1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era Globalisasi merupakan zaman dimana dunia menjadi sempit dan batasbatas geografis yang memisahkan su...
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era Globalisasi merupakan zaman dimana dunia menjadi sempit dan batasbatas geografis yang memisahkan suatu negara seakan-akan menjadi tak terlihat. Teknologi merupakan salah satu aspek yang mempunyai peran penting dalam menciptakan lahirnya globalisasi tersebut. Teknologi pula mendorong arus data dan informasi amat berkembang cepat. Hal itulah yang menjadikan suatu instansi atau perusahaan baik pemerintahan maupun swasta membutuhkan suatu sistem untuk mengolah data yang ada dengan harapan data tersebut dapat menghasilkan output informasi untuk pengambilan keputusan. Suatu sistem sangat diperlukan dalam suatu instansi atau lembaga. Dilihat dari pengertiannya sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai suatu kesatuan (Agus Mulyanto, 2009, hal. 1). Oleh karena itu dibutuhkannya suatu sistem informasi dalam suatu perusahaan dapat menjadikan solusi terhadap data-data agar dapat diintegrasikan dan menghasilkan informasi yang mendukung tercapainya tujuan instansi/lembaga tersebut. Bila melihat kondisi saat ini pun sudah tidak asing bagi perusahaan untuk mengintegrasikan sistem informasi dalam suatu instansinya. Akan tetapi, efektivitas belum dapat tercapai karena kebanyakan sistem tidak sesuai dengan kondisi yang ada di instansi tersebut. Oleh karena itu, tujuan dibentuknya suatu sistem informasi yang mengolah data-data didalamnya yakni sistem yang dibangun dapat menjadi solusi bagi suatu instansi dan juga efektivitas kerja karyawan dapat tercapai. Kementerian Agama Republik Indonesia merupakan sebuah instansi yang menangani kegiatan dan kehidupan seluruh umat beragama di Indonesia. Dalam instansi Kementrian Agama tersebut terdapat lembaga yang dibangun ditiap provinsi yakni Kantor Wilayah yang tersebar diseluruh provinsi tanah air. 1
2 Didalamnya terdapat beberapa bidang-bidang yang yakni bidang Urusan Agama Islam, Penyelenggaraan Haji, Zakat, dan Wakaf, Mapenda, Pekapontren, Penamas, dan Bagian Tata Usaha. Setelah melalui observasi pada instansi terkait ada beberapa hal yang ditangani bidang Perencanaan dan Informasi Keagamaan yang merupakan salah satu subbidang pada Bagian Tata Usaha, yakni pengelolaan informasi madrasah. Pengelolaan informasi tersebut dilakukan pada tingkat Ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah dan dilakukan pada setiap tahun. Selain itu, arsip-arsip datanya pun sudah dibukukan dalam satu buku. Namun pada instansi tersebut belum tersedia sistem informasi yang berfungsi sebagai pengolah data madrasah sebagai suatu sistem yang mempunyai fungsi menyimpan arsip data madrasah, informasi madrasah se-Jawa Barat dan juga pelaporan data yang dipergunakan sebagai rujukan Kantor Wilayah untuk pengembangan madrasah di Jawa Barat. Adapun sistem informasi pengolah data tersebut akan dikembangkan sehingga fungsi sistem informasi pengolah data tadi dapat digunakan sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, pada laporan kerja praktik ini akan dikembangkan sebuah “Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah se-Jawa Barat dengan studi kasus pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat”. 1.2 Perumusan Masalah Dari latar belakang permasalahan tersebut, maka dirumuskan masalah yakni sebagai berikut : 1. Bagaimana membangun Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah sehingga dapat membantu pengarsipan data madrasah, informasi madrasah, dan juga laporan yang dihasilkan dari pengolahan data madrasah tersebut? 2. Apakah Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah akan memenuhi kebutuhan instansi terkait?
3 1.3 Batasan Masalah Pengembangan ini memiliki batasan/ ruang lingkup yang mencakup : 1. Pembuatan Sistem Informasi untuk proses pengolahan data Madrasah Aliyah yang berbasiskan web. 2. Pembuatan database dalam format MySQL untuk mendukung pengasipan data Madrasah Aliyah. 3. Pembuatan profil data Madrasah se-Jawa Barat sebagai sumber informasi yang dapat dipublikasikan kepada masyarakat luas. 4. Pembuatan laporan setiap Madrasah Aliyah yang akan dipergunakan Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat dalam pengambilan keputusan. 1.4 Tujuan Kerja Praktik Tujuan dari kerja praktik ini adalah untuk : 1. Mempermudah bagian staff baik pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat dan juga pada Madrasah terkait dalam pengolahan data Madrasah Aliyah. 2. Menganalisa,
merancang
dan
mengembangkan
sistem
informasi
pengolahan data Madrasah Aliyah dengan harapan dapat dipergunakan dalam pendataan madrasah yang ada di Jawa Barat. 3. Menyempurnakan sistem yang sudah berjalan dengan proses yang terkomputerisiasi
sehingga
efektivitas
pekerjaan
dalam
pendataan
Madrasah Aliyah lebih tercapai. 4. Menyajikan informasi yang memenuhi kebutuhan Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat khususnya mengenai pendataan Madrasah Aliyah.
4 1.5 Metodologi Kerja Praktik Metode yang dipergunakan dalam pengumpulan data menggunakan metode antara lain : 1. Wawancara Dalam hal ini penulis melakukan wawancara terkait dengan proses pengolahan data madrasah kepada staff sub bagian Perencanaan dan Informasi Keagamaan. 2. Observasi Penulis melakukan pengamatan terhadap sistem yang berjalan dengan mempelajari cara kerja sistem pengolahan data madrasah tersebut. 3. Studi Pustaka Penulis mencari bahan-bahan sebagai landasan teori dalam perancangan sistem informasi pengolahan data tersebut. 4. Pengumpulan dokumen Data-data sample Madrasah Aliyah se-Jawa Barat yang berkaitan dengan proses pengolahan data madrasah dikumpulkan sebagai referensi. Adapun metode pengembangan perangkat lunak yang dikembangkan dalam membuat Sistem Informasi ini adalah dengan menggunakan metode prototype. Alasan menggunakan metode tersebut dikarenakan klien dalam hal ini, Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat hanya memberikan gambaran umum tentang sistem yang ada. Disisi lain, penggunaan metode prototype akan dapat mempercepat proses pembuatan perangkat lunak yang ada dalam mendukung Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah. 1.6 Sistematika Penyusunan Adapun sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan kerja praktik ini adalah : BAB I Pendahuluan Bab ini menjelaskan tentang latar belakang dan perumusan masalah yang menjadi topik pilihan penulis, batasan masalah, tujuan kerja praktik,
5 metodologi
yang
dipergunakan
dalam
pengumpulan
data
dan
pengembangan perangkat lunak. BAB II Landasan Teori Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang digunakan, seperti penjelasan mengenai pengertian sistem, data dan informasi, konsep dasar sistem informasi, perancangan sistem informasi, basis data (database), dan PHP (Personal Home Page). BAB III Tinjauan Umum Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat Bab ini berisi tentang tinjauan instansi terkait yang menjadi objek kerja praktik meliputi profil instansi, struktur organisasi dan deskripsi kerja pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat. BAB IV Analisis dan Perancangan Bab ini menjelaskan tentang analisa pengolahan data madrasah aliyah yang sudah ada sampai pada usulan sistem informasi yang hendak dibangun, perancangan sistem informasi pengolahan data madrasah aliyah berupa data flow diagram, kamus data, entity relationship diagram, struktur chart, perancangan tabel dan perancangan antarmuka. BAB V Implementasi Sistem Bab ini berisi mengenai implementasi dari Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah. BAB VI Penutup Bab ini berisi tentang uraian tentang kesimpulan yang didapat dari proses pengembangan Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah, serta saran yang diberikan penulis berikan apabila sistem ini hendak dikembangkan lebih lanjut.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Dalam
memahami
sistem
informasi,
akan
lebih
mudah
dalam
mendefinisikannya satu persatu. Definisi sistem akan sangat beragam bila dilihat dari berbagai pendekatan. Menurut Lucas (1992) : Sistem adalah suatu pengorganisasian yang saling berinteraksi, saling tergantung dan terintegrasi dalam kesatuan variabel atau komponen. Disisi lain menurut Jogiyanto (1990), terdapat dua kelompok pendekatan dalam memahami suatu sistem, yaitu menekankan pada prosedur dan komponen ataupun elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk mencapai sasaran tertentu. Makna prosedur tersebut yakni urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya. Sedangkan pendekatan yang menekankan pada komponen mendefinisikan sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 2.2 Data dan Informasi Untuk memahami pengertian dari informasi tentu saja perlu diketahui pengertian dari data, karena data merupakan sumber dari informasi. Synaski dan Pulschen (1995) menyatakan bahwa data adalah fakta mentah (dapat berupa angka, huruf, karakter khusus) yang menyampaikan sedikit arti. Agar data-data yang terkumpul menjadi berarti dan memberi manfaat, maka data-data tersebut perlu diproses lebih lanjut. Hal ini digambarkan oleh Jogiyanto dalam sebuah 6
7 siklus, siklus ini disebut siklus pengolahan data (data processing life style). Data
Diolah
Informasi
INPUT
MODEL
OUTPUT
Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data Dapat disimpulkan bahwa output akhir dari pengolahan suatu data yakni informasi. Informasi tersebut akan dikatakan berharga jika informasi tersebut mempengaruhi proses pengambilan keputusan lebih baik. Dan pernyataan ini pun sesuai menurut Synaski dan Pulschen (1995) yang mengatakan bahwa informasi adalah pemrosesan data yang tampak dalam konteks untuk menyampaikan arti kepada orang lain. Dalam menilai suatu informasi ada baiknya menilai keabsahan suatu informasi. Ada 3 hal yang mempengaruhi kualitas informasi tersebut, yaitu : –
Akurat (accurate) Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat disini berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
–
Tepat pada waktunya (timeliness) Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, dengan kata lain informasi yang tidak up to date tak akan diperlukan lagi.
–
Relevan (relevance) Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Hal ini disebabkan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi Telah diketahui bahwa informasi merupakan salah satu sumber daya yang sangat diperlukan bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Untuk
8 mendapatkan informasi tersebut perlu adanya sebuah sistem yang mengolah data menjadi sebuah informasi yang berharga. Sistem tersebut disebut dengan information processing system atau lebih dikenal dengan sistem informasi (Information System). Menurut sumber yang diambil dari buku Accounting Information System, sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada pemakai (Gelinas, et al 1990). Berbeda dengan Turban, et al (1999) dalam buku Information Technology for Management Making Connection for Strategic Advantages mendefinisikan sistem informasi sebagai sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri atas manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan. Dikarenakan komponen sistem informasi terdiri atas komponen manusia dan teknologi maka sistem informasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sistem informasi manual dan sistem informasi berbasis komputer atau lebih dikenal dengan Computer Based Information System (CBIS). 2.3.1 Komponen Sistem Informasi John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang dikenal dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block), dan blok kendali (controls block). Pernyataan ini dikutip dari
9 buku Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis berbasis desktop dan web. Berikut ini adalah gambar dari blok sistem informasi yang berinteraksi. Pemakai
Pemakai Input
Pemakai
Teknologi
Model
Output
Dasar data
Kendali
Pemakai
Pemakai Pemakai Gambar 2.2 Blok Sistem Informasi yang berinteraksi •
Blok masukan (input block) Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
•
Blok model (model block) Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
•
Blok output (output block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
•
Blok teknologi (technology block) Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Pada blok ini terdapat 3
10 komponen utama, yaitu teknisi (brainware dan humanware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware). •
Blok basis data (database block) Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak yang disebut DBMS (Database Management System).
•
Blok kontrol (control block) Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Sehingga pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun diatasi.
2.3.2 Kemampuan Sistem Informasi Efraim Turban, McCean, dan James Waterbe dalam bukunya Information Technology for Management Making Connection for Strategic Advantages, yang dikutip dari buku Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi menyebutkan kemampuan sistem informasi sebagai berikut : •
Melakukan komputasi numerik bervolume besar dengan kecepatan tinggi.
•
Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah dan cepat.
•
Menyimpan informasi dalam jumlah yang besar dalam ruang yang kecil, tetapi mudah diakses.
11 •
Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak diseluruh dunia dengan cepat dan murah.
•
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok pada suatu lokasi.
•
Menyajikan informasi dengan jelas yang menggugah pikiran manusia.
•
Mengotomatisasikan proses-proses bisnis yang semi otomatis dan tugastugas yang dikerjakan secara manual.
•
Mempercepat pengetikan dan penyuntingan.
•
Melaksanakan hal-hal diatas jauh lebih murah daripada apabila dikerjakan secara manual.
2.3.3 Pengembangan Sistem Informasi Proses bisnis yang berjalan didalam organisasi semakin lama semakin berkembang dan proses transaksi yang ada pun semakin rumit. Dalam hal ini, organisasi tersebut tidak hanya bisa mengandalkan pemrosesan transaksi secara tradisional. Namun akan menjadi keharusan bagi organisasi tersebut untuk melakukan pengembangan sistem informasi. 2.3.3.1 SDLC (System Development Life Cycle) Pengembangan sistem informasi merupakan proses atau prosedur yang harus diikuti untuk melaksanakan seluruh langkah dalam menganalisis, merancang, mengimplementasikan, dan memelihara sistem informasi. Proses pengembangan ini dikenal dengan daur hidup pengembangan sistem atau SDLC (System Development Life Cycle). SDLC yang terkenal adalah model klasik yang biasa disebut dengan model waterfall (Agus Mulyanto, 2009, hal. 243).
12
Analisis
Desain
Pengkodean
Pengujian
Gambar 2.3 SDLCwaterfall menurut Roger Pressman
Analisis Kebutuhan Desain Sistem Implementasi & Pengujian Unit Pengujian Sistem Perawatan Gambar 2.4 SDLC waterfall menurut Sommerville Meskipun dalam kedua gambar tersebut menggunakan istilah yang berbeda dalam menjelaskan tahapan pengembangan sistem informasi, namun pada dasarnya sama. Fase-fase pengembangan sistem informasi tersebut meliputi : –
Analisis Kebutuhan, tahapan ini merupakan tahap pengumpulan kebutuhan sistem yang akan dikembangkan. Setelah kebutuhan sistem (requirement system) didefinisikan, maka proses yang akan dilakukan selanjutnya adalah proses analisis kebutuhan sistem.
–
Desain Sistem merupakan proses merancang atau mendesain sistem berdasarkan hasil analisis pada sistem. Dalam hal ini proses desain dapat menggunakan beberapa alat (tools) seperti Diagram Konteks (Context Diagram), DFD (Data Flow Diagram), ERD (Entitiy Relationship Diagram) dan STD (State Transaction Diagram).
