BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Berkembangnya teknologi sekarang ini memacu untuk membuat teknologi
yang semakin murah atau terjangkau. Seiring berkembangnya jaringan komputer yang semakin pesat memungkinkan untuk melewatkan trafik suara melalui jaringan komputer atau biasa yang disebut VoIP (Voice Over Internet Protocol). Penggunaan VoIP dianggap sebagai salah satu teknologi alternatif yang murah dengan kemampuan memberikan layanan seperti line extension, Video Call, panggilan VoIP to PSTN ,panggilan PSTN to VoIP, serta digital receptionist (IVR). Namun kelemahan dari sistem VoIP disini adalah keamanan panggilan VoIP yang bisa dilakukan penyadapan sehingga komunikasi suara dapat terekam dan privasi tidak terjamin. Untuk mengatasi kelemahan ini pelewatan komunikasi VoIP dilakukan dengan menggunakan VPN secara cepat, mudah dan murah. Proses rancang bangun security pada sistem VoIP ini terdiri dari perancangan, konfigurasi dan pengujian. Pengujian security ini dinilai dengan komunikasi suara tidak dapat disadap yang berarti privasi dari pengguna VoIP ini terjamin. Seiring pesatnya perkembangan jumlah komputer yang saling terhubung dengan lainnya dan yang biasa disebut dengan jaringan komputer. Teknologi yang saling menghubungkan komputer di dunia memungkinkan untuk dapat saling bertukar informasi dan data, bahkan dapat saling berkomunikasi dan bertukar informasi berupa gambar atau video . Perkembangan jaringan komputer yang semakin pesat memungkinkan untuk melewatkan trafik suara melalui jaringan komputer atau biasa yang disebut VoIP (Voice Over Internet Protocol). VoIP adalah teknologi yang menawarkan telepon melalui jaringan IP (Internet Protocol) dengan terknologi ini mengubah suara menjadi kode digital melalui jaringan paket-paket data, bukan sirkuit analog telepon biasa. Penggunaan
1
2
jaringan IP memungkinkan penekanan biaya dikarenakan tidak perlu membangun sebuah infrastruktur baru untuk komunikasi suara dan penggunaan lebar data (bandwidth) yang lebih kecil dibandingkan telepon biasa Penggunaan teknologi VoIP jelas menguntungkan bagi penggunanya. Namun penggunaan komunikasi yang murah dari sisi keamanan kurang begitu di perhatikan. Oleh karena itu keamanan ketika melakukan komunikasi suara merupakan sesuatu yang sangat penting , karena menyangkut privasi penggunanya. Penggunaan VPN (Virtual Private Network) merupakan salah satu alternatif pelewatan komunikasi suara , yang bersifat private atau aman , karena penggunaan koneksi yang telah terenkripsi serta penggunaan private keys, certificate, atau username/password untuk melakukan authentikasi dalam membangun koneksi. Berkaitan dengan kebutuhan akan penggunaan jaringan VoIP (Voice Over Protocol) di lingkungan PT.Perkebunan Nusantara III agar informasi yang akan di terima dan di berikan lebih cepat dan efisien maka penulis bermaksud untuk mengangkat
judul
“APLIKASI
VOICE
OVER
PROTOCOL
PADA
PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)”. Judul ini akan membahas tentang pentingnya pemakaian jaringan VoIP dalam lingkungan PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) terlebih untuk dapat memudahkan interaksi berkomunikasi.
1.2.
Identifikasi Masalah Secara garis besar , seluruh instansi dan perusahaan-perusahaan kecil
maupun besar selalu mengalami hambatan dan permasalahan dalam menjalani aktifitasnya untuk memperoleh tujuan yang ingin di capai. Permasalahan yang di alami juga masih sangat terkait dengan masalah akses informasi yang tepat dan akurat antara stu tempat dengan tempat yang lainnya khususnya antar lingkungan internal perusahaan begitu juga halnya dengan akses informasi ke eksternalnya. Oleh karena itu,penulis mencoba untuk
3
mengangkat judul yang membahas seputar jaringan VoIP yang di gunakan di perusahan tersebut demi kelancaran akses informasi. 1.3.
Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam penulisan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Jaringan yang di bahas yaitu tentang jaringan VoIP. 2. Cara penggunaan telepon VoIP. 3. Kesalahan dalam menggunakan VoIP. 1.4
Tujuan Dan Manfaat
1.4.1 Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui tata cara penggunaan aplikasi VoIP. 2. Lebih mengerti dan memahami aplikasi VoIP. 3. Mempermudah akses Informasi 4. Adanya VoIP akan mempermudah efesiensi kinerja pada PTPN III 1.4.2 Manfaat Adapun manfaat dari penelitian ini adalah untuk memahami pentingnya penggunaan aplikasi VoIP untuk memenuhi kebutuhan interaksi di bidang komunikasi agar lebih efektif dan efesien.
