BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Fenomena keabnormalan operasi atau kinerja suatu sistem dapat diketahui melalui parameter temperatur kerja yang terjadi. Baik sistem ini berupa sebuah proses kerja sebuah sistem permesinan maupun aktivitas proses tubuh kita. Perkembangan
teknologi
komunikasi
sekarang
ini
benar-benar
berkembang semakin cepat. Kita dapat melihat beberapa teknologi komunikasi yang sekarang ini sedang berkembang seperti Handphone (mobile cellular) yang dalam beberapa bulan sekali muncul model-model terbaru yang tentunya memiliki fitur-fitur yang lebih canggih dari yang sebelumnya. Tapi dalam hal ini saya tidak akan memaparkan mengenai handphone tersebut, tapi saya akan menjelaskan sebuah teknologi yang ada pada computer melalui media internet dan dapat melakukan sebuah komunikasi antar ruang yang berbeda melalui sebuah alat yaitu Webcam. Dalam hal ini komunikasi secara langsung dapat disampaikan, dengan adanya proses visualisasi yang ada pada webcam dan biasanya juga dibantu oleh fasilitas speaker dan mic yang ada pada komputer yang dapat mengolah audio, maka terjadilah sebuah komunikasi secara langsung terjadi walaupun dalam ruang yang berbeda sekalipun dan jarak yang jauh sekalipun. Tetapi dalam kelebihannya sebagai alat komunikasi, webcam juga mempunyai kekurangan-kekurangan, antara lain :
1. Tidak semua orang menggunakannya karena pengoperasiannya masih banyak belum diketahui dan rumit. 2. Kejahatan Cyber sex juga dapat melalui Webcam.
1
Ketika wabah flu babi melanda dunia, ada satu peranti canggih yang tibatiba populer. Itulah kamera thermal (thermal imaging camera) yang sekarang dipasang di sejumlah bandara di berbagai kota dunia, tak terkecuali di Indonesia. Bagaimana cara kerja kamera ini?
Kamera thermal memang sengaja diciptakan untuk memantau apakah ada seseorang atau sekelompok orang dengan suhu tubuh tinggi (panas). Seseorang dengan suhu tubuh tinggi jelas sedang tidak sehat.
Pemasangan kamera thermal di bandara jelas membantu petugas dalam memeriksa penumpang yang baru saja mendarat, terutama dari mancanegara. Petugas pemeriksa tak perlu menghentikan langkah penumpang, kemudian memeriksa tubuh mereka satu persatu menggunakan alat pengukur suhu (thermometer).
Kamera thermal jelas berbeda dari kamera biasa. Kamera biasa hanya mampu merekam cahaya dan mencerminkan objek, sehingga menjadi gambar yang terekam. Sedangkan kamera thermal didesain agar menjadi supersensitive terhadap panas.
Karena fungsinya memang khusus, yaitu mendeteksi orang-orang dengan suhu tubuh tinggi dan dicurigai mengidap penyakit,
kamera ini tetap dapat
bekerja dalam kegelapan. Selanjutnya, hasil rekaman akan muncul dalam monitor yang menggambarkan panas tubuh seseorang.
Sebenarnya kamera thermal (panas) sudah digunakan sejak tahun 2002, ketika wabah SARS (Sindrome Saluran Pernafasan Akut) melanda dunia. Saat itu, negara-negara yang sudah memasangnya antara lain Singapura dan China.
2
Namun, kamera ini hanya mendeteksi suhu tubuh dan objek panas, buka mendeteksi lainnya.
apakah
seseorang
positif
tertular
flu
babi
atau
penyakit
Meski demikian, hal ini tetap membantu mencegah berbagai
kemungkinan terburuk terkait dengan penularan penyakit berbahaya.
Setidaknya, petugas pemeriksa akan segera membawanya keklinik bandara untuk pemeriksaan lebih lanjut. Apabila diketahui positif mengidap virus penyakit, setidaknya bisa dikarantina terlebih dulu agar virus tidak menular kepada orang-orang sehat di bandara.