13 –
Implementasi dan Pengujian Unit, pada proses tersebut dilakukan proses coding yakni membuat kode program dari hasil desain sistem yang telah dibuat. Sehingga, dapat mengintegrasikan program dan data menjadi suatu kesatuan dalam bentuk software yang disimpan pada perangkat keras (hardware).
–
Pengujian Sistem merupakan tahapan yang dilakukan setelah proses coding. Tujuan tahapan ini adalah menguji logika-logika pada perangkat lunak tersebut dan fungsi internal yang ada, serta mencari kemungkinan kesalahan program.
–
Perawatan
(Maintenance),
tahapan
ini
dilakukan
dalam
rangka
pemeliharaan dan perawatan sistem yang telah dibuat. 2.3.3.2 Prototype Model Model prototype merupakan model yang tergolong singkat dalam pengembangan suatu sistem informasi. Oleh sebab itu, model prototype sering digunakan untuk membangun sistem informasi dikarenakan klien hanya memberikan informasi yang bersifat umum mengenai sistem yang akan dibuat. Dalam membangun model prototype ini, langkah pertama yang harus dilakukan yaitu pengumpulan kebutuhan. Pada langkah ini, seorang pengembang (developer) dapat bertemu dengan klien untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan yang diketahui dan gambaran-gambaran sistem yang akan dikembangkan. Langkah kedua yaitu melakukan perancangan secara cepat dan sederhana yang akan dijadikan dasar pembuatan prototype. Langkah terakhir, klien dapat mengevaluasi prototype tersebut untuk menemukan kekurangan-kekurangan yang ada untuk kemudian menentukan kebutuhan-kebutuhan berikutnya yang sifatnya lebih khusus.
14 Listen to customer
Customer test-drives mock up
Build/ revise mock up
Gambar 2.5 Model Prototype (Pressman, 2001) 2.4 Perancangan Sistem Informasi Untuk dapat mengembangkan sistem informasi yang berkualitas, diperlukan prosedur-prosedur perancangan sesuai dengan sistem pengembangan sistem informasi. Perancangan terdiri dari dua aktivitas utama, yaitu perancangan perangkat keras meliputi perancangan arsitektur dan perancangan perangkat lunak yang meliputi gambaran aliran atau prosedur sistem berupa bagan alir (flowmap), perancangan database yang digambarkan dengan ERD dan perancangan aliran data berupa DFD. 2.4.1 Flowmap (Bagan Alir) Menurut sumber yang diambil dari situs Wikipedia, flowmap atau bagan alir adalah gabungan dari sebuah peta dan flowchart yang menunjukkan pergerakan suatu objek satu ke objek lainnya. Bagan ini dapat menunjukan aliran di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Flowmap ini berfungsi untuk memodelkan masukan, keluaran, proses maupun transaksi dengan menggunakan simbol-simbol tertentu yang sudah dibakukan oleh ANSI (American National Standard Institute). Adapun simbol-simbol yang sering digunakan dalam flowmap dapat dilihat pada tabel berikut ini:
15 Tabel 2.1 Simbol dan Keterangan Flowmap Simbol
Deskripsi Simbol yang digunakan untuk menunjukkan awal atau akhir dari suatu proses. Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual mekanik atau komputer.
Menunjukkan pekerjaan manual
Menunjukkan multi dokumen
Pengarsipan Data
Menunjukkan Proses
Simbol input/output digunakan untuk mewakili data input/output Sumber : (Jogiyanto, 2001)
16 2.4.2 DFD (Data Flow Diagram) Data flow diagram adalah teknik grafik yang digunakan untuk menjelaskan aliran informasi dan transformasi data yang bergerak dari masukan data hingga ke keluaran (Mahyuzir, 1991). 2.4.2.1 Komponen-komponen DFD Berikut ini adalah komponen-komponen DFD yang diambil dari beberapa sumber, diantaranya :
Gambar 2.6 Komponen DFD menurut Yourdon dan De Marco
Gambar 2.7 Komponen DFD menurut Gane dan Sarson
2.4.2.2 Komponen Terminator / Entitas Luar Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan. Terminator dikenal juga dengan nama entitas luar (external entity). Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi di luar kendali sistem yang sedang dibuat modelnya. Terdapat dua jenis terminator : 1. Terminator Sumber (source) : merupakan terminator yang menjadi sumber. 2. Terminator Tujuan (sink) : merupakan terminator yang menjadi tujuan data /informasi sistem.
17
Gambar 2.8 Terminator tujuan dan terminator sumber 2.4.2.3 Komponen Proses Komponen
proses
menggambarkan
bagian
dari
sistem
yang
mentransformasikan input menjadi output. Proses diberi nama untuk menjelaskan proses apa yang sedang atau dilaksanakan. Pemberian nama proses dilakukan dengan menggunakan kata kerja transitif (kata kerja yang membutuhkan obyek), seperti Menghitung Gaji, Mencetak KRS, Menghitung Jumlah SKS. Ada empat kemungkinan yang dapat terjadi dalam proses input yang menghasilkan suatu output, yaitu :
Gambar 2.9 Kemungkinan Input dan Output 2.4.2.4 Komponen Data Store Komponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data dan diberi nama dengan kata benda jamak, misalnya Mahasiswa, Dosen, Karyawan. Data store ini biasanya berkaitan dengan penyimpanan-penyimpanan, seperti file atau database yang berkaitan dengan penyimpanan secara
18 komputerisasi, misalnya file disket, file harddisk, file pita magnetik. Data store juga berkaitan dengan penyimpanan secara manual seperti buku alamat, file folder, dan agenda. Alur data yang menghubungkan data store dengan suatu proses mempunyai pengertian sebagai berikut : •
Alur data dari data store, yang berarti sebagai pembacaan atau pengaksesan satu paket tunggal data, lebih dari satu paket data, sebagian dari satu paket tunggal data, atau sebagian dari lebih dari satu paket data untuk suatu proses.
•
Alur data ke data store, yang berarti sebagai pengupdatean data, seperti menambah satu paket data baru atau lebih, menghapus satu paket atau lebih, atau mengubah/memodifikasi satu paket data atau lebih.
Gambar 2.10 Alur data dari data store dan alur data ke data store 2.4.2.5 Komponen Alur Data (Data Flow) Suatu data flow digambarkan dengan anak panah, yang menunjukkan arah menuju ke dan keluar dari suatu proses. Alur data ini digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau paket data/informasi dari satu bagian sistem ke bagian lainnya. Ada 4 konsep yang ada didalam penggambaran alur data, yaitu : •
Konsep Paket Data (Packets of Data) Apabila dua data atau lebih mengalir pada sumber yang sama maka dianggap sebagai satu alur data tunggal, karena data itu mengalir bersama
19 dalam satu paket.
Gambar 2.11 Konsep Paket Data •
Konsep Alur Data Menyebar (Diverging Data Flow) Alur data menyebar ditunjukkan dengan sejumlah tembusan paket data yang berasal dari sumber yang sama menuju ke tujuan yang berbeda. Dengan kata lain, paket data yang kompleks dibagi menjadi beberapa elemen data yang dikirim ke tujuan yang berbeda.
Gambar 2.12 Konsep Data Menyebar •
Konsep Alur Data Mengumpul (Converging Data Flow) Apabila ada beberapa alur data yang berbeda sumber menuju ke tujuan yang sama.
20
Gambar 2.13 Konsep Data Mengumpul •
Konsep Sumber atau Tujuan Alur Data Semua alur data minimal harus mempunyai satu proses.
Gambar 2.14 Konsep sumber atau tujuan alur data 2.4.2.6 Levelisasi DFD DFD dapat dipartisi ke dalam tingkat–tingkat yang merepresentasikan aliran informasi yang bertambah dan fungsi ideal. Tingkatan–tingkatan yang ada pada DFD, yaitu: 1. Diagram Konteks Diagram
konteks
menggambarkan
ruang
lingkup
sistem
untuk
memberikan pandangan umum sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD. 2. Diagram Zero Tingkat yang lebih vawah dari diagram konteks adalah diagram zero atau DFD level 0. diagram zero menggambarkan proses–proses utama dari sistem.
21 3. Diagram Level n Diagram level n adalah hasil dekomposisi dari diagram zero. Diagram level n menjelaskan prosese secara lebih terperinci. Diagram level 1 merupakan turunan langsung dari diagram zero, artinya diagram level 1 berada satu tingkat lebih rendah dari diagram zero. Apabila diagram level 1 ini diuraikan lagi, maka akan terbentuk diagram level 2, dan seterusnya. 2.4.3 ERD (Entity Relationship Diagram) ERD merupakan komponen – komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang dilengkapi atribut – atribut yang mempresentasikan sebuah fakta (Fathansyah, 2002, hal. 65). Teknik Entity Relationship Diagram biasa digunakan untuk mengembangkan inisial dari desain basis data. 2.4.3.1 Komponen-komponen dalam ERD Berikut ini komponen-komponen yang ada dalam Entity Relationship Diagram (ERD) yang digambarkan pada tabel berikut. Tabel 2.2 Simbol dan deskripsi dalam ERD Simbol
Deskripsi Menunjukkan entitas yang berhubungan dengan sistem
Menunjukkan atribut yang dimiliki oleh entitas
Menunjukkan relasi antar entitas
22 Menunjukkan link
2.4.3.2 Kardinalitas / Derajat Relasi Hubungan antarentitas ditandai pula oleh derajat kardinalitas. Fungsi dari derajat kardinalitas ini adalah untuk menentukan entitas kuat dan entitas lemah. Empat jenis kardinalitas atau derajat relasi tersebut, yaitu : 1. Relasi satu menuju satu (One to One) Setiap anggota entitas pertama hanya bisa dipetakan kesatu elemen dari entitas kedua dan sebaliknya. Notasi kardinalitas ini dilambangkan dengan 1:1. Contoh : satu Mahasiswa mempunyai satu NIM. 2. Relasi satu menuju banyak (One to Many) Setiap anggota entitas pertama boleh dipetakan pada beberapa elemen dari entitas kedua. Notasi tersebut dilambangkan dengan 1:M. Contoh: Satu jurusan mempunyai banyak mahasiswa. 3. Relasi banyak ke satu (Many to One) Beberapa anggota entitas pertama boleh dipetakan ke satu elemen yang sama dari entitas kedua. Notasi tersebut dilambangkan dengan 1:M. Contoh: Dalam perundang-undangan Indonesia setiap penduduk hanya boleh memeluk satu agama. 4. Relasi banyak ke banyak (Many to Many) Beberapa anggota entitas pertama boleh dipetakan lebih dari satu pada elemen entitas kedua dan sebaliknya. Notasinya dilambangkan dengan M:M atau M:N. Contoh: Pada sistem pengajaran di Perguruan Tinggi setiap mahasiswa dapat mengambil mata kuliah lebih dari satu dan setiap mata kuliah dapat diambil oleh lebih dari satu mahasiswa.
23 2.4.4 Normalisasi Proses normalisasi merupakan proses pengelompokkan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entitas dan relasinya. Dalam proses normalisasi juga membutuhkan beberapa tahap sebelum nantinya akan diimplementasikan dalam program. Tahap-tahap normalisasi adalah : 1. Bentuk tidak normal Bentuk tidak normal adalah suatu bentuk dimana semua data dikumpulkan apa adanya tanpa mengikuti aturan-aturan tertentu. 2. Bentuk normal pertama Suatu bentuk dimana data dikumpulkan menjadi satu field yang sifatnya tidak akan berulang dan tiap field hanya mempunyai satu pengertian. 3. Bentuk normal kedua Bentuk normal kedua ini adalah yang memenuhi syarat-syarat yakni : a. Sudah memenuhi kriteria sebagai bentuk normal pertama. b. Field yang bukan kunci tergantung secara fungsi pada kunci primer. 4. Bentuk normal ketiga Bentuk normal ketiga memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : a. Relasi antar file sudah merupakan bentuk normal kedua. b. Field yang bukan kunci tergantung secara fungsi pada kunci primer. 2.5 Basis Data (Database) 2.5.1 Definisi Database merupakan kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file yang lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan satu perusahaan, instansi dalam batasan tertentu (Ir. Hartanto Kristanto, 2004, hal. 3). Model data yang dibentuk bisa berbasis objek, record atau lainnya. Perancangan model data ini sudah didukung oleh paket-paket program yang ada
24 dalam Database Management System ( DBMS ). Dukungan yang diberikan adalah Data Definition Language ( DDL ) untuk mendefinisikan struktur data, dan Data Manipulation Language ( DML ) untuk pengelolaan data (operator). 2.5.2 Kegunaan Database Penyusunan suatu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data, diantaranya yaitu : a. Redundansi dan Inkonsistensi Data Penyimpanan dibeberapa tempat untuk data yang sama ini disebut sebagai redundansi dan mengakibatkan pemborosan ruang penyimpanan dan biaya untuk mengakses jadi lebih tinggi. Disisi lain penyimpanan data yang berulang-ulang dibeberapa file dapat mengakibatkan inkonsistensi (tidak konsisten). Sehingga data yang dimiliki suatu database bisa dikatakan tidak valid karena datanya banyak dan terduplikasi. b. Kesulitan dalam pengaksesan data Ketika dalam suatu instansi perusahaan tidak memiliki suatu DBMS (Database Management System) mengakibatkan kesulitan dalam mencari dan mengambil suatu data yang akan dipergunakan dikarenakan data yang begitu banyak dan hanya dilakukan dengan proses manual. c. Banyak pemakai (multiple user) Salah satu alasan database dibangun karena nantinya data tersebut digunakan oleh banyak orang dalam waktu yang berbeda, diakses oleh program yang sama tetapi berbeda orang dan waktu. d. Masalah keamanan (security) Tidak setiap pemakai diperbolehkan untuk mengakses semua data. Masalah keamanan ini berkenaan dengan akses data dan privacy dalam suatu informasi. Dalam suatu database hal tersebut dapat diatur, sehingga orang-orang yang berkepentingan saja yang dapat mengakses data tersebut.
25 e. Masalah integritas (kesatuan) Database berisi file-file yang saling berkaitan, masalah utama adalah bagaimana kaitan antara file tersebut terjadi. Meskipun kita mengetahui bahwa file A berkaitan dengan file B, namun secara teknis maka ada field kunci yang mengaitkan kedua file tersebut. 2.5.3 SQL (Structured Query Language) SQL biasa dibaca SEQUEL merupakan standar yang digunakan untuk mengakses basis data relasional. Standar SQL mula-mula didefinisikan oleh ISO (International Standard Organization) dan ANSI (the American National Standards Institute), yang dikenal dengan sebutan SQL86. Seiring dengan perjalanan waktu, sejumlah standar telah ditetapkan. Saat ini banyak perangkat lunak basis data yang menggunakan SQL sebagai subbahasa untuk mengakses data. Beberapa diantaranya adalah DB2, Ingres, Informix, ORACLE, Microsoft Access, MySQL, PostgreSQL, Rdb, Sybase. Dilihat dari fungsinya SQL tidak hanya melakukan query (memperoleh data) saja. Namun terdapat beberapa fungsi SQL lain yang dibagi kedalam tiga kelompok, yaitu : •
DDL (Data Definition Language) atau bahasa pendefinisian kata DDL ini merupakan perintah-perintah yang berkaitan dengan penciptaan atau penghapusan objek seperti tabel dan indeks dalam basis data. DDL ini mencakup CREATE TABLE, CREATE INDEX, ALTER TABLE, DROP TABLE, DROP VIEW, dan DROP INDEX.