1.5
Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan laporan kerja peraktek adalah : BAB I
PENDAHULUAN Dalam bab ini penulis menguraikan latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4
Dalam bab ini penulis memaparkan tentang sejarah berdirinya perusahaan, gambaran umum PT.Perkebunan Nusantara III (PTPN III), struktur kepengurusan perusahaan dan yang berkaitan dengan perusahaan. BAB III
LANDASAN TEORI Dalam bab ini penulis memaparkan tentang hal-hal yang berkaitan dengan aplikasi VoIP pada PT.Perkebunan N usantara III (PTPN III) Membang Muda.
BAB IV
ANALISA DAN PERANCANGAN Dalam bab ini memaparkan tentang perangkat yang akan digunakan serta prinsip kerja dari system yang akan digunakan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini penulis memaparkan tentang kesimpulan yang di dapat dan saran-saran yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan dalam pembuatan laporan ini maupun pengembangannya ke depan.
5
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1
Sejarah Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14
Bidang Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan. Pembentukan perusahaan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan proses pengambil alihan perusahaan – perusahaan perkebunan Belanda pada tahun 1958 oleh Pemerintah RI yang dikenal sebagai proses “Nasionalisme” perusahaan perkebunan asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN). Embrio yang turut membentuk perusahaan berasal dari W.V. Rubber Cultuur Maatchappij Amsterdam (RCMA) dan N.V. Cultuur Mj. De Oeskust (CMO) yang merupakan perusahaan perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia sejak Zaman kolonial pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Langkah awal perusahaan dimulai pada tahun 1958 dengan nama perusahaan Perkebunan Negara Baru cabang Sumatera Utara (PN Baru). Tahun 1971, dari embrio Perusahaan Negara Baru cabang Sumatera Utara dibentuk Perusahaan Negara (PN) Perkebunan III, PN Perkebunan IV, dan PN Perkebunan V yang kemudian berubah statusnya menjadi Perseroan Terbatas (PT). PT. Perkebunan Nusantara III (Perusahaan) didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1971, yang dinyatakan dalam akte pendirian yang dibuat tanggal 31 Juli 1974 dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dalalam Surat Keputusan No Y.A.5.5.21 tanggal 7 Januari 1975. Dalam rangka restrukturisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang perkebunan, berdasarkan peraturan pemerintah No. 8 Tahun 1996 tanggal 14 Pebruari 1996, pemerintah telah melakukan realokasi pengolahan areal
6
perkebunan
dibawah BUMN Perkebunan, melalui penggabungan
usaha
berdasarkan wilayah eksploitasi dan perampingan struktur organisasi. Sehubungan dengan realokasi pengolahan areal perkebunan tersebut PT. Perkebunan Nusantara III, IV, dan V telah dinyatakan bubar sejak tanggal tersebut digabung kedalam perusahaan baru (PT. Perkebunan Nusantara III), walaupun subtansinya (jumlah laba dan saldo laba) dan penambahan serta pengurangan beberapa aktiva serta kewajiban. Pendirian perusahaan tersebut dinyatakan dalam akte yang dibuat dihadapan Notaris Harun Kamil, SH No. 36 tanggal 11 Maret 1996 dan telah memperoleh persetujuan Mentri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat Keputusan No. C28331 HT. 01. 01 Tahun 1996 tanggal 8 Agustus 1996. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami perubahan, yaitu berdasarkan akta Pernyataan keputusan pemegang saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan Nusantara III No. 3 Notaris dari Tanggerang. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-20921 HT.01.04. Tahun 2002 tanggal 28 Oktober 2002, dan telah didaftarkan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kotamadya Medan (TDP) No. 0021210105841 tertanggal 9 Januari 2003, tambahan No. 798/2003 (“Akta No. 3/2002”). Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi : 1.
Pengusaha budidaya tanaman, yang meliputi pembukuan dan pengolahan lahan, pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta melakukan kegiatan – kegiatan lain sehubungan dengan perusahaan budidaya tanaman tersebut.
2.
Produksi meliputi pemungutan hasil tanaman, pengolahan hasil tanaman sendiri, maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi.
3.
Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan – kegiatan berbagai produksi serta melakukan kegiatan perdagangan barang lain yang berhubungan dengan kegiatan usaha perusahaan.
4.
Pengembangan usaha bidang perkebunan agrowisata dan agrobisnis.
