BAB I
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat turut memajukan media komunikasi sebagai media penyampaian informasi dari satu tempat ke tempat lain, sehingga memudahkan orang dalam mengakses media komunikasi, Kemudahan pengaksesan media komunikasi oleh semua orang, tentunya akan memberikan dampak bagi keamanan informasi atau pesan yang menggunakan media komunikasi tersebut. Informasi menjadi aspek sangat rentan untuk diketahui, diambil dan dimanipulasi oleh pihak – pihak yang tidak bertanggung jawab. Sebagai contoh pada tahun 2005 – 2007 kasus T,J Maxx dan Marshall dalam pencurian data terbesar yang pernah terjadi di dunia, lebih dari 45 juta nomer kartu kredit dan debet dicuri dari toko swalayan T.J Maxx dan Marshall. Peretas Albert Gonzales tertangkap pada 2008 dan pada 2010 ia dihukum 20 tahun penjara federal. Dan pada rentan 2005 – 2007 tersebut Gonzales sukses mencuri rincian dari 170 juta nomer kartu kredit dan debit. Sehingga Gonzales pun dijadikan pencuri data kartu kredit paling sukses sepanjang masa, lalu pada tahun 2009 terjadi kasus yang membuat gempar seluruh dunia dengan terjadinya kebocoran dokumen Negara amerika serikat. Terdapat puluhan ribu dokumen yang diunggah oleh wikilieaks yang memuat tentang semua perang Afganistan, tahanan perang, anggaran perang dan banyak rahasia yang bocor ke dunia luas yang pada dasarnya semua dokumen tersebut bersifat sangat rahasia bagi pemerintahan Amerika serikat . Sehingga dibutuhakan metode yang dapat menjaga kerahasiaan suatu informasi, yang salah satunya disebut dengan kriptografi. Terdapat beberapa algoritma kriptografi simetris, baik kategori chipper aliran maupun chipper blok.
1-1
1-2
Di dalam dunia informatika dikenal algoritma twofish, Kunci yang digunakan dalam algoritma twofish sepanjang 128 bit , 192 bit dan 512 bit. Enkripsi merupakan bagian dari proses kriptografi. Kriptografi merupakan ilmu yang mempelajari teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi seperti kerahasian data, keabsahan data, integritas data, serta autentikasi data. Kriptografi terdiri dari dua bagian utama yaitu enkripsi dan dekripsi. Enkripsi adalah proses mengubah atau tranformasi dari plaintext menjadi chipertext, sedangkan dekripsi yaitu kebalikan dari proses enkripsi. Banyak algoritma kriptografi yang ada saat ini untuk mengimplentasikan kedalam suatu sistem, salah satunya algoritma rijndael. Algoritma rijndael bisa diterapkan dalam mengolah berbagai macam data, salah satunya yaitu mengolah ataupun mengamankan plaintext dengan bentuk file berbagai ekstensi. Sudah dipastikan segala macam file yang terdapat dalam komputer dan yang beredar di jaringan luas ada yang merupakan data biasa untuk di publikasikan ataupun mungkin data yang sangat rahasia yang hendak ditujukan pada satu orang atau perusahaan yang diharapkan informasi tersebut tidak dapat diketahui oleh pihak yang tidak berhak. Algoritma rijndael menggunakan subtitusi, permutasi, dan sejumlah putaran yang dikenakan pada tiap blok yang akan dienkripsi/dekripsi. Untuk setiap putarannya, Rijndael meenggunakan kunci yang berbeda. Algoritma rijndael dapat mendukung panjang kunci 128 bit sampai 256 bit dengan step 32 bit. Setiap panjang kunci berpengaruh dengan jumlah putaran yang dikenakan pada setiap blok. Penelitian ini bertujuan untuk membangun aplikasi enkripsi file dengan algoritma
rijndael untuk diuji kinerjanya, sebagai perbandingan digunakan
algoritma twofish sebagai algoritma pembanding, dalam hal kecepatan proses dan penggunaan memori pada saat enkripsi dan dekripsi suatu file. Berdasarkan informasi diatas, penulis membuat Tugas Akhir untuk menyelesaikan studi pada program Strata Satu (S1) Fakultas Teknik Universitas
1-3
Widyatama dengan Judul “Pengamanan File Menggunakan Algoritma Kriptografi Rijndael”
1.2. Identifikasi Masalah Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana file dapat dienkripsi dengan menggunakan metode algoritma kriptografi Rijndael ? 2. Bagaimanakah ciphertext dapat dikembalikan dalam bentuk semula? 3. Bagaimana performance algoritma rijndael dalam proses komputasi, kecepatan enkripsi, ukuran file setelah enkripsi/dekripsi dan ketahanan algoritma dari serangan?
