BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi wisata yang beragam. Hal ini didukung dengan letak geografisnya yang berdekatan dengan ibukota negara Indonesia, DKI Jakarta, menjadikan Jawa Barat memiliki potensi yang strategis dalam pengembangan pariwisata. Salah satu potensinya adalah dengan banyaknya jenis pariwisata yang ada di provinsi Jawa Barat. Seperti yang dilansir official website Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat (disparbud.jabarprov.go.id, 15 Februari 2016, 15:30 WIB) terdapat beberapa jenis wisata yaitu wisata alam, wisata budaya, atraksi wisata seni, wisata rekreasi, wisata lainnya yang meliputi kuliner, kesehatan, dan sebagainya, wisata sejarah, dan juga wisata minat khusus. Jenis pariwisata tersebut tersebar di seluruh kota dan kabupaten di Provinsi Jawa Barat, salah satunya adalah Kota Bandung yang terkenal dengan berbagai jenis pariwisatanya. Secara geografis, letak Kota Bandung maupun yang termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Bandung memiliki potensi alam yang beragam. Salah satunya adalah wisata alam yang berada di Kota dan Kabupaten Bandung seperti Taman Hutan Raya H. Juanda, Curug Malela, Curug Cisanti dan juga Curug Cimahi. Selain wisata yang berfokus pada satu jenis wisata juga terdapat destinasi wisata yang mengkolaborasikan antara wisata alam, wisata edukasi, dan wisata kuliner. Salah satunya adalah wisata alam edukasi Kampung Batu Malakasari yang terletak di Jalan Raya Banjaran (Rencong) Desa Malakasari, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung – Jawa Barat. Kawasan wisata Kampung Batu Malakasari yang memiliki lahan seluas 50.000 m2 ini merupakan bekas lokasi penambangan batu alam yang sudah dieksploitasi secara tradisional oleh masyarakat setempat sejak tahun 1900. Selain memiliki daya tarik alam yang unik, juga memiliki fungsi ekologi atau
1
daya dukung yang tinggi bagi lingkungan hidup. Kampung Batu Malakasari juga memiliki fasilitas wisata yang menarik, seperti wahana dan bukit batu, wahana peternakan sapi, domba, kambing, kelinci, dan penangkaran rusa totol, wahana aneka hewan unggas, wahana perikanan, wahana perkebunan, gedung teatrikal serba guna (bale seni budaya), anjungan rumah adat sunda, dan juga wahana outbond dan flying fox. Selain fasilitas-fasilitas tersebut Kampung Batu Malakasari juga memiliki kegiatan wisata alam seperti wisata pelajar (agro wisata, geo wisata, eko wisata), outbond (flying fox, wall climbing), family / corporate gathering (reuni akbar), pentas seni, dan juga resepsi indoor/outdoor. Kampung Batu Malakasari sudah ada sejak tahun 2003 namun baru melakukan perubahan dimulai sejak tahun 2010. Menurut data wawancara yang diperoleh dari marketing staff Kampung Batu Malakasari Bapak Febry Edvan bahwa kunjungan wisatawan didominasi oleh pengunjung yang berasal dari lingkungan sekitar Kampung Batu Malakasari yaitu Kabupaten Bandung. Artinya Kampung Batu Malakasari belum bisa mencapai pangsa pasar yang ditentukan yaitu Kabupaten dan Kota Bandung serta daerah-daerah di luar Kota Bandung. Beberapa faktor penyebab masalah ini timbul karena aktifitas promosi yang dilakukan tidak secara langsung terhadap target pasar, yaitu hanya sebatas komunikasi mulut ke mulut (word of mouth communication) yang menyebabkan pengunjung hanya didominasi oleh masyarakat sekitar saja. Kemudian permasalahan berikutnya adalah informasi terkait fasilitas baru di Kampung Batu Malakasari yang belum dipublikasikan kepada target pasar. Padahal fasilitas-fasilitas baru ini bisa menjadi daya tarik pengunjung untuk berwisata ke Kampung Batu Malakasari. Tidak hanya aktifitas promosi yang kurang efektif bagi pangsa pasar, permasalahan juga muncul pada brand identity Kampung Batu Malakasari, dimana Kampung Batu Malakasari belum mempunyai sistem desain yang baku dan perlu adanya perancangan ulang logo sebagai identitas utama sebuah perusahaan. Berdasarkan permasalahan tersebut penulis tertarik untuk mengkaji Kampung Batu Malakasari dengan menjadikan objek penelitian dalam Tugas Akhir ini. Kemudian yang menjadi outputnya adalah berupa rancangan media
2
promosi serta implementasi elemen desain lainnya yang merupakan hasil dari penelitian dengan mengacu kepada visi misi Kampung Batu Malakasari, shingga output media promosi dapat dipertanggungjawabkan. Tidak hanya elemen estetis saja yang dihasilkan melainkan ada nilai manfaat yang berguna bagi perusahaan. Dan pada akhirnya nilai akhir Tugas Akhir ini bisa sebagai pemecah masalah Kampung Batu Malakasari yaitu bisa mendatangkan atau mewujudkan pangsa pasar sesuai dengan yang diinginkan Kampung Batu Malakasari.