•
DML (Data Manipulation Language) atau bahasa pemanipulasian data DML mencakup perintah-perintah yang digunakan untuk memanipulasi data. Misalnya untuk menambahkan data (INSERT), memperoleh data (SELECT), mengubah data (UPDATE), dan menghapus data (DELETE).
26 •
DCL (Data Control Language) atau bahasa pengendali data DCL adalah kelompok perintah yang dipakai untuk melakukan otorisasi terhadap pengaksesan data dan pengalokasian ruang. Disini yang termasuk dalam kategori DCL yaitu pernyataan-pernyataan GRANT, REVOKE, COMMIT, ROLLBACK.
2.5.4 MySQL Menurut sumber yang diambil dari situs Wikipedia, MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya yakni, SQL (Structured Query Language). Disisi lain MySQL pun memiliki beberapa keistimewaan dibandingkan basis data lainnya, diantaranya : a. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi. b. Perangkat lunak sumber terbuka. MySQL didistribusikan sebagai perangkat lunak sumber terbuka, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis. c. Multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik. d. Performance tuning, MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu. e. Ragam tipe data. MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya,
27 seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain. f. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query). g. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi. h. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya. 2.5.4.1 Tipe-tipe data MySQL Dalam merancang suatu database diperlukan pengetahuan tentang tipe data dalam suatu database. Dengan memahami jenis tipe data tersebut, kapasitas tipe data maka hasil rancangan database akan lebih efisien. Berikut ini adalah tipe data yang didukung MySQL yang diambil dari buku Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis berbasis Desktop dan Web. •
Data Numerik MySQL dapat menerima masukan berupa angka-angka yang dibagi atas integer (angka tanpa pecahan) dan floating-point (angka dengan pecahan). Berikut ini adalah tipe data numerik yang ada pada MySQL, diantaranya : TINYINT, SMALLINT, MEDIUMINT, INT, BIGINT, FLOAT, DOUBLE, DECIMAL.
•
Data Karakter atau String Data tersebut merupakan deretan huruf yang membentuk kata yang diapit oleh tanda petik (“) atau tanda petik ganda (“ ”). Tipe data string yang ada pada MySQL, yakni : CHAR, VARCHAR, TINYTEXT, TEXT,
28 MEDIUMTEXT, LONGTEXT, ENUM, SET. •
Data Waktu Data waktu merupakan data yang berisi tanggal (date) dan jam (time) misalnya “2001-10-15” untuk tanggal dengan format YYYY-MM-DD dan “12:45:15” untuk jam dengan format hh:mm:ss. Tipe data waktu didalam MySQL adalah DATE, TIME, DATETIME, TIMESTAMP, YEAR.
•
Data Kosong (NULL) NULL berarti kosong atau tidak diisi data atau bisa juga berarti data yang tidak jelas, ataupun data yang hilang.
2.6 PHP (Personal Home Page) PHP adalah bahasa server side programming yang ampuh untuk membuat halaman web yang dinamis dan interaktif. PHP dikembangkan pertaman kali pada tahun 1995 oelh Rasmus Lerdorf yang merupakan anggota grup Apache, dan pertama kali didesain sebagai alat tracking pengunjung website Lerdorf. PHP dikembangkan sepenuhnya untuk bahasa skrip side server programming serta bersifat open source sehingga dapat dikembangkan oleh siapa saja lalu digabungkan dengan berbagai server yang berbeda-beda platform. Disisi lain PHP mempunyai kemampuan dapat mengakses basis data dan diintegrasikan dengan HTML. Contoh terkenal dari aplikasi PHP adalah phpBB dan MediaWiki. PHP pun sebenarnya dapat dijadikan alternatif lain dalam memilih script yang support terhadap server side technology, seperti ASP.NET/C#/VB.NET Microsoft, Cold Fusion Macromedia, JSP/ Java Sun Microsystem, ataupun CGI/Perl. PHP merupakan bahasa pemrograman yang semakin popular, karena memiliki kelebihan diantaranya : •
Mudah dibuat dan dijalankan.
•
Mampu berjalan pada webserver dengan sistem operasi yang berbedabeda. PHP mampu berjalan pada sistem operasi UNIX/LINUX, Windows,
29 Macintosh. •
PHP bersifat open source dan bisa didapatkan dengan gratis.
•
Dapat berjalan pada webserver yang berbeda-beda, seperti : Microsoft Personal Web Server, Apache, IIS, Xitami, dan lain-lain.
•
Scriptnya dapat diembedded pada tag HTML. Contoh script yang ditulis dalam PHP :
Hello World" ; echo "Halo Dunia" ; ?> Contoh script yang diembedded dalam tag HTML :
BAB III TINJAUAN UMUM KEMENTERIAN AGAMA KANTOR WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT 3.1 Profil Instansi Berdasarkan PP Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, yang telah disempurnakan dengan PP Nomor 62 Tahun 2005 Pasal 63. Kementerian
Agama
mempunyai
tugas
membantu
Presiden
dalam
menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang keagamaan. 3.1.1 Sejarah Kementerian Agama Bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius. Hal tersebut tercermin baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam kehidupan bernegara. Di lingkungan masyarakat-terlihat terus meningkat kesemarakan dan kekhidmatan kegiatan keagamaan baik dalam bentuk ritual, maupun dalam bentuk sosial keagamaan. Semangat keagamaan tersebut, tercermin pula dalam kehidupan bernegara yang dapat dijumpai dalam dokumen-dokumen kenegaraan tentang falsafah negara Pancasila, UUD 1945, GBHN, dan buku Repelita serta memberi jiwa dan warna pada pidato-pidato kenegaraan. Dalam pelaksanaan pembangunan nasional semangat keagamaan tersebut menjadi lebih kuat dengan ditetapkannya asas keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa sebagai salah satu asas pembangunan. Hal ini berarti bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunan nasional dijiwai, digerakkan dan dikendalikan oleh keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai nilai luhur yang menjadi landasan spiritual, moral dan etik pembangunan. Secara historis benang merah nafas keagamaan tersebut dapat ditelusuri sejak abad V Masehi, dengan berdirinya kerajaan Kutai yang bercorak Hindu di Kalimantan melekat pada kerajaan-kerajaan di pulau Jawa, antara lain kerajaan 30
31 Tarumanegara di Jawa Barat, dan kerajaan Purnawarman di Jawa Tengah. Pada abad VIII corak agama Budha menjadi salah satu ciri kerajaan Sriwijaya yang pengaruhnya cukup luas sampai ke Sri Lanka, Thailand dan India. Pada masa Kerajaan Sriwijaya, candi Borobudur dibangun sebagai lambang kejayaan agama Budha. Pemerintah kerajaan Sriwijaya juga membangun sekolah tinggi agama Budha di Palembang yang menjadi pusat studi agama Budha se-Asia Tenggara pada masa itu. Bahkan beberapa siswa dari Tiongkok yang ingin memperdalam agama Budha lebih dahulu beberapa tahun membekali pengetahuan awal di Palembang sebelum melanjutkannya ke India. Menurut salah satu sumber Islam mulai memasuki Indonesia sejak abad VII melalui para pedagang Arab yang telah lama berhubungan dagang dengan kepulauan Indonesia tidak lama setelah Islam berkembang di jazirah Arab. Agama Islam tersiar secara hampir merata di seluruh kepulauan nusantara seiring dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam seperti Perlak dan Samudera Pasai di Aceh, kerajaan Demak, Pajang dan Mataram di Jawa Tengah, kerajaan Cirebon dan Banten di Jawa Barat, kerajaan Goa di Sulawesi Selatan, keraj aan Tidore dan Ternate di Maluku, keraj aan Banjar di Kalimantan, dan lain-lain. Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia menentang penjajahan Belanda banyak raja dan kalangan bangsawan yang bangkit menentang penjajah. Mereka tercatat sebagai pahlawan bangsa, seperti Sultan Iskandar Muda, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Cut Nyak Dien, Panglima Polim, Sultan Agung Mataram, Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro, Sultan Agung Tirtayasa, Sultan Hasanuddin, Sultan Goa, Sultan Ternate, Pangeran Antasari, dan lain-lain. Pola pemerintahan kerajaan-kerajaan tersebut diatas pada umumnya selalu memiliki dan melaksanakan fungsi sebagai berikut: 1. Fungsi pemerintahan umum, hal ini tercermin pada gelar "Sampean Dalem Hingkang Sinuhun" sebagai pelaksana fungsi pemerintahan umum. 2. Fungsi pemimpin keagamaan tercermin pada gelar "Sayidin Panatagama Kalifatulah." 3. Fungsi keamanan dan pertahanan, tercermin dalam gelar raja "Senopati
32 Hing Ngalogo." Pada masa penjajahan Belanda sejak abad XVI sampai pertengahan abad XX pemerintahan Hindia Belanda juga "mengatur" pelayanan kehidupan beragama. Tentu saja "pelayanan" keagamaan tersebut tak terlepas dari kepentingan strategi kolonialisme Belanda. Dr.C. Snuck Hurgronye, seorang penasehat pemerintah Hindia Belanda dalam bukunya "Nederland en de Islam" (Brill, Leiden 1911) menyarankan sebagai berikut: "Sesungguhnya menurut prinsip yang tepat, campur tangan pemerintah dalam bidang agama adalah salah, namun jangan dilupakan bahwa dalam sistem (tata negara) Islam terdapat sejumlah permasalahan yang tidak dapat dipisahkan hubungannya dengan agama yang bagi suatu pemerintahan yang baik, sama sekali tidak boleh lalai untuk mengaturnya." Pokok-pokok kebijaksanaan pemerintah Hindia Belanda di bidang agama adalah sebagai berikut: 1. Bagi golongan Nasrani dijamin hak hidup dan kedaulatan organisasi agama dan gereja, tetapi harus ada izin bagi guru agama, pendeta dan petugas misi/zending dalam melakukan pekerjaan di suatu daerah tertentu. 2. Bagi penduduk pribumi yang tidak memeluk agama Nasrani, semua urusan agama diserahkan pelaksanaan dan perigawasannya kepada para raja, bupati dan kepala bumiputera lainnya. Berdasarkan
kebijaksanaan
tersebut,
pelaksanaannya
secara
teknis
dikoordinasikan oleh beberapa instansi di pusat yaitu: 1. Soal peribadatan umum, terutama bagi golongan Nasrani menjadi wewenang Departement van Onderwijs en Eeredienst (Departemen Pengajaran dan Ibadah). 2. Soal pengangkatan pejabat agama penduduk pribumi, soal perkawinan, kemasjidan, haji, dan lainlain, menjadi urusan Departement van Binnenlandsch Bestuur (Departemen Dalam Negeri). 3. Soal Mahkamah Islam Tinggi atau Hofd voor Islamietische Zaken menjadi wewenang Departement van Justitie (Departemen Kehakiman). Pada masa
33 penjajahan Jepang kondisi tersebut pada dasarnya tidak berubah. Pemerintah Jepang membentuk Shumubu, yaitu kantor agama pusat yang berfungsi sama dengan Kantoor voor Islamietische Zaken dan mendirikan Shumuka, kantor agama karesidenan, dengan menempatkan tokoh pergerakan Islam sebagai pemimpin kantor. Penempatan tokoh pergerakan Islam tersebut merupakan strategi Jepang untuk menarik simpati umat Islam agar mendukung cita-cita persemakmuran Asia Raya di bawah pimpinan Dai Nippon. Secara filosofis, sosio politis dan historis agama bagi bangsa Indonesia sudah berurat dan berakar dalam kehidupan bangsa. Itulah sebabnya para tokoh dan pemuka agama selalu tampil sebagai pelopor pergerakan dan perjuangan kemerdekaan baik melalui partai politik maupun sarana lainnya. Perjuangan gerakan kemerdekaan tersebut melalui jalan yang panjang sejak jaman kolonial Belanda sampai kalahnya Jepang pada Perang Dunia ke II. Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada masa kemerdekaan kedudukan agama menjadi lebih kokoh dengan ditetapkannya Pancasila sebagai ideologi dan falsafah negara dan UUD 1945. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa yang diakui sebagai sumber dari sila-sila lainnya mencerminkan karakter bangsa Indonesia yang sangat religius dan sekaligus memberi makna rohaniah terhadap kemajuankemajuan yang akan dicapai. Berdirinya Departemen Agama pada 3 Januari 1946, sekitar lima bulan setelah proklamasi kemerdekaan kecuali berakar dari sifat dasar dan karakteristik bangsa Indonesia tersebut di atas juga sekaligus sebagai realisasi dan penjabaran ideologi Pancasila dan UUD 1945. Ketentuan juridis tentang agama tertuang dalam UUD 1945 BAB E pasal 29 tentang Agama ayat 1, dan 2: 1. Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa; 2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu.Dengan demikian agama telah menjadi bagian dari sistem kenegaraan sebagai hasil konsensus nasional dan konvensi
34 dalam_praktek kenegaraan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. 3.1.2 Tempat dan Kedudukan Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat bertempat di Jalan Jend. Sudirman No. 644 Bandung. 3.1.3 Visi dan Misi Kementerian Agama Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2010 visi Kementerian Agama adalah “ Terwujudnya masyarakat Indonesia yang TAAT BERAGAMA, RUKUN, CERDAS, MANDIRI DAN SEJAHTERA LAHIR BATIN ”. Sedangkan misi Kementerian Agama yang didasarkan pada Keputusan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2010 yakni sebagai berikut : a.
Meningkatkan kualitas kehidupan beragama.
b. Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama. c.
Meningkatkan kualitas raudhatul athfal, madrasah, perguruan tinggi agama, pendidikan agama, dan pendidikan keagamaan.
d. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji. e.
Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan berwibawa.
35 3.2 Struktur Organisasi Berikut ini adalah struktur organisasi yang terdapat pada Kementerian Agama Pusat Republik Indonesia pada periode 2010-2014 yang dipimpin langsung oleh Menteri Agama Republik Indonesia.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kementerian Agama Pusat Republik Indonesia
36 Sedangkan pada tingkat provinsi, terdapat organisasi yang bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang keagamaan yakni Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi. Berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 373 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata kerja Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi dan Kementerian Agama Kantor Kab/Kota, Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat masuk dalam Tipologi 1-A. Berikut ini adalah struktur organisasi Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat.