1.3. Tujuan Penulisan Untuk tercapainya hasil yang dinginkan maka diperlukan tujuan, adapun tujuan dari penulisan dan penelitian ini adalah : 1. Membantu pengguna dalam menjaga kerahasiaan file sehingga sulit untuk dipecahkan 2. Membantu membangun aplikasi kriptografi dengan algoritma rijndael. 3. Membandingkan kinerja algoritma rijndael sebagai algoritma utama dan twofish sebagai algoritma pembanding, dengan parameter performansi dari program yang sudah dibuat, berupa kecepatan waktu enkripsi, ukuran file setelah dienkripsi. Ketahanan algoritma dari serangan.
1.4. Batasan Masalah Dalam penelitian ini diperlukan batasan masalah, agar dalam pembuatan tidak melebar dikarnakan keterbatasan ruang dan waktu. Adapun batasan masalh dalam penelitian ini adalah :
1-4
1. Data enkripsi adalah berbentuk file dengan semua bentuk ekstensi dan bukan berbentuk karakter yang diinputkan secara manual. 2. Algoritma kriptografi utama yang digunakan adalah algoritma rijndael , dan algoritma twofish berperan sebagai algoritma pembanding. 3. Pemodelan komunikasi yang dihasilkan berfokus kepada proses enkripsi dan dekripsi yang dilakukan user, tidak dalam komunikasi client server atau transmitter (pengirim) dan receiver (Penerima) 4. Mekanisme pengiriman file tidak dilakukan secara nyata, namun hanya file yang dienkripsi dan dekripsi 5. Output yang dihasilkan akan berbentuk ekstensi baru dengan ekstensi (.encrypted)
1.5. Metode Penelitian Metode penelitian berikut ini, digunakan untuk menyediakan dasar secara teknis dalam penelitian ini. 1. Melakukan studi literatur mengenain algoritma rijndael , baik pada beberapa buku, makalah, artikel yang terdapat pada situs internet yang berhubungan dengan algoritma rijndael. 2. Menganalisis proses enkripsi dan dekripsi pada algoritma rijndael. 3. Melakukan perancangan dan menerapkan algoritma rijndael dengan menggunakan bahasa pemograman VB.Net 4. Melakukan pengujian dengan perbandingan performansi dengan algoritma twofish, dengan menggunakan software Rijndael encrypted dan VSEncryptor, dengan menggunakan parameter kecepatan komputasi masing – masing program , akurasi hasil enkripsi dekripsi dan pengukuran ukuran file sesudah enkripsi dekripsi
1-5
Gambar dibawah ini menggambarkan alur proses yang digunakan dalam penyusaunan laporan penelitian, dimana isi dari setiap alur merepresentasikan isi dari setiap BAB dalam laporan ini
Perumusan Masalah
Studi Literatur
Analisis
Pengembangan Program Rijndael
Kesimpulan Pengujian Twofish
Gambar 1-1 Metodologi Penelitian
1.6. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang digunakan untuk mengembangkan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : Bab satu pendahuluan sendiri terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab dua landasan teori menjelaskan mengenai teknik enkripsi menggunakan algoritma rijndael serta hal hal yang dijadikan dasar teori pendukung untuk membantu dan mendalami permasalahan pada Tugas Akhir ini. Bab tiga analisis berisikan Analisis dalam rijndael, proses enkripsi dan dekripsi pada rijndael dan juga prosedur yang diperlukan untuk membangun perangkat lunak.
1-6
Bab empat perancangan menjelaskan mengenai perancangan yang akan dibuat, yaitu permodelan perangkat lunak menggunakan flowchart, perancangan perangkat lunak dan perancangan antar muka. Bab lima menjelaskan mengenai konfigurasi sistem computer, dan pengujian perangkat lunak beserta grafik dan juga analisa hasil ujicoba. Bab enam kesimpulan dan saran berisi kesimpulan dari hasil pengujian Tugas Akhir dan juga saran penulis dari apa yang dialami dilapangan untuk dijadikan sebagai bahan masukan atau referensi penelitian yang akan datang, Bab ini juga berisi rangkuman Tugas Akhir secara keseluruhan