1.2 Permasalahan 1.2.1 Identifikasi Masalah a) Kedatangan wisatawan masih didominasi oleh masyarakat Kabupaten
Bandung.
Padahal
Kampung
Batu
Malakasari
mempunyai target pasar yang luas yaitu Kabupaten dan Kota Bandung serta daerah-daerah di luar Kota Bandung. b) Aktifitas promosi tidak dilakukan secara langsung terhadap target pasar Kampung Batu Malakasari, yaitu berupa komunikasi mulut ke mulut (word of mouth communication) sehingga hanya masyarakat sekitar yang mengetahui keberadannya. c) Informasi terkait fasilitas-fasilitas baru yang bisa menjadi daya tarik di Kampung Batu Malakasari belum dipublikasikan kepada target pasar. d) Kampung Batu Malakasari belum mempunyai sistem desain yang baku dan perlu adanya penguatan brand identity untuk memperbaiki citra perusahaan. 1.2.2 Rumusan Masalah Bagaimana merancang identitas visual dan implementasinya dalam media promosi dalam meningkatkan brand awareness Kampung Batu Malakasari di Kabupaten Bandung?
3
1.3 Fokus Masalah Perancangan Tugas Akhir dilakukan sejak bulan Februari 2016 hingga Juli 2016 ini menfokuskan penelitian pada obyek wisata di Kabupaten Bandung yaitu Kampung Batu Malakasari yang berlokasi di Jalan Raya Banjaran (Rencong) Desa Malakasari, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Kemudian penulis melakukan perancangan media promosi Kampung Batu Malakasari di bulan Juli 2016. Target audience dari perancangan media promosi Kampung Batu Malakasari terdiri dari dua jenis yaitu target pasar primer dan juga sekunder. Target pasar primer yang terdiri dari anak-anak usia 5 tahun sampai usia 15 tahun, serta target pasar sekunder dari usia 16 tahun hingga 40 tahun.
1.4 Tujuan Penelitian Melakukan perancangan media promosi dan elemen-elemen desain lainnya dalam rangka memperbaiki kegiatan promosi di Kampung Batu Malakasari sebagai solusi permasalahan yang terjadi saat ini.
1.5 Metode Pengumpulan Data Data Tugas Akhir perancangan media promosi Kampung Batu Malakasari ini berasal dari sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer yaitu sumber data yang didapat dari pihak yang bersangkutan yaitu Kampung Batu Malakasari dan dari hasil wawancara terhadap narasumber dan koresponden. Sedangkan sumber data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber data yang telah dipublikasikan secara umum seperti buku atau dokumen. Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa metode diantaranya : a) Metode Wawancara Wawancara yaitu suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan kepada responden (Subagyo, 1991). Penullis melakukan wawancara dengan bagian marketing staff Kampung Batu Malakasari sehingga penulis mendapat data yang valid tentang permasalahan yang terjadi pada Kampung Batu Malakasari.
4
b) Metode Observasi Menurut Tjejep Rohendi Rohidi dalam Buku Metode Penelitian Seni, Observasi adalah metode yang digunakan untuk mengamati sesuatu, seseorang, suatu lingkungan, dan situasi secara tajam terinci, dan mencatatnya secara akurat dalam beberapa cara (Rohidi, 2011). Penulis melakukan pengamatan langsung terhadap Kampung Batu Malakasari terkait kegiatan promosi yang dilakukan dan juga pengamatan terhadap wisata sejenis dengan Kampung Batu Malakasari sebagai pesaing. c) Metode Kuesioner Menurut Philip Kotler dan Keller dalam bukunya yang berjudul Manajemen Pemasaran Jilid 1 Edisi 13 (Kotler & Keller, 2009:106). Kuesioner terdiri dari sekelompok pertanyaan yang diajukan kepada responden. Periset harus mengembangkan, menguji, dan memilah kuesioner secara cermat sebelum mengelolanya pada skala besar. Bentuk dan urutan pertanyaan
akan
mempengaruhi
respons.
