BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu awal kehidupan baru pada pertumbuhan janin.
Bila kehamilan dipersiapkan dengan baik akan menjadikan ibu dan janin yang sehat. Namun bila pada masa kehamilan tidak berjalan dengan baik dikarenakan kondisi kesehatan yang kurang mendukung, dapat mengakibatkan kehilangan nyawa pada ibu dan janin yang ada pada kandungan. Kehamilan ialah suatu kondisi seorang wanita memiliki janin yang tengah tumbuh dalam tubuhnya. Ini yang dimaksud proses reproduksi yang memerlukan perawatan secara khusus agar berlangsung dengan baik, sebab hamil memiliki resiko yang sifatnya dinamis. Maka dalam hal ini, wanita hamil yang semulanya normal dapat tiba-tiba menjadi beresiko tinggi. Angka Kematian Ibu (AKI) terus meningkat di negara berkembang yaitu Indonesia. Angka Kematian Ibu di Indonesia masih merupakan salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara. Namun perhitungan pada kematian ibu di setiap provinsi tidak bisa dikatakan dengan angka kematian melainkan jumlah kematian. Angka Kematian Ibu di Indonesia yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup sedangkan di provinsi dihitung dengan jumlah kematian ibu yang dibandingkan dengan 50.000 kelahiran hidup. Pernah adanya gerakan sosial yang diadakan oleh Dokter Sophia mengenai kesehatan terhadap wanita hamil, dengan nama kegiatan “Selamatkan Ibu”. Kegiatan yang menunjukkan kepedulian terhadap angka kematian ibu, dan pentingnya untuk menurunkan angka kematian ibu tersebut. Dinas Kesehatan Kota Bandung juga sedang melakukan penelitian terhadap jumlah kematian ibu yang terus meningkat khususnya di Kota Bandung. Menurut Bu Rinjani, preeklamsi merupakan penyebab utama kematian pada wanita hamil yang sekarang lebih banyak terjadi daripada pendarahan. Menurut bu Rinjani, jika preeklamsi dapat teratasi dengan baik maka wanita hamil tidak akan mengalami eklamsi. Eklamsi adalah kondisi lanjutan setelah terkenanya preeklamsi yang
1
tidak dapat diatasi dengan baik. Eklamsi terjadi pada wanita hamil yang telah mengetahui terkenanya preeklamsi namun tidak merubah pola hidup sehat dan pola makan yang sehat. Ketika wanita hamil telah jatuh kedalam eklamsi disinilah masa kehamilan akan segera berakhir dengan kematian ibu dan janin. Preeklamsi adalah kondisi tekanan darah tinggi (hipertensi) yang diikuti peningkatan kadar protein dalam urin. Umumnya terjadi pada pertengahan kehamilan atau disebut trimester ketiga kehamilan bahkan bisa terjadi sebelum itu. Eklamsi ini tidak dapat teratasi dengan baik dimana sang ibu akan mengalami kejang-kejang. Hal ini bisa saja yang salah dari si ibunya sendiri atau dari pihak tenaga kesehatan yang kurang mendorong dan tidak mampu mendiagnosa, juga kurangnya kepedulian keluarga terdekat. Dalam mencegah eklampsi lebih baik adalah dengan mencegah preeklamsi terlebih dahulu sejak awal kehamilan. Tekanan darah wanita hamil sangat perlu diketahui sejak awal kehamilan, bila wanita hamil memiliki tekanan darah sistolik melebihi dari 140mmHg maka ada kemungkinan ia menderita hipertensi dalam kehamilan yang disebut preeklamsi. WHO memperkirakan kasus preeklamsi tujuh kali lebih tinggi di negara berkembang daripada di negara maju. Preeklamsi termasuk masalah kedokteran yang serius dan memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi. Hal ini dapat membahayakan masa kehamilan yang melibatkan nyawa ibu dan janin, ditambah lagi ini merupakan kondisi umum yang terjadi saat wanita hamil. Adapun gejala yang terjadi pada pengidap preeklamsi ini seperti, tingkat protein tinggi dalam urin, kenaikan berat badan, perubahan refleks, sering buang air kecil tapi tidak ada urin yang keluar, muntah dan mual yang berlebihan, tekanan darah tinggi (hipertensi), sakit kepala hebat, masalah penglihatan, nyeri perut bagian atas, produksi urin berkurang, pembengkakan. Kejadian preeklamsi yang dialami wanita hamil terjadi pada umur dibawah 20 tahun diatas 35 tahun. Tiga penyebab utama kematian pada ibu hamil yaitu pendarahan, preeklamsi/eklamsi, dan infeksi. Namun dari data Dinas Kesehatan mulai tahun 2012-2014 tercatat bahwa kasus preeklamsi yang berakhir dengan eklamsi yang tidak teratasi ini sudah menjadi peringkat kematian terbanyak di Bandung. Kematian ibu hamil dikarenakan pendarahan dan infeksi sudah semakin menurun, tetapi preeklamsi atau hipertensi dalam kehamilan pada wanita hamil yang terus