7
Kantor pusat perusahaan terletak di jalan Sei Batang Hari No. 2 Sei Sikambing Medan Sumata Utara. Dan saat ini PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) memiliki lahan perkebunan yang didukung dengan pabrik pengolahan untuk masing – masing komoditi tersebut. lahan perkebunan perseroan tersebar di 5 (lima) daerah Tingkat II di Propinsi Sumatera Utara yaitu Kabupaten Deli Serdang, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Tapanuli Selatan. Sampai dengan tahun 2006 luas lahan yang dikelola mencapai 165.437.15 Hektar are, meliputi perkebunan kelapa sawit dan karet yang menghasilkan produk utama minyak kelapa sawit, inti sawit, dan karet. Luas areal tersebut mengalami penurunan dari tahun sebelumnya seluas 1.188.74 Hektar are akibat menyesuaikan luas sertifikat. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 11 Maret 1996.Jumlah areal perkebunan yang sudah mendapat sertifikat Hak Guna Usaha (HGU) adalah seluas 155.536.1555 Hektar are. HGU tersebut berakhir pada periode antara 2006 – 2030. Perusahaan memiliki 11 pabrik kelapa sawit dengan jumalh keseluruhan kapasitas pengolahan terpakai sebesar 398.98 ton TBS per jam dengan kapasitas pengolahan terpasang sebesar 510 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam. Susunan keanggotaan dewan Komisaris PT. Perkebunan Nusantara III (PERSERO) adalah sebagai berikut : Komisaris Utama
: Achmad Manggabarani
Komisaris
: Deddy Suwardy Sardan Marbun S. Heri Sucipto Heri Sembayang, SH Herman Hidayat
Adapun susunan Direksi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) adalah sebagai berikut : Direktur Utama
: Ir. H. Amri Siregar
Direktur Produksi
: Ir. H. Amal Bakti Pulungan, MM
8
Direktur Perencana & Pengembangan: Dr. Ir. H. Chairul Muluk Direktur SDM
: H. M. Rachamt Prawirakusumah, SE, MM
Direktur Keuangan
: Drs. Johanes Sitepu, Ak
Jumlah karyawan per 31 Desember 2007 dan 2006 masing – masing sebanyak 29.144 karyawan dan 29.378 karyawan. Perseroan melakukan pengolahan hasil tanaman dari kebun sendiri, kebun PIR Plasma maupun pihak – pihak lain menjadi barang setengah jadi atau barang jadi dengan bentuk produk sebagai berikut : URAIAN Komoditi Karet
JENIS PRODUK Lateks pusingan, Crumb Rubber dan
Komoditi Kelapa Sawit
Sheet Minyak Sawit (CPO) dan inti Sawit (PK)
Perseroa juga melakukan kegiatan pemasaran komoditi Kepala Sawit dan Karet didalam dan Luar negeri. Untuk mendukung pemasaran komoditi dan produk yang dihasilkan, seluruh BUMN Perkebunan di Indonesia telah membentuk Kantor Pemasaran Bersama (KPB) yang berkedudukan di Jakarta Indonesia dan Indohamburg di Jerman. 2.2.
Maksud dan Tujuan Perusahaan Sesuai dengan akta pendirian perusahaan, maksud dan tujuan perusahaan
adalah turut melaksanakan dan menjunjung kebijakan dan program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya khususnya di sector pertanian sub sector perkebunan dalam arti seluas – luasnya dengan tujuan memupuk berdasarkan prinsip perusahaan yang sehat berlandaskan kepada azas : 1.
Mempertahankan dan meningkatkan kontribusi nasional dari sector perkebunan melaui upaya peningkatan produksi dan pemasaran dari berbagai jenis komoditi perkebunan untuk kepentingan konsumsi dalam negeri sekaligus dalam rangka meningkatkan eskpor non migas.
9
2.
Memperluas lapangan kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat pada umumnya serta meningkatkan taraf hidup karyawan pada khususnya.
3.
Memelihara kelestarian sumber daya alam dan lingkungan, air, kesuburan tanah. Tujuan perusahaan ditentukan berdasarkan visi, misi dan tata nilai faktor
strategi dalam jangka panjang. Untuk mencapai maksud dan tujuan perusahaan tersebut, maka PT Perkebunan Nusantara III (Persero) mau tidak mau harus melakukan program perubahan untuk menghadapi perdagangan bebas dengan tingkat kompetensi dipengaruhi oleh kemampuan dalam mengolah dan meningkatkan perusahaan. Sebuah perusahaan harus sadar bahwa untuk dapat bersaing di pasar global ini, harus dapat menunjukan apa yang disebut dengan “Konsekuensi Seleksi Alam” agar PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) melaksanakan program Transpormasi Bisnis (PTB) yang merupakan metoda komprenhensif yang mampu menuntun dalam melakukan perubahan dan pembaharuan.
2.3
Visi Dan Misi Perusahaan
Visi
:
1.
Menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata kelola bisnis teknik pada tahun 2009.
Misi 1.
:
Mengembangkan
industri
hilir
berbasis
perkebunan
secara
berkesinambungan. 2.
Menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan.
3.
Memperlakukan karyawan sebagai asset strategic dan mengembangkannya secara optimal
4.
Berupaya menjadi perudahaan terpilih yang memberikan imbal hasil terbaik bagi investor.
5.
Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis.
10
6.
Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam komunitas.
7.
Melaksanakan seluruh aktifitas perusahaan yang berwawasan lingkungan.
2.4 Logo PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) memiliki logo perusahaan yang merupakan lambing identitas perusahaan yang membedakan dengan perusahaan lainnya.
Gambar 2.1 Logo PT.Perkebunan Nusantara III
Penjelasan mengenai Logo PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Makna yang terkandung dalam logo tersebut terdapat pada setiap warna yang membentuk logo tesebut: 1) Gambar 12 helai daun kelapa sawit di sebelah kiri bola dunia dan 7 urat pada daun karet yang berwarna hijau disebelah kanan bola dunia melambangkan bahwa PTP. Nusantara III (Persero), yaitu selalu menjadi perusahaan perkebunan terbaik dengan team work yang solid dan inovatif, serta ditunjang dengan Green Tecnologi, Green Bissiness dan Ramah Lingkungan. 2) Gambar 5 garis Lintang horizontal dan Vertikal yang berwarna biru, melingkari bola dunia, melambangkan bahwa PTP. Nusantara III (Persero) memiliki 5 tata nilai dan harus mampu mengimbangi kamujuan teknologi yang berkembang, agar selalu menjadi yang terdepan dalam peningkatan usaha. 3) Gambar 2 Meteor yang mengelilingi bumi shingga memenbtuk angka 3, melambangkan PTP. Nusantara III (Persero) bergerak dinamis dengan
11
semangat yang tinggi untuk menguasai pasar modal. Meteor yang berwarna putih bermakna produksi lateks dan produksi turunannya sedangkan yang berwarna orange adalah produksi adalah produksi CPO beserta turunannya yang memancarkan tanpa henti memenuhi kebutuhan pasar dunia. Secara keseluruhan logo baru ini adalah lambang dari niat dan motivasi tinggi seluruh personal PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), untuk mewujudkan Visi dan Misi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) yang telah dirancang bersama, dan ditunjang dengan 5 tata, 12 paradigma baru dan 7 strategi bisnis. A. 5 Tata Nilai, yang dimiliki PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan : TeamWork
:
Mengutamakan kerja agar mampu menghasilkan sinerja optimal bagi perusahaan. Innovatif
:
Menghargai
kreatifitas
dan
menghasilkan inovasi dalam metode baru dan
produk baru. Excellence
:
Memperlihatkan
gairah
keunggulan
dan berusaha bekerja keras untuk
menghasilkan maksimal sesuai dengan kompetensi kita. Proactivity Bersikap
: proaktif,
dengan
penuh
inisiatif dan mengevaluasi resiko yang
mungkin terjadi. Responsibility : Bertanggung
jawab
atas
akibat keputusan yang optimal dan tindakan yang
dilakukan.
B. 12 Paradigma baru yang di miliki PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) 1. Perubahan perbaikan dan peningkatan metode serta kinerja adalah salah satu
keharusan. 2. Kepuasan pelanggan adalah prioritas utama untuk memenangkan persaingan.