Pertanyaan
tertutup
menspesifikasikan semua kemungkinan jawaban dan memberikan jawaban yang lebih mudah untuk diinterpretasikan dan dihitung. Pertanyaan terbuka memungkinkan responden untuk menjawab pertanyaan dengan kata-kata mereka sendiri dan sering kali lebih mengungkapkan cara berpikir seseorang. Pertanyaan terbuka sangat berguna terutama pada penelitian eksplorasi, dimana para peneliti mencari pandangan tentang cara orang berpikir dan tidak mencari tahu berapa banyak orang yang berpikir dengan cara tertentu. (Kotler & Keller, Manajemen Pemasaran, 2009) Kuesioner berisikan pertanyaan seputar pengetahuan mengenai Kampung Batu Malakasari. Kuesioner akan diberikan kepada masyarakat Kabupaten dan Kota Bandung juga masyarakat luar Kota Bandung. d) Metode Studi Pustaka Studi Pustaka adalah proses membaca referensi untuk mengisi frame of mind yang bertujuan untuk memperkuat persfektif dan kemudian meletakkannya ke dalam konteks. (Soewardikoen, 2013)
5
Studi pustaka pada perancangan tugas akhir ini dilakukan terhadap buku-buku mengenai teori promosi, teori pariwisata, teori visual, teori perilaku konsumen dan analisis manajemen.
1.6 Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan pada perancangan Tugas Akhir ini adalah melakukan formulasi terhadap data yang telah diperoleh untuk menjadi acuan dalam menghasilkan solusi desain yang tepat untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisata Kampung Batu Malakasari. Berikut beberapa metode analisis yang akan digunakan dalam perancangan tugas akhir ini, yaitu : a) SWOT Strength, Weakness, Opportunity dan Threats. Analisis ini digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada wisata Kampung Batu Malakasari. b) Matrix Perbandingan Matrix perbandingan digunakan untuk menganalisis pesaing sejenis dari wisata Kampung Batu Malakasari. c) STP Segmenting, Targetting, Positioning. Analisis ini digunakan untuk melihat target pasar dari wisata Kampung Batu Malakasari, sehingga dapat meninjau dan merancang media promosi seperti apa yang harus dilakukan dengan target pasar tersebut.
6
1.7 Kerangka Perancangan Permasalahan -
Aktifitas promosi tidak dilakukan secara langsung terhadap target pasar Kampung Batu Malakasari, yaitu berupa komunikasi mulut ke mulut (word of mouth communication) sehingga hanya masyarakat sekitar saja yang mengetahui keberadannya.
-
Informasi terkait fasilitas-fasilitas baru yang bisa menjadi daya tarik di Kampung Batu Malakasari belum dipublikasikan kepada target pasar.
-
Belum mempunyai sistem desain yang baku dan perlu adanya penguatan brand identity. -
identity untuk memperbaiki citra perusahaan.
-
Ide Melakukan perancangan media promosi wisata Kampung Batu Malakasari untuk meningkatkan jumlah pengunjung.
Teori
Metode 1. Wawancara
1. Teori Pariwisata
2. Observasi
2. Teori Promosi
3. Kuesioner
3. Teori Pemasaran
4. Studi Pustaka
4. Teori Brand Awareness
5. Dokumentasi
5. Teori Strategi Media 6. Teori Perilaku Konsumen 7. Teori Desain Analisis SWOT, Matrix Perbandingan, STP.
Konsep Perancangan
Media Promosi
Meningkatnya jumlah kunjungan wisata Kampung Batu Malakasari
Gambar 1.1 Kerangka Penelitian (Sumber : Dokumentasi Penulis)
7
1.8 Pembabakan Pembahasan masalah pada perancangan media promosi disusun dengan sistematika penulisan yang ada, yaitu : Bab I Pendahuluan Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan penelitian, metode pengumpulan data, kerangka perancangan dan pembabakan dari perancangan media promosi yang dibuat untuk wisata alam edukasi Kampung Batu Malakasari. Bab II Dasar Pemikiran Menjelaskan teori atau dasar pemikiran yang digunakan sebagai landasan perancangan media promosi wisata alam edukasi Kampung Batu Malakasari. Bab III Data dan Analisis Masalah a) Data Menjelaskan berbagai data yang berkaitan dengan obyek perancangan yaitu terkait data mengenai wisata Kampung Batu Malakasari yang didapat dari hasil wawancara dan obervasi. b) Analisis Analisis dilakukan terhadap internal perusahaan, konsumen (pengunjung wisata Kampung Batu Malakasari), serta pesaing sejenis. Analisis ini diharapkan bisa menghasilkan output media promosi yang dibutuhkan oleh pihak wisata Kampung Batu Malakasari. Bab IV Konsep dan Hasil Perancangan Berisikan tentang konsep secara keseluruhan yang digunakan dalam perancangan media promosi. Bab V Penutup Menjelaskan kesimpulan akhir dari perancangan dan analisis data yang telah dilakukan serta rekomendasi yang dapat diterapkan untuk perancangan selanjutnya.
8