Gambar 3.2 Struktur Organisasi pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat 3.3 Deskripsi Kerja Dibawah
ini merupakan tugas dan fungsi Kementerian Agama Kantor
Wilayah Provinsi Jawa Barat lengkap dengan bidang-bidang yang ada, menurut Keputusan Menteri Agama Tentang Organisasi dan Tata Kerja Wilayah Departemen Agama Provinsi dan Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota.
37 Dengan demikian, Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan fungsi, yakni : a. Perumusan visi, misi, serta kebijakan teknis dibidang pelayanan dan bimbingan kehidupan beragama di provinsi. b. Pembinaan, pelayanan, dan bimbingan masyarakat Islam, pelayanan haji dan umrah, pengembangan zakat dan wakaf, pendidikan agama dan keagamaan, pondok pesantren, pendidikan agama Islam pada masyarakat dan pemberdayaan masjid serta urusan Agama, pendidikan Agama, dan bimbingan masyarakat Kristen, Katholik, Hindu, serta Budha sesuai peraturan perundang-undangan. c. Perumusan kebijakan teknis dibidang pengelolaan administrasi dan informasi. d. Pembinaan kerukunan umat beragama. e. Pengkoordinasian perencanaan, pengendalian, dan pengawasan program. f. Pelaksanaan hubungan dengan pemerintah daerah, instansi terkait dan lembaga masyarakat dalam rangka pelaksanaan tugas kementerian di provinsi. Bidang Urusan Agama Islam mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dan bimbingan di bidang urusan agama Islam. Pada bidang ini terdiri dari berbagai seksi didalamnya, yakni : seksi kepenghuluan, pengembangan keluarga sakinah, produk halal, bina ibadah sosial, dan pengembangan kemitraan umat islam. Bidang Penyelenggaraan Haji, Zakat, dan Wakaf mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dan bimbingan dibidang penyelenggaraan haji serta pengembangan zakat dan wakaf. Adapun bidang tersebut terdiri dari seksi-seksi sebagai berikut : seksi penyuluhan haji dan umrah, bimbingan jemaah dan petugas, perjalanan dan sarana haji, bina lembaga zakat dan wakaf, pemberdayaan zakat dan wakaf. Bidang Madrasah dan Pendidikan Agama pada Sekolah Umum(Mapenda) mempunyai
tugas
melakukan
pelayanan,
dan
bimbingan
dibidang
38 penyelenggaraan pendidikan pada madrasah dan pendidikan agama Islam pada sekolah umum serta sekolah luar biasa. Seksi-seksi yang terlibat dalam bidang Mapenda ini diantaranya : seksi kurikulum, ketenagaan dan kesiswaan, sarana, kelembagaan dan ketatalaksanaan, supervisi dan evaluasi pendidikan, serta ketenagaan, kesiswaan dan sarana. Bidang Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren (Pekapontren) mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dan bimbingan dibidang pendidikan keagamaan dan pondok pesantren. Bidang tersebut terdiri dari seksi-seksi yakni : Seksi pendidikan keagamaan, pendidikan salafiyah, kerjasama kelembagaan dan pengembangan potensi pondok pesantren, pengembangan santri, dan pelayanan pondok pesantren pada masyarakat. Bidang Pendidikan Agama Islam dan Pemberdayaan Masjid (Penamas) mempunyai
tugas
melaksanakan
pelayanan
dan
bimbingan
dibidang
penyelenggaraan pendidikan agama Islam pada Masyarakat dan Pemberdayaan Masjid. Bidang tersebut terdiri dari seksi pendidikan Al-Qur'an dan Musabaqah Tilawatil Qur'an, seksi penyuluhan lembaga dakwah, seksi siaran dan tamaddun, seksi publikasi dakwah dan hari besar Islam, serta seksi pemberdayaan masjid. Disisi lain pada bidang Bimbingan Masyarakat Kristen, Katolik, Hindu dan Budha mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dan bimbingan dibidang masyarakat Kristen, Katolik, Hindu maupun Budha. Adapun bagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh satuan organisasi dan /atau satuan kerja di lingkungan Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi. Didalam bagian Tata Usaha terdapat subbagian yaitu subbagian perencanaan dan informasi keagamaan; perencanaan, keuangan, dan inventaris kekayaan negara; perencanaan,informasi keagamaan, keuangan dan inventaris kekayaan negara; organisasi dan tatalaksana dan kepegawaian; keuangan dan inventaris kekayaan negara; hukum, humas dan kerukunan umat beragama; hukum, humas dan kerukunan umat beragama dan umum; umum; serta umum dan informasi keagamaan.
39 Saat pelaksanaan kerja praktik ini, saya ditempatkan pada subbagian Perencanaan dan Informasi Keagamaan yang merupakan bagian dari Tata Usaha pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat. Subbagian perencanaan dan informasi keagamaan mempunyai tugas melakukan pelayanan dan pembinaan dibidang penyusunan, pengendalian rencana program/anggaran, pengumpulan, pengolahan, serta penyajian data dan pengembangan sistem informasi keagamaan. Dalam sub bidang ini, saya dibimbing oleh Bapak Isman Suroso yang merupakan staff dari subbagian perencanaan dan informasi keagamaan. Kemudian pada tempat tersebut penulis membantu pekerjaan dari sub bidang Perencanaan dan Informasi Keagamaan dalam hal membangun sistem informasi pengolahan data Madrasah Aliyah dalam ruang lingkup Provinsi Jawa Barat.
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Sistem Informasi Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat merupakan suatu lembaga yang berada pada naungan Kementrian Agama Republik Indonesia dan bertugas menangani kegiatan dan kehidupan seluruh umat beragama di Indonesia. Pada instansi tingkat provinsi tersebut ada bidang-bidang yang terkait dengan
pemantauan
madrasah-madrasah
baik
pada
tingkat
Ibtidaiyah,
Tsanawiyah, maupun Aliyah. Hal itu dilakukan oleh salah satu bidang pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat yaitu Sub Bagian Perencanaan dan Informasi Keagamaan yang berada dibawah Bagian Tata Usaha. Mengingat
pentingnya
pemantauan
terhadap
madrasah-madrasah
khususnya Madrasah Aliyah. Oleh karena itu, perlunya dibangun suatu sistem dimana terdapat suatu pengolahan data madrasah aliyah dengan harapan dapat membantu kinerja bidang tersebut dalam memantau perkembangan Madrasah Aliyah di Provinsi Jawa Barat ini. 4.1.1 Gambaran Sistem Yang Berjalan Salah satu tugas dari sub bagian Perencanaan dan Informasi Keagamaan pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat yakni pengelolaan data yang dikemas menjadi suatu informasi. Pengelolaan tersebut diantaranya adalah pengelolaan data-data madrasah. Data-data madrasah tersebut dikelola oleh Kantor Wilayah yang tersebar pada setiap provinsi. Salah satunya adalah pengelolaan data madrasah Aliyah pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat. Proses pengelolaan data madrasah tersebut meliputi pengisian data pada setiap madrasah. Proses ini sepenuhnya dilakukan oleh madrasah terkait data yang akan dilaporkan kepada pihak Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat. 40
41 Selanjutnya data yang telah lengkap tersebut ditandatangani oleh kepala Madrsah sebagai bukti bahwa data tersebut valid, juga proses pendataan telah selesai. Proses berikutnya agar data tersebut dapat diketahui pihak Kantor Wiayah, data madrasah Aliyah tersebut harus diberikan kepada Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat sebagai dokumen yang akan menjadi bukti pendataan madrasah dan juga sebagai arsip data madrasah Aliyah. Ada beberapa hal yang menjadi kendala dalam proses pengolahan data madrasah ini, yakni proses pendataan madrasah akan sangat lama. Hal ini disebabkan pendataan dilakukan secara manual, yakni pendataan dilakukan satu persatu dan dokumen dikirimkan kepada pihak Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat dalam bentuk kertas dokumen (paper). Hal ini tentu sangat kurang efektif mengingat jumlah madrasah aliyah yang berjumlah ribuan dan tersebar pada 26 kota dan kabupaten di Jawa Barat. Selain itu, banyaknya kertas dokumen akan sangat rentan terjadinya duplikasi data. Disisi lain, penggunaan kertas dalam jumlah banyak akan menambah pengeluaran instansi baik madrasah aliyah maupun Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat dalam hal pelaporan dan pengarsipan data. Kendala-kendala tersebut akan sangat berpengaruh terhadap kinerja Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, khususnya sub bidang Perencanaan dan Informasi Keagamaan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu alat bantu, yakni Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah untuk menangani berbagai masalah yang muncul dalam pengelolaan data Madrasah Aliyah. 4.1.2 Ruang Lingkup Pengolahan Data Madrasah Dibentuknya suatu sistem informasi memiliki fungsi yakni membantu kinerja stakeholder terkait pekerjaan dalam ruang lingkup suatu instansi. Dalam Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah ini dapat diuraikan beberapa hal yang termasuk dalam proses pengelolaan dan pengolahan data madrasah didalamnya. Adapun urutan proses pengolahan data madrasah Aliyah ini bila digambarkan dengan flowmap sebagai berikut :
42
Gambar 4.1 Ruang Lingkup Pengolahan Data Madrasah Aliyah yang digambarkan dalam Flowmap
43 Proses yang terjadi pada pengolahan data madrasah Aliyah disini masih dilakukan secara manual dengan menggunakan dokumen yang beralih dari satu proses ke proses selanjutnya tanpa adanya ketergunaan komputer untuk melakukan pekerjaan. Pengolahan Data Madrasah ini meliputi proses pencatatan data madrasah, pengarsipan, juga pelaporan. Proses inilah yang akan dikembangkan secara terkomputerisasi, karena ketiga proses tersebut merupakan hal yang sangat penting dalam pengolahan data Madrasah Aliyah. 4.1.3 Usulan Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Pada pengolahan data madrasah ini belum sepenuhnya memanfaatkan penggunaan komputer. Hal ini dibuktikan dengan dengan pelaporan yang masih bersifat dokumen berupa kertas yang dilaporkan kepada Kementerian Agama Kantor Wilayah tingkat provinsi, khususnya di Jawa Barat. Sehingga hal-hal tersebut menyebabkan proses pengumpulan data madrasah membutuhkan waktu yang lama. Dengan demikian, apabila pengolahan data tersebut dibangun dengan suatu sistem yang dapat mempermudah kinerja dan juga mengefektifkan proses pendataan, pengarsipan juga pelaporan. Maka ada beberapa usulan yang hendak dibangun dengan harapan pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan juga tidak mengeluarkan banyak biaya, yakni pencetakan data-data madrasah, pencetakan arsip madrasah juga pelaporan data madrasah Aliyah. Berikut ini urutan prosedur kerja Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah yang akan dibangun : 1. Staff yang berada di tiap madrasah akan mengisi form/ lembaran data mengenai madrasah yang harus diisi. 2. Form yang telah diisi tersebut harus mendapat persetujuan Kepala Sekolah. Sehingga data-data madrasah tersebut valid dan sesuai dengan kondisi madrasah yang ada. 3. Lalu form tersebut dikirim kepada Staff Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat. Apabila data tersebut sudah lengkap, maka data akan diinputkan
44 pada komputer. Akan tetapi apabila data belum lengkap dikembalikan kepada Madrasah terkait untuk dikoreksi. 4. Setelah data madrasah diinputkan, informasi madrasah akan ditampilkan sehingga dapat dilihat sebagai profil madrasah. 5. Kemudian dalam proses pelaporan, data-data madrasah tersebut akan dicetak kepada pimpinan sebagai laporan. 6. Pada akhirnya laporan mengenai data madrasah diterima pimpinan untuk selanjutnya ditindaklanjuti.
Gambar 4.2 Flowmap Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah
45 Dalam flowchart digambarkan bahwa proses pengolahan data madrasah Aliyah dilakukan dengan menggunakan komputer sebagai media untuk pencatatan data madrasah. Pencatatan data madrasah dilakukan dengan menggunakan form isian untuk madrasah, yang akan disimpan sebagai arsip dalam suatu komputer. Dilain pihak, proses pelaporan akan dapat dilakukan dengan mengambil data dalam komputer. Sebagai tambahan, fitur yang akan menjadi pelengkap dalam Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah ini yakni tampilnya informasi setiap Madrasah Aliyah yang dapat diakses oleh banyak pihak. Namun tentu saja dengan melihat otoritasnya sebagai stakeholder terkait ataupun pengguna yang cukup mengetahui informasi umum mengenai madrasah tersebut. 4.1.4 Fungsi Utama Sistem Informasi Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah se-Jawa Barat ini berfungsi untuk mengelola data pada setiap Madrasah Aliyah, memberikan informasi kepada publik mengenai Madrasah Aliyah terkait, pelaporan data Madrasah Aliyah yang akan dipergunakan Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jawa Barat sebagai arsip dan pengambilan keputusan. 4.1.5. Karakteristik Pengguna Ada beberapa pengguna yang diberikan hak akses (priviledge) terhadap sistem informasi ini, yakni Admin, Staff pada madrasah, dan user biasa. Adapun otoritas masing-masing pengguna digambarkan dalam tabel di bawah ini. Tabel 4.1 Karakteristik Pengguna No. Nama User 1
Admin
Hak Akses
Jabatan
Dapat melakukan log in mengolah Staff
pada
data madrasah aliyah, manajemen user Kementerian Agama dan modul serta, mengatur informasi Kantor dan pelaporan madrasah aliyah.
Wilayah
Provinsi Jawa Barat.
46 2
Staff
Dapat melakukan log in mengolah Staff pada Madrasah data, informasi madrasah aliyah, dan Aliyah manajemen staff pada data madrasah tertentu.