2
meningkat di setiap tahunnya. Jumlah kematian ibu dengan kejadian preeklamsi atau hipertensi dalam kehamilan yaitu, tahun 2012 (6), tahun 2013 (8), dan tahun 2014 (11). Kematian yang terjadi pada wanita hamil ini disebutkan dengan “empat terlalu, tiga terlambat” yang dimaksud dengan, terlalu muda, terlalu tua, teralu dekat jarak kehamilan, terlalu banyak anak dan terlambat mengambil keputusan, terlambat mencapai tempat rujukan, terlambat mendapatkan respon dari rumah sakit, menurut Bu Rinjani Dinas Kesehatan. Adapun perubahan perilaku yang dialami pada masa kehamilan wanita yaitu yang dipengaruhi oleh perubahan hormonal. Wanita hamil mengalami perubahan fisik dan perubahan emosi. Apalagi yang suka mengalami stress berlebihan maka dapat meningkatkan tekanan darah yang mengakibatkan preeklamsi. Wanita yang mengalami kecenderungan beban emosi atau stress itulah yang mengalami hipertensi. Perasaan-perasaan seperti stress, cemas, dan sensitif ini sering dialami oleh wanita hamil. Kemudian dengan adanya sifat wanita yang memelihara, lalu dikembangkan sejak wanita itu menyadari akan hadirnya seorang bayi atau anak. Maka pada saat itu pribadi wanita sering menahan diri dengan tidak mempedulikan keuntungan terhadap dirinya sendiri. Wanita hamil lebih sering mengalami stress yang meningkatkan tekanan darah tinggi sehingga terjadi hipertensi dalam kehamilan. Topik permasalahannya adalah preeklamsi ini sangat membahayakan namun banyak wanita hamil yang belum mengetahui tentang bahayanya penyakit ini. Akibat yang terjadi pada wanita hamil preeklamsi bukan hanya karena masalah kedokteran namun juga karena masalah ekonomi yang besar. Ditambah lagi belum ada teori yang mampu menjelaskan patogenesis penyakit ini secara jelas, namun juga akibat kurangnya kesiapan sarana dan prasarana di daerah. Terjadinya kematian wanita hamil ini lebih tepatnya dikarenakan terlambat dalam mengetahui bahaya preeklamsi dan juga faktor sosial ekonomi rendah. Menurut Bidan Yayah, kebanyakan wanita hamil stress duluan sebelum memahami preeklamsi dan itulah yang menyebabkan hipertensi, maka pentingnya konseling dari suami. Menurut Dr. Maximus M SPOG, preeklamsi tidak diketahui, yang pastinya karena wanita hamil memakan makanan yang tidak boleh di makan dan merasa stress, serta didalam perawatan masa kehamilan pentingnya gelora cinta
3
antara ibu dan ayah, ketika sudah tidak adanya cinta lagi maka bayi pun merasakannya, menurut Dr. Maximus M SPOG. Pembuatan media kampanye adalah suatu rancangan yang tepat didasari oleh teori-teori yang dipahami oleh penulis. Perancangan media kampanye terhadap masalah preeklamsi ini sangat penting dilaksanakan. Sehingga pesanpesan penting dapat tersampaikan kepada wanita hamil. Pencegahan preeklamsi sejak dini sangat perlu diperhatikan. Penulis merancang kampanye ini dengan berbagai sumber dan melalui hasil wawancara juga dengan banyak membaca. Menurut Rajasundaram, kampanye dapat diartikan sebagai pemanfaatan berbagai metode komunikasi yang berbeda secara terkoordinasi dalam periode waktu tertentu yang ditujukan untuk mengarahkan khalayak pada masalah terntentu berikut pemecahannya. Upaya perubahan yang dilakukan kampanye
terkait
dengan pengetahuan, sikap dan perilaku. Kampanye yang dirancang penulis adalah kampanye dalam bidang kesehatan yang disebut ideologically or cause oriented campaigns. Besar harapan dari penelitian yang dilakukan penulis dapat menghasilkan kampanye yang komunikatif, informatif, dan persuasif. Dengan menggunakan berbagai ilmu Desain Komunikasi Visual yang dapat diterapkan kedalam media kampanye yang disebarluaskan nantinya. 1.2
Permasalahan
1.2.1 Identifikasi Masalah Dalam uraian diatas dapat di identifikasikan masalah yang ada, yaitu: 1. Masih banyak wanita hamil belum mengetahui bahayanya preeklamsi. 2. Terus meningkatnya jumlah kematian wanita hamil yang diakibatkan preeklamsia dari tahun ke tahun di Bandung. 3. Belum pernah adanya kampanye penyampaian khusus tentang bahayanya preeklamsi di Bandung. 1.2.2 Rumusan Masalah Dari identifikasi di atas, penulis dapat merumuskan beberapa masalah yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimanakah perancangan kampanye untuk wanita hamil agar lebih mengetahui bahaya preeklamsi dan cara mengatasinya?