12
3. Setiap kegiatan bisnis harus menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan. 4. Pengembangan hubungan Industrial yang egaliter berdasarkan keterbukaan
kesetaraan dan kebinekaan. 5. Pengembangan SDM yang berintegral untuk membangun Kapital Insani (Human) dan intelektual yang dibutuhkan perusahaan. 6. Kepemimpinan yang efektif membangun pengaruh melalui kemampuan mengajar dan membina hubungan baik dan menjadi panutan. 7. Penghargaan diberikan kepada karyawan berdasarkan kompetensi dan kinerjanya. 8. Efektifitas operasioanl harus didukung oleh struktur organisasi yang sederhana dan dinamis. 9. Pemanfaatan teknologi sebagai perangkat untuk peningkatan produktifitas kerja dan keunggulan komperatif. 10. Keputusan bisnis diambil berdasarkan fakta dan data yang akurat. 11. Setiap tugas dan operasional dilaksanakan dengan cepat tanggap, cepat tindak lanjut, tuntas, berkualitas dan penuh tanggung jawab. 12. Seluruh aktifitas perusahaan harus berorientasi pada lingkungan mutu. 2.5 HAK DAN WEWENANG PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) mempunyai struktur organisasi yang berbentuk garis (line) dimana tingkat tertinggi di pegang oleh RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), dan di bawahnya di duduki oleh Dewan Komisaris,Direktur Utama, yang mengepalai Direktur Bagian (lihat pada lampiran). Penulis juga melampirkan struktur organisasi pada bagian Teknologi Informasi dimana tempat penulis Praktik Kerja Lapangan. 2.5.1. Hak Dan Wewenang. Berikut ini adalah beberapa tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing Direktur pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan yaitu: A.Direktur Utama
13
Berfungsi dalam mengambil keputusan dan penanggung jawab utama atas jalannya pelaksanaan operasional perusahaan secara teratur, terarah dan terpadu. Tugas dan Wewenang Direktur Utama 1. Melaksanakan kebijakan perusahaan serta ketentuan yang di gariskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, Menteri Pertanian selaku kuasa pemegang saham dan Dewan Komisaris. 2. Menetapkan langkah-langkah pokok dalam melaksanakan kebijaksanaan
perusahaan dibidang produksiteknik, tenaga manusia, keuangan dan pemasaran. 3. Mengkoordinasi pelaksanaan tugas para anggota Direksi dan mengawasi secara umum. 4. Bersama-sama anggota Direksi lainnya mewakili perusahaan di dalam dan di luar penghasilan. 5. Bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham melalui Dewan Komisaris. Tanggung jawab Direktur Utama 1. Direktur Utama bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham melalui Dewan Komisaris. B. Direktur Produksi Berfungsi dalam mengelola bidang tanaman, produksi, teknik, pengolahan dan lainnya yang berkaitan dengan fungsi tersebut di atas. Tugas dan Wewenang Direktur Produksi 1. Menyusun perencanaan dibidang pekerjaan yang tercantum dalam kebijakan Direksi. 2. Melaksanakan
peraturan-peraturan,pengendalian,unit-unit usaha serta
sarana pendukungnya mencakup tanaman. 3. Melaksanakan pemberian dan pengawasan terhadap kegiatan yang tercantum pada kebijakan Direksi.
14
4. Melaksanakan rencana rehabilitas dan inventasi di bidang tanaman maupun sarana pendukung produksi lainnya dari unit-unit usaha yang telah ada. Tanggung jawab Direktur Produksi 1. Direktur Produksi bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan kepada Rapat Umum Pemegang Saham melalui Dewan Komisaris. C. Direktur Keuangan Berfungsi mengelola khusus dibidang keuangan perusahaan. Tugas dan Wewenang Direktur Keuangan 1. Menyusun perencanaan dibidang keuangan. 2. Menetapkan ketentuan-ketentuan dibidang keuangan. 3. Mengelola administrasi keuangan secara umum pada bidang keuangan dan
perkantoran serta segala sesuatunya yang berkaitan dengan itu. 4. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan terhadap bidangnya.
Tanggung jawab Direktur Keuangan 1. Direktur Keuangan bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan kepada
Rapat Umum Pemegang Saham melalui Dewan Komisaris. 2.6 Struktur Organisasi Perusahaan PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) mempunyai struktur organisasi yang berbentuk garis (line) dimana tingkat tertinggi di pegang oleh RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), dan di bawahnya di duduki oleh Dewan Komisaris,Direktur Utama, yang mengepalai Direktur Bagian (lihat pada lampiran). Penulis juga melampirkan struktur organisasi pada bagian Teknologi Informasi dimana tempat penulis Praktik Kerja Lapangan.