3
User biasa Melihat informasi madrasah
-
4.1.6 Deskripsi Kebutuhan A. Kebutuhan Fungsional Kebutuhan fungsional pada Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah dideskripsikan pada tabel 4.2 di bawah ini. Tabel 4.2 Tabel kebutuhan fungsional No No. Req
Nama Proses
Kegunaan
Stakeholder terkait
1
Req_SIPMAD_0000 Pengolahan Data Mengolah data Madrasah madrasah
Admin, staff, user biasa
2
Req_SIPMAD_0100 Pengolahan Data Mengolah data Admin admin
Admin
3
Req_SIPMAD_0110 Tambah Data Admin
Menambah data admin
Admin
4
Req_SIPMAD_0120 Simpan Data Admin
Menyimpan data admin
Admin
5
Req_SIPMAD_0130 Edit Data Admin Mengubah data admin
Admin
6
Req_SIPMAD_0140 Hapus Data Admin
Admin
7
Req_SIPMAD_0200 Pengolahan Data Mengolah data staff Staff
8
Req_SIPMAD_0210 Tambah Data Staff
Menambah data staff Staff, Admin
9
Req_SIPMAD_0220 Simpan Data Staff
Menyimpan data staff
Staff, Admin
Mengedit data staff
Staff
10 Req_SIPMAD_0230 Edit Data Staff
Menghapus data admin
Staff, Admin
47 11 Req_SIPMAD_0240 Hapus Data Staff Menghapus data staff Staff 12 Req_SIPMAD_0300 Pengolahan Data Mengolah data MA Madrasah Aliyah
Staff
13 Req_SIPMAD_0310 Input Data MA
Memasukkan data Madrasah Aliyah
Staff
14 Req_SIPMAD_0320 Edit Data MA
Mengedit data Madrasah Aliyah
Staff
15 Req_SIPMAD_0330 Hapus Data MA
Menghapus data Madrasah Aliyah
Staff
16 Req_SIPMAD_0400 Pengolahan Data Mengolah data Pimpinan Pimpinan Madrasah
Staff
17 Req_SIPMAD_0410 Input Data Pimpinan
Memasukkan data Pimpinan Madrasah
Staff
18 Req_SIPMAD_0420 Edit Data Pimpinan
Mengedit data Pimpinan Madrasah
Staff
19 Req_SIPMAD_0430 Hapus Data Pimpinan
Menghapus data Pimpinan Madrasah
Staff
20 Req_SIPMAD_0500 Pengolahan Data Mengolah data guru Guru
Staff
21 Req_SIPMAD_0510 Input Data Guru
Memasukkan data guru
Staff
22 Req_SIPMAD_0520 Edit Data Guru
Mengedit data guru
Staff
23 Req_SIPMAD_0530 Hapus Data Guru Menghapus data guru Staff 24 Req_SIPMAD_0600 Pengolahan Data Mengolah data Tenaga Pendidik tenaga pendidik
Staff
25 Req_SIPMAD_0610 Input Data Tenaga Pendidik
Staff
Memasukkan data tenaga pendidik
26 Req_SIPMAD_0620 Edit Data Tenaga Mengedit data tenaga Staff Pendidik pendidik 27 Req_SIPMAD_0630 Hapus Data Tenaga Pendidik
Menghapus data tenaga pendidik
Staff
28 Req_SIPMAD_0700 Pengolahan Data Mengolah data kelas Staff Kelas 29 Req_SIPMAD_0710 Input Data Kelas Memasukkan data kelas
Staff
30 Req_SIPMAD_0720 Edit Data Kelas
Staff
Mengedit data kelas
48 31 Req_SIPMAD_0730 Hapus Data Kelas Menghapus data kelas
Staff
32 Req_SIPMAD_0800 Pengolahan Data Mengolah data Langganan langganan
Staff
33 Req_SIPMAD_0810 Input Data Langganan
Memasukkan data langganan
Staff
34 Req_SIPMAD_0820 Edit Data Langganan
Mengedit data langganan
Staff
35 Req_SIPMAD_0830 Hapus Data Langganan
Menghapus data langganan
Staff
36 Req_SIPMAD_0900 Pengolahan Data Mengolah data jasa Jasa
Staff
37 Req_SIPMAD_0910 Input Data Jasa
Memasukkan data jasa
Staff
38 Req_SIPMAD_0920 Edit Data Jasa
Mengedit data jasa
Staff
39 Req_SIPMAD_0930 Hapus Data Jasa
Menghapus data jasa Staff
40 Req_SIPMAD_1000 Pengolahan Data Mengolah data Sarana sarana madrasah
Staff
41 Req_SIPMAD_1010 Input Data Sarana Memasukkan data sarana
Staff
42 Req_SIPMAD_1020 Edit Data Sarana Mengedit data sarana Staff 43 Req_SIPMAD_1030 Hapus Data Sarana
Menghapus data sarana
Staff
44 Req_SIPMAD_1100 Pengolahan Data Mengolah data Prasarana prasarana madrasah
Staff
45 Req_SIPMAD_1110 Input Data Prasarana
Memasukkan data prasarana
Staff
46 Req_SIPMAD_1120 Edit Data Prasarana
Mengedit data prasarana
Staff
47 Req_SIPMAD_1130 Hapus Data Prasarana
Menghapus data prasarana
Staff
48 Req_SIPMAD_1200 Pengolahan Data Mengolah data tanah Staff Tanah madrasah 49 Req_SIPMAD_1210 Input Data Tanah Memasukkan data tanah madrasah
Staff
49 50 Req_SIPMAD_1220 Edit Data Tanah
Mengedit data tanah Staff madrasah
51 Req_SIPMAD_1230 Hapus Data Tanah
Menghapus data tanah madrasah
Staff
52 Req_SIPMAD_1300 Informasi Madrasah
Mengetahui informasi Madrasah
Admin, staff, user biasa
53 Req_SIPMAD_1310 Lihat Informasi Personal
Melihat informasi personal Madrasah
Staff
54 Req_SIPMAD_1320 Lihat Informasi Keseluruhan
Melihat informasi keseluruhan Madrasah
Admin
55 Req_SIPMAD_1330 Lihat Informasi Umum
Melihat informasi umum Madrasah
User biasa
56 Req_SIPMAD_1400 Pelaporan Data
Melaporkan data Madrasah
Admin, staff
57 Req_SIPMAD_1410 Cetak Laporan Data Personal
Mencetak data laporan personal Madrasah
Staff
58 Req_SIPMAD_1420 Cetak Laporan Mencetak data Data Keseluruhan laporan keseluruhan Madrasah
Admin
B. Kebutuhan Antar Muka 1. Menu Pilihan menu awal pada Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah ini terdiri dari : •
Menu Pencarian Madrasah. Menu Pencarian Madrasah dipergunakan untuk melakukan pencarian
terhadap
informasi
Madrasah
Aliyah
yang
dibutuhkan. •
Home. Menu ini merupakan menu utama dimana ditampilkannya halaman dan menu agar dapat mengakses ke menu lainnya.
50 •
Informasi Madrasah. Menu yang diperuntukkan dalam menampilkan semua profil madrasah yang sudah didaftarkan pada Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah ini.
•
Contact Us. Contact Us merupakan halaman untuk mengontak pemilik Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah.
•
Login Staff. Form login staff ini dipergunakan untuk mengakses halaman yang berada pada menu Staff, untuk mengaksesnya dibutuhkan username dan password staff terlebih dahulu. Pada halaman staff ini terdapat beberapa menu, yaitu : ◦ Pengolahan Data Madrasah Aliyah. ◦ Pengolahan Data Staff. ◦ Pengolahan Data Guru. ◦ Pengolahan Data Siswa. ◦ Pengolahan Data Sarana ◦ Pengolahan Data Prasarana. ◦ Pengolahan Data Tanah Madrasah. ◦ Pengolahan Data Langganan ◦ Pengolahan Data Jasa. ◦ Cetak Data Madrasah Aliyah. ◦ Logout.
•
Login Administrator. Form Login Administrator merupakan form yang tersedia namun tersembunyi. Form ini dipergunakan untuk mengakses halaman Admin yang mempunyai fungsi mengontrol sistem dan tampilan secara keseluruhan. Pada halaman admin ini
51 terdapat menu sebagai berikut : ◦ Manajemen Modul. ◦ Manajemen User. ◦ Lihat Data Madrasah. ◦ Cetak Laporan Madrasah Keseluruhan. ◦ Logout. 2. Resolusi Monitor Resolusi monitor akan maksimal bila dijalankan pada ukuran 1280 x 800 piksel. 3. Kebutuhan Tata Letak Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah ini akan maksimal bila layar diatur ukuran maximize sehingga tampilan akan menjadi seluruh layar. 4. Kebutuhan Unjuk Kerja Unjuk kerja Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah ini adalah mempunyai kelebihan pada operasi database yakni penyimpanan, back up data, menampilkan dan reporting data madrasah.
52 4.1.7 Model Analisis A. Diagram Konteks
Gambar 4.3 Diagram Konteks Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah se-Jawa Barat pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat
53 B. Data Flow Diagram
Gambar 4.4 Data Flow Diagram Level 1
54
Gambar 4.5 Data Flow Diagram Level 2 Proses 1
55
Gambar 4.6 Data Flow Diagram Level 2 Proses 2
56
Gambar 4.7 Data Flow Diagram Level 2 Proses 3
Gambar 4.8 Data Flow Diagram Level 3 Proses 1.1
57
Gambar 4.9 Data Flow Diagram Level 3 Proses 1.2
Gambar 4.10 Data Flow Diagram Level 3 Proses 1.3
58
Gambar 4.11 Data Flow Diagram Level 3 Proses 1.4
Gambar 4.12 Data Flow Diagram Level 3 Proses 1.5
59
Gambar 4.13 Data Flow Diagram Level 3 Proses 1.6
Gambar 4.14 Data Flow Diagram Level 3 Proses 1.7
60
Gambar 4.15 Data Flow Diagram Level 3 Proses 1.8
Gambar 4.16 Data Flow Diagram Level 3 Proses 1.9
61
Gambar 4.17 Data Flow Diagram Level 3 Proses 1.10
Gambar 4.18 Data Flow Diagram Level 3 Proses 1.11
62 C. Kamus Data Tabel 4.3 Kamus Data Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah se-Jawa Barat pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat No. Nama Data
64 4.2 Perancangan Sistem Informasi 4.2.1 Perancangan Arsitektur dengan Struktur Chart
Gambar 4.20 Struktur Chart Pengolahan Data Madrasah
Gambar 4.21 Struktur Chart Informasi Madrasah secara Personal
65
Gambar 4.22 Struktur Chart Informasi Madrasah secara Keseluruhan
Gambar 4.23 Struktur Chart Informasi Madrasah secara Umum
66
Gambar 4.24 Struktur Chart Laporan Madrasah secara Personal
Gambar 4.25 Struktur Chart Laporan Madrasah secara Keseluruhan
67 4.2.2 Perancangan Struktur Data dengan Tabel a. Tabel Madrasah 1. Nama Tabel
: tb_madrasah
2. Fungsi
: Menyimpan Data Induk Madrasah
3. Jenis
: Data Induk
4. Kunci Primer
: NSM
5. Kunci Sekunder
: id_staff, id_kotakab
Struktur record
: Tabel 4.4 Tabel Madrasah
No. Nama Field
Jenis
Lebar Keterangan
1
nama_ma
String
30
Nama Madrasah
2
alamat_ma
String
50
Alamat Madrasah
3
id_kotakab
Integer
3
ID Kota dan Kabupaten
4
NSM
Integer
-
Nomor Statistik Madrasah
5
kode_satker
Integer
-
Kode Satuan Kerja
6
telepon
String
15
Telepon Madrasah
7
fax
String
15
Fax Madrasah
8
thn_berdiri
Integer
-
Tahun Pendirian
9
thn_penegrian
Integer
-
Tahun Penegrian
10
akreditasi
String
15
Akreditasi Madrasah
11
gambar_ma
String
100
Foto profil madrasah
12
id_staff
Integer
-
ID Staff Madrasah
b. Tabel Administrator 1. NamaTabel
: tb_admin
2. Fungsi
: Menyimpan Data Induk Admin
3. Jenis
: Data Induk
4. Kunci Primer
: id_admin
5. Kunci Sekunder
:-
Struktur record
:
68 Tabel 4.5 Tabel Administrator No. Nama Field
Jenis
Lebar Keterangan
1
id_admin
Integer
-
ID Administrator
2
user_admin
String
40
Username Admin
3
pass_admin
String
30
Password Admin
4
nama_admin
String
50
Nama Administrator
5
email_admin
String
40
Alamat Email Admin
6
aktif
Integer
1
Status Admin
c. Tabel Staff 1. Nama Tabel
: tb_staff
2. Fungsi
: Menyimpan Data Induk Staff
3. Jenis
: Data Induk
4. Kunci Primer
: id_staff
5. Kunci Sekunder
:-
Struktur record
: Tabel 4.6 Tabel Staff
No. Nama Field
Jenis
Lebar Keterangan
1
id_staff
Integer
-
ID Staff Madrasah
2
user_staff
String
40
Username Staff Madrasah
3
pass_staff
String
30
Password Staff Madrasah
4
nama_staff
String
50
Nama Staff Madrasah
5
email_staff
String
40
Alamat Email Staff
6
aktif
Integer
1
Status Staff
d. Tabel Guru 1. Nama Tabel
: tb_guru
2. Fungsi
: Menyimpan Data Induk Jumlah Guru Madrasah
3. Jenis
: Data Induk
69 4. Kunci Primer
:-
5. Kunci Sekunder
: NSM, id_jbguru, id_golongan
Struktur record
: Tabel 4.7 Tabel Guru
No. Nama Field
Jenis
Lebar Keterangan
1
NSM
Integer
-
Nomor Statistik Madrasah
2
id_jbguru
Integer
4
ID Jabatan Guru
3
id_golongan
Integer
4
ID Golongan
4
jumlah
Integer
-
Jumlah Guru Madrasah
e. Tabel Jabatan 1. Nama Tabel
: tb_jb
2. Fungsi
: Menyimpan Data Induk Jabatan Guru/ Tenaga Pendidik
3. Jenis
: Data Induk
4. Kunci Primer
: id_jb
5. Kunci Sekunder
:-
Struktur record
: Tabel 4.8 Tabel Jabatan
No. Nama Field
Jenis
Lebar
Keterangan
1
id_jb
Integer
4
ID Jabatan Pendidik
2
nama_jb
String
15
Jabatan Guru/ Tenaga Pendidik
Guru/
Tenaga
f. Tabel Golongan 1. Nama Tabel
: tb_golongan
2. Fungsi
: Menyimpan Data Induk Golongan Guru Madrasah
3. Jenis
: Data Induk
4. Kunci Primer
: id_golongan
70 5. Kunci Sekunder
:-
Struktur record
: Tabel 4.9 Tabel Golongan Guru
No. Nama Field
Jenis
Lebar Keterangan
1
id_golongan
Integer
4
ID Golongan
2
golongan
String
7
Golongan Guru dan Tenaga Pengajar
g. Tabel Tenaga Pendidik 1. Nama Tabel
: tb_tenagapendidik
2. Fungsi
: Menyimpan Data Induk Jumlah Tenaga Pendidik Madrasah
3. Jenis
: Data Induk
4. Kunci Primer
:-
5. Kunci Sekunder
: NSM, id_jbtp, id_golongan
Struktur record
: Tabel 4.10 Tabel Tenaga Pendidik
No. Nama Field
Jenis
Lebar Keterangan
1
NSM
Integer
-
