BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi, tantangan yang dihadapi perguruan tinggi di Indonesia semakin besar dan kompleks, baik yang ditimbulkan oleh dinamika internal maupun eksternal. Perguruan tinggi harus terus berupaya mewujudkan visi, misi dan tujuannya dengan tetap berpijak pada akar budaya yang ada. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa perpustakaan adalah salah satu basis penyangga peradaban bangsa. Perkembangan zaman dan globalisasi telah memberikan dampak yang cukup positif terhadap aliran informasi. Agar tidak ketinggalan zaman dan bangsa ini menjadi lebih cerdas, mau tidak mau, perpustakaan sebagai gudang ilmu, sumber informasi harus dikelola dengan profesional agar mampu berkiprah di dunia internasional. Jika ingin membangun perpustakaan yang mampu bersinergi dengan perguruan tinggi dan sivitas akademikanya, dibutuhkan SDM dalam hal ini pustakawan yang professional yang dituntut bekerja secara profesional, jujur, berdedikasi tinggi, kreatif dan inovatif. UU Perpustakaan No. 43 Tahun 2007 mendefinisikan Pustakawan sebagai seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pustakawan diartikan sebagai orang yang bergerak di bidang perpustakaan; ahli perpustakaan (tanpa membedakan PNS ataupun pegawai honor). Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pustakawan adalah orang yang memiliki pendidikan perpustakaan atau ahli perpustakaan atau tenaga profesional di bidang perpustakaan dan bekerja di perpustakaan. Jadi pustakawan adalah seseorang yang profesional atau ahli dalam bidang perpustakaan.
Universitas Sumatera Utara
Saat ini masyarakat pengguna perpustakaan menghendaki perpustakaan menjadi right information, right user dan right now. Artinya perpustakaan dituntut untuk memberikan layanan informasi yang tepat, pada pengguna yang tepat dan waktu yang cepat. Hal ini dapat terlaksana dengan baik apabila perpustakaan dapat menghadirkan dan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dalam pengelolaan perpustakaan. Peran pustakawan selama ini membantu pengguna untuk mendapatkan informasi dengan cara mengarahkan agar pencarian informasi dapat efisien, efektif, tepat sasaran, serta tepat waktu. Dengan perkembangan teknologi informasi maka peran pustakawan lebih ditingkatkan sehingga dapat berfungsi sebagai mitra bagi para pencari informasi. Merujuk hal tersebut di atas, nampak kaitan yang erat antara pustakawan sebagai pengelola informasi dengan perannya dalam menunjang tridharma perguruan tinggi. Untuk mengatasi permasalahan dan tantangan yang semakin berat dan kompleks, mau tidak mau pustakawan harus memiliki kompetensi. Kompetensi atau competency adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas/ pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki pustakawan adalah kompetensi teknologi informasi dan komunikasi. Kemajuan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah pola hidup masyarakat dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi memungkinkan pustakawan dan pengguna memperoleh informasi tanpa dibatasi waktu dan ruang. Pada masa era globalisasi ini selain melakukan layanan sirkulasi, pengadaan dan pengolahan bahan pustaka, pustakawan juga harus mampu mengelola laporan administrasi, mengelola Web-OPAC, melakukan pelestarian dokumen (diantaranya mengolah dokumen menjadi bentuk digital), mengelola layanan pinjam antar perpustakaan, melakukan kontrol keamanan bahan pustaka, mengelola layanan multi media (CD/DVD/Audio kaset/sinar X dll.), mengelola dan mencetak barkod, mengelola keanggotaan pengguna, melakukan penyusunan anggaran, melakukan katalogisasi (pra dan pasca katalog), melakukan layanan
Universitas Sumatera Utara