15
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Voice-over Voice –over juga dikenal sebagai off-kamera atau-tahap komentar off adalah teknik produksi di mana suara yang bukan bagian dari narasi (nondiegetic) digunakan dalam radio , televisi , film , teater , atau presentasi (http://id.wikipedia.org./wiki/voice_over_ip). Suara over mungkin diucapkan oleh
seseorang yang muncul di tempat lain dalam produksi atau spesialis aktor suara. 3.2 IP address IP address merupakan pemberian identitas yang universal bagi setiap interface komputer lain. IP address berfungsi sebagai penunjuk alamat interface pada sebuah komputer dan juga untuk menentukan suatu rute jaringan yang dilalui oleh sebuah pengiriman data (http://www.acehforum.or.id). 3.2.1. Format IP Address IP Address terdiri dari sekelompok bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda pemisah berupa tanda titik (.) setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit disebut sebagai octet. Bentuk IP address adalah sebagai berikut : xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx setiap simbol “x” dapat digantikan oleh angka 0 dan 1, misalnya sebagai berikut: 11000000 . 10101000 . 00001010 . 00000001 192.168.10.1
16
3.2.2 Pembagian kelas IP Pembagian kelas-kelas IP address didasarkan pada dua hal antara lain : 1. Network ID, merupakan bagian dari IP address yang digunakan untuk menunjukkan jaringan tempat komputer ini berada. 2. Host ID, adalah bagian dari IP address yang digunakan untuk menunjukkan workstation, server router, dan semua host TCP / IP lainnya dalam jaringan tersebut. Dalam satu jaringan, host ID ini tidak boleh ada yang sama. 3. Pengalamatan IP diorganisasikan ke dalam kelas-kelas dengan pemeriksaan octet pertama yaitu sebagai berikut : a. Kelas A Format : 0nnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh hhhhhhhh Bit pertama : 0 Network ID : 8 bit host ID: 24 bit Byte pertama : 0 – 127 Jumlah jaringan : 126 kelas Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx Jumlah IP : 16.777.214 IP address pada tiap kelas A b. Kelas B Format : 10nnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh Dua bit pertama : 10 Network ID : 16 bit Host ID : 16 bit Byte pertama : 128 – 191 Jumlah jaringan : 16.384 Kelas B Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx Jumlah IP : 62.532 Host c. Kelas C Format : 110nnnnn nnnnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh Tiga bit pertama : 110
17
Network ID : 24 bit Host ID : 8 bit Byte pertama : 192 - 233 Jumlah jaringan : 2.097.152 Kelas C Range IP : 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx Jumlah IP : 254 Host 3.3 Pengertian VoIP Voice over Internet Protocol (juga disebut VoIP, IP Telephony, Internet telephony atau Digital Phone) dalam bahasa Indonesia dapat diartikan dengan suara melalui protocol internet atau dengan kata lain telephon dengan menggunakan internet adalah teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui media internet. Data suara diubah menjadi kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket data, dan bukan lewat sirkuit analog telepon biasa. Dengan kata lain , definisi VoIP adalah suara yang dikirim melalui protocol internet (IP). 3.4 Cara Penggunaan Telepon VoIP
Gambar 3.4.1 Telepon VoIP 1. Masukan nomor yang anda tuju contoh :10.3.5.65 dimana pengetikan titik (.) diganti dengan tanda (*) sehingga menjadi 10*3*5*65.
18
2. Setelah nomor tujuan lengkap maka kita tekan enter atau logo gambar
chek list (√). 3. Untuk mulai pembicaraan dan tunggu nada sambungnya sampai kita
mendengar suara panggilan, baru kita dapat melakukan pembicaraan. 3.5 Kesalahan Dalam Menggunakan VoIP 1. Memasukan nomor yang tidak jelas sehingga VoIP tidak dapat
menghubungi nomor yang kita tuju. 2. Menseting
tombol-tombol
yang
seharusnya
tidak
perlu
kita
lakukan,sehingga menyebabkan nomor IP/Gateway yang ada di VoIP hilang dan VoIP tidak dapat berfungsi dengan baik. 3. Menukar nomor VoIP yang sudah di tentukan dari bagian 3.10 (Teknologi Informasi sehingga IP VoIP tidak terdaftar lagi. 4. VoIP yang berada di kebun/unit tidak dapat berfungsi apabila tidak lagi
tersambung dengan jaringan internet atau tidak hidup.
3.6 Protocol Untuk VoIP Secara umum terdapat dua teknologiyang di gunakan untuk VoIP yaiti, H.323 dan SIP H323 merupakan teknologi yang dikembangkan oleh ITU (International Telecommunication Union).SIP (Session Initiation Protocol) merupakan teknologi yang di kembangkan IETF (Internet Enggenering Task Force).
3.7 Keamanan VoIP Sebagaimana isu keamanan pada bidang computer dan jaringan yang lain maka menjawab pertanyaan seputar security memang bukanlah sesuatu yang sederhana.Yang jelas factor keamanan juga sudah di perhitungkan didalam VoIP dan juga belum begitu banyak ancaman security terhadap VoIP sampai saat ini. VoIP saat ini bisa di katakana sebagai suatu teknologi yang relative baru dan
19
seiring dengan meningkatnya kompleksitas system, maka pastilah akan banyak masalah baru yang muncul. Akan di ketahui bahwa mengapa eksploitasi terhadap VoIP masih kurang saat ini, bukannya karena tidak adanya keterkaitan atau kesempatan untuk mengeksploitasi kelemahan-kelemahan yang ada. Biasanya suatu system yang popular dan lemah, tentu akan mengundang minat orang untuk mengeksploitasinya, contohnya seperti Microsoft Windows, yang mana banyak ahli security mencari kelemahan yang ada di dalamnya. Security dari VoIP ini juga tergantung dari security yang ada di internet. Risiko yang muncul sama seperti resiko yang sudah kita kenal di internet, seperti resiko terjadinya Denial of Service (DoS) dan lain sebagainya. Sebelum menggunakan VoIP maka harus ingat bahwa yang harus di amankan juga adalah jaringan komputernya. Suatu ide bagus jika jaringan VoIP dengan jaringan yang di gunakan untuk data di pesahkan. Untuk menghindari penyadapan selama percakapan menggunakan VoIP maka sebaiknya di terapkan enkripsi. Tetapi ada yang harus di perhatikan bahwa dengan penggunan enkripsi yang tidak benar maka akan mempengaruhi jaringan dan juga resource computer yang ada. Meskipun penggunaan VoIP saat ini sudah mulai marak, tetapi kita harus tetap berhati-hati terhadap semua resiko yang mungkin timbul terhadap teknologi ini, terutama pada masalah security. Untuk itu kunci dari keamananVoIP adalah keamanan pada jaringan computer itu sendiri dan juga semua infrastruktur yang mendukung VoIP ini. Untuk itu telah di bentuk suatu aliansi yang bernama The Voice over IP Security Aliance (VOIPSA) yang bertugas untuk mencari solusi bagi resiko security yang ada dalam penggunaan VoIP.