Nomor Statistik Madrasah
2
id_jbtp
Integer
4
ID Jabatan Tenaga Pendidik
3
id_golongan
Integer
4
ID Golongan
4
jumlah
Integer
-
Jumlah Tenaga Pendidik
h. Tabel Pimpinan Tata Usaha 1. Nama Tabel
: tb_pimpinan_tu
2. Fungsi
: Menyimpan Data Induk Pimpinan Tata Usaha
3. Jenis
: Data Induk
4. Kunci Primer
: NIP_kepala_tu
5. Kunci Sekunder
:-
71 Struktur record
:
Tabel 4.11 Tabel Pimpinan Tata Usaha No. Nama Field
Jenis
Lebar Keterangan
1
NIP_kepala_tu
String
10
Nomor Induk Pegawai Kepala Tata Usaha
2
nama_kepala_tu String
50
Nama Kepala Tata Usaha
i. Tabel Kepala Madrasah 1. Nama Tabel
: tb_pimpinan_ma
2. Fungsi
: Menyimpan Data Induk Kepala Madrasah
3. Jenis
: Data Induk
4. Kunci Primer
: NIP_kepala_ma
5. Kunci Sekunder
:-
Struktur record
: Tabel 4.12 Tabel Kepala Madrasah
No. Nama Field
Jenis
Lebar Keterangan
1
NIP_kepala_ma
String
10
Nomor Induk Kepala Madrasah
2
nama_kepala_ma String
50
Nama Kepala Madrasah
Pegawai
j. Tabel Madrasah Kelas 1. Nama Tabel
: tb_madkelas
2. Fungsi
: Menyimpan Data Induk Jumlah Kelas dan Siswa pada Madrasah
3. Jenis
: Data Induk
4. Kunci Primer
:-
5. Kunci Sekunder
: NSM, id_kelas
Struktur record
:
72 Tabel 4.13 Tabel Madrasah Kelas No. Nama Field
Jenis
Lebar Keterangan
1
NSM
Integer
-
Nomor Statistik Madrasah
2
id_kelas
Integer
4
ID Kelas
3
rombel
Integer
4
Rombongan Belajar
4
jml_lk
Integer
-
Jumlah Siswa Laki-laki
5
jml_pr
Integer
-
Jumlah Siswa Perempuan
6
jml_sm
Integer
-
Jumlah Mampu
Siswa
Kurang
k. Tabel Kelas 1. Nama Tabel
: tb_kelas
2. Fungsi
: Menyimpan Data Induk Kelas pada Madrasah
3. Jenis
: Data Induk
4. Kunci Primer
: id_kelas
5. Kunci Sekunder
:-
Struktur record
: Tabel 4.14 Tabel Kelas Madrasah
No. Nama Field
Jenis
Lebar Keterangan
1
id_kelas
Integer
4
ID Kelas
2
kelas
String
7
Kelas pada Madrasah
l. Tabel Kota Kabupaten 1. Nama Tabel
: tb_kotakab
2. Fungsi
: Menyimpan Data Induk Kota dan Kabupaten
3. Jenis
: Data Induk
4. Kunci Primer
: id_kotakab
5. Kunci Sekunder
:-
Struktur record
:
73 Tabel 4.15 Tabel Kota Kabupaten No. Nama Field
Jenis
Lebar Keterangan
1
id_kotakab
Integer
-
ID Kota dan Kabupaten
2
nama_kotakab
String
50
Nama Kota dan Kabupaten
m. Tabel Madrasah Prasarana 1. Nama Tabel
: tb_madprasarana
2. Fungsi
: Menyimpan Data Induk Jumlah Prasarana Madrasah
3. Jenis
: Data Induk
4. Kunci Primer
:-
5. Kunci Sekunder
: NSM, id_jenisbang, id_kondisi
Struktur record
:
Tabel 4.16 Tabel Madrasah Prasarana No. Nama Field
Jenis
Lebar Keterangan
1
NSM
Integer
-
Nomor Statistik Madrasah
2
id_jenisbang
Integer
4
ID Jenis Bangunan
3
luasbang
Integer
-
Luas bangunan / m2
4
id_kondisi
Integer
4
ID Kondisi
5
jumlah
Integer
-
Jumlah
n. Tabel Prasarana 1. Nama Tabel
: tb_prasarana
2. Fungsi
: Menyimpan Data Induk Prasarana Madrasah
3. Jenis
: Data Induk
4. Kunci Primer
: id_jenisbang
5. Kunci Sekunder
:-
Struktur record
:
74 Tabel 4.17 Tabel Prasarana No. Nama Field
Jenis
Lebar Keterangan
1
id_jenisbang
Integer
4
ID Jenis Bangunan
2
nama_bangunan String
30
Nama Bangunan Madrasah
o. Tabel Kondisi 1. Nama Tabel
: tb_kondisi
2. Fungsi
: Menyimpan Data Induk Kondisi
3. Jenis
: Data Induk
4. Kunci Primer
: id_kondisi
5. Kunci Sekunder
:-
Struktur record
: Tabel 4.18 Tabel Kondisi
No. Nama Field
Jenis
Lebar Keterangan
1
id_kondisi
Integer
4
ID Kondisi
2
Kondisi
String
2
Kondisi
p. Tabel Madrasah Sarana 1. Nama Tabel
: tb_madsarana
2. Fungsi
: Menyimpan Data Induk Jumlah Sarana Madrasah
3. Jenis
: Data Induk
4. Kunci Primer
:-
5. Kunci Sekunder
: NSM, id_alat_id_kondisi
Struktur record
:
75 Tabel 4.19 Tabel Madrasah Sarana No. Nama Field
Jenis
Lebar Keterangan
1
NSM
Integer
-
Nomor Statistik Madrasah
2
id_alat
Integer
-
ID Alat Tulis Kerja
3
id_kondisi
Integer
4
ID Kondisi
4
jumlah
Integer
-
Jumlah
q. Tabel Sarana 1. Nama Tabel
: tb_sarana
2. Fungsi
: Menyimpan Data Induk Sarana Madrasah
3. Jenis
: Data Induk
4. Kunci Primer
: id_alat
5. Kunci Sekunder
:-
Struktur record
: Tabel 4.20 Tabel Sarana
No. Nama Field
Jenis
Lebar Keterangan
1
id_alat
Integer
-
ID Alat Tulis Kerja
2
nama_alat
String
40
Nama Jenis Alat Tulis Kerja
r. Tabel Madrasah Langganan 1. Nama Tabel
: tb_madlangganan
2. Fungsi
: Menyimpan Data Induk Jumlah Langganan Madrasah
3. Jenis
: Data Induk
4. Kunci Primer
:-
5. Kunci Sekunder
: NSM
Struktur record
:
76 Tabel 4.21 Tabel Madrasah Langganan No. Nama Field
Jenis
Lebar Keterangan
1
NSM
Integer
-
Nomor Statistik Madrasah
2
id_langganan
Integer
4
ID Langganan Madrasah
3
deskripsi
String
50
Deskripsi Madrasah
Langganan
s. Tabel Langganan 1. Nama Tabel
: tb_langganan
2. Fungsi
: Menyimpan Data Induk Langganan
3. Jenis
: Data Induk
4. Kunci Primer
:-
5. Kunci Sekunder
: NSM
Struktur record
: Tabel 4.22 Tabel Langganan
No. Nama Field
Jenis
Lebar Keterangan
1
id_langganan
Integer
4
ID Langganan Madrasah
2
jenis_langganan
String
40
Jenis Langganan Madrasah
t. Tabel Madrasah Jasa 1. Nama Tabel
: tb_madjasa
2. Fungsi
: Menyimpan Data Induk Jumlah Pembayaran Jasa yang digunakan Madrasah
3. Jenis
: Data Induk
4. Kunci Primer
:-
5. Kunci Sekunder
: NSM
Struktur record
:
77 Tabel 4.23 Tabel Madrasah Jasa No. Nama Field
Jenis
Lebar Keterangan
1
NSM
Integer
-
Nomor Statistik Madrasah
2
id_pembayaran
Integer
4
ID pembayaran Madrasah
3
jumlahbayar
Integer
-
Jumlah Pembayaran Jasa
u. Tabel Jasa 1. Nama Tabel
: tb_jasa
2. Fungsi
: Menyimpan Data Induk Pembayaran Jasa digunakan Madrasah
3. Jenis
: Data Induk
4. Kunci Primer
:-
5. Kunci Sekunder
: NSM
Struktur record
: Tabel 4.24 Tabel Jasa
No. Nama Field
Jenis
Lebar Keterangan
1
id_pembayaran
Integer
4
ID pembayaran Madrasah
2
jenis_pembayaran String
40
Jenis Pembayaran Madrasah
v. Tabel Madrasah Tanah 1. Nama Tabel
: tb_madtanah
2. Fungsi
: Menyimpan Data Induk Luas Tanah yang dimiliki Madrasah
3. Jenis
: Data Induk
4. Kunci Primer
:-
5. Kunci Sekunder
: NSM, id_tanah
Struktur record
:
78 Tabel 4.25 Tabel Madrasah Tanah No. Nama Field
Jenis
Lebar Keterangan
1
NSM
Integer
-
Nomor Statistik Madrasah
2
luastanah
Integer
-
Luas tanah /m2
3
id_tanah
Integer
4
ID Tanah Bangunan
w. Tabel Tanah 1. Nama Tabel
: tb_tanah
2. Fungsi
: Menyimpan Data Tanah yang dimiliki Madrasah
3. Jenis
: Data Induk
4. Kunci Primer
: id_tanah
5. Kunci Sekunder
:-
Struktur record
: Tabel 4.26 Tabel Tanah
No. Nama Field
Jenis
Lebar Keterangan
1
id_tanah
Integer
4
ID Tanah Bangunan
2
nama_tanah
String
50
Nama Jenis Tanah
79 4.2.3 Perancangan Antar Muka
Gambar 4.26 Perancangan Menu pada Halaman Utama
Gambar 4.20 Perancangan Menu pada Halaman Staff
80
Gambar 4.21 Perancangan Menu pada Halaman Administrator
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Implementasi Pembuatan Sistem 5.1.1 Lingkungan Pemrograman Implementasi dari Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah seJawa Barat pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan mengandalkan web sebagai media pengolahan data tersebut. Alasan pemilihan interface web sebagai media pengolahan data yakni tampilan yang lebih atraktif, dapat dihosting pada suatu domain web (publish), file pembuatan yang relatif kecil yaitu file yang berekstensi *.php. 5.1.2 Konfigurasi Hardware Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah se-Jawa Barat pada Kementerian
Agama
Kantor
Wilayah
Provinsi
Jawa
Barat
dirancang
menggunakan tools pendukung yang berupa hardware dan software. Perangkat keras yang dipergunakan untuk membuat Sistem Informasi ini adalah komputer yang mempunyai spesifikasi sebagai berikut (spesifikasi minimal untuk developer) : 1. Processor
: Intel Pentium IV 1,8 Ghz.
2. VGA
: Shared onboard 64 MB.
3. RAM
: 512 MB.
4. Harddisk
: 40 GB.
5. Monitor
: CRT 15” (1024x 768 pixels).
6. Mouse USB dan keyboard PS/2. Pengembangan ini dilakukan dengan menggunakan spesifikasi yang berlebih dibandingkan dengan spesifikasi diatas. Hal ini dapat dilakukan karena pengembangan Sistem Informasi yang berbasiskan web ini tidak membutuhkan 81
82 spesifikasi tinggi, namun storage yang dibutuhkan cukup banyak. Sedangkan pada sisi client, Sistem Informasi ini dapat dijalankan dengan spesifikasi
lebih
rendah
daripada
spesifikasi
pengembang
(developer).
Spesifikasinya yakni sebagai berikut : 1. Processor
: Intel Pentium IV 1,8 Ghz.
2. VGA
: Shared onboard 64 MB.
3. RAM
: 256 MB.
4. Harddisk
: 20 GB.
5. Monitor
: CRT 15” (1024x 768 pixels).
6. Mouse USB dan keyboard PS/2. 7. Koneksi Internet. Pengembangan Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah seJawa Barat pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat ini akan dikembangkan dengan menggunakan koneksi internet dengan membuat domain dan hosting pada internet. Sehingga Sistem Informasi tersimpan di server dan dapat diakses oleh seluruh madrasah Aliyah di Provinsi Jawa Barat. Akan tetapi, hal ini tentu saja harus melalui instansi terkait. Sehingga untuk sementara, pengembangan baru dilakukan secara lokal (localhost). 5.1.2 Konfigurasi Software Software yang dipergunakan dalam membuat Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah se-Jawa Barat pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat ini adalah sebagai berikut : 1. Sistem Operasi PC
: Microsoft Windows Vista
2. Perancangan Permodelan Sistem
: Microsoft Visio 2007
3. Bahasa Pemrograman
: PHP ver.5
4. Database
: MySQL ver. 5
5. Web Server
: Apache (XAMPP ver. 1.7)
6. Browser
: Mozilla Firefox
83 5.2 Coding Implementasi dari Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat dibuat dengan menggunakan PHP sebagai bahasa pemrograman, dipadukan dengan CSS, javascript dan HTML sebagai interface web. Disisi lain dalam pengolahan basis data dipergunakan MySQL sebagai tools pengolahan data. 5.2.1 Implementasi Basis Data Dalam mengimplementasikan basis data Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat, dipergunakan MySQL sebagai pengolah basis data. Dipergunakannya MySQL sebagai database yakni multiplatform (dapat dipakai di berbagai platform berbeda, yakni : Linux,Windows, Solaris, maupun MacOS), memiliki banyak tipe data, mampu menangani database dalam skala besar dan memiliki kecepatan query yang lebih bila dibandingkan dengan tools database lainnya. Oleh karena itu dalam pengembangan Sistem Informasi ini dipergunakan MySQL ver.5.1 yang berada pada bundle XAMPP. 5.2.1.1 Pembuatan Database Pembuatan database dilakukan dengan mengaktifkan service MySQL terlebih dahulu pada paket XAMPP. Cara mengaktifkan service MySQL dapat dilakukan dengan dua cara, yakni : 1. Melalui console (Command Prompt) C:\>cd xampp/mysql C:\xampp\mysql>mysql_installservice.bat
84
2. Melalui XAMPP Control Panel
Gambar 5.1 Mengaktifkan service MySQL pada XAMPP Tahapan implementasi selanjutnya yakni pembuatan database dengan mengetikkan perintah SQL. Oleh karena itu, dipergunakan DDL (Data Definition Language) dalam mendefinisikan data madrasah yang akan dibuat. Database yang dibuat tersebut diberinama m_aliyah.
Gambar 5.2 Membuat database m_aliyah Setelah perintah SQL dibutuhkan untuk membuat database baru, maka database m_aliyah tersebut harus diisi dengan tabel-tabel yang telah dirancang sebelumnya. Berikut ini, tampilan perintah SQL dalam membuat tabel dengan mempergunakan DDL, yakni CREATE TABLE.
85
Gambar 5.3 Membuat tabel madrasah Perintah CREATE TABLE tersebut merupakan perintah DDL yang dipergunakan untuk membuat suatu tabel baru. Apabila mengacu pada perancangan tabel yang telah dibuat sebelumnya, maka perintah CREATE TABLE ini dilakukan sebanyak tabel yang dibuat. Berikut ini adalah rincian tabel yang telah dibuat.