4
2. Bagaimana menentukan media yang tepat untuk wanita hamil agar preeklamsi dapat dipahami tidak hanya melalui dokter? 1.3
Ruang Lingkup Agar permasalahan dalam tugas akhir ini tidak terlalu meluas, maka penulis
membatasi permasalahan yang dibahas melalui 5W+1H. 1. What (apa)? Masalah kesehatan tentang penyakit kehamilan yaitu preeklamsi yang merupakan penyebab utama kematian pada wanita hamil. 2. Who (siapa)? Wanita hamil yang menengah kebawah berumur 25-30 yang masih banyak
tidak
mengetahui
bahayanya
preeklamsi
apalagi
cara
pencegahannya. 3. When (kapan)? Pengumpulan data dilakukan sejak desember 2015. 4. Where (dimana)? Di kota bandung yang terdapat puskesmas rumah sakit dan tempat yang biasa dikunjungin target sasaran yaitu pasar ataupun swalayan dan taman. 5. Why (mengapa)? Pemahaman tentang kesehatan semasa kehamilan sangat penting untuk diketahui wanita hamil apalagi penyakit yang dapat timbul pada masa kehamilan salah satunya yaitu preeklamsi. 6. How (bagaimana)? Perancangan kampanye yang dikhususkan kepada wanita hamil menengah kebawah yang berada di Kota Bandung. Dengan tujuan memperkenalkan dan menginformasikan apa itu preeklamsi serta cara pencegahannya. 1.4
Tujuan Perancangan
1.4.1 Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dalam perancangan kampanye ini adalah menjadikan perancangan yang mampu menciptakan kesadaran kepada target audiens.
5
Kesadaran dan kepedulian untuk melakukan perubahan perilaku agar masalah dapat terselesaikan. 1.4.2 Tujuan Umum Menjadikan masyarakat di Kota Bandung lebih mempedulikan kesehatan khususnya bagi wanita hamil. Serta dapat membantu menurunkan jumlah kematian ibu di Bandung khususnya penyakit preeklamsi yang tercatat bahwa terjadi peningkatan dari tahun ke tahun. 1.5
Manfaat Perancangan
1.5.1 Bagi Masyarakat Umum Masyarakat mendapatkan edukasi mengenai bahayanya preeklamsi dan dapat bermanfaat bagi ibu-ibu hamil tentang penyakit kehamilan yang berbahaya tersebut serta mengetahui cara pencegahannya. 1.5.2 Bagi Akademis Mengangkat nama baik universitas melalui tata cara mahasiswa yang melakukan penelitian keluar dan menghasilkan tugas akhir yang bermanfaat membawa nama universitas. 1.5.3 Bagi Penulis dan Rekan-rekan Seprofesi Membantu rekan seprofesi untuk mendapatkan kelengkapan data yang dibutuhkan dalam perancangan sejenis untuk dijadikan referensi penelitian. 1.6
Metode Penelitian
1.6.1 Metode Yang Digunakan Agar dapat membuat sebuah perancangan yang tepat maka dibutuhkan sumber data-data terkait secara keseluruhan. Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan Metode Kualitatif dengan pendekatan Studi Kasus sebagai strategi yang dibutuhkan dalam penelitian. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data yang teratur dan lebih mendalam. Dengan tahap-tahap berupa pengumpulan data dan informasi, pengolahan, serta penarikan kesimpulan.