20
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Sistem yang Sedang Berjalan Rancang bangun sistem VoIP ini merupakan transportasi suatu pelewatan suara melalui jaringan komputer. Skenario VoIP ini terdiri dari tiga buah komponen utama yang saling berhubungan, yaitu VoIP server, VoIP Client, Voip Gateway, dan VPN server. Penggunaan VPN server , VoIP Gateway tergabung dalam satu perangkat dengan VoIP server. VoIP server merupakan pusat penangan proses , registrasi dan panggilan VoIP client. VoIP server ini terdapat empat buah client SIP dengan menggunakan PC (Personal Computer) konvensional yang telah terinstall softphone. VoIP Gateway adalah perangkat berupa hardware produk ATCOM seri AX-100P yang mempunyai sebuah port FXO untuk di hubungkan dengan telepon analog serta penggunaan slot PCI pada komputer untuk mempermudah instalasi. VPN server merupakan server yang digunakan untuk pelayanan jalur komunikasi SIP yang lebih aman. Penggunaan VPN server ini secara fisik menjadi satu dengan VoIP server, hanya melakukan penambahan instalasi pada VoIP server agar mampu bekerja sebagai VPN server. VoIP client disini adalah PC konvensional yang telah ditambahkan softphone agar mampu melakukan registrasi ke SIP server agar dapat melakukan panggilan terhadap VoIP client yang lainnya yang telah teregister ke SIP server.
21
4.2 Diagram Jaringan
Gambar 4.1 Rancangan Jaringan VoIP Pada gambar ini menunjukan bagaimana VoIP topologi diatas bekerja. Dua buah pc yang masing-masing sudah terinstall softphone menjadi VoIP client dan saling terhubung ke dalam jaringan lokal membentuk sebuah komunikasi VoIP yang dihubungkan oleh switch dengan sebuah server Trixbox. Server Trixbox diberikan penambahan modul hardware AX-100P berfungsi sebagai gateway yang dihubungkan dengan line telepon analog PSTN (telkom) sehingga perancangan pada jaringan IP telephony atau VoIP ini dapat saling melakukan komunikasi suara dan multimedia antar client yang terhubung dalam satu jaringan atau komunikasi antara client dengan PSTN atau selular.
22
4.3 Perancangan Pada Sisi Server VoIP server menggunakan sistem operasi linux server. Penggunaan Linux disini menggunakan distributor (distro) trixbox yang khusus digunakan untuk menangani VoIP. Jenis distro ini dipilih dikarenakan atas kesetabilan dan kehandalan dari trixbox yang merupakan distro turunan dari CentOS. Proses perancangan pada sisi server ada beberapa tahap. Tahap-tahap perancangan pada sisi server bisa dilihat pada Gambar 4.2
Mulai
Instalasi
Instalasi VoIP gateway
Konfigurasi Voip Gateway Instalasi VoIP VPN server
Konfigurasi VPN Server
Pembuatan file konfigurasi
Alokasi Voip Client
i
Selesai
Gambar 4.2 Flow chart perancangan pada sisi server Proses pertama dalam perancangan server adalah instalasi Trixbox versi 2.6.0.5i386 pada PC yang dikhususkan untuk VoIP server. Kemudian dilakukan penambahan modul hardware VoIP gateway AX-100P yang akan dihubungkan dengan Line telepon PSTN (telkom). Ketika penambahan modul Gateway konfigurasi untuk panggilan menuju dari telepon analog menuju VoIP client serta panggilan
dari
VoIP
etc/asterisk/extensions.conf.