Gambar 5.4 Implementasi tabel tb_madrasah
86
Gambar 5.5 Implementasi tabel tb_admin
Gambar 5.6 Implementasi tabel tb_staff
Gambar 5.7 Implementasi tabel tb_guru
Gambar 5.8 Implementasi tabel tb_jb
Gambar 5.9 Implementasi tabel tb_golongan
Gambar 5.10 Implementasi tabel tb_tenagapendidik
87
Gambar 5.11 Implementasi tabel tb_pimpinan_tu
Gambar 5.12 Implementasi tabel tb_pimpinan_ma
Gambar 5.13 Implementasi tabel tb_madkelas
Gambar 5.14 Implementasi tabel tb_kelas
Gambar 5.15 Implementasi tabel tb_kotakab
Gambar 5.16 Implementasi tabel tb_madprasarana
88
Gambar 5.17 Implementasi tabel tb_prasarana
Gambar 5.18 Implementasi tabel tb_kondisi
Gambar 5.19 Implementasi tabel tb_madsarana
Gambar 5.20 Implementasi tabel tb_sarana
Gambar 5.21 Implementasi tabel tb_madlangganan
Gambar 5.22 Implementasi tabel tb_langganan
Gambar 5.23 Implementasi tabel tb_madjasa
89
Gambar 5.24 Implementasi tabel tb_jasa
Gambar 5.25 Implementasi tabel tb_madtanah
Gambar 5.26 Implementasi tabel tb_tanah 5.2.1.2 Manipulasi Data Manipulasi data dalam database dipergunakan untuk menambahkan (INSERT), memperoleh (SELECT), mengubah (UPDATE), dan juga menghapus suatu data (DELETE). Dalam SQL (Structured Query Language) biasa disebut dengan DML (Data Manipulation Language). Bila database telah terbentuk dan didalamnya sudah terdapat tabel-tabel, maka tabel tersebut diisi dengan suatu data. Sehingga field-field dalam tabel tersebut terisi dan proses manipulasi suatu data dapat dilakukan. Berikut ini adalah query untuk menambahkan data kedalam tabel admin pada database m_aliyah yang sudah dibuat terlebih dahulu. Query untuk input data kedalam tabel tb_admin : INSERT INTO `tb_admin` (`id_admin`, `user_admin`, `pass_admin`, `nama_admin`, `email_admin`, `aktif`) VALUES (1, 'admin', '12345', 'aldy', '[email protected]', 1);
90
Gambar 5.27 Menambah data kedalam tabel tb_admin Selain dapat menambahkan data, tentu data tersebut dapat berubah-ubah sesuai waktu dan juga kebutuhan. Oleh karena itu, diperlukan perintah SQL yakni UPDATE untuk mengubah field dalam suatu tabel.
Gambar 5.28 Data pada tabel tb_staff sebelum di update Berikut ini adalah query untuk mengubah data tabel staff pada database m_aliyah. Query untuk mengubah data dalam tabel tb_staff : UPDATE tb_staff SET user_staff='aldyrialdy',nama_staff='Aldy Rialdy Atmad ja',email_staff='[email protected]' WHERE id_staff=1;
Gambar 5.29 Mengubah data pada tabel tb_staff
91 Untuk memastikan data tersebut telah berubah dan data tersebut telah tersimpan , maka diperlukan perintah SQL untuk menampilkan data yang telah diinputkan/ update. Perintah yang digunakan yakni SELECT. Berikut ini adalah query untuk menampilkan data tabel staff pada database m_aliyah. Query untuk menampilkan data user_staff, nama_staff, dan email_staff dalam tabel tb_staff sebagai berikut : SELECT
user_staff,
nama_staff,
email_staff
FROM
tb_staff
WHERE
user_staff='aldyrialdy' AND pass_staff='ald33';
Gambar 5.30 Menampilkan data pada tabel tb_staff Selain itu, untuk dapat menghapus suatu data dalam tabel dapat dilakukan dengan perintah SQL yakni DELETE.
Gambar 5.31 Data pada tabel tb_madrasah sebelum dihapus Berikut ini merupakan perintah untuk menghapus data madrasah dengan NSM= 123, bila ditulis pada console MySQL, akan seperti pada gambar 5.8 dibawah ini.
Gambar 5.32 Data pada tabel tb_madrasah setelah dihapus
92 Perintah-perintah tersebut merupakan sintaks yang akan dipergunakan dalam mengolah data madrasah. Query tersebut dipakai untuk digabungkan kedalam bahasa pemrograman PHP sehingga menghasilkan suatu tampilan yang diinginkan. Selebihnya perintah-perintah SQL tersebut akan disisipkan pada halaman lampiran. 5.2.2 Implementasi Antar Muka Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat dibangun dengan halaman utama yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan adanya 3 pengguna yang dapat mengakses sistem ini, yakni : Administrator, Staff Madrasah Aliyah dan juga pengguna biasa (guru, siswa, masyarakat, dan sebagainya). Oleh karena itu pada implementasinya ketiga user tadi mempunyai interface yang berbeda-beda dalam mengakses halaman utamanya. Didalam PHP, implementasi antarmuka dilakukan dengan sebuah webpage berekstensi PHP. Setiap halaman dan file program keseluruhan ditulis dengan file yang berekstensi .php. Berikut ini adalah implementasi antarmuka dari Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat disajikan pada tabel 5.1. Tabel 5.1 Implementasi Antarmuka pada Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat Hak akses Admin
Menu
Fungsi
Home
Halaman Utama pada admin.
pengguna
Manajemen Modul
Mengatur modul dalam Sistem Informasi.
Manajemen Admin
Mengatur sistem.
Lihat Data Madrasah
Melihat data Madrasah Aliyah.
administrator
dalam
keseluruhan
93 Cetak Data Madrasah
Mencetak data Madrasah Aliyah.
Logout
Keluar dari sistem .
Home
Halaman Utama pada staff.
Olah Data Madrasah
Mengolah data Madrasah Aliyah.
Olah Data Staff
Mengolah data staff Madrasah.
Olah Data Pendidik Staff
pengguna
Tenaga Mengolah data tenaga pendidik.
Olah Data Kelas
Mengolah data kelas.
Olah Data Sarana
Mengolah data sarana.
Olah Data Prasarana
Mengolah data prasarana.
Olah Data Tanah
Mengolah data tanah.
Olah Data Langganan
Mengolah data langganan.
Olah Data Jasa
Mengolah data jasa.
Lihat Data Madrasah
Melihat data Madrasah Aliyah (personal).
Logout
Keluar dari sistem.
Home
Halaman Utama pada user biasa.
User biasa (guru, Informasi Madrasah siswa, masyarakat, dsb) Contact Us
Melihat informasi madrasah secara umum. Halaman kontak terkait
5.2.3 Implementasi Program Ada beberapa hal yang perlu dijalankan dalam pengimplementasian Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah ini. Untuk menjalankan program yang telah ditulis dalam bahasa pemrograman PHP diperlukan webserver. Web server yang dipergunakan disini adalah Apache, webserver tersebut berada dalam paket installer XAMPP. Di lain pihak, untuk melihat tampilan dari baris-baris program yang telah dibuat dibutuhkan browser dikarenakan sistem ini dibangun dengan berbasiskan web. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menjalankan service web server (Apache). Ada dua cara yang dapat digunakan untuk dapat mengaktifkan service
94 Apache, yakni : 1. Melalui console (Command Prompt) C:\>cd xampp C:\xampp>apache_start.bat
Gambar 5.33 Menjalankan webserver (Apache) melalui console 2. Melalui XAMPP Control Panel
Gambar 5.34 Menjalankan webserver melalui XAMPP Control Panel 5.2.3.1 Halaman Utama Halaman ini merupakan halaman utama dari Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah, halaman ini berisi menu pencarian madrasah, home, informasi madrasah dan contact us, serta menu login untuk staff madrasah. Berikut ini merupakan source code PHP dan tampilan Halaman Utama pada user biasa bila dijalankan pada browser Mozillla Firefox. media.php
95 <meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8" /> .: Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah :. <style type="text/css">
Gambar 5.35 Tampilan Halaman Utama 5.2.3.2 Halaman Administrator Untuk dapat masuk kedalam halaman administrator, pengguna harus dapat melakukan login terlebih dahulu, dengan mengakses halaman yang dituliskan pada url berikut : htttp://localhost/kerja praktik/menuadmin/index.php.
Gambar 5.36 Tampilan Halaman Login Administrator
97 Form tersebut akan dicek apakah data yang dimasukkan pengguna merupakan administrator ataupun bukan merupakan administrator. Halaman form ini divalidasi dengan source code program pada log_adminchk.php. Bila user dapat melakukan login kedalam sistem, maka tampilan halaman administrator akan seperti berikut.
Gambar 5.37 Tampilan Menu pada Halaman Administrator 5.2.3.3 Halaman Staff Pengguna dapat mendapatkan akses kedalam halaman staff, ketika staff berhasil melakukan login kedalam sistem dengan mengakses halaman utama user biasa terlebih dahulu. Sehingga pengguna diharuskan mengakses url berikut : http://localhost/kerja praktik/menustaff/index.php. Setelah staff melakukan login, maka staff tersebut dapat mengakses fasilitas-fasilitas dalam Halaman Staff yang berisi menu-menu didalamnya. Menu ini dipergunakan untuk mengelola data madrasah yang isinya berupa informasi pada setiap madrasah. Content informasi tersebut dikelola oleh staff madrasah. Tampilan Halaman Staff ketika proses login staff sukses akan seperti berikut :
98
Gambar 5.38 Tampilan Menu pada Halaman Staff Seperti yang sudah dikemukakan sebelumnya, ketika Staff Madrasah Aliyah dapat masuk kedalam Halaman Staff, dapat melakukan proses pencatatan data, pada menu Olah Data yang berada di samping Halaman Staff. Berikut ini tampilan input data madrasah.
Gambar 5.39 Tampilan Form Input Madrasah
99 Disamping itu, dalam halaman staff ini, admin dapat melakukan berbagai pengolahan data lainnya, yakni Olah Data Staff, Olah Data Tenaga Pendidik, Olah Data Kelas, Olah Data Sarana, Olah Data Prasarana, Olah Data Tanah, Olah Data Langganan, Olah Data Jasa, dan Lihat Data Madrasah. Berikut ini beberapa tampilan yang ada dalam Halaman Staff.
Gambar 5.40 Tampilan Halaman Olah Data Staff
Gambar 5.41 Tampilan Halaman Form Input Data Guru
100 5.2.3.4 Halaman User Biasa Halaman ini berguna dalam mengakses informasi umum seputar Madrasah Aliyah. Webpage ini pun tidak mempunyai otorisasi sehingga semua pengguna dalam hal ini masyarakat dapat mengakses halaman tersebut tanpa melalui proses login. Berikut ini adalah screenshot dari halaman User Biasa yang dijalankan pada browser Mozilla Firefox.
Gambar 5.42 Tampilan Halaman User Biasa
Gambar 5.43 Tampilan Halaman Pencarian Madrasah Aliyah
101 Tampilan tersebut merupakan implementasi dari pengembangan Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah se-Jawa Barat pada Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat. Selebihnya, source code dan tampilan Sistem Informasi ini akan disisipkan pada halaman lampiran. 5.2.3.5 Informasi Madrasah Aliyah Halaman informasi madrasah aliyah ini diperlukan untuk menampilkan data kepada user, sehingga menjadi web profile singkat dari suatu madrasah aliyah. Informasi yang dapat didapatkan oleh user yakni informasi umum yang berisi nama madrasah, alamat, NSM (Nomor Statistik Madrasah), kode satker, telepon, faximili, tahun berdiri, tahun penegerian dan juga akreditasi madrasah. Berikut ini merupakan tampilan dari informasi madrasah ditampilkan dari salah satu madrasah.
Gambar 5.44 Tampilan Informasi Madrasah Aliyah
102 5.2.3.6 Report (Laporan) Halaman ini mempunyai kegunaan sebagai laporan Madrasah Aliyah, sehingga yang akan menjadi bahan referensi dalam pengambilan keputusan bagi stakeholder terkait ataupun laporan yang digunakan madrasah terkait tentang kondisi madrasah aliyah. Bentuk laporan ini berupa PDF (Portable Document Format). Berikut ini adalah tampilan (screenshot) dari salah satu report Madrasah Aliyah.
Gambar 5.45 Tampilan Report (Laporan) Madrasah Aliyah
BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Setelah menyelesaikan penulisan, maka perlu dilakukan pengkajian ulang dimaksudkan untuk menyimpulkan apa saja yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya dengan mengambil poin-poin yang mewakili dari setiap bab. Kesimpulan ini tidak mutlak benar adanya, karena kesimpulan diambil dari sudut pandang penulis. Dilain pihak, tentu saja tidak dipungkiri pendapatpendapat orang lain berbeda dengan menggunakan asumsi dan cara pandang yang berbeda. Berikut ini kesimpulan yang diambil, yakni : 1.
Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah se-Jawa Barat pada Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jawa Barat merupakan sebuah sistem yang dibuat untuk mempermudah staff pada Kantor Wilayah Departemen Agama dalam mengolah data madrasah aliyah yang tersebar di provinsi Jawa Barat. Sehingga diharapkan dapat menghemat pencetakan laporan berupa kertas (paperless) dan juga duplikasi data. Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah se-Jawa Barat pada Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jawa Barat dibangun dengan
menggunakan
web
sebagai
pengaplikasiannya
dengan
menggunakan bahasa pemrograman PHP yang dipadukan dengan database MySQL. Disisi lain untuk menambah dinamisasi web ditambahkan CSS dan Javascript didalamnya.
Dalam segi pelaporan data (report) tiap
madrasah digunakan format PDF sebagai tampilan data. 2. Dibuatnya suatu Sistem Informasi dimaksudkan untuk membantu kinerja instansi dalam pekerjaan ataupun jobdesk terkait. Sistem Informasi yang baik adalah sistem yang dapat bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan. Seperti halnya Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah yang dapat melakukan fungsi pencatatan data, informasi data Madrasah Aliyah 103
104 juga pelaporan data Madrasah Aliyah. Bila fungsi semua itu berjalan dengan baik, maka akan memenuhi kebutuhan instansi Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat dalam menangani pengarsipan data Madrasah Aliyah. Akan tetapi ada beberapa content dalam Sistem Informasi ini yang belum memenuhi harapan, sehingga perlu pengembangan lebih lanjut untuk menjadi sistem informasi yang handal. Namun pada dasarnya sistem ini dapat berjalan sesuai fungsinya yakni pencatatan data, informasi data dan juga pelaporan data Madrasah Aliyah. 6.2 Saran Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah se-Jawa Barat pada Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jawa Barat dibuat untuk mempermudah kinerja dalam pengolahan data madrasah yang begitu banyak. Sistem ini dirancang dengan menggunakan web dengan harapan sistem tersebut dapat dipublish, sehingga proses pengelolaan data dapat berlangsung secara online dan proses pendataan, pengolahan juga pelaporan (report) akan berlangsung dengan cepat. Namun pengelolaan data secara online belum dapat dilakukan, hal ini perlu memastikan staff Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat dan juga staff pada tiap madrasah siap untuk mengaplikasikan sistem tersebut. Disisi lain ada beberapa komponen dalam Sistem Informasi ini terutama dalam segi pelaporan data yang belum sesuai dengan apa yang diharapkan dan juga tampilan informasi yang kurang menarik, sehingga perlu dikembangkan lebih lanjut agar lebih menarik bila ditampilkan kepada masyarakat luas. Mudah-mudahan dengan dibuatnya Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah Aliyah se-Jawa Barat ini dapat membantu instansi dalam meningkatkan kinerjanya dan juga menjadi solusi dalam mengelola, dan juga mengolah data Madrasah Aliyah pada Provinsi Jawa Barat ini. Disampping itu beberapa perbaikan dapat dilakukan agar sistem informasi ini tidak terdapat bug, sehingga dapat digunakan oleh instansi terkait.