Berdasarkan uraian di atas penulis mengambil judul “PROGRAM APLIKASI DETEKSI PANAS HASIL FOTO KAMERA WEBCAM”.
1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mengidentifikasikan
permasalahan sebagai berikut : Bagaimana membuat Program Aplikasi Deteksi Panas Hasil Foto Kamera Webcam yang dapat mendeteksi objek dengan suhu tinggi (panas) ? 1.3
Batasan Masalah Hal – hal yang menjadi batasan dalam pembuatan program aplikasi yang
akan dikemukakan oleh penulis adalah sebagai berikut : 1. Permasalahan dibatasi pada pembuatan Program Aplikasi Deteksi Panas Hasil Foto Webcam saja. 2. Program ini dibuat hanya sebagai aplikasi stand alone. 3. Informasi yang dihasilkan hanya berupa hasil deteksi foto thermal (panas).
3
1.4
Maksud dan Tujuan Maksud dari pembuatan program aplikasi ini adalah agar berguna dalam
mengetahui suhu mana yang tinggi/panas dan dapat di ketahui melalui warna. Tujuan dari pembuatan program aplikasi ini adalah menciptakan suatu solusi yang dapat memudahkan untuk mengetahui suhu tinggi pada objek.
1.5
Metode Penelitian
Untuk memperoleh data yang dapat menunjang aplikasi ini, maka di perlukan data teoritis dan data lapangan untuk mendapatkan data dan informasi yang berhubungan dengan aplikasi ini. Adapun penyusun melakukan beberapa penelitian yang dilakukan dengan : 1. Studi Pustaka (Literatur) Yaitu metode pencarian data dari buku, browsing internet atau literatur-literatur lain yang berkaitan dengan teori dasar dari sistem yang sedang dibuat, dan dokumen yang berkaitan dengan data yang di perlukan untuk penelitian maupun perancangan sistem. 2. Studi Sistem Yaitu metode pencarian data dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan, dengan cara pengumpulan data dengan mempelajari suatu sistem yang berkaitan dengan sistem yang akan dirancang, sistem yang akan dipelajari antara lain : a. Mempelajari cara kerja sistem foto thermal yang ada pada kamera thermal. b. Mempelajari cara kerja perubahan tentang bagaimana foto dapat dikonversikan menjadi foto thermal yang dapat mendeteksi suhu.
4
3. Perancangan Sistem a. Input Foto menggunakan video kamera webcam terlebih dahulu gambar yang ingin diubah menjadi foto thermal, dan simpan foto tersebut menggunakan save foto video. b. Proses Program membaca citra foto berupa red, green, blue (RGB). c. Output Pengguna dapat melihat hasil konversi thermal berupa foto, dimana dapat di bedakan suhu foto tersebut. 4. Percobaan Yaitu metode perancangan alat serta aplikasi yang digunakan, Melakukan uji coba alat agar dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan.
5
1.6
Sistematika Penulisan Untuk mempermudah dan memperjelas pembahasan, maka tugas akhir ini
disusun dalam sistematika sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN
Bab I menjelaskan secara singkat mengenai Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Maksud dan Tujuan, Metode Penulisan dan Sistematika Penulisan. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab II akan menjelaskan secara singkat mengenai landasan-landasan teori mengenai kamera webcam dan foto therma (panas), tinjauan perangkat lunak, dan lainnya yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas. BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN
Bab III diuraikan analisis serta perancangan (desain) dari program aplikasi yang akan dibuat. BAB IV
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Bab IV menguraikan tentang implementasi dari program aplikasi yang dibuat , cara pengoperasian, dan output yang dihasilkan dari aplikasi yang dibuat.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V berisi beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pembuatan Program Aplikasi Deteksi Panas Hasil Foto Kamera Webcam dan saran dari penulis untuk pengembangan selanjutnya.
6