client
menuju
telepon
analog
disimpan
di
23
Pembuatan VPN server dilakukan dengan penambahan instalasi openvpn-2.0.9 agar dapat digunakan sebagai security terhadap VoIP. Implementasi security OpenVPN bekerja pada layer 2 dan 3 referensi OSI. Penggunaan versi 2.09 dikarenakan ketika tulisan ini dibuat merupakan versi terakhir yang dirilis oleh openvpn.net Setelah proses instalasi OpenVPN maka dapat dilakukan pembuatan Certificate Authority (CA) certificate dan Key dengan bantuan tools “easy-rsa”, dimana tools tersebut terdapat di /usr/share/doc/openvpn/examples. Penggunaan Certificate Authority (CA) certificate dan Key ini berfungsi sebagai kunci antara server VPN dengan client. Perancangan server VPN bisa dilihat pada Gambar 4.3
Mulai
Instalasi open VPN
Pembuatan Certivicate Autority dan key
Pembuatan Certivicate Autority dan key
Konvigurasi open VPN
Selesai
Gambar 4.3 Diagram Alir pembuatan VPN server 4.4 Perancangan pada sisi client
Perancangan pada sisi client dengan menyiapkan PC agar mampu melakukan dan menerima panggilan. Tahap – tahap perancangan ini dapat dilakukan dengan instalasi softphone , kemudian mengaktifkan softphone untuk melakukan registrasi ke server VoIP. Softphone yang dapat digunakan adalah XLite, Eye-Beam, serta Wengophone. Pada PC yang memerlukan keamanan lebih untuk melakukan panggilan, dapat ditambahkan OpenVPN client. Diagram Alir pada sisi client dapat dilihat pada Gambar 4.4
24
Mulai
Instalasi Softphone
Instalasi Softphone
Ya Tidak
Membutuhk an jaringan aman?
Instalasi VPN Client
Konfigurasi VPN client Regristrasi ke server VoIP
Deal VPN server
Regristrasi ke server VoIP vai VPN
Selesai
Gambar 4.4 Diagram alir perancangan pada sisi client 4.5 Kelebihan VoIP Pengunaan VoIP memiliki keuntungan seperti dari segi biaya, jelas lebih murah dibandingkan dengan tarif telepon analog, karena jaringan IP bersifat
25
global sehingga untuk hubungan Internasional dapat ditekan hingga 70%. Serta biaya maintenance dapat dikurangi karena voice dan data network terpisah.
4.6 Kekurangan VoIP 4.6.1 Delay Delay adalah Interval waktu saat suara mulai dikirimkan oleh pemanggil menuju penerima panggilan yang disebabkan salah satunya oleh konversi suara analog menjadi data-data digital. 4.6.2 Jitter Jitter adalah variasi yang ditimbulkan oleh delay, terjadi karena adanya perubahan terhadap karakteristik dari suatu sinyal sehingga menyebabkan terjadinya masalah terhadap data yang dibawa oleh sinyal tersebut. 4.6.3 Packet Loss Packet loss adalah hilangnya paket data yang sedang dikirimkan disebabkan karena Jitter atau karena adanya permasalahan di perangkat-perangkat jaringan seperti router atau jalur komunikasi yang terlalu padat penggunanya. 4.6.4 Keamanan VoIP berjalan pada jaringan intranet maupun internet kemungkinan data suara tersebut disadap oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab tetaplah ada, inilah yang mendasari penulis untuk fokus terhadap keamanan pada data suara voip tersebut.
26
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian di atas, dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :
1. VoIP server berperan menangani panggilan SIP dari seluruh client yang teregister kedalam server. 2. Antara VoIP client dapat saling berkomunikasi dua arah ketika sudah teregister kedalam server. 5.2 Saran Pada perancangan laporan kerja peraktek, penulis mencoba memberikan saran-saran untuk pengembangan dan perbaikan lebih lanjut seiring kebutuhan dan kemajuan teknologi: 1. Penggunaan VoIP merupakan solusi alternatif komunikasi masa depan, oleh karena itu untuk pengembangan selanjutnya dapat dilakukan analisis performansi VoIP dengan VoIP monitoring. 2. Sistem ini dapat dikembangkan dengan jaringan internet sehingga
komunikasi akan lebih murah.
27
DAFTAR PUSTAKA [1]
Purbo, Onno W, 2007. VoIP Rakyat Cikal Bakal Telkom Rakyat. Bandung: Ganesha
[2] [3]
http//id.wikipedia.org./wiki/voice_over_ip Junior.
2007.
Voice
over
Internet
Protokol
:
Tersedia
:
http//www.acehforum.or.id [4]
Septianka.
2007.
Telepon
Murah
Dengan
VoIP
:
Tersedia
http//septianka.web.ugm.ac.id/ [5]
Situs resmi PT.Perkebunan Nusantara III Medan www.ptpn3.co.id/
:
28