DAFTAR PUSTAKA Kristanto, Andri. 2007. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, Penerbit Gava Media, Yogyakarta. Welling, Luke, dkk. 2005. PHP and MySQL Development, Sams Publishing. Departemen Agama. 2009. Koordinasi Pengelolaan Data dan Informasi Keagamaan., Departemen Agama. Jogiyanto. 1989. Analisis dan Desain sistem Informasi : Pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, Penerbit ANDI, Yogyakarta. Hakim, Lukmanul, dkk. 2006. Buku Sakti menjadi programmer sejati PHP, Solusi Media, Jakarta. Kristanto, Ir. Hartanto. 2004. Konsep dan Perancangan Database,
Penerbit
ANDI, Yogyakarta. Riyanto, dkk. 2009. Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Desktop dan Web, Penerbit Gava Media, Yogyakarta. Simarmata, Janner. 2006. Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi, Penerbit ANDI, Yogyakarta. Fathansyah, 2002. Basis Data. Penerbit Informatika, Bandung. Kadir, Abdul. 2002. Penuntun Praktis Belajar SQL, Penerbit ANDI, Yogyakarta.
105
106 Hakim, Lukmanul. 2010. Bikin Website Super Keren dengan PHP & JQuery, Loko Media, Yogyakarta. Hakim, Lukmanul. 2008. Memnbongkar Trik Rahasis Para Master PHP, Loko Media, Yogyakarta. Hidayat, Taufik Surya. 2003. Skripsi Analisa dan Perancangan Sistem Pengisian Formulir Rencana Studi Secara Online di STMIK Perbanas. http://tavipia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15425/DFD.pdf (Akses pada 6 Agustus 2010 pukul 10:27) http://apr1l-si.comuf.com/SI.pdf (Akses pada 4 Agustus 2010 pukul 8:48) http://id.wikipedia.org/wiki/PHP (Akses pada 6 Agustus 2010 pukul 1:21) http://en.wikipedia.org/wiki/Flow_map (Akses pada 16 Maret 2011 pukul 7:00) http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL (Akses pada 16 Maret 2011 pukul 7:12)
LAMPIRAN LISTING PROGRAM
Menu Admin index.php <meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8" /> .: Sistem Informasi Pengolahan Data Madrasah :.
Login
media.php <meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8" /> .: Sistem Informasi Pengolahan Data
Edit| //Modul Untuk Manajemen Hapus { "; echo " $nmr++;
Manajemen Modul
} tb_modul ORDER BY id_modul");
$jmlmdl=mysql_num_rows($ttlmdl);
$jmlhal=ceil($jmlmdl/$batas);
No
Nama Modul
echo " Halaman :";
Link
for($i=1;$i<=$jmlhal;$i++)
Pengguna
{
Publish
if($i !=$halaman)
Aksi
{
"; echo "$i |"; $halaman=$_GET['halaman']; } if(empty($halaman)) else { { $posisi=0; echo "$i |"; $halaman=1; } } } else echo " Jumlah modul keseluruhan { :$jmlmdl modul"; $posisi=($halaman-1)*$batas; } } //Modul edit Manajemen Modul //Lihat modul dengan posisi dan limit else if($_GET[act]=='editmodul') $lihatmdl=mysql_query("SELECT { id_modul,nama_modul,link,status,publish $editmdl=mysql_query("SELECT * FROM FROM tb_modul ORDER BY id_modul LIMIT tb_modul where id_modul='$_GET[idmdl]'"); $posisi,$batas"); $get=mysql_fetch_array($editmdl); $nmr=1; while($dt=mysql_fetch_array($lihatmdl)) echo "
else if($_GET[module]=='manuser') { echo "Form ini untuk memanage user pada { staff"; "
//Lihat data madrasah keseluruhan else if($_GET[module]=='lihatdatamad') {
//Lihat modul dengan posisi dan limit $lihatmad=mysql_query("SELECT * FROM tb_madrasah,tb_kotakab WHERE tb_madrasah.id_kotakab=tb_kotakab.id_kotakab ORDER BY NSM LIMIT $posisi,$batas"); $nmr=1; while($dtmad=mysql_fetch_array($lihatmad) ) { echo "
"; //Lihat total data dan page link $ttlmad=mysql_query("SELECT * FROM tb_madrasah ORDER BY NSM"); $jmlmad=mysql_num_rows($ttlmad); $jmlhal=ceil($jmlmad/$batas); echo " Halaman :"; for($i=1;$i<=$jmlhal;$i++) { if($i !=$halaman) { echo "$i |"; } else { echo "$i"; } } echo " Jumlah madrasah keseluruhan :$jmlmad Madrasah ";
} } else if($_GET[act]=='tampil') { $idmad=$_GET[idmad]; $sqltampil=mysql_query("SELECT nama_ma,alamat_ma,tb_madrasah.NSM,kode_ satker,telepon, fax,thn_berdiri,thn_penegrian, akreditasi,NIP_kepala_ma, nama_kepala_ma, NIP_kepala_tu, nama_kepala_tu from tb_madrasah,tb_pimpinan_ma,tb_pimpinan_tu where tb_madrasah.NSM=tb_pimpinan_ma.NSM and tb_madrasah.NSM=tb_pimpinan_tu.NSM and tb_madrasah.NSM=$idmad"); $tampilmad=mysql_fetch_array($sqltampil); echo "
Detail Data Madrasah
Nama Madrasah Aliyah :
$tampilmad[nama_ma]
Alamat Madrasah :
$tampilmad[alamat_ma]
NSM :
$idmad
Kode Satker :
$tampilmad[kode_satker]
Telepon :
$tampilmad[telepon]
Kepala Tata Usaha
NIP :
$tampilmad[NIP_kepala_tu]
Nama :
$tampilmad[nama_kepala_tu]
";
Fax :
$tampilmad[fax]
Tahun Berdiri :
$tampilmad[thn_berdiri]
Tahun Berdiri :
$tampilmad[thn_penegrian]
Akreditasi :
$tampilmad[akreditasi]
Kepala Madrasah
NIP :
$tampilmad[NIP_kepala_ma]
Nama :
$tampilmad[nama_kepala_ma]
} else if($_GET[module]=='cetakdatamad') { include "print.php"; } else if($_GET[module]=='tampiladmin') { include "tampiladmin.php"; } //Modul Untuk Manajemen Admin-------------------------------------------------else if($_GET[module]=='manadm') { echo "
Manajemen Administrator
No
Username
Nama Lengkap
Email
Status
Aksi
"; $lihatadm=mysql_query("SELECT * FROM tb_admin ORDER BY id_admin"); $i=1; while($dt=mysql_fetch_array($lihatadm)) { echo "
$pdf->Cell(65,8,$baris[fax],1,1); $pdf->Cell(35,8,'Tahun Berdiri',1,0); $pdf->Cell(65,8,$baris[thn_berdiri],1,1); $pdf->Cell(35,8,'Tahun Penegrian ',1,0); $pdf->Cell(65,8,$baris[thn_penegrian],1,1); $pdf->Cell(35,8,'Terakreditasi',1,0); $pdf->Cell(65,8,$baris[akreditasi],1,1); $pdf->Ln(5); $pdf->Cell(35,8,"II. DAFTAR NAMA PIMPINAN MADRASAH",0,1); $pdf->Cell(9,8,"No.",1,0); $pdf->Cell(50,8,"Nama Jabatan",1,0); $pdf->Cell(50,8,"Nama Pejabat",1,0); $pdf->Cell(40,8,"NIP",1,1); $pdf->Cell(9,8,"1.",1,0); $pdf->Cell(50,8,"Kepala Madrasah",1,0); $pdf>Cell(50,8,$baris[nama_kepala_ma],1,0); $pdf->Cell(40,8,$baris[NIP_kepala_ma],1,1); $pdf->Cell(9,8,"2.",1,0); $pdf->Cell(50,8,"Kepala Urusan Tata Usaha",1,0); $pdf->Cell(50,8,$baris[nama_kepala_tu],1,0); $pdf->Cell(40,8,$baris[NIP_kepala_tu],1,1); $pdf->Ln(5); $queryjbguru=mysql_query("select * from tb_jb where id_jb LIKE 'G%'"); $queryjbkpen=mysql_query("select * from tb_jb where id_jb LIKE 'T%'"); //Jumlah Tenaga Pendidik $pdf->Cell(35,8,"III. Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan",0,1); $pdf->Cell(35,8,"A. Jumlah Tenaga Pendidik",0,1); $i=1; while($listjb=mysql_fetch_array($queryjbgur u)) { $jb=$listjb[nama_jb]; $pdf->Cell(45,8,$i.". ".$jb,0,1); if($listjb[id_jb]=='G1') {$queryjml=mysql_query("SELECT golongan, jumlah FROM tb_guru, tb_jb, tb_golongan WHERE tb_guru.id_jb =
tb_jb.id_jb AND tb_golongan.id_golongan = tb_guru.id_golongan AND tb_guru.NSM=$id AND tb_guru.id_jb='G1' order by tb_jb.id_jb"); while($jml=mysql_fetch_array($queryjml) ) { $gol=$jml[golongan]; $jml=$jml[jumlah]; $pdf->Cell(55,8,"Golongan ".$gol." : ". $jml." orang",0,1); } $i++; } elseif($listjb[id_jb]=='G2') {$queryjml=mysql_query("SELECT golongan, jumlah FROM tb_guru, tb_jb, tb_golongan WHERE tb_guru.id_jb = tb_jb.id_jb AND tb_golongan.id_golongan = tb_guru.id_golongan AND tb_guru.NSM=$id AND tb_guru.id_jb='G2' order by tb_jb.id_jb"); while($jml=mysql_fetch_array($queryjml) ) { $gol=$jml[golongan]; $jml=$jml[jumlah]; $pdf->Cell(55,8,"Golongan ".$gol." : ". $jml." orang",0,1); } $i++; } elseif($listjb[id_jb]=='G3') {$queryjml=mysql_query("SELECT golongan, jumlah FROM tb_guru, tb_jb, tb_golongan WHERE tb_guru.id_jb = tb_jb.id_jb AND tb_golongan.id_golongan = tb_guru.id_golongan AND tb_guru.NSM=$id AND tb_guru.id_jb='G3' order by tb_jb.id_jb"); while($jml=mysql_fetch_array($queryjml)
)
WHERE {
tb_tenagapendidik.id_jb = tb_jb.id_jb
$gol=$jml[golongan]; AND $jml=$jml[jumlah]; tb_golongan.id_golongan = $pdf->Cell(55,8,"Golongan ".$gol." : ". tb_tenagapendidik.id_golongan $jml." orang",0,1); AND } tb_tenagapendidik.NSM=$id AND $i++; tb_tenagapendidik.id_jb='T2' } order by tb_jb.id_jb"); } while($jml=mysql_fetch_array($queryjml) $pdf->Ln(8); ) { //Jumlah Tenaga Kependidikan $gol=$jml[golongan]; $pdf->Cell(35,8,"B. Jumlah Tenaga $jml=$jml[jumlah]; Kependidikan",0,1); $pdf->Cell(55,8,"Golongan ".$gol." : ". $i=1; $jml." orang",0,1); while($listjb=mysql_fetch_array($queryjbkpe } n)) $i++; { } $jb=$listjb[nama_jb]; elseif($listjb[id_jb]=='T3') $pdf->Cell(45,8,$i.". ".$jb,0,1); {$queryjml=mysql_query("SELECT golongan, jumlah FROM tb_tenagapendidik, if($listjb[id_jb]=='T1') tb_jb, tb_golongan {$queryjml=mysql_query("SELECT WHERE golongan, jumlah FROM tb_tenagapendidik, tb_tenagapendidik.id_jb = tb_jb.id_jb tb_jb, tb_golongan AND WHERE tb_golongan.id_golongan = tb_tenagapendidik.id_jb = tb_jb.id_jb tb_tenagapendidik.id_golongan AND AND tb_golongan.id_golongan = tb_tenagapendidik.NSM=$id AND tb_tenagapendidik.id_golongan tb_tenagapendidik.id_jb='T3' AND order by tb_jb.id_jb"); tb_tenagapendidik.NSM=$id AND while($jml=mysql_fetch_array($queryjml) tb_tenagapendidik.id_jb='T1' ) order by tb_jb.id_jb"); { while($jml=mysql_fetch_array($queryjml) $gol=$jml[golongan]; ) $jml=$jml[jumlah]; { $pdf->Cell(55,8,"Golongan ".$gol." : ". $gol=$jml[golongan]; $jml." orang",0,1); $jml=$jml[jumlah]; } $pdf->Cell(55,8,"Golongan ".$gol." : ". $i++; $jml." orang",0,1); } } elseif($listjb[id_jb]=='T4') $i++; {$queryjml=mysql_query("SELECT } golongan, jumlah FROM tb_tenagapendidik, elseif($listjb[id_jb]=='T2') tb_jb, tb_golongan {$queryjml=mysql_query("SELECT WHERE golongan, jumlah FROM tb_tenagapendidik, tb_tenagapendidik.id_jb = tb_jb.id_jb tb_jb, tb_golongan AND
'$_POST[pass_admin]', //Menghapus data modul '$_POST[nama_admin]', if(isset($module) AND $act=='hapus') '$_POST[email_admin]',1)"); { header('location:media.php?module='. mysql_query("DELETE FROM tb_modul $module); WHERE id_modul='$_GET[idmdl]'"); } header('location:media.php?module='. $module); //Update data admin }
//Input data modul tampiladmin.php else if($module=='manmodul' AND '$_POST[usermodul]', '$_POST[urutanmodul]', header('location:media.php?module='. $module); } <meta http-equiv="content-type" content="text/html; charset=windows-1250"> //Update data modul <meta name="generator" content="PSPad else if($module=='manmodul' AND editor, www.pspad.com"> $act=='update') { mysql_query("UPDATE tb_modul SET