6
1.6.2 Cara Pengumpulan Data 1. Studi Literatur Cara mengumpulkan data dengan mempelajari buku-buku dan artikel dan juga dari internet yang didalamnya terdapat teori dan berita yang sesuai dengan perancangan yang akan dilaksanakan, contohnya teori kampanye, teori kehamilan, teori preeklamsi, teori desain komunikasi visual. 2. Observasi Cara melakukan pengamatan kepada wanita hamil dan tempat-tempat pelayanan
kesehatan
kandungan
khususnya
di
Kota
Bandung.
Pengamatan dilakukan guna menyelesaikan perancangan hal yang terjadi sehingga perancangan dapat berhasil dan bermanfaat. Dengan melakukan pengamatan secara turun langsung yang direkam maupun dicatat apa yang dibutuhkan oleh penulis. 3. Wawancara Cara pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan kepada pihak terkait permasalahan sesuai dengan penelitian seperti, dinas kesehatan, dokter kandungan, bidan dan wanita hamil yang berada dikota bandung. 1.6.3 Metode Analisis Data Setelah data terkumpul dari berbagai sumber seperti studi literatur, observasi dan wawancara barulah diidentifikasi dan di analisis menggunakan beberapa metode. Metode yang digunakan antara lain analisis SWOT, matriks SWOT, dan analisis AIDCA. Metode analisis data tersebut akan menghasilkan sebuah penyelesaian masalah dalam keilmuan desain komunikasi visual.
7
1.7
Kerangka Perancangan Latar Belakang Preeklampsia dapat terjadi pada ibu hamil secara tiba-tiba dengan adanya hipertensi. Fenomena Di Bandung jumlah kematian ibu hamil terus meningkat setiap tahunnya terutama disebabkan oleh preeklampsia. Fakta Ibu hamil sering mengalami stress pada masa kehamilan mengakibatkan terkena resiko preeklamsia dan setiap ibu hamil pasti terkena resiko preeklamsia.
Data Pengumpulan data dengan melakukan studi literatur, observasi, wawancara yang bersangkutan dengan perancangan.
Fokus Masalah Bagaimana merancang media yang tepat agar tersampaikan pada ibu hamil. Sehingga dapat bermanfaat dan berhasil menurunkan jumlah kematian ibu.
Analisis Hasil fakta, data dan fokus masalah dilakukannya analisis yang menjadikan poin pokoknya melalui penarikan kesimpulan. Ide Perlunya media yang persuasif khususnya bagi target audiens yang dituju. Sehingga segala pesan tersampaikan. Solusi Perlunya sebuah perancangan media yang terstruktur dengan baik sehingga ide dapat terlaksana dengan baik. Strategi Media Perlunya memilih media yang tepat sesuai sasaran.
Strategi Komunikasi Perlunya merancang sebuah alur komunikasi yang baik sehingga pesan yang terdapat pada media sampai pada target sasaran.
Bagan 1.1 Kerangka Penelitian Sumber: Dokumen Pribadi
8
1.8
Sistematika Penulisan Dalam penulisan ini, adanya penulisan mengenai pembahasan setiap bab
agar perancangan kampanye dapat diselesaikan yaitu: BAB I
Pendahuluan
yang
berisi
tentang
latar
belakang
masalah,
permasalahan, ruang lingkup masalah, tujuan perancangan, manfaat perancangan, cara pengumpulan data, kerangka perancangan, dan pembabakan. BAB II
Dasar pemikiran yang menjelaskan teori-teori dan dasar pemikiran yang relevan mengenai perancangan kampanye yang akan digunakan sebagai landasan, pedoman
untuk menguraikan dan
menganalisa permasalahan yang ada sehingga akan ditemukan perancangan dengan solusi dan strategi. BAB III Data dan analisis menjelaskan mengenai hasil data-data yang telah ditelusuri serta kemudian data tersebut dianalisis dengan metode tertentu guna mendapat sebuah kesimpulan yang tepat yang kemudian akan dilanjutkan ke tahap perancangan. BAB IV Konsep perancangan menjelaskan konsep pesan (ide besar), konsep kreatif (pendekatan), konsep visual (jenis-jenis huruf, bentuk, warna, gaya visual), dan konsep media (media yang digunakan) yang dipergunakan dalam perancangan kampanye acara tersebut. Serta hasil perancangan berisi penerapan visualisasi pada media. BAB V
Penutup yang memaparkan mengenai kesimpulan dari hasil tugas akhir yang berlandaskan pada latar belakang masalah dari pendahuluan serta saran mengenai perancangan.
9