah verbalisme pada diri siswa serta diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa . Penggunaan Media Pembelajaran dalam pelajaran IPS sangat membantu dalam proses pembelajaran terutama penggunaan Media Gambar. Ada berbagai manfaat menggunakan Media Pembelajaran, antara lain dapat menjelaskan materi pembelajaran atau obyek yang abstrak (tidak nyata) menjadi konkrit (nyata). Media juga memungkinkan adanya persamaan pendapat dan persepsi yang benar terhadap suatu materi pembelajaran atau obyek, selain itu dapat menarik perhatian siswa, sehingga membangkitkan minat, motivasi, aktivitas, kreatifitas belajar siswa dan 1
2
materi belajar lebih mudah diingat. Untuk guru mempermudah dan mempercepat dalam proses pembelajaran. Peneliti memilih menggunakan media gambar karena menurut Wibawa dan Mukti, (1989 :60 )bahwa gambar termasuk media sederhana sebab gambar itu memiliki kelebihan sebagai berikut. 1. Mengarah pada diskusi siswa 2. Murah harganya 3. Tidak sulit mencarinya Satradiharja (1971 :1-3) mengatakan bahwa penggunaan media dapat membantu: 1. Siswa belajar lebih banyak 2. Meningkatkan daya ingat lebih lama 3. Melengkapi rangsangan yang efektif untuk belajar 4. Menjadikan belajar lebih kongkret 5. Membawa dunia didalam kelas 6. Memberikan pendekatan –pendekatan bayangan yang bermacam-macam dari satu obyek yang sama Tabel 1.1 Nilai Rata-rata Kelas pada Semua Pelajaran di Kelas IV SD Tingkir-tengah 02 Tahun Pelajaran 2010/2011 NILAI RATA-RATA KELAS SEMESTER I SEMESTER II 1 Pendidikan Agama 73 73 2 IPS 64 63 3 Bahasa Indonesia 65 70 4 Matematika 69 71 5 IPA 67 73 6 KTK 69 71 7 Penjaskes 75 71 8 Bahasa Jawa 68 69 9 Bahasa Inggris 69 70 Sumber: Data arsip guru dan kepala sekolah tahun pelajaran 2010/2011. NO
MATA PELAJARAN
2
KET.
3
Berdasarkan dokumen kepala sekolah dan arsip guru kelas IV UUS I dan II tahun 2010/2011 ternyata nilai rata-rata pelajaran IPS masih sangat rendah dibandingkan dengan nilai mata pelajaran lain. Hal ini dapat dilihat dalam tabel diatas. Berdasakan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai pendidikan Agama semester I dan II diperoleh nilai rata-rata kelas tetap yaitu 73. Pencapaian nilai ini karena pembelajaran dilakukan di lingkungan sekolah dan melalui TPA disekitar lingkungan anak. Nilai pelajaran pendidikan Agama dikatakan baik sebab telah memenuhi kriteria rata-rata passing grade SD 02 Tingkir-tengah Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Nilai IPS semester I diperoleh nilai rata-rata kelas 64 dan semester II diperoleh nilai 63. Penurunan hasil belajar siswa dikarenakan pelajaran IPS belum menggunakan media belajar secara optimal, dan penyampaian materi pelajaran masih menggunakan metode ceramah sehingga anak pasif dalam proses belajar mengajar. Nilai bahasa Indonesia semester I diperoleh nilai 65, semester II diperoleh nilai 70, nilai Matematika semester I diperoleh nilai 69, semester II diperoleh nilai 71, nilai pengetahuan alam semester I diperoleh nilai rata-rata kelas 67 dan semester II diperoleh nilai 73, nilai KTK semester I diperoleh nilai rata-rata kelas 69 dan semester II diperoleh nilai 71, nilai Bahasa Indonesia, Matematika, Pengetahuan Alam dan KTK nilai rata –rata kelasnya mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena Bahasa Indonesia sering diberi tugas membaca di perpustakaan dan meringkas apa yang telah dibacanya, Matematika sering diberi PR dan banyak diberi latihan– latihan soal, pengetahuan alam banyak dilakukan praktek/percobaan. Nilai rata-rata kelas penjaskes semester I diperoleh nilai 75 dan semester II diperoleh nilai 71 karena materi pelajaran pada semester II lebih sulit bila dibandingkan dengan materi semester I. Pelajaran Bahasa Jawa semester I dibandingkan semester II mengalami peningkatan yaitu diperoleh nilai rata-rata kelas 68 dan semester II diperoleh nilai 69, hal ini disebabkan materi pelajaran yang terlalu banyak tidak sesuai dengan alokasi waktu yang disediakan. Pelajaran Bahasa inggris semester I diperoleh nilai rata-rata kelas 69, semester II diperoleh nilai 70 hal ini disebabkan materi pelajaran bahasa
3
4
inggris belum terlalu sulit karena baru pengenalan tingkat dasar yaitu mengenal benda-benda dilingkungan anak. Dari data tersebut membuat perhatian bagi para pendidik, khususnya pada mata pelajaran IPS tentang pengetahuan sosial. Hal tersebut biasa terjadi karena beberapa faktor, antara lain guru dalam pembelajaran tidak menguasai materi pelajaran sehingga materi yang disampaikan kepada murid asal selesai tanpa mau tahu apakah siswanya sudah jelas atau belum. Bahkan guru dalam mengajar tidak pernah menggunakan media gambar sehingga siswa tidak termotivasi belajarnya. Apalagi dalam mengajar hanya ceramah sehingga siswa tidak tertarik untuk mendengarkan guru dalam proses belajar mengajar. Siswa pasif dalam kegiatan pembelajaran hanya sebagai pendengar. Beranjak dari sinilah peneliti sebagai guru bermaksud untuk meningkatkan prestasi belajar pengetahuan sosial agar
meningkat dengan
menggunakan media gambar di kelas IV sesuai pokok batasan yang dipelajari oleh siswa 1.2 Identifikasi Masalah Beranjak dari latar belakang tersebut maka persoalan nilai ulangan Ilmu Pengetahuan Sosial rendah dapat diidentifikasikan sebagai berikut. 1. Guru kurang menguasi materi. 2. Kurangnya persipan guru dalam menggunakan media pembelajaran. 3. Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial masih rendah. 4. Guru kurang memberi motivasi kepada siswa. 5. Masih minimnya penggunakan media yang relevan dengan materi yang diajarkan 1.3 Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka peneliti membatasi masalah pada penggunaan media yang kurang optimal dalam mengajar, sehingga hasil belajar kognitif Ilmu Pengetahuan Sosial siswa rendah.
4
5
1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah tersebut, dapat dirumuskan masalah atau problematik di dalam penelitian :”Apakah pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada siswa kelas IV SD Tingkir-tengah 02.” 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan media gambar di SD Tingkir – tengah 02 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. 1.6 Kegunaan Penelitian 1.6.1 Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan media gambar. 1.6.2 Manfaat Praktis a. Bagi guru SD Hasil penelitihan dapat digunakan untuk memperbaiki pembelajaran ilmu pengetahuan sosial. b. Bagi peneliti Hasil penelitihan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai kemanfaatan media gambar pembelajaran ilmu pengetahuan sosial khususnya di kelas IV. c. Bagi siswa Dengan pembelajaran menggunakan media gambar akan memperjelas pengertian dan memudahkan menerima materi pelajaran khususnya ilmu pengetahuan
sosial
di
5
kelas
IV.