sumber daya ilmiah, melakukan konversi data, mengelola e-mail, dan melakukan tugas-tugas lainnya yang berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi. Perpustakaan Politeknik Negeri Medan adalah salah satu jenis perpustakaan perguruan tinggi. Perpustakaan Politeknik Negeri Medan telah menerapkan teknologi informasi (TI) dalam pengelolaan perpustakaannya atau dikenal dengan sebutan Sistem Automasi Perpustakaan. Penerapan komputer untuk sistem kerumahtanggaan Perpustakaan Politeknik Negeri Medan telah dimulai sejak tahun 2004 hingga sekarang dengan menggunakan aplikasi Senayan (slims) yang merupakan salah satu jenis software khusus untuk kegiatan rutin perpustakaan. Gambaran umum sistem automasi Perpustakaan Politeknik Negeri Medan mencakup sejumlah pekerjaan seperti pemesanan dan pengadaan (ordering and acquisitions), pengatalogan (cataloguing), pengawasan sirkulasi (circulation control), keanggotaan, katalog online (online public access catalogue) dan juga manajemen statistik koleksi (collection of management statistics). Tujuan pihak perpustakaan dengan menerapkan sistem automasi tersebut antara lain, untuk meningkatkan produktifitas dan efisiensi kerja, memperluas atau menambah jenis layanan baru yang tidak di dapat dengan sistem manual, serta memberikan kepuasan atas pelayanan pengguna kepada penggunanya. Peran pustakawan disini sangatlah penting, kompetensi dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi setidaknya harus dimiliki setiap pustakawan dikarenakan adanya kaitan yang erat antara pustakawan sebagai pengelola informasi dengan perannya dalam menunjang tridharma perguruan tinggi. Di lihat dari daftar jabatan dan penempatan tugas/bagian yang ada di Perpustakaan Politeknik Negeri Medan Tahun 2013, pustakawan yang berlatar belakang ilmu perpustakaan berjumlah 5 (lima) orang dengan bagian kerja 3 (tiga) orang di Perpustakaan Politeknik, dan 2 (dua) orang ditempatkan di Perpustakaan Cabang yaitu Perpustakaan Jurusan Teknik Sipil dan Perpustakaan Jurusan Teknik Mesin.
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang hal yang telah diuraikan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Kompetensi Pustakawan Dalam Bidang Teknologi Informasi Dan Komunikasi Pada Perpustakaan Politeknik Negeri Medan (POLMED)”.
1.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi pustakawan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi pada Perpustakaan POLMED.
1.3 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Perpustakaan POLMED, sebagai bahan masukan dalam pengembangan kompetensi pustakawan khususnya di bidang teknologi informasi dan komunikasi. 2. Peneliti, sebagai salah satu bahan rujukan untuk melakukan penelitian lanjutan terutama yang berhubungan dengan kompetensi pustakawan. 3. Penulis, untuk menambah wawasan pengetahuan serta pemahaman penulis tentang kompetensi yang harus dimiliki pustakawan. 1.4 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini hanya membahas tentang kompetensi teknologi informasi dan komunikasi pustakawan. Pustakawan yang bersangkutan adalah yang memiliki latar belakang pendidikan ilmu perpustakaan dan informasi pada Perpustakaan POLMED.
Universitas Sumatera Utara
1.5 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Kepustakaan (Library research). Tinjauan literatur ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan menggunakan bahan bacaan yang berhubungan dengan pembahasan kertas karya ini yang bersifat teoritis yaitu dengan cara membaca buku – buku, literatur, jurnal dan sumber lain yang relevan dan mendukung dalam penulisan kertas karya ini. 2. Penelitian Lapangan (Field research). a. Penulis langsung melakukan peninjauan dan pengamatan di Perpustakaan POLMED untuk memperoleh data yang berkaitan dengan kompetensi teknologi informasi dan komunikasi yang dimiliki pustakawan di perpustakaan tersebut. b. Penulis mengadakan wawancara langsung kepada pustakawan yang bersangkutan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan topik yang dibahas.
Universitas Sumatera Utara